PENDIDIKAN PANCASILA Realisasi Ideologi Pancasila di Indonesia DOSEN PENGAMPU : SETYA PUTRA,MH
Oleh : KELOMPOK 1
JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ABDURRAB RIAU 1
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr.wb Alhamdulillah, puji dan syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat limpahan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami susun sebagai salah satu syarat dalam pelaksanaan tugas mata kuliah “Pendidikan Pancasila” dengan pokok pembahasan “Realisasi / pelaksanaan Ideologi Pancasila di Negara Republik Indonesia”. Sehubungan dengan pentingnya mengetahui mengenai perkembangan pada masa prenatal maka pembahasan yang kami buat ini sangat perlu untuk di diskusikan. Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kami sangat membutuhkan saran dan masukan guna untuk penulisan makalah ini di masa mendatang. Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Terakhir ucapan terimakasih kepada orang tua, dosen dan teman-teman karena berkat doa serta dukungannya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat dan membantu bagi semua orang.
Pekanbaru, 12 November 2018
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………....………..….......... 2 Daftar Isi ……………………………....…………......….............. 3 I. PENDAHULUAN ………………………........……….............. 4 A. Latar Belakang ……..……………………………........ 4 B. Rumusan Masalah ……………………....................... 5 C. Tujuan .............……..…..…………............................. 5 II. PEMBAHASAN ...……………………………….................... 6 A. Pengertian Ideologi Pancasila...................................... 6 B. Fungsi Ideologi.............................................................
7
C. Makna dan Fungsi Ideologi Pancasil.........................
8
D. Realisasi Ideologi Pancasila........................................
9
E. Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka....... . 10 III. PENUTUP ……………………………….......……................... 12 A. Kesimpulan ….....………..…………….....................
12
Daftar Pustaka …….......……………………...............................
13
3
BAB 1 PENDAHLUAN A. Latar Belakang Masalah Prinsipnya terdapat tiga arti utama dari kata ideologi,yaitu ideologi sebagai kesadaran palsu, ideologi dalam arti netral, dan ideologi dalam arti keyakinan yang tidak ilmiah. Ideologi dalam arti yang pertama, yaitu sebagai kesadaran palsu biasanya dipergunakan oleh kalangan filosof dan ilmuan sosial. Ideologi adalah teoriteori yang tidak berorientasi pada kebenaran, melainkan pada kepentingan pihak yang mempropagandakannya. Ideologi juga dilihat sebagai sarana kelas atau kelompok sosial tertentu yang berkuasa untuk melegitimasikan kekuasaannya. Arti kedua adalah ideologi dalam arti netral. Dalam hal ini ideologi adalah keseluruhan sistem berpikir, nilai-nilai, dan sikap dasar suatu kelompok sosial atau kebudayaan tertentu. Arti kedua ini terutama ditemukan dalam negara-negara yang menganggap penting adanya suatu ideologi negara. Disebutkan dalam arti netral karena baik buruknya tergantung kepada isi ideologi tersebut. Ideologi sebagai keyakinan yang tidak ilmiah,biasanya digunakan dalam filsafat dan ilmu-ilmu sosial yang positivistik. Segala pemikiran yang tidak dapat dibuktikan secara logis-matematis atau empiris adalah suatu ideologi. Segala masalah etis dan moral, asumsi-asumsi normatif, dan pemikiranpemikiran metafisis termasuk dalam wilayah ideologi. Dari tiga arti kata ideologi tersebut, yang dimaksudkan dalam pembahasan ini adalah ideologi dalam arti netral, yaitu sebagai sistem berpikir dan tata nilai dari suatu kelompok. Ideologi dalam arti netral tersebut ditemukan wujudnya dalam ideologi negara atau ideologi bangsa. hal ini sesuai dengan pembahasan Realisasi/pelaksanaan Ideologi Pancasila di Negara Republik Indonesia.
4
B. RumusanMasalah Apakah ada Realisasi/pelaksanaan Ideologi Pancasila di Negara Republik Indonesia.
C. Tujuan Untuk mengetahui Realisasi/pelaksanaan Ideologi Pancasila di Republik Indonesia.
5
Negara
BAB 2 PEMBAHASAN A. Pengertian Ideologi Pancasila Ideologi berasal dari kata “idea” yang berarti cara berpikir dan “logos” yang berarti ilmu. Secara sederhana, ideologi bisa diartikan sebagai cara berpikir yang dijadikan pedoman hidup. Sementara pancasila adalah lima sila yang dijadikan dasar hidup bangsa Indonesia. Lima sila tersebut tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Drs.Moerdiono mengatakan Ideologi berarti “a system of ideas”, akan mensistematisasikan seluruh pemikiran mengenai kehidupan ini dan melengkapinya dengan sarana serta kebijakan dan strategi dengan tujuan menyesuaikan keadaan nyata dengan nilai-nilai yang terkandung dalam filsafat yang menjadi induknya dan Dr.Alfian mengatakan Ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan. Pengertian ideologi secara umum adalah seperangkat pemikiran, ide atau gagasan yang memiliki orientasi pada tindakan yang diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur. Umumnya ideologi berkaitan erat dengan dunia politik. Selain itu ideologi juga berkaitan erat dengan bangsa dan negara sehingga anda mungkin sering kali mendengar istilah ideologi negara dan ideologi bangsa. Pancasila merupakan tonggak utama keberlangsungan bangsa Indonesia. Secara umum pengertian Pancasila adalah sebuah ideologi dasar bagi negara kita tercinta, Indonesia. Pada awal pembuatannya, Pancasila sendiri berasal dari bahasa Sansekerta. Pancasila sebenarnya terdiri atas dua suku kata. Kedua suku kata tersebut adalah panca yang memiliki arti lima dan sila yang memiliki arti asas atau prinsip. Pemilihan kedua kata ini sangat pas karena Pancasila sendiri merupakan rumusan dan pedoman dasar kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat di Indonesia. Sebelum resmi dijadikan dasar negara Indonesia, sejarah pembuatan Pancasila sebagai dasar negara bermula sejak akhir tahun 1944. Pada tahun ini penjajah Jepang mulai menurun dan meredup. Kemudian pada tahun 6
yang sama Perdana Menteri Jepang “Koiso” mengajukan kemerdekaan Indonesia. Ideologi Pancasila merupakan nilai-nilai luhur budaya dan religius bangsa Indonesia. Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi negara. Jadi, Ideologi pancasila adalah kumpulan nilai-nilai atau norma yang berdasarkan sila-sila pancasila.
B. Fungsi Ideologi a. Sebagai struktur kognitif Yaitu keseluruhan pengetahuan yang dapat menjadi landasan untuk memahami serta menafsirkan dunia dan kejadian di dalamnya. b. Sebagai orientasi dan wawasan Yang kedua yaitu sebagai orientasi dasar dengan membuka wawasan yang dapat memberi warna. Selain itu juga dapat menunjukkan tujuan hidup bagi manusia. c. Sebagai norma atau nilai Yang ketiga, menjadi pedoman dan juga pandangan hidup bagi seseorang dalam melangkah dan bertindak. d. Sebagai bekal dan pembuka jalan Bagi seseorang untuk dapat menemukan identitas seseorang tersebut. Yang kelima ini juga jangan tinggalkan apalagi dilupakan. e. Sebagai kekuatan, semangat dan mendorong Yaitu, yang memiliki kekuatan dan kemampuan dalam memberikan semangat serta mendorong seseorang untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan untuk menjalankan berbagai kegiatan. f. Sebagai memahami, menghayati & mempolakan tingkah laku Yang terakhir adalah sebagai pendidikan untuk seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati serta mempolakan tingkah laku masyarakat sesuai orientasi dan norma atau nilai yang terkandung di dalam suatu ideologi tersebut.
7
C. Makna dan Fungsi Ideologi Pancasila a. Makna Ideologi Pancasila Adapun makna ideologi pancasila adalah bahwa pancasila sebagai keseluruhan pandangan, keyakinan, cita-cita dan nilai bangsa Indonesia yang secara normatif perlu diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, serta berbangsa dan bernegara. Secara umum makna ideologi pancasila adalah sebagai berikut: 1. Nilai-nilai yang tercantum dalam pancasila menjadi cita-cita bersifat normatif dalam penyelenggaraan negara 2. Nilai-nilai yang tercantum dalam pancasila merupakan nilai yang telah disepakati bersama sehingga dapat menjadi salah satu pemersatu masyarakat dan bangsa Indonesia . Makna ideologi pancasila dijadikan suatu dasar negara memiliki tujuan bahwa segala seuatu dalam bidang pemerintahan maupun semua yang berhubungan dengan kenegaraan harus didasari dengan titik tolaknya, dibatasi gerakan pelaksanaanya dan diarahkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan menggunakan pancasila. Pada awalnya, makna ideologi pancasila ini harus dipahami sebagai konsep yang meliputi pemahaman seluruh elemen masyarakat dan bangsa Indonesia agar bersemangat dalam pergerakan melawan penjajah untuk meraih kemerdekaan dan mewujudkan kehidupan penyelenggaraan negara. b. Fungsi Ideologi Pancasila Sebagai sebuah ideologi pancasila juga memiliki beberapa fungsi penting yaitu: 1. Menyatukan bangsa Indonesia dan memperkokoh serta memelihara persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, 2. Mengarahkan serta membimbing bangsa Indonesa dalam meraih tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia 3. Memberikan bangsa Indonesia suatu kemauan dan kesadaran untuk menjaga dan memelihara identitas bangsa Indonesia 4. Menerangi dan mengawasi keadaan serta kritis terhadap adanya upaya untuk meraih cita-cta yang terkandung dalam pancasila 5. Sebagai pedoman dalam kehidupan bangsa Indonesia dalam upaya menjaga keutuhan negara dan memperbaiki kehidupan bangsa Indonesia
8
D. Realisasi Ideologi Pancasila 1. Realisasi Pancasila yang subjekti Aktualisasi Pancasila yang subjektif adalah pelaksaan pada setiap pribadi perseorangan, setiap warga negara, setiap individu, setiap penduduk, setiap penguasa, setiap orang Indonesia. Aktualisasi Pancasila yang subjekltif justru lebih penting karena realisasi yang subjektif merupakan persyaratan bagi aktualisasi Pancasila yang obejektif (Notonegoro,1975:44). Dengan demikian pelaksanaan Pancasila yang subjektif sangat berkaitan dengan kesadaran, ketaatan serta kesiapan individu untuk merealisasikan Pnacasila. Dalam inilah pelaksanaan Pancasila yang subjektif yang mewujudkan suatu bentuk kehidupan dimana kesadaran wajib hukum, telah terpadu menjadi kesadaran wajib moral. Dalam hal ini nilai yang berkaitan pada diri seseorang adalah sikap dan tingkah laku dalam realisasi Pancasila secara subjektif yang disebut moral Pancasila. Jadi aktualisasi Pancasila yang bersifat subjektif ini lebih berkaitan dengan kondisi objektif, yaitu berkaitan dengan norma-norma moral. Dalam aktualisasi Pancasila yang bersifat subjektif bilamana nilai-nilai Pancasila telah dia pahami, diresapi, dan dihayati oleh seseorang, maka orang itu telah memiliki moral pandangan hidup. Jadi, aktualisasi subjektif dari Pancasila, meliputi pelaksanaan Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia dan dalam pelaksanaan kongkritnya tercemin dalam tingkah laku kehidupan sehari-hari.
2. Realisasi Pancasila yang Objektif Pengertian Pancasila yang objektif adalah pelaksanaan dalam bentuk realisasi dalam setiap aspek penyelenggaraan negara, baik di bidang legislatif, eksekutif maupun yudikatif dan semua bidang kenegaraan dan terutama realisasi dalam bentuk peraturan perundang-undangan negara Indonesia. Hal itu dapat dirinci sebagai berikut: a. Tafsir Undang-Undang Dasar 1945, harus dilihat dari sudut dasar filsafat negara Pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV
9
b. Pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945 dalam undang-undang harus mengingat dasar-dasar pokok pikiran yang tercantum dalam filsafat negara Indonesia. c. Tanpa mengurangi sifat-sifat Undang-Undang yang tidak dapat diganggu gugat, interpretasi pelaksanaannya harus mengingat unsur-unsur yang terkandung dalam filsafat negara. d. Pelaksanaan Undang-Undang harus lengkap dan menyeluruh, meliputi seluruh perundang-undangan dibawah Undang-Undang dan keputusankeputusan administrasi dari semua tingkat penguasa negara. Pokok kaidah negara serta pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 dan UUD 1945 juga di dasarkan atas kerohanian Pancasila. Bahkan yang terlebih penting lagi adalah dalam realiasi pelaksanaan kongkritnya yaitu dalam setiap penentuan kebijaksanaan di bidang kenegaraan antara lain a. Bentuk dan Kedaulatan dalam Negara b. Hukum, perunang-undangan dan peradilan c. Sistem Demokrasi d. Pemerintah Pusat sampai Daerah e. Politik dalam dan luar negeri f. Keselamatan, keamanan dan pertahanan g. Kesejahteraan h. Kebudayaan i. Pendidikan dan lain sebagainya j. Tujuan Negara k. Reformasi dan segala pelaksanaannya l. Pembangunan Nasional dan lain pelaksanaan kenegaraan
E. Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka 1. Nilai Dasar Pancasila yang Abadi Nilai dasar yaitu hakikat kelima sila Pancasila, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai dasar tersebut merupakan esensi dari sila-sila Pancasila yang sifatnya universal sehingga dalam nilai tersebut terkandung cita-cita, tujuan serta nilai-nilai yang baik dan benar.
10
2. Nilai Instrumental yang Dinamis Betapa pentingnya nilai-nilai dasar tersebut, namun sifatnya belum proporsional, artinya kita belum dapat menjabarkan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Penjelasan UUD 1945 sendiri menunjuk pada adanya Undang-Undang sebagai pelaksanaan hukum dasar tertulis itu. Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 memerlukan penjabaran lebih lanjut sebagai arahan untuk kehidupan nyata. Penjabaran lebih lanjut ini kita namakan nilai instrumental. Nilai instrumental harus tetap mengacu kepada nilai-nilai dasar yang dijabarkannya. Penjabaran itu bisa dilakukan secara kreatif dan dinamis dalam bentuk-bentuk baru untuk mewujudkan semangat yang sama, dalam batas-batas yang dimungkinkan oleh nilai dasar itu. Penjabaran itu jelas tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai dasar yang dijabarkannya. Dokumen konstitusional yang disediakan untuk penjabaran secara kreatif dari nilainilai dasar itu adalah ketetapan MPR, peraturan perundang-undangan, dan kebijakan-kebijakan pemerintah lainnya. 3. Nilai Praktis Nilai praksis merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam bentuk pengalaman yang bersifat nyata dalam kehidupan sehari-hari, dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam pengamalan nilai praksis inilah akan tampak apakah penjabaran serta eksplisitasi nilai-nilai dasar ideologi Pancasila itu sesuai atau tidak dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dinamika masyarakat.
11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Ideologi pancasila pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok seperti ideologiideologi lain di dunia. Pancasila diambil dari nilai-nilai luhur budaya dan nilai religius bangsa Indonesia. Pancasila berkedudukan sebagai ideologi bangsa dan negara. Dengan demikian, pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia berakar pada pandangan hidup dan budaya bangsa dan bukannya mengangkat atau mengambil ideologi dari negara lain. Pancasila merupakan suatu dasar atau ideologi yang dianut oleh negara Republik Indonesia. Tak hanya harus dihafal, ideologi pancasila sebagai dasar negara juga harus dimengerti, dan dipahami maknanya oleh seluruh warga negara Indonesia, termasuk anda. Dengan demikian makna positif yang terkandung dalam ideologi pancasila bisa benar-benar kita rasakan manfaatnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
12
DAFTAR PUSTAKA
Winarno, 2011. Judul Buku : Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Edisi Kedua. Penerbit PT Bumi Aksara : Jakarta. Kaelan, 2014. Judul Buku : Pendidikan Pancasila. Penerbit Paradigma : Yogyakarta. Kaelan, 2013, Negara kebangsaan Pancasila: Kultural, Historis, Filosofis, Yuridis, dan Aktualisasinya. Yogyakarta: Penerbit Paradigma. Mahendra Yusril Ihza, “ Ideologi dan Negara “, dalam Gazali (ed), Yusril Ihza Mahendra Tokoh Inelektual Muda, Rajawali, Jakarta. Kodhi, S.A., dan Soejadi, R. 1994, Filsafat, Ideologi, dan Wawasan Bangsa Indonesia, Penerbit Universitas Atma Jaya, yogyakarta.
13