Makalah Pbl Blok 4.docx

  • Uploaded by: Gloria Graceta Natasya Salsha
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Pbl Blok 4.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,952
  • Pages: 14
Penyimpanan Memori pada Otak beserta Faktor yang Mempengaruhinya Gloria Graceta Natasya Salsha 102018046 / C3 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510 Email : [email protected]

Abstrak Memori sangat penting bagi kehidupan manusia. Memori merupakan hal yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Menyadari fungsi memori yang vital, maka muncul banyak keinginan untuk meningkatkan kemampuan memori. Bahkan sekarang pun telah banyak bermunculan pelatihan-pelatihan khusus yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan memori. Belajar dan mengingat atau memori merupakan dua sisi yang sama. Berdasarkan proses terjadinya, memori dibedakan menjadi dua jenis, yaitu memori jangka panjang dan memori jangka pendek. Pengelompokan ini didasari pada asumsi bahwa pemrosesan informasi pertama kali dilakukan dalam sistem penyimpanan memori jangka pendek. Informasi yang masuk ini dapat dideteksi melalui salah satu panca indera atau bisa juga melalui kombinasi panca indera. Suatu informasi dapat menjadi bagian dari memori apabila terjadi perubahan fungsional dan struktural secara menetap pada otak. Kata Kunci : Memori, memori jangka panjang, memori jangka pendek, otak Abstract Memory is very important for human life. Memory is a very vital thing in human life. Recognizing vital memory functions, there arises many desires to improve memory abilities. Even now there have been many special training programs designed to improve memory skills. Learning and remembering or memory are the same two sides. Based on the process of occurrence, memory is divided into two types, namely long-term memory and short-term memory. This grouping is based on the assumption that information processing is first done in a short-term memory storage system. This incoming information can be detected through one of the five senses or it can also be through a combination of the five senses. An information can be a part of memory if there are permanent functional and structural changes in the brain. Keywords: Memory, long-term memory, short-term memory, brain

1|Problem Based Learning

Pendahuluan Belajar dan mengingat (memori) merupakan hal yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Menyadari fungsi memori, maka muncul banyak keinginan untuk meningkatkan kemampuan memori. Memori juga termasuk dalam fungsi kognitif yang paling penting, tanpa memori proses proses belajar tidak akan berjalan dengan baik atau tidak sukses.1 Emosi dan pola perilaku dasar juga merupakan hal yang berperan dalam pembelajaran dan memori.2 Serebelum juga berperan penting dalan jenis pembelajaran memori.2 Mengingat identitas diri, masa lalu, interaksi sosial, bahkan kemampuan memori dibutuhkan untuk mengerjakan tugastugas yang kompleks.3 Pada umumnya orang yang tidak bisa untuk mengingat kejadian sebelumnya disebabkan karena memori tersebut hanya sampai di memori jangka pendek sehingga membuat orang tersebut lupa.1 Sistem penyimpanan atau memori jangka pendek tidak beroperasi sendiri, namun akan selalu berhubungan dengan “pengetahuan” yang tersimpan dalam sistem memori jangka panjang.1 Sebaliknya, informasi dan “pengetahuan” dalam memori jangka panjang juga selalu berhubungan dengan informasi yang masuk ke sistem memori jangka pendek, yang dapat mengubah ataupun memperkaya memori jangka panjang.1 Demikian juga dengan tahap-tahap penerimaan informasi penyimpanan memori jangka pendek maupun pemanggilannya memperlihatkan adanya kegiatan sebagai ciri kegiatan neuro.

Skenario Seorang laki-laki umur 68 tahun mengeluh pada anaknya karena merasa sering lupa. Sang anak yang cukup mengenal kondisi ayahnya menenangkan bahwa keadaan tersebut cukup lumrah.

Identifikasi Istilah -

Rumusan Masalah 

Lupa

2|Problem Based Learning

Mind Map

Faktor yang mempengaruhi

Cara terjadinya

LUPA

Memori

• Memori Deklaratif • Memori Reflektif

Proses penyimpanan • Jangka panjang • Jangka Pendek

Hipotesis Peristiwa lupa akan sesuatu dapat dipengaruhi oleh suatu faktor dan proses penyimpanan yang ada di memori manusia.

3|Problem Based Learning

Otak Susunan sistem safar pusat terdiri dari otak sampai medulla spinalis.4 Karena jaringan yang konsistensinya lemah, otak terletak didalam ruangan yang tertutup oleh cranium (tulang tengkorak). Jaringan otak dilindungi oleh beberapa pelindung, diantaranya rambut, kulit kepala, tengkorak, selaput otak (meningens), dan cairan otak. Secara bagian besar, otak dibagi menjadi 3 bagian yaitu serebrum (otak besar), serebelum (otak kecil), dan batang otak.4 Tidak ada bagian otak yang bekerja secara terpisah di daerah otak lain, karena anyaman neuron-neuro terhubung secara anatomis oleh sinaps dan neuron-neuron di seluruh otak berkomunikasi secara ekstensif satu sama lain dengan cara listrik atau kimiawi.2 1. Cerebrum (Otak Besar) Secara embriologis, cerebrum berasan dari telensefalon, yaitu rostral dari vesikel otak.4 serebrum juga merupakan struktuk sistem saraf yang terbesar dan paling rumit atau sering disebut sebagai cerebral cortex, forebrain atau otak depan.4 Serebrum memiliki kemampuan berpikir, analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan kemampuan visual.5 Cerebrum terdiri dari 2 belahan, yaitu otak kanan (hemisphere dextra) dan otak kiri (hemisphere sinistra).5 Kedua belahan otak tersebut dihubungkan oleh corpus collosum yang berfungsi untuk menyeimbangkan aktivitas kedua otak besar tersebut. Otak belahan kanan mengendalikan tubuh bagian kiri dan otak belahan kiri mengendalikan tubuh bagian kanan.5 Otak kiri berfungsi untuk pemikiran analistik, logika, bahasa, sains dan matematik. Sedangkan fungsi otak kanan adalah untuk pemikiran holistik, intuisi, kreatifitas, seni dan musik.5 Struktur otak besar yang terpenting adalah sistem limbik, korteks cerebrum, dan ganglia basalis. a) Sistem Limbik Sistem limbik merupakan bagian otak yang berhubungan dengan alam sadar manusia, dan terletak di tengah-tengah otak. Sistem limbik ini memiliki struktur seperti cincin dan mengelilingi bagian atas dari brainstem dan corpus callosum. Komponen sistem limbik yaitu hipotalamus, talamus, amigdala, epitalamus, subtalamus, dan hipokampus. 

Hipotalamus. Mengkontrol banyak fungsi homeostasik yang penting untuk mempertahankan stabilitas lingkungan internal.2



Talamus. Merupakan sumber input utama untuk korteks cerebrum, talamus akan melakukan beberapa proses sensorik primitif, kemudian

4|Problem Based Learning

akan mengarahkan pesan-pesan yang masuk ke otak, ke area yang lebih tinggi.2 

Amigdala. Bertanggung jawab atas pengevaluasian informasi‐informasi sensorik, mengatur sinyal saraf, penyaring respons secara tepat pada keadaan emosional, dan berkontribusi dalam pengambilan keputusan awal untuk mendekati atau menjauhi sesuatu.4



Epitalamus. Bagian yang terletak di posterior ventrikel III dan terdiri dari nucleus dan komisura habenulare, korpus pineal (kelenjar epifise), dan komisura posterior.7



Subtalamus. Bagian yang terletak antara thalamus dan hipotalamus. Berperan dalam meregulasi pergerakan yang dilakukan oleh otot rangka. Berkaitan dengan struktur penting dalampergerakan seperti basal ganglia dan subtansia nigra.7



Hipokampus. Bertanggung jawab untuk mengubah kenangan jangka pendek ke memori jangka panjang Hipokampus ini diperkirakan bekerja dengan amigdala untuk penyimpanan memori, hipokampus dipercaya sebagai tempat penyimpanan memori jangka panjang sementara sebelum akhirnya dikirimkan ke bagian korteks lain untuk penyimpanan memori secara permanen dan kerusakan pada hipokampus dapat menyebabkan amnesia (hilang ingatan). Hipokampus juga berperan mengkonsolidasi memori baru.4

b) Korteks Cerebrum Korteks cerebrum adalah lapisan tipis yang membungkus otak. Korteks cerebrum tersusun dari tonjolan berlipat berkerut yang disebut gyri dan celah yang disebut sulci.5 Korteks cerebrum dibagi menjadi empat lobus yang masing-masing memiliki fungsi tertentu, yaitu :  Lobus Frontal. Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat alasan, kemampuan gerak, penyelesaian masalah, memberi penilaian, kreativitas, kontrol perilaku seksual dan kemampuan bahasa secara umum.  Lobus Parietal. Lobus ini berhubungan dengan proses sensor perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit.

5|Problem Based Learning

 Lobus Temporal. Lobus ini berada di bagian bawah, berhubungan dengan kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara.  Lobus Occipital. Lobis ini ada di bagian paling belakang, berhubungan dengan rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata.4

Sulcus centralis memisahkan antara lobus parietalis dan frontalis, sulcus parieto-occipitalis memisahkan antara lobus parietalis dan lobus occipitalis, sulcus lateralis memisahkan antara lobus temporalis dengan lobus frontalis. Insula merupakan daerah cortex yang mengalami invaginasi terletak pada bagian dalam sulcus lateralis. c) Ganglia Basalis Di atas talamus dan di bawah korteks serebrum terdapat ganglia besar, dari neuron yang disebut ganglia basalis. Ganglia basalis terdiri dari korpus striatum (nukleus kaudatus dan putamen), globus palidus (eksterna dan interna), substansia nigra dan nukleus sub-thalamik. Ganglia basalis memiliki banyak bagian yang saling bertukar informasi dengan bagian korteks cerebrum yang berbeda. Hubungan tersebut paling banyak ditemukan pada bagian frontal korteks serebrum, sebuah bagian yang bertanggung jawab atas perencanaan rangkaian perilaku dan untuk beberapa aspek ekspresi memori dan emosional.9

6|Problem Based Learning

2. Cerebellum (Otak Kecil) Otak kecil merupakan pusat koordinasi dan pusat keseimbangan, dan terletak dibagian belakang kepala. Otak kecil ini terletak di bawah lobus occipital cerebrum.6 Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak, diantaranya saat mengatur sikap atau posisi tubuh, mengkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. Otak Kecil juga menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis seperti gerakan mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu dan sebagainya.6 3. Brainstem (Batang Otak) Batann otak atau brainstem terletak di dalam tulang tengkorak arau rongga kepala dan memanjang sampai ke tulang punggung atau sumsun tulang belakang.6 batang otak merupakan pangkal otak yang menyampaikan pesan-pesan atara medulla spinalis dengan otak.5 Batang otak terdiri dari otak tengah, pons dan medulla oblongata.2 batang otak mengkontrol banyak proses yang memelihara kehidupan, misalnya pernapasan, sirkulasi, dan pencernaan, proses ini sering disebut sebagai fungsi vegetative yang berarti dilakukan di bawah sadar atau involunter.2 

Otak Tengah (Mesensefalon). Merupakan penghubung antara pons dan cerebellum dengan cerebrum.4



Pons. Merupakan jembatan penghubung antara otak tengah dengan medulla oblongata. Struktur pons terdiri dari bagian ventral (basis) dan dorsal (tegmentrum).4



Medulla Oblongata. Merupakan suatu organ yang dapat menghantarkan sinyal-sinyal yang datang dari otak sebelum disampaikan ke saraf-saraf tulang belakang (medulla spinalis). Medula oblogata jUga salah satu bagian otak yang berada di bawah pons.6

Memori Memori (daya ingat) merupakan kemampuan individu untuk menyimpan informasi dengan kapasitas yang tidak terbatas, dimana memiliki kemampuan mengingat yang meliputi perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan informasi (recall), informasi tersebut dapat dipanggil kembali untuk dapat dipergunakan beberapa waktu kemudian.2 Proses ingat dan lupa

7|Problem Based Learning

(remembering and forgetting) saling berkesinambungan dengan proses belajar dan mengingat (learning and memory). Terkait dengan rangkaian proses memori, memori sensori adalah proses awal sebelum proses memori jangka pendek (short-term memory) ataupun memori jangka panjang (long-term memory).3 Sistem penyimpanan atau memori jangka pendek tidak beroperasi sendiri, namun akan selalu berhubungan dengan “pengetahuan” yang tersimpan dalam sistem memori jangka panjang.1 Sebaliknya, informasi dan “pengetahuan” dalam memori jangka panjang juga selalu berhubungan dengan informasi yang masuk ke sistem memori jangka pendek, yang dapat mengubah ataupun memperkaya memori jangka panjang. Memori sensori atau sensory storage atau sensory register akan merekam informasi atau stimulus yang masuk dan ditangkap oleh panca indera seperti visualiasai melalui mata, auditori melalui telinga, rabaan melalui kulit, bau melalui hidung maupun rasa lewat lidah. Informasi yang masuk ini dapat dideteksi melalui salah satu panca indera atau bisa juga melalui kombinasi panca indera (Atkinson, 1994).3 Bila informasi atau stimuli tidak diperhatikan makan akan langsung terlupakan, namun bila diperhatikan maka informasi tersebut akan di transfer ke sistem ingatan jangka pendek.1 Setelah berada di sistem memori jangka pendek, informasi tersebut dapat ditransfer lagi dengan proses pengulangan ke sistem memori jangka panjang untuk disimpan, atau dapat juga informasi tersebut hilang/terlupakan karena tergantikan oleh informasi baru (displacement).1 1. Memori Jangka Pendek (Short-term Memory) Memori jangka pendek merupakan sistem memori yang terbatas, yangterlibat dalam proses retensi dari suatu informasi untuk waktu yang singkat, berfungsi untuk menahan secara sementasa suatu informasi yang dipanggil kembali dari memori jangka panjang.8 Memori jangka pendek memiliki kapasitas yang kecil namun memiliki peranan yang merupakan tempat dimana kita memproses stimulus yang berasal dari lingkungan kita. Kemampuan penyimpanan informasi yang kecil tersebut sesuai dengan kapasitas pemrosesan yang terbatas.1 Memori jangka pendek berfungsi sebagai penyimpanan transitori yang dapat menyimpan informasi yang sangat terbatas dan mentransformasikan serta menggunakan informasi tersebut dalam menghasilkan respon atas suatu stimulus. Penyimpanan jangka pendek berkaitan dengan habituasi dan sensitisasi. Habituasi merupakan pengurangan respon terhadap adanya stimulus yang sama secara berulang. Sedangkan sensitisasi merupakan peningkatan respon terhadap stimulus yang ringan menyertai stimulus yang kuat. Habituasi aktivasi sinaps pada bagian aferen dan 8|Problem Based Learning

eferen dengan mengurangi masuknya Ca2+

yang menyebabkan penurunan

neurotransmitter. Sedangkan sensitisasi meningkatkan aktivitas sinaps pada bagian aferen sifon dengan masuknya influx Ca2+ melalui fasilitasi prasinaps.2

2. Memori Jangka Panjang (Long-term Memory) Memori jangka panjang terjadi disebabkan oleh perubahan struktural dan fungsi yang berlaku di pre-sinape secara permanen, yang menyebabkan peningkatan sekresi neurotransmiter yang dilepaskan.2 Memori jangka panjang adalah suatu tipe memori yang relatif tetap dan tidak terbatas. Proses pemindahan dan fiksasi dejak memori jangka pendek menjadi simpanan memori jangka panjang yang dikenal sebagai konsolidasi. Lokasi tempat memori tersimpan adalah di seluruh bagian otak, meskipun juga terpusat di bagian-bagian tertentu. Beberapa region otak memiliki fungsi penting dalam pembentukan memori seperti hipokampus serta talamus.3 Secara umum memori jangka panjang dapat dibayangkan sebagai tempat penyimpanan (gudang) semua informasi yang saat ini belum perlu digunakan namun potensial untuk dapat diperoleh kembali bila diperlukan.

3. Tahapan Proses Pembentukan Memori Dalam tahapan utama pembentukan dan pengambilan kembali memori memiliki tiga tahap yaitu pemasukan pesan (encoding), penyimpanan (storage), dan pengambilan kembali (retrieval).1 

Memasukan pesan dalam ingatan (encoding). Mengacu pada cara individu mentransformasikan input fisik indrawi menjadi sejenis representasi mental dalam memori. Jika individu tersebut tidak memperhatikan informasi terebut maka informasi tidak dapat diingat kembali bukan karena kegagalan fungsi memori tapi karena atensi individu tersebut. 10



Penyimpanan ingatan (storage). Mengacu pada cara individu menahan informasi yang sudah disimpan dalam memori. Memori sendiri mempunyai kapasitas. Memori jangka panjang memiliki memiliki penyimpanan

yang

besar,

sedangkan

memori

jangka

pendek

penyimpanannya terbatas dan tidak permanen dan penyimpanannya akan terhapus dalam waktu pendek,3

9|Problem Based Learning



Mengingat kembali (retrieval). Mengacu pada bagaimana individu memperoleh akses menuju informasi yang sudah disimpan dalam memori. Menunjukkan bahwa semakin banyak item yang disimpan, semakin lama data yang disimpan untuk diingat kembali. 10

Memori atau ingatan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : a) Memori Deklratif. Merupakan memori yang memerlukan pemanggilan kembali secara sadar, memori ini membutuhkan perhatian, dan pelatihan. Memori deklaratif dibagi menjadi 2, yaitu memori semantic (memori tentang fakta) dan memori episodic (memori tentang kejadian-kejadian dalam hidup). Struktur pada otak yang berperan dalam jenis ingatan ini adalah hipokampus.2 b) Memori Reflektif atau Non-Deklaratif Merupakan memori yang tidak melibatkan kesadaran dan retensinya tidak melibatkan pengolahan di hipokampus, meliputi ketrampilan, kebiasaan, refleks terkondisi. Salah satu fungsi terpenting adalah menjauhkan manusia dari bahaya, misalnya ketika kita secara reflex menarik tangan dari tungku yang panas.

10 | P r o b l e m B a s e d L e a r n i n g

4. Perbandingan Memori jangka Panjang dan Jangka Pendek Tabel 1. Perbandingan memori jangka pendek dan memori jangka panjang.2 Karakteristik

Memori jangka pendek

Memori jangka panjang

Segera

Sedikit lebih lambat; harus ditransfer dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang; peningkatan

Waktu penyimpanan

latihan dan pengulangan informasi melalui memori jangka pendek Durasi

Berlangsung dalam hitungan

Dipertahankan dalam jangka

detik hingga jam

hitungan hari hingga tahunan

Cepat diperoleh kembali

Lebih lambat, kecuali

Retrieval time (waktu

memori yang benar-benar

mengingat) Kapasistas penyimpanan Ketidakmampuan mengingat kembali (lupa)

Mekanisme penyimpanan

melekat dan tertanam kuat Terbatas

Sangat besar

Dapat dilupakan secara

Biasanya hanya tidak bisa

permanen

diakses sebagian; jejak ingatan relatif stabil

Melibatkan modifikasi

Melibatkan perubahan

sementara pada sinaps yang

fungsional atau struktural

sudah ada, seperti perubahan

yang relatif permanen pada

jumlah neurotransmitter

neuron seperti pembentukan

yang dilepaskan

sinaps baru dan sintesis protein baru yang berkaitan

11 | P r o b l e m B a s e d L e a r n i n g

5. Faktor yang Mempengaruhi Proses Memori atau Ingatan Penyimpanan memori atau ingatan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya : 

Faktor usia. Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kapasitas memori. Hal ini dibuktikan bahwa saat usia sudah mulai menua menunjukkan penurunan angka pada kapasitas memori. Plastisitas otak juga berpengaruh seiring dengan bertambahnya umur.



Kondisi fisik. Misalnya kelelahan, sakit dan kurang tidur dapat menurunkan daya kerja atau prestasi ingatan.



Faktor emosi. Dalam hal ini seseorang akan mengingat sesuatu lebih baik, apabila peristiwa-peristiwa itu menyentuh perasaan-perasaan, sedangkan kejadian yang tidak menyentuh emosi seringkali diabaikan. Misalnya peristiwa yang menyedihkan ataupun menyenangkan.



Minat dan Motivasi. Artinya disini seseorang yang mengingat segala sesuatu tentang hal yang disukainya jauh lebih baik dari pada hal yang tidak disukainya. Jelaslah minat sangat meningkatkan motivasi dan selanjutnya akan meningkatkan daya ingat.1

Analisis Skenario Daya ingat merupakan kemampuan individu untuk menyimpan informasi dengan kapasitas yang tidak terbatas, meliputi perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan informasi (recall). Sistem penyimpanan memori sendiri dibedakan menjadi memori jangka panjang dan memori jangka panjang. Dalam skenario ini seorang laki-laki yang berusia 68 tahun yang sering lupa memiliki memori jangka panjang, karena proses pengambilan informasi yang lambat akan tetapi sudah tertanam kuat, sehingga akan cepat kembali. Namun kondisi seperti ini juga dapat dipengaruhi oleh faktor usia, karena proses penuaan atau bertambahnya usia juga dapat menyebabkan penurunan ingatan. 12 | P r o b l e m B a s e d L e a r n i n g

Kesimpulan Dari analisis diatas hipotesis dapat diterima, bahwa peristiwa lupa akan sesuatu dapat dipengaruhi oleh suatu faktor, yaitu faktor usia dan proses penyimpanan memori yang ada di memori manusia.

13 | P r o b l e m B a s e d L e a r n i n g

DAFTAR PUSTAKA

1. Bhinnety M. Buletin Psikologi. Struktur dan Proses Memori [Internet]. 2008 [cited 20 January 2019];16(2):74-88. Available from: https://journal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/view/7375/5742 2. Sherwood L. Fisiologi Manusia : dari sel ke sistem. 9th ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2016.p. 186-193. 3. Bhinnety M, Julianto V. Jurnal Psikologi. The Effect of Reciting Holy Qur’an toward Short-term Memory Ability Analysed trought the Changing Brain Wave [Internet]. 2011 [cited 20 January 2019];38(1):17-19. Available from: https://journal.ugm.ac.id/jpsi/article/view/7661/5939 4. Satyanegara. Ilmu Bedah Saraf Edisi V. 5th ed. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2014.p. 26-29. ISBN: 9786020310442 5. Ferdinand F. Praktis belajar biologi. Jakarta: Visindo; 2006. h 158-9. 6. Claproth R. Dahsyatnya Bahaya Aktivasi Otak Tengah. Jakarta: Grasindo; 2007.p. 69-73. ISBN: 9789790813861 7. Satyanegara. Ilmu Bedah Syaraf IV. 4th ed. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2013.p. 23-25. ISBN: 9786020353944 8. Wade C, Tavris C. Psikologi Jilid 1. 9th ed. Jakarta: Penerbit Buku Erlangga; 2005.p. 94-98. ISBN: 9789790158498 9. Pearce E. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2016.p. 344-347. ISBN: 9789792251470 10. Saguni F. Insan. Prinsip-Prinsip Kognitif Pembelajaran Multimedia: Peran Modality dan Contiguity Terhadap Peningkatan Hasil Belajar [Internet]. 2006 [cited 21 January 2019];8(3):147-157.

14 | P r o b l e m B a s e d L e a r n i n g

Related Documents


More Documents from "Mikael Clement"

Hematologi.docx
December 2019 26
Simp.docx
December 2019 22
Kunjungan Balittro.docx
December 2019 26