MAKALAH TEKNOLOGI AIR DAN BUANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK BUMI SECARA AEROB DAN ANAEROB
DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1 Naziyatul Akmala (160140070) Dara mutia (160140077) Fikrul Husni Rifai (160140063)
Dosen Pembimbing : Masrullita ST.MT
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh 2018
KATA PENGANTAR Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt, karena atas limpahan rahmatnya, sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Makalah ini berjudul“Pengolahan Limbah Minyak Bumi Secara Aerob dan Anaerob”. Makalah ini disusun untuk mengetahui cara mengelola limbah industri dengan baik. Selain itu, penyusunan makalah ini tak terlepas pula dengan tugas mata kuliah Teknologi Air Dan Buangan industri.Penyusun menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, begitu pun dengan penyusun yang masih seorang mahasiswa. Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih banyak sekali kekurangan-kekurang yang ditemukan, oleh karena itu penyusun mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. penyusun mengharapkan ada kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca sekalian dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarakatu. Lhokseumawe, 26 Februari 2018
Penyusun.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Minyak bumi merupakan sumber energi utama untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat pada saat ini maupun pada masa yang akan datang. Permintaan terhadap minyak bumi semakin besar sejalan dengan kebutuhan manusia yang semakin meningkat yaitu sebesar 35.000 juta ton per tahun. Untuk memenuhi kebutuhan ini akan meningkatkan eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pengangkutan serta penyimpanan. Indonesia sebagai salah satu negara penghasil minyak bumi memproduksi 988.000 barrel per hari pada tahun 2008 untuk memenuhi permintaan minyak dunia (Priyono 2009). Semakin besar produksi minyak bumi, semakin berpotensi untuk mencemari lingkungan bila minyak bumi tumpah atau terbuang ke lingkungan. Minyak bumi tersebut akan menjadi limbah yang dapat menjadi pencemar yang berbahaya dan beracun dan akan berpengaruh terhadap kehidupan tanaman, hewan maupun manusia (Charlena 2010).
1.2
Rumusan Masalah
Apa itu pengilangan minyak bumi?
Apa itu limbah?
Menjelaskan perbedaan aerob dan anaerob.
Bagaimana cara mengelola limbah pengilangan minyak bumi dengan metode aerob dan aaerob?
Keuntungan dan kerugian dalam metode aerob dan anaerob.
1.3
Tujuan Setelah membaca makalah ini, diharapkan pembaca dapat :
Mampu menjelaskan perbedaan antara pengolahan limbah dengan metode aerob dan anaerob
Mengetahui cara pengolahan limbah secara aerob maupun anaerob
Mengetahui keuntungan dan kerugian dalam pengelolaan limbah dengan aerob maupun anaerob
BAB II PEMBAHASAN
2.1
MINYAK BUMI Minyak bumi merupakan salah satu sumber daya alam yang banyak
dimiliki di Indonesia. Seiring dengan letak geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan, maka tidak mengherankan jika variasi dalam jumlah dan jenisnya pun akan cukup banyak. Pada proses penambangan minyak dari dalam perut bumi, membutuhkan teknologi dan ilmu pengetahuan yang memadai. Pengelolaan kegiatan tambang minyak bumi harus direncanakan sejak dibuatnya rencana kegiatan pertambangan hingga kegiatan pasca tambang yang dilakukan dalam rangka pengembalian fungsi lahan. Pada proses penambangan minyak bumi, kegiatan pengolahan minyak mentah hingga menjadi minyak yang siap pakan merupakan hal yang cukup komples. Masalah berat yang harus difikirkan adalah limbah dari proses pengolahan limbah tersebut. Minyak bumi yang dihasilkan dari kegiatan penambangan seringkali memberikan dampak yang berbahaya bagi lingkungan disekitarnya sehingga dilakukan pengawasan atas kegiatan tersebut terutama pada saat dihasilkannya limbah minyak bumi. Industri tambang minyak di Indonesia memiliki banyak peranan bahkan menjadi penyumbang pendapatan negra terbesar, oleh sebab itu perlu dilakukan pengolahan yang baik sehingga eksploitasinya tidak memberikan dampak yang berbahaya bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Salah satu limbah yang dihasilkan pada saat proses pengolahan minyak adalah oil sludge. Limbah ini dikategorikan kedalam golongan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) sehingga perlu dilakukan pengolahan yang baik. Sifat dan konsentrasi dari limbah kategori ini memiliki dampak yang mencemarkan lingkungan sehingga akan menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan terhadap manusia dan makhluk hidup lainnya baik langsung maupun tidak langsung.
Minyak bumi mengandung 50-98% komponen hidrokarbon dan non hidrokarbon. Kandungannya bervariasi tergantung pada sumber minyak. Minyak bumi mengandung senyawa karbon 83,9-86,8%, hidrogen 11,4-14%, belerang 0,06-8,0%, nitrogen 0,11-1,7% dan oksigen 0,5% dan logam (Fe, Cu, Ni), 0,03%. Terdapat empat seri hidrokarbon minimal yang terkandung di dalam minyak bumi, yaitu seri n-paraffin (n-alkana) yang terdiri atas metana (CH4), aspal yang memiliki atom karbon (C) lebih dari 25 pada rantainya, seri iso-paraffin (isoalkana) yang terdapat hanya sedikit dalam minyak bumi, seri neptena (sikloalkana) yang merupakan komponen kedua terbanyak setelah n-alkana, dan seri aromatik. Komposisi senyawa hidrokarbon pada minyak bumi berbeda bergantung pada sumber penghasil minyak bumi tersebut (Pertamina 2009). Minyak bumi dipisahkan menjadi fraksi-fraksi dengan cara destilasi yang dipisahkan berdasarkan titik didih. Fraksi dengan titik didih lebih rendah akan naik lebih cepat dan lebih tinggi. Sedangkan fraksi dengan titik didih lebih tinggi akan naik lebih lama dan lebih rendah (Hart 1991). 2.2
LIMBAH Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah. Limbah yang dihasilkan dalam rangka pengolahan minyak bumi adalah berupa sludge. Pada sludge dapat ditemukan kandungan logam berat yang bersifat racun jika jumlahnya melebihi kebutuhan hara bagi tanaman. Logam berat adalah
golongan logam yang kriterianya sama dengan logam-logam lain. Perbedaan golongan logam ini terdapat pada pengaruhnya apabila logam berat tersebut berikatan atau masuk kedalam tubuh organisme hidup, misalnya pada pencemaran biota perairan (Palar 1995). Di Indonesia sendiri limbah menjadi masalah yang serius.dalam proses pengolahan air limbah khususnya yang mengandung polutan senyawa organik.teknologi yang digunakan aktifitas organism untuk menguraikan senyawa organi tersebut.Proses pengolahn limbah dengan aktifitas mikro organisme biasa disebut dengan proses biologis. Adapun proses pengolahan limbah dengan cara biologis tersebut dilakukan dengan 2 kondisi yaitu melalui kondisi aerobik (dengan udara) dan melalui kondisi aneorobik (tanpa udara) ataupun melalui keduanya dengan aerobik dan aneorobik.
2.2.1
Aerobik
2.2.2
Anaerobik
2.3
Teknologi Pengolahan Limbah
Pengolahan limbah limbah bertujuan untuk mnetralkan air dari bahan yang tersuspensi dan terapung,menguraikan bahan organik,meminimalkan bakteri pathogen,serta memastikan estetika lingkungan.pengelolaan limbah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: 2.3 .1
Secara alami Dpat dilakukan dengan pembuatan kolam stabilisasi.Dimana dalam kolam
stabilisasi ,air limbah diolah secara alamiah untuk menetralisasi zat-zat pencemar sebelum air limbah dialirkan ke sungai. 2.3.2
secara buatan Pengelolaan limbah secara bantuan alat dilakukan pada instalasi
pengolahan air limbah (IPAL).pengolahan ini dilakukan dengan 3 tahapan yaitu,trimary treatment (pengolahan petama),secondary treatment (pengolahan kedua),dan tertiary treatment (pengolahan lanjutan).