PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator kualitas kesehatan masyarakat di suatu
negara. Menurut SDKI 2002-2003, angka kematian bayi di
Indonesia masih tergolong tinggi yaitu 35 per 1000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab utama kematian bayi adalah bayi berat lahir rendah 29%. Oleh karena itu perlu dilakukan intervensi terhadap masalah-masalah penyebab kematian bayi untuk mendukung upaya percepatan penurunan angka kematian bayi di Indonesia. Terkait dengan hal tersebut, target rencana pembangunan angka Menengah Nasional (RPJMN) Depkes 2004-2009 salah satunya adalah menurunkan angka kematian bayi menjadi 26 per 1000 kelahiran hidup (Depkes RI,2009). Menurut data dari WHO, Indonesia merupakan Negara dengan jumlah kematian neonatal terbesar diseluruh dunia. Angka kematian bayi di Indonesia 35 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2002-2003. Prevalensi BBLR di Indonesia antara 2-17,2% (Endyarni,et al.2009). Kelahiran prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah adalah penyebab terbesar angka kematian bayi diikuti kejadian infeksi. Hasil studi kasus menyebutkan bahwa bayi prematur mempunyai kesulitan untuk beradaptasi dengan kehidupan ekstra uterin akibat ketidakmatangan system organ tubuhnya seperti paru-paru, jantung, ginjal, hati, dan system pencernaannya. Bayi premature/bayi berat lahir rendah secara umum belum mempunyai kematangan dalam sistem pertahanan tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungan. Bayi prematur yang mempunyai berat lahir rendah cenderung mengalami hipotermi. Hal ini disebabkan karena tipisnya lemak subkutan pada bayi sehingga sangat mudah dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
Salah satu cara
perawatan pada bayi untuk meningkatkan berat badan pada bayi dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) dan prematur yaitu dengan cara metode kanguru, dengan cara ini detak jantung bayi stabil dan pernapasannya lebih teratur, sehingga penyebaran oksigen ke seluruh tubuhnya pun lebih baik. Selain itu cara ini mencegah bayi kedinginan. Bayi lebih tenang, lebih jarang menangis, dan kenaikan berat badannya menjadi lebih cepat (Fandizal, 2007) Metode kanguru adalah metode perawatan dini dengan sentuhan kulit kekulit antara ibu dan bayi baru lahir dalam posisi seperti kanguru. Dengan metode ini mampu memenuhi kebutuhan asasi bayi baru lahir prematur dengan menyediakan situasi
dan kondisi yang mirip dengan rahim ibu. Sehingga memberi peluang untuk dapat beradaptasi baik dengan dunia luar. Perawatan kanguru ini telah terbukti dapat menghasilkan pengaturan suhu tubuh yang efektif dan lama serta denyut jantung dan pernafasan yang stabil pada bayi. Perawatan kulit ke kulit mendorong bayi untuk mencari putting dan menghisapnya, hal ini mempererat ikatan antar ibu dan bayi serta membantu keberhasilan pemberian ASI (Henderson,2006). Disamping efek sentuhan kulit, metode tersebut akan membuat bayi lebih tahan sakit daripada dengan digendong memakai jarit. Berat badannya pun akan cepat naik (Azzam,2009). Berdasarkan fenomena yang telah dibahas diatas penulis bermaksud untuk melakukan penerapan metode kanguru pada bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSUD Kota Tanjungpinang
B. Rumusan Masalah Bagaimanakah Asuhan Keperawatan dengan penerapan metode kanguru pada bayi berat lahir rendah di RSUD Kota Tanjungpinang
C. Tujuan studi kasus. 1. Tujuan Umum Menggambarkan Asuhan Keperawatan dengan penerapan metode kanguru pada bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSUD Kota Tanjungpinang 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi Asuhan Keperawatan pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). b. Mengidentifikasi pelaksanaan metode kanguru pada BBLR. c. Mengevaluasi pelaksanaan Metode Kanguru
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perawatan metode kanguru merupakan metode perawatan dengan kontak kulit ke kulit dengan cara meletakan bayi didada ibu ternyata dapat menstabilkan suhu tubuh dan memperbaiki keadaan umum bayi. Metode kanguru atau perawatan bayi melekat sangat bermanfaat untuk merawat bayi yang lahir dengan berat badan rendah. Metode ini dapat dilakukan selama perawatan dirumah sakit ataupun dirumah (Proverawati & Ismawati, 2010) Banyak factor yang mempengaruhi pelaksanna metode kanguru diantaranya adalah pengetahuan ibu dalam memberikan perawatan dengan metode kanguru sehingga dengan pengetahuan yang baik dapat mempengaruhi sikap serta pertilaku ibu untuk melakukan perawatan bayi dengan metode kanguru. Begitu juga halnya dengan pengalaman, pengalaman dapat mempengaruhi pengetahuan karena dari pengalaman pengetahuan seseorang akan semakin luas. (Notoatmodjo, 2007) Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan perawatan untuk bayi berat lahir rendah atau lahiran prematur dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu atau skin-to-skin contact, dimana ibu menggunakan suhu tubuhnya untuk menghangatkan bayi. Metode perawatan ini juga terbukti mempermudah pemberian ASI sehingga meningkatkan lama dan pemberian ASI. Metode Kanguru adalah metode perawatan dini dan terus menerus dengan sentuhan kulit ke kulit (Skin to skin contact) antara ibu dan bayi prematur dan BBLR dalam posisi seperti kanguru (Hadi, 2005).
B. Prinsip Metode Kanguru
Menggantikan perawatan bayi baru lahir dalam incubator dengan ibu bertindak seperti ibu kanguru yang mendekap bayinya dengan tujuan mempertahankan suhu bayi stabil dan optimal (36.5 – 37.5oC). C. Tujuan metode kanguru Ibu bertindak seperti ibu kanguru yang mendekap bayinya dengan tujuan mempertahankan suhu bayi stabil dan optimal. Suhu optimal ini diperoleh dengan kontak langsung secara terus menerus. D. Keuntungan metode kanguru 1. Meningkatkan hubungan emosi ibu dan anak 2. Menstabilkan suhu tubuh (36,50 C-37,50C), denyut jantung (120-160x/menit), dan pernafasan bayi (40-60x/menit). 3. Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi dengan lebih baik 4. Mengurangi stress pada ibu dan bayi 5. Memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi 6. Meningkatkan produksi ASI 7. Menurunkan resiko terinfeksi selama perawatan di rumah sakit 8. Mempersingkat masa rawat di rumah sakit.
E. Kriteria bayi untuk metode kanguru Adapun kriteria bayi untuk metode kanguru menurut Suriviana adalah 1. Bayi dengan berat badan > 2000 gram. 2. Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai. 3. Refleks dan koordinasi isap dan menelan yang baik. 4. Perkembangan selama di inkubator (rumah sakit) baik. 5. Kesiapan dan keikutsertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan
F. Langkah-langkah metode kanguru. a. Persiapan pelaksanaan metode kanguru
1. Persiapan ibu a. Membersihkan daerah dada dan perut dengan cara mandi dengan sabun 2-3 kali sehari. b. Membesihkan kuku dan tangan c. Baju yang dipakai harus bersih dan hangat sebelum dipakai d. Selama pelaksanaan metode kanguru ibu tidak memakai BH e. Bagian bawah baju diikat dengan pengikat baju atau kain f. Memakai kain baju yang dapat diregangkan 2. Persiapan bayi a.
Bayi jangan dimandikan, tetapi cukup dibersihkan dengan kain bersih dan hangat
b.
Bayi perlu memakai tutup kepala atau topi dan popok selama penggunaan metode ini.
b.
Bila metode kanguru dilakukan dengan baju kanguru a. Badan ibu sudah dalam keadaan bersih, dan dada tidak terhalang BH b. Memakaikan topi , popok dan kaos kaki pada bayi c. Meletakkan bayi diantara payudara, dada bayi menempel pada dada ibu. d. Memalingkan kepala ke sisi kanan/kiri dengan sedikit menengadah e. Memposisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk , seperti katak. f. Memakaikan baju model kanguru, dengan batas kain atas berada dibawah telinga bayi g. Mengikat dengan kencang agar ibu dapat beraktivitas dengan bebas seperti berdiri , duduk , jalan, makan dan mengobrol. h. Mengenakan pakaian luar sebagai penutup.
c.
Bila metode kanguru dilakukan dengan selendang. a.
Badan ibu sudah dalam keadaan bersih, dan dada tidak terhalang BH
b.
Memakaikan topi , popok dan kaos kaki pada bayi
c.
Meletakkan bayi diantara payudara, dada bayi menempel pada dada ibu.
d.
Memalingkan kepala ke sisi kanan/kiri dengan sedikit menengadah
e.
Memposisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk , seperti katak.
f.
Menggunakan selendang, handuk atau kain lebar yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi.
g.
Mengikat dengan kencang agar ibu dapat beraktivitas dengan bebas seperti berdiri , duduk , jalan, makan dan mengobrol.
h. d.
Mengenakan pakaian luar sebagai penutup.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan metode kanguru. a.
Posisi ibu saat tidur yaitu dengan setengah duduk dengan meletakkan bantal di belakang punggung ibu.
b.
Bila ibu perlu istirahat , dapat digantikan oleh ayah atau anggota keluarga yang lain.
c.
Dalam pelaksanaan perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi, pisisi bayi, pemantauan bayi, cara pemberian ASI dan kebersihan ibu dan bayi
G. Pelaksanaan Metode Kanguru dapat dilakukan pada waktu: 1. Segera setelah lahir 2. Sangat awal, setelah 10-15 menit 3. Awal, setelah umur 24 jam 4. Menengah, setelah 7 hari perawatan 5. Lambat, setelah bayi bernafas sendiri tanpa O2 6. Setelah keluar dari perawatan incubator
H. Kriteria keberhasilan Perawatan Metode Kanguru adalah: 1. Suhu tubuh bayi stabil dan optimal (36,50C -37,50C) 2. Kenaikan berat badan stabil 3. Produksi ASI adekuat 4. Bayi tumbuh dan berkembang optimal 5. Bayi dapat menetek kuat