MAKALAH KEWIRAUSAHAAN “BUSSINES PLAN” JILID I
DISUSUN OLEH: 1.
ATA RAHMA KUMALA (16330087) kelas pagi ,FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL 2018 1
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal Rencana Usaha Bisnis yang bertujuan untuk memenuhi penugasan kami dalam mata kuliah Kewirausahaan di Fakultas Institut Sains dan Teknologi Nasional yang di beri judul “QuickClean Sipatu Laundr, sebuah jasa mencuci sepatu yang mengedepankan kebersihan dan kerapian dalam mencuci sepatu” tepat pada waktunya. Terimakasih yang sudah bersedia membantu semoga seluruh amal dan kebaikan yang diberikan dapat diterima dan mendapatkan pahala dari Tuhan Yang Maha Esa.Kami menyadari bahwa dalam tugas ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu saran dan kritik dari berbagai sumber yang dapat membangun sangat kami harapkan sehingga menjadi lebih baik untuk nanti ke depannya.
Depok, 28 july 2018
Tim Penyusun
ii
Daftar Isi Gambaran Umum ....................................................................................................................... i A. Overview of The Business 1.1 Latar Belakang ........................................................................................................1 1.2 Tujuan dan Manfaat ................................................................................................1 1.3 Ruang Lingkup Bisnis .............................................................................................2 1.4 Stakeholder, Lokasi, Pendekatan Modal Usaha, Manajemen Bisnis ......................2 B. Marketing Plan 2.1 Deskripsi Sektor Industri ......................................................................................3 2.2 Analisis Potensi Pasar, Konsumen dan Kompetitor .............................................3 2.3 Produk …………………………………………………………………………...3 2.4 Harga …………………………………………………………………………….4 2.5 Promosi ………………………………………………………………………….4 2.6 Tempat …………………………………………………………………………..4 C. Operation Plan 3.1
Kapasitas Produk dan Lokasi………………………………………………5
3.2
Teknologi dan Proses Produksi ……………………………………………5
3.3
Peralatan dan Bahan Baku ………………………………………………...5
3.4
Organisasi dan Manajemen ……………………………………………….6
D. Financial Performance 4.1 3.1
Permodalan ………………………………………………………………..7
3.2
Proyeksi Masa Depan ……………………………………………………..7
E. Kesimpulan ……………………………………………………………………………….8
iii
A. Overview of The Business 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan orang lain dalam menjalankan proses kehidupannya. Di mulai dari zaman manusia purba, manusia mulai berhubungan dengan manusia lain untuk melakukan barter. Hal tersebut berlanjut hingga sekarang, manusia tidak hanya bertemu secara tatap muka tetapi berlanjut pada pertemuan melalui media internet. Dalam proses kehidupan, terutama ketika manusia berhubungan dengan orang lain, penampilan merupakan hal penting. Penampilan yang rapi, menarik, dan sedap dipandang akan mencerminkan bahwa seseorang tersebut menghargai si lawan bicaranya. Salah satu unsur penting dalam penampilan adalah dalam hal sepatu.Sepatu selain berguna untuk melindungi kaki juga berfungsi sebagai fashion. Penampilan sepatu yang rapi akan memberikan nilai tambah bagi si pemakai. Seseorang yang melihat penampilan yang rapi akan memberikan respect pada si pemakai dan merasa nyaman dengannya. Pentingnya penggunaan sepatu sebagai fashion
masih belum begitu diperhatikan, terutama oleh
masyarakat Indonesia.Pemakaian sepatu hanya sekadar sebagai formalitas saja dan tidak melihat dari nilai estetika.Dari beberapa kekurangan inilah dapat dilihat suatu peluang untuk membuat suatu produk sepatu yang berdesain menarik dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.Sepatu dibuat dari bahan kulit dan dibuat secara handmade sehingga kualitasnya dapat terjaga.Jumlah penduduk Indonesia yang begitu besar merupakan potensi pasar yang masih terbuka luas dan belum begitu banyak dilirik orang. 1.2. Tujuan dan Manfaat Tujuan usaha yaitu : a.
Menyediakan sepatu kulit handmade berkualitas tinggi.
b.
Menyediakan sepatu kulit berdesain menarik, enak dipandang serta mampu
meningkatkan nilai gengsi si pemakai. Manfaat usaha yaitu : A.
Meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pembukaan lapangan pekerjaan serta
mengurangi pengangguran.
iv
1.3 Ruang Lingkup Bisnis menjual sepatu berbahan kulit binatang (sapi,domba dan kerbau). Proses penjahitan sepatu menggunakan sistem jahit rantai sehingga lebih kuat dan awet.Desain sepatu selain mengacu pada desain yang sedang naik daun, juga merupakan desain orisinil dari rumah produksi.Kualitas sepatu mengacu pada standar internasional sehingga lebih terjamin. selain menggunakan kualitas sebagai kekuatan juga menggunakan jaringan pemasaran via offline dan online guna memasarkan produknya ke berbagai wilayah.Penggunaan media sosial seperti blog, facebook , dan twitter pun dipergunakan untuk memasarkan produknya. Untuk sepatu kulit,“Dakosta shoes” menggunakan bahan baku kulit binatang asli Indonesia yang sudah terjamin kualitasnya. Kulit binatang tersebut didatangkan dari
perusahaan
pengolahan kulit sapi dari daerah Garut, Jawa Barat yang terkenal sebagai sentra penghasil kulit untuk bahan baku kerajinan dan industri. Sebagai bahan alternatif apabila bahan baku kulit sedang sulit dicari, daerah Nusa Tenggara dan Sulawesi juga menghasilkan bahan baku kulit serupa.“Dakosta shoes” melayani pemesanan sepatu dengan system by order . Lama proses produksi sepatu tergantung pada banyaknya antrian, dan dilakukan paling lambat 1 (satu) minggu. 1.4. StakeHolder, Lokasi, Pendekatan Modal Usaha, Manajemen Bisnis “Dakosta shoes” dimiliki oleh kelompok pemilik yang memantau seluruh kegiatan, mulai dari pencarian bahan baku kulit, penjahitan, pemasaran serta proses manajemennya. Pemilik usaha mendayagunakan penjahit sepatu di daerah Tangerang karena rumah produksi Dakosta ini memang berlokasi di Tangerang .Ongkos penjahit dibayarkan sesuai berapa banyak sepatu yang berhasil mereka buat.Manajemen diatur oleh pemilik usaha mulai dari modal, biaya belanja bahan baku kulit, gaji penjahit, model sepatu yang akan dibuat, serta proses pemasarannya. Rumah produksi “Dakosta shoes” merupakan bentuk badan usaha dengan modal milik kelompok.Dalam proses rintisan awal ini sistem produksi masih menggunakan by order . Sistem ini bertujuan untuk meminimalkan resiko serta mengenalkan produk kepada masyarakat. Ketika perusahaan sudah mulai tumbuh dan telah memiliki brand di mata pelanggan, makan sistem akan beralih ke make to stock. v
Rumah produksi “Dakosta shoes” berlokasi di Jl.M.Toha Pasar baru Tangerang-Banten sedangkan untuk lapak penjualannya terdapat pula di Jl. Kesehatan Cijantung Jakarta Timur. Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah semua kalangan masyarakat terutama untuk anak muda di wilayah Jakarta yang terkenal sebagai kota metropolitan. Pemasaran melalui jalur online juga merupakan keuntungan, karena dapat memasarkan produk melalui iklan di dunia maya tanpa mengeluarkan biaya yang besar, lapak sepatu “Dakosta shoes “ yang berada di daerah Cijantung juga cukup membantu memasarkan dan menjual produk karena tempatnya yang strategis, lapak sepatu yang berada di Jl. Kesehatan daerah Cijantung tersebut dilalui oleh ratusan bahkan ribuan kendaraan bermotor setiap harinya dengan laju kendaraan yang lumayan lambat sehingga bias membuat orang tertarik untuk singgah setelah melihat lapak sepatu “Dakosta shoes “
vi
B. Marketing Plan 2.1. Deskripsi Sektor Industri Rumah produksi “Dakosta shoes” merupakan jenis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).Usaha pembuatan sepatu kulit di Tangerang sendiri sudah cukup banyak, namun hanya sebatas pada sepatu kerja dan dipasarkan di dalam negeri.Untuk pasar luar negeri sendiri belum begitu banyak dilirik sehingga ini merupakan peluang besar yang masih bisa dikerjakan. Dalam pengembangan usaha pembuatan sepatu kulit ini, ada faktor-faktor yang mempengaruhi berkembang atau tidaknya usaha ini, yaitu: A. Banyaknya usaha pembuatan sepatu kulit di wilayah Tangerang. B. Lokasi produksi dan pemasaran, haruslah mendekati bahan baku, pekerja, atau daerah pemasaran. C. Inovasi produk sepatu kulit merupakan kekuatan untuk menjadi pembeda. Rumah produksi “Dakosta shoes” sendiri khusus memproduksi sepatu yang menjadi trend di kawasan internasional. D. Kegiatan promosi penting dilakukan mengingat banyak usaha sejenis yang sudah berkembang. E. Adanya fasilitas khusus bagi pelanggan yang tidak dipunyai usaha lain. F. Tata cara pengemasan yang baik guna menambah nilai estetika sepatu. 2.2 Analisis Potensi Pasar, Konsumen dan Kompetitor Target konsumen pada usaha“Dakosta shoes” adalah kalangan anak muda di Jakarta dan Bandung.“Dakosta shoes “ juga melayani pesanan dari luar daerah melalui jaringan online shop di alamat blog www.dakostaolshop.wordpress.com . Proses pengemasan sepatu juga menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan sehingga memberi kesan bahwa perusahaan juga ikut memperhatikan keindahan lingkungan. Guna menganalisis pasar yang berpotensi untuk menjadi konsumen sepatu “Dakosta shoes”, dapat dilihat pada Tabel 1 yang merupakan data arus volume kendaraan bermotor di Jl.kesehatan cijantung jaktim. 2.3 Produk Sepatu yang diproduksi oleh rumah produksi “Dakosta shoes” merupakan jenis sepatu kulit.Model yang digunakan merupakan model terbaru dan disukai oleh para pecinta sepatu. vii
Selain bahan baku yang berkualitas, produk pengemasan sepatu juga dibuat semenarik mungkin. Bahan pengemas tersebut dibuat dari anyaman tikar mendong.Alasan dibuatnya tikar mendong sebagai bahan kemasan karena bahan ini merupakan bahan ramah lingkungan yang dapat didaur ulang sehingga dapat mengurangi sampah. 2.4 Harga Harga produk sepatu “Dakosta shoes” bervariasi tergantung dari model. Harga tersebut berkisar dari Rp 150.000,- hingga Rp 500.000,-. Harga cukup terjangkau agar bisa dibeli oleh banyak kalangan. 2.5 Promosi Strategi promosi yang dilakukan pada pemasaran produk“ Dakosta shoes”, yaitu : a. Promosi melalu media internet, seperti blog, facebook, dan twitter. b. Konsinyasi pada toko-toko sepatu di wilayah Jakarta. c. Pembukaan lapak di wilayah Cijantung Jakarta timur. d. Promosi tak langsung diharapkan melalui penyebaran dari mulut ke mulut . 2.6 Tempat Tempat pembuatan produk “Dakosta shoes” berada di daerah Pasar Baru Tangerang Banten dan lapak penjualan di Jl.Kesehatan Cijantung. “Dakosta shoes” juga membuka toko online di alamat blog www.dakostaolshop.wordpress.com agar dapat memasarkan produk di dunia maya dan memperluas wilayah pemasaran
viii
C. Operation Plan
3.1 Kapasitas Produk dan Lokasi “Dakosta shoes” melayani proses pembuatan sepatu by order . Dengan pendayagunaan para penjahit di kawasan Tangerang, kapasitas produksi dapat ditingkatkan karena daerah tersebut merupakan sentra pengrajin kerajinan kulit.
3.2 Teknologi dan Proses Produksi Dalam proses pembuatannya, sepatu“ Dakosta shoes” menggunakan mesin jahit dengan sistem jahit rantai sehingga lebih kuat. Untuk beberapa bagian dikerjakan secara handmade karena mengingat nilai estetika dan desain. Proses produksi dimulai dari pembuatan desain menggunakan CorelDraw. Desain sepatu yang telah jadi kemudian diimplementaskan ke dalam pola. Pemotongan kulit dilakukan secara hati-hati dan sebisa mungkin tidak memotong terlalu lebar karena mengingat bahan baku kulit terbatas dan harganya mahal. Hasil desain kemudian dicetak dan diserahkan kepada para penjahit beserta pola yang sudah dipotong.Penjahit diberi penjelasan mengenai bagian-bagian penting mana yang membutuhkan perlakuan khusus.Ketika produk sudah jadi, kemudian dilakukan proses finishing, pelabelan serta pengemasan. Produk “Dakosta shoes” pun siap dipasarkan.
3.3 Peralatan dan Bahan Baku Peralatan utama yang digunakan, meliputi: a. 1 mesin jahit b. 4 buah gunting c. 1 unit komputer beserta program aplikasi desain d. 2 alat pelubang kulit e. Pisau karet Untuk bahan baku yang dibutuhkan, meliputi: A. Kulit binatang (sapi,doma,kerbau) B. Sol karet C. Benang D. Jarum ix
3.4 Organisasi dan Manajemen Rumah produksi “Dakosta shoes” merupakan usaha yang dimiliki oleh kelompok orang. Pemilik ini melakukan pengawasan mulai dari proses pencarian bahan baku hingga proses pemasaran.Untuk proses penjahitan diserahkan ke para penjahit spesialis kulit di derah Tangerang,Banten. Manajemen diatur oleh pemilik usaha mulai dari modal, biaya bahan baku, gaji pekerja, biaya pengemasan, hingga ke pemasaran
x
D. Financial Performance
4.1. Permodalan Struktur Permodalan merupakan modal kelompok, sebesar Rp 5.000.000,- sehingga dapat memenuhi pengeluaran yang dibutuhkan.Rencana penggunaan modal dapat dilihat pada Tabel 3. Rencana Penggunaan Modal Kebutuhan Operasional Biaya Awal Sewa lahan untuk lapak Rp. 300.000 Bahan ATK Rp. 300.000 Biaya Lainnya Rp. 200.000 Total Biaya Awal Rp. 800.000 Biaya Bahan Baku Kulit 2 × 40 feet (1 feet Rp 10.000) Rp 800.000 Sol 50 pasang sol (1 sol Rp 5.000) Rp 250.000 Biaya lainnya Rp 150.000 Total Biaya Bahan Baku Rp 1.300.000 Biaya Pekerja Biaya penjahit (50 pasang × Rp 20.000) Rp 1.000.000 Total Biaya Pekerja Rp 1.000.000 Total Kebutuhan Dana (50 pasang sepatu) Rp 3.100.000
4.2 Proyeksi Masa Depan Produk sepatu merupakan produk yang peminatnya selalu tersedia di seluruh dunia. Terkenalnya kota Jakarta sebagai kota tujuan wisata bukan tidak mungkin akan ikut meningkatkan nilai jual dari produk sepatu“ Dakosta shoes” ini. Pemerintah Indonesia juga sedang gencarnya mempromosikan produk dalam negeri untuk dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Pasar ekspor yang semakin meningkat setiap tahunnya bukan tidak mungkin akan membuat rumah produksi “Dakosta shoes” menjadi semakin besar dan berkembang. Keikutsertaan dalam berbagai pameran produk UMKM di dalam maupun luar negeri diharapkan akan dapat meningkatkan kuantitas produk. Semakin xi
banyak pesanan yang diterima tentu saja akan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan produk domestik bruto (PDB) negara.
E. Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan biaya modal dan penjualan, rumah produksi sepatu kulit “Dakosta shoes” layak untuk didirikan. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu : a. Perlunya penangan biaya operasional sekecil mungkin, terutama yang berkaitan dengan biaya bahan baku dan pekerja. b. Peninjauan lokasi yang strategis untuk digunakan sebagai toko/outlet c. Penanganan biaya asset sekecil mungkin. d. Peningkatan kualitas dari produk yang dihasilkan. e. Peningkatan pelayanan dari perusahaan, terutama pada sisi pemasaran
xii