Makalah Kelompok 1.docx

  • Uploaded by: Niluh Putuayua
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Kelompok 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,709
  • Pages: 12
MAKALAH KIMIA ANORGANIK FISIK SENYAWA KOMPLEKS

Oleh Kelompok 1 1. Andre Prasetyo

(06101381621024)

2. Sri Devi Wahyuni

(06101381621038)

3. Ni Luh Putu Ayu. A

(06101381621043)

4. Gabri Ela Monica

(06101381621050)

Dosen Pengampu : Drs. M. Hadeli L, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipersembahkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan petunjuk, bimbingan dan kekuatan lahir batin sehingga makalah yang berjudul “Senyawa Kompleks” dapat diselesaikan tepat waktu-Nya dengan baik. Penulis menyadari walaupun sudah berusaha sekuat kemampuan yang maksimal untuk mencurahkan segala pikiran dan kemampuan yang dimiliki, makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna baik dari segi bahasa, pengolahan, maupun dalam penyusunannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik beserta saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang,

Penulis

Januari 2019

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Salah satu sifat unsur transisi adalah mempunyai kecenderungan untuk membentuk ion kompleks atau senyawa kompleks. Ion-ion dari unsur logam transisi memiliki orbitalorbital kosong yang dapat menerima pasangan elektron pada pembentukan ikatan dengan molekul atau anion tertentu membentuk ion kompleks. Ion kompleks terdiri atas ion logam pusat dikelilingi anion-anion atau molekulmolekul membentuk ikatan koordinasi. Ion logam pusat disebut ion pusat atau atom pusat. Anion atau molekul yang mengelilingi ion pusat disebut ligan. Banyaknya ikatan koordinasi antara ion pusat dan ligan disebut bilangan koordinasi. Ion pusat merupakan ion unsur transisi, dapat menerima pasangan elektron bebas dari ligan. Pasangan elektron bebas dari ligan menempati orbital-orbital kosong dalam subkulit 3d, 4s, 4p dan 4d pada ion pusat. Senyawa kompleks merupakan senyawa yang terbentuk dari ion logam yang berikatan dengan ligan secara kovalen koordinasi. Ikatan koordinasi merupakan ikatan kovalen dimana ligan memberikan sepasang elektronnya pada ion logam untuk berikatan. Ikatan ini terjadi ketika ion logam menyediakan orbital kosong bagi pasangan elektron ligan untuk berkoordinasi. Sejauh ini penelitian fenomena sifat magnetik menjadi fenomena yang menarik dan banyak dikembangkan tidak hanya pada senyawa kompleks berinti tunggal (mononuklir), tetapi juga pada senyawa kompleks berinti ganda (binuklir). Karena memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari maka aplikasi senyawa kompleks perlu dikembangkan terutama dalam bidang kesehatan, farmasi, industri, lingkungan,dan pertanian yang pemanfaatannya berguna bagi kelangsungan hidup manusia, hewan, dan tumbuhan. Logam yang dapat membentuk kompleks biasanya merupakan logam transisi, alkali, atau alkali tanah. Studi pembentukan kompleks menjadi hal yang menarik untuk dipelajari karena kompleks yang terbentuk dimungkinkan memberi banyak manfaat, misalnya untuk ekstraksi dan penanganan keracunan logam berat.

1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah dari senyawa kompleks? 2. Apa pengertian dari senyawa kompleks?

3. Bagaimana tata nama senyawa kompleks? 4. Bagaimana proses ionisasi senyawa kompleks? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui sejarah dari senyawa kompleks? 2. Untuk mengetahui pengertian dari senyawa kompleks? 3. Untuk mengetahui bagaimana tata nama senyawa kompleks? 4. Untuk mengetahui ionisasi dari senyawa kompleks?

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Senyawa Kompleks Senyawa kompleks pertama kali ditemukan oleh Tassert (1798), yaitu CoCl3.6NH3. Senyawa tersebut dianggap aneh karena terbentuk oleh 2 senyawa stabil yang masing-masing valensinya sudah jenuh. Hal ini baru bisa dipahami setelah waktu berlalu sekitar 100 tahun. Selama waktu tersebut banyak senyawa kompleks telah dibuat dan dikaji sifat-sifatnya. Senyawa-senyawa kompleks telah diketahui walaupun saat itu belum sepenuhnya dimengerti - sejak awal ilmu kimia, misalnya Prussian blue dan Tembaga (II) sulfat. Terobosan penting terjadi saat kimiawan Jerman Alfred Werner, mengusulkan bahwa ion kobalt(III) memiliki enam ligan dalam struktur geometri oktahedral. Dengan teori ini, para ilmuwan dapat mengerti perbedaan antara klorida koordinasi dan klorida ionik pada berbagai isomer-isomer kobalt amina klorida, dan menjelaskan kenapa senyawa ini memiliki banyak isomer, yang sebelumnya tidak dapat dijelaskan. Werner juga menggolongkan senyawa kompleks ini kepada beberapa isomer optis, mematahkan teori bahwa hanya senyawa karbon yang memiliki sifat khiralitas. 2.2 Pengertian Senyawa kompleks adalah senyawa yang terbentuk melalui ikatan koordinasi, yakni ikatan kovalen koordinasi antara ion/atom pusat dengan ligan. Disebut sebagai senyawa kompleks karena sulit dipahami pada awal penemuannya. Senyawa kompleks terdiri dari Atom Pusat, Ligan, Bilangan Koordinasi, dan Atom atau gugus lain. a. Atom pusat Atom pusat merupakan atom bagian dari senyawa koordinasi yang berada di pusat (bagian tengah) sebagai penerima pasangan electron sehingga dapat di sebut sebagai asam Lewis, Umumnya berupa logam (terutama logam-logam transisi). Atom pusat merupakan atom unsur transisi yang dapat menerima pasangan elektron bebas dari ligan karena ion-ion dari unsur logam transisi memiliki orbital-orbital kosong yang dapat menerima pasangan elektron pada pembentukan ikatan dengan molekul atau anion tertentu membentuk ion kompleks. Pasangan elektron bebas dari ligan menempati orbital-orbital kosong dalam subkulit 3d, 4s, 4p dan 4d atom pusat.

b. Ligan Ligan adalah molekul netral atau anion yang mempunyai pasangan electron bebas (dapat dilihat dari struktur Lewisnya). Contoh : NH3, CNLigan atau gugus pelindung merupakan atom/ion bagian dari senyawa koordinasi yang berada di bagian luar sebagai pemberi pasangan elektron sehingga dapat disebut sebagai basa Lewis yang memiliki pasangan electron bebas. Di dalam ligan terdapat atom donor yaitu atom yang memiliki pasangan elektron bebas atau atom yang terikat melalui ikatan π. Melalui atom donor tersebut suatu ligan melakukan ikatan kovalen koordinasi dengan atom pusat yang ada. Ligan dapat dengan baik diklasifikasikan atas dasar banyaknya titik-lekat kepada ion logam, yaitu : 

Monodentat adalah ligan yang menyumbangkan 1 PEB ke atom pusat. Seperti ion-ion halida atau molekul-molekul H2O atau NH3



Bidentat adalah bila molekul atau ion ligan mempunyai dua atom, yang masingmasing mempunyai satu pasangan elektron menyendiri, maka molekul itu mempunyai dua atom-penyumbang, dan adalah mungkin untuk membentuk dua ikatan-koordinasi dengan ion logam yang sama. Contoh : C2O42-



Multidentat adalah ligan yang menyumbangkan lebih dari dua PEB ke atom pusat. misalnya asam 1,2-diaminoetanatetraasetat (asam etilenadiaminatetraasetat, EDTA) yang mempunyai dua atom nitrogen-penyumbang dan empat atom oksigen-penyumbang dalam molekul, dapat merupakan heksadentat.

c. Bilangan Koordinasi Bilangan koordinasi (Valensi sekunder) adalah bilangan yang menyatakan banyaknya ligan yang dilihat oleh atom atau ion pusat. Umumnya, bilangan koordinasi adalah dua kali bilangan oksidasi atom pusat. d. Atom atau Gugus lain Atom atau gugus lain dapat berupa kation dan anion Contoh senyawa kompleks : [Cu(H2O)4]SO4 1

2

Keterangan : 1 = Atom pusat 2 = Ligan

3

4

3 = Bilangan Koordinasi 4 = Atom lain/gugus lain Ikatan antar ion pusat adalah ikatan koordinasi, dimana ligan bertindak sebagai basa lewis (donor) pasangan electron dan ion pusat bertindak sebagai asam lewis (akseptor) pasangan electron.  Nama Ligan a. Ligan netral Ligan netral diberi nama seperti nama senyawanya kecuali beberapa ligan seperti NH3, H2S, H2Te dan CO. Singkatan atau Nama Senyawa

Nama Ligan Rumus Kimia

Asetonitril

Asetonitril

MeCN

Etilendiamina

Etilendiamin

En

Piridina

Piridin

Py

2,2’-bipiridina

2,2’-bipiridin

Bpy

1,10-fenantrolina

1,10-fenantrolin

Phen

Trifenilfosfina

Trifenilfosfin

PPh3

Trifenilarsina

Trifenilarsin

AsPh3

Trifenilstibina

Trifenilstibin

SbPh3

Trisikloheksilfosfina

Trisikloheksilfosfin

Pcy3

Ammonia

Amina

NH3

Hidrogen sulfide

Sulfan

H2S

Hidrogen telurida

Telan

H2Te

Karbon monoksida

Karbonil

CO

b. Ligan bermuatan negatif

Anion yang namanya berakhiran dengan –da, sebagai ligan akhiran –da diganti dengan –do seperti dibawah : Rumus Kimia

Nama ion

Nama Ligan

NH2-

Amida

Amido

NH2-

Imida

Imido

N3-

Azida

Azido

Kecuali untuk ligan-ligan berikut: Rumus kimia

Nama ion

Nama ligan

F-

flourida

Flouro

Cl-

Klorida

Kloro

Br-

bromida

Bromo

I-

Iodida

Iodo

O2-

Oksida

Okso

H-

Hidrida

Hidro (hidrido)

Anion yang namanya berakhiran dengan –it atau –at sebagai ligan pada akhiran tersebut ditambah dengan akhiran –o, dan atom donor yang berikatan dengan atom atau ion pusat dituliskan dibagian depan seperti contoh-contoh berikut : Rumus kimia

Nama ion

Nama ligan

ONO-

Nitrit

Nitrito

NO2-

Nitrit

Nitro

ONO2-

Nitrat

Nitrato

OSO2-

Sulfit

Sulfito

OSO32-

Sulfat

Sulfato

SCN-

Tiosianat

Tiosianato

NCS-

Isotiosianat

Isotiosianato

Tuliskan nama ion atau atom pusatnya. Jika ion kompleks tersebut merupakan sebuah anion, nama atom pusat diakhiri dengan -at, dan menggunakan nama Latinnya. Jika tidak, maka atom pusat dituliskan dengan nama umumnya dalam bahasa Indonesia. Jika diperlukan, tulis bilangan oksidasinya dalam angka romawi (atau 0), dalam tanda kurung. jika kompleks tersebut merupakan senyawa ion, tuliskan nama kation sebelum nama anion dipisahkan dengan spasi. Jika kompleks tersebut merupakan ion bermuatan, tuliskan kata "ion" sebelum nama kompleks tersebut. Contoh: 

[NiCl4]2− → ion tetrakloronikelat(II)



[CuNH3Cl5]3− → ion aminpentaklorokuprat(II)



[Cd(en)2(CN)2] → disianobis(etilendiamin)kadmium(II)



[Co(NH3)5Cl]SO4 → pentaaminklorokobalt(III) sulfat

2.3 Tata Nama Senyawa Kompleks 

Tata Nama Senyawa Kompleks Netral

1. Nama senyawa kompeks netral ditulis dalam satu kata 2. Menulis atau menyebut nama dan jumlah ligan 3. Menyebut atau menyebut nama atom pusat serta biloks dari atom pusat yang ditulis dengan angka Romawi. Contoh : [Co(NH3)3(NO2)3]

: Triaminatrinotrokobalt(III)

[Ni(CO)4]

: Tetrakarbonilnikel

[Fe(CO)5]

: Pentakarbonilbesi

[Fe(CO)2(NO)2]

: Dikarbonildiniltrosilbesi

[Co(CO)3(NO)]

: Trikarbonilnitrosilkobalt



Tata Nama Senyawa Kompleks Ionik

1. Diawali dengan menulis atau menyebut ion ligan 2. Menulis atau menyebut nama dan jumlah ligan yang dimiliki 3. Menulis atau menyebut nama atom pusat diikuti biloks yang ditulis dalam angka Romawi.Untuk senyawa kompleks ionik anion,nama atom pusat dalam bahasa latin

dengan akhiran –um atau diganti –at kemudian diikuti biloks atom pusat yang ditulis dalam angka Romawi. Contoh : [Cu(NH3)4]2+

: Ion tetraaminatembaga(II)

[Co(NH3)4Cl2]+

: Ion tetraaminadiklorokobalt(II)

[Pt(NH3)4]2+

: Ion tetraaminaplatina(II)

[PtCl4]2-

: Ion tetrakloroplatinat(I)

[Co(CN)6]3-

: Ion heksasianokobaltat(III)

[MgBr4]2-

: Ion tetrabromomagnesat(II)

2.4 Ionisasi Senyawa Kompleks Jika senyawa kompleks dilarutkan dalam air, maka air akan terionisasi menjadi ion kompleks dan ion lain. Contoh : [Cu(H2O)4]SO4(aq)

[Cu(H2O)4]2+(aq)

+

SO42-(aq)

Pada ion kompleks, [Cu(H2O)4]2+ , angka (2+) adalah jumlah bilangan oksidasi (biloks) Cu dan 4H2O. 

Cu + 4 H2O = +2



Cu + (4 x O) = +2



Cu = +2, berarti biloks Cu = +2



Cu2+ disebut ion pusat

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari suatu ion logam pusat dengan satu atau lebih ligan yang menyumbangkan pasangan elektron bebasnya kepada ion logam pusat. Donasi pasangan elektron ligan kepada ion logam pusat menghasilkan ikatan kovalen koordinasi sehingga senyawa kompleks juga disebut senyawa koordinasi. Ion kompleks adalah gabungan ion (atom pusat) dengan ion atau molekul lain (ligan) membentuk ion baru.Atom pusat adalah atom yang menyediakan tempat bagi elektron yang didonorkan. Ligan adalah molekul atau ion yang dapat menyumbangkan pasangan elektron bebas kepada ion pusat.Bilangan koordinasi logam pusat adalah jumlah pasangan elektron yang diterima atom pusat. Berdasarkan banyak atom donor yang ada, dan jenis ikatannya ligan digolongkan sebagai ligan monodentat, ligan bidentat dan ligan polidentat. Ciri khas suatu ligan adalah dapat membuat senyawa kompleks mempunyai warna berbeda – beda.

DAFTAR PUSTAKA

Effendy. 2007. Kimia Koordinasi Jilid 1. Malang: Bayumedia. Sukardjo. 1992. Kimia Koordinasi. jakarta: Rineka Cipta. Oxtoby dkk. 2001. Prinsip-prinsip kimia modern 2. Jakarta: Erlangga. Raymond chang. 2004. Kima dasar konsep-konsep inti jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Related Documents


More Documents from "Ozada Rasifa"