KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan yang maha pengasih dan penyayang berkat karunia dan limpahan rizki-Nya kami masih diberikan nikmat iman, islam, dan kesehatan sehingga dapat terselesaikannya
makalah
yang
berjudul
Dinamika
Kelompok
Dan
Bekerjasama Dalam Tim untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen dan Kepemimpinan dalam proses Keperawatan program studi D4 Keperawatan Politeknik Kemenkes Banten, dalam kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terimakasih kepada Ibu Een sukaidah, SKM, M.Kes selaku dosen pembimbing. Segala saran dan kritik yang sifatnya membangun senantiasa kami harapkan demi perbaikan makalah ini.
Tangerang, Maret 2019
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 2 C. Ruang Lingkup ............................................................................................. 2 D. Manfaat Penulisan ........................................................................................ 2 E. Sistematika Penulisan ................................................................................... 3 BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Dinamika Kelompok ................................................................. 5 B. Fungsi Dinamika Kelompok ....................................................................... 5 C. Jenis Kelompok Sosial ................................................................................ 5 D. Keunggulan Dan Kelemahan DalamKelompok .......................................... 6 E. Pengertian Kelompok .................................................................................. 7 F. Karakteristik Kelompok .............................................................................. 7 G. Tahap Pembentukkan Kelompok ................................................................ 8 H. Kekuatan Team Work Implikasi Manajerial ............................................... 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................ 12 B. Saran .......................................................................................................... 12 DAFTAR PUSAKA
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, manusia memiliki dua potensi, yaitu potensi subjektif dan potensi objektif. Melalui potensi subjektifnya, manusia dapat berlaku sebagai subjek yang mengatur dan mempengaruhi lingkungan, dan dengan potensi objektifnya, manusia dapat dipengaruhi oleh lingkungan disekitarnya. Artinya dalam proses pendidikan dan pelatihan, ada disatu pihak perlu melakukannya dan dipihak lain perlu diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi dirinya. Proses pengisian ini akan menjadi lebih mudah dalam situasi yang memberikan kebebasan bagi individu untuk mengembangkan potensi dirinya. Secara antropologis, dapat diyakini bahwa, sebagai makhluk hidup manusia akan selalu mengalami perubahan, pertumbuhan dan perkembangan. Proses ini akan berjalan secara alamiah. Pelatihan hanya merupakan upaya percepatan dan pemberian arah yang lebih tajam dari proses alamiah tersebut, yaitu mempercepat terjadinya perubahan, pertumbuhan dan perkembangan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap. Untuk itu proses peningkatan kemampuan berkelompok secara dinamis, di samping dapat menggali dan memperkuat potensi yang ada di dalam diri manusia, harus jug mampu memberikan pengalaman belajar secara langsung, yang sekaligus dapat mempengaruhi otak, sebagai sumber intelegensia, jiwa, sebagai sumber perasaan dan raga, sebagai sumber karya (keterampilan). Penerapan Dinamika Kelompok selama ini sering dipakai sebagai pengantar dalam pelaksanaan suatu pelatihan. Fasilitator dalam suatu pelatihan seringkali menggunakan prinsip atau berbagai permainan dinamika kelompok dalam berbagai pelatihan. Dinamika kelompok di sini tidak dipandang hanya sebagai acara perkenalan dalam arti yang sempit, hura-hura dan membuang waktu saja, tetapi digunakan untuk menunjang keberhasilan dari suatu pelatihan itu sendiri.
1
Pada prakteknya ada beberapa fasilitator yang belum memahami secara utuh mengenai dinamika kelompok, baik sebagai sarana penunjang proses pembelajaran selama pelatihan berlangsung maupun kaitannya dengan upaya untuk mencapai tujuan pelatihan yang diharapkan. Dinamika kelompok sebagai suatu metoda dan proses, merupakan salah satu alat manajemen untuk menghasilkan kerjasama kelompok yang optimal, agar pengelolaan organisasi menjadi lebih efektif, efisien dan produktif. Sebagai metoda, dinamika kelompok, membuat setiap anggota kelompok semakin menyadari siapa dirinya dan siapa orang lain yang hadir bersamanya dalam kelompok dengan segala kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kesadaran semacam ini perlu diciptakan karena kelompok atau organisasi akan menjadi efektif apabila memiliki satu tujuan, satu cara tertentu untuk mencapai tujuan yang diciptakan dan disepakati bersama dengan melibatkan semua individu anggota kelompok tersebut sesuai dengan kemampuannya masingmasing. Sebagai suatu proses, dinamika kelompok berupaya menciptakan situasi sedemikian rupa, sehingga membuat seluruh anggota kelompok merasa terlibat secara aktif dalam setiap tahap perkembangan atau pertumbuhan kelompok, agar setiap orang merasakan dirinya sebagai bagian dari kelompok dan bukan orang asing. Dengan demikian diharapkan bahwa setiap individu dalam organisasi merasa turut bertanggung jawab secara penuh terhadap pencapaian tujuan organisasi yang lebih luas.
B. Tujuan Penulisan a. Tujuan Umum Tujuan umum dari penulisan makalah ini, yaitu mahasiswa dapat : Menjelaskan konsep dinamika kelompok b. Tujuan Khusus Dalam penulisam makalah ini, mahasiswa dapat : 1. Menjelaskan pengertian dan fungsi dinamika kelompok. 2. Menyebutkan jenis kelompok sosial.
2
3. Menyebutkan keunggulan dan kelemahan dalam kelompok. 4. Menjelaskan pengertian kelompok. 5. Menyebutkan karakteristik kelompok. 6. Menjelaskan tahap pembentukan kelompok. 7. Menjelaskan kekuatan team work implikasi manajerial.
C. Ruang Lingkup Pada makalah ini penulis hanya membahas dinamika kelompok dan bekerjasama dalam tim
D. Manfaat Penulisan Diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk dijadikan sebagai sumber informasi dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran terutama dalam meningkatkan hasil
belajar
mahasiswa
pada
pembelajaran
manajemen
dan
kepemimpinan dalam proses keperawatan, dengan pembahasan dinamika kelompok. Selain itu juga menjadi sebuah nilai tambah pengetahuan ilmiah dalam bidang kesehatan.
2. Manfaat Penulis a. Bagi institusi Manfaat penelitian bagi institusi khususnya kepada dosen pembimbing yaitu dapat mengembangkan kualitas pembelajaran menjadi lebih menarik, dapat menjalankan tugas sebagai pendidik dengan baik yaitu dengan merencanakan pembelajaran secara matang. b. Bagi peneliti
3
Manfaat penulisan bagi peneliti adalah dapat menambah wawasan dengan mengaplikasyikan ilmu yang telah diperoleh secara teoritis di lapangan. c. Bagi pembaca Manfaat penulisan bagi pembaca adalah dapat menjadi rujukan, sumber informasi dan bahan referensi penelitian selanjutnya agar bisa lebih dikembangkan dalam materi-materi yang lainnya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
E. Sistematika Penulisan 1. BAB I Pendahuluan Bab ini berisi uraian latar belakang masalah yang mendasari pentingnya diadakan identifikasi, tujuan penulisan, ruang lingkup, manfaat penulisan dan sistematikan penulisan. 2. BAB II Tinjauan Teori Bab ini berisi uraian tentang konsep dinamika kelompok. 3. BAB III Penutup Bab ini berisi uraian tentang pokok-pokok kesimpulan dan saran yang perlu disampaikan.
4
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian dinamika kelompok dinamika kelompok adalah Suatu metoda dan proses yang bertujuan meningkatkan nilai-nilai kerjasama kelompok. Artinya metoda dan proses dinamika kelompok ini berusaha menumbuhkan dan membangun kelompok, yang semula terdiri dari kumpulan individu-individu yang belum saling mengenal satu sama lain, menjadi satu kesatuan kelompok dengan satu tujuan, satu norma dan satu cara pencapaian berusaha yang disepakati bersama.
B. Fungsi dinamika kelompok Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain: 1. Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. (Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.) 2. Memudahkan segala pekerjaan. (Banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain) 3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat, efektif dan efesian. (pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing / sesuai keahlian) 4. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat. (setiap individu bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat)
C. Jenis kelompok sosial Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang mengadakan interaksi sosial agara ada pembagian tugas, struktur dan norma yang ada.
5
Berdasarkan pengertian tersebut kelompok sosial dapat dibagi menjadi beberapa, antara lain: 1. Kelompok Primer Merupakan kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan. Sedangkan menurut Goerge Homan kelompok primer merupakan sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang acapkali berkomunikasi
dengan
lainnya
sehingga
setiap
orang
mampu
berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara. 2. Kelompok Sekunder Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih objektiv. 3. Kelompok Formal Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi. 4. Kelompok Informal Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati.
D. Keunggulan dan kelemahan dalam kelompok Dalam proses dinamika kelompok terdapat faktor yang menghambat maupun memperlancar proses tersebut yang dapat berupa kelebihan maupun kekurangan dalam kelompok tersebut.
6
1. Kelebihan Kelompok a. Keterbukaan antar anggota kelompok untuk memberi dan menerima informasi & pendapat anggota yang lain. b. Kemauan anggota kelompok untuk mendahulukan kepentingan kelompoknya dengan menekan kepentingan pribadi demi tercapainya tujuan kelompok c. Kemampuan secara emosional dalam mengungkapkan kaidah dan norma yang telah disepakati kelompok. 2. Kekurangan Kelompok Kelemahan pada kelompok bisa disebabkan karena waktu penugasan, tempat atau jarak anggota kelompok yang berjauhan yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas pertemuan.
E. Pengertian kelompok Kelompok adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mereka saling bergantung (interdependent) dalam rangka memenuhi kebutuhan dan tujuan bersama, menyebabkan satu sama lain saling mempengaruhi (Cartwright%zender, 1968; Lewin,1948). Seseorang yang sama-sama berada di suatu tempat (perpustakaan, halte bus, dll) tetapi tidak berinteraksi dan memiliki tujuan sendiri-sendiri bukan termasuk kelompok, melainkan “ AGREGAT”
F. Karakteristik kelompok Kelompok ada manfaatnya, yaitu : 1. Orang-orang lain menjadi sumber informasi yang sangat penting. 2. Kelompok
juga
menjadi
bagian
penting
dari
identittas,
yang
mendefiniskan siapa diri kita. 3. Kelompok membantu menegakkan norma sosial, aturan, yang eksplisit atau implicit mengenai perilaku yang dapat diterima.
7
4. Terdiri dari 2 orang atau lebih dalam interaksi sosial baik secara verbal maupun nonverbal. 5. Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat yakin menjadi anggota suatu kelompok. 6. Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat menjadi anggota secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit. 7. Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang sama. 8. Individu yang bergabung dalam kelompok, saling mengenal satu sama lain serta dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya,
G. Tahap pembentukan kelompok Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh BRUCE TACKMAN (1965). Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah konsep ini dicetuskan. 1. Tahap 1 – Forming Pada tahap ini, kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya. 2. Tahap 2 – Storming Kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugastugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus meereka selesaikan. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula yang mandenk pada tahap ini. 3. Tahap 3 – Norming Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat
8
mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok. 4. Tahap 4 – Performing Kelompok dalam tahap ini tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling bergantung satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi. 5. Tahap 5 – Adjourning dan Transforming Tahap dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja kembali pada tahap manapun ketika mereka mengalami perubahan.
H. Kekuatan team work implikasi manajerial 1. Kekuatan Teamwork Team work atau kerjasama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi utnuk mencapai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi paling populer di tim. Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandengan tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaann atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama. Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu. Bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang disisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan.
9
Makanya sangat penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya. Berikut point-point teamwork yang baik ; a. Teamwork adalah kerjasama dalam tim yang bersama dibentuk dari beragam divisi dan kepentingan. b. Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah bekerja indivisual, c. Filosofi teamwork “saya mengerjakan apa yang Anda tidak bisa dan Anda mengerjakan apa yang saya tidak bisa. d. Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral, deparmen harus disingkirkan. e. dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual. f. Keberagaman individu dalam teamwork memang sebuah nilai plus, namun bisa menjadi minus jika tidak ada saling pengertian, g. Saling pengertian terhadap karaktek masing-masing anggota team akan menjadi modal sukses bersama/ h. jika setiap orang bekerjasama bila bidang masing-masing target korporasi pasti akan segera terealisasi. i. Individu yang egois mengejar target pribadi akan menghambat keberhasilan team. Bayangkan jika si A mengejar target A dan si B mengear target B, lalu target bersama bermuara kemana-mana. j. Keahlian masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam teamwork yang ingin mempercepat proses pencapaian target. k. Kendaliakan ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung pada pemboikotan bersama. l. dengan pemahaman yang tinggi soal karakter individu dala team, realisasi target tidak perlu waktu yang lama. m. ingatlah selalu bahwa “teamwork makes the dream work”/
10
2. Implikasi Manajerial Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek, yaitu : a. Teori X dan Y Teori ini dikemukakan oleh Douglas Mc. Gregor (1967) yang memiliki pandangan yang berbeda terhadap manusia yaitu pada dasarnya manusia bersifat negative (Teori X) dan bersifat positif (Teori Y) Mc/ Gregor menyimpulkan bahwa pandangan seorang manager tentang sifat manusia didasarkan pada pengelompokan asumsi tertentu dan manajer tersebut cenderung membentuk perilakunya terhadap bawahan sesuai dengan asumsi tersebut. Dalam Teori X terdapat empat asumsi, yaitu diantaranya : 1) Bawahan tidak suka bekerja dan bilamana mungkin akan berusaha menghindarinya. 2) Karena bawahan tidak suka bekerja, mereka harus dipaksa, dikendalikan atau diancam dengan hukuman. 3) Bawahan akan mengelak tanggung jawab dan sedapat mungkin hanya mengikuti perintah formal. 4) Kebanyakan bawahan mengutamakan rasa aman (agar tidak ada alasan untuk dipecat) dan hanya menunjukkan sedikit ambisi. b. Sedangkan dalam teori Y diasumsikan bahwa : 1) Bawahan memandang bahwa pekerjaan sama alamiyahnya dengan istirajat dan bermain. 2) Seseorang yang memiliki komitmen pada tujuan akan melakukan pengarahan dan pengenalan diri 3) Seseorang yang biasa-biasa saja dapat belajar untuk menerima, bahkan mencari tanggung jawab. 4) Kreativitas yaitu kemampuan untuk membuat keputusan yang baik (pengelegasian wewenang dan tanggung jawab)
11
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dinamika kelompok sebagai suatu metoda dan proses, merupakan salah satu alat manajemen untuk menghasilkan kerjasama kelompok yang optimal, agar pengelolaan organisasi menjadi lebih efektif, efisien dan produktif. Sebagai metoda, dinamika kelompok, membuat setiap anggota kelompok semakin menyadari siapa dirinya dan siapa orang lain yang hadir bersamanya dalam kelompok dengan segala kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kesadaran semacam ini perlu diciptakan karena kelompok atau organisasi akan menjadi efektif apabila memiliki satu tujuan, satu cara tertentu untuk mencapai tujuan yang diciptakan dan disepakati bersama dengan melibatkan semua individu anggota kelompok tersebut sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
B. Saran Dengan selesainya makalah yang menjelaskan dinamika kelompok dan bekerjasama dalam tim ini khususnya para perawat dapat memahami dan diterapkan didunia keperawatan dan juga dapat memberikan pemahaman dengan tenaga kesehatan. Harapan penulis makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca khususnya untuk perawat.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/15305269/DINAMIKA_KELOMPOK_dalam_kepera watan
13