Makalah (metode Pemeriksaan).docx

  • Uploaded by: alvina dya
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah (metode Pemeriksaan).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 503
  • Pages: 2
1.

Faktor Praanalitik Pemeriksaan Cystatin C dapat dilakukan setiap saat tanpa persiapan khusus maupun puasa dan tidak terbatas bagi orang yang mempunyai faktor risiko penyakit ginjal kronis, pasien dengan tekanan darah tinggi, Penderita DM, Individu dengan kelebihan berat badan, Perokok, dan Usia >50 tahun (Laboratorium Klinik Kimia Farma, 2016).

2.

Faktor Analitik Pemeriksaan Cystanin C dapat menggunakan beberapa macam metode sebagai berikut : a.

Metode Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) Antibodi monoklonal spesifik untuk Cystatin C sebelumnya dilapisi ke microplate. Standar dan sampel dipipet ke dalam well jika terdapat Cystatin C maka akan diikat oleh antibodi. Setelah pencucian substansi yang tidak berikatan, sebuah enzim pengikat antibodi monoklonal spesifik/enzyme-linked monoclonal antibody spesific untuk Cystatin C ditambahkan ke dalam well. Kemudian dilakukan lagi pencucian untuk membuang reagen antibodi-enzim yang tidak berikatan, lalu larutan substrat ditambahkan ke dalam well dan warna yang terbentuk secara proporsional menunjukkan jumlah Cystatin C yang berikatan pada tahap awal. Pembentukan warna dihentikan dan intensitas warna diperiksa (Yaswir, 2012).

b. Metode PETIA (Particle Enhanced Turbidimetric Immunoassay) Cystatin C yang didapatkan dari Sampel serum atau plasma dicampur dengan anti Cystatin C yang didapatkan dari immunopartikel. Kompleks partikel yang terbentuk akan menyerap cahaya, dan dengan turbidimetri penyerapan cahaya berhubungan dengan kadar Cystatin C melalui interpolasi pada sebuah kurva kalibrasi standar yang ditetapkan (Yaswir, 2012). Sampel yang digunakan dalam dua pemeriksaan diatas adalah serum atau plasma EDTA/heparin, dianjurkan menggunakan sampel segar. Sampel serum atau plasma stabil selama 14 hari pada temperatur ruangan (8-25 °C), selama 21 hari pada suhu 2-8°C, dan selama 3 bulan bila disimpan pada suhu -20°C. Rentang pemeriksaan untuk metode ini adalah pada kadar Cystatin C 0,4-8,0mg/L, dan nilai normal Cystatin C adalah 0,531,01mg/L. Tidak didapatkan interferensi dengan trigliserida 12,5mmol/ml, hemoglobin

8,0g/L, bilirubin 420mg/L, obat-obatan, serta reumatoid faktor (RF) karena antibodi dibuat dari avian (ayam) (Yaswir, 2012).

c. Metode PENIA (Particle enhanced Immunonephelometry) Partikel Polystyrene yang dilapisi dengan antibodi Cystatin C beraglutinasi ketika dicampur dengan sampel yang mengandung Cystatin C. Intensitas dari cahaya yang dipancarkan/scattered light diperiksa menggunakan immunonefelometri dan tergantung pada kadar Cystatin C dalam sampel. Pada pemeriksaan ini dapat digunakan sampel serum, plasma EDTA dan heparin. Tidak ditemukan interferensi dengan: Hemoglobin ≤10 gr/L, Bilirubin ≤600 mg/L, Trigliserida ≤10 g/L, Intralipid ≤5,4 g/L, Rheumatoid Faktor ≤1200 IU/mL (Yaswir, 2012).

3.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Heparin dan EDTA dapat memengaruhi pemeriksaan Cystatin C sehingga pemeriksaan lebih baik mengunakan serum daripada plasma. Pengaruh EDTA terhadap pemeriksaan Cystatin C belum jelas, tetapi diduga berperan dalam reaksi imunoagregasi. Pengaruh heparin juga belum dapat dijelaskan. Cystatin C adalah zat endogen di dalam tubuh yang memenuhi syarat sebagai zat endogen yang dapat digunakan untuk estimasi GFR karena produksinya konstan, tidak dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, proses inflamasi, panas dan massa tubuh (Pusparini, 2005).

Laboratorium Klinik Kimia Farma. 2016. Deteksi Dini Kerusakan Ginjal dengan Cystanin C. https://labkimiafarma.co.id/deteksi-dini-kerusakan-ginjal-dengan-cystatin-c/. diakses pada 27 Oktober 2018. Pusparini. 2005. Cystatin C Sebagai Parameter Alternatif Uji Fungsi Ginjal. Vol.24 No.2. Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran universitas Trisakti. Yaswir, Rismawati dan Afrida Maiyesi. 2012. Pemeriksaan Laboratorium Cysyayin C Untuk Uji Fungsi Ginjal. Padang : Universitas Andalas.

Related Documents


More Documents from "Dewantara"