Makalah Pak Agung.docx

  • Uploaded by: risqi
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Pak Agung.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,809
  • Pages: 22
MAKALAH LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN DAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN

KELOMPOK 3     

Nama Anggota

Ayu Badriah Ayu Puput Eka Saputri Fatma Wulan Safitri Khaudlina Ma’unillah Lutfi Damayanti

 M. Risqi Hidayatulloh

: (05) (06) (14) (28) (35) (37)

SMK NEGERI DARUL ULUM MUNCAR Jl. KH. Askandar KM 2 Wringinputih Muncar Banyuwangi 2014/2015

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat serta bimbingan-Nya kami berhasil menyelesaikan makalah tentang “Laporan Keuangan Dan Jurnal Penyesuaian”. Makalah ini dikerjakan guna untuk memenuhi tugas sekolah keahlian Akuntansi.. Semoga makalah ini memberikan informasi yang berguna bagi pembaca serta bermanfaat untuk menambah pengetahuan, wawasan serta peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Jika ada kesalahan kata atau kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Banyuwangi, 2015

Kelompok 2

BAB I LATAR BELAKANG A.

LATAR BELAKANG Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang memberikan gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan dalam posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga merupakan kesimpulan dari pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan adalah media yang paling penting untuk menilai kondisi ekonomi dan prestasi manajemen. Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). SAK memberikan fleksibilitas bagi manajemen dalam memilih metode maupun estimasi akuntansi yang dapat digunakan. Wardhani (2008) menyatakan fleksibilitas tersebut akan mempengaruhi perilaku manajer dalam melakukan pencatatan akuntansi dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan. Dalam rangka membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dan menginterpretasikan laporan keuangan maka perlu dibuat analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu bagaimana memahami laporan keuangan, bagaimana menafsirkan angka-angka dalam laporan keuangan, bagaimana mengevaluasi laporan keuangan dan bagaimana menggunakan informasi

keuangan untuk pengambilan keputusan. Teknik analisis yang sering digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah analisis rasio. Analisis rasio adalah teknik analisis untuk mengetahui hubungan matematis dari pos-pos tertentu dalam setiap elemenlaporan keuangan. Hasil dari perhitungan rasio akan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, agar dapat diketahui perubahan yang terjadi, apakah mengalami kenaikan atau penurunan. Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar dapat mengevaluasi keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. Rasio dapat dihitung berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari rasio-rasio neraca yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, rasio-rasio laporan laba-rugi yang disusun dari data yang berasal dari perhitungan laba-rugi, dan rasio-rasio antar laporan yang disusun berasal dari data neraca dan laporan laba-rugi. Laporan keuangan perlu disusun untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan tersebut meningkat atau bahkan menurun dan didalam menganalisis laporan keuangan diperlukan alat analisis keuangan, salah satunya adalah dengan menggunakan rasiorasio keuangan. Rasio keuangan tersebut meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas(leverage), rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio pertumbuhan. Analisis laporan keuangan sangat penting bagi perusahaan karena melalui Laporan keuangan perusahaan dapat melihat kinerja perusahaan sudah berjalan dengan baik atau masih perlu kebijakan tertentu, jenis laporan keuangan antara lain : neraca, laba rugi, laporan perubahan modal. Analisis modal kerja adalah bagian dari analisis laporan keuangan perusahaan, dengan menggunakan laporan keuangan berupa neraca dan laba rugi perusahaan dapat melihat perubahan modal yang terjadi pada bagian aktiva. Barubaru ini ada fenomena yaitu terjadi tekanan inflasi di Indonesia yang dipicu oleh peningkataan harga bahan bakar minyak telah menpengaruhi biaya bahan baku dan kemasan. Pada sebuah perusahaan salah satu faktor yang menentukan perkembangan perusahaan adalah pengelolaan keuangan, karena dapat menunjukkan dana yang tersedia mencukupi dan dikelola secara efisien. Ini baru dapat diketahui dengan membandingkan antara besarnya laba dengan besarnya modal yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Kemudian agar kontinuitas perusahaan tetap terjamin maka modal kerja perlu dijaga. Alasan lain sumber dan pengunaan dana merupakan suatu analisis keuangan penting bagi manajer yaitu untuk pengambilan keputusan di bidang keuangan dan bagi para kreditur atau bank dalam hal memberikan kredit. Pengelolaan modal kerja yang baik diharapkan dapat meningkatkan laba yang maksimal. Jika konsep modal kerja bersih dapat terpenuhi, maka perusahaan dapat mengembangkan kegiatan usahanya dan meningkatkan jumlah penjualannya yang pada gilirannya akan memperbesar laba usaha

BAB II LANDASAN TEORI A.

LAPORAN KEUANGAN

1.

Pengertian Laporan Keuangan L 1.

Pengertian Laporan keuangan

Pada dasarnya laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Pengertian laporan keuangan menurut beberapa ahli, anatara lain :  Drs. S.Munawir Laporan Keuangan adalah hasil dari proses Akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.  Drs. Djarwanto P.S Laporan Keuangan adalah hasil dari proses Akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan. ·

·

Bambang Riyanto “Laporan keuangan memberikan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan, dimana neraca (balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, hutang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan rugi laba (income statement) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama satu periode tertentu, biasanya meliputi periode satu tahun.” Myer , Financial Statement Analysis Sedangkan pengertian laporan keuangan yang terdapat dalam buku “Financial Statement Analysis” adalah sebagai berikut: “Dua daftar yang disusun oleh Akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi – laba. Pada waktu akhir – akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan – perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba yang ditahan)”.

a.

b. c. d.

e. f.

g. h. 2.

Dari beberapa pengertian yang diungkapkan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban keuangan bagi perusahaan. Analisa laporan keuangan perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat resiko (atau tingkat kesehatan) suatu perusahaan. Pengguna Laporan keuangan : Investor Dalam dunia keuangan, investor adalah orang perorangan atau lembaga baik domestik atau non domestik yang melakukan suatu investasi (bentuk penanaman modal sesuai dengan jenis investasi yang dipilihnya) baik dalam jangka pendek atau jangka panjang. Karyawan Pemberi Pinjaman Pemasok dan Kreditor usaha lainnya Rantai suplai, rantai pasokan, jaringan logistik, atau jaringan suplai adalah sebuah sistem terkoordinasi yang terdiri atas organisasi, sumber daya manusia, aktivitas, informasi, dan sumber-sumber daya lainnya yang terlibat secara bersama-sama dalam memindahkan suatu produk atau jasa baik dalam bentuk fisik maupunvirtual dari suatu pemasok kepada pelanggan Pelanggan Pemerintah Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan hukum serta undang-undang di wilayah tertentu. Manajer perusahaan Pemilik perusahaan Tujuan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumbersumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

3.

Prosedur Analisis Keuangan Menurut Bernstein (1983 : 3) analisis laporan keuangan mencangkup penerapan metode dan teknik analitis atas laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuruan-ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan.

Dari pengertian tersebut dapat kita ketahui prosedur dalam analisis laporan keuangan : 1. Input : Laporan keuangan dan data lainnya 2. Metode dan teknik analisis laporan keuangan 3. Output : Informasi yang berguna bagi pengambilan Keputusan.

Prosedur analisis meliputi tahapan sebagai berikut : a. Review Data Laporan Keuangan Merupakan aktivitas penyesuaian data laporan keuangan terhadap berbagai hal, baik sifat/jenis perusahaan yang melaporkan maupun system akuntansi yang berlaku. b. Menghitung Dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis dilakukan perhitunganperhitungan, baik metode perbandingan, persentase per komponen, analisis rasio keuangan, dan lain-lain. c.

Membandingkan/Mengukur

Langkah berikutnya setelah melakukan perhitungan adalah membandingkan/mengukur. Langkah ini diperlukan guna mengetahui kondisi hasil perhitungan tersebut. d. Menginterpretasi Interpretasi merupakan inti dari proses analisa sebagai perpaduan antara hasil pembandingan/pengukuran dengan kaidah teoritik yang berlaku. Hasil interpretasi mencerminkan keberhasilan maupun permasalahan apa yang dicapai perusahaan dalam pengelolaan keuangan. e. Solusi Merupakan langkah terakhir dari rangkaian prosedur analisa. Dengan memahami problem keuangan yang dihadapi perusahaan maka akan ditempuh solusi yang tepat 4.

Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan Analisa laporan keuangan adalah suatu kegiatan penilaian, penelaahan atas laopran keuangan perusahaandengan mendasarkan kepada beberapa metode dan teknik penganalisaaannya sehingga mereka yang berkepentingan terhadap perusahaan dapat melakukan evaluasi dan tindakan lebih lanjut pada perusahaan tersebut. Terdapat beberapa teknik analisis yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan sebagai berikut : 1. Analisa perbandingan adalah metode dan teknik analisa dengan memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih. Dengan menunjukkan : a. data absolut (jumlah dalam rupiah); b.

kenaikan dan penurunan dalam jumlah rupiah;

c.

kenaikan dan penurunan dalam persen;

d.

perbandingan yang dinyatakan dalam ratio;

e.

persentase dari total.

cara

2. Analisa perubahan modal kerja 3. Analisa trend dari ratio unsur-unsur neraca dan data operasi yang ada kaitannya. 4. Analisa persentase per komponen dari neraca dan laporan laba-rugi.

5.

6.

ratio yang memperlihatkan hubungan beberapa unsur neraca, laporan laba-rugi, dan kedua laporan keuangan tersebut. 6. Analisa perbandingan dengan ratio industri. 7. Analisa perubahan pendapatan netto atau analisa perubahan laba bruto. 8. Analisa titik impas atau analisa break-even point. Syarat-syarat Laporan Keuangan Berikut syarat-syarat yang harus dipenuhi didalam membuat Laporan Keuangan 1. Relevan artinya bahwa informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan. 2. Dapat dimengerti artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara jelas dan mudah difahami oleh para pemakainya. 3. Daya uji artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntansidan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain. 4. Netral artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu. 5. Tepat waktu artinya bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya 6. Daya banding artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama. 7. Lengkap artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tersebut diatas dan tidak menyesatkan pembaca.

7.

Keterbatasan Laporan Keuangan Laporan keuangan memiliki beberapa keterbatasan, berikut beberapa keterbatasan laporan keuangan : Dalam prinsip-prinsip akuntansi indonesia atau ikatan akuntan Indonesia (IAI) secara terperinci menjelaskan tentang sifat dan keterbatasan laporan keuangan yaitu : 1. Laporan keuangan bersifat historis, laporan kejadian yang telah lewat karenanya, laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. 2. Laporan keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu. 3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan. 4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. Demikian pula penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan

jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan. 5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, bila terhadap beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil. 6. Laporan keuangan lebih menekankan kepada makna ekonomis suatu peristiwa atau transaksi daripada bentuk hukumnya. 7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknik, dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknik akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan. 8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antara perusahaan. 9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan (IAI, 1994). 10. Laporan keuangan dibuat antara waktu tertentu (intern report) dan bukan merupakan laporan final. 11. Adanya beberapa standar nilai yang bergabung. Beberapa aktiva, biasanya aktiva tetap dilaporkan berdasarkan harga perolehan dikurangi dengan akumulasi pengahapusannya, karena nilai aktiva itu dalam laporan keuangan akan tercantum sebesar nilai bukunya. 12. Adanya pengaruh daya beli uang berubah. 13. Adanya faktor yang tidak dapat dinyatakan dengan uang. 8.

Peranan Pemeriksaan Akuntan Publik Perkembangan profesi akuntansi sejalan dengan jenis jasa akuntansi yang diperlukan oleh masyarakat yang makin lama semakin bertambah kompleksnya. Gelar akuntan adalah gelar profesi seseorang dengan bobot yang dapat disamakan dengan bidang pekerjaan yang lain. Misalnya bidang hukum atau bidang teknik. Akuntan Publik (Public Accountants) Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Yang termasuk dalam kategori akuntan publik adalah akuntan yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) dan dalam prakteknya sebagai seorang akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harus memperoleh izin dari Departemen Keuangan. Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen.

9.

Bentuk-bentuk Laporan Keuangan

Terdapat empat jenis laporan keuangan utama, yakni neraca (laporan perubahan posisi keuangan), laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Pelaporan keuangan (financial reporting) mencakup tidak hanya laporan keuangan, tetapi juga media-media lain yang dapat digunakan untuk mengomunikasikan informasi baik yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan proses akuntansi. Misalnya, laporan tahunan kepada para pemegang saham tidak hanya berisi laporan keuangan utama, seperti tercantum di atas, tetapi juga informasi lain, seperti rasio-rasio keuangan yang dianggap penting, ikhtisar jumlah atau saldo rekeningrekening tertentu. 2.

BAGIAN-BAGIAN LAPORAN KEUANGAN Bagian-bagian dari laporan keuangan meliputi : 1. Neraca (Balance Sheet), menyajikan aktiva pada sisi sebelah kiri,yang merupakan alokasi dari dana,kewajiban dan ekuitas pada sebelah kanan yang merupakan sumber dana perusahaan. 2. Laporan Laba Rugi (Income Statement), Laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama satu periode akuntansi,biasanya setiap satu kuartal atau satu tahun. 3. Laporan Laba Ditahan (Statement of Shareholders Equity), menyajikan perubahanperubahan pada pos-pos ekuitas untuk mengidentifikasi alasa perubahan klaim pemegang ekuitas atas aktivanya. 4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow), Tujuan dari pembuatan laporan arus kas ini adalah: a. Memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu. b. Memberikan informasi mengenai efek kas dari tiga kategori aktivitas yaitu aktivitas investasi,aktivitas pendanaan,aktivitas operasi.

3.

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumbersumber daya yang dipercayakan kepada mereka. 3.

Prosedur Analisis Keuangan Menurut Bernstein (1983 : 3) analisis laporan keuangan mencangkup penerapan metode dan teknik analitis atas laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuruan-ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan.

Dari pengertian tersebut dapat kita ketahui prosedur dalam analisis laporan keuangan : 1. Input : Laporan keuangan dan data lainnya 2. Metode dan teknik analisis laporan keuangan 3. Output : Informasi yang berguna bagi pengambilan Keputusan. Prosedur analisis meliputi tahapan sebagai berikut : a. Review Data Laporan Keuangan Merupakan aktivitas penyesuaian data laporan keuangan terhadap berbagai hal, baik sifat/jenis perusahaan yang melaporkan maupun system akuntansi yang berlaku. b. Menghitung Dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis dilakukan perhitunganperhitungan, baik metode perbandingan, persentase per komponen, analisis rasio keuangan, dan lain-lain. c.

Membandingkan/Mengukur

Langkah berikutnya setelah melakukan perhitungan adalah membandingkan/mengukur. Langkah ini diperlukan guna mengetahui kondisi hasil perhitungan tersebut. d. Menginterpretasi Interpretasi merupakan inti dari proses analisa sebagai perpaduan antara hasil pembandingan/pengukuran dengan kaidah teoritik yang berlaku. Hasil interpretasi mencerminkan keberhasilan maupun permasalahan apa yang dicapai perusahaan dalam pengelolaan keuangan. e. Solusi Merupakan langkah terakhir dari rangkaian prosedur analisa. Dengan memahami problem keuangan yang dihadapi perusahaan maka akan ditempuh solusi yang tepat 4.

Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan Analisa laporan keuangan adalah suatu kegiatan penilaian, penelaahan atas laopran keuangan perusahaandengan mendasarkan kepada beberapa metode dan teknik penganalisaaannya sehingga mereka yang berkepentingan terhadap perusahaan dapat melakukan evaluasi dan tindakan lebih lanjut pada perusahaan tersebut. Terdapat beberapa teknik analisis yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan sebagai berikut : 1. Analisa perbandingan adalah metode dan teknik analisa dengan memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih. Dengan menunjukkan : a. data absolut (jumlah dalam rupiah); b.

kenaikan dan penurunan dalam jumlah rupiah;

c.

kenaikan dan penurunan dalam persen;

d.

perbandingan yang dinyatakan dalam ratio;

e.

persentase dari total.

cara

2. Analisa perubahan modal kerja 3. Analisa trend dari ratio unsur-unsur neraca dan data operasi yang ada kaitannya. 4. Analisa persentase per komponen dari neraca dan laporan laba-rugi. 5. ratio yang memperlihatkan hubungan beberapa unsur neraca, laporan laba-rugi, dan kedua laporan keuangan tersebut. 6. Analisa perbandingan dengan ratio industri. 7. Analisa perubahan pendapatan netto atau analisa perubahan laba bruto. 8. Analisa titik impas atau analisa break-even point. 6.

Syarat-syarat Laporan Keuangan Berikut syarat-syarat yang harus dipenuhi didalam membuat Laporan Keuangan 1. Relevan artinya bahwa informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan. 2. Dapat dimengerti artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara jelas dan mudah difahami oleh para pemakainya. 3. Daya uji artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntansidan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain. 4. Netral artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu. 5. Tepat waktu artinya bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya 6. Daya banding artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama. 7. Lengkap artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tersebut diatas dan tidak menyesatkan pembaca.

7.

Keterbatasan Laporan Keuangan Laporan keuangan memiliki beberapa keterbatasan, berikut beberapa keterbatasan laporan keuangan : Dalam prinsip-prinsip akuntansi indonesia atau ikatan akuntan Indonesia (IAI) secara terperinci menjelaskan tentang sifat dan keterbatasan laporan keuangan yaitu : 1. Laporan keuangan bersifat historis, laporan kejadian yang telah lewat karenanya, laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. 2. Laporan keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu.

3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan. 4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. Demikian pula penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan. 5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, bila terhadap beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil. 6. Laporan keuangan lebih menekankan kepada makna ekonomis suatu peristiwa atau transaksi daripada bentuk hukumnya. 7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknik, dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknik akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan. 8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antara perusahaan. 9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan (IAI, 1994). 10. Laporan keuangan dibuat antara waktu tertentu (intern report) dan bukan merupakan laporan final. 11. Adanya beberapa standar nilai yang bergabung. Beberapa aktiva, biasanya aktiva tetap dilaporkan berdasarkan harga perolehan dikurangi dengan akumulasi pengahapusannya, karena nilai aktiva itu dalam laporan keuangan akan tercantum sebesar nilai bukunya. 12. Adanya pengaruh daya beli uang berubah. 13. Adanya faktor yang tidak dapat dinyatakan dengan uang. 8.

Peranan Pemeriksaan Akuntan Publik Perkembangan profesi akuntansi sejalan dengan jenis jasa akuntansi yang diperlukan oleh masyarakat yang makin lama semakin bertambah kompleksnya. Gelar akuntan adalah gelar profesi seseorang dengan bobot yang dapat disamakan dengan bidang pekerjaan yang lain. Misalnya bidang hukum atau bidang teknik. Akuntan Publik (Public Accountants) Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Yang termasuk dalam kategori akuntan publik adalah akuntan yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) dan dalam prakteknya sebagai seorang akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harus memperoleh izin dari Departemen Keuangan. Seorang akuntan publik

dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen. 9.

Bentuk-bentuk Laporan Keuangan Terdapat empat jenis laporan keuangan utama, yakni neraca (laporan perubahan posisi keuangan), laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Akuntansi Keuangan (SAK) yang terdiri atas laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas. 1. Laporan Laba/Rugi (Income Statement) Laporan laba/rugi adalah laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban dari suatu perusahaan dalam satu periode akuntansi. Laporan laba/rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. Bentuk laporan laba/rugi yang lazim digunakan ada dua, yaitu: a. Bentuk Langsung (Single Step) Menurut bentuk ini, seluruh pendapatan dijumlahkan dan semua beban dijumlahkan. Dari selisih jumlah pendapatan dengan jumlah beban dapat diketahui besarnya laba atau rugi usaha.

b. Bentuk Bertahap (Multiple Step) Menurut bentuk ini, dalam laporan laba/rugi diadakan pengelompokan atas jenis pendapatan dan jenis beban. Di mana pendapatan dibedakan atas pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, serta beban dibedakan pula atas beban usaha dan beban di luar usaha. Kemudian dari selisih pendapatan dan beban diperoleh laba atau rugi perusahaan.

Contoh :

2. Laporan Perubahan Modal (Capital Statement) Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan sebab-sebab adanya perubahan modal, dari modal awal sampai dengan modal akhir periode. Dalam laporan

perubahan modal ditunjukkan dengan perhitungan antara modal pemilik awal periode ditambah laba bersih seperti yang tercantum dalam laporan laba/rugi, kemudian dikurangi dengan pengambilan pribadi pemilik (prive), sehingga diperoleh modal pemilik akhir periode.

3. Neraca (Balance Sheet) Neraca adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan atau posisi keuangan suatu perusahaan pada akhir periode. Posisi keuangan yang dimaksud terdiri atas jumlah aktiva, kewajiban, dan modal. Dalam penyusunan neraca harus diurutkan sesuai dengan tingkat likuiditasnya atau tingkat kelancarannya. Rekening yang lancar harus didahulukan penyusunannya dan rekening yang kurang lancar disusun di bawahnya. Neraca dapat disusun dengan dua bentuk, yaitu bentuk stafel dan bentuk skontro. a. Bentuk Laporan (Stafel) Neraca yang disusun dalam bentuk stafel artinya neraca disajikan dengan harta atau aktiva di bagian atas dan kewajiban serta modal di bagian bawahnya. Neraca bentuk stafel sering disebut juga bentuk laporan/ vertikal.

b. Bentuk T (Skontro) atau Bentuk Rekening Neraca yang disusun dalam bentuk T artinya penyajian harta atau aktiva di sebelah kiri, sedangkan kewajiban dan modal di sebelah kanan. Neraca bentuk skontro sering disebut juga bentuk sebelahmenyebelah.

4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows) Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan arus masuk dan arus keluar tentang kas dan setara dengan kas. Kas merupakan uang tunai atau saldo kas dan rekening giro, sedangkan setara kas merupakan investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek yang dengan cepat dapat dijadikan kas. Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dapat diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, dengan disesuaikan bisnis perusahaan tersebut. Pengklasifikasian menurut aktivitas bertujuan memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara dengan kas. a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari pendapatan perusahaan. Oleh karena itu arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang memengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Arus kas dari aktivitas operasi meliputi: 1) penerimaan kas dari penjualan barang atau jasa, 2) penerimaan kas dari royalti, fee, komisi, dan pendapatan lain, 3) pembayaran kas kepada pemasok barang atau jasa, 4) pembayaran kepada karyawan, 5) penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya, 6) pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi, 7) penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan. b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Arus kas dari aktivitas investasi meliputi: 1) pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri, 2) penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, peralatan, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, 3) perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain, 4) uang muka dari pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan), 5) pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or trading), atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan. c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klain terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Arus kas dari aktivitas pendanaan meliputi: 1) penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya, 2) pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan, 3) penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya, 4) pelunasan pinjaman, 5) pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lessee) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan (finance lease). Lihat gambar di bawah

Laporan keuangan yang disajikan setiap akhir periode tersebut didasarkan pada Standar Pelaporan keuangan (financial reporting) mencakup tidak hanya laporan keuangan, tetapi juga media-media lain yang dapat digunakan untuk mengomunikasikan informasi baik yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan proses akuntansi. Misalnya, laporan tahunan kepada para pemegang saham tidak hanya berisi laporan keuangan utama, seperti tercantum di atas, tetapi juga informasi lain, seperti rasio-rasio keuangan yang dianggap penting, ikhtisar jumlah atau saldo rekeningrekening tertentu.

Dibawah ini adalah beberapa bentuk laporan keuangan mulai dar Laba rugi, Neraca, Perubahan Modal dan Aliran Arus Kas : APB Statement No.4 berjudul Basic Concepts and Accounting Principles Underlying Financial Statements Business Enterprises. Laporan ini bersifat deskriptif, dan laporan ini banyak mempengaruhi studi-studi berikutnya tentang tujuan laporan keuangan. Dalam laporan ini, tujuan laporan keuangan di golongkan sebagai berikut : 1.

Tujuan Khusus Tujuan khusus laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar sesuai dengan GAAP

2.

Tujuan Umum

 Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan 

Kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba



Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba 

Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban 

Mengungkapkan informasi relevan lainnyayang dibutuhkan para pemakai laporan. 3.

Tujuan Kualitatif 

Relevance : memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat membantu pemakai laporan dalam pengambilan keputusan. 

Understanability : informasi yang dipilih untuk disajkan bukan saja penting tetapi juga harus informasi yang di mengerti pemakai 

Verifiability : hasil akuntansi harus dapat di periksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama. 

Neutrality : laporan akuntansi harus bersikap netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. 

Timelines : laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilaan keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat. 

Comparability : informasi akuntansi harus dapat saling di bandingkan,artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain. 

Completeness : informasi akuntansi yang dilaporkan harus harus mencakup semua kebutuhan yang layak dari para pemakai

4.

PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN TUJUAN PENGGUNAANNYA

1. Investor : penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. 2. Karyawan : karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi untuk~ menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja dan kesempatan kerja. 3. Pemberi pinjaman : pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjamari serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. 4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya : pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang kewajibannya akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usah berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utam rnereka bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan. 5. Stakeholders (para pemegang saham) : para pemegang saham berkepentingan dengan informasi mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang diperoleh dan penambahan modal untuk business plan selanjutnya. 6. Pelanggan : para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau bergantung pada perusahaan. 7. Pemerintah : pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumberdaya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun statistik pendapatan nasional dan statisti lainnya 8. Masyarakat : perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat daiam berbagai cara. Misalnya: perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan dan rangkaian aktivitasnya.

5.

JENIS LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan dapat diidentifikasikan secara jelas dari informasi yang diperoleh oleh suatu perusahaan. Komponen laporan keuangan selalu disajikan dengan urutan sebagai berikut. 1. Nama perusahaan pelapor atau identitas lain. 2. Cakupan laporan keuangan, apakah mencakup hanya satu entitas atau beberapa entitas.

3. Tanggal atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan, mana yang lebih tepat bagi setiap komponen laporan keuangan. 4. Mata uang pelaporan. 5. Satuan angka yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan.

Related Documents

Makalah Pak Aman.docx
November 2019 31
Makalah Pak Idoy.docx
April 2020 23
Makalah Via Pak Soni.docx
December 2019 28
Makalah Pak Agung.docx
July 2020 20
Makalah Pak Hadi.docx
April 2020 22
Makalah Pak Nassar.docx
November 2019 18

More Documents from "sriniantidaud"

Kerja.docx
November 2019 32
Makalah Pak Agung.docx
July 2020 20
01 Tkpa.pdf
July 2020 17
Mpdf (4)
October 2019 33