MAKALAH RADIO WIRELESS LAN
KELOMPOK 5 : MOCH.SYAHID AGIL / 32216008 MULIANA / 32216016 TEGUH ARDIANSYAH / 32216018
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Perancangan Jaringan Radio dengan judul “Radio Wireless LAN”. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima Kasih.
Makassar, 1 April 2019
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... 1 DAFTAR ISI....................................................................................................... 2 BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 3 1.1
Latar Belakang ................................................................................... 3
1.2
Rumusan Masalah .............................................................................. 4
1.3
Tujuan ............................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 5 2.1
Pengertian Gelombang radio .............................................................. 5
2.2
Jenis- Jenis Gelombang radio.............................................................. 5
2.3
Propagasi gelombang radio ................................................................ 6
2.4
Cara kerja gelombang radio ................................................................ 9
BAB III PEMBAHASAN .................................................................................... 11 3.1
Pengertian Radio Wireless LAN ........................................................ 11
3.2
Keunggulan Dan Kekurangan Radio Wireless LAN ............................. 11
3.3
Prinsip Kerja Radio Wireless LAN ...................................................... 14
3.4
Aplikasi WLAN…….………………………………………………………………………….15
BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 148 4.1
Kesimpulan ...................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 19
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Teknologi jaringan komputer saat ini telah memasuki hampir keseluruh segi kehidupan. Sangat sulit pada saat ini menemukan bidang kegiatan yang belum tersentuh oleh teknologi jaringan komputer. Hal ini dapat dilihat dari pengguna fasilitas jaringan komputer, baik untuk keperluan suatu instasi maupun untuk keperluan pribadi. Teknologi jaringan komputer telah menjadi salah satu hal yang penting untuk diterapkan dalam era globalisasi dan komputerisasi. Saat ini, salah satu teknologi jaringan komputer yang berkembang sangat pesat dan mulai digunakan secara luas adalah teknologi jaringan komputer nirkabel ( Wireless Local Area Network / WLAN). Teknologi ini memungkinkan efisiensi dalam implementasi dan pengembangan jaringan komputer lokal ( Local Area Network ), karena user dimungkinkan untuk mengakses jaringan tanpa menggunakan kabel dan meningkatkan mobilitas user. Komunikasi wireless banyak disukai dikarenakan memiliki banyak kemudahan atau keuntungan, diantaranya adalah:
Komunikasi wireless
memungkinkan user untuk bergerak tanpaharus terikat pada satu tempat saja, kecepatan dari teknologi nirkabel ini sudah memasuki tingkat kenyamanan user dan teknologi nirkabel masih akan terus berkembang. Trend jaringan nirkabel dewasa ini memang tampaknya sedang menjadi topik yang hangat untuk dibahas. User bisa melakukan koneksi ke internet seperti megecek e-mail, chatting, browsing tanpa perlu terhubung dengan kabel. Wireless LAN sangat mudah instalasinya karena tidak memerlukan pengkabelan untuk setiap workstation, maupun pengkabelan antar ruang. Hal ini menyebabkan wireless LAN menjadi salah satu teknologi LAN yang sangat fleksibel. Kalaupun worstation harus berpindah tempat, hal ini sangat mudah untuk dilakukan tanpa harus membongkar pasang kabel 3
yang telah terpasang, dan harus mengkonfigurasi ulang jaringan. Hal lain yang membuat teknologi wireless LAN digemari adalah kemampuannya untuk berpindah lokasi sangat mudah, dengan teknologi ini akan mempermudah perusahaan tersebut dalam hal penataan ulang jaringan mereka. Mereka tidak perlu harus melakukan bongkar pasang kabel yang sangat memerlukan waktu dan tenaga yang tidak sedikit.
1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan radio wireless LAN? 2. Apa keunggulan dan kekurangan radio wireless LAN? 3. Bagaimana prinsip kerja radio wireless LAN? 4. Bagaimana aplikasi WLAN?
1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian radio wireless LAN. 2. Untuk mengetahui keunggulan dan kekurangan radio wireless LAN . 3. Untuk mengetahui prinsip kerja radio wireless LAN. 4. Untuk mengetahui aplikasi WLAN.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Gelombang Radio Gelombang adalah getaran yang merambat. Gelombang dibagi menjadi dua yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Gelombang transversal arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarannya, sedangkan Gelombang longitudinal arah rambatnya searah dengan arah getarannya. Gelombang Radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio
(RF)
dalam
suatu
spektrum
elektromagnetik,
dan
radiasi
elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.
2.2 Jenis- Jenis Gelombang Radio Ada beberapa jenis gelombang radio di antaranya : 1. Gelombang panjang (long wave) Gelombang jenis ini memiliki signal yang panjang sehingga mampu menjangkau range area yang sangat luas. Kerugian dari gelombang ini adalah memerlukan daya listrik yang sangat besar sehingga mahal dalam operasionalnya, Karena jenis gelombangnya panjang dan lebar menyebabkan rentan terhadap gangguan (noise) 2. Gelombang pendek (short wave) Gelombang yang menggunakan udara sebagai mediator. Jenis gelombang ini adalah SW (short wave), Keuntungan dari gelombang ini 5
adalah Mampu menjangkau wilayah (coverage area) yang luas Banyak digunakan oleh pemancar internasional atau antar benua, Kerugian dari gelombang ini adalah Banyak noise-nya khususnya dari matahari, cuaca, udara, halilintar dsb, Suara manusia dapat didengar dengan baik tetapi pengguanaan sound effect kehilangan mutu kulitasnya (kabur) 3. Gelombang medium (medium wave) Gelombang
yang
menggunakan permukaan
bumi
sebagai
mediator. Secara umum kebanyakan gelombang yang dipakai oleh stasiun radio. Jenis yang dipakai oleh gelombang ini adalam AM (amplitudo modulation) dan FM (frequency modulation) Keuntungan dari gelombang ini adalah Permukaan bumi kurang dipengaruhi cuaca sehingga tidak terjadi noise Mutu penyiaran lebih bagus dalam kualitas suara dan sound effect. Kerugian dari gelombang ini adalah Tanah menyerap gelombang lebih cepat daripada udara yang menyebabkan jarak jangkauan siaran lebih sempit sehingga memerlukan booster, Tanah di Indonesia mengandung besi yang cepat menyerap gelombang sehingga merupakan penghantar yang buruk
2.3 Propagasi Gelombang Radio Propagasi gelombang radio
dapat
diartikan
sebagai
proses
perambatan gelombang radio dari pemancar ke penerima. Transmisi sinyal dengan media non-kawat memerlukan antenna untuk meradiasikan sinyal radio ke udara bebas dalam bentuk gelombang elektromagnetik (em). Gelombang ini akan merambat melalui udara bebas menuju antenna penerima dengan mengalami peredaman sepanjang lintasannya, sehingga ketika sampai di antenna penerima, energy sinyal sudah sangat lemah.
6
Gelombang (em) dalam perambatannya menuju antenna penerima dapat melalui berbagai macam lintasan. Jenis lintasan yang diambil tergantung dari frekuensi sinyal, kondisi atmosfir dan waktu transmisi. Ada 3 jenis lintasan dasar yang dapat dilalui, yakni melalui permukaan tanah (gelombang tanah), melalui pantulan dari lapisan ionosfir di langit (gelombang langit), dan perambatan langsung dari antenna pemancar ke antenna penerima tanpa ada pemantulan (gelombang langsung). 1. Propagasi Gelombang Tanah Gelombang tanah merambat dekat permukaan tanah dan mengikuti lengkungan bumi, sehingga dapat menempuh jarak melampaui horizon. Perambatan melalui lintasan ini sangat kuat pada daerah frekuensi 30 kHz – 3 MHz. Di atas frekuensi tersebut permukaan bumi akan meredam sinyal radio, karena benda-benda di bumi menjadi satu ukuran dengan panjang gelombang sinyal. Sinyal dari pemancar AM utamanya merambat melalui lintasan ini.
Gambar 1. Propagasi Gelombang Tanah
2. Propagasi Gelombang Langit Gelombang langit diradiasikan oleh antenna ke lapisan ionosfir yang terletak di atmosfir bagian atas dan dibelokkan kembali ke bumi. Ada beberapa lapisan ionosfir yakni lapisan D , E, F1 dan F2, dimana
7
keberadaannya di langit berubah-ubah menurut waktu, dan sangat mempengaruhi perambatan sinyal. Lapisan D dan E adalah lapisan yang paling jauh dari matahari sehingga kadar ionisasinya rendah. Lapisan ini hanya ada pada siang hari, dan cenderung menyerap sinyal pada daerah frekuensi 300 kHz – 3 MHz.
Gambar 2. Propagasi Gelombang Langit
Lapisan F terdiri dari lapisan F1 dan F2, mempunyai kadar ionisasi yang paling tinggi karena dekat dengan matahari, sehingga ada pada baik pada siang maupun malam hari. Lapisan ini yang paling mempengaruhi sinyal radio, dimana pada daerah frekuensi 3 – 30 MHz, sinyal yang sampai ke lapisan ini pada sudut tertentu, akan dibelokkan kembali ke bumi, ke tempat yang sangat jauh dari antenna pemancarnya dengan redaman yang kecil, sehingga sangat bermanfaat untuk transmisi sinyal. Sinyal yang sampai ke lapisan tersebut pada sudut yang besar terhadap bumi, akan dilewatkan ke ruang angkasa. 3. Propagasi Gelombang Langsung Pada propagasi ini, sinyal yang dipancarkan oleh antenna pemancar langsung diterima oleh antenna penerima tanpa mengalami pantulan, disebut Line Of Sight (LOS). Karena perambatannya harus secara langsung, maka di lokasi- lokasi yang antenna penerimanya terhalang, tidak akan menerima sinyal (blocked spot).
8
Jarak transmisi yang dapat dijangkau pada propagasi LOS relative pendek dan dibatasi oleh tinggi antenna pemancar dan penerimanya, direpresentasikan melalui rumus berikut: Dimana, d : jarak antenna pemancar dan penerima (km) ht : tinggi antenna pemancar (m) hr : tinggi antenna penerima(m)
Gambar 3. Propagasi Line Of Sight
Komunikasi LOS paling banyak digunakan pada transmisi sinyal radio di atas 30 MHz yakni pada daerah VHF, UHF, dan microwave. Pemancar FM dan TV, menggunakan propagasi ini. Untuk mengatasi jarak jangkau yang pendek, digunakan repeater, yang terdiri dari receiver dengan sensitivitas tinggi, transmitter dengan daya tinggi, dan antenna yang diletakkan di lokasi yang tinggi.
2.4 Cara Kerja Gelombang Radio Cara kerja gelombang radio dibawa atau dipancarkan oleh gelombang pembawa, untuk selanjutnya gelombang radio dipantulkan oleh lapisan udara atmosphere bumi (ionosfer). Nah pada lapisan inilah
9
gelombang radio dipantulkan kembali ke bumi yang selanjutnya ditangkap oleh menara penerima sinyal. Maka dari itu, tak heran jika jarak jangkauan gelombang radio sangat jauh sekali, bahkan sampai ke luar angkasa sekalipun.
10
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Radio Wireless LAN Wireless adalah sebuah jaringan yang menghubungkan satu atau lebih komputer tanpa melalui kabel. Sehingga pengguna mempunyai mobilitas dan flexible tidak bergantung pada suatu lokasi. Adanya jaringan wireless ini bertujuan untuk mengurangi kebutuhan terhadap penggunaan kabel yang memungkin biaya yang
lebih
tinggi
terhadap
pembangunan
sebuah
jaringan.
Jaringan
nirkabel biasanya menghubungkan satu sistem komputer dengan sistem yang lain dengan menggunakan beberapa macam media transmisi tanpa kabel, seperti: gelombang radio, gelombang mikro, maupun cahaya infra red. Wireless LAN atau WLAN digunakan untuk memperluas area jaringan lokal. WLAN dibangun menggunakan perangkat keras jaringan komputer seperti access point, wireless router dan sebagainya. Pengguna wireless berkomunikasi dengan Access Point menggunakan jaringan adapter wireless yang mirip dengan fungsi adaptor Ethernet (lan card) pada komputer atau laptop. Wireless internet adalah layanan internet yang dapat diakses tanpa koneksi kabel fisik kekomputer menggunkan internet. Layanan internet wireless umumnya disediakan oleh penyedia layanan internet melalui router wireless atau secara lokal melalui router wireless yang terhubung kekabel atau modem SDL dirumah atau dikantor.
3.2 Keunggulan Dan Kekurangan Radio Wireless LAN
Keunggulan WLAN Dengan wireless LAN, user bisa membagi akses informasi tanpa harus mencari tempat sebagai sambungan kabel ke jaringan, dan network manager bisa menset up atau menambah jaringan tanpa harus
11
melakukan instalasi atau pun penambahan kabel. Wireless LAN menawarkan beberapa kelebihan seperti produktivitas, kenyamanan, dan keuntungan dari segi biaya bila dibandingkan dengan jaringan kabel tradisional. 1. Mobility : Sistem wireless LAN bisa menyediakan user dengan informasi access yang real-time, dimana saja dalam suatu organisasi. Mobilitas semacam ini sangat mendukung produktivitas dan peningkatan kualitas pelayanan apabila dibandingkan dengan jaringan kabel 2. Installation Speed and Simplicity : Instalasi sistem wireless LAN bisa cepat dan sangat mudah dan bisa mengeliminasi kebutuhan penarikan kabel yang melalui atap atau pun tembok. 3. Installation Flexibility : Teknologi wireless memungkinkan suatu jaringan untuk bisa mencapai tempat-tempat yang tidak dapat dicapai dengan jaringan kabel. 4. Reduced Cost-of-Ownership : Meskipun investasi awal yang dibutuhkan oleh wireless LAN untuk membeli perangkat hardware bisa lebih tinggi daripada biaya yang dibutuhkan oleh perangkat wired LAN hardware, namun bila diperhitungkan secara keseluruhan, instalasi dan life-cycle costnya, maka secara signifikan lebih murah. Dan bila digunakan dalam lingkungan kerja yang dinamis yang sangat membutuhkan seringnya pergerakan dan perubahan yang sering maka keuntungan jangka panjangnya pada suatu wireess LAN akan jauh lebih besar bila dibandingkan dengan wired LAN. 5. Scalability : Sistem wireless LAN bisa dikonfigurasikan dalam berbagai macam topologi untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang beragam. Konfigurasi dapat dengan mudah diubah Mulai dari jaringan peer-to-peer yang sesuai untuk jumlah pengguna yang kecil sampai ke full infrastructure network yang mampu melayani ribuan user dan memungkinkan roaming dalam area yang luas. 12
Kelemahan WLAN Wifi menggunakan gelombang radio pada frekwensi milik umum yang bersifat bebas digunakan oleh semua kalangan dengan batasan batasan tertentu. Setiap wifi memiliki area jangkauan tertentu tergantung power dan antenna yang digunakan. Tidak mudah melakukan pembatasan area yang dijangkau pada wifi. Hal ini menyebabkan berbagai hal dimungkinan terjadi pada lapisan fisik, antara lain: 1. Interception atau penyadapan. Hal ini sangat mudah dilakukan, dan sudah tidak asing lagi bagi para hacker. Berbagai tools dengan mudah di peroleh di internet. Berbagai teknik kriptografi dapat di bongkar oleh tools tools tersebut. 2. Injection. Pada saat transmisi melalui radio, dimungkinkan dilakukan injection karena berbagai kelemahan pada cara kerja wifi dimana tidak ada proses validasi siapa yang sedang terhubung atau siapa yang memutuskan koneksi saat itu. 3. Jamming. Jamming sangat dimungkinkan terjadi, baik disengaja maupun tidak disengaja karena ketidaktahuan pengguna wireless tersebut. Pengaturan penggunaan kanal frekwensi merupakan keharusan agar jamming dapat di minimalisir. Jamming terjadi karena frekwensi yang digunakan cukup sempit sehingga penggunaan kembali channel sulit dilakukan pada area yang padat jaringan nirkabelnya. 4. Locating Mobile Nodes. Dengan berbagai software, setiap orang mampu melakukan wireless site survey dan mendapatkan informasi posisi letak setiap Wifi dan beragam konfigurasi masing masing. Hal ini dapat dilakukan dengan peralatan sederhana spt PDA atau laptop dengan di dukung GPS sebagai penanda posisi.
13
5. Access Control. Dalam membangun jaringan wireless perlu di design agar dapat memisahkan node atau host yang dapat dipercaya dan host yang tidak dapat dipercaya. Sehingga diperlukan access control yang baik. 6. Hijacking. Serangan MITM (Man In The Middle) yang dapat terjadi pada wireless karena berbagai kelemahan protokol tersebut sehingga memungkinkan terjadinya hijacking atau pengambilalihan komunikasi yang sedang terjadi dan melakukan pencurian atau modifikasi informasi.
3.3 Prinsip Kerja Radio Wireless LAN Wireless LAN menggunakan electromagnetic airwaves (radio atau infrared) untuk menukarkan informasi dari satu titik ke titik lainnya tanpa harus tergantung pada sambungan secara fisik. Gelombang radio biasa digunakan sebagai pembawa karena dapat dengan mudah mengirimkan daya ke penerima. Data ditransmikan dengan cara ditumpangkan pada gelombang pembawa sehingga bisa diextract pada ujung penerima. Data ini umumnya digunakan sebagai pemodulasi dari pembawa oleh sinyal informasi yang sedang ditransmisikan. Begitu datanya sudah dimodulasikan pada gelombag radio pembawa, sinyal radio akan menduduki lebih dari satu frekuensi, hal ini terjadi karena frekuensi atau bit rate dari informasi yang memodulasi ditambahkan pada sinyal carrier. Multiple radio carrier bisa ada dalam suatu ruang dalam waktu yang bersamaan tanpa terjadi interferensi satu sama lain jika gelombang radio yang ditransmisikan berbeda frekuensinya. Untuk mengextract data, radio penerimanya diatur dalam satu frekuensi dan menolak frekuensi-frekuensi lain.
Pada
konfigurasi
wireless
LAN
tertentu,
transmitter/receiver
(transceiver) device, biasa disebut access point, terhubung pada jaringan kabel dari lokasi yang fixed menggunakan kabel standard. Sebuah access 14
point bisa mensupport sejumlah group kecil dari user dan bisa dipakai dalam jarak beberapa puluh meter. Access point biasanya diletakkan pada tempat yang tinggi tapi dapat juga diletakkan dimana saja untuk mendapatkan cakupan yang dikehendaki. End user access wireless LAN menggunakan wireless-LAN adapters, biasa terdapat pada PC card pada notebook atau palmtop computer, atau sebagai card dalam desktop computer, atau terintegrasi dalam hand-held komputer.
3.4 Aplikasi WLAN
1. Aplikasi Indoor Aplikasi utama WLAN disebut dengan HotSpot, yaitu sebuah jaringan yang bisa melayani kebutuhan pengguna bergerak. Pengguna dengan perangkat mobile gadget seperti PDA, notebook bisa mengakses Internet di lokasi tertentu yang tersedia jaringan HotSpot WLAN. Semakin meluasnya perkembangan HotSpot telah mendorong terbentuknya bisnis model baru yang memungkinkan setiap provider melakukan kerjasama roaming bahkan hingga ke jaringan internasional, sebagaimana yang terjadi pada bisnis selular dengan memanfaatkan layanan otentikasi pelanggan dan clearing house semacam iPass. Pengguna bisa mendaftar sebagai pelanggan tetap pada provider HotSpot, sehingga bisa mengakses dari lokasi manapun yang tersedia. Pilihan lain, menjadi pelanggan on demand, biasanya secara pre paid dengan membeli voucher akses Internet via HotSpot pada suatu lokasi dari provider tertentu untuk durasi waktu tertentu. Pelanggan on demand biasanya lebih bebas untuk memilih provider mana yang akan digunakan, karena suatu lokasi bisa saja tersedia beberapa HotSpot dari sejumlah provider yang berbeda.
15
Aplikasi lain adalah HotSpot di dalam jaringan internal perusahaan. Apabila pengguna di lingkungan perusahaan banyak yang menggunakan perangkat gadget mobile, maka diperlukan HotSpot pada beberapa
lokasi
strategis
untuk
melayani
kebutuhan
tersebut.
Kebanyakan perangkat mobile saat ini sudah WiFi compliance, seperti misalnya notebook berbasis procesor Intel Centrino yang sudah built in dengan kemampuan WiFi. Apabila pengguna jenis ini masih tetap menggunakan kabel, maka mobilitasnya akan terhambat.
2. Aplikasi Outdoor Di banyak negara berkembang (termasuk Indonesia) yang sangat terbatas ketersediaan infrastruktur telekomunikasinya, teknologi WLAN dengan kreatifitas tertentu banyak dijadikan sebagai alternatif akses last mile. Perangkat WiFi pada umumnya memiliki konektor yang bisa disambungkan dengan antena eksternal yang memiliki gain lebih tinggi. Dengan kombinasi ini, sebuah jaringan WLAN yang semula hanya bisa menjangkau area sampai radius 100 – 200 meter, kini bisa diperluas menjadi 3 – 5 km. Aplikasi outdoor ini meskipun menimbulkan konsekuensi biaya tambahan seperti untuk pembelian antena eksternal, jasa instalasi dan tiang atau tower penyangga namun secara umum masih sangat terjangkau oleh pelanggan pada umumnya. Untuk aplikasi pada area yang dekat (1 – 2 km) cukup banyak eksperimen serta produk asesoris lokal (seperti antenna) ditawarkan sehingga biaya bisa lebih di tekan sehingga makin menjangkau segmen pengguna yang lebih luas. Berbagai kemudahan dan struktur biaya yang makin rendah, mampu mendorong tumbuhnya bisnis layanan jasa baru yang disebut dengan Wireless ISP (WISP), serta RT/RW Net. WISP menyelenggarakan layanannya dengan berbasis pada teknologi WLAN, baik itu di sisi
16
backbone maupun distribusi last mile kepada pelanggannya. Pada umumnya diselenggarakan oleh pengusaha lokal dengan skala usaha menengah dengan kualitas layanan menengah. Pelanggan utama WISP biasanya adalah Warung Internet (WARNET) yang memang telah dikenal sebagai ujung tombak penetrasi Internet karena biaya yang relatif rendah. Sementara RT/RW Net umumnya dikembangkan berdasarkan inisiatif komunitas di suatu lokasi pemukiman dan bersifat swadaya serta non komersial. Prinsipnya adalah berbagi pakai akses Internet secara massal untuk mereduksi biaya. Untuk last mile distribution, RT/RW Net juga mengandalkan
teknologi
WLAN dengan
kombinasi produk
eksperimentasi homebrew seperti antena dari kaleng susu dan modifikasi perangkat WiFi dengan port USB yang tergolong low end product. Teknologi dan desain outdoor yang sama di Indonesia juga banyak dipergunakan untuk aplikasi jaringan internal perusahaan. Misalnya sebagai backbone antar gedung dalam satu area atau distribusi jaringan antar kantor cabang dalam satu kota maupun digunakan sebagai infrastruktur jaringan backup bagi aplikasi yang mission critical. Dari segi aplikasi private, pengguna WLAN yang cukup menonjol dalam hal jumlah adalah komunitas pendidikan dan Pemerintah Daerah (Pemda). Pemanfaatan teknologi WLAN diyakini mampu mereduksi biaya rutin jaringan lokal close user group yang selama ini dilayani oleh operator telekomunikasi dengan beban charging berdasarkan durasi waktu atau flat bulanan hanya untuk sewa trunk atau pipa (media) akses saja. Dengan WLAN yang bebas lisensi dan biaya abonemen, dana operasional bisa dialihkan untuk meningkatkan kualitas content aplikasi ELearning maupun E-Goverment.
17
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan 1. Wireless LAN atau WLAN digunakan untuk memperluas area jaringan lokal. WLAN dibangun menggunakan perangkat keras jaringan komputer seperti access point, wireless router dan sebagainya. Pengguna wireless berkomunikasi dengan Access Point menggunakan jaringan adapter wireless yang mirip dengan fungsi adaptor Ethernet (lan card) pada komputer atau laptop. 2. Wireless LAN mengirim data dalam bentuk paket. Setiap adapter memiliki No ID yang permanen dan unik yang berfungsi sebagai sebuah alamat dan tiap paket selain berisi data juga menyertakan alamat penerima dan pengirim paket tersebut. Wireless LAN akan memeriksa kondisi jaringan sebelum mengirim paket ke dalamnya. Bila jaringan dalam keadaan kosong, maka paket lansung dikirimkan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 2014. Kelebihan dan Cara Kerja WLAN ( Wireless LAN ) https://hermanmarcos.wordpress.com/2013/01/05/perkembangan-wirelesslocal-area-network-lan-nirkabel/, [Diakses online tanggal 30 Maret 2019]. Ayu Musfiroh, 2018. Pengertian Radio Secara Umum dan Cara Kerja Radio. https://www.mastekno.com/id/pengertian-radio-cara-kerja , [Diakses online tanggal 30 Maret 2019]. Muhammad
Rizal,
2016.
Pengertian
Gelombang
Radio.
http://khususinformatika.blogspot.com/2016/04/pengertian-gelombangradio.html , [Diakses online tanggal 30 Maret 2019]. Shackhel Qouwiyah, 2014. Mekanisme Kerja Jaringan Wireless dan Terminal
Kerja.https://aushuria.wordpress.com/2014/11/09/mekanisme-kerja-
jaringan-wireless/ , [Diakses online tanggal 30 Maret 2019]. Sri Rahayu, 2016. Pengertian Wireless Dan Cara Kerjanya Lebih Lengkap.http://blog.unnes.ac.id/srirahayu/2016/04/08/pengertian-wireless-dancara-kerjanya-lebih-lengkap/ , [Diakses online tanggal 30 Maret 2019]. _____________, 2014. Definisi atau Pengertian Radio dan Gelombang Radio.
http://www.pengertianku.net/2014/10/definisi-atau-pengertian-radio-
dan-gelombang-radio.html , [Diakses online tanggal 30 Maret 2019].
19