Makalah Kep Kom ( New ).docx

  • Uploaded by: Adinda Oktaviana
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Kep Kom ( New ).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,089
  • Pages: 17
MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS 1 “ PENGANTAR KESEHATAN KOMUNITAS”

D I S U S U N OLEH : KELOMPOK NAMA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

ADINDA OKTAVIANA AFRIYANTI ANDRI AYULI WARNI CYNTIA ISWARI DEDE ARJUNA ALI DERA MURNI ELSA SHINTIA PARAMITA FEBRIA DENA PUTRI

:I : 10. GITA REVILIANI 11. MELATI ANANDA 12. INDAH MAYANG SARI 13. LIZA ANGGRAINI 14. MIFTAH FADHILLA 15. MUHAMMAD FIQHY 16. NOVIA MELTA SARI 17. PUTRI LARASSATI

DOSEN PEMBIMBING : Ns. FEBRY HANDINY. M.KM

PRODI KEPERAWATAN IV B SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) ALIFAH PADANG TAHUN AJARAN 2018 / 2019

KATA PENGANTAR Segala puji bagi ALLAH SWT Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam tidak lupa kami ucapkan untuk junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Kami bersyukur kepada ALLAH SWT yang telah memberikan hidayah serta taufik-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah keperawatan komunitas 1 ini. Dengan penuh rasa syukur kami ucapkan karena dapat menyelesaikan tugas keperawatan komunitas ini. Makalah ini berisikan tentang pengantar kesehatan komunitas, tahapan, tujuan dan strategi serta pelayanan kesehatan komunitas. Kami menyadari makalah yang dibuat ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu, apabila ada kritik dan saran yang bersifat membangun terhadap makalah ini, kami sangat berterima kasih. Demikian makalah ini kami susun. Semoga dapat berguna untuk kita semua. Amin.

Padang, 13 maret 2019

Penulis

ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .....................................................................................................ii DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..........................................................................................................1 1.2 Tujuan .......................................................................................................................2 BAB II TINJAUAN TEORI/PUSTAKA 2.1 Pengantar Kesehatan Komunitas ..............................................................................3 2.2 Kesehatan Komunitas ...............................................................................................7 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ...............................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA

iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawatan kesehatan merupakan suatu lapangan khusus di bidang kesehatan, di mana keterampilan hubungan antarmanusia serta keterampilan organisasi diterapkan dalam hubungan yang serasi dengan keterampilan anggota profesi kesehatan lain dan tenaga sosial, demi memelihara kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, perawatan kesehatan masyarakat ditujukan kepada individu, keluarga, dan kelompok melalui upaya peningkatan kesehatan, pemeliharaan kesehatan, penyuluhan kesehatan, koordinasi, dan pelayanan keperawatan berkelanjutan sebagai suatu pendekatan yang komprehensif (Mubarak, Wahid Iqbal,dkk. 2011). Dalam pelaksanaannya, keperawatan kesehatan masyarakat (nursing process community) diupayakan dekat dengan masyarakat, sehingga strategi pelayanan kesehatan yang utama merupakan pendekatan yang juga menjadi acuan pelayanan kesehatan yang akan diberikan. Artinya, upaya pelayanan atau asuhan yang diberikan tersebut

merupakan

upaya

yang

esensia]

atau

sangat

dibutuhkan

oleh

masyarakat/komunita, dan secara universal upaya tersebut mudah dijangkau (Mubarak, Wahid Iqbal,dkk. 2011). Peran serta komunitas tersebut diartikan sebagai suatu proses di mana individu, keluarga, dan komunitas bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri dengan berperan sebagai pelaku kegiatan upaya peningkatan kesehatannya berdasarkan asas kebersamaan dan kemandirian. Bantuan diberikan oleh perawat komunitas karena ketidakmampuan, ketidaktahuan, dan ketidakmauan masyarakat dalam mengenal masalah kesehatan serta dengan menggunakan potensi lingkungan berusaha memandirikan masyarakat. Di dalam praktik keperawatan komunitas, pendekatan

1

ilmiah yang digunakan adalah proses keperawatan komunitas yang terdiri atas empat tahap,

yaitu

pengkajian

(assessment),

perencanaan

(planning),

pelaksanaan

(implementation), dan evaluasi (evaluating) ( Mubarak, Wahid Iqbal,dkk. 2011 ). 1.2 Tujuan Agar mahasiswa dapat memahami dan mengaplikasikan pengantar kesehatan komunitas dalam masyarakan dan dalam praktik keperawatan.

2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengantar Kesehatan Komunitas A. Pengertian Kesehatan Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya seseorang dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar manusia atau komunitas. Sedangkan kesehatan suatu keadaan sejahtera sempurna yang lengkap, menurut WHO meliputi : kesejahteraan fisik, mental, dan sosial bukan semata – mata bebas dari penyakit atau kelemahan, disamping itu juga mampu produktif (Wijayaningsih, Kartika Sari,S.Kep.Ners. 2013). Sebagai konsekuensi dari konsep WHO tersebut, maka yang dikatakan manuia sehat adalah : 1.

Tidak sakit

2.

Tidak cacat

3.

Tidak lemah

4.

Bahagia secara alami

5.

Sejahtera secara sosial

6.

Fit secara jasmani

B. Indikator Kesehatan WHO menyarankan agar sebagai indikator kesehatan penduduk harus mengacu pada kesehatan positif dan konsep holistic yang terdiri dari 6 hal, yaitu (Wijayaningsih, Kartika Sari,S.Kep.Ners. 2013) : 1.

Melihat ada tidaknya kelainan pathofisiolgis pada seseorang

2.

Mengukur kemampuan fisik seseorang

3.

Penilaian atas kesehatan sendiri

3

4.

Indeks masa tubuh

5.

Kesehatan mental

6.

Kesehatan spiritual Berikut ini adalah indikator yang berhubungan dengan derajat kesehatan

masyarakat, yaitu (Mubarak, Wahid Iqbal,dkk. 2011): 1.

Indikator menurut system kesehatan nasional (H.L.BLUM) a. life span : yaitu lamanya usia harapan untuk hidup dari masyarakat, ataudapat juga dipandang sebagai derajat kematian masyarakat yang bukan karena mati itu. b. Diseaseor infirmity : yaitu keadaan sakit atau cacat secara fisiologis dan anatomis dari masyarakat. c. Discomfort or illness : yaitu keluhan sakit dari masyarakat tentang keadaan somatic, kejiwaan, maupun social dari dirinya. d. Disability or incapacity : yaitu ketidakmampuan seseorang dalam masyarakat untuk melakukan pekerjaan dan menjalankan eranan sosialnya karena sakit. e. Participation in health care : yaitu kemampuan dan kemauan masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga dirinya untuk selalu dalam keadaan sehat. f. Health behavior : yaitu perilaku nyata dari anggota masyarakat secara langsung berkaitan dengan kesehatan. g. Ecologic behavior : yaitu perilaku masyarakat terhadaplingkungan, spesies lain, SDA, dan ekosistem. h. Social behavior : yaitu perilaku anggota masyarakat terhadap sesamanya, keluarga, komunitas, dan bangsanya. i. Interpersonal relationship : masyarakat terhadap sesamanya.

4

yaitu kualitas komunikasi anggota

j. Reserver or positive health : yaitu daya tahan anggota masyarakat terhadap penyakit atau kapasitas anggota masyarakat dalam menghadapi tekanan-tekanan somatic, kejiwaan dan social. k. External satisfaction : yaitu rasakepuasan anggota masyarakat terhadap lingkungan sosialnya meliputi : rumah, sekolah, pekerjaan, rekreasi, transportasi, dan sarana pelayanan kesehatan yang ada. l. Internal satisfaction : yaitu kepuasan anggota masyarakat terhadap seluruh aspek kehidupan dirinya sendiri. 2.

Indicator sehat menurut WHO : 1) Indicator

yang berhubungan dengan keadaan status

kesehatan

masyarakat, meliputi : a) Indicator komprehensif, angka kematian kasar/ CDR (crue date rate) menurun, rasio angka kematian (mortalitas) proposional menurun, dan usia harapan hidup meningkat (life expectancy rate) b) Indicator spesifik, angka kematian ibu dan anak menurun, angka kematian karena penyakit menular menurun, dan angka kelahiran. 2) Indikator pelayanan kesehatan : a) Rasio antara tenaga kesehatan dan jumlah penduduk seimbang b) Distribusi tenaga kesehatan merata c) Informasi lengkap tentang jumlah tempat tidur dirumah sakit dan fasilitas kesehatan lain d) Informasi tentang jumlah sarana pelayanan kesehataan, diantaranya : RS, puskesmas, rumah bersalin, poli kliknik dan pelayanan kesehatan lainnya.

5

C. Karakteristik dan Perilaku Sehat Keperawatan komunitas memiliki beberapa karakteristik, yaitu pelayanan keperawatan yang diberikan berorientasi kepada pelayanan kelompok, focus pelayanan utama adalah peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, asuhan keperawatan diberikan secara komprehensif dan berkelanjtan dengan melibatkan partisipasi klien atau masyarakat, klien memiliki otonomi yang tinggi, fokus perhatian dalam pelayanan keperawatan lebih kearah pelayanan pada kondisi sehat, pelayanan memerlukan kolaborasi interdisiplin, perawat secara langsung dapat mengkaji dan mengintervensi klien dan lingkungannya dan pelayanan didasarkan pada kewaspadaan epidemiologi. Berikut adalah karakter sehat (Wijayaningsih, Kartika Sari,S.Kep.Ners. 2013) : 1. Adanya peningkatan kemampuan dari masyarakat untuk hidup sehat. 2. Mampu mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan kesehatan (health promotion), pencegahan penyakit (health prevention), penyembuhan

penyakit

(curative

health),

dan

pemulihan

kesehatan

(rehabilitative health), terutama untuk ibu dan anak. 3. Berupaya untuk meningkatkan kesehatan lingkungan, terutama untuk penyediaan sanitasi dasar yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup. 4. Selalu meningkatkan status gisi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status social ekonomi masyarakat. 5. Berupaya selalu menurunkan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit.

6

Berikut adalah perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan. Perilaku ini mencakup antara lain (Wijayaningsih, Kartika Sari,S.Kep.Ners. 2013) : a.

Menu seimbang

b.

Olahraga teratur

c.

Tidak merokok

d.

Tidak minum-minuman keras dan narkoba

e.

Istirahat yang cukup

f.

Mengendalikan stress

g.

Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan

2.2 Kesehatan Komunitas A. Pengertian Komunitas Para ahli mendetinisikan komunitas dari berbagai sudut pandang, yaitu sebagai berikut (Mubarak, Wahid Iqbal,dkk. 2011) : 1. Komunitas berarti sekelompok individu yang tinggal pada wilayah tertentu, memiliki nilai-nilai keyakinan dan minat yang relatif sama, serta berinteraksi satu sama lain untuk mencapaj tujuan. 2. WHO ( World Health Organization) tahun 1974 mendefmisikan komunitas sebagai suatu kelompok sosial yang ditentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta ada rasa saling mengenal dan interaksi antara anggota masyarakat yang satu dan yang lainnya. 3. Spradley (1985), komunitas sebagai sekumpulan orang yang saling bertukar Pengalaman penting dalam hidupnya.

7

4. Koentjaraningrat (1990), komunitas sebagai suatu kesatuan hidup manusia yang menempati suatu wilayah nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat, serta terikat oleh rasa identitas suatu komunitas. 5. Sounders (1991), komunitas sebagai tempat atau kumpulan orang-orang atau sistem sosial. Jadi kesehatan komunitas merupakan sintesis dari ilmu kesehatan masyarakat dan teori keperawatan profesional yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan pada keseluruhan komunitas ( Depkes, 2006 ). B. Tahap Pencegahan 1. Tujuan Keperawatan Komunitas Tujuan

keperawatan

komunitas

adalah

untuk

pencegahaan

dan

peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut (Mubarak, Wahid Iqbal,dkk. 2011) : 1.

Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu, keluarga, dan kelompok dalam konteks komunitas.

2.

Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan masyarakat yang dapat memengaruhi keluarga, individu, dan kelompok. Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan

masyarakat

mempunyai

kemampuan

untuk

(Wijayaningsih,

Kartika

Sari,S.Kep.Ners. 2013) : a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami; b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut; c. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan: d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi;

8

e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi, yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self care) 2. Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas a. Proses Kelompok (Group Process) Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar dari pengalaman sebelumnya, selain dari faktor pendidikan/pengetahuan individu, media massa, televisi, penyuluhan yang dilakukan oleh petugas kesehatan, dan sebagainya. Begitu juga dengan masalah kesehatan di lingkungan sekitar masyarakat, tentunya gambaran penyakit yang paling sering mereka temukan sebelumnya sangat memengaruhi upaya penanganan atau pencegahan penyakit yang mereka lakukan. Iika masyarakat sadar bahwa penanganan yang bersifat individual tidak akan mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit tertentu, maka mereka telah melakukan pendekatan pemecahan masalah kesehatan menggunakan proses kelompok. b. Pendidikan Kesehatan (Health Promotion) Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis, di mana perubahan tersebut bukan sekadar proses transfer materi/teori dari seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi, perubahan tersebut terjadi adanya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok, atau masyarakat sendiri. Tujuan utama pendidikan kesehatan adalah agar seseorang mampu:

9

1) Menetapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri; 2) Memahami apa yang dapat mereka lakukan terhadap masalahnya, dengan sumber daya yang ada pada mereka dan ditambah dengan dukungan dari luar; 3) Memutuskan kegiatan yang paling tepat guna, untuk meningkatkan taraf hidup sehat dan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan tujuan dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 maupun WHO yaitu “meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan; baik fisik, mental, dan sosialnya; sehingga produktif secara ekonomi maupun secara sosial. Pendidikan kesehatan di semua program kesehatan baik pemberantasan penyakit menular, sanitasi lingkungan, gizi masyarakat, pelayanan kesehatan maupun program kesehatan lainnya”. Tujuan ini dapat diperinci sebagai berikut (Wijayaningsih, Kartika Sari,S.Kep.Ners. 2013) : 1) Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai di masyarakat. 2) Mendorong individu agar mampu, baik secara mandiri atau kelompok, mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat. 3) Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana pelayanan kesehatan yang ada. c. Kerja Sama (Partnership) Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan komunitas, melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam lingkungan masyarakat akan dapat diatasi dengan lebih cepat.

10

3. Pelayanan Kesehatan Komunitas NO 1.

ASPEK Tempat kegiatan

KOMUNITAS Puskesmas Rumah Sekolah perusahaan-perusahaan panti-panti

2.

Tipe lien yang dilayani

Orang sehat orang sakit orang meninggal

3.

Ruang lingkup pelayanan

Promotive/peningkatan kesehatan Preventif/ encegahan kesehatan Kuratif/ pengobatan Rehabilitative/pemulihan Resosiasi yaitu pengembalian fungsi social pada masyarakat

4.

Focus / perhatian utama

Peningkatan kesehatan Pencegahan penyakit

5.

Sasaran pelayanan

Individu Keluarga Kelompok khusus masyarakat

11

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Komunitas berarti sekelompok individu yang tinggal pada wilayah tertentu, memiliki nilai-nilai keyakinan dan minat yang relatif sama, serta berinteraksi satu sama lain untuk mencapaj tujuan. keperawatan komunitas mencakup perawatan kesehatan keluarga (nurse health family) juga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu

masyarakat

mengidentiflkasi

masalah

kesehatannya

sendiri,

serta

memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan kepada orang lain. Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan atau asuhan yang berfokus kepada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan dengan kebiasaan atau pola perilaku masyarakat yang tidak sehat, serta ketidakmampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan internal dan eksternal.

12

DAFTAR PUSTAKA

Buku Utama : Depkes, 2006. Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas. Jakarta: Depkes RI. Mubarak, Wahid Iqbal,dkk. 2011. Ilmu Keperawatan Komunitas pengantar dan toeri. Jakarta : Salemba Medika Wijayaningsih, Kartika Sari,S.Kep.Ners. 2013. Asuhan Keperawatan Komunitas. Jakarta : Trans Info Media

13

Related Documents


More Documents from "Bernadetha Berlian"

Pk.docx
April 2020 0
Cover Fixxxx Kel. 2.docx
December 2019 48
Tika Materi.docx
December 2019 44
Kelompok 5 Mutu.docx
December 2019 46
Daftar Pustaka.docx
December 2019 43