DAFTAR ISI Halaman Halaman judul KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i Daftar isi................................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1 A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1 B. Rumusan masalah ............................................................................................................ 2 C. Tujuan............................................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3 1. Pengertian Organisasi .......................................................................................................... 3 2. Ciri-Ciri Organisasi .............................................................................................................. 3 3. Manfaat Organisasi .............................................................................................................. 4 4. Bentuk Bentuk Organisasi ................................................................................................... 4 5. Teori-Teori Organisasi ......................................................................................................... 6 6. Pengertian Pengorganisasian................................................................................................8 7. Tujuan Pengorganisasian......................................................................................................8 8. Unsur-Unsur Pengorganisasian............................................................................................9 9. Pengertian Struktur Organisasi............................................................................................10 10.Unsur-Unsur Struktur Organisasi.......................................................................................10 11.Faktor Penentu Struktur Organisasi....................................................................................10 12.Bentuk Bagan Struktur Organisasi......................................................................................11
BAB III PENUTUP.................................................................................................................14 3.1 Kesimpulan........................................................................................................................14 3.2 Saran..................................................................................................................................14 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
1
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia adalah mahluk sosial yang cenderung untuk hidup bermasyarakat serta mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai suatu tujuan tetapi karena keterbatasan kemampuan menyebabkan mereka tidak mampu mewujudkan tujuan tanpa adanya kerjasama. Hal tersebut yang mendasari manusia untuk hidup dalam berorganisasi. Pengorganisasian adalah suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur, serta membagi tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Manusia merupakan unsur terpenting dalam pengorganisasian karena manusia terdapat di dalam tugas-tugas yang saling berhubungan. Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal yang dimana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi atau orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialis kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan atau besaran satuan kerja. Pengorganisasian dalam konteks perubahan sosial menjadi titik strategis yang harus menjadi perhatian dengan seksama. Keberhasilan mencapai titik perubahan akan sangat ditentukan oleh pengorganisasian. Tanpa suatu pengorganisasian yang kuat, memadai dan sistematis, maka perubahan sosial hanya akan bergantung pada niat baik kekuasaan, pasar politik atau situasi lain yang tidak pasti. Salah satu faktor yang menentukan bahwa sebuah gerakan akan tetap berjalan pada relnya dan dapat mencapai tujuannya adalah pengorganisasian yang dipandu oleh kepemimpinan dan garis politik yang memihak kepada rakyat.
1
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas maka dapat dirumuskan permasalahan dari judul makalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Apa yang dimaksud dengan organisasi? Apa saja ciri-ciri, manfaat, bentuk-bentuk dan teori dari suatu organisasi? Apa yang dimaksud dengan pengorganisasian? Apa tujuan dari pengorganisasian? Apa saja unsur-unsur pengorganisasian? Apa yang dimaksud dengan struktur organisasi? Apa saja unsur-unsur dan faktor penentu dari struktur organisasi? Bagaimana bentuk bagan dari suatu organisasi?
1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Untuk mengetahui definisi dari organisasi Untuk mengetahui ciri-ciri, manfaat, bentuk-bentuk, dan teori dari suatu organisasi Untuk mengetahui definisi dari pengorganisasian Untuk mengetahui tujuan dari pengorganisasian Untuk mengetahui unsur-unsur pengorganisasian Untuk mengetahui definisi dari struktur organisasi Untuk mengetahui unsur-unsur dan faktor penentu dari struktur organisasi Untuk mengetahui bentuk bagan dari suatu organisasi
2
BAB II PEMBAHASAN
A. ORGANISASI 1. Pengertian Organisasi Organisasi adalah sekumpulan/sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan untuk bekejasama dengan pembagian atau alokasi tugas dan tanggung jawab tertentu dalam system koordinasi, kooperatif, dorongan-dorongan, dan pengaturan guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan. Beberapa pengertian mengenai organisasi menurut para ahli diantaranya sebagai berikut : 1. Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama. 2. James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. 3. Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. 4. Stephen P. Robbinss menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. 2. Ciri-Ciri Organisasi Menurut Berelson dan Steiner (1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang berfokus pada adanya perumusan tertulis daripada peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan sebagainya. 2. Hierarki, merupakan ciri organisasi yang berfokus kepada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piamida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut. 3. Besarnya dan kompleknya, dalam hal ini organisasi memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota tidak secara langsung (impersonal). 4. Lamanya (duration), yaitu berfokus pada eksistensi organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu sendiri.
3
Secara umum ciri-ciri organisasi yaitu sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.
Memiki tujuan dan sasaran Memiliki komponen yaitu atasan dan bawahan Adanya kerja sama yang terstruktur Memiliki pendegelasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.
3. Manfaat Organisasi Adapun beberapa manfaat organisasi yaitu sebagai berikut : Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan lebih efektif dengan adanya organisasi yang baik. b. Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat ini yaitu jika organisasi bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk masyarakat menjadi dan memiliki pola hidup sehat. c. Organisasi menawarkan karir yang dimana berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan. Jika kita menginginkan karir untuk kemajuan hidup, berorganisasi dapat menjadi solusi. d. Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang seiring dengn munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi yang nanti akan mengukir sejarah ilmu pengetahuan. a.
4. Bentuk-Bentuk Organisasi Adapun bentuk-bentuk organisasi yaitu sebagai berikut : a. Bentuk Organisasi Garis (Henry Fayol (Paris) Bentuk organisasi yang paling sederhana dan paling tua digunakan di kalangan militer dengan jumlah karyawan yang masih sedikit dan saling kenal, dan juga spesialisasi kerja yang belum begitu tinggi. Kelebihan: Kesatuan komando baik karena pimpinan beradadi atas satu tangan. Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat. Solidaritas karyawan tinggi karena saling kenal. Kekurangan: Jika sang pemimpin tidak mampu maka akan mudah jatuh Ada kecenderungan bertindak otokratis (berkuasa sendiri secara mutlak) Kesempatan berkemang terbatas
4
b. Bentuk Organisasi Fungsional (F.W. Taylor.) Bentuk ini merupakan bentuk dimana sebagian atau segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenang memberikan komando pada bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh FW Taylor. Kelebihan: Pembagian tugas-tugas jelas. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin. Digunakannya tenaga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsinya. Kekurangan: Adanya spesialisasi kerja maka akan sulit untuk mengadakan tour of duty. Karyawan lebih mementingkan bidangnya sehingga sukar untuk melaksanakan koordinasi. c. Bentuk Organisasi Fungsional dan Garis Bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian dibawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian. d. Bentuk Organisasi Garis dan Staf (Harrington Emerson) Biasanya digunakan oleh organisasi besar dengan daerah kerja yang luas dengan bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit. Memiliki satu atau lebih tenaga staf tenaga ahli yang memberi saran atau nasihat. Kelebihan: Dapat digunakan oleh tenaga organisasi sebesar apapun dan sekompleks apa pun. Keputusan yang matang dan sehat dapat diperoleh karena adanya tenaga ahli. Dapat mewujudkan “The right man in the right place”. Kekurangan: Solidaritas sukar diwujudkan karena tidak saling kenal Koordinasi antara departemen atau divisi kadang sukar diterapkan karena terlalu luasnya organisasi. e. Bentuk Organisasi Fungsional dan Staf Merupakan kombinasi organisasi fungsional dan staf, memiliki kekurangan dan kelebihan seperti halnya organisasi staf dan fungsional. f. Bentuk Organisasi Komite Bentuk organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistic manajement 5
g. Bentuk Organisasi Matrix Organisasi dimana penggunaan struktur organisasi menunjukkan dimana para spesialis yang mempunyai keterampilan dimasing-masing bagian dari bagian perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan.
5. Teori-Teori Organisasi Teori organisasi adalah suatu konsep, pandangan,tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi sehingga dapat lebih berhasil dan organisasi dapat mencapai sasaran yang ditetapkan. Adapun yang dimaksud masalah itu sendiri adalah segala sesuatu yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan. Adapun teori-teori organisasi yaitu sebagai berikut : 1. Teori organisasi klasik Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai tahunn 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas. Terdapat tig kategori pokok pendekatan klasik yakni, scientific management, administrative management, the bureaucratic model of organization ‘(beach, 1980:133). 2. Teori human relations Teori ini disebut juga teori neoklasik, teori hubungan kemanusiaan, teori hubungan kerja manusia atau the human relations theory. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori ini merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”. Suatu hubungan dikatakan hubungan kemanusiaan apabila hubungan tersebut sudah dapat memberikan kesadaran dan pengertian sehingga pihak lain merasa puas. 3. Teori organisasi perilaku Teori ini merupakan suatu teori yang memandang organisasi dari segi perilaku. Teori ini berpendapat bahwa baik atau tidaknya, berhasil atau tidaknya organisasi mencapai sasaan yang telah ditetapkan berasal dari para anggotanya. 4. Teori birokrasi Pada dasarnya teori organisasi birokrasi menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan, organisasi harus menjalankan strategi sebagai berikut: a. Pembagian dan penguasaan pekerjaan secara khusus b. Prinsip hierarki atau bawahan hanya bertanggung jawab kepada atasannya langsung c. Promosi didasarkan pada masa kerja dan prestasi kerja, dan dilindungi dari pemberhentian sewenang-wenang dan prestasi kerja, dan dilindungi dari pemberhentian sewenang-wenang yang disebut dengan prinsip loyalitas
6
d. Setiap pekerjaan dilaksanakan secara tidak pilih kasih, strategi ini dinamakan prinsip impersonal. e. Tiap-tiap tugas dan pekerjaan dalam organisasi dilaksanakan menurut sistem tertentu berdasarkan kepada data peraturan yang abstrak. Strategi ini dinamakan prinsip uniformitas. a. Teori organisasi proses Teori ini merupakan suatu teori yang memandang organisasi sebagai proses kerjasama formal. Teori ini memandang organisasi dalam arti dinamis yaitu selalu bergerak dan didalamnya terdapat pembagian tugas dan prinsip-prinsip yang bersifat umum (universal). b. Teori organisasi kepemimpinan Teori ini beranggapan bahwa berhasil tidaknya organisasi mencapai tujuan tergantung sampai berapa jauh seorang pemimpin mampu mempengaruhi bawahan sehingga meraka mampu bekerja dengan semangat yang tinggi dan tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien dan efektif. c. Teori organisasi fungsi Sekelompok kegiatan yang menjadi fungsi seorang pemimipin atau manager terdiri dari kegiatan menyusun perencanaan (planning) pengorganisasian (organizing), pemberian motivasi atau bimbingan (motivating), pengawasan (controling), dan pengambilan keputusan (deciion making). d. Teori pengambilan keputusan Teori ini berlandaskan adanya berbagai keputusan yang dibuat oleh para pejabat di setiap tingkatan, baik keputusan ditingkat puncak yang memuat ketentuan pokok atau kebijsanaan umum, keputusan ditingkat menengah yang memuat program-program untuk melaksanakan keputusan administratif, maupun keputusan ditingkat bawah. e. Teori kontingensi (teori kepentingan) Teori ini berlandaskan pada pemikiran bahwa pengelolaan organisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar apabila pemimpin organisasi mampu memperhatikan dan memecahkan situasi tertentu yang sedang dihadapi dan setiap situasi harus dianalisis sendiri. Dari semua teori ini, tidak satu pun teori ini dianggap paling lengkap atau paling dianggap baik dan tepat apabila mampu memperhatikan dan menyesuaikan dengan lingkungan dengan memperhitungkan situasi-situasi tertentu.
7
B. PENGORGANISASIAN 1. Pengertian Pengorganisasian Pengorganisasian adalah langkah untuk merancang struktur formal, menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh oleh pemimpin kepada staf dalam rangka agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efisien. Beberapa pengertian mengenai organisasi menurut para ahli diantaranya sebagai berikut : a. Menurut G. R Terry: pengorganisasian berasal dari kata organism (organisme) yang merupakan sebuah eititas dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka terhadap keseluruhan. b. Menurut Siagian (1983): Pengorganisasianadalah keseluruhan pengelompokan orangorang, alat-alat, tugas, tugas,kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatuorganisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan. c. Drs.H. Malayu S. P. Hasibuan: adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang - orang pada setiap aktifitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktifitas-aktifitas tersebut. d. T. Hani handoko: sesuatu yang digambarkan sebagai sesuatu yang tersentralisasi dan berisi tugas-tugas yang sangat terspesialisasikan.
2. Tujuan Pengorganisasian Adapun beberapa tujuan dari pengorganisasian, antara lain : 1. Membantu koordinasi. Memberi tugas pekerjaan kepada unit kerja secara koordinatif agar tujuan organisasi dapat melaksanakan dengan mudah dan efektif. Koordinasi dibutuhkan tatkala harus membagi unit kerja yang terpisah dan tidak sejenis, tetapi berada dalam satu organisasi. 2. Memperlancar pengawasan. Membantu pengawasan dengan menempatkan seorang anggota manajer yang berkompetensi dalam setiap unit organisasi. Dengan demikian sebuah unit dapat ditempatkan di dalam organisasi secara keseluruhan sedemikian rupa agar dapat mencapai sasaran kerjanya walaupun dengan lokasi yang tidak sama. 3. Membantu seorang menjadi lebih ahli dalam pekerjaan-pekerjaan tertentu. Spesialisasi pekerjaan dengan dasar keahlian dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, sehingga kemanfaatan produk dapat memberikan kepuasan dan memperoleh kepercayaan masyarakat pengguna. 4. Penghematan biaya. Dengan demikian pelaku organisasi akan selalu berhati-hati dalam menambah unit kerja baru karena membutuhkan biaya tambahan berupa gaji / upah. 8
Penambahan unit kerja sebaiknya dipertimbangkan berdasarkan nilai sumbangan pekerja baru dengan tujuan untuk menekan upah buruh yang berlebihan. 3. Unsur-Unsur Pengorganisasian Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu orang,kerjasama, dan tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan sesuatu kesatuan yang utuh. Adapun unsur-unsur organisasian secara terperinci adalah: a. Man (orang-orang) Dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personel. Pegawai atau personel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi yang menurut fungsi dan tingktannya terdiri dari unsur-unsur (administator) sebagai unsur pemimpin tertinggi dalam organisasi, para menejer ysng memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (non management/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi. b. Kerjasama Merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karna itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administator, manajer,dan pekerja (workers) secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi. c. Tujuan Merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang dicapai atau yang diharapkan, dan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tetang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy). Strategi, anggaran (hudgeting), dan peraturanperaturan (regulation) yang telah ditetapkan. d. Peralatan (equipment) Merupakan unsur yang keempat yaitu peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materai, mesin-mesin, uang, dan modal lainnya (tanah,gedung/bangunan’/kantor). e. Lingkungan (environment) Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. Yang termasuk dalam unsur lingkungan, yaitu kondisi atau situasi, tempat atau lokasi, dan wilayah operasi. f. Kekayaan alam Yang termasuk dalam kekayan alam ini misalya keadaan iklim,udara, air, cuaca (geografis,hidrografi,geologi,klimatologi), flora dan fauna. 9
C. STRUKTUR ORGANISASI 1. Pengertian Struktur Organisasi Struktur Organisasi adalah suatu susunan komponen-komponen (unit kerja) dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan, pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan (integrasi) secara formal.
2. Unsur-Unsur Struktur Organisasi Adapun unsur-unsur struktur organisasi yaitu sebagai berikut : a. Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dan kelompok kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugas-tugas tersebut menjadi satuan-satuan kerja (departementalisasi) b. Standarisasi kegiatan yaitu prosedur-prosedur yang digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang direncanakan c. Koordinasi kegiatan yang menunjukkan prosedur-prosedur yang mengintegrasikan fungsifungsi satuan kerja dalam organisasi d. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan yang menunjukkan lokasi / letak kekuasaan pembuatan keputusan e. Ukuran satuan kerja menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja.
3. Faktor Penentu Struktur Organisasi Sebagian organisasi terstruktur pada garis yang lebih mekanistis sedangkan sebagian yang lain mengikuti karakteristik organik. Berikut adalah faktor-faktor utama yang diidentifikasi menjadi penyebab atau penentu struktur suatu organisasi: a. Strategi Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi secara keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat. Tepatnya struktur harus mengikuti strategi. Jika manajemen melakukan perubahan signifikan dalam strategi organisasinya, struktur pun perlu dimodifikasi untuk menampung dan mendukung perubahan ini. Sebagian besar, strategi berfokus kepada tiga dimensi,antara lain : 1. Strategi inovasi, yaitu strategi yang menekankan diperkenalkannya produk dan jasa baru yang menjadi andalan. 2. Strategi minimalisasi biaya, yaitu strategi yang menekankan pengendalian biaya secara ketat, menghindari pengeluaran untuk inovasi dan pemasaran yang tidak perlu, dan pemotongan harga. 10
3. Strategi imitasi, yaitu strategi yang mencoba masuk ke produk-produk atau pasar-pasar baru hanya setelah viabilitas terbukti. b. Ukuran organisasi Terdapat banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi secara signifikan memengaruhi strukturnya. Sebagai contoh, organisasi-organisasi besar yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih cenderung memiliki banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal, serta aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil. Namun, hubungan itu tidak bersifat linier. c. Teknologi Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah input menjadi output. Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk atau jasa. d. Lingkungan Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan diluar organisasi yang berpotensi mempengaruhi kinerja organisasi. Kekuatan-kekuatan ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, badan peraturan pemerintah, kelompokkelompok tekanan publik, dan sebagainya. Struktur organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya karena lingkungan selalu berubah. Beberapa organisasi menghadapi lingkungan yang relatif statis, tak banyak kekuatan di lingkungan mereka yang berubah. Misalnya, tidak muncul pesaing baru, tidak ada terobosan teknologi baru oleh pesaing saat ini, atau tidak banyak aktivitas dari kelompok-kelompok tekanan publik yang mungkin mempengaruhi organisasi. Secara signifikan, lingkungan yang statis memberi lebih sedikit ketidakpastian bagi para manajer dibanding lingkungan yang dinamis. Karena ketidakpastian adalah sebuah ancaman bagi keefektifan sebuah organisasi, manajemen akan mencoba meminimalkannya. Salah satu cara untuk mengurangi ketidakpastian lingkungan adalah melalui penyesuaian struktur organisasi.
4. Bentuk-Bentuk Bagan Organisasi a. Bentuk Piramid Bentuk ini yang paling banyak digunakan karena bentuknya sederhana, jelas, dan mudah dimengerti. Bagan organisasi bentuk Piramid adalah suatu organisasi dimana bentuk bagan organisasi tersebut menyerupai piramid yang dimana suatu pimpinan tertinggi ada di paling atas piramid dan tingkatan pimpinan menengah dan bawahan ada di bagianbagian bawah. Tipe piramid memiliki ciri-ciri antara lain ialah: memiliki jumlah organisasi yang tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak Pada jumlah jabatan sedikit sebab tingkat tingkat relatifnya kecil 11
b. Bentuk Vertikal Bentuk vertikal seperti menyerupai bentuk piramid, yaitu dalam pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah, hanya bagan vertikal berwujud tegak sepenuhnya.
c. Bentuk Horizontal Bagan ini digambarkan secara mendatar. Bagan organisasi bentuk horizontal atau mendatar adalah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari atas atau ujung pimpinan tertinggi sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari kiri ke arah kanan atau sebaliknya.
12
d. Bentuk Lingkaran Menggambarkan hubungan antara satu jabatan dengan jabatan lain. Bagan organisasi bentuk lingkaran adalah suatu bentuk bagan organisasi dimana satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari luar bidang lingkaran ke arah titik tengah pusat lingkaran dimana di titik tengah adalah pejabat atau pimpinan tertinggi.
13
BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Dari pembahasan yang telah disampaikan, maka dapat disimpulkan bahwa organisasi memiliki arti penting dalam masyarakat karena organisasi dapat membantu dan mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam lingkungan dan kehidupannya. Organisasi merupakan tempat dan wadah aspirasi dari sekelompok individu yang berbeda beda.Tanpa adanya organisasi kita akan menjadi kesulitan untuk melaksanakan suatu kerja sama, karena setiap orang tidak akan mengetahui bagaimana cara bekerja sama dalam sebuah organisasi tersebut. Suatu organisasi dibentuk karena adanya suatu dorongan dari dalam diri sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan mengikuti organisasi, masyarakat dapat mengaktualisasikan dirinya, dan juga masyarakat akan memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah ikut organisasi. Jadi organisasi memiliki peranan yang sangat penting untuk keberhasilan seseorang di masa yang akan datang. Orang yang sukses ialah orang yang berhasil dalam kegiatan organisasinya.
3.2 SARAN Mengingat pentingnya suatu organisasi, maka perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya, dan setelah itu bisa diterapkan dalam bentuk aktual di lapangan. Dan untuk para pemimpin sebaiknya harus mengetahui semua hal yang menyangkut tentang organisasi baik secara individu maupun kelompok. Agar suatu organisasi berhasil, maka para anggotanya harus saling bekerja sama dengan baik dan menjaga kebersamaan agar apabila terjadi masalah dapat diselesaikan dengan baik-baik tanpa harus mengganggu proses organisasi.
14
DAFTAR PUSTAKA Qurrotu, Nadiyya. 2012. Makalah (Pengantar Manajemen) “PENGORGANISASIAN” (Organizing).(Online).http://nadiyyazummi.blogspot.com/2012/10/makalah pengantar-manajemen.html. (Diakses pada tanggal 9 September 2018). Ramdani, Dadan. 2013. Makalah Pengorganisasian.(Online). http://sinergimuda.blogspot.com/2013/01/makalah-pengertian-struktur organisasi.html. (Diakses pada tanggal 9 September 2018). Miharza, Almas. 2013. Bentuk-Bentuk Bagan Struktur Organisasi.(Online). http://v ixio.blogspot.com/2013/10/bentuk-bentuk-bagan-struktur-organisasi_3.html. (Diakses pada tanggal 9 September 2018). Amiruddin. 2013. Makalah Manajemen “Pengorganisasian (Organizing)”. (Online). http://ishaqul-huda.blogspot.com/2015/08/makalah-manajemen pengorganisasian.html. (Diakses pada tanggal 9 September 2018).
15