BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terkenal dengan keanekaragaman dan keunikannya. Terdiri dari berbagai suku bangsa, yang mendiami belasan ribu pulau. Masing-masing suku bangsa memiliki keanekaragaman seni budaya tersendiri. Di setiap seni budaya tersebut terdapat nilai -nilai sosial yang tinggi. Pada kondisi saat ini seni dan kebudayaan mulai ditinggalkan, bahkan sebagian masyarakat Indonesia malu akan seni dan kebudayaannya sebagai
jati
diri
sebuah
bangsa.
Hal
ini
mengakibatkan
hilangnya
keanekaragaman seni budaya Indonesia secara perlahan -lahan, yang tidak terlepas dari pengaruh budaya luar dan karakter mayarakat Indonesia yang suka meniru. Dalam menjaga kelestarian seni budaya Indonesia tersebut banyak cara yang dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan dan batasan batasan yang ada. Jangan sampai di saat seni budaya kita diambil bangsa lain, baru kita menyadari betapa bagusnya nilai -nilai yang terkandung dalam budaya kita itu sendiri. Perkembangan zaman dan teknolog i yang semakin lama semakin canggih serta perdagangan bebas yang telah terjadi di dunia khususnya Indonesia telah meracuni bangsa Indonesia terhadap moral akhlak dan tatakrama pergaulan anak remaja, adat budaya Indonesia yang dulu katanya Indonesia kaya ak an seni budayanya kini terhapus semua oleh yang namanya kemajuan zaman. Perkembangan zaman era Globalisasi sekarang ini amatlah pesatnya sehingga membuat kita sering takjub dengan segala penemuan -penemuan baru
1
disegala bidang. Penemuan -penemuan baru yang l ebih banyak didominasi oleh negara-negara Barat tersebut dapat kita simak dan saksikan melalui layar televisi, koran, internet dan sebagainya yang sering membuat kita geleng geleng kepala sebagai orang Indonesia yang hanya bisa menikmati dan memakai penemu an orang-orang Barat tersebut. Penemuan -penemuan baru tersebut merupakan sisi positif yang dapat kita ambil dari negara -negara Barat itu sedangkan di negara -negara Barat itu sendiri makin maju dan modern
diiringi
pula
dengan
bebasnya
mereka
dalam
bertindak
dan
berperilaku dalam kehidupan sehari -hari sehingga menjadi suatu kebiasaan yang membudaya. Kebiasaan-kebiasaan orang Barat yang telah membudaya tersebut hampi r dapat kita saksikan setiap hari melalui media elektronik dan cetak yang celakanya seni dan kebudayaan orang-orang Barat tersebut yang sifatnya negatif dan cenderung merusak serta melanggar norma-norma ke timuran kita sehingga ditonton dan ditiru oleh orang orang kita terutama para remaja yang menginginkan kebebasan seperti orang rang Barat. Seni dan Kebudayan -kebudayaan Barat tersebut dapat kita mulai dari pakaian dan mode, musik, film sampai pada pergaulan dengan lawan jenis.
B. Rumusan Masalah Hal-hal yang akan penulis uraikan dalam penulisan makalah tentang seni dan budaya indonesia yaitu: 1.
Apa pengertian dari seni dan budaya?
2. Apa macam-macam Seni Dan Budaya Indonesia? 3.
contoh-contoh seni rupa terapan 2
C. Tujuan Penulisan Tujuan Penulis membuat makalah tentang seni dan budaya di Indonesia adalah untuk memenuhi dan melengkapi tugas yang di berikan di mata Kuliah Seni Budaya. Selain itu tujuan penulisan makalah ini di harapkan dapat menambah wawasan pembaca dan agar masyarakat mau melestarikan seni dan kebudayaan di Indonesia yang telah di warisi leluhur kita terdahul u kelak dikemudian hari.
D. Manfaat Penulisan Penulis
membuat
makalah
tentang
seni
dan
budaya
Indonesia
ini
manfaatnya yaitu agar kita dapat mengenal seni dan kebudayaan kita lebih dalam,
dapat
menambah
pengetahuan
kebudayaan yang ada di Negara kita.
3
kita
serta
melestarikan
semua
BAB II PEMBAHASAN SENI A. Arti Seni Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan. Seni adalah suatu cara dari diri kita sendiri untuk mengekspresikan sesuatu, yang mungkin tidak dapat kita ungkapkan dengan kata -kata dan bisa dengan musik, bisa dengan lukisan, bisa dengan tarian sesuai dengan cirikhasnya. Kata
“seni”
adalah
sebuah
kata
yang
semua
orang
di
pastikan
mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kata seni berasal dari kata “sani” yang artinya “Jiwa Yang Luhur / Ketulusan jiwa”. Dalam bahasa Inggris dengan istilah “ART” (artivisial) yang artinya adalah barang/atau karya dari sebuah kegiatan. Arti Seni Menurut berbagai Sumber Bangsa
Indonesia
sebagai
negara
yang
beraneka
ragam
budaya
(BHINEKA TUNGGAL IKA), yang sekaligus merupakan ciri khas dan asset dari bangsa Indonesia, memang sebagian besar dari generasi muda sudah banyak sekali jenis -jenis kebudayaan di miliki bangsa terlupakan dari ingatan generasi
bangsa
Indonesia,
tidak
banyak
orang
yang
perduli
dengan
keberadaan budaya, apakah akan berkembang atau menciut, dan pemberian apresiasi kepada pecinta seni dan budaya pun tidak banyak, seolah -olah 4
keinginan untuk mengembangkan budaya tidak ada dalam benak sangpenerus bangsa. Tidak seharusnya juga kita melupakan dikarenakan perkembangan zaman dan pengaruh dari budaya barat yang memang sangat berbeda jauh dengan akar budaya yang tertanam sejak Indon esia Merdeka. Para pengolah seni bukan tidak mau mewariskan budaya -budaya yang memang turun temurun dari leluhur pewaris budaya, tetapi keinginan dari sang penerus yang memang sudah enggan karena beranggapan bahwa seni nenekmoyangnya yang ada di Indonesia, sudah tidak level lagi dengan pergaulan yang hampir kebablasan akibat pengaruh perubahan zaman. Jika kita menengok kemasa yang lalu dimana kebudayaan indonesia yang sangat dibanggakan dan di cintai, serta apresiasi mereka (masyarakat dan penggerak seni), seiring dan berdampingan demi terlaksanannya pementasan budaya, sangat membanggakan sekali dan sangat jauh berbeda sekali dengan kebaradaannya sekarang yang semakin terpojok dan tertinggal. Berbeda-beda tapi satu tujuan “Bhineka Tunggal Ika” dengan berane ka ragam seni dan budaya tapi tetap Bangsa Indonesia, apakah memang kebudayaan turun temurun ini akan hilang diterjang badai zaman yang tidak menentu, dan kapankah kebangkitan kebudayaan Indonesia akan kembali di banggakan oleh seluruh rakyat Indonesia, da n menjadi tameng Indonesia kepada
bangsa
lain
bahwa
bangsa
Indonesia
memang
layak
untuk
diperhitungkan. Konsep seni terus berkembang sejalan dengan berkembangnya kebudayaan dan
kehidupan
masyarakat
yang
dinamis.
pengertian seni:
5
Beberapa
pendapat
tentang
a.
Ensiklopedia Indonesia : Seni adalah penciptaan benda atau segala hal yang karena kendahan bentuknya, orang senang melihat dan mendengar.
b.
Aristoteles : seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan oleh gagasan tertentu.
c.
Ki Hajar Dewantara : seni adalah indah, menurutnya seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dan hidup perasaannya dan bersifat indah hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusi a lainnya.
d.
Akhdiat K. Mihardja : seni adalah kegiatan manusia yang merefleksikan kenyataan dalam sesuatu karya, yang berkat bentuk dan isinya mempunyai daya
untuk
membangkitkan
pengalaman
tertentu
dalam
alam
rohani
sipenerimanya. e.
Erich Kahler : seni adalah suatu kegiatan manusia yang menjelajahi, menciptakan realitas itu dengan symbol atau kiasan tentang keutuhan “dunia kecil” yang mencerminkan “dunia besar”.
B. Macam – Macam Seni Di zaman sekarang ini seni memang sangat berpengaruh terhadap perkembangan IPTEK. Kita tidak bisa terlepas dari yang namanya seni, tanpa adanya seni hidup kita tidak akan indah, karena seni merupakan hal pendukung terbentuknya keindahan. Misalnya saja ruma h, tanpa adanya rasa keindahan, maka rumah yang kita huni sekarang ini akan bermodel kuno. Begitu juga dengan tekhnologi yang sekarang ini berkembang, pasti didukung dengan adanya seni. Contohnya adalah
motor, motor
zaman dulu dengan
yang sekarang pasti mempunyai model yang berbeda. Pastinya yang sekarang
6
lebih bagus dari pada yang dulu. berikutu ni adalah macam macam seni yang akan saya jelaskan secara umum : a.
Seni Rupa Seni rupa merupakan salah satu cabang kesenian. Seni rupa memiliki wujud pasti dan tetap yakni dengan memanfaatkan unsur rupa sebagai salah satu wujud yang diklasifikasikan ke dalam bentuk gambar, lukis, patung, grafis, kerajinan tangan, kri ya, dan multimedia. Kompetensi dasar yang harus dicapai bidang seni rupa adalah meliputi kemampuan memahami dan berkarya lukis, kemampuan memahami dan membuat patung, kemampuan memahami dan berkarya grafis ,kemampuan memahami dan membuat kerajinan tangan, serta kemampuan memahami dan berkarya atau membuat sarana multimedia. Te rminologi in pada dasarnya telah ditetapkan sebagai kecakapan seseorang yang mampu menguasai bidang kerupawanan. Seni rupa telah mengakar mulai zaman animisme dan dinamisme hingga jaman melenium. Seni Rupa menjadi salah satu bagian cabang seni yang secara performatif mempresentasikan wujud yang kasat mata. Ilusi tentang wujud dapat diserap dan dirasakan ke dalam klasifikasi bentuk seperti telah disebut pada bagian atas. Representasi bentuk seni rupa dipertimbangkan secara sinergis melalui perhelatan media y ang digunakan sebagai dasar perwujudan rupa. Secara kontekstual seni rupa merupakan wujud mediasi bentuk kasat mata yang dekat ke arah perlambang gambar, lukis, patung, kerajinan tangan kriya dan multimedia. berhubungan dengan unsur cabang kesenian.
7
b.
Seni Musik Unsur bunyi adalah elemen utama seni musik. Unsur lain dalam bentuk harmoni, melodi dan notasi musik merupakan wujud sarana yang diajarkan. Media seni musik adalah vokal dan instrumen. Karakter musik instrumen dapat berbentuk alat musik Barat dan alat musik Nusantara/tradisional. Jenis alat musik tradisional antara lain terdiri dari seruling, gambang kromong, gamelan, angklung, rebana, kecapi, dan kolintang s erta arumba. Jenis alat musik Barat antara lain terdiri dari piano, gitar, flute, drum, musik elektronik, sintetiserr, seksopon, dan terompet. Kompetensi dasar yang harus dicapai dalam mempelajari seni musik meliputi
kemampuan
memahami
dan
berkarya
musik,
pemahaman
pengetahuan musik mencakup harmoni, melodi dan notasi musik serta kecerdasan musikal yang memungkinkan seseorang dapat beradaptasi dengan perangkat musik secara cepat. Di sisi lain, kemampuan memahami dan membuat notasi, kemampuan mengaransemen, serta praktik dasar maupun mahir dalam banyak alat atau instrumen secara terampil, serta kemampuan memahami dan membuat multimedia. Seni musik yang lebih mempromosikan unsur bunyi sebagai medium dasar musik lebih memiliki proporsi pada bunyi yang teratur, bunyi yang berirama, serta paduan bunyi yang menjurus kepada eksperimental bunyi secara harafiah tanpa ritme, melodi maupun harmoni. Seni musik banyak berkembang pada komunitas masyarakat yang memiliki aliran klasik, ekspresionis, eksperimentalis, dan fluo nsis dengan memetakan perkembangan musik melalui bunyi -bunyi an yang tidak berirama dan bernada. Seni musik tumbuh-kembang sejak zaman Renaissance hingga abad milenium.
8
Secara progresif aliran musik yang berkembang pada saat ini lebih ke arah musik yang memiliki tonasi, interval, dan harmoni secara varian. Seni musik lebih transparan dalam bentuk hasil karyanya. Bunyi sebagai media ungkap menjadi salah satu alat komunikasi dalam menginternalisasikan makna bunyi ke dalam penerjemahan kuantum dari pikiran aran jer(penata musik) ke penonton. Oleh sebab itu, dibutuhkan pemaknaan artikulasi penataan musik terhadap cara penyampaian makna musik untuk dapat dimengerti oleh penonton. Dengan demikian makna penataan musik semakin mudah dipahami, dimengerti dan menjadi me dia komunikasi antara penata musik dengan penghayat musiknya. c. Seni Teater Kompetensi dasar bidang seni teater mencakup kemampuan memahami dan berkarya teater, kemampuan memahami dan membuat naskah, kemampuan memahami berperan di bidang casting kemampuan memahami dan membuat setting atau tata teknik pentas panggung dan penciptaan suasananya sebagai perangkat tambahan dalam membidangi seni teater. Di sisi lain, kemampuan memahami untuk berperan di luar dirinya adalah penguasaan khusus yang harus dikuasai secara teknis dalam berkarya teater. Kemampuan memahami dan membuat sarana dan prasarana perlengkapan berbasis multimedia adalah pendekatan aktual yang harus dikuasai seorang dramawan dalam kaitannya dengan penyajian teater berbasis teknologi. Seni teater juga sebagai bagian integral kesenian memiliki media ungkap suara dalam
wujud
pemeranan.
Cara
atau
teknik
ini
leb ih
mengutamakan
terciptanya casting, pembawaan, diksi, intonasi, pengaturan laring dan faring
9
secara konsisten adalah bagian penting dari penjelmaan profesi yang harus dimiliki. d.
Seni Tari Media ungkap tari adalah gerak. Gerak tari merupakan gerak yang diperhalus dan diberi unsur estetis. Gerak dalam tari berfungsi sebagai media untuk
mengkomunikasikan
maksud -maksud
tertentu
dari
koreografer.
Keindahan tari terletak pada bentuk kepuasan, kebahagiaan, baik dari koreografer, peraga dan penikmat atau p enonton. Kompetensi dasar dalam mempelajari seni tari mencakup praktik dasar dan mahir dalam penguasaan gerak tari meliputi tari tradisional maupun tari garapan, kemampuan memahami arah dan tujuan koreografer dalam konsep koreografi kelompok. Kemampuan mem ahami an berkarya tari (koreografi) adalah keterampilan khusus berhubungan dengan kepekaan koreografi, di sisi lain diharapkan memiliki kepekaan memahami aspek -aspek tari dan aspek keindahan secara teknis. Sebagai penyesuaian abad modern, kemampuan memahami dan membuat perangkat multimedia hubungannya dengan tari adalah bentuk penyesuaian sumber daya manusia dalam adaptasinya dengan teknologi. Perwujudan ekspresi budaya melalui gerak yang dijiwai serta diikat nilai-nilai budaya menjadi patokan dasar atau st andar ukur tari untuk dikaji menjadi bentuk tari -tarian daerah di Indonesia. Sebagai salah satu unsur terpenting kesenian di
Indonesia dalam wujud performa gerak,
dibutuhkan adanya kehidupan sosial dan spiritual masyarakat pendukungnya. Peran dan fungsi tarian yang begitu penting hingga kini pada puncak kesenian daerah menjadi simbol dan puncak tari sebagai budaya di daerah yang bersangkutan. Jenis tari yang telah menjadi puncak budaya daerah sangat erat
10
untuk dijadikan sebagai tarian yang diunggulkan daera h.di mana tarian tersebut berasal. Beraneka ragam tari -tarian yang diwarisi masyarakat daerah di Indonesia baik yang sakral maupun yang sekuler, tradisional maupun nontradisional. Bentuk tarian dari zaman prasejarah hingga zaman modern, produk dari zaman tertentu membantu sejarah kehidupan tarian
untuk
dapat
tumbuh -kembang
hingga
akhir
zaman. Seni
tari
memerlukan media gerak. Gerak murni atau wantah tidak memiliki maksud maksud tertentu. Gerak maknawi memiliki makna maksud -maksud tertentu dan apabila dibangun dengan unsur keindahan, maka gerakan tari semakin halus, estetis, dan geraknya memiliki bangunan ekspresi bentuk yang diungkapkan manusia untuk dinikmati. Seni tari banyak dipengaruhi oleh kepercayaan dinam isme dan animisme. Oleh sebab itu, sejak zaman dulu tarian sudah memiliki peran fungsi yang sentral dalam kehidupan beragama. Peran tari dalam upacara terkait dengan cara dan tujuan yang terkait dalam prosesi suatu upacara keagamanaan atau ritual. Seni tari mewariskan bentukbentuk
tradisi
maupun
nontradisi.
Sifat —fungsi
magis -ritual
yang
dipengaruhi kepercayaan animisme dinamisme mampu menjadi kekuatan sentral dalam setiap upacara keagamaan. Dalam perkembangannya, seni tari tradisional pada akhirnya mewari skan seni pertunjukan baru dan inovatif melalui dramatari prembun, hingga sendratari jenis kesenian yang lahir pada zaman modern. Pada masyarakat modern yang dinamis ini, kehadiran seni tari memerlukan hadirnya penari yang baik, guru -guru tari yang profesi onal, dan pemikir-pemikir
yang
mampu
merumuskan
masa
depan
tari
secara
proporsional. Oleh sebab itu, beberapa hal harus diperhatikan menyangkut 11
penguasaan teknik tari agar dapat memenuhi syarat sebagai penari yang profesional. e.
Kerajinan Tangan Cabang kesenian ini pada dasarnya memprioritaskan kepada keterampilan
tangan dalam bentuk benda hasil kerajinan. Hal kerajinan tangan mencakup unsur-unsur
bordir,
renda,
seni
lipat,seni
dekoratif,
serta
seni
yang
menekankan keterampilan tangan. Seni dan pe ngetahuan lain dapat dipahami dan diketahui oleh pembaca dalam upaya pengembangan kepribadian dan keanekaragaman. Dalam suatu kehidupan akan terasa hambar dan gersang apabila kita tidak memiliki kesenian. Kesenian dapat menyempitkan aspek budaya
dan
memperluas
cakrawala
serta
keanekaragaman
pengetahuan
seseorang. Secara aktual kesenian yang ada berwujud musik, rupa, teater, dan tari secara multilingual, multikultural, dan multidimensional. Pada akhir ulasan ini dapat diakumulasi, mana cabang seni yang palin g kalian senangi. Coba berilah contoh salah satu cabang seni yang paling kamu senangi dalam bentuk karya seni yang pernah kalian buat atau kalian kenali. Pengertian Seni Rupa Terapan Seperti yang disinggung di atas, bahwa setiap benda yang diciptakan merupakan hasil karya seni, maka pengertian dari seni rupa terapan yaitu benda hasil karya seni rupa yang dapat digunakan dalam keseharian kita, memiliki fungsi dan kegunaan tertentu, dan tentunya memiliki nilai seni. Seni rupa terapan ada yang berupa seni rupa 2 dimensi dan ada pula berupa seni rupa 3 dimensi. Fungsi dari karya seni rupa ada dua yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis. Fungsi estetis yaitu fungsi yang ditujukan hanya untuk keindahan 12
atau hiasan. Misal vas bunga, guci, batik untuk hiasan di nding dan semacamnya. Dan fungsi praktis yaitu karya seni yang memiliki tujuan utama untuk dipakai dalam kehidupan sehari -hari. Misal lemari, kursi, meja, dan lainnya. Sejarah seni rupa terapan di negeri ini sudah ada sejak nenek moyang dulu. Pada zaman ke rajaan, seni rupa terapan berkembang sangat pesat. Terlebih ketika teknik peleburan logam sudah ditemukan. Banyak sekali peninggalan sejarah yang termasuk karya seni rupa terapan. Jenis Seni Rupa Terapan Beberapa jenis seni rupa terapan, yaitu: Seni Arsitektur yaitu benda yang berupa bangunan, gedung, tempat ibadah dan lainnya. Seni Dekorasi yaitu seni rupa terapan yang ditujukan untuk menghias suatu tempat, sebuah ruangan atau panggung saat acara. Seni
Grafis
Terapan
yaitu seni
yang memiliki
fungsi
sebagai
media
komunikasi berupa gambar. Seni Ilustrasi yaitu berupa foto atau gambar untuk menjelaskan sesuatu agar lebih paham terhadap suatu bacaan. Biasanya terdapat di buku -buku fiksi maupun nonfiksi. Seni Kri ya Terapan yaitu karya seni rupa yang biasa diguna kan sehari -hari namun memiliki nilai seni. Contoh Karya Seni Rupa Terapan Anyaman
13
Anyaman merupakan rangkaian serat yang membentuk benda. Bahan anyaman biasanya berasal dari serat tumbuhan. Namun untuk saat ini sudah banyak anyaman yang berbahan serat pl astik. Contoh anyaman yang termasuk karya seni rupa terapan yaitu keranjang, keset, kursi dan lain sebagaimana. Batik
Batik yaitu kain yang digambar secara khusus dengan cara menerakan malam atau menuliskannya ke kain tersebut. Batik Indonesia sudah diakui dan ditetapkan sebagai Masterpieces of the Oral and Intaghible Heritage of Humanit y oleh UNESCO sejak 2 Oktober 2009. Pengrajin batik di Indonesia tersebar di beberapa daerah dengan corak khas yang berbeda. Namun yang paling populer yaitu batik solo .
14
a.Bejana Perunggu
Bejana perunggu di Indonesia ditemukan di tepi Danau Kerinci (Sumatera) dan Madura, bentuknya seperti periuk tetapi langsing dan gepeng. Kedua bejana yang ditemukan mempunyai hiasan yang serupa dan sangat indah berupa
gambar-gambar
geometri
dan
pilin -pilin
yang
mirip
huruf
J
Gong nekara adalah gong perunggu buatan kebudayaan Dong Son, yang terdapat di delta Sungai Merah Vietnam Utara. Gong ini diproduksi pada sekitar 600 tahun sebelum masehi atau sebelumnya, sampai abad ketiga Masehi. Dengan menggunakan metode pengecoran logam yang telah hilang (lost wax method), gong ini oleh para peneliti sejarah dianggap sebagai salah satu contoh terbaik dari budaya pengerjaan logam. 15
C. Sifat Dasar Seni Terdapat 5 ciri yang merupakan sifat dasar seni (The Liang Gie, 1976) yang meliputi : a.
Sifat kreatif dari seni. Seni merupakan suatu rangkaian kegiatan manusia yang selalu mencipta karya baru.
b.
Sifat individualitas dari seni. Karya seni yang diciptakan oleh seorang seniman merupakan karya yang berciri personal, Subyektif dan individual.
c.
Nilai ekspresi atau perasaan. Dalam mengapresiasi dan menilai suatu karya seni
harus
memakai
kriteria
atau
ukuran
perasaan
estetis.
Seniman
mengekspresikan perasaan estetisnya ke dalam karya seninya lalu penikmat seni (apresiator) menghayati, memahami dan mengapresiasi karya tersebut dengan perasaannya. d.
Keabadian sebab seni dapat hidup sepanjang masa. Konsep karya seni yang dihasilkan oleh seorang seniman dan diapresiasi oleh masyaraka t tidak dapat ditarik kembali atau terhapuskan oleh waktu.
e.
Semesta atau universal sebab seni berkembang di seluruh dunia dan di sepanjang waktu. Seni tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Sejak jaman pra sejarah hingga jaman modern ini orang terus membuat karya seni dengan beragam fungsi dan wujudnya sesuai dengan perkembangan mas yarakatnya.
D. Struktur Seni The Liang Gie (1976) menjelaskan bahwa dalam semua jenis kesenian terdapat unsur- unsur yang membangun karya seni sebagai beriku t: a.
Struktur seni merupakan tata hubungan sejumlah unsur -unsur seni yang membentuk suatu kesatuan karya seni yang utuh. Contoh struktur seni dalam 16
bidang seni rupa adalah garis, warna, bentuk, bidang dan tekstur. Bidang seni musik adalah irama dan melodi. Bidang seni tari adalah wirama, wirasa dan wiraga. Bidang seni teater adalah gerak, suara dan lakon. b.
Tema merupakan ide pokok yang dipersoalkan dalam karya seni. Ide pokok suatu karya seni dapat dipahami atau dikenal melalui pemilihan subje ct matter (pokok soal) danjudul karya. Pokok soal dapat berhubungan dengan niat estetis atau nilai kehidupan, yakni berupa: objek alam, alam kebendaan, suasana atau peristiwa yang metafora atau alegori. Namun tidak semua karya memiliki tema melainkan kriti k.
c.
Medium adalah sarana yang digunakan dalam mewujudkan gagasan menjadi suatu karya seni melalui pemanfaatan material atau bahan dan alat serta penguasaan teknik berkarya. Tana medium tak ada karya seni.
d.
Gaya atau st yl e dalam karya seni me rupakan ciri ekspresi personal yang khas dari si seniman dalam menyajikan karyanya. Menurut Soedarso SP (1987), gaya adalah ciri bentuk luar yang melekat pada wujud karya seni, sedangkan aliran berkaitan dengan isi karya seni
yang merefleksikan
pandangan atau prinsip si seniman dalam menanggapai sesuatu.
E. Nilai Seni Menurut (Purwadarminto, 1976), kata “nilai” diartikan sebagai harga, kadar, mutu atau kualitas. Untuk mempunyai nilai maka sesuatu harus memiliki sifat -sifat yang penting yang bermutu atau b erguna dalam kehidupan manusia. Dalam estetika, “nilai” diartikan sebagai keberhargaan (worth) dan kebaikan (goodness). Menurut Koentjaraningrat,“nilai” berarti suatu ide yang paling
baik,
yang
menjunjung
tinggi
dan
menjadi
pedoman
manusia/masyarakat dalam bertingkah laku, mengapresiasi cinta, keindahan, 17
keadilan, dan sebagainya Nilai seni dipahami dalam pengertian kualitas yang terdapat dalam karya seni, baik kualitas yang bersifat kasat mata maupun yang tidak kasat mata. Nilai -nilai yang dimiliki karya se ni merupakan manifestasi dari nilai -nilai yang dihayati oleh seniman/seniwati dalam lingkungan sosial budaya masyarakat yang kemudian diekspresikan daam wujud karya seni dan dikomunikasikan kepada penikmatnya (publik seni). Menurut The Liang Gie jenis nila i yang melekat pada seni mencakup: 1) nilai keindahan, 2) nilai pengetahuan, 3) nilai kehidupan. Nilai keindahan dapat pula disebut nilai estetis, merupakan salah satu persoalan estetis yang menurut cakupan pengertiannya dapat dibedakan menurut luasnya pen gertian,yakni:
keindahan dalam arti luas (keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual),
keindahan dalam arti estetis murni,
keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan pada
prinsipnya
mengkaji
tentang
hakikat
keindahan
dan
kriteria
keindahan yang terdapat di alam, dalam karya seni dan benda -benda lainnya. Dalam kecenderungan perkembangan seni dewasa ini, keindahan positif tidak lagi menjadi tujuan yang paling penting dalam berkesenian. Sebagai seniman beranggapan lebih penting menggoncang publik dengan nilai estetis legatif (ugliness) daripada menyenangkan atau memuaskan mereka. Fenomena
18
semacam ini akan kita jumpai pada karya -karya seni primitir atau karya seni lainnya yang tidak mementingkan keidahan tampilan visual namun lebih mementingkan makna simboliknya. “Ugliness” dalam karya seni termasuk nilai estetis yang negatif. Jadi sesungguhnya dalam karya seni terdapat nilai estetis yang positif dan negatif.
F. Pengertian Ekspresi Ekspresi adalah proses ungkapan emosi atau perasaan di dalam proses penciptaan karya seni, proses ekspresi bisa diaktualisasikan melalui media. Media musik bunyi; media seni rupa adalah garis, bidang dan warn a; media tari adalah gerak, media teaer adalah gerak, suara dan lakon.
G. Fungsi dan Tujuan Seni a.
Fungsi Religi/Keagamaan Karya seni sebagi pesan religi atau keagamaan. Contoh : kaligrafi, busana muslim/muslimah, dan lagu -lago rohani Seni yang digunakan untuk sebuah upacara yang berhubungan dengan upacara kelahiran, kematian, ataupun pernikahan. Contoh : Gamelan yang dimainkan pada upacara Ngaben di Bali yakni gamelan Luwang, Angklung, dan Gambang. Gamelan di Jawa Gamelan Kodhok Ngorek, Monggang , dan Ageng.
b.
Fungsi Pendidikan Seni sebagai media pendidikan misalnya musik. Contoh : Ansambel karena didalamnya terdapat kerjasama, Angklung dan Gamelan juga bernilai pendidikan dikarenakan kesenian tersebut mempunyai nilai sosial, kerjasama, dan disiplin. Pelajaran menggunakan bantuan karya seni. Contoh : gambar ilustrasi buku pelajaran, film ilmiah atau dokumenter, poster, lagu anak -anak, alat peraga IPA. 19
c.
Fungsi Komunikasi Seni dapat digunakan sebagai alat komunikasi seperti pesan, kriti k sosial, kebijakan, gagasan, dan memperkenalkan produk kepada masyarakat. Melalui media seni tertentu seperti, wayang kulit, wayang orang dan seni teater, dapat pula syair sebuah lagu yang mempunyai pesan, poster, drama komedi, dan reklame.
d.
Fungsi Rekreasi/Hiburan Seni yang berfungsi sebagai sarana melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan, Sebuah pertunjukan khusus untuk berekspresi atau mengandung hiburan, kesenian yang tanpa dikaitkan dengan sebuah upacara ataupun dengan kesenian lain.
e.
Fungsi Artistik Seni yang berfungsi sebagai media ekspresi seniman dalam menyajikan karyanya tidak untuk hal yang komersial, misalnya terdapat pada musik kontemporer, tari kontemporer, dan seni rupa kontemporer, tidak bias dinikmati pendengar/pengunjung, hanya bisa dinikmati para seniman dan komunitasnya.
f.
Fungsi Guna (seni terapan) Karya seni yang dibuat tanpa memperhitungkan kegunaannya kecuali sebagai media ekspresi disebut sebagai karya seni murni, sebaliknya jika dalam proses penciptaan senim an harus mempertimbangkan aspek kegunaan, hasil karya seni ini disebut seni guna atau seni terapan. Contoh : Kri ya, karya seni yang dapat dipergunakan untuk perlengkapan/peralatan rumah tangga yang berasal dai gerabah dan rotan.
20
g.
Fungsi Seni untuk Kesehatan (Terapi) Pengobatan untuk penderita gangguan physic ataupun medis dapat distimulasi melalui terapi musik, jenis musik disesuaikan dengan latar belakang kehidupan pasien. Terapi musik telah terbukti mampu digunakan untuk menyembuhkan penyandang au tisme, gangguan psikologis trauma pada suatu kejadian, dan lain -lain. Menurut Siegel (1999) menyatakan bahwa musik klasik menghasilkan gelombang alfa yang menenangkan yang dapat merangsang sistem limbic jarikan neuron otak. Menurut Gregorian bahwa gamelandapat mempertajam pikiran.
H. Apresiasi Seni Apresiasi Seni adalah menikmati, menghayati dan merasakan suatu objek atau karya seni lebih tepat lagi dengan mencermati karya seni dengan mengerti dan peka terhadap segi -segi estetiknya, sehingga mampu menikmat i dan
memaknai
mengungkapkan
karya -karya bahwa
tersebut
apresiasi
dengan
adalah
semestinya.
mengenali
Effendi.S.E,
karya
sehingga
menumbuhkan pengertian, penghargaan, kepekaan untuk mencermatikelebihan dan kekurangan terhadap karya. Kegiatan apresiasi meli puti : a.
Persepsi
Kegiatan mengenalkan pada anak didik akan bentuk -bentuk karya seni di Indonesia, misalnya, mengenalkan tari -tarian, musik, rupa, dan teater yang berkembang di Indonesia, baik tradisi, maupun moderen Pada kegiatan persepsi kita dapat mengarahkan dan meningkatkan kemampuan dengan mengidentifikasi bentuk seni.
21
b.
Pengetahuan Pemberian pengetahuan sebagai dasar dalam mengapresiasi baik tentang sejarah seni yang diperkenalkan, maupun istilah -istilah yang biasa digunakan di masing-masingbidang seni.
c.
Pengertian Membantu menerjemahkan tema ke dalam berbagai wujud seni, berdasarkan pengalaman, dalam kemampuannya dalam merasakan musik.
d.
Analisis Mendeskripsikan salah satu bentuk seni yang sedang dipelajari, menafsir objek yang diapresiasi.
e.
Penilaian Melakukan penilaian tehadap karya -karya seni yang diapresiasi, baik secara subyektif maupun obyektif.
f.
Apresiasi Menurut Soedarso (1987) ada tiga pendekatan dalam melakukan apresiasi yakni : 1). pendekatan aplika tif, 2). pendekatan kesejarahan, 3). Pendekatan problematik. Pendekatan aplikatif, adalah pendekatan dengan cara melakukan sendiri macam-macamkegiatan seni. Pendekatan kesejarahan adalah, dengan cara
menganalisis
dari
sisiperiodisasi
dan
asal
usulnya.
Seda ngkan
pendekatan problematik, dengan caramemahami permasalahan di dalam seni. Seorang pengamat akan berbeda dengan pengamat lainnya dalam menilai sebua pertunjukan seni. Hal ini didasarkan pada pengalaman estetik, dan latar belakang pendidikan yang berbeda .
22
BUDAYA A. Definisi Budaya Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunik asi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan -perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak,
dan
luas.
Banyak
aspek
budaya
turut
menentukan
perila ku
komunikatif. Unsur -unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Beberapa
alasan
mengapa
orang
mengalami
kesulitan
ketika
berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu pera ngkat rumit nilai -nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk -bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan indi vidu dengan alam” d Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota -anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat
23
dipinjam anggota -anggotan ya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka. Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
B. Pengertian Kebudayaan Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Budaya dalam pengertian yang luas adalah pancaran daripada budi dan daya. Seluruh apa yang difikir, dirasa dan direnung diamalkan dalam bentuk daya menghasilkan kehidupan. Budaya adalah cara hidup sesuatu bangsa atau umat. Budaya tidak lagi dilihat sebagai pancaran ilmu dan pemikiran yang
24
tinggi dan murni dari sesuatu bangsa untuk mengatur kehidupan berasaskan peradaban. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronis law Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh mas yarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu ya ng turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur
sosial,
religius ,
dan
lain-lain,
tambahan
lagi
segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Upacara kedewasaan dari suku WaYao di Malawi, Afrika. Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamn ya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan -kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, r asa, dan cipta mas yarakat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yang mana akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari,
kebudayaan
itu
bersifat
abstrak.
Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda - benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda -benda yang
25
bersifat
nyata,
misalnya
pola -pola
perilaku,
bahasa,
peralatan
hidup,
organisasi sosial, religi, seni, dan lain -lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat Menurut Koentjoroningrat (1986), kebudayaan dibagi ke dalam tiga sistem, pertama sistem budaya yang lazim d isebut adat-istiadat, kedua sistem sosial di mana merupakan suatu rangkaian tindakan yang berpola dari manusia. Ketiga, sistem teknologi sebagai modal peralatan manusia untuk menyambung keterbatasan jasmaniahnya. Berdasarkan konteks budaya, ragam kesenian terjadi disebabkan adanya sejarah dari zaman ke zaman. Jenis -jenis kesenian tertentu mempunyai kelompok pendukung yang memiliki fungsi berbeda. Adanya perubahan fungsi dapat menimbulkan perubahan yang hasil -hasil seninya disebabkan oleh dinamika masyarakat , kreativitas, dan pola tingkah laku dalam konteks kemas yarakatan.
Koentjoroningrat
mengatakan,
Kebudayaan
Nasional
Indonesia adalah hasil karya putera Indonesia dari suku bangsa manapun asalnya, yang penting khas dan bermutu sehingga sebagian besar orang Indonesia
bisa
mengidentifikasikan
diri
dan
merasa
bangga
dengan
karyanya.Kebudayaan Indonesia adalah satu kondisi majemuk karena ia bermodalkan berbagai
kebudayaan,
yang berkembang menurut
tuntutan
sejarahnya sendiri-sendiri. Pengalaman serta kemampuan da erah itu memberikan jawaban terhadap masing -masing tantangan yang member bentuk kesenian, yang merupakan bagian dari kebudayaan.
26
Apa-apa saja yang menggambarkan kebudayaan, misalnya ciri khas :
Rumah adat
Daerah yang berbeda satu dengan daerah lainnya, sebagai contoh ciri khas rumah adat di Jawa mempergunakan joglo sedangkan rumah adat di Sumatera dan rumah adat Hooi berbentuk panggung.
Alat musik
Di setiap daerah pun berbeda dengan alat musik di daerah lainnya. Jika dilihat dari perbedaan jenis bentuk serta motif ragam hiasnya beberapa alat musik sudah dikenal di berbagai wilayah, pengetahuan kita bertambah setelah mengetahui alat musik seperti Grantang, Tifa dan Sampe.
Seni Tari
seperti tari Saman dari Aceh dan tari Merak dari Jawa Barat.
Kri ya ragam hias
Dengan motif-motif tradisional, dan batik yang sangat beragam dari daerah tertentu, dibuat di atas media kain, dan kayu.
Properti Kesenian
Kesenian Indonesia memiliki beragam -ragam bentuk selain seni musik, seni tari, seni teater, kesenian wayang gole k dan topeng merupakan ragam kesenian yang kita miliki. Wayang golek adalah salah satu bentuk seni pertunjukan teater yang menggunakan media wayang, sedangkan topeng adalah bentuk seni pertunjukan tari
yang menggunakan topeng untuk
pendukung.
Pakaian Daerah.
Setiap propinsi memiliki kesenian, pakaian dan benda seni yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. 27
Benda Seni.
Karya seni yang tidak dapat dihitung ragamnya, merupakan identitas dan kebanggaan bangsa Indonesia. Benda seni atau souvenir yan g terbuat dari perak yang beasal dari Kota Gede di Yogyakarta adalah salah satu karya seni bangsa yang menjadi ciri khas daerah Yogyakarta, karya seni dapat menjadi sumber mata pencaharian dan objek wisata.Kesenian khas yang mempunyai nilai-nilai filosofi misalnya kesenian Ondel -ondel dianggap sebagai boneka raksasa mempunyai nilai filosofi sebagai pelindung menolak bala, nilai filosofi dari kesen ian
Reog Ponorogo mempunyai nilai kepahlawanan yakni rombongan tentara kerajaan Bantarangin (Ponorogo) yang akan melamar putri Kediri dapat diartikan Ponorogo menjadi pahlawan dari serangan ancaman musuh, selain hal-hal tersebut, adat istiadat, agama, mata pencaharian, system kekerabatan dan sistem kemasyarakatan, makanan khas, juga merupakan bagian dari kebudayaan.
Adat Istiadat.
Setiap suku mempunyai adata istiadat masing -masing seperti suku Toraja memiliki kekhasan dan keunikan dalam tradisi upacara pemakaman yang biasa disebut Rambu Tuka. Di Bali adalah adat istiadat Ngaben. Ngaben adalah upacara pembakaran m ayat, khususnya oleh mereka yang beragama Hindu, dimana Hindu adalah agama mayoritas di Pulau Seribu Pura ini. Suku Dayak di Kalimantan mengenal tradisi penandaan tubuh melalui tindik di daun telinga. Tak sembarangan orang bisa menindik diri hanya pemimpin suku atau panglima perang yang mengenakan tindik di kuping, sedangkan
28
kaum wanita Dayak menggunakan anting -anting pemberat untuk memperbesar daun telinga, menurut kepercayaan mereka, semakin besar pelebaranlubang daun telinga semakin cantik, dan semakin t inggi status sosialnya di mas yarakat.
29
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Dari
penulisan makalah ini
dapat
disimpulkan bahwa
seni
adalah
barang/atau karya dari sebuah kegiatan, sedangkan Budaya adalah cara hidup suatu bangsa atau umat yang tidak lagi dilihat sebagai pancaran ilmu dan pemikiran yang tinggi dan murni dari sesuatu bangsa untuk mengatur kehidupan berasaskan peradaban.
B. SARAN Penulis hanya bisa memberi saran kepada pembaca bahwasahnya seni dan budaya masih sangatlah dibutuhkan
karna hidup tanpa seni tak akan indah
dan hidup tanpa mengenal budaya sering kali terjerumus kearah
yang
menjurangkan kehidupan. Di dalam makalah ini mungkin ada kesalahan dan kekurangan oleh karena itu penulispun meminta agar kiranya pembaca juga memberi keritik dan saranya agar kiranya makalah ini bisa menjadi lebih sempurna lagi.
30
Daftar Pustaka
Internet.
31
Seni Budaya .Seni Rupa
Pengertian Seni Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengertian Seni, memiliki tiga arti antara lain: a. Seni diartikan halus, kecil dan halus, tipis, lembut dan enak didengar, mungil dan elok. b. Keahlian membuat karya bermutu (dilihat dari segi keindahan dan kehalusannya) c. kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi
Pengertian Budaya Budaya berasal dari bahasa Sansekerta (Buddayah), dan bentuk jamaknya adalah Budi dan Daya. 1. Budi
: artinya akal, pikiran, nalar
2.Daya : artinya usaha, upaya, Ikhtiar Jadi kebudayaan adalah segala akal pikiran dalam berupaya atau berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari -hari.
32
Teori Seni Rupa Menurut Para Tokoh 1. Ki. Hadjar Dewantara
Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dan bersifat indah, menyenangkan dan dapat menggerakan jiwa manusia,
2.
Herbert Read
Aktivitas menciptakan bentuk -bentuk yang menyenangkan,
3.
Ahdiat Karta Miharja
Kegiatan rohani yang merefleksi pada jasmani, dan mempunyai daya yang bisa membangkitkan perasaan/jiwa orang lain.
4.
Dalam bahasa Sanskerta , kata seni disebut cilpa.
Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su -cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk -bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra yang banyak disebut -sebut dalam pelajaran sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya apa yang se karang disebut seniman. Memang
dahulu
belum
ada
pembedaan
antara
seniman
dan
tukang.
Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif. Yang demikian 33
itu ternyata tidak hanya terdapat di India dan Indonesia saja, juga terdapat di Barat pada masa lampau.
Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat istilah -istilah ars, artes, dan artista. Ars adalah teknik atau craftsmanship, yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam m engerjakan sesuatu; adapun artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki ketangkasan atau kemahiran; dan artista adalah anggota yang ada di dalam kelompok -kelompok itu. Maka kiranya artista dapat dipersamakan dengan cilpa.
Berdasarkan penelitian para ahli menyatakan seni/karya seni sudah ada sejak 60.000 tahun yang lampau. Bukti ini terdapat pada dinding -dinding gua di Prancis Selatan. Buktinya berupa lukisan yang berupa torehan -torehan pada dinding dengan menggunakan warna yang menggambarkan kehidupan manusia purba. Artefak/bukti ini mengingatkan kita pada lukisan moderen yang penuh ekspresi. Hal ini dapat kita lihat dari kebebaan mengubah bentuk. Satu hal yang membedakan antara karya seni manusia Purba dengan manusia Moderen adalah terletak pada tujua n penciptaannya. Kalau manusia purba membuat karya seni/penanda kebudayaan pada massanya adalah semat -mata hanya untuk kepentingan Sosioreligi, atau manusia purba adalah figure yang masih terkungkung oleh kekuatan -kekuatan di sekitarnya.
34
Sedangkan manusia moderen membuat karya seni/penanda kebudayaan pada massanya digunakan untuk kepuasan pribadinya dan menggambarkan kondisi lingkungannya “mungkin”. Dengan kata lain manusia moderen adalah figure yang ingin menemukan hal -hal yang baru dan mempunyai cakraw ala berfikir yang lebih luas. Semua bentuk kesenian paa jaman dahulu selalu ditandai dengan kesadaran magis; karena memang demikian awal kebudayaan manusia. Dari kehidupan yang sederhana yang memuja alam sampai pada kesadaran terhadap keberadaan alam.
Matius Ali dalam Estetika, Sebuah Pengantar Filsafat Keindahan, membagi seni dalam 3 kategori, yaitu:
a. Teori Mimesis yang disampaikan oleh para filsuf Yunani Kuno seperti Plato dan Aristoteles, menurut teori ini, seni adalah tiruan atau menirukan
alam
b. Teori Ekspresi Seni Modern, Seni adalah ungkapan emosi atau ungkapan perasaan seniman b. Teori
Cita
Rasa,
seni
bukanlah
keindahan,
pengalaman atau perasaan seseorang
Definisi Seni dari Segala Sudut Pandang 35
tetapi
merupakan
1. Ketrampilan mengolah sesuatu menjadi karya yang menawan 2. Ungkapan jiwa dan perasaan seseorang yang dituangkan ke dalam kreasi dalam bentuk gerak, rupa, nada dan syair 3. Pada mulanya adalah proses dari manusia, oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu 4. Kreatifitas yang telah ada ( alamiah ) maupun diciptakan manusia diberbagai macam hal di dunia 5. Barang/karya/hasil dari sebuah kegiatan 6. Kebebasan berkarya yang dilatar belakangi oleh jiwa 7. Senjata hidup para pelaku seni ( sniman ) 8. Ekspresi yang dicurahkan dari dalam jiwa manusia 9. Hasil aktifitas seseorang 10. Istilah yang digunakanuntuk semua karya yang dapat menggugah hati untuk mencari tahu siapa penciptanya 11. Penyampaian gagasan, sensasi, dan pe rasaan dengan seefektif mungkin 12. Salah satu tolak ukur kapasitas ke -melankolis-an manusia 13. Kekayaan yang mutlak ada pada diri manusia tersebut, tinggal bagaimana manusia tersebut dapat mengolahnya menjadi asset yang berharga atau hanya menjadi kekayaan yang disfungsi 14. Penjelasan rasa indah yang terkandung dalam jiwa setiap manusia, dilahirkan dengan perantaraan alat komunikasi ke dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indra pendengar ( seni suara), penglihatan( seni lukis ), atau dilahirkan dengan perantara gerak ( seni tari, drama) 15. Segala sesuatu yang berkaitan dengan karya cipta yang dihasilkan oleh unsure rasa
36
16. Pengekspresian cita rasa yang diluapkan dalam satu karya yang dapat dikatakan unik 17. Kegiatanatau hasil pernyataan perasaan keindahan manusia 18. Suatu karya yang mempunyai daya tarik tersendiiri 19. Keindahan yang bersifat unik dan dilampiaskan dengan suatu karya 20. Luapan psikologi manusia yang dikembangkan lewat pemikiran yang kreatif dan cerdas 21. Rangkaian dari kemauan, inspirasi, dan karya manusia
Dari segala definisi yang ada di atas, dapat disimpulkan bahwa definisi seni yang sejatinya adalah segala hal indah yang dirasakan oleh jiwa manusia dan diungkapkan melalui sebuah karya dengan berbagai media. – (Sumber: Ekonomi.Kompasiana.Com)
Pengertian Seni Rupa Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume,warna, tekstur, danpencahayaan dengan acuan este tika. Seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni rupa murni, kri ya, dan desain. Seni rupamurni ( Fine Art) mengacu kepada karya -karya yang hanya untuk tujuan pemuasan eksresi pribadi, sementara kri ya dan desain secara umum dikelompokan kedala n seni rupa terapan ( Aplied art)
37
Seni Rupa Menurut Fungsinya :
Seni Rupa Murni (Fine Art) :
Seni rupa yang diciptakan tanpa mempertimbangkan fungsi/ kegunaannya. Contoh
:
seni
lukis,
seni
patung.
Seni Lukis
Karya seni dua demensi yang bisa mengungkapkan pengalaman atau perasaan si pencipta. Pelukis yang sedang sedih akan tercipta karya yang bersifat susah, sedangkan pelukis yang sedang gembira akan tercipta karya yang riang. Karya tersebut terlihat pada goresan, garis-garis dan pewarnaan.
Seni Patung
Seni Patung termasuk karya 3 Demensi. Karya seni ini termasuk seni murni yang diciptakan untuk mengungkapkan ide -ide dan perasaan dari seniman
yang
mempunyai
nilai
Eksterior (luar ruang : taman, kebun)
Seni Rupa Terapan/pakai (Applied Art):
Seni Kri ya
38
estestis
yang
tinggi.
Karya seni terapan yang mengutamakan kegunaan dan keindahan (estetis) yang bisa menarik konsumen. Seni kri ya/kerajinan (handy Craff) ini biasanya untuk hiasan dan cenderamata. Karena karya ini termasuk karya yang di perjual belikan dan berguna bagi kehidupan masyarakat sehari - hari baik untuk alat rumah tangga maupun untuk hiasan. Bahkan satu desain kri ya ini bisa di produksi dalam jumlah banyak oleh industri dan di pasarkan sebagai barang dagangan. Seni Reklame
Reklame berasal dari Bahasa Latin (Re dan Clamo) artinya berteriak berulang-ulang. Tujuannya untuk mempengaruhi, mengajak, menghimbau orang lain. Contoh : iklan, spanduk, poster, dll Aliran–aliran seni rupa Pada abad ke 17 di Eropa, kaum bangsawan, kelompok menengah dan gereja sebagai patron bidang kesenian. Seni berkemba ng mejadi lebih realistik dan narturalistik serta langsung menyentuh perasaan pengamatnya, serta ukurannya besar, gaya ini disebut sebagai gaya Baroque.
a. Neo Klasik Sebagai reaksi gaya Baroque dan Racoco, muncul pandangan baru tentang estetika. Dalam se ni lukis para seniman berupaya menggali kembali ide-ide estetik zaman klasik Yunani dan Romawi. Untuk itu pelukis merekonstruksi lukisannya
bentuk -bentuk
karena
peninggalan
patung
Yunani
lukisan
39
tidak
dan
Romawi
banyak.
ke
Maka
dalam lahirlah
pandangan baru dalam mengungkapkan gagasan yang disebut Neo Klasik. Cirinya adalah memiliki komposisi statis dan suasananya mencekam dengan sedikit menampilkan obyek. b. Romantisme Romatisme lahir juga sebagai reaksi atas kebiasaan mencipta dalam seni rupa yang mengutamakan emosi dan imajinasi dari pada logika dan harmoni dari nilai -nilai klasik. Hal ini berbarengan dengan lahirnya paham Neoklasik,
perbedaaanya
adalah
pada
esetetika
Neoklasik
cenderung
impersonal, sedangkan estetika Romantik lebih menonjolkan per asaan sendiri ketika melihat
suatu suasana atau kejadian
atau potensi bahan
yang
digunakan. c. Realisme Di Perancis pada sekitar tahun 1850 hingga 1875 ada pendekatan baru dalam melukis, Sebelumnya seniman hanya mengandalkan imajinasi dan perasaannya
dalam
berkarya,
pendekatan
baru
ini
menginginkan
pengungkapan kondisi yang nyata dari apa yang dilihat tanpa tambahan idealisme senimannya. d. Impresionisme Pada pameran yang diselenggarakan pada tahun 1863 di Salon resmi di Perancis, lukisan realisme oleh para juri dan kurator akademis dianggap tidak baik, termasuk lukisannya Eduard Manet yang berjudul Déjeuner sur l’Herbe . Menurut Manet keindahan lukisan terletak pada keindahan warna, gelap terang/cahaya, pola, dan brushstroke-nya pada permukaan kanvas. Pernyataan Manet ini mendapat dukungan dari seniman lainnya, mereka menolak penggambaran ceritera, dan suasana realistik. Sebagai gantinya mereka
40
mencari kesan cahaya yang sebentar menerpa obyek dalam waktu dan kondisi yang berlainan. e. Post-Impresionisme Paham impresionisme terus berlanjut dan melahirkan paham baru yang dimotori
oleh
Cezanne.
Ia
menolak
pandangan
sebelumnya
terutama
penggunaan perspektif sejak zaman Renaissance dan pandangan kaum impresionis
yang
melukiskan
kesan
cahaya
pada
benda,
ia
ingin
mengembangkan seni rupa dua dimensional dari goresan, ia membuat lapisan lapisan ruang, bentuk geometris, irama warna, garis dan bentuk dengan hati hati menyusun hubungan -hubungan bentuk dalam bidang lukisan f. Expresionisme Disebut ekspresionisme karena senimannya menjelajah ke dalam batin, sehingga apa yang diungkapkan adalah bentuk psikologis dari senimannya. Hal ini nampak pada karya Edvard Munch dengan judul The Scream dibuat dengan
media
campuran
cat
minyak,
pastel
dan
k asein.
Munch
mengungkapkan rasa takut yang dialaminya melalui tarikan garisdan warna bergelombang memenuhi bidang lukisannya. Kaum ekspresionis melukiskan emosinya dengan goresan dan warna diiringi oleh ledakan emosi pada perasaannya. g. Fauvisme Fauvisme lahir ketika seklompok pelukis dipimpin oleh Matisse mengadakan pameran pada tahun 1901 di Perancis. Karya lukisan yang dipamerkan dianggap sangat revolusioner karena pembaharuannya dalam menampilkan konsep estetiknya oleh karena itu kelompok ini dijulukis le Fauves atau the Wild beast. Mereka meninggalkan semua konsep deskriptif
41
naturalistik
dalam
pengunaan
warna
dan
dalam
bebera -pa
hal
juga
penggunaan bentuk. Sebaliknya mereka menggunakan unsur -unsur seni rupa tersebut sebagai unsur atau ekspresi dari ese nsi tentang sesuatu, bebas dari asosiasi yang ketat tentang lingkungan yang dikenal sebagaimana halnya seni lukis realis dan naturalistik. Dengan demikian mereka memberi warna benda bukan warna benda yang dilihat sebagaimana pelukis realis dan naturalis, mereka memberi warna -warna benda sesuai dengan kemauan dan selera mereka dalam menafsirkannya untuk mencapai harmoni dan kesatuan. h. Kubisme Kubisme dikembangkan oleh Picasso dan Georges Braque, sebenarnya dimulai
oleh
Cezanne
tentang
konsepnya
dalam
meman dang
obyek
lukisannya, yaitu bahwa bentuk yang kita lihat dapat dikembalikan kepada bentuk aslinya yaitu bentuk geometris. Pada periode sebelumnya Picasso mengungkapkan gagasan dalam lukisannya masih terikat dengan bentuk bentuk senyatanya, ia hanya berkip rah dalam pembaharuan warna mengikuti emosi dan perasaannya dalam mengungkapkan obyek yang diamatinya. Selanjutnya pada tahun 1907 ia terinspirasi oleh konsep geomaterisnya Cezanne
dan
bentuk-bentuk
stilisasi
patung
dari
Afrika.
Dengan
mengkombinasikan ked ua hal tersebut ia mengembangkan gaya seni lukis baru yang disebut kubisme. Kubisme merupakan seni rupa yang dihasilkan karena
studi
diungkapkan
terhadap dalam
seni -seni
bahasa
rupa
purba, baru.
konsep -konsep Salah
satu
seni
konsepnya
tersebut adalah
menggambarkan beberapa sudut pandang sekaligus dalam sebuah lukisan, misalnya pandangan depan, samping dan atas. Hasilnya memang bukan benda sebagaimana yang dilihat tetapi susunan unsur -unsur dari obyek benda yang
42
dilukis. Kubisme dibedakan menjadi Kubisme Ana litik cenderung memecah mecah obyek kemudian menyusun kembali dalam susunan berbeda serta tidak mementingkan warna. Kubisme Sintetik merupakan lanutan dari Kubisme Analitik tetapi lebih memberikan penekanan kepada unsur -unsur rupa seperti warna dan tekstur. Akibat dari pemecahan obyek dan penyusunan kembali, lukisan obyek menjadi lain dari penampakan aslinya, inilah salah satu cara membuat abstraksi terhadap suatu kenyataan obyek. i. Futurisme Di Italia pada tahun 1910 muncul reaksi oleh kelompok seniman ya ng dipelopori oleh Marcel Ducamp terhadap industrialisasi dan perubahan gaya hidup modern yang serba bergerak dan berubah sangat cepat. Komsepsi estetiknya adalah berupaya menangkap karakteristik dari kekuatan, kecepatan dan perubahan dalam kehidupan moder n. j. Seni Abstrak Pada tahun yang sama dengan perkembangan futurisme, Vassil y Kandinsky pelukis kelahiran Rusia mengembangkan seni lukis dengan konsepsi abstraksinya, bahwa seni lukis harus bebas dari arti, representasi naturalistik, dan standar estetik yang bersifat akademis. Ia menggunakan warna-warna lepas dari asosiasi fenomena bentuk duniawi, tetapi menggiring pengamat lukisannya kepada realitas spiritual yang nonmaterial. k. Abstrak Ekspresionisme Aliran ini berkembang di Amerika Serikat setelah perang dunia II. Para eksponennya menolak keterikatan yang ada dalam seni -seni rupa yang telah ada. Karya mereka menekankan kepada ekspresi spontanitas dari gerakan tubuh, dan semua ruang dalam kanvas adalah penting.
43
l. Dadisme Pada tahun 1916 di Zurich Jerman lahir kelompok ekstrim dalam berkesenian, mereka anti rasional dan anti estetik. Kelompok tersebut bernama Dada yang tidak memiliki arti beranggotakan seniman seni rupa dan sastra. Sesuai dengan idenya , kelompok Dada menjungkir-balikkan nilai -nilai seni yang telah mapan, karya -karyanya kadang-kadang humor dengan menambahkan sesuatu pada tiruan sebuah karya terkenal, misalnya lukisan Monalisa diberi kumis, memanfaatkan barang -barang bekas dan semuanya
menentang
analisis
logika
dan
kelaziman
nilai
seni
secara
tradisional yaitu estetika yang diciptakan oleh seniman. m. Surealisme Perkembangan selanjutnya adalah lahirnya aliran Surealisme dalam seni rupa di antara masa perang Dunia I dan II. Berlandaskan kep ada teori Sigmund Freud tentang alam bawah sadar, para seniman menggunakannya sebagai sumber gagasan dalam melahirkan image yang unik, yaitu apa yang ada jauh di dalam alam pikiran manusia. para pelukis memanfaatkan bentuk bentuk nyata menjadi bentuk -bentuk dalam mimpi yang tidak logis. Surealism sebenarnya akronim dari Super-realism, sebab apa yang diungkapkan dalam lukisan merupakan hal -hal diluar kenyataan. Bagi kaum surealis seni tidak dapat diciptakan ketika kita berada dalam pikiran sadar dan logis de ngan berbagai bentuk reasoning , seni yang baik dapat lahir dari alam bawah sadar manusia yang tidak logis tanpa reasoning. n. Pop Art Kata Pop Art merujuk kepada suatu perkembangan gaya seni modern antara 1956 dan 1966 di London Inggris dan berimbas ke New York di
44
Amerika. Dalam perkembangannya Pop Art memiliki tiga karakteristik utama yaitu, pertama, Pop Art adalah figuratif dan realis. Kedua, Pop A rt lahir di lingkungan perkotaan dan melihat kepada apa yang ada di lingkungan tersebut. Oleh karena itu para seniman menggunakan bahanbahan dari obyek yang sedang populer di masyarakat perkotaan khususnya yang berbau komersial seperti komik, kartun, gamba r majalah, iklan, kemasan dalam berbagai jenisnya kaleng minuman, barang -barang bekas; dunia pertunjukan pop termasuk film Holl ywood, musik pop, radio, televisi dansebagainya. Ketiga, seniman pop yang menggunakan bahanbahan tersebut dengan cara sedemikian rupa, memilih bahan yang belum pernah digunakan sebelumnya untuk menarik perhatian pengamat. o. Realisme Baru Dalam hingar -bingar perkembangan seni rupa kontemporer terutama seni abstrak, beberapa seniman kembali kepada seni dengan garapan yang lebih realistik terhadap obyek -obyek nyata tetapi bukan yangtradisional. Mereka melakukan eksplorasi terhadap obyek -obyek industri seperti toko, restoran, bentuknya
mobil,
manusia
menjadi
dengan
ciri -ciri
super-realistik
dengan
khusus.
Ungkapan
keterampilan
bentuk -
teknik
dan
kecermatan yang tinggi sehingga mirip hasil fotografi. Untuk mendapatkan teknik melukis realisnya sen iman menggunakan alat -alat teknologi seperti proyektor untuk membuat sketsa dari obyek yang digambar agar mendapatkan akurasi bentuknya. p. Seni Instalasi Konsep seni pada saat ini terus berkembang, apapun yang dikatakan dan dihasilkan oleh seniman dapat d ipandang sebagai seni; museum dan
45
galeri tidak lagi hanya memamerkan lukisan dan patung, tetapi suatu desain tiga dimensi yang dipasang hanya untuk beberapa waktu kemudian dibongkar. Selain itu ada pula yang memanfaatkan lingkungan alam, gedung, benda benda yang ada dalam kehidupan manusia dibungkus dengan kain, ada pula lingkungan alam dibentuk atau diberi asesoris dengan benda -benda yang telah ada dalam skala besar. Seni rupa yang demikian disebut seni instalasi. Instalasi berasal dari bahasa Inggris installation yang berarti memasang, menyatukan dan mengkon konstruksikan. Dalam kegiatannya seni instalasi memasang, menyatukan, dan mengkontruksi sejumlah benda yang dianggap bisa merujuk pada suatu konteks kesadaran makna tertentu. 3. Rangkuman Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan medi a yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Secara umum, seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni rupa murni, kri ya, dan desain. Seni rupa mancanegara yang banyak memberikan pengaruh penting terhadap seni rupa Indonesia adalah seni rupa India, Cina, Mesir, Yunani, Romawi, Jepang, dan Maya di Amerika. Seni lukis dunia tidak terlepas dari perkembangan zaman prasejarah, klasik, pertengahan, dan renaissance. Aliran–aliran seni rupa meliputi Neo -Klasik, Romantisme, Realisme, Impresionisme, Post -Impresionisme, Ekspresionisme, Fauvisme, Kubisme, Futurisme, Seni Abstrak, Abstrak Ekspresionisme, Dadisme, Surealisme, Pop Art, Realisme Baru, Seni Instalasi.
46
WARNA Ada beberapa pendapat yang mencoba menjelaskan tentang warna, namun yang menonjol dan aplikatif dalam bidang seni rupa adalah teori cahaya dan teori pigmen. Teori cahaya dipelopori oleh Sir Isaac Newton yang mengatakan bahwa warna yang kita Iihat pada suatu benda berasal dari cahaya putih matahari. Hal ini dibuktikannya dengan membiaskan cahaya putih itu dengan prisma kaca. Hasil yang keluar dari prisma itu berupa tujuh spektrum warna.
Selanjutnya menurut teori it u kita dapat melihat warna
sebuah benda karena benda tersebut menyerap dan memantulkan spektrum warna ke mata kita. Dalam teori pigmen dinyatakan bahwa warna itu terdapat pada pigmen dan hanya ada tiga jenis warna pokok,yaitu merah, biru dan kuning. Warna warna itu tidak bisa didapat dengan mencampur, warna -warna tersebut adalah warna murni. Dalam perkembangannya warna dikelompokkan menjadi tiga, yakni warna primer, warna sekunder dan warna tertier. Warna primer merupakan warna induk karena warna sekunder d idapat dengan mencampur warna-warna primer sedang warna tertier didapat dengan mencampur warna primer dan sekunder. Tiga kelompok warna itu tersusun dalam lingkaran warna dan lingkaran warna tersebut dapat digunakan sebagai pedoman dasar penggunaan warna. Uraian selanjutnya tentang warna dalam buku ini adalah berdasarkan teori Prang.
47
Perhatikan bagan lingkaran warna di bawah ini!
Masih banyak lagi warna yang akan muncul jika warna primer digabungkan dengan warna primer lainnya dengan komposisi tertentu. Demikian pula jika warna primer jika ditambahkan dengan warna sekunder. Seorang seniman biasanya terus menerus melatih diri dengan menambah -nambahkan warna dan mengingatnya sebagai pengalaman pribadi. 3. Rangkuman
Teori cahaya dipelopori oleh Sir Isaac Newton yang mengatakan bahwa warna yang kita Iihat pada suatu benda berasal dari cahaya putih matahari.
Dalam teori pigmen dinyatakan bahwa warna itu terdapat pada pigmen dan hanya ada tiga jenis warna pokok,yaitu merah, biru dan kuning.
Warna primer, sekunder, dan tertier tersusun dalam lingkaran warna dan lingkaran warna tersebut dapat digunakan sebagai pedoman dasar penggunaan warna.
a)
Lingkaran
warna,
Harmoni
warna,
Kontras,Monokromatik
dan
Anologus
Memilih dan mengkombinasikan warna itu sifatnya sangat pribadi, pertanyaan tadi maksudnya untuk mengetahui apakah ada pedoman dalam penyusunan kombinasi warna. Ada beberapa kunci untuk mendapatkan warna yang serasi yaitu monokromatik, analogus dan komplem enter.
48
Monokromatik, susunan warna ini berdasarkan satu hue; 'mono' berarti satu dan 'kromatik' berarti warna. Dalam kombinasinya menggunakan satu nada warna, yaitu hue murni ditambah dengan tint dan shade. Keharmonisan mudah
dicapai, namun perlu
variasi
dalam
unsur lainnya
agar
tidak
membosankan. Analogus, susunan warna yang terdiri dari dua sampai empat warna yang bersebelahan dalam lingkaran warna dengan satu warna primer. Susunan warna ini juga mudah untuk mendapatkan harmoni karena hampir semuanya memiliki nada warna yang sama, misalnya ungu memiliki unsur biru, ungu biru memiliki unsur yang sama pula. Pada susunan berikut biru merupakan aksen yang tidak kontras sehingga harmoni tidak sulit untuk didapat. Komplementer, yaitu susunan warna yang berhadap an dalam lingkaran warna. Skema warna ini terdiri beberapa macam. Warna komplemen pada dasarnya adalah warna kontras, apabila disusun secara tepat dapat sangat menarik perhatian, namun sebaliknya jika kontras tidak dapat dikontrol dapat menyebabkan tidak n yaman pada penglihatan.
3. Rangkuman
Monokromatik, susunan warna dengan kombinasi menggunakan satu nada warna
Analogus, susunan warna yang terdiri dari dua sampai empat warna yang bersebelahan dalam lingkaran warna dengan satu warna primer.
Komplementer,
susunan
warna
lingkaran warna.
Periodisasi Seni Rupa Indonesia 49
kontras
yang
berhadapan
dalam
Claire Holt kesulitan untuk secara tegas membagi tahap perkembangan seni budaya Indonesia, karena setiap daerah perkembangannya tidak sama. Ada daerah yang masih b erada dalam tahap zaman prasejarah, ada daerah yang
telah
memasuki
zaman
modern.
Namun,
ia
berusaha
membuat
periodesasinya sebagai berikut.
-
Pra sejarah Zaman prasejarah rentang waktunya sangat panjang sampai manusia mengenal tulisan yang kemudian disebut zaman sejarah. Zaman prasejarah Indonesia berakhir pada abad keempat dengan diketemukannya tulisan berupa prasasti pada batu. Zaman prasejarah Indonesia diklasifikasikan menjadi beberapa zaman sebagai berikut.
a.
Zaman Paleolithikum (Zaman Batu Tua), rentang waktunya tidak jelas, wujud dan ciri peninggalannya adalah berupa alat -alat batu yang dipecah secara kasar dan diduga digunakan sebagai alat pemotong, penumbuk, dan kapak. Periode ini merupakan yang terpanjang dalam sejarah kemanusiaan, pada zaman ini manusia hidup tidak menetap atau nomaden yaitu berpindah pindah sebagai pemburu dan pengumpul makanan, tinggal dalam gua, menggunakan alat batu untuk keperluannya sehari -hari seperti alat pemotong, alat pemecah (flates). Mereka sudah menggunakan api dan memiliki sistem kepercayaan dengan berpusat kepada magic dan supranatural .
b.
Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Pertengahan), rentang waktunya juga tidak
jelas
diperkirakan
10,
000
tahun
50
yang
lalu.
Wujud
dan
ciri
peninggalannya berupa benda -benda terbuat dari tulang, kerang, dan tanduk, serta lukisan pada dinding batu dan gua, banyak terdapat di Indonesia Timur. Manusia zaman ini sudah mulai bercocok tanam dan memlihara ternak. Mereka hidup berkelompok, menggunakan panah untuk berburu dan membuat manik-manik serta gerabah. Selain itu mereka juga membuat lukisan pada dinding gua-gua berupa bentuk tangan, kaki, serta binatang seperti kadal, kurakura, burung, dan benda -benda langit berupa matahari, bulan, serta perahu.
c.
Zaman Neolithikum ( Zaman Batu Baru), diperkirakan rentang waktunya mulai dari 2500 S.M – 1000 S.M. Periodesasinya berbeda secara geografis, misalnya Asia Tenggara berbeda dengan Asia Barat Daya. Peninggalan zaman ini di Indonesia diperkirakan banyak dipengaruhi oleh imigran dari Asia Tenggara berupa pengetahuan tentang kelautan, pertanian, dan peternakan berupa kerbau, babi, dan anjing. Alat-alat berupa gerabah, alat pembuat pakaian kulit kayu, tenun, teknik pembentukan kayu dan batu dalam bentuk mata panah, lumpang, beliung, hiasan kerang, gigi binatang, dan manik manik.
Seiring
dengan
berkembangnya
ke -terampilan
dan
kemampuan
bercocok tanam yang dibantu oleh kerbau untuk membajak tanah, kerbau juga dijadikan sebagai binatang simbolik tentang kekuatan dan kekuasaan.
d.
Zaman Megalithikum (Zaman Batu Besar), pada zaman ini peninggalan yang menonjol adalah bentuk -bentuk menhir atau tugu peringatan, tempat duduk dari batu, altar, bangunan berundag, peti kubur atau sarkopagus,
51
bentuk-bentuk manusia, binatang yang dipahat pada b atu-batu dengan ukuran besar. Peninggalan ini banyak terdapat di Sulawesi Tengah.
e.
Zaman Perunggu (Zaman Logam), waktunya diperkirakan kurang lebih 300 S.M. Peninggalan -peninggalan yang nyata dari zaman ini adalah berupa peralatan yang dibuat dari perunggu. Gambar-gambar tentang burung terdapat pada genderang, burung enggang memiliki hubungan dengan kepercayaan hidup setelah kematian dan kebangkitan. Sehubungan dengan itu burung merupakan simbol dari dunia atas, kepercayaan ini terdapat di Kalimantan dan Sumatera Utara. Selain bentuk burung peninggalan zaman perunggu yang menonjol adalah benda yang disebut Nekara diduga sebagai alat upacara. -
Sejarah Zaman sejarah Indonesia ditandai oleh penemuan tulisan pada prasasti
batu. Sebelum diketemukan prasasti tersebut sejarah Indonesia seakan gelap karena tidak adanya petunjuk yang authentik tentang keberadaan budaya ya ng sebenarnya telah berkembang jauh sebelum ada prasasti. Ada sementara orang mengatakan bahwa di Indonesia sebenarnya telah dikenal budaya tulis menulis dengan huruf sebelum adanya huruf yang diperkenalkan dari luar Indonesia,
amun
sayangnya
bukti
yang
sa h
mengenai
hal
itu
belum
diketemukan sampai saat ini, huruf -huruf etnis yang ada seperti di Sumatera Utara, di Lampung, dan di Sulawesi Selatan belum diteliti keberadaannya. Sistem kepercayaan memang telah ada jauh sebelum agama -agama dari luar masuk ke Indonesia, namun hal itu tidak diakui sebagai agama karena tidak memenuhi kriteria dibanding agama yang ada saat ini.
52
a.
Zaman Penyebaran Agama Hindu Zaman
sejarah
kerajaankerajaan
Indonesia
yang
mulai
bernafaskan
dikenal
Hindu.
Hal
dengan ini
munculnya
ditandai
dengan
diketemukannya prasasti -prasasti pada batu yang menggunakan huruf Palawa di dekat Sungai Cisedana Bogor Jawa Barat, di Kutai Kalimantan.
b. Zaman Penyebaran Agama Islam Perkembangan agama Islam di Indonesia diperkirakan mulai tahun 125 0 hingga sekarang. Hal ini diawali dari daerah pesisir Sumatera dan Jawa, dimana
daerah
pesisir
merupakan
kota
pelabuhan
dan
perdagangan.
Penyebaran Islam dilakukan oleh para pedagang dari Parsi dan Gujarat. Menurut Holt pada awal abad ke – 16 kerajaan Islam di pantai Utara Jawa Tengah merebut kekuasaan Majapahit. Pada akhir abad – 16 muncul kerajaan Islam
Mataram
sebagai
suatu
kesultanan,
kemudian
setelah
Belanda
menduduki Indonesia kerajaan tersebut di -pecah menjadi kerajaan kecil yaitu Surakarta dan Yogyakarta.
c. Zaman Pengaruh Kebudayaan Eropa Masuknya pengaruh kebudayaan Eropa dimulai juga melalui aktivitas perdagangan dengan bangsa Portugis pada pertengahan abad 16. Komoditas utama yang diperdagangkan adalah rempah -rempah, selanjutnya disusul oleh kedatangan bangsa Belanda, Spanyol, dan Inggris. Persaingan ketat dari ketiga
bangsa
tersebut
dalam
perdagangan
di
Indonesia
akhirnya
dimenangkan oleh Belanda dengan mendirikan VOC. Dari awalnya berdagang berlanjut menjadi pendudukan dan menguasai pemerintah an berkepanjangan
53
hingga tiga setengah abad dan berakhir tahun 1945. Peninggalan Belanda yang paling penting diwarisi Indonesia saat ini adalah Agama Katholik dan Kristen, system pendidikan, serta beberapa infrastruktur berupa jalan dan bangunan fisik. Pengaruh seni rupa Barat diduga telah mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-16 dibawa oleh para pedagang V.O.C yang digunakan untuk hadiah kepada para pembesar kerajaan -kerajaan di Nusantara, seperti lukisan besar yang diberikan kepada seorang raja di Bali , Sultan Palembang, dan raja Surakarta.
d. Zaman Kemerdekaan Indonesia memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, namun baru berdaulat penuh pada tahun 1950. Guna mengembangkan kreativitas, seni rupa diterapkan saat pawai -pawai pembangunan. Selain itu, bangunan bagunan peninggalan Belanda mulai diubah motif ukirnya, bahkan ada yang merobohkannya untuk membuat bangunan baru.
e. Seni Rupa Etnis Indonesia Seperti yang telah diketahui bahwa Indonesia memiliki kekayaan seni budaya yang sangat kaya, dari sekian banyak itu ada beberapa yang termasuk seni rupa yang menonjol untuk diperhatikan dan dibahas secara lebih khusus, di antaranya adalah batik, wayang, dan keris. Ketiga jenis seni rupa ini sangat populer hingga ke manca negara.
Rangkuman
54
Seni rupa Indonesia dibabakkan menjadi: prasejarah dan sejarah. Zaman prasejarah meliputi Zaman Paleolithikum (Zaman Batu Tua), Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Pertengahan), Zaman Neolithikum ( Zaman Batu Baru), Zaman Megalithikum (Zaman Batu Besar), Zaman Peru nggu (Zaman Logam), Zaman sejarah meliputi Zaman Penyebaran Agama -Agama India, Zaman Penyebaran Agama Islam, Zaman Pengaruh Kebudayaan Eropa, Zaman Kemerdekaan, Seni Rupa Etnis Indonesia.
55