Makalah Limbah Padat Tki-c.docx

  • Uploaded by: Ririn Rismawati
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Limbah Padat Tki-c.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,648
  • Pages: 39
LIMBAH PADAT ORGANIK DAN ANORGANIK (Makalah) disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Lindung Lingkungan (LL)

Dosen Pembimbing : Dianty Rosirda Dewi Kurnia, ST., MT.

Oleh : Kelompok 5 Elta Melan Fitriyani

181411076

Putri Utami Dita Cahya

181411085

Ririn Rismawati

181411088

Saripah

181411092

PROGRAM STUDI D III TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2018

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Swt. karena atas rahmat, nikmat, ridho, karunia, kasih sayang dan petunjuk-Nya mustahil makalah yang berjudul Limbah Padat Organik dan Anorganik ini dapat dirampungkan. Sholawat serta salam senantiasa tercurah limpahkan kepada Rasulullah Saw. keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah ikut serta membantu dalam penyusunan makalah ini. Ibu Dianty Rosirda Dewi Kurnia, ST., MT. selaku Dosen Mata Kuliah Lindung Lingkungan (LL) yang telah mengajarkan dan membimbing dengan penuh kesabaran sehingga makalah ini dapat selesai pada waktunya, kepada orangtua kami yang telah membantu kami baik secara moril maupun materil, kepada kawan-kawan seperjuangan yang telah memberi kami inspirasi. Makalah yang berjudul Limbah Padat Organik dan Anorganik ini dibuat untuk memenuhi tugas mata Kuliah Lindung Lingkungan (LL) oleh Ibu Dianty Rosirda Dewi Kurnia, ST., MT. serta untuk menambah informasi tentang segala yang berkaitan dengan judul makalah tersebut. Terlepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata kebahasaannya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penyusun menerima segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar penyusun dapat memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini membawa manfaat luar biasa bagi semua orang.

Bandung, Desember 2018

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ...........................................................................

ii

DAFTAR ISI ..........................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah ..............................................................

1

1.3 Tujuan ................................................................................

2

1.4 Manfaat ............................................................................

2

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Limbah dan Limbah Padat .............................

3

2.2 Karakteristik Limbah Padat ............................................

4

2.3 Sumber Limbah Padat ......................................................

5

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Limbah Padat ........

6

2.5 Limbah Padat Organik dan Anorganik ...........................

7

2.6 Dampak Pencemaran Limbah Padat ...............................

16

2.7 Penanganan Limbah Padat ..............................................

20

2.8 Pengolahan Limbah Padat .............................................

25

BAB III SIMPULAN DAN SARAN 3. 1 Simpulan ........................................................................

34

3. 2 Saran .................................................................................

34

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................

35

iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan lingkungan hidup merupakan kewajiban bersama berbagai pihak baik pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat luas. Hal ini menjadi lebih penting lagi mengingat Indonesia sebagai negara yang perkembangan industrinya cukup tinggi dan saat ini dapat dikategorikan sebagai negara semi industri (semi industrialized country). Sebagaimana lazimnya negara yang masih berstatus semi industri, target yang lebih diutamakan adalah peningkatan pertumbuhan output, sementara perhatian terhadap eksternalitas negatif dari pertumbuhan industri tersebut sangat kurang. Beberapa kasus pencemaran terhadap lingkungan telah menjadi topik hangat

di

berbagai

media

massa.

Para

pelaku

industri

kadang

mengesampingkan pengelolaan lingkungan yang menghasilkan berbagai jenis-jenis limbah dan sampah. Limbah adalah hasil buangan dari suatu produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga) yang keberadaannya tidak dikehendaki oleh lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Limbah bagi lingkungan hidup sangatlah tidak baik untuk kesehatan maupun kelangsungan kehidupan bagi masyarakat umum, limbah padat yang di hasilkan oleh industri-industri sangat merugikan bagi lingkungan umum jika limbah padat hasil dari industri tersebut tidak diolah dengan baik untuk menjadikannya bermanfaat.

1.2 Rumusan Masalah a. Faktor apa saja yang mempengaruhi banyaknya limbah padat ? b. Apa saja masalah yang ditimbulkan akibat adanya limbah padat ? c. Bagaimana cara penanganan limbah padat yang baik dan benar ? d. Bagaimana cara menjadikan limbah padat agar berdaya guna dan memiliki nilai ekonomis ?

1

1.3 Tujuan a. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya limbah padat. b. Untuk mengetahui masalah yang ditimbulkan akibat adanya limbah padat. c. Untuk mengetahui cara penanganan limbah padat yang baik dan benar. d. Untuk mengetahui cara menjadikan limbah padat agar berdaya guna dan memiliki nilai ekonomis.

1.4 Manfaat a. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis limbah padat. b. Mahasiswa dapat mengetahui dampak yang ditim c. Mahasiswa dapat mengetahui hukum pernikahan menurut pandangan islam. d. Mahasiswa dapat cara-cara pernikahan yang sah menurut pandangan islam.

2

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Limbah dan Limbah Padat Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.18/1999 Jo. PP 85/199, limbah didefinisikan sebagai sisa/buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia. Hampir semua kegiatan manusia akan menghasilkan limbah. Limbah tersebut sering dibuang manusia ke lingkungan. Jumlah limbah yang dihasilkan manusia terus meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan kemajuan teknologi serta perekonomian manusia. Ketika limbah mencapai jumlah atau konsentrasi tertentu, limbah yang dibuang ke lingkungan dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Limbah merupakan hasil suatu proses dari kegiatan tertentu. Limbah juga bisa diartikan sebagai sampah. Limbah adalah sesuatu yang dianggap tidak mempunyai nilai guna lagi, maka dari itulah limbah biasanya dibuang. Limbah yang dibuang memerlukan suatu pengolahan agar nantinya tidak menimbulkan suatu masalah tertentu. Limbah sangat akrab dengan kehidupan manusia sehari- hari. Hampir setiap kegiatan manusia akan menghasilkan limbah. Limbah- limbah ini ada yang berbentuk padat, cair, dan juga gas. Masing- masing limbah ini mempunyai karakteristik yang berbeda- beda. Limbah cair tidak akan sama penanganannya dengan limbah padat, demikian juga dengan limbah gas. Sumber : https://ilmugeografi.com/geografi-teknik/pengolahan-limbah-padat Limbah padat adalah hasil buangan yang berupa padatan, lumpur atau bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan. Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik. Limbah domestik pada umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian serta dari tempat-tempat umum.

3

Sumber

:

https://gapra.files.wordpress.com/2009/01/makalah-limbah-

padatgapra.pdf&ved=2ahUKEwjjvcyv_Y_fAhUJ6Y8KHev6BuAQFjAhAB &usg=AOvVaw2ileJnuipllcVNnv9c33CT

2.2 Karakteristik Limbah Padat a. Garbage merupakan jenis sampah yang terdiri dari sisa potongan hewan atau sayur-sayuran yang berasal dari proses pengolahan, persiapan, pembuatan, dan penyediaan makanan yang sebagian besar terdiri dari bahan yang mudah membusuk, lembab dan mengandung sejumlah air. b. Rubbish merupakan sampah yang mudah atau susah terbakar, berasal dari rumah tangga, pusat perdagangan dan kantor, yang tidak termasuk kategori garbage. c. Ashes (abu) merupakan sisa pembakaran dari bahan yang mudah terbakar,baik di rumah,di kantor,maupun industry. d. Street sweeping (sampah jalanan) berasal dari pembersihan jalan dan trotoar,terdiri dari kertas-kertas,kotoran,daun-daunan,dll. e. Dead Animal (bangkai binatang) yaitu bingkai yang mati karena bencana alam,penyakit atau kecelakaan. f. Household refuse (sampah pemukiman) yaitu sampah campuran yang terdiri dari rubbish, garbage, ashes yang berasal dari daerah perumahan. g. Abandoned vehicles (bangkai kendaraan) yang termasuk jenis sampah ini adalah bangkai mobil, truk, kereta api, satelit, kapal laut dan alat transportasi lainnya. h. Sampah industry terdiri dari sampah padat yang bersal dari industry pengolahan hasil bumi,tumbuh-tumbuhan dan industry lainnya. i. Demolotion wastes (sampah hasil penghancuran gedung/bangunan) yaitu sampah yang berasal dari perombakan gedung/bangunan.

4

j. Contruction wastes (sampah dari daerah pembangunn) yaitu sampah yang berasal dari sisa pembangunan gedung,sampah dri daerah ini mengandung tanah,batu-batuan,potongan kayu,alat perekat,dinding,kertas dll. k. Sewage solid terdiri dari benda kasar yang umumnya zat organic hasil saringan pada pintu masuk suatu pusat pengolahan air buangan. l. Sampah khusus yaitu sampah yang memerlukan penanganan khusus dalam pengelolaannya,misalnya kaleng cat,film bekas,zat radioaktif,dan zat yang toksis.

2.3 Sumber Limbah Padat a. Pemukiman penduduk Sampah disuatu pemukiman biasanya dihasilkan oleh satu saat atau beberapa keluarga yang tinggal dalam suatu bangunan atau asrama yang terdapat di desa atau dikota. b. Tempat umum dan perdangangan Tempat umum adalah tempat yang memungkinkan banyak orang berkumpul. Dan melakukan kegiatan,termasuk juga tempat perdagangan . c. Sarana layanan masyarakat milik pemerintah Sarana layanan masyarakat yang dimaksud di sini, antara lain, tempat hiburan dan umum ,jalan umum, tempat parkir, tempat layanan kesehatan (mis, rumah sakit dan puskesmas), kompleks militer, gedung pertemuan, pantai tempat liburan, dan sarana pemerintah yang lain . tempat tersebut biasanya menghasilkan sampah khusus dan sampah kering. d. Industry berat dan ringan Dalam pengertian ini termasuk industry makanan dan minuman, industry kayu, industry kimia, industry logam, tempat pengolahan air

5

kotor dan air minum, dan kegiatan industry lainnya, baik yang sifatnya distributif atau memproses bahan mentah saja. e. Pertanian Sampah di hasilkan dari tanaman atau binatang. Lokasi pertanian seperti kebun ladang, ataupun sawah menghasilkan sampah berupa bahan-bahan makanan yang telah membusuk.

2.4 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Jumlah Limbah Padat a. Jumlah penduduk Jumlah penduduk bergantung pada aktivitas dan kepadatan penduduk. Semakin padat penduduk, sampah semakin menumpuk karena tempat atau ruang untuk menampung sampah kurang b. System pengumpulan atau pembuangan sampah yang di pakai. c. Pengambilan bahan-bahan yang ada pada sampah untuk dipakai kembali . Metode ini dilakukan karena bahan tersebut masih memiliki nilai ekonomi bagi golongan tertentu. d. Faktor geografis Lokasi tempat pembuangan apakah didaerah pengunungan, lembah, pantai . e. Faktor waktu Bergantung pada faktor harian, mingguan, bulanan, atau tahunan. Jumlah sampah perhari bervariasi menurut waktu . f. Faktor social ekonomi dan budaya Pada musim hujan, sampah mungkin akan tersangkut pada selokan, pintu air, atau penyaringan air limbah . g. Kebiasaan masyarakat

6

h. Kemajuan teknologi Sumber : http://alimuddinnurain.blogspot.com/2016/11/makalah-pengelolahan-limbahpadat.html?m=1

2.5 Limbah Padat Organik dan Anorganik Limbah organik adalah limbah yang masih bisa diuraikan kembali oleh suatu bakteri dan berasal dari berbagai macam sisa aktivitas manusia, hewan, dan tumbuhan. Limbah organik atau sampah organik bisa didaur ulang menjadi berbagai macam hal, seperti kotoran hewan bisa dijadikan pupuk dan biogas. Sumber : www.mistamajahp.com/pengertian-limbah-organik-dan-anorganik/#z Sedangkan contoh limbah organik yaitu: a. Limbah Pertanian 1) Sisa batang 2) Daun 3) Ranting 4) Buah busuk 5) Batang padi 6) Jerami 7) Sekam 8) Pupuk 9) Pestisida

7

Sumber

:

https://ilmugeografi.com/geografi-teknik/macam-macam-

limbah-pertanian

b. Limbah Rumah Tangga 1) Sisa sayuran 2) Buah – buahan 3) Kotoran 4) Plastik Seringkali plastik diklasifikasikan menjadi limbah anorganik. Namun sebenarnya plastik tergolong pada limbah organik. Hal ini dikarenakan plastik tergolong senyawa polimer yang strukturnya terdiri atas rantai atom karbon yang panjang dan masing-masing atom C mengikat atom hydrogen. Sebuah senyawa yang ditemukan terutama pada makhuk hidup dikenal sebagai senyawa organik dan atom karbon ditemukan pada makhluk hidup. Maka dari itu, plastik termasuk limbah padat organic. (Sumber: https://www.kompasiana.com/maharaniintan/55108df1813311ca35b c688b/pati-bahan-dasar-untuk-membuat-plastik https://hisham.id/2015/10/peranan-unsur-karbon-dalamkehidupan.html ) Jenis-jenis plastik, diantara lain sebagai berikut: a) Polyethylene Terephthalate (PET/PETE) Kalau terdapat gambar segitiga dengan angka atau nomor satu di dalamnya, maka plastik itu namanya polythylene. Biasanya kita temukan pada kemasan air mineral, botol kecap, minyak goreng, saus sambal, dan sebagainya. Ada beberapa ciri-ciri yang mudah dikenali dari jenis plastik PET/PETE ini, antara lain jernih, kuat, tahan pelarut, kedap air dan gas, serta mudah lunak jika

8

berada pada suhu 80 derajat Celcius. Kalau dipakai berulang-ulang, apalagi untuk menyimpan air panas, lapisan polimer pada botolnya itu akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogen yang bisa menyebabkan kanker. Maka dari itu, sebaiknya jenis kemasan plastik yang satu ini disimpan di tempat yang sejuk dan hidarkan dari tempat yang memiliki suhu diatas 80 derajat Celcius. b) High Density Polyethylene (HDPE) Jenis plastik ini bisa Anda temukan pada plastik kemasan yang diberi tanda segitiga dengan nomor dua di dalamnya. HDPE biasanya terdapat dalam bot ol deterjen, jus kemasan, minyak, serta beberapa produk susu kemasan. Ciri-ciri HDPE yang bisa Anda kenali adalah semi

fleksibel,

tahan

bahan

kimia,

dan

lembab.

Meskipun dikenal cukup aman dari reaksi bahan kimia, tapi jenis plastik HDPE ini bisa berubah l unak jika berada

pada

suhu

direkomendasikan

75

untuk

derajat satu

celcius.

kali

HDPE

pemakaian

saja,

karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat

seiring

mengakibatkan gangguan

waktu.

iritasi

Nah

kulit,

menstruasi

senyawa

gangguan

bahkan

bisa

ini

bisa

pernapasan, menyebabkan

keguguran bagi ibu hamil, jadi perlu berhati -hati. c) Polyvinyl Chloride (PVC) Jenis

plastik

yang

ini

mungkin

sudah

cukup

familiar di kalangan masyarakat dalam wujud pipa peralon atau pipa PVC. Jenis plastik ini memiliki tan da gambar segitiga dengan nomor tiga di dalamnya. Tapi jangan salah, ternyata PVC banyak digunakan untuk mengemas mentega, margarine, dan minyak goreng

9

karena

tahan

terhadap

minyak

dan

memiliki

permeabilitas yang rendah terhadap air dan gas. PVC juga

digunakan

(hardware),

untuk

kosmetik,

mengemas dan

perangkat

obat-obatan.

keras

PVC

ini

memiliki sifat kuat dan cukup keras, namun bisa berubah menjadi lunak jika berada pada suhu 80 derajat celcius. PVC

banyak

digunakan

sebagai

bahan

pakaian,

perpipaan, atap, dan lain lain. Sebagai bahan bangunan, PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai. Meskipun begitu, PVC juga mengandung komponen berbahaya yang terdiri dari vinyl chloride monomer VCM), ester ftalat (DEHP, DIDP), senyawa Pb, dan semi karbazid (SEM) sehingga tidak boleh digunakan untuk menyimpan makanan dan minuman, karena mengandung zat diethylhydroxylamine (DEHA) yang bisa merusak organ tubuh ginjal dan hati. d) Low Density Polyethylene (LDPE) Bergambar segitiga dan diberi nomor empat, jenis plastik ini biasa disebut LDPE. Umumnya digunakan sebagai plastik pembungkus makanan, dan kantung plastik supermarket yang biasa Anda gunakan. Sifat dari plastik ini kuat, fleksibel, kedap air, permukaannya tidak jernih dan dapat berubah menjadi lunak jika berada pada

suhu

70

derajat

celcius.

LDPE

memiliki

kemampuan perlindungan yang baik terhadap reaksi kimia dan menjadi salah satu jenis plastik yang sering digunakan untuk membungkus makanan dan minuman. e) Polypropylene (PP) Polypropylene akan Anda temukan pada plast ik dengan gambar segitiga bernomor lima. Plastik ini biasanya ditemukan pada kotak makanan, atau botol

10

obat. Botol berbahan PP tahan terhadap bahan kimia, panas dan minyak, tapi akan melunak pada suhu 140 derajat celcius. Polypropylene merupakan jenis plastik terbaik untuk digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman, karena mampu mencegah terjadinya reaksi kimia, dan cukup tahan terhadap suhu panas. f) Polystyrene (PS) J enis plastik Polystyrene ini juga dikenal dengan

sebutan styrofoam. Jenis kemasan ini mem iliki sifat kaku, buram, terpengaruh terhadap lemak dan pelarut, cukup mudah dibentuk dan berubah menjadi lunak jika berada pada suhu panas 95 derajat celcius. Wadah styrofoam dapat ditemukan sebagai kemasan makanan beku, hidangan siap saji, bahkan dapat d ibuat sebagai piring,

garpu,

kemasan

kopi

dan

sendok

plastik.

Styrofoam diketahui bisa mengeluarkan zat styrene jika dipanaskan

apalagi

ketika

mengunakan

microwave.

Karena zat styrene ini bisa menimbulkan kerusakan otak, menggangu sistem reproduksi, hingga sistem syaraf. Maka dari itu sangat dianjurkan untuk menghindari jenis kemasan ini sebagai kemasan makanan atau minuman. g) Polikarbonat Jenis plastik Polikarbonat ditandai dengan gambar segitiga dengan nomor tujuh. Plastik ini merupakan jenis plastik polikarbonat (PC) dengan ciri -ciri tidak mudah pecah, ringan, dan jernih. Pada dasarnya, polikarbonat cukup aman, dan sering digunakan pada galon air minum, bahkan botol susu bayi, selama tidak tergores dan tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Karena itu,

pada

dasarnya

polikarbonat

mulai

tidak

direkomendasikan lagi sebagai kemasan makanan atau

11

minuman, karena mengandung residu bisfenol A (BPA) yang sangat berbahaya bagi tubuh. Jumlah zat kimia yang akan dikeluarkan tergantung pada suhu udara pada saat itu. Sumber : https://www.rumahmesin.com/plastik-kemasan/

12

Sumber : https://www.google.com/url?q=http://www.biomagz.com/2016/03/penge rtian-dan-contoh-limbahlimbah.html?m%3D1&source=gmail&ust=1542802296011000&usg=A FQjCNE7Q8bGZTGa8ETgorSh4Lp_P5o00w Limbah padat anorganik adalah limbah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Limbah ini tidak dapat diuraikan oleh organisme detrivor atau dapat diuraikan namun dalam jangka waktu yang lama dan limbah ini tidak dapat membusuk. Sumber

:

:

https://www.slideshare.net/signup?login_source=slideview.popup.follow& from=addcontact&from_source=https%3A%2F%2Fwww.slideshare.net% 2Falvianyadi%2Flimbah-11168756

a. Limbah Rumah Sakit 1) Perban 2) Jarum suntik 3) Plester 4) Masker Sumber : https://jefrihutagalung.wordpress.com/2009/06/12/limbahmedis/

13

b. Limbah rumah tangga 1) Kaca 2) Kertas 3) Kardus 4) Karton 5) Elektronik Limbah elektronik (electronic waste/e-waste) adalah barang elektronik yang dibuang karena sudah tidak berfungsi atau sudah tidak dapat digunakan lagi. E-waste perlu diwaspadai karena mengandung 1000 material. Sebagian besar dikategorikan sebagai bahan beracun dan berbahaya, seperti logam berat (merkuri, timbal, kromium, kadmium, arsenik, perak, kobalt, palladium, tembaga dan lainnya). Faktor meningkatnya jumlah limbah elektronik, antara lain: a) Minimnya informasi mengenai limbah e-waste kepada public b) Belum adanya kesadaran publik dalam mengelola e-waste untuk penggunaan skala rumah tangga (home appliances) c) Pemahaman yang berbeda antar institusi termasuk Pemerintah Daerah tentang e-waste dan tata cara pengelolaannya d) Belum tersedianya data yang akurat jumlah penggunaan barang-barang elektronik di Indonesia e) Belum tersedianya ketentuan teknis lainnya, semisal umur barang yang dapat diolah kembali Jenis limbah elektronik : a) Peralatan rumah tangga berukuran besar diantaranya, mesin pendingin ruangan (AC), mesin cuci, lemari es, kulkas, oven. b) Peralatan rumah tangga berukuran kecil, seperti kipas angin, kompor listrik, blender, vacuum cleaner.

14

c) Peralatan

komunikasi

dan

teknologi

informasi

seperti

Komputer, laptop, printer, telepon, modem, handphone, baterai, kalkulator, TV, radio, pemutar DVD/VCD.

Salah satu usaha untuk meminimalisir sampah elektronik adalah dengan menerapkan

program extended producer

responsibility (EPR), suatu program dimana produser bertanggung jawab mengambil kembali (take back) produk-produk yang tidak terpakai. Tujuan dari program ini adalah untuk mendorong produser meminimalisir pencemaran dan mereduksi penggunaan sumber daya alam dan energi dari setiap tahap siklus hidup produk dan teknologi proses. Selain itu, para produsen juga harusnya membantu untuk menciptakan barang elektronik yang mudah diperbaiki, di up-grade, re-use, dan aman ketika di daur ulang. Serta produsen alat elektronik juga perlu berperan serta dengan memproduksi produk ramah lingkungan dan menjalankan program daur ulang produk yang mereka hasilkan dan untuk para konsumen juga bisa berperan serta dengan memakai produk multifungsi dan mendaur ulang peralatan elektronik bekas. Bukan hanya itu kita sebagai salah satu masyarakat pengguna barang elektronik juga seharusnya turut membantu meningkatkan kesadaran masyarakat lain tentang daur ulang sampah elektronik salah satunya dengan gerakan peduli lingkungan untuk membantu daur ulang sampah elektronik. (Sumber: https://ylki.or.id/2012/09/kandungan-berbahaya-dalam-e-waste/ http://www.academia.edu/19122000/pengolahan_sampah_elektro nik )

Sumber: https://www.google.com/url?q=http://www.biomagz.com/2016/03/ pengertian-dan-contoh-limbah-

15

limbah.html?m%3D1&source=gmail&ust=1542802296011000&us g=AFQjCNE7Q8bGZTGa8ETgorSh4Lp_P5o00w

c. Limbah industri : 1. Kertas 2. Gula 3. Pulp 4. Kabel 5. Rayon 6. Plywood 7. Limbah nuklir Sumber: https://www.google.com/url?q=https://ilmugeografi.com/geografiteknik/macam-macam-limbahpertanian&source=gmail&ust=1542802296011000&usg=AFQjCNGui WvjEvTZbz1vlIlQbm2Z_zxQCg

2.6 Dampak Pencemaran Limbah Padat Limbah merupakan sesuatu yang sangat merugikan. Semua jenis limbah apabila tidak ditangani dengan baik bisa saja mendatangkan sebuat bencana maupun peristiwa- peristiwa yang sangat merugikan bagi makhluk hidup. Demikian halnya dengan limbah padat. Terlebih keberadaan limbah padat yang ada di mana- mana dan sangat mudah untuk ditemui ini. semua jenis limbah apabila dibiarkan berlebihan akan berdampak buruk, termasuk pula dengan limbah padat ini. Adapun berbagai macam dampak dari adanya limbah padat ini antara lain adalah sebagai berikut: a. Dampak Terhadap Biota Air

16

Banyaknya zat pencemar pada air akan mengakibatkannya menurunnya

kadar

oksigen

yang

menyebabkan

terganggunya

perkembangan biota air.

b. Dampak Terhadap Air Biasanya, limbah padat yang sudah menumpuk akan dibuang ke dalam perairan bersamaan dengan sampah cair. Dengan demikian air tersebut akan tercemar dan berbau tidak sedap. Akibatnya, sulit menemukan air bersih.

17

c. Timbulnya gas beracun Gas- gas beracun seperti asam sulfida, amoniak, methan, karbondioksida, dll ini akan timbul apabila limbah padat ditimbun dan membusuk dikarenakan adanya mikroorganisme. Adanya musim hujan dan musim kemarau akan menyebabkan terjadinya proses pemecahan bahan organik oleh bakteri penghancur dalam suasana aerob. d. Turunnya kualitas udara Sampah padat yang ditumpuk akan menjadikan udara di sekitarnya menjadi tercemar , sehingga mempunyai bau yang tidak sedap yang terkadang tercium hingga jangka panjang. Dalam sampah yang ditumpuk, akan terjadi reaksi kimia seperti Gas H2S, NH3 dan methane yang bila melebihi NAB akan merugikan manusia. H2S 50 ffm membuat mabuk dan pusing. e. Turunnya kualitas tanah Permukaan tanah yang berhubungan langsung dengan tanah akan menyebabkan kualitas tanah tersebut menjadi jelek. Hal ini karena zatzat merugikan yang terkandung di dalam limbah tersebut. Sumber : https://ilmugeografi.com/geografi-teknik/pengolahan-limbahpadat f. Dampak Terhadap Kesehatan Pencemaran lingkungan oleh logam berat telah banyak terjadi terutama setelah diketahui adanya kasus keracunan raksa (Hg) yang dikenal dengan istilah “Minamata disease” yang menyebabkan paralysis (hilangnya kemampuan utuk bergerak karena kerusakan saraf) pada nelayan-nelayan di teluk Minamata dan sungai Jintsu di negara jepang. Dua penyebab utama sehingga logam berat menjadi pencemar yang berbahaya yaitu, pertama logam berat yang tidak dapat dihancurkan oleh organisme hidup di lingkungan dan yang ke dua logam berat diakumulasikan di komponen-komponen lingkungan, terutama pada dasar 18

sedimen sungai dan danau dengan membentuk komponen bersama bahan organik dan anorganik secara adsorbsi dan kombinasi. Beberapa logam berat seperti tembaga (Cu), seng (Zn), besi (Fe), molibden (Mb), kromium (Cr) dan kobalt (Co) adalah logam pencemar dan sangat berbahaya pada kesehatan. 1) Raksa (Hg) dengan nama lain Hydrargyrum adalah logam alami satu-satunya yang pada suhu kamar bewujud cair. Raksa dapat bersenyawa dengan karbon membentuk senyawa organoraksa. Organoraksa yang paling umum adalah metilraksa., terutama yang dihasilkan oleh mikroorganisme (bakteri) di air dan di tanah. Apabila bakteri tersebut temakan oeh ikan, maka konsentrasi raksa dalam tubuh ikan cenderung tinggi. Makhluk hidup dengan kadar raksayang tinggi akan mengalami paralisa (kehilangan kemampuan bergerak karena kerusakan saraf). Kejadian yang terkenal adalah bencana teluk Minamata, jepang dan kasus pencemaran merkuri di sekitar telik buyut, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi utara yang telah meneteskan pro dan kontra antara pemerintah dengan masyarakat pemerintah lingkungan. 2) Kadmium (Cd) banyak terdapat pada kerak bumi. Penyebab cadmium biasanya bersama dengan seng (Zn) manusia dapat terkontaminasi oleh kadmium melalui pencemaran makanan dan pernapasan. Gangguan kesehatan akibat kadmium bisa terjadi akut atau kronis. Ciri-ciri keracunan kadmium adala sesak napas, sakit kepala, menggigil dan jika melalui pernapasan bisa menyebabkan pleuneria. Kadmium berisiko tinggi terhadap pembuluh darah. Kadmium berpengaruh pada manusia dalam jangka waktu yang panjang dan dapat terakumulasi dalam tubuh, khususnya pada hati dan ginjal. Logam berat ini berat ini bergabung bersama timbale dan raksa sebagai the big threeheavy metal yang memiliki tingkat bahaya tertinggi pada kesehatan manusia.

19

3) Timbal hitam (plumbum) banyak terdapat di kerak bumi. Timpal dalam industri dugunakan sebagai bahan pelapis untuk barang kerajinan dari tanah, sel bateri basah (accu), campuran BBM dan sekarang banyak digunakan untuk pelapis pta-pita karena resisten terhadap bahan korosif. Keracunan timbale dapat diakibatkan oleh pengisapan bagian kecil dari asap atau debu dari kendaraan bermotor dan pabrik yang kemudian di serap oleh aliran darah dan terakumulasi di sumsung tulang. Terkontaminasi bahan ini bisa menyebabkan sakit pada sendi, kepala, anemia dan terjadi paralisis pada urat saraf. 4) Kromium berwarna putih perak, lembek (jika dalam keadaan murni) dengan titik leleh kurang lebih dari ± 1900 0C dan titik didihnya ± 2690 0C . Logam ini sangat tahan terhadap korosi. Manfaat utama dari logam ini adalah sebagai pelapis besi dan baja. Jika kintak dengan kulik, senyawa kromium dapat mengakibatkan iritasi pada kulit (bisul bernanah) yang sukar sembuh. Jika masuk kedalam tubuh melalui pernapasan bisa membuat iritasi dan gangguan saluran pernapasan seperti melubangi tulang hidung, kanker paru-paru dan asma. Dalam air, kandungan kromium yang masuk kedalam tubuh melalui jaringan makanan bisa menyerang ginja dan hati. Efek lainnya adalah tulang kropos, anemia dan kanker prostat. 5) Seng (zink) adalah logam lunak. Seng banyak digunakan untuk bahan pelapis besi dan kuningan, media pembungkus produk industri. Seng tidak berbahaya bagi kesehatan manusia, tetapi seng klorida bila mengenai kulit atau mata dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan diare.

2.7 Penanganan Limbah Padat a. Open Dumping

20

Umumnya sampah di negara berkembang ditampung kemudian diangkut dan dibuang ditempat pembuangan akhir (TPA). Peningkatan jumlah populasi akan mempengaruhi jumlah sampah yang dihasilkan karena semakin banyak populasi semakin tinggi pula kegiatan yang dilakukan. Hal ini akan menyebabkan residu atau sampah yang dihasilkan semakin banyak. Kegiatan yang dilakukan masyarakat tergantung dari pendapatan (affluence) yang diperoleh. Pendapatan tersebut digunakan untuk konsumsi masyarakat. Semakin tinggi pendapatan akan semakin tinggi pula konsumsi masyarakat, sehingga volume sampah yang dihasilkan akan meningkat. Selain itu, pengolahan sampah juga akan mempengaruhi volume sampah yang dihasilkan. Teknologi yang digunakan dalam pengolahan sampah akan mengurangi volume sampah jika pengolahannya optimal. Namun, jika pengolahan sampah kurang optimal maka volume sampah akan tetap meningkat. b. Sanitary Landfill

21

Sanitary Landfill merupakan lahan urug yang telah memperhatikan aspek sanitasi lingkungan. Sampah diletakkan pada lokasi cekung, kemudian sampah dihamparkan hingga lalu dipadatkan untuk kemudian dilapisi dengan tanah penutup harian setiap hari akhir operasi dan dipadatkan kembali setebal 10% -15% dari ketebalan lapisan sampah untuk mencegah berkembangnya vektor penyakit, penyebaran debu dan sampah ringan yang dapat mencemari lingkungan sekitarnya. TPA dengan system Sanitary Landfill di Indonesia sesungguhnya belum dilakukan dengan baik, justru cenderung berubah ke TPA Open Dumping. Sumber

:

http://sampahpengelolaan.blogspot.com/2017/06/tpa-open-

dumping.html?m=1 c. Insinerasi

22

Insinerasi adalah metode pengolahan sampah dengan cara membakar sampah pada suatu tungku pembakaran. Teknologi insinerasi merupakan teknologi yang mengkonversi materi padat menjadi materi gas (gas buang), serta materi padatan yang sulit terbakar, yaitu abu (bottom ash) dan debu (fly ash). Panas yang dihasilkan dari proses insinerasi juga dapat dimanfaatkan untuk mengkonversi suatu materi menjadi materi lain dan energi, misalnya untuk pembangkitan listrik dan air panas. Di beberapa negara maju, teknologi insinerasi sudah diterapkan dengan kapasitas besar (skala kota). Teknologi insinerator skala besar terus berkembang, khususnya dengan banyaknya penolakan akan teknologi ini yang dianggap bermasalah dalam sudut pencemaran udara. Salah satu kelebihan yang dikembangkan terus dalam teknologi terbaru dari insinerator ini adalah pemanfaatan enersi, sehingga nama insinerator cenderung berubah seperti waste-to-energy, thermal converter Insinerasi merupakan proses pengolahan buangan dengan cara pembakaran pada temperatur yang sangat tinggi (>800ºC) untuk mereduksi sampah yang tergolong

mudah

terbakar (combustible),

yang sudah

tidak

dapat

didaurulang lagiSasaran insinerasi adalah untuk mereduksi massa dan

23

volumebuangan, membunuh bakteri dan virus dan meredukdi materi kimia toksik, serta memudahkan penanganan limbah selanjutnya. Insinerasi dapat mengurangi volume buangan padat domestik sampai 8595 % dan pengurangan berat sampai 70-80%. Sumber : http://opayslife.blogspot.com/2012/05/insinerasi.html?m=1 d. Shreeder

Mesin ini digunakan untuk menghancurkan berbagai bahan baku atau limbah seperti, limbah plastic, limbah kaleng, limbah kertas, limbah kayu, dan limbah lainnya yang bekerja dengan sistem cabik. Sumber : https://anekamesin.com/mesin-penghancur-serbaguna-mesinshredder.html

e. Extend Producer Responbility

24

Sistem ini dimaksudkan untuk produsen yang mengambil kembali produk yang e-waste. Hal ini dapat mengurangi e-waste juga menguntungkan produsen karena dapat diolah ulang.

2.8 Pengolahan Limbah Padat a. Daur Ulang Replace dan 3R

Sumber : http://ecolifestyleactivity.blogspot.com/2015/10/tujuan-3r.html 25

1) Replace Replace adalah

usaha

mengurangi

pencemaran

dengan

menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan. Contohnya memanfaatkan daun sebagai pembungkus dari pada plastik, mengganti kantong plastik biasa dengan plastic biodegradable atau plastik ramah lingkungan. 2) Reduce Reduce adalah usaha untuk mengurangi pencemaran denga menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan. Contohnya: membawa tas belanja sendiri saat berbelanja, membeli kemasan isi ulang deterjen, pelembut pakaian, minyak goreng, membeli kebutuhan sehari-hari dalam kemasan besar dan lain sebagainya. Contoh Reduse dalam kehidupan sehari-hari: a) Membeli kemasan produk yang dapata didaur ulang b) Menghindari pemakaian produk yang menghasilkan sampah dalam jumah besar c) Menggunakan produk yang bisa diisi ulang d) Menghindari pemakaian barang atau bahan sekali pakai e) Menggunakan surat elektronik atau email untuk mengirim surat. 3) Recycle Recycle adalah usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara mendaur ulang sampah melalui penanganan dan teknologi khusus. Proses daur ulang biasanya dilakukan oleh pabrik atau industri untuk dijadikan produk lain yang dapat dimanfaatkan. Limbah padat yang dapat di recycle atau daur ulang, diantaranya plastik bekas yang dapat didaur ulang menjadi ember, gantungan baju, pot tanaman dan lain sebagainya. Contoh recycle dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya :

26

a) Memilih kemasan produk yang dapat didaur ulang dan mudah terurai. b) Mengolah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali. c) Mengolahan sampah organik menjadi kompos. d) Mengolahan sampah organik menjadi barang yang bermanfaat dan bahkan memiliki nilai jual. e) Mengolah sampah menjadi sumber bahan bakar. 4) Reuse Reuse adalah usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menggunakan dan memanfaatkan kembali barang-barang yang seharusnya sudah dibuang. Contohnya: memanfaatkan botol atau kaleng bekas sebagai wadah, memanfaatkan kain perca menjadi keset dan lain-lain. Contoh reuse dalam kehidupan sehari-hari: a) Menggunakan wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. contohnya menggunakan sapu tangan daripada tissue, menggunakan tas belanja dari kain daripada kantong plastik. b) Menggunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.Menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis. Sumber

:

https://www.pelajaran.id/2017/11/pengertian-limbah-padat-

contoh-dampak-dan-cara-penanganan-limbah-padat.html b. Pembuatan kompos padat

27

Pengomposan merupakan salah satu teknik pengolahan limbah yang biodegradabel (dapat diuraikan oleh mikroorganisme). Fungsi kompos adalah selain sebagai pupuk organik, akan berfungsi pula untuk memperbaiki struktur tanah, memperbesar kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air serta zat hara yang lain. Pupuk ōrganik padat adalah pupuk ōrganik yang ṣecara fiṣik berbentuk padat. Untuk mendukung kōnṣep pertanian ōrganik, maka dibutuhkan ṣalah ṣatu kōmpōnen pendukung agar kegiatan budidaya ṣecara ōrganik dapat berlangṣung dengan baik. Ṣalah ṣatu kōmpōnen pendukung terṣebut adalah pupuk ōrganik padat. Ōrganik padat memiliki peran yang ṣangat berṣar dalam mengembalikan keṣuburan tanah, terutama berkaitan dengan ṣifat fiṣik tanah, ṣifat kimia tanah, dan ṣifat biōlōgi tanah. Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan pupuk ōrganik padat adalah bahan-bahan ōrganik baik dari kōtōran hewan maupun ṣiṣa-ṣiṣa tanaman yang tidak terpakai. Beberapa bahan utama yang dibutuhkan adalah kōtōran ternak atau kōtōran unggaṣ, jerami padi, ṣekam atau merang, dan dedak.

Bahan-bahan lain untuk mempercepat prōṣeṣ pengōmpōṣan adalah mikrōba dekōmpōṣer yang banyak terṣedia di paṣaran, miṣalnya dengan merk dagang EM4 atau harmōni BṢ. Ṣebagai penambah energi mikrōba

28

terṣebut ṣediakan mōlaṣe atau teteṣ tebu atau biṣa juga menggunakan gula paṣir. Kōmpōṣiṣi bahan-bahan ōrganik adalah kōtōran ternak atau unggaṣ ṣebanyak 40%, jerami padi 30%, bahan ōrganik lain 10%, ṣekam bakar 10%, dedak 10%. Untuk membuat 1 tōn pupuk ōrganik padat, maka dibutuhkan campuran berupa kōtōran ternak atau unggaṣ 400 kg, jerami padi 300 kg, bahan ōrganik lain 100 kg, ṣekam bakar 100 kg, dedak 100 kg. Ṣehingga jumlah keṣeluruhan bahan 1.000 kg. Untuk membuat pupuk dengan campuran bahan ṣebanyak 1 tōn, maka dibutuhkan mikrōba atau bakteri dekōmpōṣer ṣekitar 1 liter dan teteṣ tebu atau mōlaṣe 1 liter. Jika mōlaṣe ṣuṣah didapat, biṣa digantikan menggunakan gula paṣir ṣebeṣar 250 g. Kemudian tambahkan air 50-100 liter agar tercapai kadar air 3040%. Langkah awal tahap pengerjaan yaitu potōng ṣemua bahan yang berkuran beṣar dengan ukuran pōtōngan kurang lebih 15 cm. Jika memiliki meṣin pemōtōng, akan mempercepat pekerjaan. Campur ṣemua bahan hingga merata. Campurkan mikrōba dekōmpōṣer dengan mōlaṣe atau gula paṣir, kemudian larutkan dalam 50-100 liter air. Ṣiramkan larutan mikrōba terṣebut pada campuran bahan yang ṣudah diṣiapkan hingga merata. Kemudian bahan ōrganik yang ṣudah diṣiapkan digelar diataṣ lantai ubin atau tanah kering yang beratap. Tinggi gundukan bahan ōrganik ṣebaiknya tidak lebih dari 35 cm, kemudian gundukan ditutup menggunakan karung gōni atau terpal. Pertahankan ṣuhu ṣelama prōṣeṣ fermentaṣi ṣtabil pada angka 50°C. Pengecekan ṣuhu dilakukan ṣetiap hari. Jika terlalu tinggi, bukalah karung gōni terṣebut kemudian gundukan diaduk. Jika ṣuhu terlalu tinggi, maka prōṣeṣ pengōmpōṣan tidak akan berhaṣil dan mengakibatkan bahan ōrganik ruṣak atau membuṣuk. Ṣetelah 10-15 hari, pupuk telah jadi dan ṣiap digunakan. Sumber

:

tamahnhias-organik.com/2017/01/begilah-cara-pembuatan-

kompos-padat.html?m=1

29

c. Pembuatan Biogas

Sumber : http://petanitop.blogspot.com/2016/05/cara-membuat-instalasibiogas-sederhana.html Prinsip pembuatan biogas adalah adanya dekomposisi bahan organik secara anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan gas yang sebagian besar adalah berupa gas metan (yang memiliki sifat mudah terbakar) dan karbon dioksida, gas inilah yang disebut biogas. Proses

dekomposisi

anaerobik

dibantu

oleh

sejumlah

mikroorganisme, terutama bakteri metan. Suhu yang baik untuk proses fermentasi adalah 30-55øC, dimana pada suhu tersebut mikroorganisme mampu merombak bahan bahan organik secara optimal. Hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri adalah gas metan seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini: Tabel : Komposisi biogas (%) kotoran sapi dan campuran kotoran ternak dengan sisa pertanian Biogas Jenis gas Metan

Kotoran sapi Campuran kotoran + sisa pertanian 54 – 70

65,7

30

(CH4) Karbon dioksida (CO2)

27,0

45 – 57

2,3

0,5 – 3,0

0

0,1

0,1

6,0

0,7





sedikit

6513

4800 – 6700

Nitrogen (N2) Karbon monoksida (CO) Oksigen (O2) Propena (C3H8) Hidrogen sulfida(H2S) Nilai kalor (kkal/m2)

Sumber: Harahap, dkk (1978) Bangunan utama dari instalasi biogas adalah Digester yang berfungsi untuk menampung gas metan hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri. Jenis digester yang paling banyak digunakan adalah model continuous feeding dimana pengisian bahan organiknya dilakukan secara kontinu setiap hari. Besar kecilnya digester tergantung pada kotoran ternak yamg dihasilkan dan banyaknyaÿ biogas yang diinginkan. Lahan yang diperlukan sekitar 16 m2. Untuk membuat digester diperlukan bahan bangunan seperti pasir, semen, batu kali, batu koral, bata merah, besi konstruksi, cat dan pipa prolon.

31

Gambar: Unit pengolahan kotoran sapi menjadi biogas Lokasi yang akan dibangun sebaiknya dekat dengan kandang sehingga kotoran ternak dapat langsung disalurkan kedalam digester. Disamping digester harus dibangun juga penampung sludge (lumpur) dimana slugde tersebut nantinya dapat dipisahkan dan dijadikan pupuk organik padat dan pupuk organik cair.Setelah pengerjaan digester selesai maka mulai dilakukan proses pembuatan biogas dengan langkah langkah sebagai berikut: 1) Mencampur kotoran sapi dengan air sampai terbentuk lumpur dengan perbandingan 1:1 pada bak penampung sementara. Bentuk lumpur akan mempermudah pemasukan kedalam digester 2) Mengalirkan lumpur kedalam digester melalui lubang pemasukan. Pada pengisian pertama kran gas yang ada diatas digester dibuka agar pemasukan lebih mudah dan udara yang ada didalam digester terdesak keluar. Pada pengisian pertama ini dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah yang banyak sampai digester penuh. 3) Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak 1 liter dan isi rumen segar dari rumah potong hewan (RPH) sebanyak 5

32

karung untuk kapasitas digester 3,5 – 5,0 m2. Setelah digester penuh, kran gas ditutup supaya terjadi proses fermentasi. 4) Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1 sampai ke-8 karena yang terbentuk adalah gas CO2. Sedangkan pada hari ke-10 sampai hari ke-14 baru terbentuk gas metan (CH4) dan CO2 mulai menurun. Pada komposisi CH4 54% dan CO2 27% maka biogas akan menyala. 5) Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14 ini kita sudah bisa menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau seperti bau kotoran sapi. Selanjutnya, digester terus diisi lumpur kotoran sapi secara kontinu sehingga dihasilkan biogas yang optimal Pengolahan kotoran ternak menjadi biogas selain menghasilkan gas metan untuk memasak juga mengurangi pencemaran lingkungan, menghasilkan pupuk organik padat dan pupuk organik cair dan yang lebih penting lagi adalah mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar minyak bumi yang tidak bisa diperbaharui.

33

BAB III SIMPULAN DAN SARAN

3. 1 Simpulan Limbah padat adalah buangan dari hasil produksi baik di industry maupun domestic atau rumah tangga yang kehadirannya tidak dikehendaki oleh lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Adanya berbagai macam factor yang menyebabkan limbah padat ini semakin banyak, sehingga menimbulkan dampak buruk pada lingkungan. Dampak ini dirasakan oleh berbagai aspek yakni udara, air, tanah, bahkan kesehatan makhluk hidup itu sendiri. Untuk itu, limbah padat ini memerlukan penanganan khusus agar mengurangi dampak yang dirasakan. Selain itu, limbah padat pelu dilakukan pengolahan agar menghasilkan nilai ekonomis yang berguna bagi kehidupan manusia. Pengolahan tersebut dapat berupa pembuatan kompos maupun biogas.

3. 2 Saran Dari beberapa inti penjelasan uraian materi tersebut bahwasannya masyarakat harus mampu memilah dan memilih mana limbah yang masih dapat digunakan kembali agar dapat berdaya guna dan memiliki nilai ekonomis.

Yang

paling

utama

adalah

lingkungan

tetap

terjaga

kebersihannya dan derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai setinggi mungkin. Penulis mengajak kita semua , mari mulai dari sekarang tanamkanlah perilaku hidup sehat kita dalam kehidupan sehari-hari

34

DAFTAR PUSTAKA

Adnani , Hariza. 2011. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika. Alamsyah, Dedi dan Ratna Muliawati. 2013. Pilar Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta : Nuha Medika Daryanto, Suprihatin Agung. 2013. Pengantar Pendidikan Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Gava Media, Mukono. H. J. 2006. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan Edisi kedua. Surabaya: Airlangga University Press

Website : https://ilmugeografi.com/geografi-teknik/pengolahan-limbah-padat https://gapra.files.wordpress.com/2009/01/makalah-limbahpadatgapra.pdf&ved=2ahUKEwjjvcyv_Y_fAhUJ6Y8KHev6BuAQFjAhAB&usg =AOvVaw2ileJnuipllcVNnv9c33CT http://alimuddinnurain.blogspot.com/2016/11/makalah-pengelolahan-limbahpadat.html?m=1 www.mistamajahp.com/pengertian-limbah-organik-dan-anorganik/#z https://ilmugeografi.com/geografi-teknik/macam-macam-limbah-pertanian https://www.kompasiana.com/maharaniintan/55108df1813311ca35bc688b/patibahan-dasar-untuk-membuat-plastik https://hisham.id/2015/10/peranan-unsur-karbon-dalam-kehidupan.html ) https://www.rumahmesin.com/plastik -kemasan/

35

https://www.slideshare.net/signup?login_source=slideview.popup.follow&from=a ddcontact&from_source=https%3A%2F%2Fwww.slideshare.net%2Falvianyadi% 2Flimbah-11168756 https://jefrihutagalung.wordpress.com/2009/06/12/limbah-medis/ https://ylki.or.id/2012/09/kandungan-berbahaya-dalam-e-waste/ http://www.academia.edu/19122000/pengolahan_sampah_elektronik https://www.google.com/url?q=http://www.biomagz.com/2016/03/pengertiandan-contoh-limbahlimbah.html?m%3D1&source=gmail&ust=1542802296011000&usg=AFQjCNE7 Q8bGZTGa8ETgorSh4Lp_P5o00w https://www.google.com/url?q=https://ilmugeografi.com/geografi-teknik/macammacam-limbahpertanian&source=gmail&ust=1542802296011000&usg=AFQjCNGuiWvjEvTZb z1vlIlQbm2Z_zxQCg https://ilmugeografi.com/geografi-teknik/pengolahan-limbah-padat http://sampahpengelolaan.blogspot.com/2017/06/tpa-open-dumping.html?m=1 http://opayslife.blogspot.com/2012/05/insinerasi.html?m=1 https://anekamesin.com/mesin-penghancur-serbaguna-mesinshredder.htmlhttp://ecolifestyleactivity.blogspot.com/2015/10/tujuan-3r.html https://www.pelajaran.id/2017/11/pengertian-limbah-padat-contoh-dampak-dancara-penanganan-limbah-padat.html http://petanitop.blogspot.com/2016/05/cara-membuat-instalasi-biogassederhana.html

36

Related Documents


More Documents from "Anonymous GKamJw1U"