Makalah-ips Ekonomi 2.docx

  • Uploaded by: Lilis Maemunah
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah-ips Ekonomi 2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,002
  • Pages: 12
MAKALAH IPS EKONOMI

Disusun Oleh: Kelompok 2  Asep Miftahurrohman (Ketua)  Ardiansyah

(Sekretaris)

 Diki Dyana Putra  Rifqi Aulia Rahman  Zaenal Rifa’i  Zaid Atar Ismailudin

KELAS IX E MTs. ASSALAM PLERED – PURWAKARTA 2017/2018

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah IPS EKONOMI. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Purwakarta, Maret 2018

Penyusun

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................

i

DAFTAR ISI .................................................................................................................

ii

PERDAGANGAN INTERNASIONAL SEBAGAI PERWUJUDAN KERJA SAMA EKONOMI ANTARNEGARA 3. Alat dan Cara Pembayaran dalam Perdagangan Internasional .............................

1

a. Alat dan cara pembayaran dalam perdagangan Internasional .....................

1

b. Cara pembayaran perdagangan Internasional ..............................................

1

4. Hambatan Perdagangan Internasional ..................................................................

3

5. Kebijakan Perdagangan Internasional ...................................................................

3

6. Peran Indonesia dalam Kerja Sama Antarnegara bidang Ekonomi .......................

6

KERJA SAMA BIDANG SOSIAL BUDAYA ......................................................................

7

2. Lembaga Kerja Sama Antarnegara Bidang Sosial Budaya ...................................

7

3. Peran Indonesia dalam Kerja Sama Antarnegara Bidang Sosial Budaya .............

7

KESIMPULAN..............................................................................................................

9

ii

PERDAGANGAN INTERNASIONAL SEBAGAI PERWUJUDAN KERJA SAMA EKONOMI ANTARNEGARA

3. Alat dan Cara Pembayaran Dalam Perdagangan Internasional a. Alat pembayaran perdagangan Internasional Kerja sama ekonomi antarnegara atau dengan dunia internasional lainnya akan melahirkan jenis transaksi baru, contohnya ekspor impor. Berikut ini jenis alat pembayaran internasional yang umum diketahui dan digunakan untuk kegiatan transaksi-transaksi luar negeri. 1) Emas Emas adalah jenis alat pembayaran tertua di dunia. emas digunakan untuk alat pembayaran internasional baik itu di sektor perdagangan ekspor impor atau pinjaman utang adalah karena mudahnya emas diterima dan diakui di semua negera di dunia ini. 2) Valuta asing Valuta asing atau sering disebut valas adalah mata uang yang memiliki kemudahan untuk diterima oleh banyak negara dan digunakan untuk pembayaran transaksi luar negeri atau internasional karena adanya kegiatan perdagangan. Salah satu jenis mata uang ini adalah USD (Dollar Amerika). Dollar memiliki kemudahan untuk diterima di semua transaksi di dunia. selain dollar terdapat beberapa jenis mata uang lain yang biasanya digolongkan sebagai valas yaitu Yen (Jepang), Euro (Uni Eropa), dan Poundsterling (Inggris). 3) Wesel (Bill of Exchange) Pengertianwesel dalam lingkup alat pembayaran internasional merupakan surat perintah yang dikeluarkan oleh importir yang ditujukan kepada bank tertentu untuk membayarkan sejumlah uang kepada eksportir pada waktu yang telah ditentukan. Sama dengan wesel lokal, wesel ini juga membutuhkan beberapa dokumen pendukung sebagai syarat legalitas agar wesel tersebut berfungsi sah secara hukum.

1

4) Letter of Credit (L/C) L/C merupakan surat jaminan yang dikeluarkan oleh bank yang ditunjuk oleh importir di dalamnya berisi perihal mengenai kesepakan pembayaran kepada eksportir yang akan dilakukan dengan tepat waktu dan dengan jumlah nominal transaksi yang telah disepakati bersama. b. Cara pembayaran perdagangan Internasional Cara untuk melakukan pembayaran internasional yang timbul akibat perdagangan dan peminjaman internasional antara lain sebagai berikut : 1) Pembayaran dengan Surat Wesel Dagang (Commercial Bill of Exchange atau Commercial draft atau Trade Bill) Surat wesel dangan adalah pembayaran yang dilakukan dengan cara eksportir menarik surat wesel kepada importir atas sejumlah harga barangbarang beserta biaya-biaya pengirimannya. 2) Kompensasi pribadi (Private Compensation) Adalah cara pembayaran dengan mengalihkan penyelesaian utang piutang pada seorang penduduk dalam satu negara tempat penduduk tersebut tinggal. 3) Pembayaran tunai (Cash Payment) atau pembayaran di muka Adalah pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan uang tunai atau cekyang dilakukan bersama-sama dengan surat pesanan atau menunggu diterimanya kabar bahwa barang yang telah dipesan dikapalkan oleh eksportir. 4) Pembayaran dengan Letter of Credit (L/C) Adalah surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembelian sejumlah barang dimana bank sendiri yang mengakseptir (menyetujui) dna membayar surat wesel yang ditarik oleh eksportir. 5) Pembayaran kemudian atau rekening terbuka (Open Account) Pembayaran kemduian atau rekening terbuka adalah cara membiayai transaksi perdagangan internasional dimana eksportir mengirimkan barang

2

kepada importir tanpa adanya dokumen-dokumen untuk meminta pembayaran. 6) Pembayaran dengan konsinyasi (Consignment) Pembayaran secara konsinyasi dilakukan setelah barang yang dikirim sudah terjual seluruhnya atau sebagian.

4. Hambatan Perdagangan Internasional Adapun faktor-faktor penghambat perdagangan internasional adalah sebagai berikut : a. Perbedaan nilai mata uang b. Pemberlakukan kebijakan perdagangan oleh pemerintah c. Kebijakan lembaga ekonomi internasional yang mementingkan negara anggotanya d. Konflik dan peperangan

5. Kebijakan Perdagangan Internasional Instrumen yang digunakan untuk melaksanakan kebijakan perdagangan internasional antara lain : a. Penetapan tarif Tarif adalah pajak yang dikenakan atas barang-barang yang melewati batas suatu negara. Apabila tarif dikenakan untuk barang ekspor maka disebut tarif ekspor dan apabila dikenakan untuk barang impor maka disebut tarif impor. Tarid dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu sebagai berikut : 1) Tarif ad volarem yaitu tarif yang besarnya dinyatakan dalam persentase dari nilai barang yang dikenakan tarif. Contoh : tarif impor 1 unit mobil sebesar 100% dari harga mobil. 2) Tarif specific yaitu tarif yang besarnya dihitung atas dasar satuan/ukuran fisik barang yang diimpor. Contoh tarif impor per unit televisi berwarna 20 inch ke atas Rp. 100.000,- .

3

3) Tarif specific ad valorem yaitu tarif hasil kombinasi antara tarif ad valorem dan specific. Contoh : tarif impor per karung gandum 15% dari harga per karungnya ditambah Rp. 10.000,- per karung. b. Kuota impor Kuota adalah batas maksimum jumlah barang yang diizinkan melewati batas suatu negara. Apabila kuota diberlakukan untuk barang ekspor maka disebut kuota ekspor dan apabila dikenakan untuk barang impor maka disebut kuota impor. Kuota dapat dibedakan menjadi sebagai berikut : 1) Absolute/unilateral quota yaitu kuota yang besar kecilnya ditentukan oleh satu negara tanpa persetujuan negara lain. 2) Neogotiated/bilateral quota yaitu kuota yang besar kecilnya ditentukan oleh perjanjian dua negara atau lebih. 3) Tarif quota yaitu gabungan antara tarif dan kuota. 4) Mixing quota yaitu kuota yang dimaksudkan untuk membatasi penggunaan bahan mentah yang diimpor dalam proses produksi. Efek dari pengenaan kuota impor bagi ekonomi dalam negeri pada dasarnya serupa dengan efek pembebanan tarif impor. Karena barang impor yang dizinkan masuk dibatasi, maka harga barang tersebut baik yang diimpor maupun produksi dalam negeri akan naik. Akbatnya konsumen akan mengurangi jumlah yang diminta dan produsen menambah jumlah yang ditawarkan. Lebih lanjut pemerintah akan mendapatkan fee atas lisensi kuota yang diberikan kepada importir. c. Larangan ekspor dan impor Larangan ekspor adalah kebijakan pemerintah yang melarang barang dan jasa untuk diekspor karena alasan-alasan khusus, baik yang bersifat ekonomis maupun politis. Pada umumnya ada dalih yang digunakan untuk memberlakukan kebijakan tersebut seperti alasan umumnya ada dalih yang digunakan untuk memberlakukan kebijakan tersebut seperti alasan keamanan atau kesehatan. Contoh : pemerintah menerapkan kebijakan pelarangan ekspor gading gajah dan kulit hewan yang dilindungi.

4

d. Subsidi Ada dua tujuan pemberian subsidi terkait dengan perdagangan internasional yaitu untuk mengurangi ketergantungan terhadap barang impor dan untuk mendorong produsen dalam negeri agar mampu memproduksi lebih banyak. Subsidi ini biasanya diberikan pemerintah dalam bentuk modal, keahlian, mesin-mesin, peralatan, keringanan pajak, pengembalian pajak, fasilitas kredit dan subsidi harga. e. Premi Premi adalah pemberian dana dalam bentuk uang kepada produsen yang berhasil mencapai target produksi sesuai yang ditentukan oleh pemerintah. Dengan adanya premi dan subsidi kepada produsen dalam negeri, maka harga jual barang menjadi lebih murah sehingga terjangkau masyarakat, hasil produksi meningkat dan perusahaan akan terjaga kelangsungan hidupnya. f. Dumping Dumping adalah kebijakan yang menetapkan harga jual di luar negeri lebih murah dibandingkan harga di dalam negeri. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk menguasai pasar internasional. Terdapat tiga tipe kebijakan dumping, yaitu sebagai berikut : 1) Persistant dumping, adalah kecenderungan monopoli yang berkelanjutan (kontinue) dari suatu perusahaan di dalam pasar domestik. Tujuannya yaitu mendapatkan laba maksimal dengan cara menetapkan harga yang lebih tinggi dalam negeri dari pada di luar negeri. 2) Sporadic dumping, adalah kebijakan menjual produk ke luar negeri dengan harga yang lebih murah secara sporadic daripada harga di dalam negeri. Kebijakan ini disebabkan adanya kelebihan produksi di dalam negeri. 3) Predatory dumping, adalah kebijakan menjual produk ke luar negeri dengan harga yang lebih murah untuk jangka waktu sementara (temporary). Tujuan kebijakan ini yaitu untuk mengalahkan produk pesaing. Setelah pesaing kalah dan dapat memonoppoli pasar, barulah

5

harga barang yang ditawarkan akan kembali dinaikkan untuk memperoleh laba maksimum. g. Devaluasi Devaluasi adalah kebijakan yang dikeluarkan suatu negara untuk menurunkan nilai mata uangnya terhadap mata uang asing. Kebijakan ini membuat

barang

yang

diekspor

menjadi lebih

murah, sehingga

meningkatkan daya belli di pasar internasional. h. Diksriminasi harga Diskriminasi harga adalah penetapan harga jual yang berbeda untuk barang yang sama pada dua pasar atau lebih yang berbeda.. dalam perdagangan internasional, diskriminasi harga dapat diberlakukan di negara yang berbeda untuk barang yang sama.

6. Peran Indonesia dalam Kerja Sama Antarnegara Bidang Ekonomi a. Indonesia sebagai pelopor dan pendiri organisasi kerja sama ekonomi antar negara. Peran aktif Indonesia dalam kerja sama ekonomi regional ditandai dengan perannya sebagai pelopor dan pendiri organisasi tersebut. b. Indonesia sebagai anggota aktif berbagai organisasi kerja sama ekonomi antar negara. Sebagai anggota aktif, Indonesia turut serta dalam setiap kegiatan lembaga kerja sama ekonomi regional maupun internasional. Contoh nyata yaitu hadirnya delegasi Indonesia dalam setiap pertemuan tingkat tinggi kerja sama ekonomi regional AFTA dan APEC. c. Indonesia sebagai pelaku dalam kerja sama ekonomi antar negara. Peran Indonesia sebagai pelaku dalam kerja sama ekonomi regional dan internasional dapat dilihat dari adanya kegiatan ekspor dan impor. Dalam lingkup regional, Indonesia melakukan kegiatan ekspor dan impor ke negaranegara ASEAN.

6

KERJA SAMA BIDANG SOSIAL BUDAYA

2.

Lembaga Kerja Sama Antarnegara Bidang Sosial Budaya Lembaga kerja sama antarnegara di bidang budaya antara lain sebagai berikut : a. Komite kerja sama sosial-budaya ASEAN Lembaga kerja sama Negara ASEAN di bidang sosial berada di bawah naungan Komite Pengembangan Sosial atau COSD (Commitee on Social Development). b. Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan Asia Tenggara Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan Asia Tenggara (South East Asian Ministers of Education Organization-SEAMEO) sudah didirikan yaitu pada tahun 1974.

3.

Peran Indonesia dalam Kerja Sama Antarnegara Bidang Sosial Budaya Peran yang dijalankan Indonesia dalam kerja sama antarnegara di bidang sosial budaya secara regional maupun internasional antara lain sebagai berikut : a. Peserta dan tuan rumah berbagai kompetisi ilmu pengetahuan Dalam kerja sama antar negara di bidang sosial budaya, Indonesia berperan aktif sebagai peserta maupun tuan rumah penyelenggaraan kompetisi ilmu pengetahuan. Beberapa peran Indonesia dalam kompetisi ilmu pengetahuan antara lain sebagai berikut : 1) Pada Olimpiade Fisika Tahun 2010 Indonesia meraih 4 emas. 2) Pada Olimpiade Biologi di Denmark berhasil meraih medali emas. 3) Kompetesi Robot Internasional yang diselenggarakan di Connecticut, Amerika Serikat pada tanggal 5-6 April 2014, Indonesia berhasil menjadi juara pertama pada semua kategori yang diperlombakan. 4) Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade Biologi Internasional (Internasional Biology Olimpiad-IBO) ke-25 yang diselenggarakan di Bali pada bulan Juli 2014. Dalam olimpiade ini, pelajar-pelajar Indonesia

7

kembali menoreh prestasi dengan meraih 3 medali emas dan 1 medali perak. 5) Meraih 2 medali perak dan 2 medali perunggu pada 8th Internasional Earth Science Olypiad (IESO) yang diselenggarakan di Santader, Spanyol 22-29 September 2014. b. Aktif dalam program pertukaran pelajar Tujuan dari sebuah pertukaran pelajar bukan hanya untuk menguasai bahasa asing. Melalui program tersbeut pelajar akan memperoleh pemahaman konteks budaya yang diperlukan saat berkomunikasi dan berinteraksi. Program pertukaran pelajar adalah kegiatan pertukaran pelajar yang dilakukan dua negara atau lebih dalam waktu tertentu.

8

KESIMPULAN

Perdagangan internasional ialah perdagangan antara dua belah bagian yang awalnya berasal dari negara yang berbeda-beda, dan berlandaskan dengan perjanjian yang sudah disetujui bersama. Bagian yang mengerjakan perdagangan ini bisa berwujud perorangan, perusahaan bahkan pemerintahan pun bisa. Indonesia aktif ikut serta dalam berbagai kegiatan kerja sama sosial-budaya internasional, baik pada tingkat regional ASEAN atau tingkat dunia. Keikutsertaan Kerja Sama Antarnegara Bidang Sosial Budaya tersebut di antaranya sebagai peserta dan tuang rumah berbagai kompetisi ilmu pengetahuan, aktif dalam program pertukaran pelajar, peserta dan tuan rumah berbagai ajang olahraga internasional, berperan aktif dalam kegiatan kebudayaan internasional, dan memberikan bantuan kemanusiaan

9

Related Documents

Ekonomi
June 2020 32
Ekonomi
May 2020 51
Ekonomi
May 2020 44
Ekonomi
May 2020 41
Ekonomi
August 2019 70
Ekonomi
November 2019 70

More Documents from ""