Makalah Riset Pemasaran.docx

  • Uploaded by: Erna
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Riset Pemasaran.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,386
  • Pages: 14
PENGUKURAN DAN PENETAPAN SKALA : PENETAPAN SKALA FUNDAMENTAL DAN KOMPARATIF Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Riset Pemasaran Pada Program Studi Manajemen

Disusun Oleh : Kelompok 6 Aqila Naufal Wijaya

166100113

Sintia Kris Aryanti

166100142

Dita Fitriandy Andista

166100129

Rizaldi Faridz

166100124

Kelas : Manajemen Karyawan 5B

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA CIANJUR 2018

KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Pengukuran dan Penetapan Skala : Penetapan Skala Fundamental dan Komparatif", yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita sebagai pembaca. Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat. Makalah ini dibuat untuk pemenuhan tugas mata kuliah Riset Pemasaran. Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Cianjur, 27 Desember 2018

Penulis

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................

i

DAFTAR ISI..............................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................

1

A. LATAR BELAKANG ...................................................................................

1

B. RUMUSAN MASALAH ...............................................................................

1

C. TUJUAN ........................................................................................................

1

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................

2

A. LIGA ARAB ..................................................................................................

2

1. SEJARAH LIGA ARAB .........................................................................

2

2. STATUS HUKUM ..................................................................................

2

3. FUNGSI DAN TUJUAN .........................................................................

3

4. KEANGGOTAAN...................................................................................

3

B. PEREKONOMIAN DI NEGARA-NEGARA JAZIRAH ARAB .................

4

BAB III PENUTUP ..................................................................................................

6

A. KESIMPULAN ..............................................................................................

6

B. SARAN ..........................................................................................................

6

DAFTAR PUSAKA ..................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG Bab ini menjelaskan konsep – konsep penetapan skala dan pengukuran serta

membahas empat skala pengukuran primer, nominal, ordinal, interval,dan rasio. Kemudian kita menjelaskan teknik penetapan skala komparatif dan nonkomparatif serta menjelaskan teknik komparatif secara rinci. Pertimbangan yang diperlukan sewaktu mengimplementasikan skala pengukuran primer ketika melakukan riset di pasar international juga dibahas. Sejumlah massalah etis di bidang pengukuran dan penetapan skala diidentifikasi. Bab ini disimpulkan melalui pembahasan mengenai kegunaan Internet dan komputer dalam rangka mengimplementasikan skala pengukuran primer.

B.

RUMUSAN MASALAH 1. Pengukuran dan Penetapan Skala 2. Skala Pengukuran Primer 3. Perbandingan Teknik Penetapan Skala 4. Teknik Penetapan Skala Komparatif 5. Riset Pemasaran Internasional 6. Etika Dalam Riset Pemasaran 7. Aplikasi Internet dan Komputer

C.

TUJUAN Tujuan penyusunan makalah adalah sebagai berikut ; 1. Memperkenalkan konsep pengukuran dan penetapan skala serta menunjukan bagaimana penetapan skala dianggap perpanjangan dari pengukuran 2. Membahas skala pengukuran primer dan membedakan skala nominal, ordinal, interval, dan rasio. 3. Mengklasifikasikan dan membahas teknik penetapan skala komparatif dan non-komparatif serta menguraikan teknik penetapan skala

3

komparatif berpasangan, urutan rangking, jumlah konstanta, serta Qsort. 4. Mendiskusikan pertimbangan yang digunakan dalam menerapkan skala pengukuran primer ke dalam setting internatsional. 5. Memahami permasalahan etika dalam memilih skala pengukuran 6. Membahas penggunaan Internet dan komputer dalm menerapkan skala pengukuran primer.

4

BAB II PEMBAHASAN

1.

Pengukuran dan Penetapan Skala Pengukuran berarti menggunakan angka atau simbol lain atas karakteristik obyek Menurut aturan yang sudah dispesifikan sebelumnya. Ingat bahwa yang kita ukur bukanlah obyeknya, tetapi beebrapa karakteristik obyek. Jelasnya, kita tidak mengukur konsumen- hanya persepsi, sikap, preferensi atau karakteristik konsumen lain yang relevan. Dalam riset pemasaran, angka biasanya digunakan karena dua alasan. Pertama, nomor memungkinkan dilakukannya analisis statistik atas data yang dihasilkan. Kedua, angka memfasilitasi komunikasi aturan pengukuran serta hasilnya. Unsur pengukuran yang paling penting adalah spesifikasi aturan penggunaan angka atas karaktersitik. Proses penggunaan harus bersifat isomorphic : harus ada hubungan satu – satu antara angka dan karakteristik yang diukur. Penetapan skala dapat dianggap sebagai perpanjangan dari pengukuran. Penetapan skala adalah penciptaan rangkaian kesatuan (continuum) yang disitu obyek yang diukur ditempatkan. Pengukuran adalah penugasan aktual angka antara 1 sampai 100 atas responden. Penetapan skala adalah proses menempatkan seorang responden ke rangkaian kesatuan (continuum). Dalam contoh pembuka mengenai perusahaan yang paling dikagumi, penggunaan angka untuk mencerminkan tingkat imbal hasil (return) adalah contoh pengukuran. Penempatan masing-masing perusahaan ke rangkaian kesatuan tingkat imbal hasil adalah penetapan skala.

2. SKALA PENGUKURAN PRIMER A. Skala Nominal Skala Nominal adalah skema pelabelan menggunakan angka yang didalamnya angka hanya berperan sebagai label atau merk untuk mengidentifikasi dan mengelompokan obyek. Contohnya angka yang

5

diberikan ke responden dalam sebuah studi merupakan skala nominal. Ketika skala nominal digunakan untuk maksud identifikasi, ada hubungan satu-satu yang ketat antara angka dengan obyek. Setiap nomor hanya diberikan ke hanya sebuah obyek dan sebuah obyek hanya mendapatkan satu angka yang mewakillinya. Contoh umumnya adalah nomor jaminan sosial dan nomor pemain sepak bola. Dalam riset pemasaran,

skala nominal digunakan untuk mengidentifikasi

responden, merek, atribut, toko, serta obyek lain. B. Skala Ordinal Skala Ordinal adalah skala ranking yg didalamnya angka diberikan ke obyek untuk mengidentifikasikan derajat relatif karakteristik obyek. Skala ordinal memungkinkan menentukan apakah sbh obyek mempunyai karakteristik yg lebih atau kurang dari beberapa obyek lainnya, tapi bukan lebih banyak berapa atau lebih sedikit berapa. Jadi skla ordinal mengindikasikan posisi relatif bukan besarnya perbedaan antar obyek. Obyek ranking pertama mempunyai karakteristik yang lebih dibandingkan obyek rangking kedua, tetapi apakah ranking obyek kedua adalah obyek yang dekat kedua atau buruk kedua tidak diketahui. Contoh umum skala ordinal ini adalah ranking kualliatas, rangking tim, dalam sebuah turnamen, serta status sosial. Dalam riset pemasaran skala ordinal digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi, dan referensi relatif. Dalam skala ordinal, sebagaimana dalam skala nominal obyek yang setara menerima ranking yang sama. Sembarang rangkaian angka dapat diberikan sehingga menjaga hubungan yang teratur antara obyek-obyek. C. Skala Interval Dalam skala interval, jarak yg setara secara numerik pada skala mewakili nilai setara karakteristik yg sedang diukur, Skala ini mengandung semua informasi mengenai skala ordinal, ttp juga memungkin- kan anda membandingkan perbedaan antara obyek. Perbedaan antara dua nilai sembarang skala identik dgn perbedaan antara dua nilai sembarang yg bersebelahan dari suatu skala interval.

6

Ada interval yg konstan dan setara antara nilai-nilai skala. Perbedaan antara 1 dan 2 = antara 2 dan 3 = antara 5 dan 6. Dalam riset pms, data sikap yg diperoleh dari skala pemeringkatan sering diperlakukan sebagai data interval. Teknik statistik yang dapat digunakan atas skala interval termasuk semua teknik yang dapat diterapkan ke data skala nominal dan ordinal. Selain itu anda dapat menghitung rata-rata aritmatika, Simpang baku, korelasi produk momen, dan statistik lainnya yang umum digunakan dalam reset pemasaran. Namun statistik khusus tertentu seperti rata-rata geometris, rata-rata harmonis dan koefisien variasi tidak bermakna dan data skala interval. D. Skala Rasio Skala Rasio memiliki sifak skala nominal, ordinal dan interval, selain nol absolut. Maka dalam skala rasio dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasikan obyek, merangking obyek, serta membandingkan interval atau perbedaan. Skala ini juga berguna untuk menghitung rasio nilai-nilai skala. Tidak hanya perbedaan antara 2 dengan 5 sama dengan perbedaan antara 14 dan 17, tetapi juga 14 tujuh kali lipat lebih besar dari 2 dlm pengertian absolut. Contoh umum skala rasio adalah tinggi, berat, umur, dan uang. Dalam pemasaran, penjualan, biaya, pangsa pasar dan jumlah pelanggan adalah variabel yang diukur pada skala rasio. Pada contoh pembukaan, tingkat laba perusahaan yang paling dikagumi menunjukan skala rasio.

3. PERBANDINGAN TEKNIK PENETAPAN SKALA Teknik penetapan skala yang umum digunakan dalam reset pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi skala komparatif dan skala non-komparatif. Skala komparatif adalah perbandingan langsung obyek-obyek stimulus. Contohnya, responden mungkin ditanya apakah mereka lebih memilih coke atau pepsi. Data skala komparatif harus diinterpretasikan dalam istilah relatif dan memiliki hanya sifat-sifat urut ordinal atau ranking. Untuk ulasan ini penetapan skala komparatif juga dikenal sebagai penetapan skala non-

7

metrik. Skala komparatif mencakup perbandingan berpasangan, urut ranking, skala jumlah konstanta,Q-sort dan prosedur-prosedur lainnya. TEKNIK PENETAPAN SKALA

SKALA KOMPARAT IF

Perbanading an Berpasangan

SKALA NON KOMPARATIF

Q-sory dan Prosedur lain Urutan Ranking

Skala Pemeringkat an Kontinyu

Skala pemeringkatan teritemasi

Jumlah konstan ta Likert

Diferensial semantik

Manfaat utama penetapan skala komparatif adalah bahwa perbedaan kecil antara objek stimulus dapat dideteksi. Karena skala komparatif membandingkan objek stimulus, responden dipaksa untuk memilih diantara obyek-obyek tersebut. Selain itu responden melakukan pendekatan tugas pemeringkatan dari titik rujukan yang sama yang diketahui. Konsekuensinya skala komperatif mudah dipahami dan mudah diterapkan. Kelebihan lain skala ini adalah melibatkan sedikit asumsi teoris, dan skala tersebut cenderung mengurangi halo effect atau carryover effect dari satu penilaian kepenilaaan lainnya. Kelemahan utama skala komparatif adalah

sifat

ordinal data dan ketidakmampuan mengenaralisir diluar obyek stimulus yang diskalakan. Dalam Skala non-komparatif yang juga disebut sebagai skala monadikatau skala metrik, setiap obyek disakalakan secara independen dari

8

Stapel

obyek yang lain dalam himpunan stimulus . Data yang dihasilkan secara umum diasumsikan sebagai skala interval atau skala rasio. Skala nonkomparatif dapat berupa skala pemeringkatan kontiyu atau sebagai skala pemeringkatan terperinci (itemized rating scale). Skala pemeringkatan terperini lebih jauh diklasifikasikan menjadi skala likert, semantik, diferensial, atau stapel. Penetapan skala non-komperatif

adalah teknik

penerapan skala yang paling luas digunakan dalam riset pemasaran. 4.

TEKNIK PENERAPAN SKALA KOMPARATIF A. Penetapan Skala Perbandingan Berpasangan Dalam penetapan skala perbandingan berpasangan, seorang responden disuguhi dua obyek dan diminta untuk memilih satu berdasarkan beberapa kriteria. Data yang didapat berdasarkan ordinal. Skala perbandingan berpasangan seringkali digunakan ketika obyek stimus adalah produk fisik. Data perbandingan berpasangan dapat dianalisis melalui beberapa cara . Peneliti dapat menghitung persentase responden yang lebih memilih satu stimulus ketimbang stimulus yang lain dengan menjumlahkan matrik untuk semua responden , membagi jumlah dimaksud dengan jumlah responden dan megalikannya dengan 100. Evluasi semua obyek stimulis secara kontinyu juga memungkinkan. Dengan menggunakan asumsi transitifitas kita mungkin mengkonversi data perbandingan berpasangan menjadi urutan ranking. Beberapa modifikasi teknik perbandingan berpasangan telah diusulkan satu diantaranya penyertaan tanggapan netral/tak ada perbedaan/tak ada pendapat. Perpanjangan lain adalah perbandingan berpasangan yang diangka-kan (graded). Dalam metode ini responden ditanya mengenai merk mana dalam produk berpasangan yang lebih dipilih dan berapa banyak yang lebih dipilih. Derajat referensi dapat dinyatakan dengan berapa banyak responden bersedia bayar lebih banyak untuk merek yang lebih dipilih. Skala yang dihasilkan adalah skala matrik dolar. Modifikasi perbandingan berpasangan yang lain digunakan secara luas dalam memperoleh penilaian kesamaan dalam penetapan skala multidimensi.

9

Penetapan skala berpasangan berguna ketika jumlah merek terbatas karena penetapan skala ini memerlukan perbandingan langsung dan pilihan yang jelas. Namun untuk jumlah merek yang besar jumlah perbandingan menjadi sangat besar. Kelemahan lainnya adalah bahwa pelanggaran terhadap asumsi transitivitas dapat terjadi dan cara menyajikan urutan obyek mungkin membuat bias hasilya. Perbandingan bepasangan menunjukan sedikit kesamaan dengan situasi pasar nyata yang melibatkan pemilihan ari alternatif majemuk yang ada. Selain itu responden lebih memilih satu obyek dibandingkan obyek tertentu lainnya, tap mereka mungkin tidak menyukainya dalam arti sebenarnya. B. Penetapan Skala urutan Ranking Dalam penetapan skala urutan ranking responden disuguhi beberapa obyek secara bersama-sama dan diminta mengurutkan atau meranking merek-merek tersebut berdasarkan beberapa kriteria. Penetapan skala ini umumnya digunakan untuk mengukur preferensi thdp merek juga atribut dan memaksa responden mendiskriminasikan antar obyek. Selain itu dibandingkan ngan perbandingan berpasangan proses penetapan skala jenis ini secara lebih dekt lebih menyerupai lingkungan pembelanjaan. Penetapan skala jenis ini juga memerlukan waktu lebih singkat dan menghilangkan tanggapan instansif. Data urutan ranking dapat dikonversikan mejadi data perbandingan berpasangan yang setara dan sebaliknya memungkinkan bagi kita untuk menurunkan skala interval C. Penetapan Skala Jumlah Konstan Dalam penetapan skala jumlah konstan responden mengalokasikan suatu jumlah konstan unit-unit keserangkaian obyek stimulus yg terkait dgn sejumlah kriteria. Kelenihan utama skala jumlah kondtan adalah bahwa skala ini memungkinkan dilakunnya diskriminasi yang halus kesejumlah obyek tanpa memerlukan banyak waktu. Namun skala ini mempunyai

dua

kelemahan

utama

yaitu

responden

mungkin

mengalokaikan lebih banyak atau lebih sedikit unit dari yang ditentukan

10

dan penggunaan unit dalam jumlah besar mungkin terlalu sulit bagi responden dan menyebabkan kebingungan da kelelahan. D. Q-Sort Skala Q-sort dikembangkan untuk mendeskriminasi kan antar obyek dalam jumlah relatif besar dan cepat. Teknik ini menggunakan prosedur urutan ranking dimana obyek diurutkan(sorted) kedalam tumpukan (piles) menurut kesamaan berdasarkan beberapa kriteria.

5.

RISET PEMASARAN INTERNASIONAL Dalam empat skala utama tersebut tigkat pengukuran meningkat dari skala nominal ke skala ordinal ke skala interval ke skala rasio. Peningkatan tingkat pengukuran ini karena meningkatnya konfleksitas. Dari sudut pandang responden skala nominal adalah yang paling sederhana untuk digunakan sedangkan skala rasio adalah yang paling rumit. Responden dibanyak negara maju oleh sebab tingkat pendidikan dan kecanggihan yang lebih tinggi telah terbiasa untuk memberi tanggapan dalam skala interval dan rasio, nmaun demikian ada pendapat yang masih diperdebatkan bahwa pembentukan opini mungkin tidak terkristalisasi dengan baik dibeberapa negara berkembang.

Maka responden mangalami kesulitan dalam

mengungkapkan gradasi yang diminta menurut sakal interval dan rasio. Karenanya referesnsidapat diukur paling baik dengan menggunakan skala ordinal. 6.

ETIKA DALAM RISET PEMASARAN Peneliti mempunyai kewaiban untuk menggunakan skala yang sesuai untuk memperoleh data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan riset dan menguji hipotesis. Ambil sebuah contoh, sebuah koran seperti wall street journal meninginkan informasi mengenai profil kepribadian pembaca maupun non pembaca. Informasi mengenai karakteristik kpribadian dapat diperoleh terbaik dengan memberikan kepada responden (pembaca dan non pembaca) beberapa kartu masing-masing kartu berisi satu karakteristik kepribadian. Responden diminta untuk menyusun kartu dan meranking urutan karakteristik kepribadian, mendaftar, dalam urutan, kartu yang

11

percaya paling mencerminkan kepribadian mereka ditaruh paling atas dan yang paling tidak mencerminkan kepribdian mereka ditaruh paling bawah. Proses ini akan memberika gambaran yang kaya mengenai karakteristik kepribadian dengan memberikan responden membandingkan dan menyusun kartu keprbadian. Namun data yang dihsilkan bersifat ordinal dan tidak dapat digunakan dengan mudah menggunakan analisis multifariat. Untuk menguji perbedaan dalam karakteristik kepribadian pembaca dan non pemaca menghubungkannya dengan variable strategi pemasaran, data skala interval diperlukan. Peneliti berkewajiban untuk memperoleh data yang paling sesuai, untuk pernyataan riset. 7.

APLIKASI INTERNET DAN KOMPUTER Semua skala pengukuran primer yang sudah kita bahas dapat dijalankan pada internet. Hal yang sama juga berlaku untuk skala komparatif yangbiasa digunakan . Perbanding berpasanagan yang meliputi perbandingan verbal, visual atau audio dapat dijalankan dengan mudah. Namun perbandingan rasa, bau, dan kesan raba sulit dijalankan. Juga sulit untuk menjalankan skala khusus seperti Q-sort. Proses impemenasi skala komparatif dapat difasilitasi dengan pencarian di internet bagi skala yang serupa yang telah dijalankan oleh peneliti yang lain.

12

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN Pengukuran adalah pemberian angka atau simbol lain ke karakteristik obyek menurut obyek yang ditetapkan. Penetapan skala adalah penciptaan selang (kontinum) atas nama obyek yang di ukur akan di tempatkan. Empat skala utama untuk pengukuran adalah nominal, ordinal, interval dan rasio. Dari skala-skala tersebut skala nominal adalah yang paling dasar karena

angka

hanya

digunakan

untuk

mengindentifikasikan

dan

mengklasifikasikan obyek. Skala ordinal merupakan skala selanjutanya yang tingkatannya lebih tinggi , angka menunjukan posisi relatif pnyek tapi tidak menunjukan besanya (magnitude) perbedaan diantara mereka. Skala internal memungkinkan perbandingan perbedaan antar obyek. Skala rasio memiliki seluruh sifat yang dimiliki oleh skala-skala yang lebih rendah.

13

Related Documents


More Documents from "Ramadhan Fardiyansyah"