Makalah Metlid Kelompok 2.docx

  • Uploaded by: Silvia Telese
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Metlid Kelompok 2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,413
  • Pages: 16
MAKALAH “Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian” “Penelitian Ilmiah”

Oleh Kelompok 3 :

 Silvia Telese

(16 507 034)

 Belina E. Kosegeran (16 507 002)  Keisya Kereh

(16 507 089)

UNIVERSITAS NEGERI MANADO FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI 2019

pg. 1

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha kuasa karena atas perkenananNya kelompok kami boleh menyelesaikan makalah Metodologi Tumbuhan tentang “Penelitian Ilmiah”. Dengan harapan makalah ini dapat bermanfaat, maka kami sebagai penulis mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian makalah ini. Saran dan kritik yang membangun dengan terbuka kami terima untuk meningkatkan kualitas makalah ini.

Tondano, 19 Maret 2019

Penulis

pg. i

DAFTAR ISI Kata Pengantar …………………………………………………………………… i Daftra isi ……………………………………….…………………………………. ii Bab I Pendahuluan ……………………………………………………………….. 1 a. Pendahuluan …………………………………………………………….. 1 b. Rumusan masalah ……………………………………………………….. 1 c. Tujuan …………………………………………………………………… 2 Bab II Pembahasan ………………………………………………………………. 3 A. B. C. D. E.

Pengertian penelitian ilmiah ……………………………………………... Jenis-jenis penelitian ilmiah ………..……………………………………. Hakikat penelitian ilmiah ……....………………………………………… Ciri-ciri penelitian ilmiah ………………………………………………… Pola pikir penelitian ilmiah ……………………………………………….

3 4 5 8 10

Kesimpulan ………………………………………………………………………. 12 Daftar Pustaka …………………………………………………………………… 13

pg. ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Metode penelitian merupakan salah satu cara untuk mengungkapkan suatu kebenaran. Banyak para pakar kita yang telah meneliti suatu ilmu maupun penemuan baru dengan metode-metode yang telah ada.Penelitian adalah cara menemukan ilmu baru,oleh karenanya diperlukan metodemetode agar suatu penelitian dianggap valid dan relevan. Banyak cara yang ditempuh untuk mengadakan suatu penelitian dalam perkembangan ilmu sekarang ini. Penelitian adalah langkah sistematis dalam upaya memecahkan masalah. Penelitian merupakan penelaahan terkendali yang mengandung dua hal pokok yaitu logika berpikir dan data atau informasi yang dikumpulkan secara empiris. Logika berpikir tampak dalam langkah-langkah sistematis mulai dari pengumpulan, pengolahan, analisis, penafsiran dan pengujian data sampai diperolehnya suatau kesimpulan. Informasi dikatakan empiris jika sumber data mengambarkan fakta yang terjadi bukan sekedar pemikiran atau rekayasa peneliti. Penelitian menggabungkan cara berpikir rasional yang didasari oleh logika atau penalaran dan cara berpikir empiris yang didasari oleh fakta atau realita. Penelitian sebagai upaya untuk memperoleh kebenaran harus didasari oleh proses berpikir ilmiah yang dituangkan dalam metode ilmiah. Metode ilmiah adalah kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan ilmiah. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode ilmiah mengandung dua unsur penting yakni pengamatan (observation) dan penalaran (reasoning). Metode ilmiah didasari oleh pemikiran bahwa apabila suatu pernyataan ingin diterima sebagai suatu kebenaran maka pernyataan tersebut harus dapat diverifikasi atau diuji kebenarannya secara empirik (berdasarkan fakta).

B. Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5.

pg. 1

Jelaskan Pengertian penelitian ilmiah ! Jelaskan Jenis-jenis penelitian ilmiah ! Bagaimana Hakikat penelitian ilmiah ? Jelakan Ciri-ciri penelitian ilmiah ! Bagaimana Pola pikir penelitian ilmiah ?

C. Manfaat Dan Tujuan 1. 2. 3. 4. 5.

Agar kita dapat mengetahui Pengertian penelitian ilmiah Agar kita dapat menjelaskan Jenis-jenis penelitian ilmiah Agar kita dapat mengetahu Hakikat penelitian ilmiah Agar kita dapat mengetahui Ciri-ciri penelitian ilmiah Agar kita dapat mengetahui Pola pikir penelitian ilmiah

pg. 2

BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Penelitian Ilmiah 

Suatu usaha untuk mengumpulkan, mencatat dan menganalisa sesuatu masalah.



Suatu penyelidikan secara sistematis, atau dengan giat dan berdasarkan ilmu pengetahuan mengenai sifat-sifat daripada kejadian atau keadaan-keadaan dengan maksud untuk akan menetapkan faktor-faktor pokok atau akan menemukan paham-paham baru dalam mengembangkan metode-metode baru.



Penyedilidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan, hati-hati serta sistematis.



Usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah.



Pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.

Dari kelima definisi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: 

Merupakan usaha untuk memperoleh fakta-fakta atau mengembangkan prinsip-prinsip (menemukan/mengembangkan/ menguji kebenaran).



Dengan

cara/kegiatan

mengumpulkan,

mencatat

dan

menganalisa

data

(informasi/keterangan). 

Dikerjakan dengan sabar, hati-hati, sistematis dan berdasarkan ilmu pengetahuan dengan metode ilmiah.

Metode ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan observasi serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

pg. 3

B. Jenis-jenis Penelitian Ilmiah

1. Berdasarkan hasil yang diperoleh: 

Basic Research (Penelitian Dasar), Mempunyai alasan intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan



Applied Reseach (Penelitian Terapan), Mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui; bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien.

2. Berdasarkan bidang yang diteliti: 

Penelitian Sosial, secara khusus meneliti bidang sosial: ekonomi, pendidikan, hukum, dsb.



Penelitian Eksakta, secara khusus meneliti bidang eksakta: Kimia, Fisika, Teknik, dsb.

3. Berdasarkan Tempat Penelitian : 

Field Research (Penelitian Lapangan), langsung di lapangan;



Library Research (Penelitian Kepustakaan), dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya



Laboratory Research (Penelitian Laboratorium), dilaksanakan pada tempat tertentu / lab, biasanya bersifat eksperimen atau percobaan;

4. Berdasarkan Teknik yang digunakan : 

Survey Research (Penelitian Survei), tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti.



Experimen Research (Penelitian Percobaan), dilakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti.

pg. 4

5. Berdasarkan Keilmiahan :

1. Penelitian Ilmiah

Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar/tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu: 

Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti:



Kemampuan untuk meramalkan: sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat/waktu lain

2. Penelitian non ilmiah (Tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah)

Berdasarkan Spesialisasi Bidang (ilmu) garapannya : Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen, Pemasaran), Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan/PR, Periklanan), Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional), Pertanian (agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman), Teknik, Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan), dll.

Berdasarkan dari hadirnya variabel (ubahan) : variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap, yang menunjukkan variasi baik kuantitatif maupun kualitatif. Variabel : masa lalu, sekarang, akan datang. Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan / menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif ( to describe = membeberkan/menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen.

C. Hakikat Penelitian Ilmiah Penelitian ilmiah adalah suatu kegiatan yang sistematik dan obyektif untuk mengkaji suatu masalah dalam usaha untuk mencapai suatu pengertian mengenai prinsip – prinsipnya yang mendasar dan berlaku umum (teori) mengenai masalah tersebut. Penelitian yang dilakukan, berpedoman pada berbagai informasi (yang terwujud sebagai teori – teori) yang telah dihasilkan

pg. 5

dalam penelitian – penelitian terdahulu, dan tujuanya adalah untuk menambah atau menyempurnakan teori yang telah ada mengenai masalah yang menjadi sasaran kajian. Penelitian ilmiah dilakukan dengan berlandaskan pada metode ilmiah dan mengikuti cara – cara ilmiah yang telah ditentukan serta dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan bukan secara kebetulan dan lebih menggunakan penalaran atau aplikasi berfikir deduktif dan induktif. Cara ilmiah sendiri menurut Sulistyo Basuki (2010) meliputi : –

Bebas dari sentimen pribadi, obyektif



Terbuka, dapat diulang oleh ilmuan lain dengan metode yang sama



Rasa ingin tahu



Menghargai karya orang lain



Mempertahankan kebenaran



Kritis



Menjangkau ke masa depan

Selain itu penelitian ilmiah dikatakan ilmiah jika dalam kegiataanya didasarkan pada karateristik keilmuan yaitu : 

Rasional :

Penyelidikan ilmiah adalah sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh penlaran manusia. 

Empiris :

Menggunakan cara- cara tertentu yang dapat diamati orang lain dengan menggunakan panca indera manusia. 

Sistematis :

Menggunakan proses dengan langkah – langkah tertentu yang bersifat logis. Ciri penelitian ilmiah menurut Sulistyo Basuki adalah :

pg. 6

-

Penelitian ilmiah berdasarkan keyakinan bahwa setiap fenomena yang kasat mata dapat dijelaskan secara ilmiah.

Maksudnya bahwaalam semesta merupakan kosmos yang teratur, di dalamnya selalu ada sebab akibat. Jika manusia primitif menjelaskan sesuatu yang mereka lihat atau dengar selalu dikaitkan dengan campur tangan dewa atau kekuatan lain, sedangkan manusia modern menekankan pada sebab- sebab ilmiah. Walaupun masih banyak hal yang belum dijelaskan secar ilmiah, manusia berhasil menerapkan asumsi metode ilmiah -

Penelitian ilmiah menolak kebenaran berdasarkan kewibawaan, mengantinya dengan pendapat bahwa sesuatu itu sahih bilamana ada bukti yang mendukungnya. Penelitian tidak mengandalkan pendapat orang tua kecuali bila telah dibuktikan dengan fakta.

Tujuan penelitian ilmiah dapat dibedakan menjadi dua tujuan antar lain : 1. Tujuan penelitian ilmiah secara umum –

Untuk memperoleh informasi

Penelitian ilmiah biasanya akan berhubungan dengan informasi atau data yang masih baru dilihat dari aspek sipeneliti. Yaitu fakta baru diungkap dan disusun secar sisteatis. –

Untuk mengembangkan dan menjelaskan

Dengan melakukan pengembangan dan usaha menjelasakn melalui teori yang didukung fakta – fakta penunjang. –

Untuk menerangkan, memprediksi dan mengontrol suatu perubahan

Dengan meneliti akan dapat menerangkan keterkaiatan variabel yang ada. 1. Tujuan penelitian ilmiah secara khusus –

pg. 7

Mendeskripsikan fenomena

Mempeorleh pengetahuan yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu fenomena. –

Menjelaskan hubungan

Berusaha untuk menjelaskan hubungan antara fenomena terutama hubungan sebab akibat –

Meramalkan fenomena yang akan terjadi

Penjelasan hubungan sebab akibat sangat bergunamembuat generalisasi yang berlaku dan bisa juga menguji kebenaran. Fungsi penelitian ilmiah –

Sebagai cara untuk mengembangkan ilmu pengetahuan baik berupa temuan baru, pengembangan ilmu atau teori yang ada maupun koreksi terhadap ilmu atau teori yang telah usang.



Sebagai cara untuk pengembangan teknologi



Sebagai penyumbang informasi bagi pengambilan kebijakan dan perencaanaan program pembangunan



Sebagai alat pemecahan masalah praktis di lapangan



Menemukan sesuatu yang baru



Walaupun banyak cara untuk menemukan informasi atau karya baru dalam dunia pengetahuan penemuan yang dilakukan melalui sesuatu kegiatan penelitian adalah hasil yang andal dan mendapat pengakuan dari kalangan ilmuan



Menemukan permasalahan penelitian.



Untuk mengenal dan memilih penelitian permasalahan diperlukan kejelian dan penggunaan kriteria yang baik dari para peneliti.

D. Ciri-ciri Ilmiah

Suatu penelitian harus memenuhi beberapa karakteristik untuk dapat dikatakan sebagai penelitian ilmiah. Umumnya ada empat ciri penelitian ilmiah, yaitu :

pg. 8

1. Sistematik Sistematik berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai dengan pola dan kaidah yang benar. Pelaksanaannya dimulai dengan menemukan masalah penelitian, merumuskannya, dilanjutkan dengan langkah-langkah lain yang lebih kompleks dan diakhiri dengan penyusunan laporan penelitian. Masing-masing langkah tersebut harus pula dilaksanakan

menurut

pola

tertentu,

agar

diperoleh

hasil

penelitian

yang

dapat

dipertanggungjawabkan.

2. Logik Suatu penelitian ilmiah harus logik, yaitu dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau hukum yang menjadi kaidah bekerjanya akal yaitu logik. Prosedur penalaran yang dipakai adalah prosedur induktif (cara berpikir untuk menarik kesimpulan secara umum dari berbagai kasus individual) dan deduktif (cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang umum). Akhir-akhir ini sudah dikombinasikan kedua jenis prosedur penalaran tersebut menjadi prosedur penalaran yang dinamakan deducto hypothetico verivicatif.

3. Empirik Empirisme merupakan paham yang mendasari sekaligus menjadi karakteristik suatu penelitian ilmiah yang menekankan unsur aposteriori atau unsur yang berasal dari kesan indrawi. Suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari yang ditemukan dan diangkat sebagai bahan penelitian.

Tiga landasan yang mendasari karakteristik empirik itu sebagai berikut. a. Hal-hal empirik selalu mempunyai persamaan dan perbedaan. Hal ini yang mendasari adanya penggolongan atau klasifikasi serta adanya perbandingan satu sama lain. b. Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu. c. Setiap gejala empirik tidak dapat timbul secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya.

pg. 9

4. Replikatif Suatu penelitian yang pernah dilaksanakan harus dapat diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama apabila dengan metode, kriteria dan kondisi yang sama. Oleh karena itu, penyusunan definisi operasional variabel penelitian merupakan langkah yang penting agar peneliti lain yang ingin mengulangi penelitian tersebut dapat mengetahui dengan pasti metode, kriteria, maupun kondisi yang dimaksud peneliti pertama.

E. Pola Pikir Penelitian Ilmiah Metode ilmiah merupakan suatu cara ataupun runtutan yang berisi mengenai prosedur yang harus dilakukan dalam melakukan suatu proyek ilmiah. Dalam melakukannya pun ada metode yang harus dilakukan. Beberapa metode yang perlu dilakukan yang pertama adalah observasi awal. Tentu saja ini menjadi metode yang pertama dalam pembuatan suatu proyek ilmiah. Dalam metode ini ada beberapa proses yang perlu dilalui. Proses yang pertama adalah mengidentifikasi suatu masalah. Sehingga permasalahan yang terjadi harus diidentifikasi terlebih dahulu. Setelah selesai mengidentifikasi masalah, yang kedua adalah dengan merumuskan dan menyatakan hipotesis. Dalam hal ini akan menyatakan perkiraan terhadap suatu masalah tersebut yang nantinya akan dibuktikan dengan eksperimen. Kemudian, kini saatnya melakukan eksperimen. Melakukan suatu eksperimen harus jelas apa yang akan dilakukan dan beberapa langkahnya pun sangat perlu untuk diperhatikan. Setelah selesai melakukan eksperimen, kemudian kini saatnya untuk menyimpulkan terhadap eksperimen yang sudah dilakukan. Di dalam hasil eksperimen memang terkadang tidak sesuai dengan hipotesis. Jika memang hasilnya berbeda, tidak perlu untuk mengubah hipotesis. Karena hipotesis merupakan suatu perkiraan seseorang terhadap hasil pada eksperimen tersebut. Metode ilmiah juga memiliki karakteristik.

pg. 10

Karakteristik yang pertama adalah logis. Maka, dalam melakukan proyek ilmiah harus bisa memberikan kesimpulan yang rasional dan kemudian menyertakan bukti. Kemudian juga bersifat obyektif. Yaitu bisa digunakan oleh peneliti lain. Sehingga sebagai pembelajaran yang benar bagi semua orang tidak hanya untuk peneliti saja. Tidak hanya itu, dalam pembuatan proyek ilmiah juga harus memperhatikan pola pikir dalam metode ilmiah. Pola pikir metode ilmiah tersebut adalah : 1. Induktif Dalam pola pikir metode ilmiah induktif ini dengan menarik kesimpulan yang berasal dari kasus yang bersifat khusus kemudian dijadikan kesimpulan yang bersifat umum. Pembuatannya perlu diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan. 2. Deduktif Berkebalikan dengan metode ilmiah induktif, metode ilmiah deduktif ini mengambil kesimpulan dari kasus yang bersifat umum yang kemudian menjadikan kesimpulan yang bersifat khusus. Dalam menggunakan pola pikir ini juga perlu diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan yang fatal dalam proyek ilmiah.

BAB III PENUTUP

A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat di simpulkan bahwa: pg. 11

Penelitian merupakan metode menemukan kebenaran yang dilakukan dengan critical thinking (berpikir kritis). dengan demikian penelitian merupakan proses penemuan jawaban yang ilmiah atas masalah yang terjadi melalui pendekatan yang sistematis, logis, kritis yang terkontrol oleh bukti empiris untuk mencapai kebenaran ilmiah atau pengetahuan ilmiah. Penelitian bisa menggunakan metode ilmiah (scientific method) atau non- ilmiah (unscientific method). Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, menggunakan prinsip analisis, menggunakan teknik kuantitatif dan atau kualitatif. Fakta harus dengan alasan dan bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang obyektif.

DAFTAR PUSTAKA

Faisal, S. 1982. Metodologi Penelitian Pendidikan.Surabaya: Usaha Nasional

Fuchan, A. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pela

pg. 12

James L Bonwditch dan Anthony F Buono. 2001. A Primer on Organizational Behavior, edisi kelima, John-Wiley and Sons, Inc.

Julia Brannen. 2000. Memadu Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

Gay, L.R. 1983. Educational Research Competencies for Analysis & Application 2nd Edition. Ohio: A Bell & Howell Company.

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan-Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.

pg. 13

Related Documents


More Documents from "Vera Dwi Tamara"

Makalah Bab 3.docx
June 2020 4
Expo Centro De Computo
June 2020 11
Soal Mtk.docx
November 2019 18
Trim2
May 2020 12