Makalah Kimia Dasar.docx

  • Uploaded by: Lusii Rahmaniah
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Kimia Dasar.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,118
  • Pages: 12
TUGAS KIMIA DASAR

TENTANG LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

DISUSUN OLEH : LUSI RAHMANIAH (187011354)

DOSEN PENGAMPU Ratna Dwi Hadiarti,S.Si,MMT

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS BALIKPAPAN TAHUN 2018/2019

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT”. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kimia Dasar. Saya berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalam Mata Kuliah Kimia Dasar. Serta pembaca dapat mengetahui tentang Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit. Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karena itu, saya sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk melengkapi dari segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama proses penyusunan makalah ini.

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

....................................................................................................... i

..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

.................................................................................................. 1 ..........................................................................................

1

1.2 Tujuan ...................................................................................................................

1

1.3 Manfaat

2

.....................................................................................................

1.4 Pembatasan Masalah ..............................................................................................

2

1.5 Perumusan Masalah ...............................................................................................

2

BAB II PEMBAHASAN

................................................................................................ 3

2.1 Definisi Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit

.................................................... 3

2.2 Proses Dalam Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit ............................ ..................... 4 2.3 Sifat-sifat Larutan Elektrolit Kuat,Lemah, dan Non Elektrolit..................................... 4 2.4 Penerapan Dalam Kehidupan Sehari-hari .....................................................................5 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

........................................................................................................... 10 .......................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. iii

ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Pengetahuan mengenai larutan sangat penting, karena sebagian besar reaksi kimia dan biologis terjadi dalam bentuk cairan, terutama dalam bentuk larutan dengan pelarut air. Larutan dapat didefinisikan sebagai suatu system homogen yang terdiri dari dua komponen atau lebih. Terdapat banyak tipe larutan yang berlainan. Salah satunya dapat dibedakan berdasarkan kemampuannya menghantarkan arus listrik. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit. sedangkan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan non elektrolit. Apa yang kita lakukan untuk membedakan larutan elektrolit dengan larutan non elektrolit? Pernahkah kita menguji daya hantar listrik suatu larutan? Daya hantar listrik tersebut dapat dilihat dari menyala atau tidaknya lampu yang digunakan pada alat uji. Jika pada pengujian tersebut ternyata lampunya menyala, hal itu menunjukkan larutan tersebut bersifat elektrolit. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.

Menguraikan lebih lanjut tentang larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Proses dalam larutan elektrolit dan non elektrolit. Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit Mengidentifikasi penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

1.3 Manfaat 1. Memberikan bekal pengetahuan agar dapat mengetahui mengenai larutan non elektrolit dan larutan elektrolit. 2. Menambah pengetahuan mengenai larutan non elektrolit dan larutan elektolit. 3. Agar pemakalah dan pembaca dapat menambah wawasannya mengenai larutan elektrolit dan non elektrolit mengenai sifat – sifatnya dan pentingnya larutan lektrolit untuk kehidupan kita. 4. Memberikan pengetahuan agar dapat mengetahui ruang lingkup larutan non elektrolit dan larutan elektrolit. 1.4 Pembatasan Masalah 1. Pengetian larutan elektrolit dan non elektrolit 2. Proses dalam larutan elektrolit dan non elektrolit 3. Sifat – sifat dari larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit 4. Penerapan dalam kehidupan sehari-hari

1.5 Perumusan Masalah 1. 2. 2. 3.

Apa pengertian dari larutan elektrolit dan non elektrolit ? Bagaimana proses dalam larutan elektrolit dan non elektrolit ? Bagaimana sifat – sifat dari larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit ? Apa sajakah penerapannya dalam kehidupan sehari-hari ?

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit Larutan merupakan campuran yang bersifat homogen, artinya masing-masing zat penyusunya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik.larutan berdasarkan daya hantar listriknya dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut : 1. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. 2. Larutan non elektronik adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Kemampuan elektrolit menghantarkan arus listrik dalam larutannya disebabkan oleh adanya ion – ion yang dihasilkan dari reaksi ionisasi elektrolit dalam air. Semakin besar kemampuan elektrolit terionisasi, semakin banyak jumlah ion yang dihasilkan dari reaksi ionisasi, maka akan semakin kuat daya hantar listrik yang dihasilkan. Elektrolit yang terionisasi sempurna atau mendekati sempurna dan memiliki daya hantar listrik kuat disebut elektrolit kuat, sedangkan elektrolit yang hanya terionisasi sebagian dan memilliki daya hantar lemah disebut elektrolit lemah. Untuk membedakan larutan elektrolit kuat dan non elektrolit, dilakukan uji elektrolit yaitu dengan mengalirkan arus listrik ke dalam larutan. Perbedaan dapat dilihat dari menyala tidaknya lampu pada alat uji atau ada tidaknya gas pada kedua elektroda yang digunakan. Larutan elektrolit kuat menghasilkan gas pada kedua elektrodanya, dan dapat menyalakan lampu. Larutan elektrolit lemah tidak dapat menyalakan lampu, tetapi menghasilkan gelembung gas pada kedua elektrodanya. Larutan non elektrolit tidak dapat menyalakan lampu atau menghasilkangelembung gas pada elektroda. Membedakan Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit a). Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik. Hal ini untuk pertama kalinya diterangkan oleh Svante August Arrhenius(1859-1927), seorang ilmuwan dari Swedia. Arrhenius menemukan bahwa zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi partikel-partikel berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Karena secara total larutan tidak bermuatan, maka jumlah muatan positif dalam larutan harus sama dengan muatan negatif. Atom atau gugus atom yang bermuatan listrik itu dinamai ion. Ion yang bemuatan positif disebut kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Pembuktian sifat larutan elektrolit yang dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen. Zat-zat yang tergolong elektrolit yaitu asam, basa, dan garam. b). Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik. Adapun larutan non elektrolit terdiri atas zat-zat non elektrolit yang tidak dilarutkan ke dalam air tidak terurai menjadi ion ( tidak terionisasi ). Dalam larutan, mereka tetap berupa molekul yang tidak bermuatan listrik. Itulah sebabnya larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.

Pembuktian sifat larutan non elektrolit yang tidak dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen. 2.2 Proses Dalam Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Larutan elektrolit dapat menghantarkanarus listrik sedangkan larutan nonelektrolit tidak menghantarkan arus listrik, telah dijelaskan oleh seorang ahli kimia swedia Svante August Arrhenius (1859-1927). Didasarkan pada teori ionisasi Arhenius, larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena di dalam larutan terkandung atom-atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik yang bergerak bebas. Atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik disebut ion. Perubahan suatu senyawa menjadi ion-ion dalam suatu larutan disebut proses ionisasi. Proses ionisasi merupakan salah satu cara menunjukan pembentukan ion-ion, umumnya ditulis tanpa melibatkan molekul air atau pelarut, namun terkadang molekul air dituliskan juga. Misalnya HCl yang dilarutkan dalam air dapat ditulis dalam dua persamaan: HCl

H+ + Cl–

HCl + H2O

H3O+ + Cl–

CH3COOH

H+ + CH3COO–

CH3COOH + H2O

H3O+ + CH3COO–

Ketika diberi beda potensial, Ion yang bermuatan negatif bergerak menuju anoda (+) sedangkan ion yang bermuatan positif bergerak menuju katoda (-) karena adanya perbedaan muatan. Aliran ion inilah yang menyebabkan larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik. Senyawa seperti glukosa, etanol, gula tebu dan larutan urea dalam bentuk padatan, lelehan maupun larutan tidak dapat menghantarkan arus listrik karena tidak mengalami ionisasi atau tetap dalam bentuk molekul. Sumber Ion Dalam Larutan Elektrolit Ion-ion yang timbul dalam larutan elektrolit terdiri dari dua sumber yaitu senyawa ionik dan senyawa kovalen polar. Senyawa Ionik Senyawa ionik tersusun atas ion-ion sekalipun dalam dalam bentuk padat atau kering. Misalnya NaCl dan NaOH. NaCl tersusun dari ion Na+ dan ion Cl¯ sedangkan NaOH tersusun dari ion Na+ dan ion OH–.

Senyawa-senyawa ionik dalam keadaan padat tidak dapat menghantarkan arus listrik karena ionion yang terikata dengan kuat, sehingga tidak ion-ion tersebut tidak mengalami mobilisasi ketika diberi beda potensial. Namun apabila senyawa ionik dilarutkan dalam pelarut polar misalnya air, maka senyawa ionik adalah suatu elektrolit. Hal ini disebabkan ion-ion yang awalnya terikat kuat pada kisi terlepas kemudian segera masuk dan menyebar dengan air sebagai medium untuk bergerak. Perlu diketahui bahwa semua senyawa ionik yang yang dapat larut dalam pelarut polar seperti air dan lelehan senyawa ionik merupakan suatu elektrolit. Tetapi lelehan senyawa ionik memiliki daya hantar listrik yang lebih baik dibanding larutannya. Hal ini disebabkan susunan ion-ion dalam lelehan senyawa ionik lebih rapat dibanding dalam bentuk larutan, sehingga ion-ion yang ada lebih mudah atau lebih cepat bergerak menuju anoda dan katoda ketika diberi beda potensial. Senyawa kovalen polar Senyawa-senyawa kovalen baik kovalen polar maupun nonpolar dalam keadaan murni tidak dapat menghantarkan arus listrik. Tetapi senyawa kovalen polar dapat menghantarkan arus listrik jika dilarutkan dalam pelarut yang sesuai. Hal ini disebabkan senyawa kovalen polar dalam pelarut yang sesuai mampu membentuk ion-ion. Misalnya senyawa kovalen polar mampu membentuk ion di dalam air sehingga dapat menghantar arus listrik. Tetapi senyawa kovalen polar tidak mampu membentuk ion di dalam benzena sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik. HCl, NH3 dan CH3COOH merupakan beberapa contoh senyawa kovalen polar. Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah Senyawa yang seluruhnya atau hampir seluruhnya di dalam air terurai menjadi ion-ion sehingga memiliki daya hantar listrik yang baik disebut elektrolit kuat. Senyawa yang termasuk elektrolit kuat mempunyai daya hantar listrik yang relatif baik walaupun memiliki konsentrasi yang kecil. Sebaliknya senyawa yang sebagian kecil terurai menjadi ion disebut elektrolit lemah. 2.3 Sifat – sifat Larutan Elektrolit Kuat, Elektrolit Lemah, dan Non Elektrolit → Sifat – sifat larutan elektrolit kuat antara lain :    

Terionisasi sempurna Menghantarkan arus listrik Dapat membuat lampu menyala terang Terdapat gelembung gas

Contoh – contoh larutan elektrolit kuat : Asam kuat (HCl, HClO4 , H2SO 4 , HNO3) Basa kuat (NaOH, KOH, Ca(OH)2 , Ba(OH)2) Garam – garam yang mempunyai kelarutan tinggi (NaCl, KCl, KI, Al2(SO4)3)

→ Sifat – sifat larutan elektrolit lemah antara lain :    

Terionisasi sebagian Menghantarkan aurs listrik namun lemah Lampu menyala redup Terdapat gelembung gas

Contoh – contoh larutan elektrolit lemah :   

Asam lemah (CH3COOH, HCN, H2CO3 , H2S) Basa lemah (NH4OH, Ni(OH)2) Garam – garam yang sukar larut (AgCl, CaCrO4 , PbI2)

→ Sifat – sifat larutan non-elektrolit antara lain sebagai berikut :   

Tidak mengalami ionisasi Tidak dapat menghantarkan arus listrik Tidak dapat membuat lampu menyala

Contoh larutan non elektrolit :    

Glukosa (C6H12O6) Larutan gula (C12H22O11) Urea (CO(NH2) 2) Etanol (C2H5OH)

2.4 Penerapan Dalam Kehidupan Sehari-hari Larutan Elektrolit

1. HCl (Asam Klorida), HCl dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai bahan pengawet baja, produksi senyawa organik dan anorganik, kontrol pH dan netralisasi, regenerasi penukaran ion, pembersih rumah tangga, pengolahan kulit, konstruksi bangunan, pemurnian garam biasa. 2. H2SO4(Asam Sulfat), H2SO4 dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai bahan pembuatan aluminium sulfat, untuk membuat nilon, refening minyak, pengolahan logam, membuat baterai timbal tipe asam, bahan kimia pertanian, pembuatan obat, deterjen, bahan peledak, bensin, pengawetan besi dan baja, bahan bakar jet, minyak tanah,minyak pelumas, aditif minyak, industri kulit, serat sintetis, obat hewan, dan regenerasi air. 3. HNO3(Asam Nitrat), HNO3 dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai pembuatan bahan peledak, pupuk, menentukan jejak logam dalam larutan, oksidator, dan untuk membedakan heroin dan morfin. 4. NaOH (Natrium Hidroksida), NaOH dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai zat pembersih rumah tangga, pemurnian bauksit. 5. NaCl (Garam Dapur), NaCl dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai bumbu makanan, pengawet zat alami. Larutan non elektrolit 1. CO(NH2)2 (Urea), CO(NH2)2 dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai pupuk. Etanol, Etanol dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai pelarut zat kimia. 2. C6H12O6 (Glukosa ), C6H12O6 dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai sumber energi, analit dalam tes darah. 3. HNO3(Amoniak), HNO3 dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai obat-obatan, zat pendingin, bahan pembuat pupuk, permbersih rumah tangga. 4. C3H7OH (Propanol), C3H7OH dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai bahan bakar.

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN Kesimpulan dari pembahasan makalah ini adalah : 1. Larutan adalah campuran homogen (serbasama) terdiri dari zat terlarut (jumlahnya sedikit) dan zat pelarut (jumlahnya banyak). solute (zat terlarut): zat yang berperan sebagai terlarut dalam jumlah sedikit solvent (zat pelarut): zat yang berperan sebagai pelarut dalam jumlah banyak 2. Berdasarkan daya hantar listrik, ditandai dengan lampu nyala, redup dan tidak menyala dan didapatkan gelembung gas pada elektroda disebut larutan elektrolit. Sedangkan larutan non elektrolit akan didapatkan lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas. 3. Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena terjadi proses ionisasi sedangkan larutan non elektrolit tidak terjadi proses ionisasi (proses ionisasi atau reaksi kimia : proses terbentuknya ion positif dan negatif dari suatu zat yang dilarutkan ke dalam air). 4. Larutan elektrolit dapat dibedakan menjadi elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Adanya larutan elektrolit kuat ditandai dengan gelembung gas banyak dan lampu nyala terang. Sedangkan elektrolit lemah gelembung sedikit dan lampu nyala redup atau bahkan tidak menyala. Kelompok larutan elektrolit : larutan garam, cuka dapur, asam klorida, air accu, air hujan, air kali dan air sumur. Kelompok larutan non elektrolit : larutan urea, larutan gula, larutan alkohol. 5. Elektrolit ditinjau dari jenis ikatan, didapatkan senyawa ion, yang berikatan dan senyawa kovalen polar yang berikatan kovalen polar. SARAN Demikianlah makalah ini saya susun. Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya tidak merasa puas, karena masih banyak ilmu-ilmu yang didapat dari berbagai sumber. Sebaiknya mencari sumber lain untuk lebih memperdalam materi larutan elektrolit dan non elektrolit.

DAFTAR PUSTAKA

http://wwwmakalahkimiadasar.blogspot.com/2015/11/makalah-larutan-elektrolit-dan-non.html http://izhaashari.blogspot.com/2014/06/makalah-kimia-larutan-elektrolit-dan.html https://sites.google.com/site/trayda1afrianti/materi/kelas-x/ikatan-kimia http://sapakabar.blogspot.com/2015/01/larutan-elektrolit-dan-nonelektrolit.html

siii

Related Documents


More Documents from "Nadya Nitami"

Bab 1 Hand Hygiene.docx
April 2020 25
Farmasi.docx
April 2020 37
Kia Dan Kb.docx
April 2020 25
Makalah Inflasi.docx
April 2020 6
Makalah Pancasi.docx
December 2019 13