SEMINAR AUDITING TUGAS REVIEW JURNAL
DITUJUKAN KEPADA: 1. 2. 3. 4.
PROF. Dr. ARSONO LAKSMANA, SE., CPA. PROF. V. HENKY SUPIT, SE., Ak. Drs. HANNY WURANGIN, Ak., CPA. DEVI SULISTYO KALANJATI, SE., M.Acc., CA., CMA., Ak.
√
DISUSUN OLEH: 1. 2. 3. 4. 5.
SYARFINA ADHELIA AJENG TITA N. TETY INDAH A. SANTI DYAH MUSTIKA RATNI SUPRAPTI
041424253001 041424253003 041424253011 041424253036 041424253048
MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA 2016
REVIEW JURNAL 1
Judul Jurnal: The Association between Audit Partner Quality and Engagement Quality: Evidence from financial report Pengarang Jurnal: Yayan Wang, Lisheng Yu dan Yuping Zhao. Pertanyaan Penelitian - Apakah kualitas partner audit mempengaruhi tingkat kualitas perikatan audit? - Bagaimanakah tim perikatan dan KAP merlakukan review terhadap pengaruh kualita partner audit dalam sebuah perikatan audit? Mengapa pertanyaan tersebut diatas penting? Hal tersebut penting karena dua alasan yang diantaranya adalah: - Sifat dan luas audit yang kompleks pada akhirnya banyak melibatkan penggunaan judgment dalam proses pengambilan keputusan. Hasil dari pengambilan keputusan tersebut ternyata banyak dipengaruhi oleh karakteristik dari partner audit sebagai decision maker. Disisi yang lain masih sedikitnya bukti empiris yang dapat menjelaskan mengenai efek dari kualitas partner audit terhadap kualitas audit menjadi pertanyaan penelitian ini penting untuk dijawab. - Penelitian ini penting karena sebenarnya penelitian ini memberikan pandangan atau informasi mengenai isu terkini tentang gagasan PCAOB yang mengusulkan adanya amandemen dalam standar audit pada bulan Oktober 201. Usulan PCAOB tersebut berupa diharuskannya pencantuman nama partner perikatan (egangement partner) selain dari signing partner yang ada dalam laporan audit. Teori yang mendasari penelitian Penelitian ini membahas mengenai kualitas audit dan karakteristik dari audit partner. Dalam penelitian tersebut tidak secara eksplisit dijelaskan mengenai teori yang digunakan dalam penelitian. Namun bisa disimpulkan 2 bahasan besar yang ada dalam penelitian yaitu mengenai kualitas audit dan karakteristik dari audit partner.
Major hyphotesis
Kegagalan Audit dan Kualitas Partner Audit H1a: tingkat kegagalan audit di masa lalu yang dilakukan partner audit secara positif diasosiasikan dengan kemungkinan bahwa laporan tahunan saat ini yang akan dia audit akan di restate setelahnya. H1b: Asosiasi positif antara tingkat kegagalan audit di masa lalu yang dilakukan partner audit dan kemungkinan laporan audit tahunan saat ini yang akan dia audit akan di restate setelahnya lebih kuat untuk engagement partner daripada untuk partner review. Dampak Moderasi atas Kualitas kendali H2a: Asosiasi positif antara tingkat kegagalan audit dari sebuah engagement partner dan kemungkinan bahwa laporan tahunan tahun ini bahwa audit yang dilakukan oleh auditor akan di restate setelahnya lebih lemah (kurang positif) bagi engagement teams dengan review partner yang hight quality daripada untuk engagement team dengan review partner yang low-quality. H2b: Asosiasi positif antara tingkat kegagalan audit masa lalu dari sebuah partner audit dan kemungkinan bahwa laporan tahunan tahun ini bahwa audit yang dilakukan auditor akan di restate setelahnya adalah lemah (kurang positif) bagi 8 teratas firm audit partners daripada untuk yang hukan 8 teratas firm audit partners. The Moderating Effects of Client Importance H3: Asosiasi positif antara tingkat kegagalan audit masa lalu dari sebua partner audit dan kemungkinan bahwa laporan tahunan tahun ini bahwa audit yang dilakukan auditor akan di restate setelahnya adalah kuat (lebih positif) dari perjanjian dari klien yang lebih penting dari pada untuk perjanjian dari klien yang kurang penting. Research Method Metode Penelitian menggunakan kuantitatif (karena ada hipotesis) Uji Hipotesis menggunakan regresi logistic dan dijabarkan sebagai berikut : 1. Mengukur Kualitas Partner Audit Untuk mengukur kualitas Partner Audit peneliti menggunakan tingkat kegagalan audit actual (actual audit failure rate) yang mana jumlah total atas kegagalan audit dipresentasekan dari jumlah total laporan audit tahunan sebagai berikut :
2. Audit-Partner Audit Failure Rate and Future Restatements
untuk menguji hubungan antara restatemen laporan tahunan dan tingkat kegagalan audit dari partner audit peneliti mengestimasi dengan logistic regression berikut pada client-year level :
Utuk Menguji H2a, Berfokus pada mitigasi dampak engagement-teamlevel kualitas kendali Dalam pngaruhya pada engagement partners, Peneliti berasumsi bahwa high-quality review partners memiliki AFRs lebih rendah daripada lowquality review partners dan kemudian memodifikasi Model (2) dan mengestimasi dengan logistic regression berikut pada client-year level:
To test H2b, Peneliti menambahi Model (2) dengan dua kondisi interaksi dan mengestimasi dengan logistic regression berikut pada client-year level:
Untuk menguji H3, yang menguji apakah asosiasi antara tingkat kegagalan audit (audit failure rate) dan restatement di masa depan berubah dengan klien yang penting, Peneliti Memodifikasi Model (2) dengan mengestimasi logistic regression berikut pada client-year level:
Dependent and Independent Variabel
Variabel : Dependen Variabel dependen : Uji utama Restatement = 1 jika laporan tahunan saat ini di restate setelahnya berikut sebuah opini audit yang unquilified, dan bernilai 0 untuk yang lainnya. Variabel dependen : Uji Sensitivitas |DACC| = Nilai absolute dari kinerja disesuaikan dengan perhitungan discretionary accrual menggunakan model jones cross-sectional yang didasarkan padaon Kothari, Leone, and Wasley (2005). MAO = Indikator variabel yang setara dengan 1 jika seorang klien menerima oprini audit yang dimodifikasi untuk tahun ini, dan 0 untuk selain itu. Modified opinion termasuk unqualified opinion with explanatory notes, qualified opinion, disclaimer, and adverse opinion. Independen Uji Variabel : uji utama AFR_AUDITOR = Tingkat Kegagalan Audit actual dari partner audit i pada tahun t. AFR_REVIEW = Tingkat Kegagalan Audit actual untuk review partner pada sebuah audit AFR_ENGAGE = Tingkat Kegagalan Audit actual untuk engagement partner dalam sebuah audit. Statistic Analysis Results on the Association between Audit-Partner Audit Failure Rate and Future Restatements Table 3 : Panel A Mlaporkan ringkasan statistic dari variabel yang digunakan dalam Model (2) untuk sampel keseluruhan. 5.8 percent Rata-rata laporan tahunan di restate setelahnya ketika mucul sebuah unqualified audit opinion. Panel B dari Tabel 3 mentabulasikan hasil pengujian univariat antara penyajian kembali dan subsamples bukan penyajian kembali. Mean AFR dari review (engagement) mitra dari laporan tahunan dengan penyajian kembali di masa depan adalah 0.266 (0.474), dibandingkan dengan 0,082 (0,055) untuk direview (engagement) mitra dari laporan tahunan tanpa penyajian kembali di masa depan, dan perbedaan signifikan pada p <0.01 ( p < 0,01). Dua Subsamples menunjukkan variasi yang signifikan dalam operating risk, financial risk, dan ownership structure seperti yang ditunjukkan oleh perbedaan ROA, CFO, LEV, AGE, SOE, dan CROSSLIST. Tes univariat menyoroti pentingnya mengontrol faktor penentu lain dari penyajian kembali dalam regresi multivariat peneliti.
Tabel 4 menyajikan hasil regresi multivariat untuk variasi Model (2). Mengikuti Hillegeist, Keating, Cram, dan Lundstedt (2004), peneliti menggunakan uji Vuong untuk menguji kekuatan penjelas tambahan dari setiap variasi. Kolom (1), Peneliti pertama kali melaporkan hasil regresi dasar tidak termasuk audit partner atau atribut audit-perusahaan. Kolom (2), peneliti menambahkan lima atribut audit perusahaan. Spesifikasi ini di mana identitas hanya audit perusahaan tersedia. Menggabungkan karakteristik audit perusahaan secara signifikan meningkatkan kekuatan penjelas relatif kolom (1) (p<0,01). Kolom (3) termasuk empat variabel partner-spesifik. Meskipun koefisien untuk SPECIALIST_AUDITORS dan FEEDEP_AUDITORS yang signifikan pada p < 0.10 dan p<0.05, gagal untuk menemukan peningkatan yang signifikan dalam model pseudo R2 berdasarkan uji Vuong (p = 0.29). AFR_REVIEW dan AFR_ENGAGE pada Kolom (4) dan (5), masingmasing, kedua variabel positif dan signifikan pada p < 0.01. Selain itu, peningkatan yang stabil dalam model Pseudo R2 antara kolom (4) dan kolom (3) (p<0,01), dan antara kolom (5) dan kolom (4) (p< 0,01). Ketika secara simultan mencakup AFR_ REVIEW dan AFR_ENGAGE pada kolom (6), variabel adalah signifikan pada p < 0.01, dengan koefisien AFR_ENGAGE (7.050) yang secara signifikan lebih tinggi dari AFR_REVIEW (3.301) pada p < 0.01. Berdasarkan Kolom (6), sebagai AFR review (engagement) partner meningkat sebesar 1 persen, kemungkinan penyajian kembali masa depan meningkat 0.56 (1.02) persen. Results on the Moderating Effects of Quality Control Kolom (1) dari Table 5 melaporkan hasil estimasi untuk akibat moderasi dari engagement tim-tingkat kualitas kontrol (H2a). Untuk singkatnya, kita menghilangkan hasil untuk variabel kontrol di perusahaan audit dan level klien. Seperti yang diharapkan, koefisien untuk QUALITY_REVIEW adalah negatif (-2.391) dan signifikan p <0.01, menunjukkan bahwa laporan tahunan direview oleh review partner berkualitas tinggi cenderung untuk kemudian disajikan kembali. Namun, koefisien untuk AFR_ENGAGE*QUALITY_ REVIEW adalah positif (0.837) dan tidak berbeda secara signifikan dari nol (p=0.11), yang menunjukkan bahwa kemungkinan kegagalan audit yang akan datang untuk engagement partner diawasi oleh review partner berkualitas tinggi tidak berbeda dari engagement partner diawasi oleh review kualitas rendah. Oleh karena itu, gagal untuk menolak hipotesis nol dari H2a. Kolom (2) pada tabel 5 melaporkan hasil dari pengujian H2b, yang berkaitan dengan pengaruh mengurangi kontrol kualitas audit perusahaan tingkat kualitas kontrol pengaruh partner audit. Koefisien untuk AFR_REVIEW*TOP8 (AFR_ENGAGE* TOP8) adalah -2.560 (1.441) dan signifikan p <0.05 (p <0.05), menunjukkan bahwa review Top 8 (engagement) partner mengerahkan kurang (lebih) berpengaruh pada
penyajian kembali masa depan probabilitas relatif terhadap mereka non-Top 8, yang mendukung (gagal untuk mendukung) H2b. Key Findings dan Implikasi 1. Hasil mendukung H1a bahwa probabilitas penyajian kembali yang akan datang lebih tinggi untuk laporan tahunan yang telah diaudit oleh partner audit dengan tingkat kegagalan audit masa lalu yang lebih tinggi. Secara bersama-sama, hasil ini mendukung H1a bahwa probabilitas penyajian kembali yang akan datang lebih tinggi untuk laporan tahunan yang telah diaudit oleh partner audit dengan tingkat kegagalan audit masa lalu yang lebih tinggi. 2. Konsisten dengan H1b, peneliti menemukan bahwa partners engagement yang benar-benar melakukan audit memiliki pengaruh signifikan lebih besar pada probabilitas penyajian kembali masa depan dari review partner yang hanya melakukan review kualitas. 3. Seperti yang diharapkan, koefisien untuk QUALITY_REVIEW adalah negatif (-2.391) dan signifikan p <0.01, menunjukkan bahwa laporan tahunan direview oleh review partner berkualitas tinggi cenderung untuk kemudian disajikan kembali. Namun, koefisien untuk AFR_ENGAGE*QUALITY_ REVIEW adalah positif (0.837) dan tidak berbeda secara signifikan dari nol (p=0.11), yang menunjukkan bahwa kemungkinan kegagalan audit yang akan datang untuk engagement partner diawasi oleh review partner berkualitas tinggi tidak berbeda dari engagement partner diawasi oleh review kualitas rendah. Oleh karena itu, gagal untuk menolak hipotesis nol dari H2a. Berkenaan dengan mengontrol variabel, menemukan bahwa klien diaudit oleh perusahaan audit berkualitas tinggi (yaitu, Top 8 perusahaan) cenderung untuk menyajikan kembali (Lennox dan Pittman 2010). Perusahaan yang lebih lama dan perusahaan dengan rasio yang lebih tinggi book-to-market lebih mungkin untuk menyajikan kembali laporan tahunan tahun berjalan. 4. Kolom (2) pada tabel 5 melaporkan hasil dari pengujian H2b, yang berkaitan dengan pengaruh mengurangi kontrol kualitas audit perusahaan tingkat kualitas kontrol pengaruh partner audit. Koefisien untuk AFR_REVIEW*TOP8 (AFR_ENGAGE* TOP8) adalah -2.560 (1.441) dan signifikan p <0.05 (p <0.05), menunjukkan bahwa review Top 8 (engagement) partner mengerahkan kurang (lebih) berpengaruh pada penyajian kembali masa depan probabilitas relatif terhadap mereka non-Top 8, yang mendukung (gagal untuk mendukung) H2b. Hasil pada Tabel 5 menampilkan bahwa meskipun kualitas kontrol perusahaan audit agak melemahkan pengaruh review partner, baik tingkat tim atau tingkat perusahaan kualitas kontrol secara efektif melemahkan pengaruh engagement partner.
5. Tabel 6 menunjukkan hasil variasi Model (4). Kolom (1), termasuk ukuran klien penting bagi kedua partner. Hasil untuk model penuh di Kolom (4) mirip dengan yang di Kolom (2) dan (3). Secara keseluruhan, hasil ini mendukung penafsiran bahwa insentif ekonomi memperkuat pengaruh partner engagement audit 'terhadap kualitas audit. Oleh karena itu, peneliti menolak (gagal untuk menolak) hipotesis nol dari H3 untuk engagement (review) partner.
Implikasi Auditor independen adalah salah satu gatekeepers yang paling penting untuk pelaporan perusahaan. Audit yang mengawasi proses audit keseluruhan mempengaruhi hasil audit. Penelitian memberikan wawasan yang berguna bagaimana kualitas audit partner audit mempengaruhi kualitas keterlibatan-tingkat kualitas dan menggarisbawahi pentingnya audit-identifikasi partner. Keterbatasan Di Cina, tanda tangan dari review partner biasanya mendahului partner engagement. Peneliti menemukan bahwa menunjuk tanda tangan partner audit muncul pertama (kedua) pada laporan audit review (engagement) partner tidak mengubah kesimpulan utama. Meskipun menggunakan beberapa metode untuk memvalidasi penunjukan dari review versus engagement partner, tidak bisa sepenuhnya yakin bahwa penunjukan bebas dari kesalahan pengukuran. Peneliti mengakui bahwa ini adalah keterbatasan untuk penelitian. Peluang untuk penelitian selanjutnya Penelitian di masa depan dapat meneliti apakah audit kualitas partner mempengaruhi cost of equity dan debt capital dan di luar audit perusahaan dan karakteristik audit klien. Peneliti percaya penelitian ke arah ini akan memperdalam pemahaman kita tentang kinerja auditor dan persepsi reputasi auditor- tingkat partner audit.