“GLOBAL WARMING” Ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar
Disusun oleh Kelompok 5 : 1. 2. 3. 4.
Elliza Winner Ray Fadilla Somawinata Letisia Talitha Luthfian Salsabila
(18/431843/SV/15814) (18/426139/SV/15281) (18/426144/SV/15286) (18/431853/SV/15824)
PROGRAM STUDI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS Makalah dengan judul “Global Warming” ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar dan dinyatakan telah mendapat pengesahan atau persetujuan dari dosen pembimbing.
Yogyakarta, 28 November 2018 Disetujui dan disahkan oleh, Dosen Pembimbing
Marko Ferdian S., M.P.H. NIP. 1120160118
i
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena dengan ridho-Nya Kami diberikan kelancaran untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar. Makalah ini pun memiliki tujuan agar kami sebagai penyusun dapat menganalisis dan mengembangkan pengetahuan kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membacanya. Yogyakarta, 26 November 2018
Penyusun
ii
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN TUGAS ............................................................... i KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG .......................................................................... 1 B. TUJUAN ............................................................................................... 1 C. RUMUSAN MASALAH ...................................................................... 1 BAB II KAJIAN TEORI A. PENGERTIAN GLOBAL WARMING ............................................... 2 B. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB GLOBAL WARMING ................... 3 C. KEBAKARAN HUTAN ....................................................................... 8 BAB III PEMBAHASAN A. CONTOH KASUS .............................................................................. 10 B. CARA PENANGGULAGAN ............................................................ 11 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN ................................................................................... 12 B. SARAN ............................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………13
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Semakin hari suhu rata-rata di bumi semakin meningkat. Itu berarti bumi kita telah mengalami pemanasan global (global warming). Hal itu dapat terjadi akibat ulah manusia yang tidak mencintai lingkungannya sendiri. Bila diteruskan, global warming akan berdampak buruk, dapat ditandai dengan adanya banyak kasus-kasus yang terjadi akibat global warming. Maka dari itu, manusia harus dapat menanggulangi atau mengurangi risiko terjadinya global warming.
B. TUJUAN 1. Mengetahui definisi global warming. 2. Mengetahui apa saja faktor penyebab global warming. 3. Mengetahui dampak dari global warming. 4. Mengetahui
contoh
kasus
akibat
global
warming
dan
cara
penanggulangannya.
C. RUMUSAN MASALAH 1. Apa definisi dari global warming? 2. Apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya global warming? 3. Apa dampak dari global warming? 4. Jelaskan
contoh
kasus
akibat
global
warming
dan
cara
penanggulangannya!
1
BAB II KAJIAN TEORI
A. PENGERTIAN GLOBAL WARMING Pemanasan global (Global Warming) adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Temperatur rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0.18 °C selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Peningkatan temperatur global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya muka air laut, meningkatnya intensitas kejadian cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis hewan (Smart Click, 2011). Sumber dari segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Akibat yang ditimbulkan oleh pemanasan global sudah terasa di berbagai negara. Adapun akibat yang ditimbulkan dari efek rumah kaca itu selain pemanasan global, antara lain : iklim mulai tidak stabil sehingga sering terjadi ketidakteraturan cuaca dan sering terjadi badai-badai yang besar. Jadi, pemanasan global merupakan meningkatnya temperatur di planet bumi secara global, meliputi peningkatan temperatur atmosfir, temperatur laut dan temperatur daratan bumi yang menimbulkan dampak
2
secara langsung maupun tidak langsung terhadap masa depan bumi termasuk manusia dan makhluk hidup lain. Dampak yang ditimbulkan cenderung mengancam eksistensi bumi, dan kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
B. SEBAB DAN AKIBAT GLOBAL WARMING Pemanasan global (Global Warming) pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi. Berbagai literatur menunjukkan kenaikan temperatur global – termasuk Indonesia – yang terjadi pada kisaran 1,5 – 40 oC pada akhir abad 21 (Anonim, 2007). Penyebab Global Warming Penyebab global warming sangat banyak sekali penyebabnya. Sebagian besar disebabkan karena ulah tangan manusia dan aktifitas yang mengeluarkan gas-gas seperti karbon dioksida. Berikut beberapa penyebab dari global warming yaitu : 1.
Polusi Karbondioksida berasal dari pembangkit listrik bahan bakar fosil Ketergantungan yang semakin meningkat pada listrik dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil mengakibatkan semakin meningkatnya pelepasan gas karbondioksida sisa dari pembakaran ke atmosfer. Kebutuhan ini akan semakin terus meningkat setiap harinya. Sepertinya, usaha pemakaian energi alternatif selain fosil harus segera dilaksanakan.
2. Polusi Karbondioksida yang berasal dari pembakaran bensin untuk transportasi Sumber polusi karbondioksida yang lainnya yaitu berasal dari mesin kendaraan bermotor. Apalagi, keadaan ini semakin diperparah oleh adanya fakta bahwa permintaan kendaraan bermotor setiap tahunnya akan semakin terus meningkat seiring dengan bertambahnya populasi manusia yang juga tumbuh sangat pesat. Dibutuhkan kesadaran setiap orang untuk beralaih memakai kendaraan atau transportasi umum, guna untuk mengurangi polusi yang disebabkan dari
3
sisa pembakaran. Baca juga: Pengertian Polusi udara atau pencemaran udara secara jelas. 3.
Gas Metana dari peternakan dan pertanian Gas metana adalah yang menjadi penyebab terjadinya efek rumah kaca. Gas ini dapat bersal dari bahan organik yang dipecah oleh bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen, seperti misalnya di area persawahan. Proses ini juga dapat terjadi pada usus hewan ternak, seiring dengan meningkatnya jumlah populasi dari hewan ternak, mengakibatkan produksi dari gas metana meningkat yang dilepaskan ke atmosfer.
4.
Aktivitas penebangan liar pohon Seringnya bertambahnya penggunaan kayu dari pohon sebagai bahan dasar, membuat jumlah pepohon kita makin kesini semakin berkurang. Hutan sebagai tempat pohon tumbuh semakin sempit akibat beralih fungsi, dan penebangan liar. Padahal, fungsi hutan sangat penting sekali sebagai paruparu dunia dan untuk mendaur ulang karbondioksida yang terlepas di atmosfer bumi.
5. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan Penggunaan pupuk kimi yang semakin meningkat, padahal pupuk kimia sangatlah berbahaya bagi lingkungan. Harus diketahui bahwa pupuk kimia mengandung kandungan gas nitrogen oksida yang notabene memiliki kapasitas 300 kali lipat lebih panas jika dibandingkan dengan gas karbon dioksida. Jadi pakailah secara bijak jang berlebihan. 6. Efek rumah kaca Sebenarnya efek rumah kaca berfungsi untuk menghangatkan planet kita yaitu bumi, namun apabila berlebihan akan menjadi sebab dari global warming. Gas-gas yang dihasilkan dari aktifitas manusia seperti karbon dioksida, karbon monoksida, metana dan lainnya terperangkap di atmosfer. Permukaan bumi memantulkan kembali cahaya yang didapat dari matahari ke atas atmosfer, namun sayangnya tidak dapat diteruskan ke luar angkasa karena terperangkap dengan gas-gas tersebut.
4
7. Penggunaan CFC yang berlebihan Biasanya di setiap peralatan rumah tangga seperti kulkas dan AC dipasang dengan CFC ini. CFC atau Cloro Flour Carbon adalah bahan kimia yang berguna untuk pendingin pada alat pendingin seperti kulkas dan AC. Sayangnya apabila tidak bijak dalam penggunaannya mengakibatkan CFC tersebut menuju ke atas dan merusak lapisan ozon yang sangat penting bagi kita untuk melindungi diri kita dari sinar ultraviolet langsung. Dampak Global Warming Dampak global warming ini akan saya jelaskan secara lebih mendalam dengan kategori perubahan iklim dan cuaca, peningkatan air laut, pertanian dan persediaan makanan, ekosistem, dan kesehatan manusia. Berikut dampak dari global warming : 1. Perubahan Iklim dan Cuaca Iklim adalah akibat jangka panjang dari radiasi matahari pada rotasi bumi yang berbeda-beda menurut letak permukaan dan atmosfer bumi. Sedangkan cuaca adalah kondisi atmosfer khususnya di lapisan dekat dengan tanah pada suatu tempat dan waktu. Prediksi perubahan iklim dan cuaca akibat dari global warming adalah terjadinya pemanasan di daerah bagian utara dari belahan bumi utara melebihi daripada di daerah-daerah lain di muka bumi, sehingga gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil karena permukaan air laut akan naik secara drastis. Di kutub utara dan selatan akan sedikit sekali ditemukan es yang terapung. Di darerah-daerah yang biasanya mengalamin hujan salju ringan kemungkinan tidak mengalaminya lagi. 2. Hujan Asam Apabila dilakukan pembakaran batubara dan minyak akan keluar emisi SO, partikel dan nitrogen oksida. SO2 dan NO. Jika gas-gas tersebut bereaksi di udara, akan membentuk pollutan sekunder seperti NO2, asam nitrat, asam sulfat dan garam nitrat serta garam sulfat. Polutan yang jatuh ke bumi akan menjadi hujan asam, embun asam dan partikel asam. Secara alami hujan mempunyai derajat keasaman PH sekitar 5,6. Apabila hujan kurang dari 5,6
5
terutama PH dibawah 5,1 akan berdampak negatif dan menyebabkan kerusakan diantaranya sebagai berikut: Merusaknya properti, monumen atau patung, bahan logam seperti mobil atau komponen bangunan mobil. Dapat mematikan berbagai jenis tanaman dan binatang. Menghambat pertumbuhan tanaman pangan dan sayuran Menyebabkan penyakit pernapasan Pada ibu hamil, akan menyebabkan bayi lahir prematur dan meninggal. 3. Mencairnya Es atau Gletser di Kutub Utara dan Selatan Sebagaimana yang kita ketahui bahwasanya kutub utara dan kutub selatan merupakan tempat yang paling banyak terdapat esnya dibandingkan tempat bagian bumi lainnya. Ditambah lagi bahwasanya kemampuan es untuk memantulkan cahaya matahari lebih besar daripada daratan ataupun lautan. Parahnya jika semakin hilangnya es maka tanah akan menjadi lebih panas karena menyerap cahaya matahari akibatnya lebih banyak es yang mencair. Pemanasan global membuat percepatan pencairan es yang ada di kutub utara dan selatan. Apabila sudah terjadi maka binatang-binatang pada kutub akan kehilangan habitat dan makanannya yang mengakibatkan musnahnya binatang kutub tersebut. 4. Naiknya Permukaan Laut Akibat melelehnya salju di kutub utara dan selatan otomatis air akan mengalir ke laut. Akibatnya permukaan air laut meningkat secara berangsur-angsur. Berdasarkan pantauan dari ilmuwan, permukaan air laut naik mencapai 10 sampai 25 cm selama abad 20, ditambah dengan prediksi dari lembaga IPCC bahwa air laut akan naik hingga mencapai 88 cm di abad 21 ini. 5. Gangguan Ekologis Global warming selain berdampak pada manusia juga berdampak pada makhluk hidup lainnya seperti hewan dan tumbuhan. Karena kebanyakan lahan atau tempat di bumi sudah dikuasai oleh manusia, maka hewan akan berpindah tempat atau bermigrasi ke kutub atau ke atas pegunungan. Demikian juga dengan tumbuhan, yang semula habitatnya menjadi hangat maka akan mengubah arah pertumbuhannya
6
mencari daerah baru. Sudah tidak ada tempat lagi bagi hewan dan tumbuhan karena bagi mereka yang bermigrasi ke utara ataupun ke selatan terhalang oleh kota-kota atau lahan pertanian, maka bisa menjadi mati. Akhirnya beberapa jenis spesies akan musnah 6. Menipisnya lapisan Ozon Global warming bisa menjadi penyebab masalah yang lebih kompleks dan serius lagi. Dampak yang paling berbahaya dari global warming adalah lapisan ozon mulai menipis yang mana fungsinya untuk menyelimuti bumi. Bumi kita ini sangat membutuhkan keberadaan lapisan ozon, karena dengannya dapat melindungi kita dari sinar langsung matahari seperti sinar ultraviolet. Jika ozon sudah tidak bisa untuk menyaring sinar ultraviolet, maka akan menghadirkan dampak buruk seperti penyakit kulit, bumi akan semakin panas dan sebagainya. 7. Pergantian Musim Yang Tidak Teratur Selain Global Warming membuat bumi semakin panas, global warming juga mengakibatkan pergantian musim yang tidak teratur. Akhirnya akan menjadi sulit bagi kita untuk memprediksi musim yang tidak stabil tersebut. Yang semula musim sebentar menjadi musim yang lama. Contohnya di Indonesia. Biasanya selama 6 bulan terjadi masing masing musim hujan dan musim kemarau. Selain itu, sangat teratur dalam waktu berlangsungnya. Tiap November sampai Maret ada musim hujan sedangkan tiap Oktober dan April ada musim kemarau. Akibat dari pemanasan global, prediksi di atas sudah tidak bisa diandalkan lagi, kadang-kadang biasanya musim hujan sekarang menjadi musim kemarau dan sebaliknya. Dampak paling buruknya adalah adanya bencana kekeringan seperti yang terjadi di Afrika. 8. Produksi Pertanian Mengalami Penurunan Kita tahu bahwasanya dari dampak pemanasan global adalah pergantian musim yang tidak bisa diprediksi. Akhirnya hal tersebut juga berimbas pada hasil produksi pertanian. Diantaranya tanaman yang seharusnya hanya sedikit mendapatkan asupan air, akhirnya menjadi mati akibat adanya musim hujan yang terus menerus terjadi. Contohnya saja kita lihat di negara Kanada. Di Kanada yang biasanya musim penghujannya
7
tidak panjang, namun karena ketidakstabilan iklim membuat musim hujan di sana lebih lama dari biasanya, akibatnya masa tanam lebih panjang membuat melimpahnya produksi pertanian di sana. Selain itu berbanding terbalik dengan yang terjadi di negara benua Afrika. Musim kemarau sangat panjang di sana mengakibatkan penurunan produksi pertaniannya karena masa tanam yang terbilang pendek. Berdasarkan pendapat para ahli, produksi pertanian turun mencapai 4 persen setiap kali panen disebabkan karena pemanasan global.
C. KEBAKARAN HUTAN Menurut Peraturan Menteri Kehutanan:1 “Suatu keadaan dimana hutan dilanda api sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan atau hasil hutan yang menimbulkan kerugian ekonomis dan atau nilai lingkungan.” Menurut pakar kehutanan, Prof. Bambang Hero Saharjo:2 “Pembakaran yang penjalaran apinya bebas serta mengkonsumsi bahan bakar alam dari hutan seperti serasah, rumput, ranting/cabang pohon mati yang tetap berdiri, log, tunggak pohon, gulma, semak belukar, dedaunan dan pohon-pohon.” Kebakaran hutan merupakan salah satu penyebab kerusakan hutan yang memiliki dampak negatif yang cukup dahsyat. Dampak kebakaran hutan diantaranya menimbulkan asap yang mengganggu aktifitas kehidupan manusia, antara lain mewabahnya penyakit infeksi saluran pernafasan akut pada masyarakat, dan menganggu sistem transportasi yang berdampak sampai ke negara tetangga. Dampak yang paling besar adalah musnahnya plasma nutfah yang berakibat pada kerusakan ekosistem lingkungan, serta mengakibatkan menurunnya kualitas dan kuantitas hutan yang pada akhirnya akan menimbulkan banyak kerugian atau dalam arti lain Kebakaran hutan, kebakaran vegetasi, atau kebakaran semak, adalah sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar, tetapi juga dapat memusnahkan rumah-rumah dan lahan pertanian disekitarnya. Penyebab umum termasuk petir, kecerobohan manusia, dan pembakaran.Musim kemarau dan pencegahan kebakaran hutan kecil 1
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.12/Menhut-II/2009 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan 2 Saharjo, B.H. 2003. Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Yang Lestari Perlukah Dilakukan. Departemen Silvikultur. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.
8
adalah penyebab utama kebakaran hutan besar. Kebakaran hutan dalam bahasa Inggris berarti “api liar” yang berasal dari sebuah sinonim dari Api Yunani, sebuah bahan seperti-napalm yang digunakan di Eropa Pertengahan sebagai senjata maritim
9
BAB III PEMBAHASAN
A. BERITA KASUS KEBAKARAN HUTAN DI CALIFORNIA 1. Berita pada KOMPAS.com PARADISE, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan memantau langsung dampak kebakaran di Paradise dalam kunjungannya pada Minggu lalu. Dia juga menyaksikan wilayah lainnya yang dilanda kebakaran hebat di Malibu, dimana tiga orang tewas. "Kita harus melakukan manajemen pemeliharaan dan kita akan bekerja juga dengan kelompok lingkungan," katanya, seperti dikutip dari BBC. Di sisi lain, para ahli menyebut cuaca, perubahan iklim, dan populasi yang bertambah banyak sebagai penyebab kebakaran hutan (18/11/2018). 2. Berita pada iNews.id LOS ANGELES, iNews.id - Jumlah korban tewas dalam kebakaran hutan di California hingga Sabtu (24/11/2018) waktu setempat bertambah menjadi 87 orang. Dari jumlah itu, baru 54 jasad yang berhasil diidentifikasi. Petugas forensik masih berusaha mengidentifikasi sisanya karena kondisi mereka mengenaskan. Sheriff Butte County menyatakan, jumlah korban hilang turun menjadi 249 orang, dibandingkan sehari sebelumnya 474 orang. Pemadam kebakaran menyatakan, hampir seluruh titik kebakaran berhasil dijinakkanl. Hujan yang turun dalam beberapa hari terakhir turut membantu pemadaman api dan asap. Meski demikian, di sisi lain, hujan juga menyulitkan petugas dalam mencari korban. Apalagi, lahan yang gundul sangat rentan jika diguyur hujan. "Daerah-daerah yang mengalami curah hujan signifikan setelah kebakaran berisiko menyebabkan aliran puing dan banjir bandang," kantor Sheriff memperingatkan, dikutip dari AFP, Minggu (25/11/2018).
10
Sementara itu api yang tersisa berada di daerah yang sulit dijangkau yakni medan curam dan tidak aman bagi petugas untuk menjangkaunya. Sejak kebakaran terjadi pada 8 November, api melalap 153.000 hektare lahan dan menghancurkan hampir 14.000 rumah dan bangunan lain. Kebakaran di California utara yang juga dikenal dengan Camp Fire tersebut merupakan yang paling mematikan sepanjang sejarah negara bagian itu.
B. ANILISIS KASUS Kasus kebakaran hutan tersebut terjadi di California sejak tanggal 8 November 2018. Kejadian ini memakan 153.000 hektare lahan dan menghancurkan hampir 14.000 bangunan. Penyebab kebakaran ini terjadi adalah adanya perubahan iklim dan peningkatan populasi. Hasil terakhir evakuasi menyatakan bahwa kejadian ini menewaskan 87 orang dan berhasil mengidentifikasi 54 jasad. Akan tetapi masih ada 474 korban hilang dan belum ditemukan. Adanya hujan yang turun membantu pemadam kebakaran memadamkan api tetapi menyebabkan banjir bandang sehingga menyulitkan petugas dalam pencarian korban. C. PENANGGULANGAN 1. Memperhatikan wilayah titik api yang tinggi yang dapat menyebabkan kebakaran hutan terutama pada saat musim kemarau panjang. 2. Melakuan patrol secara berkala untuk mengecek kondisi hutan. 3. Melakukan pemotretan citra terutama di titik api yang tinggi. 4. Menyediakan mobil pemadam kebakaran disekitar hutan untuk mengantisipasi 5. Tidak melakukan kegiatan atau hal yang dapat menimbulkan kebakaran hutan, seperti membuang punting rokok sembarangan, meninggalkan api unggun menyala di tengah hutan, serta membuka lahan dengan cara membakar hutan.
11
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Pemanasan Global saat ini menjadi kejadian yang sangat luar biasa di seluruh alam semesta. Lapisan Ozon yang berguna untuk melindungi bumi dari sinar matahari langsung lama-kelamaan berlobang dan mengakibatkan suhu bumi yang meningkat secara drastic. Kejadian ini disebabkan karena faktor-faktor manusia sendiri seperti pembakaran sampah, banyaknya buangan gas industry, gas kendaraan bermotor, pengguaan alat rumah tangga ber-CFC yang bijaksana, penebangan pohon liar, dan sebagainya. Tidak dapat dipungkiri hal itu memiliki peranan yang signifikan terhadap peningkatan kejadian pemanasan global setiap tahun. Kebakaran hutan salah satu akibat dari adanya peningkatan suhu bumi. Bukan hanya merusak lingkungan hidup namun juga memusnahkan sebagaian makhluk hidup yang tingga di hutan tersebut. Bahkan semua daerah di bumi ini memiliki kesempatan yang sama besar dalam terjadinya kebakaran hutan dan dampak pemanasaan global lain. B. Saran Manusia memang disediakan oleh Tuhan sebuah bumi dengan kekayaan yang ada. Namun tak seharusnya pemberian tersebut dengan mudah dirusak dan disakiti hingga membahayakan manusia itu sendiri. Anugerah Tuhan sudah sepantasnya kita rawat dan jaga kelestariaanya pada masa sekarang dan masa depan. Saat kita memberikan perhatian khusus kepada bumi, maka bumi pun akan menyediakan berbagai keperluan yang kita butuhkan. Kita harus dapat memanfaatkan segala sesuatu dengan bijaksana dan tidak berlebihan.
12
DAFTAR PUSTAKA Dr.Ir.H. Ali Hanapiah Muhi, MP.2011.“Materi Pemanasan Global”. https://citrawardhani.wordpress.com/kelas-vii/kd-3-10/materi-pemanasanglobal/. 26 November 2018.10.50 Sora N.2015.“Pengertian Global Warming Serta Faktor, Akibat Dan Cara Mengatasinya”.http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-globalwarming-serta-faktor-akibat-dan-cara-mengatasinya.html. 26 November 2018.10.55 Williamsaitamaitama.” Pengertian Global Warming Adalah Beserta Penyebab dan Dampaknya”.https://hidupsimpel.com/global-warming-adalah/.26 November 2018.17.10 https://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global. 26 November 2018.17.25 https://jurnalbumi.com/knol/kebakaran-hutan/. 27 November 2018.19.25 https://bsontoso.wordpress.com/2015/12/08/artikel-tentang-kebakaran-hutan/.27 November 2018.19.53 Anton
suhartono.https://www.inews.id/news/internasional/korban-tewas-
kebakaran-california-87-orang-54-jenazah-teridentifikasi/358442 Maya sari https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hutan/penyebab-kebakaran-hutandan-cara-penanggulangannya Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kebakaran Hutan di California:
77
Orang
Tewas,
993
Lainnya
Masih
Hilang", https://internasional.kompas.com/read/2018/11/19/14414801/kebak aran-hutan-di-california-77-orang-tewas-993-lainnya-masih-hilang. Penulis : Veronika Yasinta Editor : Veronika Yasinta
13