Makalah Ilmu Sosial Budaya Dasar (lengkap).docx

  • Uploaded by: Alma Adeliana
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Ilmu Sosial Budaya Dasar (lengkap).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,152
  • Pages: 22
MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR MANUSIA DAN PERADABAN

Dosen : Dr. Hery Porda, M.Pd

Oleh :

Kelompok 4

1. 2. 3. 4. 5.

Suci Septiana Muhammad Ismail Akbar Ulvah Sayyidah Levia Norsholeha Norhidayatul Khairina

1710123320021 1710123210017 1710123320015 1710123320010 1710123320015

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI S-1 BIMBINGAN DAN KONSELING BANJARMASIN 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MANUSIA DAN PERADABAN”. Tanpa ada halangan apa pun hingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini juga kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini hingga selesai Kami sebagai penyusun makalah memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini, semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat untuk membangun wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi yang membacanya. Aamiin.

Banjarmasin, 14 Maret 2018

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. .

ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ .

iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ .

1

a. Latar Belakang ................................................................................................. .

1

b. Rumusan Masalah ............................................................................................ .

2

c. Tujuan Masalah ................................................................................................ .

2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. ..

3

a. Manusia dan Peradaban……………………………………………………… ..

3

b. Hakikat Peradaban…………………………………………………………… ...

4

c. Manusia sebagai Mahkluk Beradab dan Masyarakat Adab………………… . ...

6

d. Evolusi Budaya dan Wujud Peradaban dalam Kehidupan Sosial Budaya…... ..

8

e. Dinamika Peradaban Global………………………………………………… ..

13

f. Problematika Peradaban Global pada Kehidupan Manusia………………… . ..

16

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... ..

18

a. Kesimpulan ...................................................................................................... ..

18

b. Saran ................................................................................................................ ..

18

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Antara manusia dan peradaban sangat erat hubunganya karena keduanya saling mendukung dalam menciptakaan suatu kehidupan sesuai kodratnya.

Perdaban

timbul

karena

manusia

yang

menciptakanya,

masyarakaat yang beradap diartikan sebgai masyrakat yang mempunyai sopan santun dan budi pekerti yang baik. Makna hakiki manusia berdab di gambarkan dengan ketenangan, kenyamanan, ketrentraman dan kedamaian, dengan kata lain kombinasi yang ideal antara kepentingan

pribadi dan

kepentingan umum. Adab erat hubunganya dengan moral yaitu nilai-nilai dalam masyarakat yang hubunganya dengan kesusilaan, norma yaitu aturan atau pedoman yang dipergunakan dalam menentukan sesuatu yang baik atau salah, etika yaitu nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang menjadi pegangan dalam mengatur tingkah laku manusia, estetika yaitu berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan, kesatuan, keselarasan dan kebaikan. Peradaban

merupakan

perkembangan

kebudayaan

yang

telah

mencapai tingkat tertentu yang telah diperoleh manusia pendukungnya. Yang mencakup seluruh kehidupan sosial, ekonomi, politik dan teknik. Sedangkan kebudayaan adalah sesuatu yang berasal dari hasrat dan gairah yang murni diatas tujuan yang praktis hubunganya dengan masyarakat. Jadi peradaban merupakan tahapan tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu yang telah mencapai kebudayaan tertentu, yang telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang telah maju.

Manusia sebagai mahluk beradab dan masyarakat adab tentunya mempunyai tanggungjawab dalam melangsungkan hidupnya.

B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian manusia dan peradaban? 2. Apa yang dimaksud dengan hakikat peradaban? 3. Apa yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk beradap dan masyarakat adab? 4. Apa yang yang dimaksud dengan evolusi budaya dan wujud peradaban dalam kehidupan sosial budaya? 5. Apa yang dimaksud dengan dinamika global ? 6. Bagaimana problematika peradapan global pada kehidupan manusia?

C. Tujuan Masalah 1. Dapat mengetahui pengertian manusia dan peradaban. 2. Dapat mengetahui hakikat peradaban. 3. Dapat mengetahui pengertian manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab. 4. Dapat mengetahui evolusi budaya dan wujud peradaban dalam kehidupan sosial budaya. 5. Dapat mengetahui dinamika global 6. Dapat mengetahui bagaimana proses problematika peradaban global pada kehidupan manusia.

BAB II PEMBAHASAN Manusia dan peradaban Manusia merupakan mahluk yang mempunyai akal, jasmani, dan rohani. Melalui akalnya manusia dituntut untuk berpikir menggunakan akalnya untuk menciptakan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Melalui jasmaninya manusia dituntut untuk menggunakan fisik atau jasmaninya melakukan sesuatu yang sesuai dengan fungsinya dan tidak bertentangan norma norma yang berlaku di masyarakat. Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat karena diantara keduanya saling mendukung untuk menciptakan suatu kehidupan yang sesuai kodratnya. Suatu peradaban timbul karena ada yang menciptakannya, yaitu diantaranya faktor manusianya yang melaksanakan peradaban tersebut. Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan, dan dapat berevolusi atau berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dari peradaban pula dapat mengakibatkan suatu perubahan pada kehidupan sosial. Perubahan ini dapat diakibatkan karena pengaruh modernisasi yang terjadi di masyarakat. Masyarakat yang beradab dapat diartikan sebagai masyarkat yang mempunyai sopan santun dan kebaikan budi pekerti. Ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian sebagai makna hakiki manusia beradab dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan. Peradaban berasal dari kata ‘adab’ yang berarti kesopanan, kehormatan, budi bahasa dan etika. Manusia beradab dapat diartikan sebagai manusia yang memiliki akhlak mulia, yang memiliki kesopanan dan kehalusan budi pekerti. Sedangkan manusia yang tidak memiliki akhlak mulia atau yang tidak memiliki kesopanan dan tidak halus budi pekertinya adalah manusia yang biasanya disebut biadab. Untuk menjadi manusia yang beradab, manusia senantiasa harus menjunjung tinggi aturan-aturan, norma-norma, adat-istiadat, atau nilai nilai kehidupan yang

ada di masyarakat yang diwujudkan dengan menaati berbagai pranata sosial atau aturan sosial, sehingga dalam kehidupan bermasyarakat itu akan tercipta ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian. Dan inilah sesungguhnya makna hakiki sebagai manusia beradab. Manusia beradab adalah hal yang tidak bisa dipisahkan karena manusia itu memiliki cipta, rasa, dan karsa. Cipta, rasa, dan karsa itu akan menimbulkan perkembangan pengetahuan yang berasal dari suatu budaya. Dari hal itulah kebudayaan akan mengalami kemajuan sehingga dikatakan sebagai peradaban. a. Hakikat Peradaban Peradaban memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan masyarakat dan manusia. Seringkali istilah ini digunakan untuk merujuk pada suatu masyarakat yang “kompleks” yang dicirikan oleh kemajuan dalam praktik pertanian, hasil karya, organisasi pemerintahan, hingga pemukiman yang megah di zamannya. Peradaban berasal dari kata “adab” yang artinya akhlak, kesopanan, atau kehalusan budi pekerti, atau yang merujuk pada sifat yang tinggi dan mulia. Sementara dalam bahasa Inggris, istilah peradaban disebut dengan civilization yang maju dan indah, misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya (Encyclopedia Britannica, 1974:956) Berikut definisi peradaban menurut para ahli : 1. Samuel P. Huntington (2001) Samuel P. Huntington mendefinisikan peradaban sebagai the highest social grouping of people and the broadest level of cultural identify people have short of that which distinguish humans from other species (pengelompokkan social tertinggi dalam sebuah masyarakat identitas budaya yang dimiliki masyarakat tersebut membedakannya dengan kelompok masyarakat lainnya). 2. Fairchild (1977) Fairchild menyatakan peradaban adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya. 3. Kontjraningrat (1990:182) Kontjraningrat menyatakan peradaban untuk menyebut bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, ada sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraaan, kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi

dan masyarakat kota yang maju dan kompleks. Pendekatan terhadap peradaban bisa dilakukan dengan menggunakan organisasi social, kebudayaan, cara berkehidupan yang sudah maju, termasuk sistem IPTEK dan pemerintahannya. Peradaban memiliki hubungan yang erat dengan “budaya” atau “kebudayaan”. Hasil atau produk kebudayaan inilah yang menghasilkan peradaban (Herimanto dan Winarno, 2010:64). Sebuah kebudayaan dikatakan mencapai peradaban yang tinggi dan halus, bangunan yang megah dan tahan lama serta monumental dan tak tergerus oleh perkembangan zaman, menguasai ilmu pengetahuan yang tinggi dibandingan dengan budaya masyarakat lain yang sezaman dengannya. Intinya, istilah peradaban sering digunakan untuk menyebutkan “kerumitan” atau “kompleksitas’ serta keunggulan dari sebuah kebudayaan dalam sebuah masyarakat atau kelompok tertentu. Peradaban dapat juga digunakan dalam konteks luas untuk merujuk pada seluruh atau tingkat pencapaian manusia dan penyebarannya (peradaban manusia atau peradaban global). Istilah peradaban sendiri sebenarnya bisa digunakan sebagai sebuah upaya manusia untuk memakmurkan dirinya dan kehidupannya. Maka, dalam sebuah peradaban pasti tidak akan dilepaskan dari tiga faktor yang menjadi tonggak berdirinya sebuah peradaban. Ketiga faktor tersebut adalah sistem pemerintahan, sistem ekonomi, dan ilmu pengetahuan. Jika ketiga faktor ini telah dimiliki oleh sebuah masyarakat, maka masyarakat yang bersangkutan dapat dikatakan memiliki peradaban yang tinggi. Peradaban bangsa dalam suatu kurun waktu tertentu dianggap tinggi di zamannya dan tidak dapat dibandingkan dengan peradaban manusia pada zaman berikutnya. Contoh bangsa bangsa yang memiliki peradaban tinggi pada masa lampau adalah masyarakat yang tinggal di lembah Sungai Nil, Lembah Sungai Eufrat Tigris, Lembah Sungai Indus, dan Lembah Sungai Hoang Ho di China, yang telah memiliki organisasi social, kebudayaan, dan cara berkehidupan yang sudah maju bila dibandingkan dengan bangsa lainnya pada zaman yang bersamaan, dan tidak bisa dibandingkan dengan zaman sekarang, karena sudah memiliki perbedaan dimensi waktu.

Bangsa yang memiliki peradaban peradaban yang tinggi juga berhasil menciptakan karya karya yang terkenal, seperti : 1. Kompleks Piramida Giza yang dibangun bangsa Mesir kuno sekitar 5000 tahun yang lalu 2. Taman Gantung di Babylonia yang di bangun oleh Nebukadnezar II, cucu Raja Hammurabi yang terkenal, sekitar 600 SM sebagai hadiah untuk istrinya 3. Candi Borobudur di Indonesia yang berbentuk stupa didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra 4. Taj Mahal yang terletak di Agra, India yang dibangun atas keinginan Kaisar Mughal Shah Jahan, sebagai sebuah mausoleum untuk istrinya, dan karya monumental lainnya b. Manusia Sebagai Mahkluk Beradab dan Masyarakat Adab Manusia adalah makhluk yang beradab sehingga mampu menciptakan peradaban.Peradaban sebagai produk yang bernilai tinggi,halus,indah,dan maju menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang dimiliki kecerdasan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Manusia sebagai makhluk beradab juga memiliki pengertian bahwa pribadi manusia itu memiliki potensi untuk berlaku sopan,berakhlak,dan berbudi pekerti luhur.Manusia yang beradab mampu menyeimbangkan antara cipta,rasa, dan karsa untuk berbuat suatu kebaikan.Sebaliknya manusia yang tidak beradab adalah orang yang perilakunya tidak sopan,tidak berakhlak,dan tidak memiliki budi pekerti luhur.Manusia yang tidak beradab tidak mampu menyeimbangkan antara cipta,rasa,dan karsa sehingga sesuatu yang diciptakan digunakan untuk kejahatan.Artinya,jika manusia tidak bisa menyeimbangkan antara cipta,rasaa,dan karsa,maka manusia bisa jatuh dalam perilaku kebiadaban,karena cenderung akan berbuat tidak sopan,kasar,dan lain sebagainya.Sebagai contoh : inti atom yang dihasilkan oleh Albert Einstein melalui cipta,rasa,dan karsanya kemudian dikembangkan oleh manusia lain dan disalahgunakan menjadi bom atom yang dapat menghancurkan umat manusia,seperti yang pernah terjadi di Hoshima dan Nagasaki (Jepang) pada akhir Perang Dunia II.

Manusia beradab pasti berkeinginan untuk membentuk masyarakat beradab,atau sekarang populer disebut dengan “masyarakat madani atau masyarakat sipil (civil society)” , atau masyarakat yang beradab.Anggota masyarakat yang beradab adalah individu yang selalu mentaati seluruh aturan/ norma yang ada sehingga tercipta sebuah masyarakat yang adil,makmur,tentram,dan teratur. Masyarakat adab pada dasarnya merupakan keinginan yang tulus dari manusia sebagai makhluk beradab.Masyarakat adab tidak akan mungkin tercipta tanpa didukung oleh keinginan manusia beradab untuk membentuknya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia/KBBI (2008),masyarakat madani adalah “masyarakat yang menjunjung tinggi norma,nilai-nilai,dan hukum yang ditopang oleh penguasaan teknologi yang beradab,iman,dan ilmu”.Menurut Syamsudin Haris (1997),masyarakat madani adalah “suatu lingkup interaksi sosial yang berada diluar pengaruh negara dan model yang tersusun dari lingkungan masyarakat paling akrab seperti keluarga,asosiasi sukarela,gerakan kemasyarakatan dan berbagai bentuk lingkungan komunikasi antar warga masyarakat”. Menurut Nurcholis Madjid (1999),masyarakat madani adalah “masyarakat yang merujuk pada masyarakat Islam yang pernah dibangun Nabi Muhammad,SAW., di Madinah,sebagai masyarakat kota atau masyarakat berperadaban dengan ciri antara lain: egaliteran (kesederajatan), menghargai prestasi, keterbukaan, toleransi, dan musyawarah”. Masyarakat madani merupakan konsep yang dibentuk dari proses sejarah yang panjang dan memerlukan perjuangan yang terus-menerus.Apabila dikaji masyarakat dinegara-negara maju yang sudah dikatakan sebagai masyarakat madani,mereka sudah memenuhi hal seperti berikut: 1. Terpenuhinya kebutuhan dasar individu,keluarga,kelompok dalam masyarakat. 2. Berkembangnya modal manusia (human capital) yang kondusif bagi terbentuknya kemampuan melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan terjalinnya kepercayaan dan relasi sosial antar kelompok. 3. Tidak adanya diskriminasi dalam berbagai bidang pembangunan.

4. Adanya hak,kemampuan,dan kesempatan bagi masyarakat serta lembagalembaga swadaya untuk terlibat dalam berbagai forum dimana isu-isu kepentingan bersama dan kewajiban publik dapat dikembangkan. 5. Saling menghargai perbedaan antarbudaya dan memiliki rasa saling percaya. 6. Sistem pemerintahan yang memungkinkan lembaga-lembaga ekonomi,hukum,dan sosial berjalan secara produktif dan berkeadilan sosial. Bagaimana dengan Indonesia ? Untuk menuju masyarakat madani,maka sudah menjadi kewajiban seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut serta ambil peran dalam usaha bersama bangsa untuk mewujudkan masyarakat berperadaban/masyarakat madani,karena terbentuknya masyarakat madani adalah bagian mutlak dari wujud cita-cita kenegaraan,yaitu mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. c. Evolusi Budaya dan Wujud Peradaban dalam kehidupan Sosial Budaya Adanya kebudayaan bermula dari kemampuan akan dan budidaya manusia dalam upaya mencapai kebutuhan hidupnya. Alam dan lingkungan selalu berevolusi sehingga kebudayaan juga mengalami evolusi secra bertahap.evolusi budaya dalam suatu masyarakat. Evolusi budaya adalah gejala umum yang terjadi dalam masyarakat. Sesuai hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.Juga dapat timbul akibat perubahan alam, berakhirnya zaman es dengan ditemukannya sistem pertanian, dan kemudian memancing inovasi- inovasi baru dalam kebudayaan. Evolusi kebudayaan tidak bisa lepas dari manusia sebagai pencipta kebudayaan dan proses evolusi masa/zaman saat kebudayaan itu diciptakan. Kebudayaan membahas tentang evolusi masa/zaman. Masa dalam kehidupan manusia mengalami evolusi dalam 2 kali periode :

a. Masa Prasejarah (masa sebelum manusia mengenal tulisan).

Masa prasejarah atau nirleka (nir artinya “tidak ada” dan leka artinya “tulisan”) adalah istilah yang digunakan merujuk pada masa dimana catatan sejarah yang tertulis belum tersedia. Bermula pada saat terbentuknya alam semesta, namun mengacu kepada masa dimana terdapat kehidupan dimuka Bumi saat manusia mulai hidup. b. Masa sejarah (masa setelah manusia mengenal tulisan). Masa sejarah bermula adanya catatan tertulis untuk dijadikan bahan rujukan. Penciptaan tuisan ini merupakan suatu penemuan yang hebat untuk mencapai perkembangan kemajuan peradaban seperti sekarang. Periode masa prasejarah suatu bangsa akan berakhir dan masuk pada periode sejarah apabila masyarakatnya tersebut sudah mengenal tulisan. Hal ini lah menyebabkan zaman sejarah suatu bangsa di dunia tidak sama. Walaupun pada zaman prasejarah umumnya manusia belum mengenal tulisan, akan tetapi manusia sudah menciptakan kebudayaan. Terbukti pada masa pra sejarah telah menciptakan hasil budaya yang revolusioner, yaitu : 1. Penemuan Roda untuk transportasi, mulanya “roda” digunakan untuk mengangkat barang berat di atas batang pohon. Roda tidak berbetuk bulat, hanya berupa batangan-batangan kayu yang disusun melintang dari depan kebelakang untuk memudahkan pekerjaan. 2. Bahasa, merupakan “suara yang diterima sebagai cara untuk menyampaikan pikiran seseorang kepada orang lain”. Dengan bahasa, kehidupan sosial dan peradaban lahir. Masa pra sejarah berakhir dan beralih ke masa sejarah dengan ditemukannya tulisan. Kebudayaan masa pra sejarah kemudian mengalami evolusi yang menakjubkan pada masa sejarah, dimana manusia sudah bisa membuat roda yang bulat dan terbuat dari karet. Bahasa juga mengalami evolusi dari bahasa isyarat,tanda-tanda, symbol-symbol menjadi bahasa verbal menggunakan susunan huruf seperti kita berbicara sekarang.

Mengenal masa pra sejarah, ada dua pendekatan untuk membagi zaman pra sejarah, yaitu:

1. Pendekatan berdasar hasil teknologi, terdiri dari zaman batu tua (paleolitikum), zaman batu tengah/madya (mesolitikum) dan zaman batu baru (neolitikum). 2. Pendekatan berdasarkan model sosial ekonomi atau mata pencaharian hidup terdiri atas : a) Masa berburu dan mengumpulkan makanan. b) Masa bercocok tanam. c) Masa kelahrian teknik pembuatan peralatan logam atau perundagian. Pendapat lain mentakan bahwa periode peradaban manusia dibagi menjadi dua yaitu: a. Zaman Batu 1. Paleolitikum (Zaman Batu Tua) Zaman Paleolitikum adalah zaman yang bermula kira-kira 50.000 hingga 100.000 tahun dahulu. Pada zaman ini manusia Peking dan manusia Jawa telah terwujud. Pada zaman ini manusia hidup secara nomaden atau berpindah-pindah dalam kumpulan kecil untuk mencari makanan dengan memburu binatang , menangkap ikan, dan mengutip hasil hutan. Alata yang digunakan saat itu adalah batu, kayu dan tulang binatang sebagai peralatan berburu. Dalam menjalani kehidupan nomaden, ada kelompok yang menetap sementara dan tinggal di dalam gua atau pondok yang terbuat dari ranting dan rumput. Karena perbedaan tempat tinggal dan perbedaaan pemenuhan kebutuhan hidup, maka alat-alat yang mereka gunakan pun bervariasi, seseuai dengan keperluan hidup pada lingkungannya. Dalam soal kepercayaan, manusia pada zaman ini mengamalkan kepercayaan animisme, diamana menurut anggapan merek bahwa setiap benda mempunyai roh. 2. Mesolitikum (zaman batu madya)

Pada zaman mesolitikum, manusia hidup tak jauh berbeda dari dengan zaman paleolitikum, yaitu dengan berburu dan menangkap ikan. Namun manusia pada saat itu sudah memiliki tempat tinggal tetap dan bercocok tanam secara sederhana. Tempat tinggal merek pada umumnya terletak di tepi pantai (kjokkenmoddinger) dan goa-goa (abris sous roche). Kemampuan mereka untuk melangsungkan hidup sudah memungkinkan tumbuh pola baru, yaitu mengadakan persediaan makanan. Kemampuan mengadakan persediaan makanan baik yang berbentuk usaha memproduksi atau kemampuan menyimpan bahan makanan sehingga dapat bertahan beberapa waktu. Adapun alat yang digunakan pada masa bercocok tanam ini masih dibuat dari bahan-bahan kayu, tanduk, tulang dan batu namun lebih bervariasi dari masa sebelumnya. 3. Neolitikum (zaman batu muda) Zaman ini merupakan zaman perkembangan teknologi dari penggunaan batu ke tembikar. Manusia mulai bercocok tanam dan memelihara binatang ternak. Berula pada abad 9500 SM dan secara tradisional dianggap sebagai fase terakhir Zaman Batu. Manusia zaman ini telah menggunaka tanah liat untuk membuat tembikar, periuk dan belangga. Manusia pada zaman ini juga telah mulai tinggal menetap di suatu tempat dan juga menjalankan perdagangan secara tukar menukar barang atau disebut dengan sitem barter. 4. Megalitikum (zaman batu besar) Pada zaman ini manusia sudah bisa membuat dan meningkatkan bebudayaan yang terbuat dari batu besar, kebudayaan ini berkembang dari zaman Neolitikum sampai zaman perunggu. Mereka juga memiliki kepercayaan, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang. Hasil kebudayaan Megalitikum, antaran lain : a) Menhir : Tugu batu untuk pemujaan arwah nenek moyang.

b) c) d) e)

Dolmen : meja batu peletakkan sesaji Sorkafagus : Peti mati Punden berundak : tempat pemujaan bertingkat Kubur batu : peti mati yang terbuat dari batu besar yang dapat dibuka tutup. f) Arca : simbol kepercayaan. b. Zaman Logam Pada zaman ini orang-orang telah membuat alat-alat dari logam disamping alat-alat dari batu. Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakanbatu yang disebut bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut a cive perdue. Zaman logam dibagi menjadi atas : a. Era Tembaga Pada zaman perunggu ini manusia purba sudah dapat mencampur tembaga dnengan timah, sehingga diperoleh logam yang lebih keras. Alat – alat yang dihasilakan : Kapak corong, Nekara, benjana, perunggu dan arca perunggu. b. Era Perunggu Zaman perunggu adalah periode perkembangan sebuah peradaban yang ditandai dengan penggunaan teknik melebur tembaga dari hasil bumi dan membuat perunggu. Penggunaan bahan-bahan metal pada era perunggu inilah kemudian dianggap sebagai masa lahirnya peradaban manusia.

c. Zaman Besi Zaman besi adalah suatu tahap perkembangan budaya manusia dimana penggunaan besi untuk pembuatan alat dan senjata sangat dominan. Zaman besi ini berhubungan dengan suatu tahap dimana produksi besi adalah salah satu bentuk paling rumit dari kerajinan logam. Pada masa ini manusia sudah bisa melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alatalat yang diperlukan.

Berdasarkan uraian diatas kebudayaan mengalami evolusi. Evolusi kebudayaan merupakan proses perkembangan budaya secara bertahap dan berkesinambungan. Evolusi kebudayaan berlangsung sesuai dengan perkembangan budidaya atau akal pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu ke waktu dan sesuai perkembangan zaman. d. Dinamika Peradaban Global Perkembangan kebudayaan yang telah mencapai taraf atau tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya tercermin dari tindakan dan tingkah laku serta teknologi yang yang dikatakan sebagai peradap atau mencapai peradaban yang tinggi. Jadi, kebudayaan mengalami evalusi yang telah mencapai taraf tinggi disebut dengan peradaban. Peradaban lahir sebagai respons (tanggapan) yang dengan segenap daya upaya dan akalnya menghadapi, menaklukan, dan mengolah, alam sebagai tantangan guna mencukupi kebutuhan dan melestarikan kelangsungan hidupnya. Toffler (1981) menyatakan bahwa gejala perubahan dan pembeharuan peradaban masyarakat itu terjadi akibat majunya ilmu pengetahuan dan teknologi. Artinya respon terhadap tantangan itu dapat dilakukan dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Contoh tantangan alam dan respons manusia (penerapan teknologi ) untuk mengatasi tantangan itu adalah: 1. Daerah yang tandus dan kering disikapi dengan menerapkan sistem pertanian menggunakan sistem pot bertingkat (verticulture). 2. Daerah yang rawan gempa disikapi dengan membuat rumah anti gempa. Akibat respon yang diberikan ini menyebabkan terjadinya perubahan (dinamika) terhadapa perubahan.jika dinamika peradaban ini meluas dan menyeluruh daerah lain, maka dinamika peradaban ini bisa disebut dengan dinamika peradaban secara grobal.

Toffer juga mengatakan bahwa gelombang perubahan dinamika peradaban manusia hingga saat ini telah mengalami tiga gelombang(buku:”Future Shock :The Third Wave”,1981). 1. Gelombang I, peradaban pertanian (800SM-1500M). Gelombang perubahan dari meramu menjadi budaya cocok tanam yang dikenal dengan “revolusi hijau” kehidupan manusia semula nomoden (berpindah-pindah) penemuan,

menjadi

perkembangan,

menetap. dan

Pada

penerapan

masa

ini

ditemukan

teknologi

pertanian

(dikembangkanya bibit unggul, pemupukan ,pembasmian hama, dan mekanisme cocok tanam). 2. Gelombang II, peradapan teknologi industri (1500M-1970m). Peradaban industri muncul setelah terjadinya revolusi industr di Inggris dan di Perancis. Pada masa ini terjadi perubahan kehidupa manusia dengan berbagai alat teknologi seperti: tahun 1769, James Watt menciptakan mesin up, Thomas Alpha Edison menciptakan lampu pijar dan penemuan lainya. 3. Gelombang III, peradaban informasi (2970M-sekarang). Kemajuan media elektrinik berpengaruh pada penyebaran informasi yang cepat diseluruh dunia. Kehidupan budaya manusia memasuki era revolusi komunikasi dan revolusi informasi yang dilahirkan masyarakat dunia yang disebut “ the global village”(kampung global/besar).pada masa ini kerja pikiran menjadi tuntutan dalam membuat program dan pemanfaatan program. Naisbitt dalam bukunya

Megatrends (1988), menyatakan bahwa

globalisasi memunculkan perubahan dinamika yang akan dialami oleh seluruh dunia. Perubahan- perubahan tersebut antara lain:

1. Perubahan dari mayarakat industri menuju masyarakat informasi 2. Perubahan dan teknologi yang mengendalikan kekuatan tenaga menuju ke pengendalian mesin/canggih. 3. Perubahan dari ekonomi nasioanal menuju ke ekonomi dunia kapitalisme) 4. Perubahan dari sistem pemerintahan sentralisasi ke desentalisasi 5. Perubahan dari demokrasi perwakilan kedemokrasi partisipatori 6. Perubahan darinsistem hierarki kejaringan kerja 7. Perubahan dari satu diantara dua pilihan menjadi bermacam-macam pilian. Berdasarkan pendapat-pendapat diatas diketahuin bahwa peradaban manusia mengalami dinamika perubahan dan perkembangan). Perubahan itu terjadi sedemikian pesatnya sebagia besar negara-negara Eropa sudah mencapai taraf kemajuan teknologi informasi seperti, Jerman, Inggris, Belanda. Sementara di Asia, Jepang sudah mencapai lever “the age hight mass consumption”. Bagaimana dengan Indonesia? Jika didasarkan pada gelombang industri maka: 1. Kegiatan indutri masih terbatas kurang darin 20% bidang pendidikan di Indonesia yang terlibat dalam bidang industri. Akibatnya, yang terjadi adalah industri perakitan karena Indonesia belum mampu membuat komponen sendiri. Indonesia hanya mampu merakit dari komponen-komponen import yang sudah diciptakan oleh negara lain. 2. Barang-barang indutri masih mrupakan barang import, sehingga gaya konsumtif masih kuat. Bagaimana mengantisipasinya? Peranan pendidikan sangat penting untuk dijadikan alat pemikiran, sehingga potensi alam dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia bisa dimanfaatkan dalam mengejar dari

ketingalan dari negara lain dalam perkembangan peradapan. Ironisnya Indonesia adalah negara yang kurang menghargai orang-orang pintar lebih senang dan memilih bekerja diluar nergri yang bisa menghargai kepintaranya. Imbasnya adalah tidak ada yang menciptkan beradaban di Indonesia jadi, indonesia masih akan tetap

berada pada gelombang

pertama atau peradaban pertanian yang belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan hasil pertanian. e. Problematika Peradaban Global pada Kehidupan Manusia 1. Kemajuan Media Komunikasi bagi Adab dan Peradaban Manusia Manusia memiliki cara dan pola perilaku yang ganda, dimana manusia memiliki kehidupan yang bersifat material dan spiritual. Manusia juga selalu berharap dan berusaha merasakan nikmatnya kedua jenis kehidupan tersebut. Kemajuan media telekomuikasi ( handphone dan internet) semakin mempermudah komuniksi antara satu dengan yang lain di seluruh dunia, tetapi di sisi lain juga akan mempermudah akses pornografi. Halini tentu akan berpengaruh terhadap adab manusia. Maka, tanggung jawab kita bersama untuk memanfaatkan komunikasi yang semakin canggih itu dengan sebaik-baiknya. 2. Kemajuan IPTEK bagi Adab dan Peradaban Manusia Dengan kemajuan IPTEK,pola pikirn manusia akan lebih maju dan modern, tetapi jika tidak disertai dengan adab, maka kemajuan tersebut tidak hanya berdampak positif melainkan berdampak negatif juga. Sebagai contoh, kemajuan IPTEK dalam teknologi nuklir, jika dimanfaatkan untuk kepentingan pembangkit tenaga lisitrik akan sangat bermanfaat, tetapi jika teknologi nuklir itu disalahgunakan untuk dijadikan bom nuklir tentu akan sangat membahayakan manusia. 3. Pertumbuhan dan Perkembangan Demogafi terhadap Adab dan Peradaban Manusia Demografi adalah studi ilmiah yang menyangkut masalah kependudukan, terutama berkaitan dengan jumlah, struktur atau perkembangan. Demografi mempelajari jumlah, persebaran territorial,dan komposisi penduduk juga perubahan dan sebab-sebab perubahan itu. Dimana hal tersebut dapat menimbulkan masalah bagi kehidupan manusia antara lain :

a. Natalitas (Kelahiran) Tingkat kelahiran yang sangat tinggi dapat menyebabkan kepadatan penduduk disuatu Negara, sulit dalam mencari lapangan pekerjaan bahkan banyaknya pengangguran. b. Mortalitas (Kematian) Tinggi rendahnya tingkat kematian penduduk suatu daerah tidak hanya berpengaruh dalam pertumbuhan penduduk saja, melainkan juga barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan di daerah tersebut. c. Gerak Teritorial (Migrasi) Migrasi atau perpindahan penduduk dapat menyebabkan tidak meratanya persebaran jumlah penduduk. Misalnya urbanisasi, perpindahan penduduk dari desa ke kota akan menyebabkan jumlah penduduk di perkotaan akan menjadi semakin padat. d. Mobilitas Sosial Mobilitas pendudu dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas permanen atau migrasi dan mobilitas nonpermanen atau disebut juga mobilitas sirkuler. Mobilitas permanen merupakan gerakan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain untuk sementara dan tidak ada niat untuk menetapkan daerah yang dituju.

BAB III PENUTUP a. Kesimpulan Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dari membutuhkan manusia lainnya.Manusia dalam kehidupannya memiliki tiga fungsi,sebagai makhluk Tuhan,individu dan sosial budaya.Peradaban yaitu suatu istilah yang digunakan untuk menyebutkan bagian-bagian atau unsurunsur kebudayaan yang dianggap halus,indah,dan maju.Masyarakat adab yaitu masyarakat yang menjunjung tinggi norma,nilai-nilai,dan hukum yang di topang oleh penguasaan teknologi yang beradab,iman dan ilmu. b. Saran Melalui makalah ini penyusun menghimbau pentingnya menghormati dan menghargai serta menjaga kebudayaan dan peradaban daerah tempat masingmasing individu.Arus teknologi dan informasi yang dengan mudah berkembang di suatu daerah jangan dijadikan durjen untuk melupakan budaya masyarakat lokal kita.

DAFTAR PUSTAKA Juliardi, Budi. 2014. Ilmu sosial Budaya Dasar. Bandung. Alfabeta. Nasution, Muhammad Syukri Albani DKK. 2015. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta. PT Raja Grafindo. Sudjatnika, Tenny. 2017. “Nilai-nilai Karakter Yang Membangun Peradaban Manusia” dalam Jurnal al-Tsaqafa Volume 14 No 01. Rafick, M. 2012. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Yogyakarta. CV Aswaja Pressindo.

Related Documents


More Documents from "Nadinnn"