Makalah Kiman.docx

  • Uploaded by: puspita mayang sari
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Kiman.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,925
  • Pages: 21
MAKALAH KIMIA ANORGANIK “GOLONGAN V A”

DISUSUN OLEH: KELOMPOK

: 5 (LIMA)

NAMA ANGGOTA

: 1. MELVA HILDERIA S

(06101381520043)

2. PUSPITA MAYANG SARI (06101281520063) 3. RATU AYU JESIKA

(06101281520058)

4. YAUMIL AGUS AKHIR

(06101281520057)

PROGRAM STUDI

: PENDIDIKAN KIMIA

DOSEN PEMBIMBING

: PROF. DR. FAKHILI GULO. M.SI.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017

1

KATA PENGANTAR Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, juga untuk para keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman. Karena atas rahmat-Nya, penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Makalah Kimia Organik Golongan VA” Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Anorganik I. Penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyelesaian makalah ini. Penyusun berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca dan memberikan gambaran mengenai materi yang terkait. Sehingga pembaca dapat menggunakan makalah ini sebagai literatur pendukung dalam pengembangan bidang ilmu selanjutnya yang terkait dengan kimia unsur golongan VA. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik maeri maupun bahasanya, maka penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang menjadikan makalah ini sebagai bahan literatur mengenai materi terkait. Amin.

Palembang,

Maret 2017

Penyusun

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................1 DAFTAR ISI ...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................4 1.1 Latar Belakang ...............................................................................................4 1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................5 1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................6 2.1 Sejarah unsur-unsur utama dalam golongan VA ............................................6 2.2 Sifat fisika dan kimia Golongan VA ..............................................................9 2.3 Reaksi kimia dan persenyawaan unsur-unsur golongan VA ........................12 2.4 Manfaat dan bahaya masing-masing unsur golongan VA ............................15 BAB III PENUTUP ................................................ Error! Bookmark not defined.9 3.1 Kesimpulan ................................................. Error! Bookmark not defined.9 3.2 Saran ........................................................... Error! Bookmark not defined.9

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................20

3

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Pada 1789 Antoine Lavoisier mengelompokan 33 unsur kimia.

Pengelompokan unsur tersebut berdasarkan sifat kimianya. Unsur-unsur kimia di bagi menjadi empat kelompok. Yaitu gas, tanah, logam dan non logam. Pengelompokan ini masih terlalu umum karena ternyata dalam kelompok unsur logam masih terdapat berbagai unsur yang memiliki sifat berbeda. Unsur gas yang di kelompokan oleh Lavoisier adalah cahaya, kalor, oksigen, azote (nitrogen) dan hidrogen. Unsur-unsur yang tergolong non logam adalah sulfur, fosfor, karbon, asam klorida, asam flourida dan asam borak. Adapun unsur-unsur logam adalah antimon, perak, arsenik, bismuth. Kobalt, tembaga, timah, nesi, mangan, raksa, molibdenum, nikel, emas, platina, tobel, tungsten, dan seng. Adapun yang tergolong unsur tanah adalah kapur, magnesium oksida, barium oksida, aluminium oksida, dan silikon oksida. Unsur pada golongan VA adalah Nitrogen (N), dimana bentuk diatomik dari nitrogen adalah unsur yang paling utama dari udara. Unsur-unsur yang lain adalah termasuk Fosfor (P), Arsen (As), Antimon (Sb), Bismut (Bi). Unsur-unsur golongan ini menunjukkan bahwa semua komponen-komponen dari unsur ini mempunyai 5 elektron pada kulit terluarnya, 2 elektron terletak di subkulit s dan 3 terletak di subkulit p. Oleh karena itu mereka kekurangan 3 elektron di kulit terluarnya. Nitrogen biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya. Nitrogen dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya. Nitrogen mengisi 78,08 persen atmosfer Bumi dan terdapat dalam banyak jaringan hidup. Nitrogen membentuk banyak senyawa penting seperti asam amino, amoniak, asam nitrat, dan sianida. Unsur Fosfor ditemukan oleh Hannig Brand pada tahun 1669 di Hamburg, Jerman. Hamburg menemukan unsur ini dengan cara menyuling air urin melalui

4

proses penguapan dan setelah dia menguapkan 50 ember air urin, Hamburg baru menemukan unsur yang dia inginkan. Namanya berasal dari bahasa Latin yaitu phosphoros yang berarti 'pembawa terang' karena keunikannya yaitu bercahaya dalam gelap (glow-in-the dark) dan kini hasil temuan itu telah sangat berkembang dan sangat berguna bagi umat manusia. Arsenik secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan Fosfor, dan sering dapat digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga beracun. Arsenik dan beberapa senyawa arsenik juga dapat langsung tersublimasi, berubah dari padat menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dahulu. Antimon merupakan unsur dengan warna putih keperakan, berbentuk kristal padat yang rapuh. Daya hantar listrik (konduktivitas) dan panasnya lemah. Zat ini menyublim (menguap dari fasa padat) pada suhu rendah. Sebagai sebuah metaloid, antimon menyerupai logam dari penampilan fisiknya tetapi secara kimia ia bereaksi berbeda dari logam sejati. Bismut merupakan logam dengan kristal trivalen ini memiliki sifat kimia mirip dengan arsen dan antimoni. Dari semua jenis logam, unsur ini paling bersifat diamagnetic dan merupakan unsur kedua setelah raksa yang memiliki konduktivitas termal terendah. Senyawa bismut bebas timbal sering digunakan sebagai bahan kosmetik dan dalam bidang medis. 1.2

Rumusan Masalah

Dari latar belakang sebelumnya, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1.

Bagaimana sejarah unsur-unsur golongan V A ditemukan?

2.

Bagaimana sifat masing-masing unsur kimia dalam golongan VA? (Sifat fisik dan sifat kimia)

3.

Bagaimana reaksi kimia dan persenyawaan unsur-unsur golongan V A?

4.

Bagaimana manfaat dan bahaya masing-masing dari tiap unsur kimia golongan VA?

1.3

Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1.

Menjelaskan sejarah dari unsur-unsur golongan VA.

2.

Menjelaskan sifat fisika dan kimia golongan VA.

3.

Menjelaskan reaksi kimia dan persenyawaan golongan VA.

5

4.

Menjelaskan manfaat dan bahaya dari unsur kimia golongan VA.

6

BAB II PEMBAHASAN

2.1

Sejarah Unsur-Unsur Utama Dalam Golongan VA

Unsur Kimia Golongan V A 1.

Nitrogen Nitrogen atau zat lemas adalah unsur kimia yang memiliki lambang N dan

nomor atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya. Nitrogen mengisi 78,08 persen atmosfir Bumi dan terdapat dalam banyak jaringan hidup. Nitrogen ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang menyebutnya udara beracun atau udara tetap. Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara yang tidak membantu dalam pembakaran telah diketahui oleh ahli kimia sejak akhir abad ke-18 lagi. 2.

Phospor Fosfor (berasal dari bahasa Yunani, phosphoros, yang berarti memiliki

cahaya karena keunikannya yaitu bercahaya dalam gelap (glow-in-the dark). Dan juga merupakan nama kuno untuk planet Venus ketika tampak sebelum matahari terbit. Seorang ilmuwan asal Jerman Brand menemukan fosfor di tahun 1669 secara tidak sengaja dalam percobaan menggali bebatuan. Fosfor ditemukan oleh Hannig Brand pada tahun 1669 di Hamburg, Jerman.

3.

Arsen Unsur arsenik ditemukan pada sekitar tahun 1250 oleh Albert Magnus.

Arsen pertama kali berasal dari bahasa Persia zarnig dan bahasa Yunani arsenikon

7

yang artinya kuning. Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur metaloid dalam tabel periodik yang memiliki simbol As dan nomor atom 33. Arsen adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Dalam bentuk unsur, arsenik sebenarnya tidak berbahaya. Akan tetapi, jika dalam bentuk senyawa oksidanya, yaitu arsen oksida (As2O3), unsur ini bersifat racun. Senyawa arsen oksida berbentuk serbuk putih yang larut dalam air, tidak berasa, dan sukar dideteksi jika telah lama diminum. Sejumlah senyawa arsen yang sering berhubungan dengan suatu kasus keracunan adalah arsen organik, arsen anorganik, dan gas arsine. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida, herbisida, insektisida, dan dalam berbagai aloy. Arsen adalah unsur yang sangat jarang ditemukan di lapisan bumi, hanya sekitar 5,5.10-5% per volum. Itu adalah komponen utama lebih dari 200 mineral termasuk elemental arsen, sulfida, oksida, arsenat dan arsenit yang ditemukan di batuan vulkanik, batubara, lautan dan mineral di air. Di alam biasanya arsen terdapat dalam bentuk mineral pada kerak bumi seperti realgar (As2S2), auripigment (As2S3), arsenopyrite (FeSAs) dan mineral besi seperti arsenopirit (FeAsS) dan leolingit (FeAs2).

4.

Selebium (antimon) Antimon telah diketahui dalam berbagai senyawa sejak zaman kuno. Ia juga

diketahui sebagai logam pada awal abad ke-18. Antimon merupakan konduktor panas dan listrik yang buruk. Antimon dan banyak senyawanya sangat beracun. Antimon termasuk dalam unsur metalloid. Antimon adalah sebuah elemen dengan bentuk putih keperakan, rapuh, kristal padat yang memamerkan lemahnya listrik dan kondutifitas panasnya dan menguap pada suhu rendah. Sebuah metalloid, antimon menyerupai logam dari bentuk dan fisiknya tetapi secara reaksi kimia tidak demikian.

8

5.

Bismut/ Wisuth/Bisemutum Bismut berasal dari bahasa latin yaitu bisemutun dan dari bahasa Jerman

yaitu Wismuth. Pada masa awalnya, bismut sempat disangka sebagai seng dan timbal karena bismuth mempunyai kemiripan dengan elemen itu. Basilius akhirnya menjelaskan sebagian sifatnya di tahun 1450. Claude Francois Geoffroy menunjukkan di tahun 1753 bahwa logam ini berbeda dengan timbal. Nama bismut berasal dari kata Jerman berarti "massa putih". Bismut telah dianggap sebagai elemen stabil terberat yang terjadi secara alamiah.

6.

Ununpentium Elemen 115 Juga disebut Ununpentium, unsur transuranium yang

diproduksi secara artifisial memiliki nomor atom 115. Pada tahun 2004 para ilmuwan di Institut Bersama untuk Penelitian Nuklir di Dubna, Rusia, dan di Lawrence Berkeley National

Laboratory di Berkeley, California., AS,

mengumumkan produksi empat atom unsur 115 ketika kalsium-48 itu menyatu dengan amerisium-243. Dua isotop unsur 115 yang diproduksi dengan berat atom dari 287 dan 288; isotop ini terurai masing-masing di 46,6 dan 19-280 milidetik. (Ketika elemen 115 terurai, atom itu mepancarkan partikel alfa [helium inti] menjadi unsur 113, yang juga merupakan elemen pertama yang telah diproduksi.).

9

2.2

Sifat Fisika dan Kimia Golongan VA

Sifat Fisika Unsur Golongan V A 1. Nitrogen a.

Massa atom relatif

:14,006

b.

Nomor atom

:7

c.

Jari-jari atom

: 0,074 nm

d.

Keelektronegatifan

: 3,07

e.

Energi ionisasi pertama

: 1,406

f.

Titik leleh

: -210 ºC

g.

Titik didih

: -195,8 ºC

2. Fosfor a.

Warna

: tidak berwarna, merah, putih

b.

Wujud

: padat

c.

Titik didih

: 55 ⁰K (277 ⁰C)

d.

Titik leleh

: 317,3 ⁰K (44,2 ⁰C)

e.

Massa jenis (fosfor merah)

: 2,34 g/cm3

f.

Massa jenis (fosfor putih)

: 1,823 g/cm3

g.

Massa jenis (fosfor hitam)

: 2,609 g/cm3

h.

Energi ionisasi (fosfor putih)

: 1011,8 kj/mol

3. Arsen a.

Massa jenis (sekitar suhu kamar)

: 5,727 g/cm³

b.

Massa jenis cair pada titik lebur

: 5,22 g/cm³

c.

Titik lebur

: 109 ⁰K (817 ⁰C, 1503 ⁰F)

d.

Titik didih sublimasi

: 887 ⁰K (614 ⁰C, 1137 ⁰F)

e.

Kalor peleburan

: 24,44 kJ/mol

f.

Kalor penguapan

: 34,76 kJ/mol

g.

Kapasitas kalor

: (25 ⁰C) 24,64 J/(mol·K)

4. Antimon a.

Massa atom

: 121.760 g/mol

b.

Massa jenis (suhu kamar)

: 6.697 g/cm³

c.

Massa jenis cair pada titik lebur

: 6.53 g/cm³

d.

Titik lebur

: 903.78 ⁰K (630.63 ⁰C, 1167.13 ⁰F)

10

e.

Titik didih

: 1860 ⁰K (1587 ⁰C, 2889 ⁰F)

f.

Kalor peleburan

: 19.79 kJ/mol

g.

Kalor penguapan

: 193.43 kJ/mol

h.

Kapasitas kalor

: (25 ⁰C) 25.23 J/(mol·K)

5. Bismuth a.

Massa atom

: 208.98040 g/mol

b.

Massa jenis (sekitar suhu kamar)

: 9.78 g/cm³

c.

Massa jenis cair pada titik lebur

: 10.05 g/cm³

d.

Titik lebur

: 544.7 oK(271.5 °C, 520.7°F)

e.

Titik didih

: ⁰K (1564 °C, 2847 °F)

f.

Kalor peleburan

: 11.30 kJ/mol

g.

Kalor penguapan

: 151 kJ/mol

h.

Kapasitas kalor

: (25 °C) 25.52 J/(mol.K)

Sifat

N

P

As

Sb

Bi

Titik leleh (0C)

-210

44, pth

613

631

270

Titik didih (0C)

-196

280

-

1750

1560

Kerapatan (g/cm3)

0,0013

1,82

5,73

6,68

9,80

Keelektronegatifan 3,0

2,1

2,0

1,9

1,9

≥0

-72

-77

-101

-110

1,32

1,10

0,72

0,90

1,17

1,85

1,21

1,41

1,52

Afinitas elektron (kJ/mol) Jari-jari ion (Å) Jari-jari

kovalen 0,70 (-3)

(Å)

Sifat Kimia Unsur Golongan V A 1.

Nitrogen Nitrogen adalah unsur yang unik dalam golongannya, karena dapat

membentuk senyawa dalam semua bilangan oksidasi dari tiga sampai lima. Senyawa nitrogen dapat mengalami reaksi reduksi dan oksidasi. Adapun sifat kimia nitrogen antara lain seperti berikut.

11

1)

Reaksi nitrogen dengan oksigen terjadi apabila bereaksi di udara dengan bantuan bunga api listrik tegangan tinggi.

2)

Nitrogen hanya dapat bereaksi dengan fluor membentuk nitrogen trifluorida

3)

Nitrogen dapat bereaksi dengan logam membentuk nitrida ionik.

2.

Fosfor Fosfor dapat membentuk tiga ikatan kovalen, menerima tiga elektron membentuk ion P3-.

1)

Fosfor dapat bersenyawa dengan kebanyakan non logam dan logam-logam yang reaktif.

2)

Fosfor membentuk dua macam senyawa dengan halogen yaitu trihalida, PX3 dan pentahalida PX5.

3)

Membentuk asam okso fosfor

4)

Fosfor putih bersifat sangat reaktif, memancarkan cahaya, mudah terbakar di udara, beracun. Fosfor putih digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam fosfat di industri.

5)

Fosfor merah bersifat tidak reaktif, kurang beracun. Fosfor merah digunakan sebagai bahan campuran pembuatan pasir halus dan bidang gesek korek api.

3. 1)

Arsen Reaksi arsenik dengan air Arsenik tidak bereaksi dengan air dalam kondisi normal.

2)

Reaksi arsenik dengan udara Ketika dipanaskan dalam oksigen, arsenik menyatu untuk membentuk "arsen pentoksida" tetra-arsenik decaoxide.

3)

Reaksi arsenik dengan halogen Arsenik bereaksi dengan fluor untuk membentuk arsen gas (V) fluoride

4. 1)

Antimon Reaksi dengan air Ketika antimon panas merah akan bereaksi dengan air untuk membentuk antimon (III) trioksida.

12

2)

Reaksi dengan udara Ketika antimon dipanaskan akan bereaksi dengan oksigen di udara untuk formulir trioksida antimon (III).

3)

Reaksi dengan halogen Antimon bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan semua halogen untuk membentuk antimon (III) dihalides.

4)

Reaksi dengan asam Antimon larut dalam asam sulfat pekat panas atau asam nitrat, untuk membentuk solusi yang mengandung Sb (III). Reaksi asam sulfat menghasilkan sulfur (IV) gas dioksida. Antimon tidak bereaksi dengan asam klorida dalam ketiadaan oksigen.

5.

Bismuth

1)

Bereaksi dengan air

2)

Bereaksi dengan udara Ketika antimon dipanaskan akan bereaksi dengan oksigen di udara untuk membentuk trioksida antimon (III).

3)

Reaksi dengan halogen Antimon bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan semua halogen untuk membentuk antimon (III) dihalides.

4)

Reaksi dengan asam Antimon larut dalam asam sulfat pekat panas atau asam nitrat, untuk membentuk larutan yang mengandung Sb (III). Reaksi asam sulfat menghasilkan sulfur (IV) gas dioksida. Antimon tidak bereaksi dengan asam klorida dalam ketiadaan oksigen.

2.3 1.

Reaksi Kimia dan Persenyawaan Golongan VA Nitrogen

1) Reaksi nitrogen dengan oksigen terjadi apabila bereaksi di udara dengan bantuan bunga api listrik tegangan tinggi, dengan reaksi seperti berikut. N2 (g) + O2 (g) → 2NO (g)

13

Selanjutnya senyawa NO akan bereaksi membentuk NO2 dengan reaksi seperti berikut. 2NO (g) + O2 (g) → NO2 (g) 2) Nitrogen hanya dapat bereaksi dengan fluor membentuk nitrogen trifluorida dengan reaksi seperti berikut. N2 (g) + 3F2 (g) → 2NF3 (g) 3) Nitrogen dapat bereaksi dengan logam membentuk nitrida ionik, misalnya seperti berikut. 6Li(s) + N2(g) → 2Li3N(s) 6Ba(s) + N2(g) → 2Ba3N(s) 6Mg(s) + N2(g)→ 2Mg3N(s) 2.

Fosfor

Reaksi yang terjadi pada fosfor, antara lain seperti berikut. 1) Fosfor dapat bersenyawa dengan kebanyakan non logam dan logam-logam yang reaktif. Fosfor bereaksi dengan logam IA dan IIA dapat membentuk fosfida. Dalam air fosfida mengalami hidrolisis membentuk fosfin, PH3. Na3P(s) + 3H2O(l) → 3NaOH(l) + PH3(g) 2)

Fosfor membentuk dua macam senyawa dengan halogen yaitu trihalida,

PX3 dan pentahalida PX5. 3) Membentuk asam okso fosfor Asam okso dari fosfor yang dikenal adalah asam fosfit dan asam fosfat. Asam fosfit dapat dibuat dengan reaksi seperti berikut. P4O6(aq) + 6H2O(l) → 4H3PO3(aq) 3.

Arsen

Ketika dipanaskan dalam oksigen, arsenik menyatu untuk membentuk "arsen pentoksida" tetra-arsenik decaoxide. 4As (s) + 5O2 (g) →

As4O10 (s)

4As (s) + 3O2 (g) →

As4O6 (s)

3)

Reaksi arsenik dengan halogen

Arsenik bereaksi dengan fluor untuk membentuk arsen gas (V) fluoride 2As (s) + 5F2 (g)

→ 2AsF5 (g)

14

Arsenik bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan halogen fluorin, klorin bromin, dan yodium untuk membentuk arsen (III) trihalides. 2As (s) + 3F2 (g)



2AsF3 (l)

2As (s) + 3Cl2 (g)



2AsCl3 (l)

2As (s) + 3Br2 (g)



2AsBr3 (l)

2As (s) + 3I2 (g)



2AsI3 (l)

4.

Antimon

1.

Reaksi dengan air Ketika antimon panas merah akan bereaksi dengan air untuk membentuk antimon (III) trioksida. 2Sb (s) + 3H2O (g) →

2.

Sb2O3 (s) + 3H2 (g)

Reaksi dengan udara formulir trioksidKetika antimon dipanaskan akan bereaksi dengan oksigen di udara untuk a antimon (III). 4Sb (s) + 3O2 (g)

3.



2Sb2O3 (s)

Reaksi dengan halogen Antimon bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan semua halogen untuk membentuk antimon (III) dihalides.

5. 1.

2Sb (s) + 3F2 (g)



2SbF3 (s)

2Sb (s) + 3Cl2 (g)



2SbCl3 (s)

2Sb (s) + 3Br2 (g)



2SbBr3 (s)

2Sb (s) + 3I2 (g)



2SbI3 (s)

Bismuth Reaksi dengan air Ketika bismut panas merah bereaksi dengan air untuk membentuk bismut (III) trioksida. 2Bi (s) + 3H2O (g)

2.

Bi2O3 (s) + 3H2 (g)

Reaksi dengan udara 4Bi (s) + 3O2 (g)

2Bi2O3 (s)

15

3.

Reaksi dengan halogen Bismut bereaksi dengan fluor untuk membentuk bismut (V) fluoride. 2Bi (s) + 5F2 (g)

2BiF5 (s)

Bismut bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan halogen fluorin, klorin bromin, dan iodin bismut (III) trihalides.

4.

2Bi (s) + 3F2 (g)

2BiF3 (s)

2Bi (s) + 3Cl2 (g)

2BiCl3 (s)

2Bi (s) + 3Br2 (g)

2BiBr3 (s)

2Bi (s) + 3I2 (g)

2BiI3 (s)

Reaksi dengan asam 4Bi (s) + 3O2 (g) + 12HCl (aq)

2.4

4BiCl3 (aq) + 6H2O (l).

Manfaat dan Bahaya masing-masing unsur golongan VA

Golongan V A Jembatan Keledai

Simbol

Nama

Nonton

N

Nitrogen

Pesta

P

Posfor

Asik

As

Arsen

Sambil

Sb

Antimon

Bisik-Bisik

Bi

Bismut

Manfaat Nitrogen a.

Banyak digunakan oleh laboratorium-laboratorium medis dan laboratoriumlaboratorium penelitian sebagai pengawet bahan-bahan preservatif untuk jangka waktu yang sangat lama, misalnya pada bank sperma, bank penyimpanan organ-organ tubuh manusia, bank darah, dan sebagainya,

b.

Nitrogen sering digunakan jika diperlukan lingkungan yang inert, misalnya dalam bola lampu listrik untuk mencegah evaporasi filament.

c.

Nitrogen cair banyak digunakan sebagai refrigerant (pendingin) yang sangat efektif karena relatif murah.

16

d.

Penyimpanan

bahan-bahan

yang

mudah

busuk:

freezing,

cooling,

mengawetkan produk makanan dan minuman yang belum diolah pada suhu rendah, pengiriman dengan menggunakan truk pendingin. Kegunaan Unsur Nitrogen Dalam Senyawa a.

N2H4 (hidrazina) sebagai bahan bakar untuk roket

b.

NH4Cl (amonium klorida) digunakan sebagai “fluks” untuk membersihkan besi sebelum digalvani dan untuk membersihkan logam sebelum dipatri, digunakan dalam sel kering (baterai) dan pada penyiapan bahan untuk dicelup.

c.

NH4F (amonium fluorida) digunakan untuk mengetsa kaca

d.

(NH4)2S (amonium sulfida) reagensia umum untuk analisis kualitatif , digunakan dalam membuat polisulfida

e.

(NH4)2SO4 (amonium sulfat) sebagai pupuk, sumber ion NH4+ yang termurah setelah NH3.

f.

(NH4)2CO3 (amonium karbonat) obat untuk dicium

Bahaya Nitrogen Limbah baja nitrat merupakan penyebab utama pencemaran air sungai dan air bawah tanah. Senyawa yang mengandung siano (-CN) menghasilkan garam yang sangat beracun dan bisa membawa kematian pada hewan dan manusia.

Manfaat Fosfor Dalam beberapa tahun terakhir, asam fosfor yang mengandung 70% – 75% P2O5, telah menjadi bahan penting pertanian dan produksi tani lainnya. Permintaan untuk pupuk secara global telah meningkatkan produksi fosfat yang banyak. Fosfat juga digunakan untuk produksi gelas spesial, seperti yang digunakan pada lampu sodium. Kalsium fosfat digunakan untuk membuat perabotan China dan untuk memproduksi mono-kalsium fosfat. Fosfor juga digunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk-produk lainnya. Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen pembersih, sebagai pelunak air, dan untuk menjaga korosi pipa-pipa. Fosfor juga merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringan saraf dan tulang. Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, dan secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek api, kembang api, pestisida, odol

17

dan deterjen. Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu pendar, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark). Bahaya Fosfor Terlalu banyak fosfat dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kerusakan ginjal dan osteoporosis. Fosfor dalam bentuk murni memiliki warna putih. Fosfor putih adalah bentuk paling berbahaya dari fosfor. Fosfor putih sangat beracun dan dalam banyak kasus paparan akan berakibat fatal. Kebanyakan kasus orang yang meninggal karena paparan fosfor putih diakibatkan karena secara sengaja atau tidak sengaja menelan racun tikus. Sebelum meninggal karena paparan fosfor putih, korban sering mengalami mual, kram perut, dan kantuk. Fosfor putih juga dapat menyebabkan kulit terbakar dengan uapnya bisa menyebabkan kerusakan hati, jantung, atau ginjal.

Manfaat Arsen Penggunaan arsen sangat bervariasi antara lain pada industri pengerasan tembaga dan timbal sebagai bahan pengisi pembentukan campuran logam, industri pengawet kayu (bersama tembaga dan krom), untuk melapisi perunggu (menjadikannya berwarna merah tua), industri cat, keramik, gelas (penjernih dari noda besi) dan kertas dinding. Timbal

biarsenat

telah

digunakan

di

abad

ke-20

sebagai insektisida untuk buah namun mengakibatkan kerusakan otak para pekerja yang menyemprotnya. Selama abad ke-19, senyawa arsen telah digunakan dalam bidang obat-obatan tetapi kebanyakan sekarang telah digantikan dengan obatobatan modern. Bahaya Arsen Arsenik dan sebagian besar senyawa arsenik adalah racun yang kuat. Arsenik membunuh dengan cara merusak sistem pencernaan, yang menyebabkan kematian oleh karena shock.

18

Manfaat Antimon Antimon dimanfaatkan dalam produksi industri semikonduktor dalam produksi dioda dan detektor infra merah. Sebagai sebuah campuran, logam semu ini meningkatkan kekuatan mekanik bahan. Manfaat yang paling penting dari antimon adalah sebagai penguat timbal untuk batere. Kegunaan-kegunaan lain adalah campuran antigores, korek api, obat-obatan dan pipa. Oksida dan sulfida antimon, sodium antimonat, dan antimon triklorida digunakan dalam pembuatan senyawa tahan api, keramik, gelas, dan cat. Antimon sulfida alami (stibnit) diketahui telah digunakan sebagai obat-obatan dan kosmetika dalam masa Bibel. Bahaya Antimon Antimon dan senyawa-senyawanya adalah toksik (meracun). Secara klinis, gejala akibat keracunan antimon hampir mirip dengan keracunan arsen. Dalam dosis rendah, antimon menyebabkan sakit kepala dan depresi. Dalam dosis tinggi, antimon akan mengakibatkan kematian dalam beberapa hari. Manfaat Bismuth a.

Bismut oxychloride digunakan dalam bidang kosmetik dan bismut subnitrate dan subcarbonate digunakan dalam bidang obat-obatan.

b.

Magnet permanen yang kuat bisa dibuat dari campuran bismanol (MnBi)

c.

Bismut digunakan dalam produksi besi lunak

d.

Bismut sedang dikembangkan sebagai katalis dalam pembuatan acrilic fiber

e.

Bismut telah duganakan dalam penyolderan, bismut rendah racun terutama untuk penyolderan dalam pemrosesan peralatan makanan.

f.

Sebagai bahan lapisan kaca keramik.Aloi bismuth dengan timbel dan antimony digunakan untuk piringan pita st

Bahaya Bismuth Bismut dan garamnya dapat menyebabkan kerusakan ginjal, meskipun tingkat kerusakan tersebut biasanya ringan. Dosis besar dapat berakibat fatal. Dapat menyebabkan mual, kehilangan nafsu makan dan berat badan, malaise, albuminuria, diare, reaksi kulit, stomatitis, sakit kepala, demam, sulit tidur, depresi, nyeri rematik dan garis hitam dapat terbentuk pada gusi dalam mulut karena dapat menyebabkan iritasi. Mata: Dapat menyebabkan iritasi.

19

BAB III PENUTUP

3.1

Simpulan Unsur-unsur yang terletak pada golongan VA pada sistem periodik unsur,

yang terdiri dari Nitrogen (N), Posfor (P), Arsen (As), Stiium (Sb), dan Bismuth (Bi). Unsur-unsur golongan VA ada yang bersifat non logam (N dan P), metaloid (As dan Sb) serta logam Bi. Semakin bertambah besarnya nomor atom menyebabkan bertambahnya jari-jari atom dan berkurangnya energi ionisasi serta meningkatnya daya hantar listrik dari unsur nitrogen sampai bismut. Nitrogen ditemukan oleh Danil Rutherford yang berasal pada tahun 1772, cara mendapatkan nitrogen dengan cara destilasi bertingkat dari udara cair, salah satu sifat nitrogen adalah tidak reaktif, salah satu kegunaan nitrogen adalah bahan bakar roket. Fosfor ditemukan oleh Hanning Brand pada tahun 1669. Kegunaan fosfor dalam senyawa PClO3 untuk membuat plastik. Arsen ditemukan Albertus Magnus pada tahun 1250, salah satu kegunaan Arsen (As) adalah untuk melapisi perunggu. Antimony telah diketahui dibumi sejak jaman dahulu, jadi tidak diketahui siapa penemunya. Salah satu kegunaan Antimon adalah sebagai pembungkus kabel. Bismut (Bi) ditemukan oleh Calude Geoffroy the Ypunger pada tahun 1753. Salah satu kegunaan Bismut (Bi) yaitu dalam produksi besi lunak.

3.2

Saran Sebagai mahasiswa kimia, khususnya calon guru, kita harus mengkaji lebih

jauh tentang unsur-unsur yang terdapat di bumi sehingga kita dapat memanfaatkannya dengan baik dan terhindar dari dampak negatif yang diakibatkan oleh unsur atau senyawa khususnya golongan V A.

20

DAFTAR PUSTAKA

Keenan, Charles W. 1992. Kimia untuk Universitas. Jakarta: Erlangga. Sukmanawati, W. 2009. Kimia 3: Untuk SMA/ MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Sunarya, Y. dan A. Setiabudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia 3: Untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Taro, Saito. 1996. Buku teks kimia anorganik online. Tokyo: Iwanami Shoten, Publishers.

21

Related Documents

Makalah
June 2020 40
Makalah
July 2020 39
Makalah
October 2019 94
Makalah
July 2020 62
Makalah
November 2019 85
Makalah
October 2019 95

More Documents from ""