Makalah Ppkn Bab 5.docx

  • Uploaded by: revinda
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Ppkn Bab 5.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,797
  • Pages: 26
LEMBAR PENGESAHAN Makalah pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan telah disahkan dan disetujui pada : Hari

: Kamis

Tanggal

: 28 Februari 2019 Disetujui oleh :

Perwakilan kelompok 1

Perwakilan kelompok 2

Revinda Dwi Artanti Khairiyah

Romai Ulina ARK

Guru Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan

Tutug Prapti Nuhoni, S.Pd.

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan : Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

2

KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan rahmat, berkah, dan kasih sayang-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan : Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Rasa terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Tutug Prapti Nuhoni, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah memberikan bantuan dan arahan kepada kami dalam menyusun makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini masih ada kekurangan baik Dario segi materi maupun tata bahasa.Oleh karena itu, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca sebagai perbaikan bagi kami untuk kedepannya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca.

Jambi, Februari 2019

Penyusun

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan : Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

DAFTAR ISI Lembar Pengesahan ........................................................................................................ 2 Kata pengantar ..................................................................................................................... 3 Daftar isi .............................................................................................................................. 4

BAB 1 Pendahuluan .................................................................................... 6 1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 6 1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 6 1.3 Tujuan ............................................................................................................................ 7 1.4 Manfaat ......................................................................................................................... 7

BAB 2 Isi .....................................................................................................

8

2.1. Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika .......................................... 8 2.1.1. Kebhinnekaan Bangsa Indonesia ................................................................. 8 2.1.1.1. Makna Bhinneka Tunggal Ika ....................................................... 8 2.1.1.2. Aktualisasi Pemahaman Nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika .........

8

2.1.1.2.1. A.Aktualisasi Bidang Politik .......................................

9

2.1.1.2.2. B. Aktualisasi Bidang Hukum dan Pemerintahan ...

10

2.1.1.2.3. C. Aktualisasi Bidang Sosial Budaya .....................

10

2.1.1.2.4.D. Aktualisasi Bidang Pertahanan dan Keamanan ........

11

2.1.2. Konsep Integrasi Nasional ............................................................................ 12 2.1.2.1. Pengertian Integrasi Nasional ........................................................ 12 2.1.2.2. Syarat Integrasi ...........................................................................

13

2.1.2.3. Sumpah Pemuda 1928 sebagai Konsensus Integrasi Nasional ..... 15 2.1.3. Faktor Pembentuk Integrasi Nasional ........................................................... 15 2.1.4. Tantangan dalam Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.................................................................................................................. 16 2.1.5. Peran Serta Warga Negara dalam Menjaga Perssatuan dan Kesatuan Bangsa..................................................................................................................... 19 Makalah Pendidikan Kewarganegaraan : Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

2.1.5.1. Kesadaran Warga Negara .............................................................. 19 2.1.5.2. Hakikat Bela Negara ....................................................................... 20 2.1.5.3. Dasar Hukum Bela Negara ............................................................. 20 2.1.5.4. Kesediaan Warga Negara Melakukan Bela Negara ....................... 21 2.1.5.5. Bela Negara sebagai Bagian Pertahanan Negara ........................... 22 BAB 3 Penutup ................................................................................................................... 23 3. Kesimpulan ...................................................................................................................... 23 Daftar Pustaka ...................................................................................................................... 24

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan : Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Indonesia adalah negara kesatuan yang penuh dengan keragaman. Indonesia terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan, dll. Namun Indonesia mampu mepersatukan bebragai keragaman itu sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia “Bhineka Tunggal Ika” , yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah kepercayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok suku bangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesi juga ikut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga mencerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok suku bangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradsional hingga ke modern, dan kewilayahan. Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya. Sejarah membuktikan bahwa kebudayaan di Indonesia mampu hidup secara berdampingan, saling mengisi, dan ataupun berjalan secara paralel. Misalnya kebudayaan kraton atau kerajaan yang berdiri sejalan secara paralel dengan kebudayaan berburu meramu kelompok masyarakat tertentu. Dalam konteks kekinian dapat kita temui bagaimana kebudayaan masyarakat urban dapat berjalan paralel dengan kebudayaan rural atau pedesaan, bahkan dengan kebudayaan berburu meramu yang hidup jauh terpencil. Hubunganhubungan antar kebudayaan tersebut dapat berjalan terjalin dalam bingkai ”Bhinneka Tunggal Ika” , dimana bisa kita maknai bahwa konteks keanekaragamannya bukan

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan : Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

hanya mengacu kepada keanekaragaman kelompok sukubangsa semata namun kepada konteks kebudayaan. Didasari pula bahwa dengan jumlah kelompok sukubangsa kurang lebih 700’an sukubangsa di seluruh nusantara, dengan berbagai tipe kelompok masyarakat yang beragam, serta keragaman agamanya, pakaian adat, rumah adat kesenian adat bahkan makanan yang dimakan pun beraneka ragam. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk yang memiliki karakteristi yang unik ini dapat dilihat dari budaya gotong royong, teposliro, budaya menghormati orang tua (cium tangan), dan lain sebagainya.

1.2

Rumusan Masalah 1. Bagaimana wujud dari Kebhinneka Tunggal Ika-an bangsa Indonesia ? 2. Bagaimanakah peran Bhinneka Tunggal Ika sebagai faktor pembentuk identitas bangsa Indonesia? 3. Bagaimana cara membina bangsa Indonesia yang multikultural agar tercapai Integrasi nasional melalui semboyan Bhinneka Tunggal Ika?

1.3

Tujuan makalah Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain : 1. 2. 3. 4.

Mengetahui Kebhinnekaan Bangsa Indonesia. Mengetahui Konsep Integrasi Nasional. Mengetahui Faktor Pembentukan Integrasi Nasional. Mengetahui Tantangan dalam Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 5. Mengetahui peran serta warga negara dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

1.3

Manfaat a.

Mengetahui apa saja wujud dari keragaman bangsa Indonesia di balik semboyan bhinneka tunggal ika. b. Mengetahui peran Bhinneka Tunggal Ika sebagai faktor pembentuk identitas bangsa Indonesia. c. Mengetahui cara membina bangsa Indonesia yang multikultural agar tercapai integrasi nasional melalui semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan : Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

BAB 2 ISI 2.1.

Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika 2.1.1.

Kebhinnekaan Bangsa Indonesia 2.1.1.1.

Makna Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan Negara Indonesia yang berarti meski berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Makna dari semboyan ini menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini menunjukkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang memiliki beragam suku, agama, ras, budaya, tradisi, dan bahasa. Keberagaman tersebut lahir, keberagaman tersebut lahir bersamaan dengan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keberagaman bangsa Indonesia dapat dipahami sebagai kekayaan bangsa yang tidak dimiliki oleh negara lain. Hal ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi bangsa indonesia. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika menjadi salah satu alat pemersatu bangsa. Keragaman yang dimiliki bangsa indonesia merupakan suatu keniscayaan yang harus kita terima meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa keberagaman tersebut membuat indonesia memiliki berbagai perbedaan. Namun, perbedaan bukanlah penghalang bagi terciptanya persatuan dan kesatuan. Oleh karena itu, semboyan Bhinneka Tunggal Ika bertujuan menumbuhkan kesadaran bahwa sebagai bangsa indonesia, kita harus saling menghargai segala perbedaan. Selain Bhinneka Tunggal Ika, negara kita juga memiliki alat-alat pemersatu bangsa, antara lain sebagai berikut. 1) 2) 3) 4) 5) 6)

Pancasila (Dasar Negara). Bendera Merah Putih (Bendera Kebangsaan). Bahasa Indonesia (Bahasa Nasional). Burung Garuda (Lambang Negara). Indoneia Raya ( Lagu Kebangsaan). Lagu-lagu perjuangan yang mencerminkan persatuan dan kesatuan bangsa.

2.1.1.2. Akulturasi Pemahaman Nilai-Nilai Bhinneka Tunggal Ika Makalah Pendidikan Kewarganegaraan : Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Aktualisasi pemahaman nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika yang terkandung dalam nilai-nilai pancasila sebagai falsafah bangsa perlu dipahami dan dikembangkan serta diimplementasikan dalam kehidupan sosial. Kita harus memahami bahwa bangsa indonesia memiliki ribuan pulau, dan suku bangsa, serta ratusan bahasa, kebudayaan, kepercayaan, serta agama yang beragam pula. Namun, tidak cukup hanya memahami, kita juga harus mengenalinya karena dengan mengenalinya akan menimbulkan toleransi akan perbedaan dan dapat saling melengkapi. Oleh sebab itu, perbedaan bukan merupakan suatu ancaman, melainkan suatu kekayaan yang akan menjadi kekuatan kita. Keberagaman sebagai suatu kekayaan bangsa Indonesia dapat disikapi dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Bangsa Indoneeia dapat memaknai dan memahami keberagaman tersebut untuk menumbuhkan sikap toleransi dan menghargai antarsesama. Nilai-nilai yang tertanam dalam semboyan tersebut tidak hanya perlu dipahami, tetapi juga diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari agar tercipta persatuan dan kesatuan bangsa yang semakin erat. Dengan demikian, hal tersebut mampu mengatasi berbagai ancaman yang dapat meruntuhkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perwujudan nasionalisme dalam setiap aspek kehidupan dapat dimulai dari pemahaman akan kebhinnekaan bangsa ini. Bangsa Indonesia itu berbeda, tetapi tetap satu jua. Kita adalah satu bangsa, kita adalah tunggal ika. Aktualisasi nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika terimplementasi dalam setiap bidang kehidupan, di antaranya politik, hukum dan pemerintahan, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan keamanan. Akulturasi nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika ini dapat menjadi dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, juga dapat meminimalkan dalam berbagai bentuk, ancaman yang dapat mengganggu Keutuhan Negara Republik Indonesia. Adapun aktualisasi pemahaman nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dapat diterapkan dalam berbagai bidang berikut. a. Aktualisasi bidang politik Semua warga negara Indonesia mempunyai hak yang sama dalam bidang politik, misalnya dalam pemilihan umum (pemilu) dan kedudukan legislatif. Warga negara yang memenuhi syarat sebagai seorang pemilih berhak mengikuti pemilu. Tidak terkecuali orang yang memiliki kekurangan fisik. Orang-orang tersebut harus Makalah Pendidikan Kewarganegaraan : Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

difasilitasi agar dapat memperoleh haknya. Contoh lain aktualisasi dalam bidang politik adalah menyampingkan kepentingan kelompok atau partai yang berbeda-beda demi memenuhi kepentingan kelompok atau partai yang bereda-beda demi memenuhi kepentingan rakyat Indonesia. Kedudukan antara lakilaki dan perempuan dalam kursi legislatif perempuan telah juga ditentukan, yaitu sebanyak 30% dari jumlah keseluruhan anggota legislatif untuk menghindari adanya diskriminasi. b. Aktualisasi bidang hukum dan pemerintahan. Kemajemukan bangsa Indonesia menjadikan asas demokrasi sebagai dasar pemerintahan. Pemerintahan yang berjalan secara demokratis serta adanya penegakan supremasi hukum membuat negara tersebut berjalan secara baik. Pemerintahan yang demokratis didukung pula dengan adanya penegakan supremasi hukum agar negara tumbuh dan berjalan dengan baik. Oleh karena itu, setiap warga negara Indonesia berhak mengemukakan pendapat dan menerima perlakuan yang sama dimata hukum. Hal ini dibuktikan dengan adanya perilaku para penegak hukum yang objektif terhadap semua pelanggar hukum, tanpa membedakan suku, agama, ras, status sosial, dan kepentingan golongan. Selain itu, sebagai warga negara yang baik, masyarakat dan pemerintah bersama-sama mematuhi hukum yang berlaku di Indonesia. Kemajemukan bangsa Indonesia memerlukan dua pilar, yaitu pemerintahan demokratis dan supremasi hukum. Perbedaan latar belakang sosial dan budaya menjadi begitu lekat dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Dengan demikian hendaknya keanekaragaman budaya serta status sosial lainnya menjadi kekayaan bangsa yang saling mewarnai. Berikut beberapa contoh aktualisasi Bhinneka Tunggal Ika dalam hukum dan pemerintahan. 1) Seorang presiden ataupun kepala daerah harus dapat mengakomodasi kepentingan rakyatnya tanpa membedakan suku, agama, dan status sosial. 2) Para penegak hukum, seperti polisi, pengacara, jaksa, dan hakim, harus bersikap objektif dan tidak melakukan diskriminnasi kepada semua pelanggar hukum. 3) Masyarakat dan pemerintah harus mematuhi setiap hukum yang berlaku di Indonesia. Tidak ada perbedaan di mata hukum antara rakyat kecil dan para penjabat.

c. Aktualisasi bidang sosial budaya Makalah Pendidikan Kewarganegaraan : Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Perbedaan kehidupan sosial budaya menjadi hal yang sangat terlihat jelas karena berhubungan dengan tradisi dan hubungan bermasyarakat. Penanaman nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan bermasyarakat ini dapat menumbuhkan kerukunan dan keakraban antarwarga tanpa membedakan ciri fisik, tradisi, agama, kepercayaan, asal daerah, maupun status sosial. Hal ini dibuktikan dengan tidak menganggap suatu suku lebih baik dari suku lain atau mendiskreditkan seseorang berdasarkan suatu golongan. Selain itu, setiap warga negara Indonesia juga bersamasama menggembangkan kebudayaan nasional yang menjadi kebanggan bangsa. Penerapan aktualisasi nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap yang mengakui, menerima, dan menghormati segala bentuk keragaman masyarakat. Bberikut beberapa contoh aktualisasi Bhinneka Tunggal Ika dalam bidang sosial budaya. 1) Tiap suku saling menghormati tanpa menganggap sukunya lebih baik dari suku lainnya. 2) Setiap orang di negeri ini bangga dan turut serta untuk mengembangkan kebudayaan nasional. Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membedabedakan suku, asal-usul daerah, agama, atau kepercayaan, serta golongan berdasarkan status sosialnya. d. Aktualisasi bidang pertahanan dan keamanan Penerapan aktualisasi nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan pertahanan dan keamanan akan menumbuhkan kesadaran cinta tanah air. Hal ini penting untuk membentuk sikap bela negara yang dapat menjadi modal utama dalam menanggapi setiap bentuk tantangan. Seberapa pun kecilnya dan dari mana pun datangnya atau setiap gejala yang membahayakan keselamatan bangsa dan kedaulatan negara. Setiap elemen bangsa harus ikut berperan serta dalam pertahanan dan keamanan Negara Republik Indoneia. Berikut beberapa contoh aktualisasi Bhinneka Tunggal Ika dalam bidang pertahanan dan keamanan. 1) Setiap WNI wajib memiliki sikap bela negara, baik ketika kondisi negara dakam keadaan terancam maupun dalam kondisi aman. 2) Setiap unsur TNI/POLRI menjadi pengayom seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi. Makalah Pendidikan Kewarganegaraan : Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

3) Setiap individu dan masyarakat turut serta menjaga keamanan di lingkungan sekitarnya. Dengan mewujudkan dan mengaktualisasikan pemahaman nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika, diharapkan setiap warga, pemerintah, dan segenap komponen bangsa dapat mengintegrasikan seluruh kehidupan berkebangsaan dengan menjujung tinggi nilai nasionalisme demi mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersatu. Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan semboyan bangsa Indonesia tertulis pada kaki lambang negara, Garuda Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika merupakan alat pemersatu bangsa. Untuk itu, kita harus benar-benar memahami maknanya.

2.1.2 Konsep Integrasi Nasional 2.1.1.2

pengertian integrasi nasional

Menurut Kamus Bahasa Indonesia, integrasi berarti ‘pembaruan hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat ‘. Adapun nasional berarti ‘bersifat kebangsaan; berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri; meliputi suatu bangsa’.Dengan demikian, secara etimologi, integrasi nasional berarti pembaruan suatu bangsa hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat.Serang intelektual TNI yang juga pernah menjadi komisioner Komnas HAM, Saafroedin Bahar, menyatakan bahwa integrasi nasional merupakan upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya. Howard wriggins, seorang ahli sosiologi, mengemukakan konsep integrasi nasional, yaitu penyatuan bangsa-bangsa yang berbeda atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak menjadi kesatuanutuh yang lebih besar. Adapun Myron Weiner, seorang politisi dari Amerika, membedakan lima tipe integrasi berdasarkan konsep berikut. a. Integrasi nasional merujuk pada penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial suatu wilayah dalam proses pembentukan identitas nasional, serta membangun rasa kebangsaan. b. Integrasi nasional merujuk pada pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat di atas unit-unit sosial yang lebih kecil dan beranggotakan kelompok-kelompok sosial budaya masyarakat tertentu.

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan : Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

c. Integrasi elit massa merujuk pada masalah menghubungkan pemerintah dengan yang diperintah, yaitu mendekatkan perbedaan aspirasi dan nilai pada kelompok elit massa. d. Integrasi nilai merujuk pada adanya konsensus terhadap nilai minimum yang diperlukan untuk memelihara ketertiban sosial. e. Integrasi tingkah laku (tindakan integratif) merujuk pada penciptaan tingkah laku terintegrasi dan yang diterima demi mencapai tujuan bersama. Integrasi bangsa dapat dilihat secara politis dan secara antropologis. 



Pengertian Integrasi Nasional secara Politis adalah proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial di dalam kesatuan wilayah nasional yang kemudian membentuk identitas nasional. Pengertian Integrasi Nasional secara Antropologis adalah proses penyesuaian berbagai unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga terjadi keseresaian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat.

Pengertian Integrasi Nasional Menurut Para Ahli Agar lebih memahami apa arti integrasi nasional, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini: 1. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin Menurut Dr. Nazaruddin Sjamsuddin, pengertian Integrasi nasional adalah proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya. 2. J. Soedjati Djiwandono Menurut J. Soedjati Djiwandono, arti kata Integrasi nasional adalah cara bagaimana kelestarian persatuan nasional dalam arti luas dapat didamaikan dengan hak menentukan nasib sendiri.

Integrasi nasional bangsa indonesia berarti hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai suatu bangsa, menjadi satu kesatuan bangsa secara resmi, dan direalisasikan dalam satu kesepakatan atau konsensus nasional melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.

3. Myron Weiner

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan : Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Menurut Myron Weiner, integrasi bangsa adalah proses penyatuan dari berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka pembentukan suatu identitas nasional.

4. Howard Wriggins Menurut Howard Wriggins, integrasi bangsa adalah penyatuan bagian yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi suatu kesatuan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa. Faktor Pendorong Integrasi Nasional Berikut ini adalah beberapa faktor pendorong terjadinya national integration: 1. Adanya faktor sejarah sehingga timbul rasa senasib dan seperjuangan. 2. Semua kalangan masyarakat Indonesia memiliki keinginan untuk bersatu, seperti yang tertuang pada Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. 3. Timbulnya rasa cinta tanah air yang ditunjukkan pada masa perjuangan merebut kemerdekaan, hingga mengisi kemerdekaan. 4. Adanya rasa rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara seperti yang ditunjukkan oleh para pahlawan yang gugur selama masa perjuangan kemerdekaan. 5. Konsensus nasional di dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila serta UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan bahasa kesatuan bahasa Indonesia. Faktor Penghambat Integrasi Nasional Berikut ini adalah beberapa faktor penghambat national integration: 1. Keanekaragaman budaya, bahasa daerah, agama, ras, dan berbagai perbedaan lainnya menjadi faktor penghambat proses national integration. 2. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat luas dan terdiri dari ribuan kepulauan dan dikelilingi lautan yang luas juga menjadi penghambat integrasi bangsa. 3. Ketimbangan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah telah menimbulkan rasa tidak puas. Masih banyaknya konflik berunsur SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahaan, domenstrasi, juga menjadi faktor penghambat integrasi. 4. Paham etnossentrisme yang masih dimiliki oleh beberapa suku sehingga menonjolan kelebihan daerahnya dan meremehkan budaya suku bangsa yang lain. Makalah Pendidikan Kewarganegaraan : Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

2.1.2.2.

Syarat Integrasi Nasional Berikut ini adalah beberapa syarat integrasi bangsa : o Adanya kesadaran anggota masyarakat bahwa dibutuhkan hubungan satu dengan yang lain agar dapat memenuhi kebutuhan mereka. o Anggota masyarakat sepakat tentang norma dan nilai sosial yang dijadikan pedoman dalam bermasyarakat. o Adanya norma dan nilai sosial yang berlaku sebagai aturan dan pedoman dalam proses integrasi masyarakat.

Jenis Integrasi Nasional Mengacu pada penjelasan definisi integrasi bangsa di atas, adapun beberapa jenis integrasi nasional adalah sebagai berikut: 







  

Integrasi Asimilasi; merupakan penggabungan dua atau lebih kebudayaan yang menghilangkan ciri khas kebudayaan aslinya yang diterima oleh masyarakat. Integrasi Akulturasi; merupakan penggabungan dua atau lebih kebudayaan tanpa menghilangkan ciri khas kebudayaan asli di suatu lingkungan. Integrasi Normatif; terjadi karna keberadaan norma-norma yang berlaku dan mempersatukan masyarakat sehingga integrasi lebih mudah terbentuk. Integrasi Instrumental; terjadi dan tampak secara nyata sebagai akibat adanya keseragaman antar individu dalam lingkungan masyarakat, misalnya keseragaman pakaian. Integrasi Ideologis; terjadi dan tampak secara nyata karena adanya ikatan spiritual/ ideologis yang kuat tanpa adanya paksaan. Integrasi Fungsional; terjadi karena adanya berbagai fungsi tertentu dari semua pihak di dalam masyarakat. Integrasi Koersif; terjadi karena adanya pengaruh dari penguasa dan bersifat paksaan.

Contoh Integrasi Nasional Mengacu pada penjelasan di atas, berikut ini adalah beberapa contoh integrasi nasional di Indonesia: 

Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1976. Di lokasi TMII tersebut terdapat rumah adat dan aneka macam budaya dari seluruh provinsi Indonesia.

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan : Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika





Sikap menghargai dan toleransi terhadap antar umaat beragama di Indonesia. Hal ini terlihat dari sikap masyarakat Indonesia yang menghargai perbedaan agama. Sikap menghargai dan merasa memiliki kebudayaan yang berasal dari daerah lain, bahkan mempelajari kebudayaan dari daerah yang berbeda.

2.1.2.3. Sumpah Pemuda Nasional

1928

sebagai

Konsensus

Integrasi

Indonesia memiliki beragam etnis, suku, budaya, bahasa, dan agama. Untuk menjaga integrasi nasional di Indonesia, setiap warga harus menyadari adanya perbedaan-perbedaan tersebut tidak menjadi pemisah namun justru menjadi pemersatu Indonesia. Keragaman Indonesia merupakan Kekayaan yang harus dipahami sebagai pemersatu bangsa, bukan menciptakan perbedaan yang dapat menjadi pemecah belah. Oleh karena itu, Indonesia memiliki konsensus integrasi nasional melalui kesepakatan Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Hal tersebut melahirkan konsensus mengenai tumpah darah yang satu, yaitu tanah air Indonesia, bangsa yang satu, yaitu bangsa Indonesia; serta bahasa yang satu, yaitu bahasa Indonesia.

2.1.3.

Faktor Pembentuk Integrasi Nasional

Keragaman harus dipahami sebagai suatu kekayaan yang dapat memajukan bangsa. Namun,keragaman tersebut juga menciptakanperbedaan yang dapat menjadi ancaman terhadap keutuhan bangsa. Menjaga keragaman tanpa menjadikan perbedaan sebagai suatu ancaman dapat dilakukan dengan mendorong integrasi nasional. Integrasi nasional sebagai suatu usaha dan proses penyatuan perbedaan yang ada dalam suatu negara diharapakan dapat menciptakan keserasian dan keselarasan secara nasional. Integrasi nasional sendiri terbentuk dengan adanya faktor – faktor sebagai penghambat dan pendorong. Berikut faktor pendorong dan penghambat integrasi nasional(Maryanto, dkk., 2015) 1. Faktor pendorong tercapainya integrasi nasional antara lain sebagai berikut. a. Faktor sejarah yang mengakibatkan rasa senasib dan seperjuangan b. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa indonesia seperti yang dinyatakan dalam sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. c. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa indonesia sebagaimana dibuktikan dalam perjuangan merebut,menegakkan dan mengisi kemerdekaan. d. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara yang dibuktikan oleh para pahlawan dan pejuang yang telah gugur di medan perjuangan.

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan : Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

e. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila, dan UUD NRI Tahun 1945, bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan bahasa kesatuan bahasa indonesia. 2. Faktor penghambat integrasi nasional antara lain sebagai berikut. a. Masyarakat indonesia beraneka ragam dalam kesukubangsaan dengan masing – masing kebudayaan daerah, bahasa daerah, ras, dan agama yang dianut. b. Luasnya wilayah indonesiayang terdiri dari ribuan pulau dan dikelilingi lautan yang luas. c. Kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang merongrong persatuan dan kesatuan, baik dari dalam maupun luar negeri. d. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan yang menyebabkan rasa tidak puas, masalah SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, serta demontrasidan unjuk rasa. e. Munculnya paham etnosentrisme di beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan kebudayaannya sendiri dan menganggap rendah budaya dari suku bangsa lainnya.

1) 2) 3) 4) 5)

Terbentuknya Integrasi nasional membutuhkan kerja sama kita semua. Sejumlah perilaku dapat kita terapakan dalam kehidupan sehari-hari agar terbentuk integrasi nasional, antara lain sebagai berikut. Menghormati orang lain yang berbeda ras, suku, dan agama. Menghormati pendapat orang lain yang berbeda. Sigap memberikan pertolongan kepada siapa saja yang membutuhkan tanpa melihat persamaan atau perbedaan. Tidak membedakan dan mengejek orang lain yang berbeda agama, suku, atau ras, dengan kita. Menghormati umat agama lain saat beribadah.

2.1.4. Tantangan dalam Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia Tantangan Indonesia untuk menjaga keutuhan bangsa dan Negara terbagi menjadi dua,yaitu tantangan eksternal dan internal.tantanganekternal berasal dari luar bangsa Indonesia yang meliputi pemanasan global,terorisme global,dinamika lingkungan strategis kawasan asia-pasifik ,serta perbatasan antarnegara.tantangan internal berasal dari dalam tubuh bangsa Indonesia,yaitu mengawal keutuhan dan persatuan Negara kesatuan republik Indonesia. Tantangan eksternal berupa pemanasan global berpengaruh terhadap ketahanan pangan bangsa Indonesia yang notabene Negara agraris.hal ini disebabkan produksi pangan bangsa Indonesia sangat bergantung pada siklus iklim.selain itu,pemanasan global juga berdampak pada intensitas bencana yang mungkin terjadi di Indonesia.di sisi lain, organisasi terorisme mulai mengembangkan sayap nya keberbagai Negara,bahkan ke Indonesia,sehingga dibutuhkan kerja sama setiap individu untuk mengatasinya. Makalah Pendidikan Kewarganegaraan : Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Berkaitan dengan hubungan antar Negara, Indonesia terletak di kawasan Asiapasifik yang strategis,baik dalam aspek ekonomi,politik,maupun militaner.Dikawasan ini,Indonesia bedampingan dengan Negara Negaraberpenduduk besar yang mempengaruhi kondisi ekonomi dan politik global.hal ini bepengaruh pada keamanan tradisioanal yang berkaitan dengan perbatasan antarnegara yang dapat menimbulkan ketegangan.selain itu dalam perspektif keamanan nontradisional,kawasan ini rawan penyelundupan narkotika,manusia,dan senjata,serta perompakan,pencurian kekayan alam,dan separatisme Disamping itu tantangan eksternal,tantangan internal juga tidak kalah penting untuk diperhatikan.visi Indonesia mewujudkan pertahanan nasional yang tangguh didukung dengan menjalankan misi menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah, serta keselamatan bangsa yang harus ditegakkan. Pertahanan untuk mencapai tujuan nasional membutuhkan keterlibatan seluruh warga negara sesuai peran dan fungsinya.Hal ini diimplementasikan dalam wujud program bela negara. Buku Putih Pertahanan Indonesia (BPPI) 2015 menyatakan bahwa tujuan nasional memiliki tiga makna, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social. Tantangan di lingkungan internal Indonesia adalah mengawal NKRI agar tetap utuh dan bersatu. Di sisi lain, ancaman terhadap kedaulatan masih berpotensi terutama yang berbentuk konflik perbatasan, pelanggaran wilayah, gangguan keamanan maritim dan dirgantara, gangguan keamanan di wilayah perbatasan berupa pelintas batas secara illegal, kegiatan penyelundupan senjata dan bahan peledak, masalah separatisme, pengawasan pulau-pulau kecil terluar, ancaman terorisme dalam negeri dan sebagainya. Berdasarkan tantangan di atas, maka visi terwujudnya pertahanan negara yang tangguh dengan misi menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI serta keselamatan bangsa harus terwujud Berbagai tantangan terhadap keutuhan Negara Kesatuan RepublikIndonesia antara lain: Tantangan yang berasal dari internal Negara Indonesia : 1) Keanekaragaman budaya Indonesia dan etnis yang ada di Indonesia 2) Berbagai aliran kepercayaan dan agama yang ada di Negara ini 3) Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau yang dipisahkan oleh selat dan laut. 4) Moral dan kepribadian sebagian masyarakat yang tidak pantas, atau buruk, yang mungkin ingin memecah belah bangsa sendiri akibat keserakahan dan keegoisan. 5) Pendidikan yang rendah, yang menyebabkan penduduk kurang bijaksana dalam menyikapi perbedaan Tantangan yang berasal dari eksternal Negara Indonesia: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan : Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

1) Globalisasi yang membawa budaya luar masuk ke Indonesia yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. 2) Keinginan Negara luar untuk menguasai Indonesia yang dilatarbelakangi berbagai kepentingan 3) Aksi terror melalui perekrutan yang berasal dari penganut kepercayaan radikal. 4) Propaganda asing melalui berbagai media 5) Jaringan pedagang narkoba internasional Tantangan eksternal adalah segala bentuk gangguan yang berasal dari luar negeri yang dapat menggoyahkan kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI). Faktor tantangan eksternal merupakan faktor yang timbul dari luar negara Indonesia, jika masyarakat Indonesia sendiri tidak menyadarinya, rakyat akan dengan mudah tercerai berai. Berikut adalah macam-macam tantangan eksternal: 1.Tantangan masa depan -Globalisasi: WTO,ASEAN Comunity,APEC,CAFTA -masalah lingkungan hidup -kemajuan teknologi informasi -konvergensi ilmu dan teknologi -ekonomi bebasis pengetahuan -Dll 2. Kompetensi Masa Depan -kemampuan berkomunikasi -kemampuan berpikir jernih dan kritis -kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan -kemampuan menjadiwarga negara yang bertanggung jawab -Dll 3.Persepsi masyarakat -terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif -beban siswa terlalu berat -kurang bermuatan karakter 4.Perkembangan pengetahuan dan pedagogi -neurologi -psikologi -observation based 5.Fenomena negatif yang mengemuka -perkelahian remaja -Narkoba -korupsi -plagiarisme kecurangan dalam ujian (nyontek) -gejolak sosial Makalah Pendidikan Kewarganegaraan : Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Tantangan secara internal adalah segala bentuk gangguan yang berasal dari dalam negeri yang dapat menggoyahkan kesatuan dan persatuan NKRI.Gangguangangguan itu dapat menghambat pembangunan nasional untuk menghadapi tantangan yang tidak ringan. Perubahan pada aspek kultur dan tata nilai, diarahkan pada sikap dan perilaku penyelenggara pertahanan negara dalam memposisikan tugasnya sebagai insan pertahanan negara yang profesional. Berikut ini adalah macam-macam tantangan internal: 1. Potensi kekayaan budaya dan ketidakadilan ekonomi Gerakan separatisme muncul akibat adanya aspirasi yang tersumbat atau tidak sampai ke pemerintahan pusat, juga tidak adanya keadilan ekonomi dan pembangunan yang merata di beberapa daerah. 2.Perpecahan dan disintegrasi Apabila mengubah NKRI, maka sudah dapat dipastikan akan banyak daerah di Indonesia yang akan memisahkan diri dan mendirikan negara sendiri, tidak semua daerah yang berbeda kultur dan budaya akan bisa menerima konsep baru. 3.Pertikaian horizontal Mengubah NKRI Sama halnya dengan merombak total bangunan Negara Republik Indonesia. Dengan demikian, jika kita tidak berlaku sebagaimana mestinya sebagai bangsa indonesia, Jika kita salah mengurus negara ini, tidak mustahil kita sendiri yang akan menghancurkan negara tercinta.

2.1.5.5.

Peran serta Warga Negara dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa 2.1.5.1 Kesadaran Warga Negara Warganegara yang baik turut serta dalam usaha bela negara dengan mewaspadai dan menatasi berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dangangguan (ATHG) terhadapkeutuhan Negara, seperti hanya para pahlawan yang mempertahankan kedaulatan dan kesatuan bangsa. Hal ini didasari oleh rasa cinta tanah air yang memunculkan jiwa pratiotisme dan nasionalisme. pentingnya Kesadaran ‘’Persatuan’’ dalam Berbangsa & Bernegara. Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara indonesia bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang sebagaimana yang terjadi pada ideologi-ideologi di dunia, namun terbentuknya Pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia. Secara kausalitas Pancasila sebelum disahkan menjadi dasar filsafat negara nilai-nilainya telah ada dan berasal dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai-nilai adat istiadat, kebudayaan dan nilai-nilai relegius.Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan : Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Mungkin di Indonesia saat ini banyak warga yang telah mengabaikan pancasila. Padahal kalau kita lebih cermati pancasila mempunyai unsur-unsur penting yang terkandung disetiap isinya. Unsur-unsur Pancasila tersebut sebelum secara langsung dirumuskan menjadi dasar filsafat negara, nilainilainya yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai keyakinan dan nilai keadilan telah ada dan tercermin dalam kehidupan seharihari bangsa Indonesia sebelum membentuk negara. Dan disini kami akan membahas betapa pentingnya nilai persatuan yang terdapat pada sila ke-3. Sila Ketiga Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia” merupakansila yang bunyinya paling pendek diantara keempat sila yang lain. Namun sila ini memiliki pengaruh yang cukup besar dalam sejarah bangsa Indonesia. Silake 3 ini mempunyai maksud mengutamakan persatuan atau kerukunan bagi seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai perbedaan Agama, Suku, Bahasa dan lain-lainnya dapat disatukan melalui sila ini.Sila ke-3 juga menempatkan masyarakat Indonesia pada persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan Bangsa dan Negara diatas kepentingan pribadi dan golongan.Namun sayangnya masih banyak masyarakat indonesia yang betumpaham betul akan arti dari nilai persatuan tersebut sehingga sering menimbulkan pertingkaian antar masyarakat. Contoh konflik yang sudah terjadi dimasyarakat karena kurangnya rasa kesadaran akan adanya persatuan misalnya trage diposo,palu sulawesi tengah yang disebabkan adanya perbedaan agama, traged isampit(dayakvsmadura) yang disebkan adanya perbedaan suku, pemberotakan GAM (Gerakan Aceh Merdeka) yang disebabkan adanya kepentingan golongan dan masih banyak lagi konflik yang sudah kita dengar/ lihat diberbagai media massa.

2.1.5.2.

Hakikat Bela Negara

Bela Negara merupakan sikap dan perilaku warga Negara dan dijiwai kecintaan terhadap Negara berdasarakan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini terbukti pada bunyi beberapa pasal dan pembukaan dalam UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan bahwa setiap warga berhak dan wajibmembela serta mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dari segala ancaman. Hal tersebut harus dilaksanakan dengan sikap tanggung jawab, penuh kesadaran, dan rela berkorban sebagai wujud pengabdian kepada Negara.

2.1.5.3.

Dasar Hukum Bela Negara

Dasar hukum mengenai kewajiban bela negara tertuang dalam beberapa peraturan berikut ini. A. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan : Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

B. Undang-Undang no.29 Tahun 1954 tentang Pokok Pokok Perlawanan Rakyat. C. Tap MPR No. VI Tahun 1973 tentang Konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional . D. Undang-Undang No. 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI diubah oleh Undang-Undang No. 1Tahun 1988. E. Tap MPR No. VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dan Polri. F. Tap MPR No. VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan Polri. G. Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. H. Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa "Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara." dan " Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang." Jadi sudah pasti mau tidak mau kita wajib ikut serta dalam membela negara dari segala macam ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam .

2.1.5.4.

Kesedian Warga Nergara Merakukan Bela Negara Upaya bela negara sebagai hak dan kewajiban setiap warga negara dalam penyelenggaraan pertahanan negara diatur dalam Pasal 9 UU No. 3 Tahun 2002.Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara tersebut juga tercantum dalam UU No. 3 Tahun 2002 Pasal 9 Ayat (2). Upaya bela negara dapat di selenggarakan dalam hal hal berikut. A. Pendidikan kewarganegaraan sesuai dengan UU No. 20 Pasal 9 Ayat (2) Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Indonesia. B. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib. C. Pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib. D. Pengabdian sesuai profersi . Upaya bela negara tidak hanya melalui cara-cara militer saja tetapi banyak usaha bela negara dapat dilakukan tanpa cara militer. Misalnya, sebagai atlet nasional dapat mengharumkan nama bangsa dengan meraih medali emas dalam pertandingan olahraga. Selain itu, siswa yang ikut Olimpiade Fisika, Matematika atau Kimia di luar negeri dan mendapatkan penghargaan merupakan prestasi yang menunjukkan upaya bela negara. Pengabdian sesuai dengan profesi adalah pengabdian warga negara untuk kepentingan pertahanan negara termasuk dalam menanggulangi dan memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau bencana lainnya.

2.1.5.5

Bela Negara sebagai Bagian Pertahanan Negara

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan : Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Pembinaan bela negara berdasarkan BPPI 2015 bertujuan menanamkan nilai nilai bela negara sehingga warga negara memiliki kesadaran dan dapat mengaktualisasikan diri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini dilakukan untuk menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa dari berbagai ancaman, baik militer maupun nonmiliter.Pembinaan tersebut juga di harapakan menangkal paham, ideology, dan budaya yang bertentagan dengan kepribadian bangsa. Pembinaan bela negara dilakukan melalui lingkungan pendidikan, lingkungan keluarga, lingkungan pemukiman, dan lingkungan kerja secara kesinambungan. Hal ini dapat menjamin ketersediaan sumber daya pertahanan.

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan : Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

BAB 3 Penutup 3. Kesimpulan Negara tidak memihak kepada sesuatu golongan yang paling kuat atau yang paling besar tidak menganggap kepentingan seseorang sebagai pusat, akan tetapi negara menjamin keselamatan hidup bangsa seluruhnya sebagai persatuan yang tidak dapat dipisahkan. Perjuangan kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan semangat kebangsaan dan cinta tanah air oleh para pahlawan. Persatuan dan kesatuan merupakan modal utama untuk mencapai kemerdekaan tersebut. Hingga pada tangal 17 Agustus 1945, rakyat Indonesia memproklamirkan kemerdekaan Indonesia yang diwakili oleh Bung Karno dan Bung Hatta. Kebhinnekaan mata pencaharian, kebhinnekaan ras, kebhinnekaan suku bangsa, kebhinnekaan agama, kebhinnekaan budaya, dan perbedaan jenis kelamin terbukti menjadi perekat yang kuat bangsa Indonesia dalam memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan. Kebhinnekaan bangsa Indonesia merupakan wujud yang nyata dari implikasi nilai-nilai Pancasila yang juga melandasi terwujudnya Integrasi Nasional bangsa Indonesia. Integrasi Nasional bermakna bahwa pentingnya mempersatukan pemerintah pusat dengan pemerintahan di tingkat daerah dan mempersatukan rakyat yang majemuk, hidup dalam berbagai golongan primordial yang beranekaragam nilai lembaga serta adat kebiasaannya, sehingga merasa bagian dari satu bangsa yang sama. Wujud konsep Integrasi Nasional berimplikasi pada Tujuan Nasional bangsa Indonesia, yaitu: a.

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;

b.

memajukan kesejahteraan umum;

c.

mencerdaskan kehidupan bangsa;

d. ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dapat kita bayangkan apabila Negara kita tidak memiliki integritas nasional yang berperan sebagai penyatu bangsa itu sendiri tentu saja membahayakan kesolidaritasan Negara Indonesia, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan : Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

DAFTAR PUSTAKA

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan : Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN X INTEGRASI NASIONAL DALAM BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA

Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan kompetensi dasar 5

SMA NEGERI 3 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2019 Makalah Pendidikan Kewarganegaraan : Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

KETERANGAN Kelompok

:

Kelas

: X MIPA 4

Nama Anggota

: Peran Makalah

Peran Presentasi

No.

Nama

1.

Agin rizkindo

Pembuat power point

Tim operator

2.

Edwin richad

Materi Tatangan dalam menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia Penyusun makalah dan materi konsep integrasi nasional

Tim penyaji

3.

Romai ulina ARK

4.

Revinda dwi artanti Penyusun dan editor khairiyah makalah, materi Kebhinnekaan Bangsa Indonesia Reica dhiva Materi peran serta warga negara dalam menjaga persatuan dan kesatuan Triantoro rizky A. Materi faktor-faktor pembentuk Integrasi nasional

5.

6.

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan : Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Notulen

Moderator

Tim penjawab pertanyaan

Tim penjawab pertanyaan

Related Documents

Makalah Ppkn
May 2020 19
Makalah Ppkn
August 2019 37
Ppkn Bab 5.docx
June 2020 6
Makalah Ppkn Fix.docx
December 2019 29

More Documents from "Jaisya Dafa"

Arisan.docx
June 2020 4
Arisan.docx
June 2020 4