Makalah Psikologi Kelompok 1.docx

  • Uploaded by: WildaniaAthiAddina
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Psikologi Kelompok 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,826
  • Pages: 30
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara genetik. Ciri-ciri ini nampak melalui aspek tinggi badan, warna kulit, warna mata, keadaan rambut lurus atau keriting, ketebalan bibir dan sebagainya. Demikian pula ahli biopsikologi melihat bahawa sifat dan tingkah laku manusia juga mengalami pewarisan daripada induk asal. Sebagai contoh sifat pendiam, talkactive, dominan atau pasif adalah ciri-ciri sifat alamiah manusia dan tidak dipelajari melalui pengalaman. Biopsikologi diawali oleh seorang psikolog asal Persia, Avicenna (980-1037 SM) yang dalam peraturan kedokteran, mengakui fisiologis psikologi

dalam

perawatan

penyakit

termasuk

emosi

dan

mengembangkan sistem untuk menyatuhkan perubahan dalam aliran nadi dengan perasaan yang mendalam, yang mana melihat antisipasi dari ujian persatuan kata. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah biopsikologi? 2. Apa saja ruang lingkup biopsikologi? 3. Apa saja keuntungan biopsikologi? 4. Apa saja aliran-aliran biopsikologi? 1.3 Tujuan Mengetahui dan memahami konsep biopsikologi mengenai sejarah

biopsikologi,

ruang

lingkup

biopsikologi,

biopsikologi, aliran-aliran biopsikologi. 1.4 Manfaat 1. Mengetahui sejarah biopsikologi 2. Mengetahui apa saja ruang lingkup biopsikologi 3. Mengetahui apa saja keuntungan biopsikologi 4. Mengetahui apa saja aliran-aliran biopsikologi 1

keuntungan

1.5 Ruang Lingkup Berdasarkan

latar

belakang

masalah

di

menuliskan ruang lingkup masalah sebagai berikut : 1. sejarah biopsikologi 2. ruang lingkup biopsikologi 3. keuntungan biopsikologi 4. aliran-aliran biopsikologi

2

atas,

penyusun

BAB II KONSEP

2.1 Arti PSIKOLOGI “Psikologi “ berasal dari kata yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya. Dengan singkat disebut ilmu jiwa. Pengertian Psikologi menurut para ahli : 1. Menurut Dr.Singgih Dirgagunarsa : Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tangkah laku manusia. 2. Plato dan Aristoteles, berpendapat bahwa : Psikologi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir 3. John Broadus Watson, memandang psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku tampak (lahiriah) dengan menggunakan metode observasi terhadap rangsang dan jawaban (respon). 4. Wilhelm Wundt, tokoh psikologi eksperiental berpendapat bahwa psikologi

merupakan

ilmu

pengetahuan

yang

mempelajari

pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia, seperti perasaan panca indera, pikiran, merasa (feeling), dan kehendak. 5. Woodworth dan Marquis Psikologi ialah : ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas individu dari sejak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia dalam hubungannya dengan alam sekitar. 6. Knight dan Knight : “Psychology may be defined as the systematic study of experience and behaviour human and animal, normal and abnormal, individual and social”.

3

7. Hilgert “Psychology may be defined as the science the student the behaviour of men and other animals”. 8. Ruch “Psychology is sometimes defined as the study of man, but this definition is too broad. The truth is that psychology is partly biological science and partly a social science, overlaping these to major areas and relating them each other”. 9. Menurut Azhari (2004), psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari penghayatan dan tingkah laku manusia yang normal, dewasa dan berbudaya. 10. Menurut Kartini Kartono (2004), psikologi merupakan ilmu pengetahuan perbuatan

yang

mempelajari

semua

tingkah

individu, di mana individu tesebut

laku tidk

dan dapat

dilepaskan dari lingkungannya.

2.2 Arti BIOPSIKOLOGI BIOPSIKOLOGI adalah cabang dari Ilmu saraf yang berkaitan dengan segi biologis dari perilaku. Beberapa ahli menyebutnya dengan "psikobiologi" atau "perilaku biologis" atau "Behavioral Neuroscience" karena menitik beratkan pada pendekatan biologi dalam memahami psikologi. Jadi Psikologi Faal dalam perkembangan baru juga disebut dengan BIOPSIKOLOGI. Sejak Psikologi lahir, pendekatan secara biopsikologi secara implisit sudah diungkapkan, namun secara eksplisit baru muncul pada karya D.O Hebb (1949), "Organization of Behavior". Dalam karyanya tersebut,

Hebb

mengemukakan teori

yang komprehensif

tentang fenomena psikologi yang berkaitan dengan persepsi, emosi, pikiran dan memori yang mungkin dikontrol melalui aktivitas otak. Teori tersebut merupakan salah satu dasar yang penting dalam menguraikan dan mengkonkritkan pembahasan tentang perilaku manusia yang kompleks dan kasat mata. Meskipun BIOPSIKOLOGI tergolong ilmu yang masih muda, namun ia memiliki perkembangan 4

yang cepat dan memiliki kaitan yang erat dengan disiplin ilmu yang lain.

2.3 Tokoh Psikologi 1. Wilhelm Wundt (1832 - 1920) Wilhelm Wundt dilahirkan di Neckarau pada tanggal 18 Agustus 1832 dan wafat di Leipzig pada tanggal 31 Agustus 1920. Wilhelm Wundt seringkali dianggap sebagai bapak psikologi modern berkat jasanya mendirikan laboratorium psikologi pertama kali di Leipzig. Ia mula-mula dikenal sebagai seorang sosiolog, dokter, filsuf dan ahli hukum. Gelar kesarjanaan yang dimilikinya adalah dari bidang hukum dan kedokteran. Ia dikenal sebagai seorang ilmuwan yang banyak melakukan penelitian, termasuk penelitian tentang proses sensory (suatu proses yang dikelola oleh panca indera). Pada tahun 1875 ia pindah ke Leipzig, Jerman, dan pada tahun 1879 ia dan murid-muridnya mendirikan laboratorium psikologi untuk pertama kalinya di kota tersebut. Berdirinya laboratorium psikologi inilah yang dianggap sebagai titik tolak berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang terpisah dari ilmu-ilmu induknya (Ilmu Filsafat & Ilmu Faal). Sebelum tahun 1879 memang orang sudah mengenal psikologi, tetapi belum ada orang yang menyebut dirinya sarjana psikologi. Sarjana-sarjana yang mempelajari psikologi umumnya adalah para filsuf, ahli ilmu faal atau dokter. Wundt sendiri asalnya adalah seorang dokter, tetapi dengan berdirinya laboratorium psikologinya, ia tidak lagi disebut sebagai dokter atau ahli ilmu faal, karena ia mengadakan eksperimen-eksperimen dalam bidang psikologi di laboratoriumnya. Wundt mengabdikan diri selama 46 tahun sisa hidupnya untuk melatih para psikolog dan menulis lebih dari 54.000 halaman laporan penelitian dan teori. Buku-buku yang pernah ditulisnya antara lain: "Beitrage Zur Theorie Der Sines Wahrnemung" (Persepsi yang dipengaruhi kesadaran, 1862), "Grund zuge der 5

Physiologischen Psychologie" (Dasar fisiologis dari gejala-gejala psikologi, 1873) dan "Physiologische Psychologie". 2. Sigmund Freud (1856 - 1939) Sigmund Freud dilahirkan pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg (Austria), pada masa bangkitnya Hitler, dan wafat di London pada tanggal 23 September 1939. Ia adalah seorang Jerman keturunan Yahudi. Pada usia 4 tahun ia dan keluarga pindah ke Viena, dimana ia menghabiskan sebagian besar masa hidupnya. Meskipun keluarganya adalah Yahudi namun Freud menganggap bahwa dirinya adalah atheist. Semasa muda ia merupakan anak favorit ibunya. Dia adalah satu-satunya anak (dari tujuh bersaudara) yang memiliki lampu baca (sementara yang lain hanya menggunakan lilin sebagai penerang) untuk membaca pada malam hari dan satu-satunya anak yang diberi sebuah kamar dan perabotan cukup memadai untuk menunjang keberhasilan sekolahnya.

Freud dikenal sebagai

seorang pelajar yang jenius, menguasai 8 (delapan) bahasa dan menyelesaikan sekolah kedokteran pada usia 30 tahun. Setelah lulus ia memutuskan untuk membuka praktek di bidang neurologi. Pada tahun 1900, Freud menerbitkan sebuah buku yang menjadi tonggak lahirnya aliran psikologi psikoanalisa. Buku tersebut berjudul Interpretation of Dreams yang masih dikenal sampai hari ini. Dalam buku ini Freud memperkenalkan konsep yang disebut "unconscious mind" (alam ketidaksadaran). Selama periode

1901-1905

dia

menerbitkan

beberapa

buku,

tiga

diantaranya adalah The Psychopathology of Everyday Life (1901), Three Essays on Sexuality (1905), dan Jokes and Their relation to the Unconscious (1905). Pada tahun 1902 dia diangkat sebagai profesor di University of Viena dan saat ini namanya mulai mendunia. Pada tahun 1905 ia mengejutkan dunia dengan teori perkembangan psikoseksual (Theory of Psychosexual Development) yang mengatakan bahwa seksualitas adalah faktor pendorong terkuat untuk melakukan 6

sesuatu dan bahwa pada masa balita pun anak-anak mengalami ketertarikan dan kebutuhan seksual. Beberapa komponen teori Freud yang sangat terkenal adalah: The Oedipal Complex, dimana anak menjadi tertarik pada ibunya dan mencoba mengidentifikasi diri seperti sang ayahnya demi mendapatkan perhatian dari ibu. Konsep Id, Ego, dan Superego, Mekanisme pertahanan diri (ego defense mechanisms). Istilah psikoanalisa yang dikemukakan Freud sebenarnya memiliki beberapa makna yaitu: (1) sebagai sebuah teori kepribadian dan psikopatologi, (2) sebuah metode terapi untuk gangguan-gangguan kepribadian, dan (3) suatu teknik untuk menginvestigasi pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan individu yang tidak disadari oleh individu itu sendiri. Sejak the Psychoanalytic Society (Perhimpunan Masyarakat Psikoanalisa) didirikan pada tahun 1906, maka muncul beberapa ahli psikologi yang dua diantaranya adalah Alfred Adler dan Carl Jung. Pada tahun 1909 Freud mulai dikenal di seluruh dunia ketika ia

melakukan

perjalanan

ke

USA

untuk

menyelenggarkan

Konferensi International pertama kalinya. Freud dikenal sebagai seorang perokok berat yang akhirnya menyebabkan

dia

terkena

kanker

pada

tahun

1923

dan

memaksanya untuk melakukan lebih dari 30 kali operasi selama kurang lebih 16 tahun. Pada tahun 1933, partai Nazy di Jerman melakukan pembakaran terhadap buku-buku yang ditulis oleh Freud. Dan ketika Jerman menginvasi Austria tahun 1938, Freud terpaksa melarikan diri ke Inggris dan akhirnya meninggal di sana setahun kemudian. 3. Jean Piaget (1896 - 1980) Jean Piaget dilahirkan di Neuchatel (Switzerland) pada tahun 1896 dan meninggal di Geneva dalam usia 84 tahun pada tahun 1981. Pada usia 10 tahun ia sudah memulai karirnya sebagai peneliti dan penulis. Piaget sangat tertarik pada ilmu biology dan ia

7

menulis paper tentang albino sparrow (burung gereja albino) yang semakin membuatnya tertarik untuk mendalami ilmu alam. Piaget memperoleh gelar Ph.D pada tahun 1918 di universitas Neuchatel dalam bidang ilmu hewan. Pada tahun 1925 ia mulai menunjukkan minatnya pada bidang filsafat dan pada tahun 1929 ia diangkat menjadi profesor dalam "Scientific Thought" di Jeneva. Ia mulai terjun dalam dunia psikologi pada tahun 1940 dengan menjadi direktur laboratorium psikologi di Universitas Jeneva. Lalu kemudian ia juga terpilih sebagai ketua dari "Swiss Society for Psychologie". Piaget adalah seorang tokoh yang amat penting dalam bidang psikologi perkembangan. Teori-teorinya dalam psikologi perkembangan yang mengutamakan unsur kesadaran (kognitif) masih dianut oleh banyak orang sampai hari ini. Teori-teori, metode-metode dan bidang-bidang penelitian yang dilakukan Piaget dianggap sangat orisinil, tidak sekedar melanjutkan hal-hal yang sudah terlebih dahulu ditemukan orang lain. Selama masa jabatannya sebagai profesor di bidang psikologi anak, Piaget banyak melakukan penelitian tentang Genetic

Epistemology

Ketertarikan

Piaget

(ilmu untuk

pengetahuan menyelidiki

tentang

peran

genetik).

genetik

dan

perkembangan anak, akhirnya menghasilkan suatu mahakarya yang dikenal dengan nama Theory of Cognitive Development (Teori Perkembangan Kognitif). Dalam teori perkembangan kognitif, Piaget mengemukakan tahap-tahap yang harus dilalui seorang anak dalam mencapai tingkatan perkembangan proses berpikir formal. Teori ini tidak hanya diterima secara luas dalam bidang psikologi tetapi juga sangat besar pengaruhnya di bidang pendidikan. 4. Erik Erikson (1902 - 1994) Erik Homburger Erikson dilahirkan di Frankfurt, Jerman, pada tahun 1902. Ayahnya adalah seorang keturunan Denmark dan Ibunya seorang Yahudi. Erikson belajar psikologi pada Anna 8

Freud (putri dari Sigmund Freud) di Vienna Psycholoanalytic Institute selama kurun waktu tahun 1927-1933. Pada tahun 1933 Erikson pindah ke Denmark dan disana ia mendirikan pusat pelatihan psikoanalisa (psychoanalytic training center). Pada tahun 1939 ia pindah ke Amerika serikat dan menjadi warga negara tersebut, dimana ia sempat mengajar di beberapa universitas terkenal seperti Harvard, Yale, dan University of California di Berkley. Erik Erikson sangat dikenal dengan tulisan-tulisannya di bidang

psikologi

anak.

Berangkat

dari

teori

tahap-tahap

perkembangan psikoseksual dari Freud yang lebih menekankan pada dorongan-dorongan seksual, Erikson mengembangkan teori tersebut dengan menekankan pada aspek-aspek perkembangan sosial.

Dia

mengembangkan

Psychosocial

Development

teori

(teori

yang

disebut

perkembangan

theory of psikososial)

dimana ia membagi tahap-tahap perkembangan manusia menjadi delapan tahapan. Beberapa buku yang pernah ditulis oleh Erikson dan mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat, diantaranya adalah: (1) Young Man Luther: A Study in Psychoanalysis and History (1958), (2) Insight and Responsibility (1964), dan Identity: Youth and Crisis (1968). 5. Burrhus F. Skinner (1904 - 1990) Burrhus Frederic Skinner dilahirkan di sebuah kota kecil bernama Susquehanna, Pennsylvania, pada tahun 1904 dan wafat pada tahun 1990 setelah terserang penyakit leukemia. Skinner dibesarkan dalam keluarga sederhana, penuh disiplin dan pekerja keras. Ayahnya adalah seorang jaksa dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Skinner mendapat gelar Bachelor di Inggris dan berharap bahwa dirinya dapat menjadi penulis. Semasa bersekolah memang ia sudah menulis untuk sekolahnya, tetapi ia menempatkan dirinya sebagai outsider (orang luar), menjadi atheist, dan sering 9

mengkritik sekolahnya dan agama yang menjadi panutan sekolah tersebut. Setelah lulus dari sekolah tersebut, ia pindah ke Greenwich Village di New York City dan masih berharap untuk dapat menjadi penulis dan bekerja di sebuah surat kabar. Pada tahun 1931, Skinner menyelesaikan sekolahnya dan memperoleh gelar sarjana psikologi dari Harvard University. Setahun kemudian ia juga memperoleh gelar doktor (Ph.D) untuk bidang yang sama. Pada tahun 1945, ia menjadi ketua fakultas psikologi di Indiana University dan tiga tahun kemudian ia pindah ke Harvard dan mengajar di sana sepanjang karirnya. Meskipun Skinner tidak pernah benar-benar menjadi penulis di surat kabar seperti yang diimpikannya, ia merupakan salah satu psikolog yang paling banyak menerbitkan buku maupun artikel tentang teori perilaku/tingkahlaku, reinforcement dan teori-teori belajar. Skinner adalah salah satu psikolog yang tidak sependapat dengan Freud. Menurut Skinner meneliti ketidaksadaran dan motif tersembunyi adalah suatu hal yang percuma karena sesuatu yang bisa diteliti dan diselidiki hanya perilaku yang tampak/terlihat. Oleh karena itu, ia juga tidak menerima konsep tentang self-actualization dari Maslow dengan alasan hal tersebut merupakan suatu ide yang abstrak belaka. Skinner memfokuskan penelitian tentang perilaku dan menghabiskan karirnya untuk mengembangkan teori tentang Reinforcement. Dia percaya bahwa perkembangan kepribadian seseorang, atau perilaku yang terjadi adalah sebagai akibat dari respond terhadap adanya kejadian eksternal. Dengan kata lain, kita menjadi seperti apa yang kita inginkan karena mendapatkan reward dari apa yang kita inginkan tersebut. Bagi Skinner hal yang paling penting untuk membentuk kepribadian seseorang adalah melalui Reward & Punishment. Pendapat ini tentu saja amat mengabaikan unsur-unsur seperti emosi, pikiran dan kebebasan untuk memilih sehingga Skinner menerima banyak kritik.

10

BAB III RESUME/KESIMPULAN

3.1 Sejarah Biosikologi Biopsikologi merupakan studi ilmiah tentang prilaku. Sebagain menyebut bidang ini dengan psikobiologi, biologi prilaku, atau neurosains prilaku, namun Pinel (2009) menyebutnya dengan istilah biopsikologi kerena menunjukkan pendekatan biologis pada studi tentang psikologi dan bukan sebaliknya, pendekatan psikologis pada studi tentang prilaku. Psikologi yang dimaksud adalah studi ilmiah tentang prilaku, studi ilmiah tentang overt activities (kegiatan kasat mata) dari organism

maupun

proses-proses

internal

yang

dianggap

mendasarinya (misalnya belajar, ingatan, motivasi, persepsi, dan emosi).

3.1.1 Perkembangan Psikologi sebagai bagian dari filsafat Sebelum menjadi bagian dari ilmu faal, ilmu psikologi merupakan bagian dari filsafat. Dalam perkembangan psikologi melalui beberapa masa: Masa Yunani, Masa Romawi, dan Masa Renaissance. a. Masa Yunani Pada masa ini pendekatan dan orientasi filsafat lebih terarah pada eksplorasi alam, empirical observation, yang ditandai

dengan

kemajuan

di

bidang

astronomi

dan

matematika, serta peletakan dasar ciri natural science pada psikologi, yaitu objective, experimentation, observation, the real activity, of living organism. Kejayaan masa Yunani ditandai oleh pemikiran dari tiga filsuf besar: Socrates, Plato, Aristoteles; walau masih dipengaruhi pemikiran-pemikiran masa sebelumnya (masa Yunani Kuno). Masa Yunani Kuno merupakan masa transisi dari pola piker animism ke awal natural science. 11

b. Masa Romawi Pada masa ini, filsafat yang berkembang memiliki konteks yang lebih terbatas dan spesifik, serta tampak dalam bentuk yang nyata, misalnya ritual religi masyarakat romawi. Dikotomi (aktif-pasif), apakah jiwa (yang menggambarkan manusia) adalah unsur yang aktif dan mandiri terhadap lingkungan ataukah unsur yang pasif dan hanya bias memberi

reaksi.

Dikotomi

(passion-reason)

manusia

dipandang sebagai makhluk yang kehidupannya didorong oleh usaha untuk mencari cara ‘menguasai’ keinginan fisik melalui penolakan dunia materiil dan mencari kebenaran dalam alam dan Tuhan (Neoplatonism). Pemikiran pada masa

romawi

memberi

alan

bagi

berkembangnya

kekristenan. Tokoh pada masa romawi adalah St.Agustinus dan Thomas Aquinas c. Masa Renaissance Masa Renaissance ditandai dengan bergesernya focus pemahaman dari God-centeredness menjadi humancenteredness, dikenal dengan istilah sekularisasi atau humanity. FIlsuf lain yang menaruh perhatian besar terhadap psikologi adalah Plato (427-347 SM), Rene Descartes (15561960), Kurt Z. Lewin (1890-1947), Walter Mischel (1973), Carl Rogers (1902-1977).

3.1.2 Perkembangan psikologi sebagai bagian dari ilmu faal Ada tiga pergerakan utama di bidang science yang memengaruhi berdirinya psikologi sebagai ilmu mandiri dan bagaimana perkembangan disiplin ilmu itu di abad 20 : 1. Fisiologis Kemajuan di bidang fisiologis yang meliputi riset-riset di bidang aktivitas syarat, sensasi, dan otak, memberi dasar empiris bagi fungsi-fungsi yang sebelumnya dianggap fungsi 12

dari soul (jiwa), yang juga sebelumnya dianggap sangat abstrak. Tokoh tokoh penting : Charles Bell-Francoise Magendie, Johannes Mueller, Marshall Hall, Paul Broca, Pierre Flourens 2. Psikofisik Merupakan bagian dari disiplin ilmu fisiologi yang memfokuskan

pada

subjective

experience

dalam

mempelajari hubungan antara stimulus fisik dan sensasinya. Tokoh-tokoh penting dalam pergerakan ini antara lain adalah Gustav Theodor Fechner dan Herman von Helmholts 3. Evolusi Dikemukakan

oleh

Charles

Darwin(1809-1882),

merupakan titik penting dalam pemikiran mengenai manusia karena

mengajukan

ide

bahwa

keberadaan

manusia

merupakan bagian dari proses adaptasi makhluk hidup dengan alam. Tokoh penting dalam pergerakan ini adalah Francis Galton (1822-1911)

3.1.3 Psikologi sebagai ilmu mandiri Psikologi sebagai ilmu yang mandiri, berdiri sendiri bukan sebagai bagian dari ilmu lain, dimulai sejak abad ke-19. Ilmu

psikologi

didefinisikan

sebagai

disiplin

ilmu

yang

menyumbang pada pembentukan Bildungsburger, culturally educated citizen. Sebagai sebuah ilmu yang hubungannya paling dekat dan paling langsung dengan manusia, psikologi berada diantara dua kepentingan, yaitu hubungan dengan ilmuilmu yang konkret dan aplikatif serta hubungannya dengan ilmu-ilmu

kemanusiaan

seperti

filsafat,

teologi.

Psikologi sebagai akar ilmu komunikasi merupakan ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi. Dalam berkomunikasi,

dibutuhkan

dimaksud dapat tersampaikan. 13

tata

cara

agar

pesan

yang

Saat berkomunikasi, seseorang harus dapat mengendalikan mentalnya sendiri dan juga memperkirakan bagaimana kondisi orang yang diajak berkomunikasi. Sehingga psikologi dapat dianggap sebagai akar dari ilmu komunikasi.

3.2 Ruang Lingkup Psikologi Psikologi dilihat dari segi objeknya, psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan yang besar, yaitu : ( dalam Walgito, 2003:23) 3.2.1 Psikologi yang meneliti dan mempelajari manusia Psikologi yang diteliti dan dipelajari dalam psikologi disini adalah tentang perilaku sesorang atau perilaku manusia. Cakupan

yang

luas,

menyebabkan

dilakukannya

pengelompokan dalam psikologi manusia.  Berdasarkan tujuannya dibedakan atas: a. Psikologi teoritis Psikologi

dipelajari

dengan

tujuan

untuk

mengembangkan ilmu. b. Psikologi praktis Psikologi dipelajari dengan tujuan untuk kebutuhan praktis, khususnya problem solving.  Berdasarkan obyek yang dipelajarinya dibedakan atas : a. Psikologi umum Psikologi meneliti dan mempelajari kegiatan-kegiatan psikis manusia yang tercermin dalam prilaku pada umumnya, yang dewasa, yang normal dan yang berkultur. Psikologi umum memandang manusia

seakan akan

terlepas dalam hubungan dengan manusia lain. b. Psikologi khusus Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi segi kekhususan dari aktivitas aktivitas psikis manusia. Hal hal yang khusus yang menyimpang dari hal hal yang umum dibicarakan dalam psikologi khusus. Psikologi khusus masih berkembang terus sesuai dengan bidang bidang 14

berperannya psikologi. Pada umumnya psikologi khusus merupakan psikologi praktis, yang diaplikasikan sesuai dengan bidangnya.  Psikologi khusus dibagi menjadi : 1. Psikologi Konseling & Klinis Merupakan salah satu bidang psikologi terapan yang berperan sebagai salah satu disiplin kesehatan mental

dengan

psikologi

menggunakan

untuk

memahami,

prinsip-prinsip

mendiagnosis

dan

mengatasi berbagai masalah penyakit psikologis. Psikologi

klinis

berkembang

kearah

reintregasi

bidang-bidang psikologi lainya. Sedangkan dalam psikologi

konseling

merupakan

suatu

psikologi

terapan yang berusaha menciptakan, menerapkan dan

menyebarkan

pengetahuan

mengenai

pencegahan dan penanggulangan gangguan fungsi manusia dalam berbagai kondisi. Adapun tujuan bidang

psikologi

membantu

konseling

individu

tersebut

memahami

dan

adalah

mengubah

perasaan, pikiran dan perilaku kejiwaan, mengatasi tekanan mental, menanggulangi krisis, meningkatkan kemampuan mereka dalam menyelesaikan berbagai persoalan. 2. Psikologi Eksperimen Cabang

psikologi

yang

mengkaji

proses

sensing, perceiving, learning dan thingking. Psikologi eksperimen menggunakan metode eksperimen untuk mempelajari

tingkah

laku

manusia

(kadang

menggunakan hewan coba) dan sering melakukan penelitian. Beberapa hal yang sering diteliti antara lain adalah sensasi & persepsi, proses kognitif, learning, ataupun motivasi.

15

Psikolog eksperimen juga mengembangkan metode pengukuran dan pengontrolan yang tepat. 3. Behavioral Neuroscience & Comparative Psychology Mempelajari peran dari sistem saraf pusat dalam mengendalikan perilaku terang-terangan dan rahasia manusia dan hewan. 4. Psikologi Perkembangan Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan

manusia

dan faktor-faktor yang

membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. 5. Psikologi Sosial Psikologi sosial merupakan perkembangan ilmu pengetahuan yang baru dan merupakan cabang dari ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu tersebut menguraikan tentang kegiatan – kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial. 6. Psikologi Kesehatan Psikologi

kesehatan

adalah

bagian

dari

psikologi klinis, yang memfokuskan pada kajian dan fungsi

kesehatan

individu

terhadap

diri

dan

lingkungannya, termasuk penyebab dan faktor-faktor yang

terkait

dengan

problematika

kesehatan

individu. Psikologi

kesehatan

social-psychological

sebagai

dapat

pengetahuan

digunakan

untuk

mengubah pola health behavior dan mengurangi pengaruh dari psychosocial stress. 7. Psikologi Komunitas Psikologi komunitas pada dasarnya terkait dengan hubungan antar sistem sosial, kesejahteraan dan

kesehatan 16

individu

dalam

kaitan

dengan

masyarakat.

Psikologi

komunitas

didefinisikan

sebagai suatu pendekatan kepada kesehatan mental yang menekankan pada peran daya lingkunan dalam menciptakan masalah atau mengurangi masalah. Psikologi

komunitas

berfokus

pada

arah

permasalahan kesehatan mental dan sosial yang dikembangkan melalui intervensi juga riset dengan seting mencakup masyarakat dan komunitas pribadi. 8. Psikologi Sekolah & Pendidikan  Menurut beberapa ahli, psikologi pendidikan bisa diartikan sebagai berikut : 1. Menurut WS.Winkel Sj Psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari pra syarat - pra syarat (faktorfaktor) bagi pelajar di sekolah, berbagai jenis belajar dan fase-fase dalam semua proses belajar”. 2. Menurut Richard E. Mayer “Educational psycology is a branch of psycology concernet with understanding how the

instructional

environment

and

the

characteristics of the learner interact to produce cognitive growth in the learner” (Psikologi pendidikan

adalah

cabang

psikologi

yang

membahas mengenai pemahaman bagaimana lingkungan belajar dan karakteristik pelajar berinteraksi dalam menghasilkan pertumbuhan kognitif dalam diri pelajar). 3. Menurut H.C Whitherington “Psikologi pendidikan adalah suatu studi yang sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor

yang

pendidikan manusia”. 17

berhubungan

dengan

4. Menurut Lester. D. Crow dan Alice Crow “Psikologi pendidikan merupakan suatu ilmu yang berusaha menjelaskan masalahmasalah belajar yang dialami individu dari sejak lahir sampai berusia lanjut, terutama yang menyangkut mempengaruhi

kondisi-kondisi belajar”.

Seperti

yang dikatakan

didalam bukunya sebagai berikut : “Educational psychology dercribes and explains the learning experiences of an individual from birth through old age. Its subject matter is concerned with the conditions that affect learning”. 9. Psikologi Industri dan Organisasi Merupakan hasil perkembangan dari psikologi umum, psikologi eksperimen dan psikologi khusus. Psikologi industri dan organisasi merupakan suatu keseluruhan pengetahuan yang berisi fakta, aturanaturan dan prinsip-prinsip tentang perilaku manusia pada pekerjaan. Penggunaan psikologi industri dan organisasi harus ditujukan untuk kepentingan dan kemamfaatan

pihak-pihak

perusahaan

sebagai

yang

terlibat,

organisasi

baik

maupun

karyawannya. 10.Psikologi Lingkungan Psikologi lingkungan adalah ilmu kejiwaan yang mempelajari perilaku manusia berdasarkan pengaruh dari lingkungan tempat tinggalnya, baik lingkungan sosial, lingkungan binaan ataupun lingkungan alam. Dalam psikologi lingkungan juga dipelajari mengenai kebudayaan dan kearifan lokal suatu tempat dalam memandang alam semesta yang memengaruhi sikap dan mental manusia.

18

 Jenis-jenis

lingkungan

di

dalam

sosiologi

lingkungan yang beberapa di antaranya juga banyak digunakan dalam psikologi lingkungan adalah (Sarwono, 1992): a. Lingkungan

Alamiah

(Natural

Environment)

seperti : lautan, hutan, dsb b. Lingkungan Binaan / Buatan (Build environment) seperti : jalan raya, taman, dsb c. Lingkungan Sosial d. Lingkungan yang di Modifikasi 11. Psikologi Lintas Budaya Psikologi

budaya

mencoba

mempelajari

bagaimana faktor budaya dan etnis mempengaruhi perilaku manusia. Di dalam kajiannya, terdapat pula paparan mengenai kepribadian individu yang dipandang sebagai hasil bentukan sistem sosial yang di dalamnya tercakup budaya. Adapun kajian lintas

budaya

merupakan

pendekatan

yang

digunakan oleh ilmuan sosial dalam mengevaluasi budaya-budaya

yang

berbeda

dalam

dimensi

tertentu dari kebudayaan.

3.2.2 Psikologi yang meneliti dan mempelajari hewan atau yang disebut dengan psikologi hewan. Psikologi ini meneliti dan mempelajari perilaku hewan dan dari hasil penelitian tersebut dapat berguna untuk mengerti tentang keadaan manusia. Dengan demikian, maka dalam psikologi itu fokusnya adalah manusia. Banyak penelitian yang dilakukan

pada

hewan,

yang

akan

hasilnya

kemudian

diarahkan pada manusia. Psikologi perilaku hewan adalah menekan bagian luar masih diperebutkan batas kemampuan hewan, terutama primata

non-manusia,

lumba-lumba, 19

dan

burung,

untuk

memperoleh sintaks dan kosakata bahasa manusia (Bekoff & Jamieson, 1996). Reecting pendekatan ini adalah studi yang meneliti-Abil ity spesies tersebut untuk terlibat dalam apa yang dianggap sebagai “lebih tinggi” manusia gigi- proses kognitif. Sebagai contoh, yang Pepperberg (2001) bekerja dengan burung

beo

abu-abunya

Alex

telah

menunjukkan

kemampuannya untuk melakukan tugas-tugas kognitif, seperti jika-maka penalaran dan beberapa classication, bahwa Piaget dianggap menantang bagi anak- anak di bawah usia tujuh tahun. Sebuah untai ketiga penelitian (Thompson, Miles, & Lyn, 1997) pencarian kerajaan binatang untuk emosi seperti empati, altruisme, rasa bersalah, dan kebanggaan-emosi dicap sebagai manusia karena mereka pra- sumably berasal dari proses mental yang lebih tinggi. Seperti tradisi “manusia sebagai binatang,

“merupakan

petunjuk

ini

penelitian

bentuk

paralelisme, dengan menggunakan deskripsi perilaku manusia, kognisi, dan emosi.

3.3 Keuntungan Psikologi Perilaku manusia yang kompleks dapat menjadi hal yang menarik serta berguna untuk mempelajari alasan yang memotivasi perilaku

tertentu.

Belajar

psikologi

akan

memberikan

anda

pemahaman yang lebih baik dari orang-orang dan anda akan dapat menggunakan pengetahuan ini dalam situasi dalam kehidupan seharihari. Dalam ilmu hukum, hal ini juga membuat ilmu psikologi erat hubungannya dengan ilmu kriminologi. Selain itu, mengejar gelar psikologi memberikan peluang pekerjaan yang menguntungkan. Berikut manfaat belajar ilmu psikologi : 3.3.1 Pemahaman diri Tidak ada cara yang lebih baik untuk memahami diri sendiri selain melalui pengetahuan psikologi. Semua perilaku

20

dapat dipahami melalui pemahaman psikologi. Selain itu dapat membantu anda untuk menangani emosi negatif secara efektif.

3.3.2 Empati Sebagian besar masalah yang timbul di antara orangorang karena mereka gagal untuk memahami satu sama lain. Mereka tidak bisa memahami sudut pandang orang lain. Psikologi membantu anda agar dapat memahami mengapa orang berpikir sedemikian rupa. Sebagai hasilnya, anda dapat berempati terhadap orang lain. Anda mungkin tidak setuju dengan mereka, tetapi ketika anda melihat alasan di balik keyakinan mereka, anda akan dapat memahami mereka dengan lebih baik.

3.3.3 Adaptasi Dengan

peningkatan

kemampuan

untuk

berempati

dengan orang lain, anda akan mampu beradaptasi lebih baik dalam setiap kelompok sosial, baik itu di sekolah, tempat kerja, atau kelompok masyarakat lainnya, di mana terdapat berbagai jenis dan sifat manusia. Belajar psikologi akan membantu anda dalam memahami karakteristik individu. Pengetahuan tentang psikologi akan membantu dalam membangun kerjasama dalam kelompok.

3.3.4 Keterampilan komunikasi Psikologi

menjelaskan

bagaimana

orang

dapat

berkomunikasi. Dengan memahami hal ini, anda dapat menggunakan

metode

yang

akan

membantu

dalam

meningkatkan keterampilan komunikasi dan membuatnya lebih persuasif dan efektif. Memahami komunikasi manusia juga akan memudahkan bagi anda untuk menghindari membuat kesalahan yang menyebabkan miss komunikasi. Selain itu, dalam profesi tertentu seperti dalam penjualan, sumber daya 21

manusia, media, motivator dsb, komunikasi adalah kuncinya, pengetahuan

tentang

psikologi

dapat

terbukti

sangat

bermanfaat.

3.3.5 Pemecahan masalah Pengetahuan psikologi juga akan membantu anda dalam memecahkan masalah sehari-hari yang lebih efektif. Bila anda memiliki pemahaman tentang bagaimana orang cenderung untuk bereaksi dalam situasi tertentu, anda dapat menghadapi situasi dengan cara yang lebih baik. Selain itu, pemahaman tentang

pemikiran

memungkinkan

anda

anda

untuk

sendiri

dan

psikologi

akan

mengatasi

masalah,

tanpa

kehilangan kesabaran.

3.3.6 Pemahaman yang lebih baik Psikologi memungkinkan anda untuk memahami orang lain dengan lebih baik, melihat mereka dalam perspektif yang lebih luas. Ini akan membantu anda untuk memahami emosi irasional seseorang. Sebagai akibat dari hal ini, anda juga akan berada dalam posisi untuk membantu mereka dengan gejolak emosional mereka. Anda tidak perlu menjadi seorang konselor profesional untuk membantu orang dengan masalah mereka, anda

dapat

menggunakan

pengetahuan

anda

untuk

membimbing teman-teman dan keluarga.

3.3.7 Peluang karir Ada

banyak

kesempatan

bagi

orang-orang

yang

mengejar gelar psikologi. Karir dalam psikologi dapat meliputi – psikolog olahraga, psikolog pendidikan, psikolog forensik, psikolog komparatif, dll. Jika dunia usaha menarik minat anda, ada juga permintaan yang besar untuk psikolog industri. Selain itu, ada permintaan yang besar bagi siswa psikologi dalam

22

bidang

apapun,

karena

mereka

dapat

menerapkan

keterampilan mereka dalam berbagai situasi.

3.4 Aliran-Aliran Psikologi Terjadi berbagai pro dan kontra karena banyak pendapat yang bermunculan membentuk aliran-aliran psikologi, diantaranya :

3.4.1 Strukturalisme * Strukturalisme adalah pemikiran yang mencari struktur terdalam dari realitas yang tampak kacau dan beragam di permukaan (Gui do Carmo da Silva) * Strukturalisme

adalah

pemikiran

yang

menekankan

pentingnya struktur yang tersembunyi di dasar kesadaran manusia tetapi menentukan (Octavio Paz) * Strukturalisme adalah pendekatan yang melihat berbagai gejala budaya dan alamiah sebagai sebuah struktur yang terdiri atas unsur-unsur yang saling berkaitan dalam satu kesatuan (Piaget) Psikologi muncul dan berkembang mulai tahun 1879 yaitu setelah didirikan laboratorium psikologi yang pertama di Leipzig oleh Wilhem Wundt yang dikenal sebagai bapak pendiri psikologi. Dalam laboratorium ini Wundt mempelajari dan meneliti jiwa lebih langsung dari filosof-filosof dan meniru kemajuan yang telah dicapai dalam ilmu pengetahuan lainnya. Dengan

menggunakan

metode

introspeksi

secara

eksperimental mencoba melakukan penelitian yang dilakukan secara analisa elementer untuk menentukan pengalaman kesadaran dengan menganalisa ke dalam unsur-unsurnya. Terbentuknya aliran ini didasari pada pendapat bahwa psikologi sudah seharusnya mempelajari jiwa dari segi unsur-unsurnya dimana jiwa tersebut tersusun. Helmhotz yang telah melatih 23

Wundt dalam penelitian psikologi secara eksperimen dari Inggris. Selain Wundt tokoh strukturalisme adalah Titchener, yang telah membawa paham strukturalisme Wundt dan menyebarkan paham tersebut di Amerika Serikat. Paham dan pandangan psikologi Wundt jug dikembangkan oleh muridmuridnya seperti Mc. Keen Cattel, Hugo Munsterberg dan psikiater Kraeplin seperti yang telah diuraikan dalam sejarah.

3.4.2 Fungsionalisme Fungsionalisme memandang

bahwa

adalah manusia

aliran harus

psikologi

yang

dipandang

secara

menyeluruh. Seorang tokoh psikologi Amerika dan pelopor aliran fungsionalisme yaitu Wiliam James (1842-1910), telah beranggapan bahwa pendapat Wundt dan pendapatnya telah keliru dan sesat apabila mengambil sasaran penelitian atau percobaan psikologinya untuk menemukan struktur dari pada pengalaman

kesadaran

manusia.

James

berpendapat

pengalaman kesadaran itu hakekatnya adalah suatu peristiwa atau proses bukan diuraikan unsur-unsurnya. Aliran ini juga merumuskan jiwa adalah pemelihara kelangsungan hidup sesorang dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya. Aliran fungsionalisme memandangnya secara dinamis yaitu sebagai proses mental yang terjadi dalam suatu aktivitas psikologi tujuan dan fungsi. Tokoh-tokoh yaitu John Dewey (1859-1952), James Mc Kenn Cattel (1866-1944), E.L. Trondike (1874-1949), dan R.S.Woodworth (1969-1962).

3.4.3 Behaviorisme Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan

oleh

John

B.Watson

pada

tahun

1913

yang

berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsur subyek tunggal psikologi. Behaviorisme merupakan aliran revolusioner, 24

kuat dan berpengaruh, serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam.

Behaviorisme

introspeksionisme

lahir

(yang

sebagai

menganalisis

reaksi

terhadap

jiwa

manusia

berdasarkan laporan-laporan subjektif) dan juga psikoanalisis (yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak). Dalam

perkembangan

psikologi,

behaviorisme

termasuk

gerakan/aliran psikologi yang kuat dan lebih berpengaruh. Tokoh pendirinya adalah John B. Watson. Dia seorang yang agresif dan menyatakan bahwa psikologi yang dipelajari orang selama

ini

baik

fungsionalisme,

oleh

kaum

termasuk metode

strukturalisme

maupun

yang mereka

lakukan

semuanya salah. Menurut

Watson,

mempelajari

gejala/pengalaman

kesadaran dengan tehnik observasi introspeksi meskipun dengan cara eksperimental sekalipun adalah kurang tepat, karenadengan introspeksi yang subyektif itu, tidak mungkin dapat menjamin yang obyektif. Tidak mungkin 2 orang observer introspeksionis yang terlatih sekalipun dapat menghasilkan hasil observasi yang sama, meskipun obyeknya sama. Oleh

karena

itu

Watson

menghimbau

agar psikologi tidak lagi memusatkan perhatiannya untuk memp elajari gejala-gejala kesadaran atau bawah sadar, tetapi sesuai dengan tugasnya psikologi harus berupaya untuk meramalkan apa yang sebenarnya yang menjadi sasaran/tujuan tingkah laku tersebut.

Atas

dasar

pendapat

itulah

maka

Watson

mengusulkan agar psikoilogi itu didefinisikan sebagai “The sciense of behavior”. Dia yakin bahwa hal ini bisa dilakukan oleh psikologi, mengingat telah memiliki metode-metode yang memadai dalam hal ini Watson menganjurkan metode yang dikembangkan oleh Pavlov yaitu dengan cara mengamati hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi.

25

3.4.4 Gestalt Psychology Istilah gestalt berasal dari bahasa Jerman. Dalam bahasa inggris berarti form, shape, configuration, whole. Apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti, keseluruhan, esensi,

totalitas,

hal

peristiwa

dan

hakikat.

Aliran

ini

dikembangkan di sekolah Berlin oleh tokoh-tokohnya seperti M. Weitheimerm K. Koffka, dan W. Kohler. Aliran ini memandang yang utama bukanlah elemen tetapi keseluruhan. Metode kerjanya

adalah

mengannalisis

unsur-unsur

kejiwaan.

Kesadaran dan jiwa manusia tidak munfkin dianalisis kedalam elemen-elemen. Gejala kejiwaan harus dipelajari sebagai suatu keselurujan atau totalitas. Keseluruhan adalah lebih lebih dari sekedar penjumlahan unsur-unsurnya.keseluruhan itu lebih dahulu ditanggapi dari bagian-bagiannya dan bagian-bagian itu harus memperoleh makna keseluruhan. Artinya, makna gestalt bergantung pada unsur-unsurnya dan sebaliknya arti unsureunsur itu bergantung pula pada gestalt. Guna menjelaskan secara mudah mengenai konsep gestalt ini, Weitheimer menjelaskan bahwa apa yang sedang dilihat oleh seseorang merupakan

efek dari keseluruhan

peristiwa, yang tidak terkandung dalam total bagian-bagian itu. Seseorang yang sedang melihat untaian lampu yang mengalir, sekalipun hanya melihat satu lampu yang bersinar pada satu waktu, sebab keseluruhan peristiwa mengandung hubunganhubungan diantara masing-masing lampu yang kita alami juga. Dalam hal persepsi, salah satu prinsip gesltalt adalah hokum pragnanz. Pragnanz dalam bahasa jerman juga memiliki arti yang sama dalam bahasa inggris pregnant yang berarti hamil. Hokum ini berkata bahwa kita pada dasarnya digiring untuk mengalami segala hal yang sebagus mungkin dalam pengertian gestalt. “bagus” bisa berarti banyak disini, seperti keteraturan,

ketertiban,

26

kesederhanaan,

simetri,

dan

seterusnya, yang kemudian merujuk pada prinsip-prinsip gestalt yang spesifik. Psikologi

gestalt

memandang

keberadaan

totalitas

batiniah yang mengorganisasi yang memposisikan totalitas sebagai sesuatu yang utama, sedangkan elemen-elemen kejiwaan merupakan sesuatu yang sekunder.. lebih lanjut, gejala-gejala psikis yang khusus menurut gestalt merupakan totalitas dari seluruh keadaan psikis yang menentukan bangkitnya tenaga batiniah dalam psikis manusia.

3.4.5 Psychanalytic Psychology Ketika aliiran-aliran penting dalam psikologi sedang berkembang penelitian

dengan

psikologi

pesatnya secara

mengadakan

eksperimental

penelitian-

(Strukturalisme

&Fungsionalisme) di saat itu pula muncul pandangan psikologi pada tahun 1900 yang dikembangkan melalui dasar-dasar tinjauan klinis-psikiatris oleh aliran psikoanalisa yang dipelopori oleh Sigmund Freud, seorang psikiater Austria. Dasar pendapat dan

panfangan

bahwa pengalaman

Freud

berangkat

mental

dari

keyakinannya

manusia tidak

ubahnya

seperti sebuah gunung es yang terapung-apung ditengahtengah samudera yang hanya sebagian terkecil (seper sepuluhnya) yang tampak,sedangkan sembilan persepuluhnya (sebagian terbesar) daripadanya yang tidak tampak, itulah yang merupakan bagian/lapangan ketidaksadaran mental manusia merupakan pikiran komplek, perasaan dan keinginan bawah dasar yang tidak dialami secara langsung tetapi ia harus mempengaruhi tingkah laku manusia. Dengan dibukanya rahasia bawah sadar manusia oleh Freud, tokoh pendiri psikoanalisa

ini maka semakin luaslah dimensi baru yang

bukan hanya berguna bagi psikologi, tetapi juga pada lapangan kesenian, sejarah dan literatur/kesustraan.

27

3.4.6 Humanistic Psychology Aliran humanisme sebagai bantahan dan kurangnya aliran behaviorisme dan psikoanalisa. Aliran humanisme ini pada dasarnya mengakui bahwa pengalaman dan masa lalu itu mempengaruhi kepribadian, tetapi harus diakui pentingnya kedudukan “free will” yaitu dasar kemauan bebas manusia untuk membuat keputusan bagi dirinya untuk menentukan dirinya sendiri. Aliran ini tidak menggunakan eksperimen dilaboratorium seperti penelitian dengan mengawasi tingkah laku dan perkembangan pada binatang akan tetapi humanisme lebih menekankan pentingnya peran faktor suyektif seperti gambaran dari seseorang, penilaian diri dan kerangka sasaran atau cita-cita ideal. Ke enam aliran yang telah diuraikan diatas menjadi konsep yang selalu digunakan para psikologi sampai saat ini untuk meneliti/mengamati jiwa manusia. Para psikologi saat ini tidak menganut aliran karena mereka mengembangkan dan mengguanakan teori psikologi yang lebih objektif dari aliran tersebut, saling melengkapi, dan saling menyempurnakan satu sama lain. Tokoh aliran ini antara lain adalah : Carl Rogers, Abraham Maselow, dan aliran ini dikembangkan sebagai bantahan atas kekurangan

yang

mereka

behaviorisme dan psikoanalisa.

28

lihat

pada

pendapat

aliran

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan Biopsikologi merupakan cabang psikologi yang menjelaskan fenomena psikologis yang berhubungan dengan sistem biologis manusia.

Setelah

pencarianperistiwa-peristiwa

mental

oleh

sejarahwan seperti Aristoteles, galen, Hartley danindividu lainnya, mendapatkan bahwa pengaruh behaviorisme berkurang terhadap penyebab internal prilaku, maka timbul-lah minat- minat dalam biopsikologi. Ruang Lingkup Biopsikologi Psikologi dilihat dari segi objeknya, psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan yang besar, yaitu Psikologi yang meneliti dan mempelajari manusia dan Psikologi yang meneliti dan mempelajari hewan atau yang disebut dengan psikologi hewan. Terdapat banyak manfaat belajar ilmu psikologi diantaranya pemahaman

diri,

empati,

adaptasi,

keterampilan

komunikasi,

pemecahan masalah, pemahaman yang lebih baik, peluang karir Aliran-Aliran

psikologi

diantaranya

strukturalisme,

fungsionalisme, behaviourisme, psikoanalisis, humanistik, gestalt.

4.2 Saran Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya. 29

DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu.(1998). Psikologi Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta Djamarah, Syaiful bahri.(2002).Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rineka Cipta Fajrini, Reza. (2013). SEJARAH PSIKOLOGI : BIOPSIKOLOGI. [Online]. Tersedia:https://www.academia.edu/4920052/SEJARAH_PSIKOL OGI_BIOPSIKOLOGI. [akses : 13 September 2014] Gerungan.(2004). Psikologi Sosial. Bandung: PT Refika Aditama Mansur, Herawati. (2009). Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika Sunaryo. (2004) Psikologi Untuk Keperawatan. [Online] Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Tersedia: http://books.google.co.id/. [akses: 13 September 2014] Taniputra, Ivan.( 2005).Psikologi Kepribadian. Jogjakarta : AR-RUZZ

30

Related Documents


More Documents from "lydia"