“SEL HEWAN” Dosen Pengampu: ADRIANA YULINDA DUMARIA LBN GAOL S.Pd, M.Kes
OLEH : SHOPIAH DHUHA SIREGAR SAMANTHA CRISTHY DINA GLENIA PANJAITAN
PEND. BIOLOGI DIK E
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala curahan rahmatNYA sehingga makalah ini dapat penulis rampungkan dengan baik. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah Struktur Hewan atas bimbingan yang telah diberikan sehingga penulis dapat merampungkan makalah ini, tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-ide dan waktunya. Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis yang menjadikan makalah ini banyak sekali kekurangannya, Oleh karena penulis sangant mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Medan, 8 Februari 2019
Penulis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dari masa ke masa dilakukan penelitian dan penemuan mengenai sel dimulai dari penemuan Robert Hook dengan sel gabusnya pada tahun 1665 sampai sekarang pun masih dilakukan penelitian yang bahkan sudah mencapai pada tahap genetik. Berangkat dari perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat di segala bidang aspek keilmuan menghasilkan pemikiran-pemikiran baru dengan teori-teori baru yang dihasilkan, dan mampu menjawab serta menutupi pendapat atau teori-teori sebelumnya. Ini menunjukkan sifat ilmu pengetahuan yang selalu dinamis dengan perubahan-perubahannya. Ilmu pengetahuan zaman era global ini sudah semakin canggih, dengan penemuan-penemuan baru yang dihasilkan dapat digunakan untuk menutupi hal-hal kecil dalam diri manusia. Meski demikian, dengan semakin merambatnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang sekarang ini, ternyata masih belum bisa menyaingi apa yang ada dalam tubuh kita. Semua tubuh organisme terusun atas sel-sel. Mulai dari sayap kupu-kupu hingga mahkkota bunga yang berwarna-warni. Sel memiliki ukuran yang sangat kecil dan tak bisa dilihat dengan kasat mata. Untuk ukuran sekecil itu, sel tergolong sangat luar biasa. Sel seperti sebuah pabrik yang senantiasa bekerja agar proses kehidupan terus berlangsung. Sebagai suatu pabrik kehidupan, sel memiliki karakteristik yang dapat membedakan dimana ia tumbuh dan berkembang. Dengan mengetahui komponen sel, kita akan dapat memahami fungsi sel bagi kehidupan itu sendiri. Sel merupakan kesatuan dasar sruktural dan fungsional makhluk hidup. Sebagai kesatuan struktural berarti makhluk hidup terdiri atas sel-sel. Makhluk hidup yang terdiri atas satu sel disebut makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler = monoseluler) dan makhluk hidup yang terdiri dari banyak sel disebut makhluk hidup multiseluler. Sel sebagai unit fungsional berarti seluruh fungsi kehidupan/ aktivitas kehidupan (proses metabolisme, reproduksi, iritabilitas, digestivus, ekskresi dan lainnya) pada makhluk hidup bersel tunggal dan bersel banyak berlangsung di dalam tubuh yang dilakukan oleh sel.
1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana karakteristik sel hewan? 2. Bagaimana struktur dan fungsi organel-organel sel hewan? 3. Apa saja perbedaan antara sel hewan dengan sel tumbuhan ?
1.3. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik dari sel hewan. 2. Untuk mengetahui bagaimana struktur dan fungsi dari sel hewan. 3. Untuk mengetahui perbedaan anatar sel hewan dengan sel tumbuhan.
BAB II PEMBAHASAN Apa kesamaan antara kompartemen kecil pada sarang lebah, penjara dan wilayah yang dicakup oleh menara telepon seluler dengan bagian mikroskopik tubuh anda? Semuanya merupakan unit fungsi yang paling sederhana dalam system yang kebih besar dan masing masing dideskripsikan dengan kata sel. Sel bersifat fundamental (mendasar) bagi system kehidupan dalam ilmu biologi seperti halnya atom dalam ilmu kimia: semua organisme tersusun dari sel. Dalam jenjang organisasi biologis, sel merupakan kumpulan materi palinhg sederhana yang dapat hidup. Bahkan terdapat beraneka ragam bentuka kehidupan yang dapat hadir sebagai organisme bersel tunggal. Organisme yang lebih kompleks seperti tumbuhan dan hewan merupaka multiseluler. Untuk mempelajari sel para ahli menggunakan mikroskop dan peralatan biokimia. Sel merupakan bentuk paling sederhana dari kehidupan sebagai penyusun jaringan. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Dapat dikatakan bahwa sel adalah unit terkecil mahluk hidup. Terdapat dua tipe sel yaitu sel prokariot dan sel eukariot. Tiap sel dikelilingi oleh membran yang terbuat dari posfolipid lapis ganda (bilayer). Dari membran sel ke arah dalam merupakan sitoplasma yang terdiri dari cairan sel dan organel sel.
Gambar 1. Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Membran berupa struktur yang membatasi sel, terdiri atas lipid yang mengandung gugus polar dan gugus yang bersifat hidrofob (tidak suka air) dengan gugus polar (suka air) mengarah ke bagian luar dari bilayer, sedangkan gugus hidrofob (rantai asam lemak) berada di bagian tengah dari lipid bilayer, membrane juga merupakan struktur lipid bilayer yang disisipi dengan protein globular yang melintasi membran dan terdapat pula protein di permukaan luar dan dalam membrane. Fungsi membrane adalah sebagai pelindung, pembatas antar sel, komunikasi antar sel, mendukung aktivitas biokimia yang berlangsung di dalam sel, perpindahan suatu senyawa terlarut, memberikan respons terhadap rangsangan luar, berperan dalam memberi respons terhadap rangsangan luar transduksi sinyal reseptor + ligand, tipe sel yang berbeda memiliki molekul reseptor yang berbeda, membran merupakan salah satu tempat reseptor yang merupakan protein, interaksi interselular, membran plasma mengantarai interaksi antar sel dalam organisme multiselular, transduksi energy (terlibat dalam proses perubahan energi ke bentuk energi lain).
Gambar 2. Struktur membran dengan lipid bilayer yang disisipi dengan protein globular serta protein permukaan.
Organisme prokariota tidak memiliki inti sel dan mempunyai organisasi internal sel yang relatif lebih sederhana. Prokariota terbagi menjadi dua kelompok yang besar: (1). eubakteria dan (2) archaea. Kelompok eubakteria meliputi hampir seluruh jenis bakteri. Kelompok archaea, sangat mirip dengan bakteri dan berkembang-biak di lingkungan yang ekstrim seperti sumber air panas yang bersifat asam atau air yang mengandung kadar garam yang sangat tinggi. Genom prokariot terdiri dari kromosom tunggal yang melingkar, tanpa organisasi DNA.
Beberapa organel dalam sel (Gambar 1) adalah: Retikulum Endoplasma Retikulum endoplasma berhubungan dengan membrane bagian luar dari selubung nukleus. Terdapat dua tipe reticulum endoplasma, yaitu retikulum endoplasma halus dan reticulum endoplasma kasar. Retikulum endoplasma kasar berada lebih dekatdengan nukleus. Retikulum endoplasma halus merupakan areatransisi dimana molekul kimia seperti protein yang dibuat oleh sel disimpan di lumen untuk ditransportasikan ke bagian sel lain. Potongan retikulum endoplasma halus disebut vesikula yang terpotong dari retikulum endoplasma halus dan berpindah ke tempat lain dalam sel untuk mentransfer isinya. Retikulum endoplasma kasar disebut demikian karena memiliki organel yang menempel pada retikulum endoplasma, yang menyebabkan terlihat kasar jika dilihat menggunakan mikroskop elektron. Retikulum endoplasma kasar dan asosiasinya dengan ribosom terlibat di dalam sintesis protein. Ribosom Ribosom adalah organel yang terlibat langsung dalam sintesis protein. Terbuat dari RNA dan protein dan dibuat di nukleus (dari sebuah template DNA), lalu keluar ke sitoplasma untuk melakukan fungsinya. Vakuola Vakuola merupakan tempat penyimpanan. Sel tumbuhan umumnya memiliki satu sentral vakuola besar yang mengambil sebagian besar tempat pada sel tumbuhan dan digunakan sebagai tempat penyimpanan bermacam-macam molekul. Paramecium memiliki tipe khusus yang disebut contractile vakuola yang berfungsi untuk mengeksresikan air dari sel. Aparatus golgi atau badan golgi Aparatus golgi atau badan golgi berfungsi sebagai bagian sel pengirim dan penerima. Material diterima saat vesicle bersatu dengan Golgi apparatus dan dikirimkan ke bagian lain saat vesicle lepas. Material sementara disimpan pada badan golgi dan beberapa reaksi kimia selanjutnya terjadi di sana. Aparatus golgi merupakan organel pendistribusi dan pengiriman untuk produk kimia sel. Aparatus golgi memodifikasi protein dan lemak yang dibuat di reticulum endoplasma dan menyiapkannya untuk diekspor ke luar sel. Mitokondria Mitokondria ditemukan pada semua sel eukariot, biasanya dalam jumlah banyak pada tiap sel. Mitokondria membakar gula untuk bahan bakar/energi dalam proses respirasi seluler,
sehingga mitokondria disebut sebagai ‘mesin’nya sel. Mitokondria terdiri dari membrane luar yang halus dan membrane dalam yang berlekuk yang dipisahkan oleh ruang intermembran. Lekukan pada membrane dalam disebut krista dan ruang di dalam membrane dalam disebut matrik mitokondria. Sentriol Sentriol merupakan organel yang dapat bereplikasi sendiri terbuat dari mikrotubul dan hanya ditemukan pada sel hewan. Sentriol berfungsi membantu mengorganisasikan pembelahan sel. Lisosom Lisosom memiliki fungsi utama sebagai pencerna (digestion) dan mengandung degradative enzymes. Lisosom memecah produkproduk limbah seluler dan debris dari luar sel menjadi komponen yang sederhana yang ditransfer ke sitoplasma sebagai bahan materi membangun sel baru. Peroksisom Peroksisom merupakan badan mikro, berbentuk spherical dan terikat oleh membran tunggal. Kloroplas Sel tumbuhan mengandung satu tipe organel yang tidak ditemukan pada sel hewan yaitu kloroplas. Kloroplas mengkonversikan energi cahaya menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis. Pigmen utama yang terdapat dalam kloroplas yang terlibat dalam adalah klorofil. Kloroplas dikelilingi oleh membran luar dan membran dalam dipisahkan oleh ruang intermembran. Cairan dalam pusat kloroplas disebut stroma. Dalam cairan ini terdapat sistem terdiri dari tumpukan cakram, masingmasing disebut tilakoid dan memiliki klorofil dan pigmen lain dalam membrannya. Kumpulan dari tilakoid disebut granum.
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN Sel bersifat fundamental (mendasar) bagi system kehidupan dalam ilmu biologi. Untuk memepelajari sel para ahli menggunakan mikroskop dan peralatan biokimia. . Sel hewan terdiri dari membrane sel reticulum endoplasma, mitokondria, ribososm, badan golgi, nucleus, lisosom, peroksisom, sitoskeleton, flagel dan sentrososl, sednagkan sel tumbuhan terdiri dari nucleus, reticulum endoplasma, ribosom, mitokondria, kloroplas, vakuola, badan golgi, plasmodesma, lisosom, peroksisom, sitoskeleton, membrane sel dan dinding sel. Intruksi genetic sel eukariotik disimpan dalam nucleus dan dilaksanakan oleh ribososm. System endomembran meregulasi lalu lintas protein dan melaksanakan fungsi-fungsi metabolic sel. Mitokondria dan kloroplas mengubah bentuk energy. Sitoskeleton adalah jejaring serat yang mengorganisasi struktur dan aktivitas dalam sel.
3.2 SARAN Saran kami kepada para pembaca, kiranya bisa lebih kritis dalam memilih pembacaan dan penggunaan buku maupun makalah yang akan digunakan sebagai bahan belajar maupun bahan presentasi, agar hal tersebut dapat menjadi sarana yang baik dalam membantu proses pembelajaran dan juga bisa memilah setiap apa yang kurang dipahami juga kesalahan kesalahan penulis agar nantinya dapat di musyawarahkan bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell et al. 2000. BIOLOGI. Jakarta : Erlangga Nurani, L, N. 2014. BIOLOGI SEL. Yogyakarta : UNY Press http://salambiologi.blogspot.com/2014/11/makalah-sel-hewan-biologi.html