Makalah Media Pembelajaran.docx

  • Uploaded by: fitri
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Media Pembelajaran.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,883
  • Pages: 9
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, serta perubahan aspek-aspek yang ada pada individu yang belajar. Kegiatan belajar mengajar kurang efektif apabila didalamnya tidak dibarengi dengan adanya media sebagai pendukug proses kegiatan tersebut. Melalui media pembelajaran proses pembelajaran akan memancing semangat siswa. Tanpa media pembelajaran materi yang akan disampaikan kurang mengena kepada siswa. Media pembelajaran merupakan salah satu unsur yang amat penting dalam suatu proses belajar mengajar. Untuk itu, seorang guru sebagai pendidik harus paham mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam media pembelajaran dan manfaat media pembelajaran. Salah satu nilai praktis media pembelajaran yang dikemukakan Nana Sudjana (1991) adalah media dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar. Maka dari itu, pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruhpengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran.

B. Tujuan 1. Untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam media pembelajaran 2. Untuk mengetahui manfaat media pembelajaran

1

BAB II NILAI-NILAI DAN MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN A. Nilai-Nilai dalam Media Pembelajaran Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar. Menurut Mukhtar (2003) tahun 50-an, media disebut sebagai alat bantu audio-visual, karena pada masa itu peranan media memang semata-mata untuk membantu guru dalam mengajar. Tetapi kemudian, namanya lebih populer sebagai media pengajaran atau media belajar. Berbagai bentuk media dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar ke arah yang lebih konkrit. Menurut Sadiman dalam Sukmahidayanti (2015) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sesuatu yang digunakan untuk mengirim informasi dari pengirim ke penerima agar menimbulkan keingintahuan peserta didik dan mendorong mereka untuk belajar. Maka dari itu, media pembelajaran dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat memudahkan proses belajar mengajar. Pemahaman akan nilai yang dimiliki masing-masing media ini penting, karena dalam proses pendidikan, guru harus memilih media yang tepat agar tujuan-tujuan yang diinginkan dapat tercapai dalam pembelajaran. Nana Sudjana (1991) mengemukakan nilai-nilai praktis media pembelajaran adalah: 1.

Dengan media dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar.

2.

Dengan media dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap.

3.

Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.

4.

Membantu tumbuhnya pemikiran dan memantau berkembangnya kemampuan berbahasa.

2

5.

Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran dengan lebih baik.

6.

Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga tidak bosan dan guru tidak

7.

kehabisan tenaga, apalagi bila mengajar untuk setiap jam pelajaran. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain. Nilai-nilai praktis media pembelajaran yang lain juga di kemukakan oleh Rahardjo (1986) adalah sebagai berikut:

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Membuat konsep yang abstrak menjadi konkrit. Membawa objek yang berbahaya dan sulit untuk dibawa ke dalam kelas. Menampilkan objek yang terlalu besar. Menampilkan objek yang tidak dapat diamati oleh mata telanjang. Membangkitkan motivasi belajar. Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun

7.

disimpan menurut kebutuhan, Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa.

B. Manfaat Media Pembelajaran Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara pengajar dengan pelajar sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebih khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci. Kemp dan Dayton (1985) misalnya, mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran, yaitu: 1.

Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan. Setiap pembelajar mungkin mempunyai penafsiran yang berbeda-beda

terhadap suatu konsep materi pelajaran tertentu. Dengan bantuan media, penafsiran yang beragam tersebut dapat dihindari sehingga dapat disampaikan kepada pebelajar secara seragam. Setiap pebelajar yang melihat atau mendengar uraian suatu materi pelajaran melalui media yang sama, akan menerima informasi yang persis sama seperti yang diterima oleh pebelajar-pebelajar lain. Dengan

3

demikian, media juga dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara pebelajar di manapun berada. 2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi. Materi pelajaran yang dikemas melalui program media, akan lebih jelas, lengkap, serta menarik minat pebelajar. Dengan media, materi sajian bisa membangkitkan rasa keingintahuan pebelajar dan merangsang pebelajar bereaksi baik secara fisik maupun emosional. Singkatnya, media pembelajaran dapat membantu pembelajar untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton, dan tidak membosankan. 3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif. Jika dipilih dan dirancang secara baik, media dapat membantu pembelajar dan pebelajar melakukan komunikasi dua arah secara aktif selama proses pembelajaran. Tanpa media, seorang pembelajar mungkin akan cenderung berbicara satu arah kepada pebelajar. Namun dengan media, pembelajar dapat mengatur kelas sehingga bukan hanya pembelajar sendiri yang aktif tetapi juga pebelajarnya. 4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga. Keluhan yang selama ini sering kita dengar dari pembelajar adalah, selalu kekurangan waktu untuk mencapai target kurikulum. Sering terjadi pembelajar menghabiskan banyak waktu untuk menjelaskan suatu materi pelajaran. Hal ini sebenarnya tidak harus terjadi jika pembelajar dapat memanfaatkan media secara maksimal. Misalnya, tanpa media seorang pembelajar tentu saja akan menghabiskan banyak waktu untuk mejelaskan sistem peredaran darah manusia atau proses terjadinya gerhana matahari. Padahal dengan bantuan media visual, topik ini dengan cepat dan mudah dijelaskan kepada anak. Biarkanlah media menyajikan materi pelajaran yang memang sulit untuk disajikan oleh pembelajar secara verbal. Dengan media, tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Dengan media, pembelajar tidak harus menjelaskan materi pelajaran secara berulang-ulang, sebab hanya dengan sekali sajian menggunakan media, pebelajar akan lebih mudah memahami pelajaran.

4

5.

Meningkatkan kualitas hasil belajar pebelajar. Penggunaan media bukan hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien,

tetapi juga membantu pebelajar menyerap materi pelajaran lebih mendalam dan utuh. Bila hanya dengan mendengarkan informasi verbal dari pembelajar saja, pebelajar mungkin kurang memahami pelajaran secara baik. Tetapi jika hal itu diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan, atau mengalami sendiri melalui media, maka pemahaman pebelajar pasti akan lebih baik. 6. Media memungkinkan proses pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga pebelajar dapat melakukan kegiatan pembelajaran secara lebih leluasa, kapanpun dan dimanapun, tanpa tergantung pada keberadaan seorang pembelajar. Programprogram

pembelajaran

audio

visual,

termasuk

program

pembelajaran

menggunakan komputer, memungkinkan pebelajar dapat melakukan kegiatan belajar secara mandiri, tanpa terikat oleh waktu dan tempat. Penggunaan media akan menyadarkan pebelajar betapa banyak sumber-sumber belajar yang dapat mereka manfaatkan dalam belajar. Perlu kita sadari bahwa alokasi waktu belajar di sekolah sangat terbatas, waktu terbanyak justru dihabiskan pebelajar di luar lingkungan sekolah. 7. Media dapat menumbuhkan sikap positif bagi pelajar terhadap materi dan proses belajar. Dengan media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong pelajar untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan. Kemampuan pelajar untuk belajar dari berbagai sumber tersebut, akan bisa menanamkan sikap kepada pebelajar untuk senantiasa berinisiatif mencari berbagai sumber belajar yang diperlukan. 8.

Media dapat membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit. Mengidentifikasi bentuk pasar dalam kegiatan ekonomi masyarakat misalnya

dapat dijelaskan melalui media gambar pasar dari yang tradisional sampai pasar yang modern, demikian pula materi pelajaran yang rumit dapat disajikan secara lebih sederhana dengan bantuan media. Misalnya materi yang membahas tentang pusat pusat kerajaan Islam dinusantara dapat disampaikan denganpenggunaan peta

5

atau atlas, sehingga pebelajar dapat dengan mudah memahami pembelajaran tersebut. 9. Media juga dapat mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu. Sesuatu yang terjadi di luar ruang kelas, bahkan di luar angkasa dapat dihadirkan di dalam kelas melalui bantuan media. Demikian pula beberapa peristiwa yang telah terjadi di masa lampau, dapat kita sajikan di depan pebelajar sewaktu-waktu. Dengan media pula suatu peristiwa penting yang sedang terjadi di benua lain dapat dihadirkan seketika di ruang kelas. 10. Media dapat membantu mengatasi keterbatasan indera manusia. Obyek-obyek pelajaran yang terlalu kecil, terlalu besar atau terlalu jauh, dapat kita pelajari melalui bantuan media. Demikian pula obyek berupa proses/kejadian yang sangat cepat atau sangat lambat, dapat kita saksikan dengan jelas melalui media, dengan cara memperlambat, atau mempercepat kejadian. Misalnya, proses perkembangan janin dalam kandungan selama sembilan bulan, dapat dipercepat dan disaksikan melalui media hanya dalam waktu beberapa menit saja (Yamin, Martinis. 2006). Media pembelajaran diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: 1.

Bahan yang disajikan menjadi lebih jelas maknanya bagi siswa, dan tidak

2. 3. 4. 5.

bersifat verbalistik. Metode pembelajaran lebih bervariasi. Siswa menjadi lebih aktif melakukan beragam aktivitas. Pembelajaran lebih menarik. Mengatasi keterbatasan ruang. Ningsih (2018) beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pengajaran di dalam proses belajar mengajar, sebagai berikut:

1.

Media pengajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga

dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 2. Media pengajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendirisendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. 3. Media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan indera ruang dan waktu:

6

a.

Obyek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau

b.

model. Obyek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat

c.

disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar. Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide, di samping

secara verbal. d. Obyek atau proses yang sangat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara konkret melalui file, gambar, slide, atau simulasi komputer. e. Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan f.

dengan media seperti komputer, film, dan video. Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman seperti film,

4.

video, slide, atau simulasi komputer. Media pengajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya. Misalnya melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan, dan lain-lain.

7

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Nilai-nilai dalam media pembelajaran Nilai-nilai yang terkandung dalam media pembelajaran antara lain ialah dengan media dapat meletakkan dasar untuk berfikir, juga dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar sehingga menumbuhkan motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, dapat menerima pesan yang disampaikan melalui media pembelajaran, serta membantu siswa untuk berfikir, berimajinasi, dan membuat siswa menjadi aktif dalam mengikuti pembelajaran. 2. Manfaat media pembelajaran Manfaat media pembelajaran antara lain ialah mempermudah dalam penyampaian materi, proses pembelajaran lebih interaktif, penyampaian materi lebih jelas dan menarik, efesien waktu, dan mampu mengatasi keterbatasan pola fikir manusia.

8

DAFTAR PUSTAKA Kemp, J.E. dan Dayton, D.K. 1985. “Planning And Instructional Media”. Cambridge: Harper & Row Publishers, New York. Mukhtar.

2003. “Desain pembelajaran Pendidikan Agama Islam”. Jakarta:

Misaka

Galiza.

Nana sudjana. 1991. Media pembelajaran. Bandung: Sinar Baru. Ningsih. 2018. Pengembangan Media Pembelajaran Poster Berbasis Pictorial Riddle untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Jogonalan. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Rahardjo, R. 1986. “Media Pembelajaran”. Dalam Yusufhadi Miarso, dkk. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Rajawali: Jakarta. Sukmahidayanti, T. 2015. The Utilization of Media In Teaching English To Young Learners. Journal of English and Education, 90-100 Yamin, Martinis. 2006. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press.

9

Related Documents


More Documents from "Rendi Freska"