Makalah Psikologi Umum.docx

  • Uploaded by: Mayliany Hilman
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Psikologi Umum.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,896
  • Pages: 11
MAKALAH PSIKOLOGI UMUM KESADARAN (Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum) Dosen Pengampu : Cucu

Disusun Oleh : Kelompok 1     

Dandi Anugrah Maria Illena Karrel Mayliany Hilman Nuraini Annisa Rana Dianah

C1886201003 C1886201047 C1886201027 C1886201018 C1886201004

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA 2018

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini yang membahas mengenai Teori Kesadaran. Shalawat beserta salam kami haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu dosen yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Dengan membuat makalah ini kami harapkan pembaca dapat lebih mengerti mengenai Teori Kesadaran. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa-mahasiswi atau bagi pembacanya. Tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan penyusunan makalah ini yang masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak maupun bagi pembaca makalah ini.

Tasikmalaya, 5 oktober 2018

Penyusun

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................. 2 DAFTAR ISI................................................................................................. 3 BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 4 A. Latar Belakang .......................................................................................... 4 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4 C Tujuan Masalah. ......................................................................................... 4 BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 5 A. TEORI KESADARAN

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN TEORI KESADARAN A. KESADARAN DAN KETIDAKSADARAN 1. Kesadaran a) Pengertian Kesadaran merupakan kemampuan individu mengadakan hubungan dengan lingkungannya serta dengan dirinya sendiri (melalui panca indranya) dan mengadakan pembatasan terhadap lingkungannya serta terhadap dirinya sendiri (melalui perhatian). ( Alam sadar adalah alam yang berisi hasil-hasil pengamatan kita kepada dunia luar.

b) Bentuk kesadaran Menurut Maramis (1999) bentuk-bentuk kesadaran, yaitu: kesadaran normal, kesadaran menurun, kesadaran meninggi, kesadaran waktu tidur, kesadaran waktu mimpi, kesadaran waktu disosiasi, trance, hypnosis, dan kesadaran yang terganggu. Kesadaran normal, suatu bentuk kesadaran yang ditandai individu sadar tentang diri dan lngkungannya sehingga daya ingat, perhatian, dan orientasinya mencakup ruang, waktu, dan orang dalam keadaan baik. Kesadaran menurun, suatu bentuk kesadran yang berkurang secara keseluruhan, kemampuan persepsi, perhatian, dan pemikiran. Tingkatan menurunnya kesadaran: a) Amnesia, menurunnya kesadaran ditandai dengan menghilangnya ingatan atau lupa tentang suatu kejadian tertentu. b) Apatis, menurunnya kesadaran ditandai dengan acuh tak acuh terhadap stimulus yang masuk (mulai mengantuk). c) Somnolensi, menurunnya kesadran ditandai dengan mengantuk (rasa malas, dan ingin tidur) d) Sopor, menurunnya kesadaran ditandai dengan hilangnya ingatan, orinetasi, dan pertimbangan. e) Subkoma dan koma, menurunnya kesadaran ditandai dengan tidak ada respons terhadap rangsang yang keras. Kesadaran yang meninggi adalah bentuk kesadaran dengan respon yang meninggi terhadap rangsang Kesadaran waktu tidur, suatu bentuk kesadaran yang ditandai dengan menurunnya kesadaran secara reversible, biasanya di sertai posisi berbaring dan tidak bergerak.

Kesadaran waktu disosiasi, suatu betuk kesadaran ditandai dengan eadaan memisahkan sebagai tingkah laku atau kejadian dirinya secara psikologi dari kesadaran.

B.TEORI ALAM SADAR DAN ALAM TAK SADAR 1. Teori Sigmun Freud (1856-1939) Menurut Freud bahwa kesadaran hanyalah sebagian kecil dari seluruh kehidupan psikis. Psikis diibarakatkan fenomena gunung es di tengah lauan luas dan yang terlihat di permukaan air laut menggambarkan hal-hal yang ada alam sadar atau kesadaran, sedangkan yang berada di bawah permukaan air laut dan merupakan bagian terbesar adalah hal-hal yang tidak disadari atau ketidaksadaran inilah terdapat kekuatan-kekuatan dasar yang mendorong pribadi. Dalam kehidupan Psikis terdapat tiga unsur penting yang membentuk kepribadian, yaitu Das Es (the id ) merupakan bentuk ketidaksadaran, Das Ich (the ego) merupakan kehidupan Psikis dan Des Ueber Ich (the super ego) aspek moral kepribadian. (a). Alam sadar Alam sadar merupakan bagian kecil dari kehidupan psikis yang merupakan system yang di sadarai. Kesadaran itu sendiri merupakan fenomena subjektif yang isinya hanya dapat di komunikasikan melalui perilaku dan bahasan.  Alam prasadar atau dibawah alam Alam prasadar ini merupakan jembatan penghubung antara alam tak sadar dana lam sadra. Alam prasadar menjaga agar hasrat yang mencemaskan dan bertentangan dengan realitas tidak keluar kea lam sadar. (b) Alam tak sadar Alam tak sadar merupakan system dinamis yang berisi berbagai ide dan afek yang di tekan atau terdesak. Hal-hal yang ada dalam alam tak sadar tidak dapat di munculkan kembali kea lam sadar, karena ada sensor maupun repreksi dari alam prasadar. Menurut Kaplan H. dkk(1997),alam tak sadar memiliki 5 ciri yaitu a. Berhubungan erat dengan dorongan insting, yaitu dorongan seksual dan doronga mempertahankan diri. b. Isi alam tak sadar terbatas pada harapan yang mecari pemenuhan sehingga menimbulkan motivasi. c. Alam tak sadar ditandai proses berpikir primer yang memiliki tujuan utama mempermudah pemenuhan harapan dan pelepasan insting yang di atur oleh prinsip kesenangan. d. Ingatan yang berada dalam alam tak sadar mudah dilepaskan dengan symbol verbal.

e. Isi yang ada dalam alam tak sadr, untuk dapat disadari, arus melalui alam prasadar dengan mengalahkan senor penghambat. c) 

 (a) (b) (c) (d) (e)

Alam tak sadar (Unconscious) Pengertian Alam tak sadar adalah daerah kesadaran yang berisi berbagai ide dan afek yang di tekan, yang idak dapat diingat kembali asasPengertian lain alam tak sadar adalah alam yang berisi kompleks-kompleks terdesak Das Es, Das Ich, dan Das Ueber Ich Das (Maramis, 1999). Ciri-ciri alam tak sadar Mengandung ide dan efek yang ditekan. Hal-hal yang terdapat dalam alam tak sadar dan tidak dapat diingat kembali.. Apabila mau muncul kea lam sadar hars melewati sensor alam prasadar. Memiliki prinsip kesenanga dengan tujuan memuaskan keinginan. Berhubungan erat denga naluri terutama naluri seksual.

Perbedaan yang paling jelas antara kesadaran dengan ketidaksadaran dapat diamati ketika seseorang terjaga atau tertidur. Pada siang hari kita berinteraksi dan secara konstan berada dalam kondisi siaga melihat ke suatu arah, mendengarkan suatu pesan, atau membaui suatu aroma bau. Namun, ketika kita tertidur, mekanisme kesiagaan tersebut sangat berkurang dan interaksi personal hampir-hampir tidak ada. Dalam entrinya untuk kata kesadaran (consciousness) dalam Dictionary of Psychology tahun 1989, seorang psikolog Inggris, Stuart Sutherland, memberikan penilaian yang pesimis sebagai berikut: “Kesadaran merupakan gejala yang menakjubkan, namun sukar dipahami; sulit untuk menspesifikasikan definisi kesadaran, hal yang dilakukan kesadaran, dan penyebab kesadaran berevolusi. Belum ada tulisan yang benar-benar layak dibaca tentang topik tersebut”. Walaupun Sutherland membantah potensi penelitian ilmiah tentang keasadaran, aspek hidup yang “menarik, namun sulit dipahami” telah menarik minat para psikolog selama berabad-abad, hingga hari saat ini, dan untuk alasan yang bagus: “kesadaran merupakan bagian yang penting dari banyak sekali pengalaman manusia” (Pinker, 2007 ; King, 2007).

Baru-baru ini muncul pendapat bahwa kesadaran bersifat adaptif karena kesadaran memberikan kita perasaan bahwa kita sangat istimewa, meningkatkan motivasi untuk bertahan hidup (King, 2007). Dalam hal tersebut terdapat perbedaan pendapat tentang definisi yang pasti, kesadaran dapat didefinisikan menjadi dua bagian : keawasan dan ketergugahan.

B. FUNGSI-FUNGSI KESADARAN Kesadaran dapat dilihat sebagai pemrosesan informasi incidental (konsisten dengan pandangan Nisbett dan Wilson). Sebagian psikolog dan biolog percaya bahwa kesadaran adalah agen yang kuat untuk mengontrol perilaku yang telah berevolusi demi kepentingannya sendiri. Walaupun demikian, sejumlah pakar lain (seperti Pierson dan Trout, 2005) menyatakan bahwa satu-satunya alasan kita memiliki kesadaran adalah kesadaran memungkinkan kita melakukan pergerakan atas kemauan sendiri (volitional movement ). Pergerakan atas kemauan sendiri adalah pergerakan yang dibuat berdasarkan keputusan, bukan berdasarkan insting atau refleks. Damasio (1999; dalam Solso, Maclin dan Maclin, 2008) memiliki pandangan serupa bahwa kesadaran berfungsi memampukan kita merencanakan perilaku kita dengan alasan hanya mengandalkan insting semata. Kemampuan tersebut (yang diperkuat dengan adanya kesadaran diri) memberikan kita kemampuan bertahan hidup yang lebih besar dilingkungan kita. Menurut Baars dan Mc Govern (1996), seperti dikutip Solso, Maclin dan Maclin 2008, mengajukan sejumlah fungsi kesadaran: 







Fungsi konteks-setting (context-setting) yaitu fungsi ketika systemsistem bekerja untuk mendefinisikan konteks dan pengetahuan mengenai sebuah stimuli yang dating kedalam memori. Fungsi ini berperan untuk menjernihkan pemahaman mengenai stimulus yang bersangkutan. Adaptasi dan pemebelajaran (adaptation and learning) yang mengendalikan bahwa keterlibatan sadar diperlukan untuk menangani informasi baru dengan sukses. Fungsi Prioritisasi (prioritizing) dan fungsi akses yaitu ketidaksadaran diperlukan untuk mengakses besarnya jumlah informasi yang tersedia ditingkat ketidaksadaran. Fungsi Rekrutment dan control (recruitment and control), artinya kesadaran memasuki system-sistem motoric untuk menjalankan tindakan-tindakan sadar (mirip dengan gagasan Pierson dan Trout yang disebutkan sebelumnya).









Fungsi pengambilan keputusan (decision-making) dan fungsi ekseskutif, yang berpegangan bahwa informasi dan sumber daya keluar dari ketidaksadaran untuk membantu pengadilan keputusan dan penerapan kendali. Deteksi dan penyuntingan kekeliruan (error detection and editing) fungsi ini berfokus pada kesadaran yang memasuki system norma kita (yang berada ditataran ketidaksadaran) Monitor-diri (self-monitoring) monitor-diri, dalam bentuk refleksi diri, percakapan internal dan imagery, membantu kita mengendalikan fungsi-fungsi sadar dan fungsi-fungsi tidak sadar dalam diri kita. Dalam kesadaran adalah fungsi pengorganisasian dan fleksibilitas (organization and flexibility). Fungsi ini memungkinkan kita mengandalkan fungsi-fungsi otomatis dalam situasi-situasi yang dapat diprediksikan tetapi sekaligus memungkinkan kita memasuki sumbersumber daya pengetahuan yang terspesialisasi dalam berbagai situasi yang tidak terduga.

C. TIDUR DAN MIMPI 1) TIDUR Orang awam dan para ilmuan pada dasarnya mempunyai pendapat yang sama bahwa tidur adalah hal yang penting untuk memeliahara ingatan dan pemikiran. Ketika kita sedang terjaga, otak kita menyimpan berbagai informasi dari pengalamanpengalaman yang sudah kita alami sehari-hari. Dengan proses tidur, akan mempermudah kita menerima informasi yang baru serta mempertahankannya, dan perlahan informasi tersebut akan masuk kedalam otak (Cai et.al. ,2009; Gilestro, Tononi dan Cirelli, 2009; dalam Feldman, 2012). Tidur merupakan syarat agar manusia berfungsi normal. Pada akhirnya tidur menjadi penting mungkin karena membantu pertumbuhan fisik dan perkembangan otak pada anak-anak. Misalnya, pelepasan hormon pertumbuhan diasosiasikan dengan tidur yang dalam (Peterfi et.al., 2010).  Gangguan Tidur Gangguan tidur dikelompokan ke dalam dua kategori utama : dissomnia dan parasomnia (Nevid, Rathus, Greene, 2003); a) Dissomnia (Dyssomnias), adalah ganguan tidur yang memiliki karakteristik terganggunya jumlah atau waktu dari tidur. Ada lima tipe khusus dissomnia: insomnia, hipersomnia, narkolepsi, gangguan tidur yang berhubungan dengan pernapasan dan gangguan irama tidur sirkadia  Insomnia Istilah insomnia berasal dari Bahasa Latin, in-, yang artinya “tidak” atau “tanpa” dan somus, yang artinya “tidur”.

Insomnia yang muncul sewaktu-waktu terutama pada saat sedang stress, bukan sesuatu yang abnormal. Diperkirakan 14 juta orang di Amerika, sebagian besar dari mereka berusia sekitar 40 tahun, mengalami insomnia (Nagourney, 2001 ; dalam Nevid, Rathus, Greene, 2003).  Hipersomnia Hipersomnia primer merupakan rasa kantuk yang berlebihan sepanjang hari yang berlangsung sampai sebulan atau lebih.  Narkolepsi Kata Narkolepsi (narcolepsy)berasal dari Bahasa yunani, narke, yang artinya “tidak sadar atau pingsan (stupor)” dan levis, yang artinya “serangan”.orang dengan narkolepsi mengalami serangan tidur secara mendadak tertidur tanpa adanya pertanda pada waktu-waktu yang berbeda sepanjang hari.  Ganguan tidur yang terkait dengan pernafasan Gangguan untuk tidur yang berkala ini mengakibatkan insomnia atau rasa kantuk yang berlebihan pada siang hari.  Gangguan irama tidur sirkadia Sebagian besar fungsi tubuh mengikuti sebuah siklus atau irama internal-yang disebut irama sirkadia-yang berlangsung sekitar 24 jam. (b) Parasomnia (parasomnias) adalah perilaku abnormal atau peristiwa fisiologis yang muncul pada saat tidur atau pada ambang atas antara saat terjaga saat tidur.  Gangguan mimpi buruk Gangguan mimpi buruk (nightmare disorder) merupakan proses terjaga dari tidur secara berulang karena mimoi yang menakutkan mimpi buruk (Wood dkk., 1992; dalam nevid, Rathus, Greene, 2003).  Gangguan teror dalam tidur Gangguan ini umumnya dimulai dengan tangisan atau teriakan yang keras dan menyayat pada malam hari.  Gangguan berjalan sambil tidur. (Sobur, 2003). Gangguan berjalan sambil tidur (sleep walking disorder) melibatkan episode berulang ketika orang yang sedang tidur bangkit dari tempat tidur dan berjalan di sekitar rumah sambal tetap tidur. (Sobur, 2003).

2) MIMPI Mimpi sering timbul dari hal-hal yang terdesak, memiliki hokum dan Bahasa. Mimpi tidak terkait sebab akibat, ruang dan waktu. Bahasa mimpi adalah perlambang sehingga perlu pemahaman melalui penafsiran. Menurut Jung, mimpi merupakan manifestasi ketidaksadaran kolektif yang mempunyai fungsi konstruktif, sebagai regulasi (pengaturan) isi ketidaksadaran.

D. FENOMENA HIPNOSIS

Related Documents


More Documents from "Mayliany Hilman"