KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah PPL I dengan Judul “Mengenal Micro Teaching” ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga tugas makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam dunia pendidikan khususnya mahasiswa atau calon guru. Harapan kami semoga makalah PPL I ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Penyusunan makalah PPL I ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun. Dan juga kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung kami ucapkan banyak terimakasih.
Tondano,
September 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. 1 DAFTAR ISI ............................................................................................................. 2 BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 3 A. Latar Belakang .............................................................................................. 3 B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 3 C. Tujuan Permasalahan .................................................................................... 3 BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 4 A. B. C. D. E.
Mengenal Micro Teaching ............................................................................ 4 Pengertian Micro Teaching ........................................................................... 4 Tujuan, Manfaat, dan Sasaran Micro Teaching ............................................ 7 Tahapan dan Prosedur Micro Teaching ........................................................ 8 Garis Besar Pelaksanaan Micro Teaching .................................................... 9
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 11 A. Kesimpulan ................................................................................................... 11 B. Saran ............................................................................................................. 11 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 12
Mengenal Micro Teaching | 2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi informasi dan teknologi menjadi tantangan yang serius dalam dunia pendidikan. Di era ini, profesionalitas guru menjadi syarat mutlak efektivitas lembaga pendidikan. Figur guru sebagai sosok inspiratory dan motivator masih belum tergantikan, walaupun ada sumber informasi dan pengetahuan lain, seperti buku, majalah, koran, internet, dan lain sebagainya. Anak didik masih menganggap guru sebagai figure yang harus digugu dan ditiru. Digugu, dalam arti didengar dan diterima nasihat-nasihatnya. Sedangkan ditiru, dalam arti diteladani sikap dan perilakunya, baik di dalam maupun di luar sekolah. Micro teaching diselenggarakan dalam rangka memacu profesionalitas guru yang bersangkutan. Micro teaching diadakan untuk mengetahui kompetensi guru dalam mengajar, penguasaan materi, penguasaan kelas, metodologi pembelajaran yang digunakan, dan lain sebagainya.
B. Rumusan Masalah 1. Apa itu micro teaching ? 2. Apa yang dimaksud dengan micro teaching ? 3. Apa tujuan, manfaat, dan sasaran micro teaching ? 4. Bagaimana tahapan dan prosedur micro teaching ? 5. Bagaimana garis besar pelaksanaan micro teaching ?
C. Tujuan Permasalahan 1. Dapat mengenal micro teaching ! 2. Dapat mengetahui yang dimaksud dengan micro teaching ! 3. Dapat mengetahui tujuan, manfaat, dan sasaran micro teaching ! 4. Dapat mengetahui tahapan dan prosedur micro teaching ! 5. Dapat mengetahui garis besar pelaksanaan micro teaching !
Mengenal Micro Teaching | 3
BAB II PEMBAHASAN A. Mengenal Micro Teaching Menurtut MZ. Mandaru, peran guru sangat penting bagi pendidikan. Baik atau buruknya pendidikan tergantung bagaimana seorang guru bisa memanifestasikan dan mengaplikasikan sumbangsihnya dalam sebuah lembaga formal maupun nonformal. Guru adalah sarana utama untuk mewujudkan kecerdasan bangsa dan cita-cita Negara. Sehingga antara guru dan pendidikan merupakan satu komponen yang tidak bisa dipisahkan. Micro teaching diselenggarakan dalam rangka memacu profesionalisme guru yang bersangkutan. Micro teaching diadakan untuk mengetahui kompetensi guru dalam mengajar, penguasaan materi, penguasaan kelas, metodologi pembelajaran yang digunakan, dan lain sebagainya. Seorang guru harus memiliki tiga kompetensi yang menjadi patokan berkualitas atau tidaknya seorang guru yaitu (1) kompetensi personal, (2) kompetensi sosial, dan (3) kompetensi professional. Indikator dari kompetensi personal berupa kematangan pribadi. Kompetensi sosial merujuk kepada kemampuan guru untuk membangun relasi dan berinteraksi. Sedangkan kompetensi professional menunjukkan kemampuan guru sebagai pengajar yang baik. Berdasarkan Komisi Kurikulum Bersama P3G, menetapkan dan merumuskan bahwa kompetensi professional guru Indonesia terdiri atas 10 kompetensi, yakni menguasai bahan pelajaran; mengelola program pembelajaran; mengelola kelas; menggunakan media dan sumber belajar; menguasai landasan pendidikan; mengelola interaksi belajar mengajar; menilai prestasi belajar; mengenal fungsi serta layanan bimbingan dan penyuluhan; mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah; serta memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pengajaran.
B. Pengertian Micro Teaching Pembelajaran micro dapat diartikan sebagai cara dalam melatih keterampilan keguruan atau praktik mengajar dalam lingkup kecil/terbatas. Pembelajaran micro adalah model pembelajaran yang dikecilkan atau disebut real teaching. Jumlah pesertanya sekitar 5-10 orang, ruang kelasnya terbatas, waktu pelaksanaannya berkisar antara 10-15 menit, terfokus kepada keterampilan mengajar tertentu, dan pokok pembahasannya disederhanakan. Pengajaran micro merupakan teknik baru, dan menjadi bagian dalam pembaruan. Penggunaan pengajaran micro dalam rangka mengembangkan keterampilan mengajar para calon guru, atau sebagai usaha peningkatan, adalah suatu cara baru terutama dalam sistem pendidikan guru di Indonesia. Pengajaran micro sangat berguna dalam praktik keguruan, baik dalam preservice maupun dalam in-service. Ini berarti dalam teknik ini besar manfaatnya dalam
Mengenal Micro Teaching | 4
usaha memupuk kompetensi professional guru. Terlebih, pada masa mendatang, peranan guru sangat luas, yang meliputi: 1. 2. 3. 4. 5.
Guru sebagai ukuran kognitif Guru sebagai agen moral dan politis Guru sebagai inovator Guru sebagai kooperatif Guru sebagai agen persamaan sosial dan pendidikan
Guru (tenaga pendidik) yang efektif adalah guru yang berhasil membawa peserta didik mencapai tujuan pembelajaran, dan sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam pendidikan. Untuk mencapai tingkat efektivitas pembelajaran, guru harus menguasai berbagai keterampilan dasar mengajar, yang meliputi keterampilan membuka dan menutup proses pembelajaran; keterampilan menjelaskan; keterampilan bertanya; keterampilan menggunakan variasi mengajar; keterampilan memberi penguatan; keterampilan mengakar kelompok kecil dan perorangan; keterampilan mengelola kelas; dan keterampilan membimbing diskusi kecil. Merujuk dari beberapa asumsi dasar pengajaran mikro dapat dikemukakan beberapa pengertian pengajaran mikro. Pertama, pengajaran mikro dirumuskan sebagai pengajaran dalam skala kecil atau mikro, yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan baru dan memperbaiki keterampilan lama. Kedua, pengajaran mikro adalah metode latihan yang dirancang sedemikian rupa dengan jalan mengisolasi bagian-bagian komponen dalam proses pengajaran. Sehingga calon guru dapat menguasai keteerampilan satu per satu dalam situasi mengajar yang disederhanakan. Ketiga, micro teasching is effective method of learning. Oleh sebab itu micro teaching sama dengan teaching to each atau learning to teach. Keempat, pengajaran mikro merupakan pengajaran yang disederhanakan. Ciri-ciri pengajaran mikro 1. Pengajaran mikro berarti pengajaran yang berskala kecil. Skala kecil tersebut berkaitan dengan ruang lingkup materi pelajaran, durasi waktu, jumlah siswa dan keterampilan yang digunakan. 2. Pengajaran mikro dimaknai sebagai bagian dari keterampilan mengajar yang kompleks, mendalam, dan teliti terhadap bagian demi bagian. 3. Pengajaran mikro adalah pengajaran yang sesungguhnya. 4. Pengajaran mikro pada hakikatnya, adalah belajar yang sebenarnya. 5. Pengajaran mikro bukanlah simulasi. 6. Pengajaran diharapkan dapat direkam sehingga gasil rekaman tersebut dapat dijadikan sebagai bahan diskusi antar temab sehingga dapat dikoreksi dan diberikan masukan guna perbaikan atas kekurang seorang calon guru. Sebagai penguasaan keterampilan dasar mengajar, micro teaching menjadi salah satu persyaratan utama dalam proses pembelajaran. Keterampilan dasar yang dipelajari dalam micro teaching adalah sebagai beikut: 1. Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran.
Mengenal Micro Teaching | 5
Membuka pelajaran merupakan kegiatan guru dalam mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran. Kegiatan ini meliputi kondisi menciptakan suasana siap mental peserta didik, menciptakan suasana komunikatif antara guru dengan peserta didik, menimbulkan perhatian peserta didik terhadap apa yang akan dipelajari. Sementara itu, menutup pembelajaran merupakan kegiatan guru dalam mengakhiri aktivitas inti pengajaran. 2. Keterampilan menjelaskan. Keterampilan menjelaskan dimaknai sebagai keterampilan guru dalam menyajikan informasi lisan yang diorganisasikan secara sistematis dengan tujuan dapat menunjukkan hubungan antarmateri yang telah dikumpulkan, dikuasai, serta disiapkan untuk disajikan. Selain itu, penekanan dalam memberikan penjelasan harus bertumpu pada proses penalaran peserta didik, dan bukan dengan cara indoktrinasi. 3. Keterampilan bertanya. Keterampilan bertanya merupakan ucapan guru secara verbal yang meminta respon dari peserta didik. Respon yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai halhal yang merupakan gasil pertimbangan. Dengan demikian, bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir peserta didik. 4. Keterampilan menggunakan variasi. Keterampilan menggunakan variasi diartikan sebagai perbuatan guru dalam konteks proses belajar dan mengajar yang bertujuan mengatasi kebosanan peserta didik. Sehingga, dalam proses belajar dan mengajar, peserta didik senantiasa menunjukkan ketekunan, keantusiasan, serta berperan serta secara aktif. 5. Keterampilan memberi penguatan. Pemberian penguatan merupakan tingkah laku guru dalam memproses secara positif suatu tingkah laku tertentu peserta didik yang memungkinkan tingkah laku tersebut terulang kembali. 6. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan diartikan sebagai tindakan guru dalam konteks proses belajar dan mengajar yang hanya melayani 3-8 orang peserta didik. 7. Keterampilan mengelola kelas Mengelola kelas merupakan keterampilan guru dalam menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal. Salah satu indikasi dari keterampilan ini adalah guru mampu mengembalikan kondisi belajar kepada kondisi optimal jika terjadi sesuatu yang mengganggu kegiatan belajar dan mengajar, baik dengan cara mendisiplinkan ataupun melakukan kegiatan remedial. 8. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah suatu proses yang teratur dengan melibatkan sekelompok peserta didik dalam interaksi tatap muka yang
Mengenal Micro Teaching | 6
kooperatif dan optimal. Kegiatan ini bertujuan untuk berbagai informasi atau pengalaman, mengambil keputusan, atau memecahkan suatu masalah.
Keterampilan dasar dalam pembelajaran ini membutuhkan latihan intensif. Disinilah pentingnya calon guru dan guru senior dalam memanfaatkan micro teaching sebagai wahana aktualisasi potensi, serta memantapkan kemampuan dan skills professional. Secara lebih detail, keterampilan dasar dalam mengajar yang harus dikuasai guru dan calon guru adalah sebagai betikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Ketampilan membuka pelajaran Keterampilan memberi motivasi Keterampilan bertanya Keterampilan menerangkan Keterampilan mendayagunakan media Keterampilan menggunakan metode yang tepat Keterampilan penampilan verbal dan nonverbal Keterampilan penjajakan/assessment Keterampilan menutup pelajaran C. Tujuan, Manfaat, dan Sasaran Micro Teaching
Tujuan umum pengajaran micro adalah untuk memberikan kesempatan kepada calon guru untuk berlatih mempraktikan beberapa keterampilan mengajar didepan teman-temannya dalam suasana yang konstruktif, sportif, dan bersahabat. Sehingga, ia memiliki kesiapan mental, keterampilan, dan kemampuan performansi yang terintegrasi untuk bakal praktik mengajar yang sesungguhnya di sekolah. Adapun tujuan khusus pengajaran mikro adalah sebagai berikut: 1. Calon guru terampil dalam membuat persiapan mengajar. 2. Membentuk sikap professional sebagai calon guru 3. Berlatih menjadi guru yang bertanggung jawan dan berpegang pada etika keguruan 4. Dapat menjelaskan pengertian micro teaching 5. Dapat berbicara di depan kelas secara runtut sehingga mudah dipahami siswa 6. Terampil membuka dan menutup pelajaran 7. Dapat menyampaikan pertanyaan dengan benar 8. Dapat memotivasi belajar siswa 9. Dapat membuat variasi dalam mengajar 10. Dapat menggunakan alat-alat pengajaran dengan benar dan tepat 11. Dapat mengamati keterampilan keguruan secara objektif, sistematis, kritis dan praktis 12. Dapat memerankan sebagai guru, supervisor, peserta didik, maupun sebagai observer dengan baik 13. Dapat menerapkan teori belajar dan pembelajaran dalam suasan didaktik, pedagogik, metodik, dan andragogis secara tepat dan menarik
Mengenal Micro Teaching | 7
14. Berlatih membangun kepercayaan diri. Menurut Yuli Kwartolo, pendekatan micro teach ditujukan untuk pembentukan profesionalitas guru. Sasaran yang hendak dicapai adalah guru/calon guru supaya memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap, serta tingkah laku yang diperlukan dalam profesinya. Selain itu, agar guru atau calon guru cakap dan tepat menggunakan berbagai perangkat tersebut dalam tugas dan perannya disekolah. Dengan pendekatan micro teaching, guru atau calon guru dapat berlatih mengajar secara terbatas (isolated skill development), namun tetap dalam bingkai mengajar yang sesungguhnya (supervised teaching). Pendekatan micro teaching memberi kesempatan seluas-luasnya bagi guru dan calon guru untuk mengeksplorasi semua kelebihan yang dimiliki, dan memberi kesempatan untuk mengukur kemampuannya. Mereka dapat mengevaluasi diri sehingga mengetahui perkembangan kemampuan dan penampilan mereka. Manfaat dari micro teaching adalah sebagai berikut: 1. Mengembangkan dan membina keterampilan tertentu calon guru dalam mengajar. 2. Keterampilan mengajar terkontrol dan terlatih 3. Perbaikan atau penympurnaan secara cepat dapat segera dicermati 4. Latihan penguasaan keterampilan mengajar lebih baik 5. Saat latihan berlangsung, calon guru dapat memusatkan perhatian secara objektif 6. Menuntut dikembangkan pola observasi yang sistematis dan objektif 7. Mempertinggi efisiensi dan efektivitas penggunaan sekolah dalam waktu praktik mengajar yang relative singkat. Sasaran micro teaching adalah sebagai berikut: 1. Pendidikan pre service bagi calon guru, yang berfungsi antara lain: a. Sebagai persiapan calon guru sebelum benar-benra mengajar di depan kelas. b. Sebagai usaha perbaikan penampilan calon guru 2. Pendidikan in service bagi guru atau penilik yang berfungsi antara lain: a. Menemukan kelemahan sendiri untuk diperbaiki b. Meningkatkan kemampuan supervisor c. Mencoba metode baru. D. Tahapan dan Prosedur Micro Teaching Dalam pelaksanaan pengajaran micro, tahap pertama dan kedua, calon guru atau mahasiswa diarahkan untuk memahami wawasan dan landasan teori tentang keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai. Selain itu, calon guru atau mahasiswa mengamati dan mencontoh penerapan model-model keterampilan mengajar sesuai dengan bidang studinya. Tahap ketiga adalah penyusunan perencanaan program pembelajaran dengan mengacu kepada format yang dibutuhkan ketika melaksanakan praktik mengajar di sekolah latihan. Tahap keempat adalah setiap calon guru dalam kelompok masing-masing akan mempraktikan satu sesi pengajaran dengan kontrak keterampilan terisolasi yang
Mengenal Micro Teaching | 8
berbeda-beda. Setelah presentasi, calon guru memberi komentar (debriefing) terhadap apa yang berjalan. Sedangkan anggota lain (sebagai siswa dan observer) memberikan feedback yang konstruktif terhadap presentasi yang dilakukan calon guru. Itu adalah langkah kelima. Hasil dari feedback penampilan yang pertama ini digunakan sebagai masukan dan perbaikan dalam menyusun persiapan dan praktik ulang. Langkah ini merupakan tahapan keenam. Dalam rangka observasi latihan praktik mengajar, digunakan alat bantu VTR (video tape recorder). Tujuan menggunakan alat bantu tersebut adalah untuk merekam penampialan guru ketika sedang berlatih mengajar. Setiap penampilan dalam pelatihan mengajar, dianalisis bersama observer dan supervisor. Asril menjelaskan beberapa siklus dalam pembelajaran micro secara sistematis. Berikut beberapa siklus tersebut. 1. Memahami teori atau hasil penelitian keterampilan mengajar 2. Mendiskusikan prinsip dan keterampilan yang harus dikerjakan 3. Mempraktikan keterampilan mengajar dengan teman-teman selama 10-15 menit. 4. Direkam dengan video, dan diputar ulang sebagai bahan masukan terhadap keterampilan yang sudah dipelajari. 5. Jika perlu, diperlihatkan kepada kelompok yang berbeda untuk melihat kelemahan-kelemahan terdahulu 6. Pengajaran micro ada kaitannya dengan praktik di lapangan dalam situasi yang sesungguhnya. E. Garis Besar Pelaksanaan Micro Teaching Sebelum micro teaching dilaksanakan, ada beberapa hal yang perlu disiapkan. Berikut beberapa hal yang perlu dipersiapkan: 1. Peralatan dan bahan Beberapa peralatan dan bahan yang perlu dilengkapi sebelum dilaksanakannya micro teaching antara lain trasparansi, OHP, leptop, LCD projector, layar, spidol, dan flip chart 2. Rencana pelajaran. Persiapkan rencana pelajaran termasuk dalam merumuskan pelajaran adalah menentukan tujan pelajaran, pengaturan proses pelajaran, partisipasi yang diharapkan, alat bantu/media, dan penutupan micro teaching. 3. Presentasi Anda dapat meminta pertolongan orang lain untuk mengatur kelas. Tersedia waktu 10 menit untuk presentasi. Jika ternyata presentasi anda melebihi waktu yang tersedia, anda tetap diizinkan menyelesaikan pelajaran anda 4. Orientasi Tahapa ini menitikberatkan pada evaluasi yang dilakukan setelah presentasi. Evaluasi ini meliputi penampilan, cara/metode yang digunakan, keantusiasan siswa, kontak mata dengan siswa, penggunaan visual, partisipasi aktif di kelas, hal-hal yang tidak diharapkan tetapi terjadi, modulasi suara dan intonasi.
Mengenal Micro Teaching | 9
Secara tegas, dapat disebutkan disini bahwa aspek-aspek yang perlu dievaluasi dalam pelaksanaan micro teaching adalah presentasi (volume dan kejelasan suara, kecepatan dan kejelasan ucapan, kontak mata ke kelas, semangat dan keantusiasan); the chalkboard (besar atau kecilnya tulisan, kejelasan tulisan, pengorganisasian materi, penggunaan media pembelajaran, pengaturan waktu, dan posisi badan); isi (penguasaan materi, perencanaan topic, kesesuaian penjelasan dengan hal-hal yang telah dirumuskan secara detail, ketergantungan dengan catatan-catatan); dan interaksi kelas (respond an reaksi terhadap pertanyaan). Prasyarat yang dibutuhkan agar micro teaching dapat berjalan normal, menurut Yuli Kwartolo, adalah tersedianya sebuah ruangan khusus yang dilengkapi dengan kamera video, recorder, microphone, penerangan yang cukup. Sedangkan mengenai ukuran ruangan tidak ada standar yang baku. Ukuran ruangan bisa menggunakan 8 X 6 meter atau 8 x 7 meter. Selain itu tersedianya sejumlah sarana layaknya sebuag ruang kelas. Misalnya white board, meja, kursi, dan OHP kalau diperlukan. Dari sisi SDM, diperlukan seorang teknisi atau operator sekaligus bertindak sebagai cameraman.
Mengenal Micro Teaching | 10
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pembelajaran micro dapat diartikan sebagai cara dalam melatih keterampilan keguruan atau praktik mengajar dalam lingkup kecil/terbatas. Pembelajaran micro adalah model pembelajaran yang dikecilkan atau disebut real teaching. Jumlah pesertanya sekitar 5-10 orang, ruang kelasnya terbatas, waktu pelaksanaannya berkisar antara 10-15 menit, terfokus kepada keterampilan mengajar tertentu, dan pokok pembahasannya disederhanakan. Tujuan umum pengajaran micro adalah untuk memberikan kesempatan kepada calon guru untuk berlatih mempraktikan beberapa keterampilan mengajar didepan teman-temannya dalam suasana yang konstruktif, sportif, dan bersahabat. Sehingga, ia memiliki kesiapan mental, keterampilan, dan kemampuan performansi yang terintegrasi untuk bakal praktik mengajar yang sesungguhnya di sekolah. Sebagai penguasaan keterampilan dasar mengajar, micro teaching menjadi salah satu persyaratan utama dalam proses pembelajaran. Keterampilan dasar yang dipelajari dalam micro teaching adalah sebagai beikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran. Keterampilan menjelaskan. Keterampilan bertanya. Keterampilan menggunakan variasi. Keterampilan memberi penguatan. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan Keterampilan mengelola kelas Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.
B. Saran Dalam dunia pendidikan masih banyak pendidik atau guru-guru yang belum memahami dan mengerti pentingnya kompetensi atau keterampilan dalam mengajar. Mereka hanya berpikir bahwa mengajar adalah hal yang biasa-biasa saja, hal ini membuat banyak para pendidik atau guru gagal dalam menghasilkan output-output yang berkualitas. Disamping itu juga, kurangnya keterampilan atau kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru, menjadi factor utama kegagalan mereka untuk menjadi seorang guru yang profesional. Oleh karena, saran penulis kepada calon pendidik ataupun yang sudah menjadi guru serta kepada semua pembaca, agar senantiasa mau terus belajar dan berlatih, sehingga dapat mengembangkan kemampuan atau keterampilan dalam mengajar sehingga dapat menghasilkan generasi-generasi muda yang berkualitas. Ingatlah bahwa masa depan Bangsa ada ditangan generasi muda. Generasi muda yang berkualitas, hanya bisa dibentuk dari seorang pendidik (guru) yang berkualitas pula.
Mengenal Micro Teaching | 11
DAFTAR PUSTAKA
Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. Pengenalan dan Pelaksanaan Lengkap Micro Teaching & Team Teaching. Yogyakarta: Diva Press. https://adimasbayu.wordpress.com/2014/04/20/makalah-pembelajaran-microteaching/
Mengenal Micro Teaching | 12