BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) disekolah menengah seharunya dilakukan dengan melibatkan siswa dalam melakukan penyelidikana. Hal tersebut dideskripsikan secara eksplisit dalam kurikulum yang digunakan di Indonesia, termasuk dalam kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan saintifik. Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang mengembangkan ranah pengetahuan, sikap, dan ketrampilan sains secara simultan. Oleh karena itu, rancangan pembelajaran IPA harus dapat memuat pengembangan ketiga ranah tersebut. Untuk mengembangkan ranah sikap dan ketrampilan sains tidak cukup hanya mengandalkan pembelajaran di kelas, tetapi perlu ditunjang dengan pembelajaran di luar kelas, baik dalam bentuk aktivitas proyek maupun aktivitas terarah berupa praktikum maupun eksperimen. Beberapa materi pelajaran IPA berupa prinsip-prinsip dasar yang memerlukan pemahaman melalui pengalaman dan pengamatan langsung dalam laboratorium. Oleh karena itu, keberadaan laboratorium di sekolah sangat penting dalam mendukung keberhasilan pembelajaran IPA agar pemahaman siswa terhadap materi menjadi utuh dan komprehensif. Laboratorium harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Sebagus dan selengkap apapun suatu laboratorium tidak akan beraryi apa-apa bila ditunjang dengan manajemen yang bauk. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium perlu dikelola dengan baik untuk kelancaran proses belajar mengajar. Untuk memperlancar proses belajar mengajar di laboratorium diperlukannya suatu struktur organisasi laboratorium yang berfungsi mengoptimalkan fungsi laboratorium sebagai sarana siswa dalam mengembangkan konsep yang telah mereka miliki sebelumnya. Mengorganisasikan laboratorium berarti menyusun sekelompok orang / petugas dan sumberdaya lain untuk melaksanakan suatu rencana atau program dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara yang berdayaguna terhadap laboratorium. Pengorganisasian laboratorium meliputi pengaturan dan pemeliharaan alat-alat dan bahan-bahan
1
laboratorium, pengadaan alat-alat dan bahan-bahan, dan menjaga kedisiplinan dan keselamatan laboratorium.Orang-orang yang terlibat langsung dalam organisasi lab adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum, koordinator lab, penanggung jawab teknis lab, laboran, dan guru-guru mapel IPA (Kimia, Fisika, Biologi). 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah struktur organisasi laboratorium disekolah? 2. Apa tugas pokok pengelola dalam organisasi laboratorium IPA di sekolah ? 1.3 Tujuan 1. Mendeskripsikan struktur organisasi laboratorium IPA di sekolah. 2. Menjelaskan tugas pokok pengelola dalam organisasi laboratorium IPA di sekolah.
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Organisai Laboratorium Organisasi laboratorium IPA disekolah terkait dengan pemberdayaan segala sumber daya yang dimiliki sekolah dalam penyelenggaraan laboratorium IPA di sekolah. Pemberdayaan sumber daya perlu direncanakan dan dilaksanakan secara teratur agar penyelenggaraan laboratorium dapat berjala sesuai dengan fungsi dan manfaat dalam proses pembelajaran. Laboratorium harus dikelola dengan baik dan perlu ditetapkan struktur organisasi pengelolannya. Menurut
Poerwadarminta
dalam
Kamus
Umum
Bahasa
Indonesia
mengatakan bahwa, Laboratorium adalah tempat untuk mengadakan percobaan (penyelidikan dan sebagainya) segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan sebagainya. Sedangkan laboran adalah orang (ahli ilmu kimia dan sebagainya) yang bekerja di laboratorium. Dalam Cambridge Advanced Leaner’s Dictionary, Laboratorium adalah ruang atau bangunan dengan peralatan ilmiah untuk melakukan tes ilmiah atau untuk mengajar ilmu pengetahuan, atau tempat dimana bahan kimia atau obat-obatan yang diproduksi. Jadi dapat disimpulkan bahwa, laboratorium IPA adalah tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian, dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang memadai. Pengorganisasian merupakan kegiatan dasar manajemen. Pengorganisasian dilakukan untuk menghimpun dan menyusun semua sumber daya manusia, sedemikian rupa sehingga kegiatan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien. Mengorganisasikan laboratorium IPA berarti menyusun sekelompok orang atau petugas dan sumber daya untuk melaksanakan suatu rencana atau program guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara yang paling berdaya guna terhadap laboratorium IPA.
3
1. Fungsi Organisasi Laboratorium a. Kejelasan Tanggung Jawab. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab dan apa yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab kepada pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan, karena pelaksanaan kewenangan itu yang harus dipertanggungjawabkan. b. Kejelasan Kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur organsisasi sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun hubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang dipercayakan kepada seseorang. c. Kejelasan Uraian Tugas. Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi sangat membantu pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas. d. Kejelasan Jalur Hubungan. Dalam rangka pelaksaan tugas dan tanggung jawab setiap karyawan atau pegawai dalam sebuah organisasi, maka dibutuhka kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur, sehingga jalur penyelesaian pekerjaan akan semakin efektif dan dapat saling menguntungkan. 2. Manfaat Organisasi Laboratorium a. Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan lebih efektif dengan adanya organisasi yang baik. b. Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat ini ialah, jika organisasi bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk masyarakat
menjadi
dan
memiliki
pola
hidup
sehat.
Organisasi
Kepramukaan, akan menciptakan generasi mudah yang tangguh dan ksatria. c. Organisasi menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan. Jika kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup, berorganisasi dapat menjadi solusi.
4
d. Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang seiring dengn munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi yang nanti akan mengukir sejarah ilmu pengetahuan. 2.2 Struktur Organisasi Laboratorium Struktur organisasi laboratorium IPA di sekolah dapat digambarkan sebagai berikut:
Kepala Sekolah
Wakesek Kurikulum
Wakesek Sarana & Prasarana
Koordinator Laboratorium
Guru IPA
Laboran / Teknisi
Peserta Didik Pada struktur organisasi tersebut, koordinator laboratorium mendapatkan komando dari kepala sekolah secara langsung dan mendapatkan komando dari wakil kepala sekolah urusan kurikulum dan sarana prasarana. Untuk mendukung proses pembelajaran yang bermutu, laboratorium sekolah harus memiliki tenaga laboratorium yang kompeten. Tenaga laboratorium sekolah merupakan tenaga kependidikan yang diangkat untuk menunjang kegiatan proses pendidikan di laboratorium sekolah. Laboran adalah tenaga laboratorium dengan keterampilan tertentu yang bertugas membantu guru dan siswa dalam kegiatan
5
pembelajaran di laboratorium sekolah. Adapun teknisi adalah tenaga laboratorium yang memiliki jenjang keterampilan dan keahlian tertentu yang lebih tinggi dari laboran, yang bertugas membantu guru dan siswa dalam kegiatan pembeljaran di laboratorium sekolah. Keberadaan organisasi laboratorium sekolah ditandai dengan adanya kejelasan fungsi dan kedudukan laboratorium dalam organisasi sekolah, personalia laboratorium, dan manajemen pengelolaan laboratorium. Pengelolaan laboratorium dapat diatur oleh kepala bagian kurikulum. 2.2.1
Tugas Dan Tanggung Jawab Pengelolaan Laboraorium
Tugas utama pengelolaan laboratorium adalag mengoordinasi semua kegiatan laboratorium mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan di laboratorium. 1. Kepala Sekolah: Tugas-tugas kepala sekolah: a. Memberi tugas kepada penanggung jawab teknis laboratorium IPA, penanggungjawab mata pelajaran ( fisika, biologi, kimia) b. Memberikan bimbingan, motivasi, pemantauan, dan evaluasi kepada petugas-petugas laboratorium c. Memberikan motivasi kepada guru-guru IPA dalam hal kegiatan laboratorium IPA d. Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium 2. Wakil Kepala Sekolah a. Membantu tugas kepala sekolah dalam bidang srana dan prasarana laboratorium b. Membantu tugas kepala sekolah dalam bidang kegiatan pembelajaran laboratorium 3. Penanggung Jawab Teknis Laboratorium Tugas Penanggung jawab teknis laboratorium: a. Bertanggungjawab atas kelengkapan administrasi laboratorium b. Bertanggungjawab atas kelancaran kegiatan laboratorium
6
c. Mengusulkan kepada kepala sekolah tentang pengadaan alat/bahan laboratorium d. Bertanggung jawab tentang kebersihan, penyimpanan, perawatan, dan perbaikan alat 4. Koordinator/kepala Laboratorium Tugas Kepala laboratorium a. Mengkoordinasikan guru mata pelajarn IPA (Fisika,biologi, kimia) b. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium c. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium d. Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium e. Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium f. Memelihara dan perbaikan alat-alat laboratorium g. Inventarisasi dan pengadministrasian peminjaman alat-alat laboratorium h. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium 5. Laboran a. Mengerjakan tugas-tugas administrasi laboratorium b. Menyimpan semua alat dan bahan secara rapi sesuai dengan jenisnya c. Mempersiapkan dan menyimpan kembali alat yang telah digunakan d. Merawat semua alat dan bahan serta fasilitas laboratorium e. Memelihara kebersihan dan ruang laboratorium serta kelengkapannya. Menetapkan tugas dan fungsi pengelolaan laboratorium IPA Tabel 2.1 Tugas dan Fungsi Pengelolaan Laboratorium IPA Posisi Tugas dan fungsi Kepala Bertugas mengelola laboratorium laboratorium dan bertanggunga jawab terhadap semua kegiatan di laboratorium
7
Keterangan Kepala laboratorium dapat diangkat dari guru dan merupakan tenaga fungsional yang ditugaskan menjadi pimpinan tertinggi di laboratorium dan membawahi laboran, guru pembimbing praktikum, staf admisitrasi dan teknisi
Laboran
Guru pembimbing praktikum
Bertugas membantu pelaksanaan kegiatan dan teknisi operasional dalam laboratorium, serta mempersiapkan peralatan dan bahan. Pada umumnya, laboran juga ditugaskan menjalankan fungsi administrasi di laboratorium Bertugas membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan praktikum dan bertanggunga jawab terhadap keselamatan siswa dalam melakukan praktikum di laboratorium
8
Laboran adalag staf yang kompeten dalam kegiatan moperasional laboratorium dan diangkat khusus sebagai laboran
Guru pembimbing praktikum adalah guru studo yang harus memahammi konsep dan prosedur dalam melakukan praktikum
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1. Struktur organisasi laboratorium meliputi kepala sekolah, wakil kepala sekolah, koordinator lab, guru IPA, laboran/teknisi dan peserta didik. Pada struktur organisasi tersebut, koordinator laboratorium mendapatkan komando dari kepala sekolah secara langsung dan mendapatkan komando dari wakil kepala sekolah urusan kurikulum dan sarana prasarana. 2. Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, specimen biologi, bahan kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Pada dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja. Tugas utama pengelolaan laboratorium adalah
mengoordinasi
semua
kegiatan
laboratorium
mulai
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan di laboratorium.
9
dari
DAFTAR PUSTAKA Herujito, Yayat M. 2006. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta : PT. Grasindo. Novianti, Nur Raina .2011. Koontribusi Pengelolaan Laboratoriumdan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran, Edisi khusus No.1.Jawa Barat: Kencana. Sani, Ridwan Abdullah. 2018. Pengelolaan Laboratorium IPA Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Sirait, Justine T. 2010. Memahami Aspek-aspek Pengelolaan SDM dalam Organisasi. Jakarta: Grasindo.
10
Lampiran No. Nama Penanya 1. Henny Puspita Sari
2.
Gustina Siregar
Pertanyaan Apakah perbedaan teknisi dan laboran ?
Penjawab Dinni Arini : Teknisi merupakan orang yang memperbaiki alat-alat yang rusak, mendata kebutuhan alat, mengatur penggunaan alat-alat penelitian, serta menjaga keamanan. Sedangkan laboran merupakan tenaga laboratorium yang membantu dalam mengelola praktikum, membantu dalam penilaian laboran, dan menjaga keamanan.
Kesimpulan : Teknisi merupakan seseorang yang berperan dalam memperbaiki alat-alat yang rusak. Sedangkan laboran merupakan seorang yang membantu dalam mengelolaaan praktikum. 1. Apakah perbedaan Dinda Melani guru IPA dan 1. Guru IPA sebagai tenaga laboran? pendidik. Sedangkan 2. Apa saja fungsi dari laboran bertuhas dalam keduanya? laboratorium serta membuat jadwal. 2. Tugas guru yaitu mengajar, sebagai wali kelas, membantu laboran, menyusun kegiatan laboran. Sedangkan tugas laboran yaitu membantu pengelolaan laboratorium. Elgita Tarigan Perbedaannya yaitu guru hanya member materi dan alat-alat. Sedangkan laboran yang melaksanakan praktikum. 11
Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwasanya seorang guru bisa berperan sebagai laboran dalam suatu laboratorium. 3.
Herda Nainggolan
Bagaimana struktur Penyaji: Organisasi di Struktur organisasi di Universitas? universitas berbeda dengan struktur organisasi disekolah. Disekolah kepala sekolah yang memiliki peran tertinggi juga ikut dalam pengorganisasian, sedangkan diuniversitas seorang rector tidak ikut dalam pengorganisasian laboratorium.
12