Makalah Pengantar Bisnis.docx

  • Uploaded by: Nina Rohina
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Pengantar Bisnis.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,331
  • Pages: 14
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah mamberikan rahmat dan hidayah-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini pada mata kuliah “ Pengantar Bisnis”. di STIE AL KHAIRIYAH CILEGON BANTEN. Tak lupa sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah mengarahkan kepada kita. Alhamdulillah penulisan makalah ini bisa diselesaikan, walaupun kemungkinan dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan-kekuragan baik dalam penggunaan bahasa maupun pengambilan data-data yang kurang detail. Mengingat keterbatasan kami yang masih belum bisa maksimal dalam mengumpulkan datadata yang diperlukan. Dengan mengambil judul “SENI KOLASE” kami berharap semoga makalah yang singkat ini dapat bermanfaat bagi kami maupun pembaca. Akhir kata kami menyadari bahwasanya bila segala urusan telah selesai maka akan tampak kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran selalu kami tunggu demi peningkatan kualitas dan mutu dari makalah yang kami susun ini. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Cilegon, Juni 2018 Penulis

Kelompok 1

1

DAFTAR ISI

Kata Pengantar I ………………………………………………………………………………………………….. Daftar ISI II …………………………………………………………………………………………………………. BAB I………………………………………………………………………………………………………………………. Pendahuluan 1. 2. 3. 4.

Latar belakang Rumusan masalah Tujuan penulisan Manfaat penulisan

BAB II …………………………………………………………………………………………………………………….. Pembahasan 1. 2. 3. 4.

Pengertian Seni Rupa Sejarah Seni Rupa Pada Jaman Klasik Macam – Macam Seni Rupa Seni Kolase

BAB III …………………………………………………………………………………………………………………… Penutup 1. Kesimpulan 2. Saran Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………………………………..

2

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya terdiri atas unsur-unsur rupa, yaitu: garis, bidang,bentuk,tekstur, ruang dan warna. Unsur – unsur rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu. Bentuk karya seni rupa merupakan keseluruhan unsur-unsur rupa yang tersusun dalam sebuah struktur atau komposisi yang bermakna. Unsur-unsur rupa tersebut bukan sekedar kumpulan atau akumulasi bagian- bagian yang tidak bermakna, akan tetapi di buat sesuai dengan prinsip tertentu. Makna bentuk karya seni rupa tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya unsur-unsur yang membentuknya ,tetapi dari sifat struktur itu sendiri. Dengam kata lain kualitas keseluruhan sebuah karya seni lebih penting dari jumlah bagian-bagiannya. Karya seni rupa dapat dibagi menjadi dua, yaitu: karya seni rupa dua dimensi dan karya seni rupa tiga dimensi. Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari arah satu pandang saja. Contoh: seni lukis,seni grafis,seni ilustrasi,relief dsb. Karya seni rupa tiga dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang, contoh: seni patung seni kriya,seni keramik,seni arsitektur dan berbagai desain produk lainnya. Seni rupa jika dilihat dari segi fungsinya dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu seni muri (fine art) dan seni pakai / terapan (aplied art). Seni murni adalah karya seni rupa yang dibuat semata-mata untuk memenuhi kebutuhan artistik. Orang mencipta karya seni murni umumnya berfungsi sebagai sarana untuk mengekspresikan cita rasa estetik. Kebebasan berekspresi dalam seni murni sangat diutamakan. Yang tergolong dalam senirupa murni yaitu: seni lukis, seni patung,seni grafis dan sebagian seni kerajinan lainnya. Seni terapan atau seni pakai (aplied art) adalah karya seni rupa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan praktis contoh: seni terapan, yaitu: arsiektur,poster,keramik,baju,sepatu, dll. Dalam pembuatan seni pakai biasanya faktor kegunaan lebih diutamakan dari pada faktor keindahan atau artistiknya. Membuat karya seni terapan tampak lebih sulit dibandingkan dengan seni rupa murni. Hal itu mungkin karena membuat karya seni murni terasa lebih bebas dibanding membuat karya seni terapan karena tidak memperhitungkan fungsi. Akan tetapi sering pula terjadi sebaliknya, melukis bisa lebih sulit dari pada membuat rumah tinggal.

3

Dari pembahasan diatas dapat saya simpulkan bahwa saya mengambil tema “Seni Rupa” yang akhir- akhir ini banyak diminati masyarakat luas khususnya dibidang seni lukis yang memiliki banyak keunikan. 2. Rumusan masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah: 1) Apa yang dimaksud dengan seni rupa? 2) Apa saja macam-macam seni rupa 3) Bagaimana sejarah seni rupa pada jaman klasik? 4) Bagaimana cara pembuatan seni rupa dari biji-bijian sehingga bernilai ekonomis? 3. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini sebagai beriku: 1) Untuk mengetahui pengertian seni rupa 2) Untuk mengetahi apa saja macam-macam seni rupa 3) Untuk mengetahui sejarah seni rupa pada zaman klasik 4) Untuk mengetahui salah satu contoh bentuk seni rupa 5) Untuk memenuhi salah satu tugas MK Pengantar Bisnis 4. Manfaat Penulisan Adapun manfaat penulisan makalah ini sebagai berikut: Untuk memperluas wawasan pembaca mengenai seni rupa terutama di bidang seni lukis dan mengembangkan minat dan bakat dalam bidang tersebut, dan menjadi ide awal untuk berbisnis.

4

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Seni Rupa Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya terdiri atas unsur-unsur rupa, yaitu: garis, bidang,bentuk,tekstur, ruang dan warna. Unsur – unsur rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu. Bentuk karya seni rupa merupakan keseluruhan unsur-unsur rupa yang tersusun dalam sebuah struktur atau komposisi yang bermakna. Unsur-unsur rupa tersebut bukan sekedar kumpulan atau akumulasi bagian- bagian yang tidak bermakna, akan tetapi di buat sesuai dengan prinsip tertentu. Makna bentuk karya seni rupa tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya unsur-unsur yang membentuknya ,tetapi dari sifat struktur itu sendiri. Dengam kata lain kualitas keseluruhan sebuah karya seni lebih penting dari jumlah bagian-bagiannya. 2. Macam-Macam Seni Rupa Beberapa macam seni rupa sebagai berikut: 1) Seni rupa murni a. Seni lukis seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukisadalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensiuntuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan,dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisabermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan. b. Seni grafis Seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal sebagai 'impression'. Lukisan atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya seni orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan, yang umum digunakan adalah: plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan untuk litografi; papan kayu untuk woodcut/cukil kayu. Masih banyak lagi bahan lain yang digunakan dalam karya seni ini. Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan. Karya-karya yang dicetak dari sebuah plat menciptakan sebuah edisi, 5

pada masa seni rupa modern masing-masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai bahwa karya tersebut adalah edisi terbatas.

2) Desain 1) Arsitektur Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas,arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

2) Desain grafis desain grafis atau rancang grafis adalah proses komunikasi menggunakan elemen visual, seperti tulisan, bentuk, dan gambar yang dimaksudkan untuk menciptakan persepsi akan suatu pesan yang disampaikan. Bidang ini melibatkan proses komunikasi visual.

3) Desain industri Desain industri test (bahasa Inggris: Industrial design) adalah seni terapan di mana estetika dan usability (kemudahan dalam menggunakan suatu barang) suatu barang disempurnakan. Desain industri menghasilkan kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna atau garis dan warna atau gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi, yang memberi kesan estetis, dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas industri atau kerajinan tangan. Sebuah karya desain dianggap sebagai kekayaan intelektual karena merupakan hasil buah pikiran dan kreatifitas dari pendesainnya, sehingga dilindungi hak ciptanya oleh pemerintah melalui Undang-Undang No. 31 tahun 2000 tentang Desain Industri. Kriteria desain industri adalah baru dan tidak melanggar agama, peraturan perundangan, susila, dan ketertiban umum. Jangka waktu perlindungan untuk desain industri adalah 10 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan permohonan Desain Industri ke Kantor Ditjen Hak Kekayaan Intelektual.

4) Desain Interior 5) Desain Busana 3. Sejarah seni rupa pada jaman klasik Perkembangan seni rupa zaman klasik didasari atas perkembangannya kebutuhan dan kepercayaan. Kepercayaan yang hidup pada zaman prasejarah berkembang pesat pada zaman klasik. Kepercayaan awal pemujaan terhadap arwah (roh nenek moyang) berkembang menjadi kepercayaan kepada para dewa. Kebutuhan sarana ibadah baik bentuk dewa maupun tempat peribadatan menjadi alasan mereka menciptaka karya seni rupa, berupa kuil, candi, vihara, dan patungpatung perwujudan dari dewa dan dewi, serta piramid. Didorong oleh perkembangan ilmu dan teknologi, serta ditemukannya bahan logam, menjadikannya karya-karya mereka mencapai tahap perkembangan yang dapat mencapai puncak (klasik). 6

Seni rupa pada zaman klasik di seluruh dunia hampir mengalaminya, di antaranya Yunani, Romawi, Mesir, India, Mesopotamia, dan Indonesia. Perbedaannya hanya terletak pada waktu. a. Yunani dan Romawi Karya seni rupa di Yunani dan Romawi mencapai klasik sebab menciptakan karya-karya yang monumental, seperti kuil, patung dewa-dewi, dan tempat olahraga olimpiade. Karya-karya mereka pun lahir didasari oleh kebutuhan kepercayaan kepada para dewa. Dewa-dewa diciptakan dalam bentuk patung manusia yang sempurna dalam bentuk fisik (ideal). Lahirlah patung Dewa Zeus, Patung Appolo, Dewa Olahraga, dan dewa-dewa lainnya dalam bentuk patung yang menggunakan bahan batu, logam, dan emas. Ketelitian, keuletan, dan kesungguhan dalam membuat patung sangat teliti dan tinggi sehingga melahirkan karya-karya patung yang sempurna (klasik). Selain patung, seni rupa yang didasari kepercayaan terhadap dewa berupa sarana ibadah atau kuil. Kuil-kuil ini mencapai tahap klasik sebab didukung oleh tiangtiang yang indah dan dihiasi dengan patung-patung dewa da relief yang agung. Oleh karena teknik yang tinggi dan kecermatan yang luar biasa, maka terciptalah kuil-kuil yang monumental (klasik). Karya seni rupa dalam bentuk bangunan dilihati dari penggunaan model bangunan lengkung Roma dan peningkatan mereka pada penggunaan beton memudahkan pembangunan saluran air sepanjang wilayah kerajaan yang sangat bagus seperti Aqueduct Segovia dan sebelas saluran air di Roma, seperti Anio Novus dan Aqua Claudia. Pengizinan konstruksi langit-langit kubah yang melengkung dan memungkinkan menutupi ruang terbuka seperti pemandian umum dan basilika. Orang-orang Roma mendasarkan banyak penggunaan arsitektur mereka pada bentuk kubah, seperti Hardian’s Pantheon di kota Roma dan Pemandian di Diocletian. Sejarawan seni seperti Gottfried Ritcher pada abad ke-20 dikenal sebagai arsitek inovasi Roma dari Triumphal Arch dan dapat dilihat dari bagaimana simbol dari bumi diubah dan dimanfaatkan di dalam basilika Kristen ketika Kerajaan Romawi dari Barat hampir tidak berguna lagi. Bangunan lengkung menyajikan altar untuk menandakan kemenanga dari Kristus dan kehidupan setelahnya. Bangunan lengkung juga terdapat pada saluran air yang mengesankan mereka yang melihatnya bahwa bangunan lengkung sangat berjaya pada zaman itu, terutama karena banyak nyawa orang terselamatkan di sana, contoh, seperti Pont du Garo, saluran air pada Segovia dan sisa Aqurducts dari Roma sendiri. Perjuangan mereka adalah kesaksian bagi apa yang mereka desain dan bahan-bahan yang mereka gunakan. b. Mesir Seni klasik di Mesir dengan didasari pada pemujaan terhadap dewa. Firaun sebagai raja yang dipercaya turunan dewa maka setelah meninggal dipatungkan dalam wujud dewa. Pemujaan terhadap Firaun setelah mati bukan sekadar dipatungkan, tetapi juga dibuat mummi (mayat yang diawetkan). Mummi ini didasari atas kepercayaan bahwa manusia setelah mati rohnya akan bersemayam melindungi manusia yang hidup asalkan jasadnya diawetkan. Kebutuhan kepercayaan itulah maka dibuat mummi. Pada bagian tempat menyimpan mummi, di dalam piramid dibuat kamar (cela). Pada dinding cela ini digambarkan si mati ketika semasa hidupnya dan kendaraan kapal sebagai kendaraan roh si mati menuju nirwana. Karya seni rupa yang lahir pada relief. 7

Karya seni selain relief adalah piramid. Piramid aalah tempat makam Firaun. Piramid ini merupakan kaya klasik dan monumental. Di depan piramid dibangun pintu gerbang (pylon) yang diapit oleh dua tugu (obelix), yang terbuat dari batu utuh dengan ketinggian puluhan meter. Di belakangnya dibuat patung yang berbadan singa berkepada manusia (sphink), yang mengandung makna simbolis. Piramid, patung, tugu, dan sphink, serta mummi adalah karya seni rupa yang mencapai tahap klasik (puncak) karya seni rupa Mesir. Itu semua didasari oleh kebutuhan kepercayaan. Sementara di bidang arsitektur, bangsa Mesir telah sangat maju pada masa klasik, yaitu dengan membangun dekorasi langit-langit yang indah yang hampir dapay ditemui di berbagai aula bangunan yang ditemukan para ahli. Arsitektur Mesir masa lampau dikarakterisasikan oleh ketegangan antara dunia kematian yang ilahi dan kehidupan abadi. Kota akan dipengaruhi oleh kesucian alam luar dan kuil atau istana akan bertindak sebagai rumah Tuhan. Arsitek menjadi imam atau raja adalah bukan yang penting, mereka hanya bagian dari tradisi yang berkelanjutan. c. Indonesia Seni klasik yang lahir di Indonesia, didasari oleh kepercayaan agama Hindu dan Buddha. Ajaran agama Hindu yang percaya kepada para dewa melahirkan perwujudan dewa-dewa dalam bentuk patung Dewa Syiwa dan Brahma. Raja dianggap sebagai turunan dewa maka raja biasanya dipatungkan dalam wujud dewa. Tempat pemakaman para raja biasanya dibuatkan bangunan candi. Candi berasal dari kata candika (dewa kematian). Dinding bangunan candi dihias dengan relief, yang berisi ajaran agama. Patung, relief, dan candi yang dibangun untuk kebutuhan kepercayaan di Indonesia mencapai tahap klasik dan monumental, seperti Candi Prambanan, Borobudur, dan Penataran. Adapun hasil seni rupa pada zaman klasik adalah sebagai berikut. a. Arsitektur Afrika Klasik Awal arsitektur Afrika terdiri atas prestasi dari orang Mesir masa lampau. Great Zimbabwe adalah kota paling besar di pertengahan di sub-Sahara Afrika. Pada akhir abad ke-19 Masehi, kebanyakan bangunan di sana bercerminkan gaya fashionable eklekik Eropa yang modern dan Mediterania lampau, atau bahkan gaya Eropa Utara. Di Daerah Western Sahel, pengaruh Islam mulai masuk sebagai suatu faktor penyokong utama dalam pengembangan arsitektur yang dimulai pada masa Kerajaan Ghana. Di Kumbi Saleh, penduduk lokal bertempat tinggal di domed-shaped (kota berbentuk kubah) bagian dari kota raja yang dikelilingi oleh tanah berpagar yang luas. Pedagang tinggal di dalam rumah batu dalam suatu bagian kawasan yang memiliki 12 belas masjid yang indah seperti diuraikan oleh Al-Bakri. Raja mengatakan bahwa dia sudah memiliki beberapa masion. Salah satu dari beberapa mansion itu mempunyai tinggi enam puluh kaki, lebar dua puluh empat kaki berisi tujuh ruang, dengan dua tingkat bangunan dan mempunyai suatu tangga dalam rumah dengan kamar dan dinding yang diisi dengan pahatan dan lukisan yang amat indah dan unik. Arsitektur Sahelian pada awalnya tumbuh dari dua kota yaitu Djenne dan Timbuktu. Masjid Sankore di Timbuktu, dibangun dari lumpur dalam kayu. Gaya ini serupa dengan gaya Masjid Djenne. Kebangkitan dari kerajaan di Afrika Barat terletak di sepanjang daerah pesisir pantai Afrika dengan gaya aritektur pribumi, yakni memanfaatkan kayu. Benin City yang terkenal yang dibinasakan oleh Punitive ekspedition adalah suatu kompleks besar perumahan yang terbuat dari lumpur dengan atap sirap dan daun palem. Adapun istananya mempunyai suatu rangkaian ruang upacara dan telah didekorasi dengan bahan kuningan. 8

b. Arsitektur Cina Klasik Arsitektur Cina kuno adalah sebuah bangunan istana yang terdapat di kompleks Forbidden City. Bangunan ini berasal dari zaman neolitik era Longshan Kultur dan zaman Bronze Age era Erlitou kultur. Sebuah perbentengan bumi paling awal yang telah hancur dengan bukti dari arsitektur kayu. Keruntuhan di bawah tanah Yinxung berasal dari Dinasti Shang (1600 SM-1046 SM). Di Negeri Cina yang sarat dengan sejarah, penekanan arsitektural diletakkan pada poros horizontal, khususnya konstruksi dari suatu platform yang berat dan suatu atap besar yang terkesan mengapung di atas dasar bangunan tersebut, dengan dinding vertikal yang kurang tegas. Apabila dibandingkan dengan arsitektur Barat yang berkembang ke arah kedalaman dan tingginya, arsitektur Cina menekankan dampak yang visual dari lebar bangunan tersebut. Penyimpangan dari standar ini adalah arsitektur menara dari tradisi Cina, yang dimulai sebagai tradisi penduduk pribumi Cina dan secepatnya dipengaruhi oleh aliran Buddha untuk membangun bangunan religius Buddha, sutrastupa yang datang dari India. Model pusara Cina masa lampau disajikan dari berbagai cerita menara dan menara pengawas masa lampau. Hal ini tercatat pada dinasti Han (202 SM-220 SM). Contohnya, pagoda Cina Buddha yang paling awal yang hingga kini masih ada adalah Pagoda Sungyue, dengan tinggi 40 m (sama dengan 131 kaki). Pagoda ini terbuat dari batu bata jangkung melingkar dibangun di Provinsi Henan pada tahun 523 M. Dari abad ke-6 Masehi, struktur didasarkan pada batu, batu menjadi lebih umum, selagi masa paling awal bangunan di Cina adalah batu. Sementara bata melengkung baru ditemukan pada pusara Dinasti Han. Jembatan Zhaozhou dibangun pada tahun 595 sampai 605 M adalah jembatan baru Cina yang paling tua yang masih ada hingga saat ini. Seperti halnya bangunan paling tua dunia lainnya secara penuh jembatan ini terbuat dari batu dengan sistem open spandrel bagian dari jembatan melengkung. Jurusan perdagangan, arsitek, ahli pertukangan, dan insinyur bukan kalangan orang terhormat di masyarakat Cina pre-modern, tetapi sebagai sarjana birokrasi yang mengambil tindakan ke dalam pemerintahan dengan cara sistem pengujian yang diadakan oleh seluruh departemen negara. Sebagian besar pengetahuan tentang awal arsitektur Cin aditeruskan dari satu pedagang kepada putranya atau muridnya. Bagaimanapun, ada beberapa awal acuan arsitektur di Negeri Cina, dengan informasi seperti ensiklopedi pada penanggalan arsitektur di Dinasti Han. Tingginya tradisi arsitektur Cina klasik di dalam menulis dan ilustrasi dapat ditemukan di Yingzao Fashi, suatu bagunan manual yang ditulis pada tahun 1100 dan diterbitkan oleh Lie Jie (1065-1110) pada tahun 1103. Di dalamnya ada banyak diagram dan ilustrasi yang sangat teliti yang mempertunjukkan perakitan dari hal dan komponen bangunannya, seperti halnya jenis penggolongan struktur dan komponen bangunan. Ada permintaan bangunan arsitektur tertentu yang dipesan semata-mata dibangun untuk penguasa Negeri Cina. Salah satu contohnya adalah penggunaan dari pekerjaan ubin atas berwarna kuning; kuning memiliki warna penguasa, pengecatan ubin atap berwarna kuning masih menghiasi kebanyakan dari bangunan di dalam Forbidden City. Kuil Surga, menggunakan atap berwarna biru untuk menandakan langit. Bentuk atap selalu saja kurung, yang juga merupakan bagian paling terbesar dalam bangunan religius Cina. Kolom bangunan tersebut terbuat dari kayu, seperti halnya permukaan dinding cenderung berwarna merah. Pada saat ini arsitektur Cina kebanyakan mengikuti gaya pusat modern. A. Kolase Pengertian kolase menurut kamus besar Bahasa Indonesia, komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan (kain, kertas, kayu,biji-bijian) yang ditempelkan pada permukaan gambar 9

(Depdiknas, 2001). Kolase juga merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan bahan yang bermacam- macam selama bahan dasar tersebut dapat dipadukan dengan bahan dasar lain yang akhirnya dapat menyatu menjadi karya yang utuh dan dapat mewakili ungkapan perasaan estetis orang yang membuatnya, sehingga menjadi karya seni rupa dua dimensi yang dirangkum, dapat digolongkan / dijadikan bahan kolase. Kolase memiliki unsur- unsur seni rupa lain, yaitu unsur seni lukis dari bentuk dua dimensi yang datar dan menggambarkan suatu bentuk tetapi diwakili oleh benda yang bermacam- macam sebagi pengganti garis, warna dan bidangnya . Garis, warna dan bidang sebagai unsur seni lukis yang kedudukannya diganti oleh barang- barang atau material

sebagai unsur kolase.

Misalnya dalam ungkapan sebuah kendaraan motor, obat nyamuk bakar menggambarkan roda, bollpoint bekas menggambarkan unsur kendaraanpada bagian sepak bor, batu baterai untuk menggambarkan tanki motor, bola lampu senter sebagai gambaran lampu sepeda motor dan lain- lain. Unsur seni kriya, kolase dalam pembuatannya memerlukan kesabaran yang tinggi dan ketrampilan menyusun, menempel, merangki dan lain sebagainya membutuhkan ketrampilan. Unsur dekorasi kolase sangat sulit menggambarkan dengan gaya naturalis karna materialnya terdiri dari bahan – bahan yang beraneka dan berbentuk benda utuh, sehingga untuk menggambarkan bentuk elastis naturlis sangat sulit.

A. Material Kolase Pembahasan mengenai material ini membahas bahan-bahan apa yang cocok untuk digunakan dalam kolase secara umum dan secara khusus untuk pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. 1. Material untuk Pembuatan Karya Kolase secara Umum Kolase menuntut kreativitas dan ide yang lebih sulit dibandingkan dengan pembuatan karya seni rupa yang lain. Untuk menemukan ide dalam kolase , coba anda bayangkan bendabenda seperti obat nyamuk bakar, batu batry bekas, ball point bekas, bola lampu yang sudah rusak, sendok garpu, tutup gelas, kancing baju, kelereng, komponen elektronik yang rusak, bagaimana cara memadukan benda-benda tersebut agar menjadi sebuag karya seni. Anda dituntut untuk teliti serta dengan kesabaran yang tinggi dalam menciptakan karya kolase ini, selama anda memiliki keinginan dan kemauan yang tinggi akan mudah anda lakukan. Benda-benda tersebut dapat anda temple pada sebuah papan, triplek atau bahan datar apa saja baik dengan di lem, dipaku atau diikat sehingga menjadi sebuah kesatuan yang berupa 10

karya seni kolase. Contoh ini hanya sebagian dari material kolase yang disebutkan dan masih banyak lagi, sehingga dapat kita katakana bahwa material untuk karya seni kolase adalah benda apapun yang dapat dipadukan sehingga menjadi sebuah karya seni rupa kolase. Baik dengan cara ditempelkan pada papan dengan di lem, dipaku, diikat atau dengan cara apapaun, dapat juga dengan cara tidak ditempel pada papab melainkan dengan cara disusun menjadi bentuk tiga dimensi.

2. Material Kolase untuk Pembelajaran di Taman Kanak-kanak Material yang digunakan dalam pembuatan kolase di taman kanak-kanak tentu berbeda dengan material pada umumnya, tetapi prinsip yang digunakan sama. Yang membedakan adalah bahan baku yang digunakan, untuk pembelajaran kolase di TK akan lebih sederhana dan tidak membahayakan. Coba anda bayangkan dan cermati dengan sungguh – sungguh, siapkan bekas gelas minuman mineral dan hilangkan tutupnya, lalu bagian yang tadinya ada tutupnya taruh penjepit pakaian dengan cara dijepitkan pada bibir bekas air mineral secara tegak ke belakang. Pada badan gelas tersebut tempelkan kertas berwarna di sisi kanan dan kiri dengan dibentuk seperti sayap burung, diabagian atas depan penjepit pakaian tempelkan kertas berwarna dengan menyerupai ekor burung. Bagian depan (bagian gelas bawah) tempelkan dua kancing baju sehingga menyerupai mata dan dibawahnya tempeli tutup ujung ball point sebagai bentuk hidung, dibawah hidung buatlah tempelan dari kertas karton berwarna atau diwarnai merah sehingga menyerupai mulut bebek. Kemudian bagian bawah pasanglah permen yang berbentuk bulat ada gagagnya sebagai roda dibawah sebanyak empat buah permen atau dapat diganti dengan jenis lain. Bagian atas sebagai punggung burung berilah lubang untuk mengikat benang sebagai alat untuk menggantungkan. Setelah anda melakukan semua ini coba apa yang anda pahami dan tentu dapat ditambahkan variasi-variasi lainnya. Dari uraian tersebut anda dapat merinci material apa saja yang dapat digunakan oleh anakanak TK. A. TEKNIK MEMBUAT KOLASE Dalam pengertian umum kolase dapat dibuat dalam bentuk dua dimensi. Dalam proses pembuatan karya kolase sering terjadi materialnya harus disiapkan dahulu, baru kemudian ide bentuk karya yang akan di persiapkan. Dan dalam proses pembuatan kolase, yaitu dengan cara memadukan barang-barang yang terdiri dari benda yang berbeda-beda hingga menjadi sebuah karya melalui teknik asembling (dengan di lem, las, dipaku dan lain-lain) di masukkan agar dapat menyatu. 11

Salah satu contoh karya kolase untuk anak usia dini adalah, telur yang sudah di kosongkan isinya kemudian ditempeli sehelai bulu yang dibentuk seperti sayap pada kanan dan kirinya kemudian di bagian belakangnya ditempeli kertas berwarna yang dibentuk seperti ekor, bagian depan sebagai kepala tempelkan plastik yang berbentuk bulat sebagai kepalanya yang kemudian ditambah dengan tempelan manik-manik sebagai mata. Tempelkan bagian bawah telur potongan styrofoom agar bentuk ayam tersebut dapat berdiri. KEGIATAN PEMBELAJARAN KOLASE A. FUNGSI PRAKTIS Karya seni rupa (dalam hal ini karena kolase, sebagai bagian dari seni rupa), selain bersifat individual sebagai media ekspresi, karena manusia secara naluriah dalam kehidupannya mencintai keindahan dan selalu berupaya menghadirkan sentuhan keindahan dalam berbagai aspek kehidupannya, juga memiliki sifat pragmatis untuk memenuhi fungsi praktis dan fisik sebagai benda-benda kebutuhan sehari-hari, sehingga kecintaan manusia pada keindahan disalurkan pada pembuatan atau penikmatan aneka perabot dan benda-benda pakai yang indah yang diproduksi dengan teknologi yang maju, seperti ; hunian yang nyaman, jenis-jenis perabot rumah tangga, aneka produk karajinan tangan, beragam model pakaian, bahkan media komunikasi dan hiburan. B. FUNGSI EDUKATIF Berkarya seni apapun telah terbukti secara tidak langsung sangat membantu pendidikan melalui penerapan metode pembelajaran melalui pendidikan seniu dalam upaya untuk membantu pengembangan berbagai fungsi perkembangan dalan diri seorang anak. Yangf meliputi kemampuan fisik, daya pikir, daya cerap, cita rasa keindahan, kreativitas. Seorang anak akan lebih mudah belajar tentang sesuatu bila melalui seni. Hal ini di karenakan kegiatan berseni seni pada anak seperti halnya anak sedang bermain, sehingga dalam proses pembelajarannya pun akan berlangsung dengan menyenangkan. Hingga usia berapapun proses berseni selalu dapat terlaksana berkat rasa senang. C. FUNGSI EKSPRESI ide/gagasan, imajinasi, pengalaman yang estetis yang kemudian diungkapkan berwujud ekspresi simbolis yang sangat pribadi. Fungsi ekspresi ini banyak dijumpai pada seni murni, karena seni murni merupakan penuangan ekspresi yang murni yang hanya sebagai media ekspresi diri, bukan dilakukan untuk fungsi seni praktis. Pada kegiatan seni rupa anak, pada umumnya memiliki sifat seni murni, karena anak belum menginginkan apa-apa selain berseni sebagai perwujudan gagasan estetisnya. D. FUNGSI PSIKOLOGIS Seni rupa di samping sebagai media ekspresi dapat pula dimanfaatkan sebagai fungsi terapeutik sebagai sarana sublimasi, relaksasi, yaitu sebagai penyaluran berbagai permasalahan psikologis yang di alamai seseorang. Terapi melalui seni tidak mementingkan nilai tingkat keindahan karya yang dihasilkan, tetapi lebih mementingkan terlaksananya proses penyembuhan pengalaman traumatik dalam diri seseorang. E. Fungsi Sosial Kehadiran fungsi sosial menyediakan lapang pekerjaan dan peningkatan taraf hidup melalui pengembangan industri kriya (banyak kita jumpai di art shop dengan karya kolase, mozaik). Bahkan melalui kebebasan berekspresi dalam seni memungkinkan seorang seniman melalui ekspresi simbolisnya dalam mengkritisi berbagai keadaan dalam masyarakat yang 12

perlu perbaikan. Menurut Agus Sachri (2004), bahwa seni dapat berfungsi sebagai indikator tanda-tanda zaman yang berlangsung pada satu kurun waktu tertentu. Baik sebagai monumen budaya, gaya hidup masyarakat, maupun sebagai ciri peradaban yang sedang berlangsung. Fungsi Sosial artinya kehadiran karya seni rupa terutama seni pakai pada umumnya banyak membantu memecahkan berbagai persoalan sosial. Menurut Agus Sachri (2004) , bahwa seni dapat berfungsi sebagai indikator tanda – tanda zaman yang berlangsung pada suatu kurun waktu tertentu. Baik sebahagi monumen budaya, gaya hidup masyrakat, selera masyrakat maupun sebagai ciri peradaban yang sedang berlangsung. BAB III 

KESIMPULAN

Kolase adalah komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan, seperti kertas, kain, kaca, logam, kayu, dan lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar. Kolase merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan berbagai macam paduan bahan. seperti potongan kertas, biji-bijian, batu-batuan kecil, Selama bahan tersebut dapat dipadukan dengan bahan dasar, akan menjadi karya seni kolase yang dapat mewakili persaan estetis orang yang membuatnya. Seni kolase berlawanan sifatnya dengan seni lukis, pahat atau cetak dimana karya yang dihasilkan tidak lagi memperlihatkan bentuk asal material yang dipakai. Pada seni lukis, misalnya, dari kanvas putih menjadi lukisan yang berwarna-warni. Dalam seni kolase bentuk asli dari material yang digunakan harus tetap terlihat. Jadi kalau menggunakan kerangkerangan atau potongan-potongan foto, material tersebut harus masih dapat dikenali bentuk aslinya walau sudah dirakit menjadi satu kesatuan. 

SARAN

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang banyak. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan. Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain akan saya jelaskan tentang daftar pustaka makalah.

13

DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/seni_rupa http://desxripsi.blogspot.com/2012/07/aliran-aliran-seni-rupa-tokoh-dan.html http://www.wikipedia.com

14

Related Documents


More Documents from ""

Makalah Lki.docx
November 2019 5
Kasus Pt Enron.docx
November 2019 9
Zavrsni_rad.pdf
October 2019 47
Lk Personal Hygiene Ny.b.doc
November 2019 47