Makalah Keperawatan Komunitas.docx

  • Uploaded by: lia aprilia
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Keperawatan Komunitas.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,912
  • Pages: 19
KEPERAWATAN KOMUNITAS "PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS"

Oleh : Lisa Aprilis Obay 162310101067

KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN TAHUN 2016

DAFTAR ISI

Halaman Judul Kata Pengantar .................................................................................................................................... i Daftar

Isi

.................................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1

Latar

Belakang

.................................................................................................................................... 1 1.2

Rumusan

Masalah

.................................................................................................................................... 2 1.3

Tujuan

Penulisan .................................................................................................................................... 3 1.4

Manfaat

Penulisan

.................................................................................................................................... 3 1.5

Metode

Penulisan .................................................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN 2.1

Pengertian

Proses

Keperawatan

i

.................................................................................................................................... 4 2.2

Tujuan

dan

Fungsi

Proses

Keperawatan

.................................................................................................................................... 9 2.3

Langkah-Langkah

Proses

Keperawatan .................................................................................................................................... 12

BAB III PENUTUP 3.1

Kesimpulan

.................................................................................................................................... 27 3.2

Saran

.................................................................................................................................... 28

Daftar Pustaka

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Keperawatan komunitas adalah suatu sintesa ilmu dan praktik kesehatan masyarakat, yang diimplementasikan melalui penggunaan proses keperawatan yang sistematis, dirancang untuk mempromosikan kesehatan dan mencegah penyakit pada kelompok populasi. Dimana sebagai pelayanan keperawatan profesional diberikan komprehensif ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang dipengaruhi oleh lingkungan (bio, psiko, sosio, mental dan spiritual) mempengaruhi status kesehatan masyarakat. Proses keperawatan digunakan untuk membantu perawat melakukan praktik keperawatan secara sistematis dalam memecahkan masalah keperawatan. Dengan menggunakan metode ini, perawat dapat mendemonstrasikan tanggung gugat dan tanggung jawab pada klien, sehingga kualitas praktik keperawatan dapat ditingkatkan. Proses keperawatan memberikan kerangka yang dibutuhkan dalam asuhan keperawatan kepada klien, keluarga dan komunitas, serta merupakan metode yang efisien dalam membuat keputusan klinik, serta pemecahan masalah baik aktual maupun potensial dalam mempertahankan kesehatan. Pada praktik keperawatan komunitas itu sendiri rangkaian prosesnya dimulai dari awal tahap pengkajian sampai evaluasi, dimana diharapkan terjadi alih peran sehingga peran perawat yang lebih banyak berangsur-angsur berkurang digantikan

dengan

meningkatnya

kemandirian

masyarakat.

Terwujudnya

kemandirian masyarakat untuk menyelesaikan masalah kesehatan dapat dicapai dengan pengorganisasian masyarakat karena peran serta masyarakat didalamnya akan meningkat. Oleh karena itu, dalam proses keperawatan komunitas ada tahaptahap yang perlu dilaksanakan perawat yaitu: Tahap pesiapan: Memilih area atau daerah yang menjadi prioritas, menentukan cara untuk berhubungan dengan masyarakat,

mempelajari

serta

bekerjasama

dengan

masyarakat.

Tahap

pengorganisasian dimana persiapan pembentukan kelompok dan penyesuaian pola dalam masyarakat dilanjutkan dengan pemilihan ketua kelompok dan pengurus inti.

1

Tahap pendidikan dan pelatihan kelompok masyarakat dimana kegiatan pertemuan teratur dengan kelompok masyarakat, melakukan pengkajian, membuat program berdasarkan masalah atau diagnosa keperawatan, melatih kader kesehatan yang akan membina masyarakat dilingkungannya dan pelayanan keperawatan langsung terhadap individu, keluarga dan masyarakat. Tahap formasi kepemimpinan : memberi dukungan latihan dan pengembangan keterampilan kepemimpinan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengawasan kegiatan pemeliharaan kesehatan. Tahap koordinasi intersektoral : kerjasama dengan sector terkait dalam upaya memandirikan masyarakat, serta Tahap akhir dimana dilakukan supervise bertahap, evaluasi serta umpan balik untuk perbaikan kegiatan kelompok kerja berikutnya. Maka dari itu di dalam makalah ini akan dibahas lebih detail mengenai Proses Keperawatan Komunitas.

2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Proses Keperawatan Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk

menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan

dalam rangka membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatannya seoptimal

mungkin.

Tindakan keperawatan tersebut dilaksanakan secara

berurutan, terus menerus, saling berkaitan dan dinamis. Selanjutnya menetapkan langkah proses keperawatan sebagai proses pengumpulan data, pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan. (Wolf, Weitzel dan Fuerst, 1979). Jadi proses keperawatan komunitas adalah metode asuhan keperawatan yang bersifat ilmiah, sistematis, dinamis, kontinyu dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga, kelompok atau masyarakat yang langkah – langkahnya dimulai dari pengkajian : pengumpulan data, analisis data dan penentuan masalah, diagnosis keperawatan, perencanaan tindakan

keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan keperawatan (Wahit,

2005). Proses keperawatan pada komunitas mencakup individu, keluarga dan kelompok

khusus

yang

memerlukan pelayanan asuhan keperawatan. Dalam

perawatan kesehatan komunitas keterlibatan kader kesehatan, tokoh – tokoh masyarakat formal dan informal sangat diperlukan dalam setiap tahap pelayanan keperawatan secara terpadu dan menyeluruh sehingga masyarakat benar – benar mampu dan mandiri dalam setiap upaya pelayanan kesehatan dan keperawatan yang diberikan.

3

2.2 Tujuan dan Fungsi Proses Keperawatan 1. Tujuan Tujuan melakukan proses keperawatan dalam komunitas adalah : a. Agar diperoleh hasil asuhan keperawatan komunitas yang bermutu, efektif dan efisien sesuai dengan permasalahan yang terjadi pada masyarakat dan agar pelaksanaannya dilakukan secara sistematis, dinamis, berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. b. Meningkatkan status kesehatan masyarakat. c. Untuk dapat mencapai tujuan ini maka perawat kesehatan komunitas harus memiliki keterampilan dasar yang meliputi : epidemiologi, penelitian,

pengajaran,

organisasi

masyarakat

dan

hubungan

interpersonal yang baik.

2. Fungsi a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi

tenaga kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam

memecahkan masalah klien melalui asuhan keperawatan. b. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan kebutuhannya dalam kemandiriannya di bidang kesehatan. c. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahabn masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat. d. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan permasalahannya

atau

kebutuhannya

sehingga

mendapatkan

penanganan dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhannya. 2.3 Langkah – langkah Proses Keperawatan Langkah - langkah dalam proses keperawatan, antara lain : 1) Pengkajian Pengkajian adalah upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah

4

kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau

kelompok

yang

menyangkut

permasalahan

pada fisiologis,

psikologis, sosial ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam pengkajian yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas adalah:

a. Data Inti/ Community Core Data inti dalam pengkajian meliputi : 1) Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal di komunitas dan studi dokumentasi sejarah komunitas tersebut. Uraikan termasuk data umum mengenai lokasi daerah binaan (yang dijadikan praktek keperawatan komunitas), keadaan demografi, struktur politik, distribusi kekuatan dan pola perubahan komunitas. 2) Data Demografi Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin, status perkawinan, rasa tau suku, bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan, agama, dan komposisi keluarga. Sumber informasi data dapat diperoleh dari catatan pemerintah. 3) Distribusi Ras/Etnis Identifikasi berbagai suku dan etnis yang dijumpai di komunitas. Sumber informasi data dapat diperoleh dari hasil catatan pemerintah. 4) Sistem Nilai/Value Identifikasi nilai dan keyakinan dalam masyarakat. Sumber informasi dapat diperoleh dari kontak personal serta observasi.

b. Data Subsistem

5

Pengkajian lingkungan fisik dalam komunitas dapat dilakukan dengan metode "windshield survey" yaitu survey dengan berjalan mengelilingi

wilayah

komunitas

dengan

melihat

beberapa

komponen antara lain : 1. Perumahan, yang dihuni oleh penduduk, penerangan, sirkulasi, kepadatan, 2. Pendidikan : apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan 3. Keamanan dan keselamatan di lingkungan tempat tinggal : apakah tidak menimbulkan stres 4. Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan ; apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan diberbagai bidang termasuk kesehatan 5. Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah terjadi 6. Sistem komunikasi ; sarana komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan

di

komunitas

tersebut

untuk

meningkatkan

pengetahuan terkait dengan gangguan nutrisi (misal televisi, radio, koran, atau liflet yang diberikan kepada komunitas) 7. Ekonomi : tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan pakah sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR), sehingga upaya kesehatan yang diberikan dapat terjangkau (misalnya anjuran untuk konsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut 8. Rekreasi : apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka, apakah biaya terjangkau oleh masyarakat (komunitas). Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan komunitas untuk mengurangi stres. Jenis Data Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan obyektif. 

Data Subyektif

6

Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang diungkapkan secara langsung/lisan. 

Data Obyektif Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran.

Sumber Data 

Data Primer Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengkajian.



Data Sekunder Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya : kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record (Wahit, 2005)

Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, sosial ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhi (Mubarak, 2005). Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 

Wawancara atau anamnesa Wawancara adalah kegiatan komunikasi timbal balik yang berbentuk tanya jawab antara perawat dengan pasien atau keluarga pasien, masyarakat tentang hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan pasien. Wawancara harus dilakukan dengan ramah, terbuka, menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh pasien atau keluarga pasien, dan selanjutnya hasil wawancara atau anamnesa dicatat dalam format proses keperawatan (Mubarak, 2005).



Pengamatan

7

Pengamatan dalam keperawatan komunitas dilakukan meliputi aspek fisik, psikologis, perilaku dan sikap dalam rangka menegakkan diagnosa keperawatan. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan panca indera dan hasilnya dicatat dalam format proses keperawatan (Mubarak, 2005). 

Pemeriksaan fisik Dalam keperawatan komunitas dimana salah satunya asuhan keperawatan yang diberikan adalah asuhan keperawatan keluarga, maka pemeriksaan fisik yang dilakukan dalam upaya membantu menegakkan diagnosa keperawatan dengan cara Inspeksi, Perkusi, Auskultasi dan Palpasi (Mubarak, 2005).

Pengolahan Data Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan cara sebagai berikut : 1) Klasifikasi data atau kategori data Cara mengkategorikan data : a. Karakteristik demografi b. Karakteristik geografi c. Karakteristik sosial ekonomi d. Sumber dan pelayanan kesehatan (Anderson & Mc Farlene, 1998) 2) Penghitungan prosentase cakupan dengan menggunakan telly 3) Tabulasi data 4) Interpretasi data

2) Diagnosa Keperawatan Data-data yang dihasilkan dari pengkajian kemudian dianalisa seberapa besar stresor yang mengancam masyarakat dan seberapa berat reaksi yang timbul dalam masyarakat tersebut. Kemudian dijadikan dasar dalam pembuatan diagnosa atau masalah keperawatan. Diagnosa keperawatan menurut Muecke (1995) terdiri dari masalah kesehatan, karakteristik populasi dan lingkungan yang dapat bersifat aktual, ancaman dan potensial. a. Analisis Data

8

Analisis

data

adalah

kemampuan

untuk

mengkaitkan

data

dan

menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan (Mubarak, 2005). Tujuan analisis data : -

Menetapkan kebutuhan community

-

Menetapkan kekuatan

-

Mengidentifikasi pola respon community

-

Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan layanan kesehatan

b. Prioritas Masalah Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat, sekaligus dapat dirumuskan yang selanjutnya dilakukan intervensi. Namun demikian masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin diatasi sekaligus. Oleh karena itu diperlukan prioritas masalah. Dalam menentukan prioritas

masalah kesehatan masyarakat

dan

keperawatan perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria diantaranya adalah (Mubarak, 2005): 

Perhatian masyarakat



Prevalensi kejadian



Berat ringannya masalah



Kemungkinan masalah untuk diatasi



Tersedianya sumber daya masyarakat



Aspek politis

Seleksi atau penapisan masalah kesehatan komunitas menurut format Mueke (1988) mempunyai kriteria penapisan, antara lain: 

Sesuai dengan peran perawat komunitas



Jumlah yang beresiko



Besarnya resiko



Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan



Minat masyarakat

9



Kemungkinan untuk diatasi



Sesuai dengan program pemerintah



Sumber daya tempat



Sumber daya waktu



Sumber daya dana



Sumber daya peralatan



Sumber daya manusia

3) Perencanaan Perencanaan merupakan tindakan pencegahan primer, sekunder, tersier yang cocok dengan kondisi klien & keluarga, masyarakat yang sesuai dengan diagnosa yang telah ditetapkan. Proses didalam tahap perencanaan ini meliputi penyusunan, pengurutan masalah berdasarkan diagnosa komunitas sesuai dengan prioritas & penapisan masalah, penetapan tujuan dan sasaran, menetapkan strategi intervensi dan rencana evaluasi. Strategi yang digunakan mencakup proses kelompok, pendidikan kesehatan, dan kerjasama serta keterlibatan PSM (peran serta masyarakat) dalam

memecahkan

pengorganisasian

masalah

komunitas

kesehatan

yang

yang

dirancang

dihadapi

untuk

diperlukan

membuat

suatu

perubahan. Pendekatan ini dirancang untuk mengembangkan masyarakat berdasarkan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki serta kemampuan mengurangi hambatan yang ada. Selain itu untuk menumbuhkan kondisi, kemajuan sosial, dan ekonomi masyarakat dengan partisipasi aktif masyarakat dan dengan penuh percaya diri dalam memecahkan masalah-masalah kesehatan yang dihadapi. Didalam pelaksanaan pengembangan masyarakat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : 1. Tahap persiapan. Dengan melakukan pemilihan daerah yang menjadi prioritas menentukan cara untuk berhubungan dengan masyarakat, mempelajari dan bekerja sama dengan masyarakat. 2. Tahap pengorganisasian. Dengan persiapan pembentukan kelompok kerja kesehatan untuk menumbuhkan kepedulian terhadap kesehatan dalam masyarakat.

10

3. Tahap Pendidikan dan latihan. -

Kegiatan pertemuan teratur dengan kelompok masyarakat

-

melakukan pengkajian

-

membuat program berdasarkan masalah atau diagnosis keperawatan

-

melatih kader

-

keperawatan langsung terhadap individu, keluarga, dan masyarakat

4. Tahap Formasi Kepemimpinan. Pada tahap ini peserta diberi dukungan, latihan, dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan terhadap kegiatan pemeliharaan kesehatan. 5. Tahap koordinasi intersektoral. Kerja sama dengan sektor terkait dalam upaya memandirikan masyarakat. 6. Tahap akhir. Dengan melakukan supervisi atau kunjungan bertahap untuk mengevaluasi serta memberi umpan balik untuk perbaikan kegiatan kelompok kerja kesehatan lebih lanjut.

4) Implementasi Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang meliputi : 1. Bantuan untuk mengatasi masalah kurang nutrisi, mempertahankan kondisi seimbang atau sehat, dan meningkatkan kesehatan. 2. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah kurang gizi. 3. Sebagai advokat komunitas (pendamping, pendukung, inovator, fasilitator dll) untuk sekaligus memfasilitasi terpenuhnya kebutuhan komunitas. Pelaksanaan kegiatan komunitas berfokus pada tiga tingkat pencegahan (Anderson dan Mcfarlen, 1985) yaitu; a. Pencegahan Primer Pencegahan primer adalah pencegahan sebelum sakit atau disfungsi dan diaplikasikan ke populasi sehat pada umumnya, mencakup pada kegiatan kesehatan secara umum dan perlindungan khusus terhadap suatu penyakit. Misalnya, kegiatan penyuluhan gizi, imunisasi, stimulasi dan bimbingan dini dalam kesehatan keluarga.

11

b. Pencegahan Sekunder Pencegahan sekunder adalah kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya perubahan derajat kesehatan masyarakat dan ditemukannya masalah kesehatan. Pencegahan sekunder ini menekankan pada diagnosa dini dan inervensi yang tepat untuk menghambat proses penyakit atau kelainan sehingga memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan. Misalnya mengkaji dan memberi intervensi segera terhadap tumbuh kembang anak usia bayi sampai balita. c. Pencegahan Tersier Pencegahan tersier adalah kegiatan yang menekankan pada pengembalian individu pada tingkat fungsinya secara optimal dari ketidakmampuan keluarga. Pencegahan ini dimulai ketika terjadinya kecacatan atau ketidakmampuan yang menetap bertujuan untuk mengembalikan ke fungsi semula dan menghambat proses penyakit.

Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada keperawatan komunitas adalah: 1. Inovative Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi (IPTEK) dan berdasar pada iman dan taqwa (Mubarak, 2009). 2. Integrated Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesama profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan azas kemitraan (Mubarak, 2009). 3. Rasional Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana program yang telah disusun (Mubarak, 2009). 4. Mampu dan mandiri

12

Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta kompeten (Mubarak, 2009). 5. Ugem Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan tercapai. Dalam melaksanakan implementasi yang menjadi fokus adalah : program kesehatan komunitas dengan strategi : komuniti organisasi dan partnership in community (model for nursing partnership) (Mubarak, 2009). 5) Evaluasi Evaluasi merupakan penilaian terhadap program yang telah dilaksanakan dibandingkan dengan tujuan semula dan dijadikan dasar untuk memodifikasi rencana berikutnya. Evaluasi dapat berupa evaluasi struktur, proses, dan hasil. Evaluasi struktur merupakan proses mendapatkan dan menggunakan informasi sebagai dasar proses pengambilan keputusan, dengan cara meningkatkan pelayanan kesehatan. Evaluasi proses difokuskan pada urutan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan

hasil.

Evaluasi

hasil

dapat

diukur

melalui

perubahan

pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan perubahan prilaku masyarakat. Evaluasi terdiri atas evaluasi formatif, menghasilkan informasi untuk umpan balik selama program berlangsung. Sementara itu, evaluasi sumatif dilakukan setelah program selesai dan mendapatkan informasi tentang efektivitas pengambilan keputusan. Pengukuran efektivitas program dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi kesuksesan dalam pelaksanaan program. Sedangkan fokus dari evaluasi pelakasanaan askep komunitas adalah : 

Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan target pelaksanaan.



Perkembangan atau kemajuan proses ; kesesuaian dengan perencanaan, peran staf atau pelaksana tindakan, fasilitas dan jumlah peserta.



Efisiensi biaya. Bagaimanakah pencarian sumber dana dan penggunaannya serta keuntungan program.

13



Efektivitas kerja. Apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau masyarakat puas terhadap tindakan yang dilaksanakan.



Dampak. Apakah status kesehatan meningkat setelah dilaksanakan tindakan, apa perubahan yang terjadi dalam 6 bulan atau 1 tahun.

BAB III PENUTUP

14

3.1 Kesimpulan Proses keperawatan komunitas adalah metode asuhan keperawatan yang bersifat ilmiah, sistematis, dinamis, kontinyu dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga, kelompok atau masyarakat yang langkah – langkahnya dimulai dari pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan keperawatan. Pengkajian adalah upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga

masalah

kesehatan

yang

dihadapi

oleh masyarakat

baik

individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, sosial ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Diagnosa keperawatan menurut Muecke (1995) terdiri dari masalah kesehatan, karakteristik populasi dan lingkungan yang dapat bersifat aktual, ancaman dan potensial. Perencanaan merupakan tindakan pencegahan primer, sekunder, tersier yang cocok dengan kondisi klien & keluarga, masyarakat yang sesuai dengan diagnosa yang telah ditetapkan. Setelah dilakukan perencanaan maka dilakukan implementasi yang berfokus pada pencegahan primer, tersier dan sekunder sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Evaluasi merupakan penilaian terhadap program yang telah dilaksanakan dibandingkan dengan tujuan semula dan dijadikan dasar untuk memodifikasi rencana berikutnya

3.2 Saran Sebagai penyusun makalah ini, kami menyarankan kepada para pembaca khususnya kepada para perawat agar lebih mendalami materi yang telah dipaparkan dalam makalah ini agar dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun saat berada di lapangan sehingga dapat menerapkan proses keperawatan secara sistematis.

15

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Elizabeth T, dkk. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan Praktik, edisi 3. Jakarta : EGC Nurhayanti. 2011. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas. Available (Online):http://www.academia.edu/9403415/KONSEP_DASAR_ASUHA N_KEPERAWATAN_KOMUNITAS (Diakses pada kamis, 27 Desember 2018) Efendi, Ferry. 2009. Keperawatan kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Henny, Achjar Komang Ayu . 2011 . Asuhan Keperawatan Komunitas : Teori dan praktek . Jakarta : EGC Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2006. Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori. Jakarta : Sagung Seto

Related Documents


More Documents from "lia aprilia"

Lass.docx
April 2020 9
Kenari.docx
July 2020 23
Jual Beli.docx
July 2020 26