Makalah Hipertensi Dalam Kehamilan Km Ii.docx

  • Uploaded by: harmawati
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Hipertensi Dalam Kehamilan Km Ii.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,886
  • Pages: 12
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penilis Panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang ditentukan dengan judu “HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN”.

Penulis sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan, dan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan bahan acuan dalam melakukan penelitian bagi mahasiswa keperawatan pada umumnya.

Palu,

September 2018

Penyusun

HARMAWATI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………..…..…………………………………………..i DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………...ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………………………....……...…...……………………………………....1 B. Rumusan Masalah…………………...………….….………………..……………….…….1 C. Tujuan…………………………………………......….………………..…………………...2 BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Teori 1. Definisi………………….…………………………….……………………………....3 2. Etiologi………………….………………………....…………………..……………....3 3. Patofisiologi……………………………………….…….……………………………4 4. Klasifikasi Klinis…………………………………………....……….…………….….4 5. Manifestasi Klini……….……………………………….…………….………….…..6 6. Pencegahan Penyakit………………………………….………………..……………6 B. Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian…………………………..…………………………………………………8 2. Diagnosa…………………………..…………...………..…………………………….8 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………………………….…….…………….….10 B. Saran………………………………...……….………………..………………………....10 DAFTAR PUSTAKA……………………….……………...………………………………….…iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Hipertensi dalam kehamilan (HDK) digunakan untuk menggambarkan spectrum yang luas dari ibu hamil yang mengalami peningkatan tekanan darah yang ringan atau berat dengan berbagai disfungsi organ. Sampai sekarang penyakit HDK masih merupakan masalah kebidanan yang belum tepat dipecahkan dengan tuntas. Hipertensi merupakan salah satu masalah medis yang sering kali muncul selama kehamilan dan dapat menimbulkan komplikasi pada 2-3% kehamilan. Hipertensi pada kehamilan dapat menyebabkan morbilitas atau kesakitan pada ibu ( termasuk kejang eklamsia, perdarahan otak, cairan di dalam paru, gagal ginjal akut, dan pengumpulan atau pengentalan darah didalam pembuluh darah) serta morbiditas pada janin (termasuk pertumbuhan janin terhambat didalam rahim, kematian janin didalam rahim, solusio plasenta atau plasenta terlepas dari tempat melekatnya dirahim, dan kelahiran premature. HDK adalah salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas ibu disamping perdarahan dan infeksi. Pada HDK juga didapati angka mortalitas dan morbiditas bayi yang cukup tinggi. Di Indonesia, pre eklamsia dan eklamsia merupakan penyebab dari 30-40% kematian perinatal, sementara dibeberapa rumah sakit di Indonesia telah menggeser perdarahan sebagai penyebab utama kematian maternal. Oleh karena itu, diperlukan perhatian serta penanganan yang serius terhadap ibu hamil dengan penyakit ini.

B. Rumusan Msalah a. Apa definisi hipertensi dalam kehamilan? b. Bagaimana etiologi hipertensi dalam kehamilan? c. Bagaimana manifestasi klinis hipertensi dalam kehamilan?

C. Tujuan a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang definisi Hipertensi dalam kehamilan. b.

Mahasiswa dapat mengetahui entang etiologi hipertensi dalam kehamilan.

c. Mahasiswa dapat mengetahui manifestasi klinis hipertensi dalam kehamilan. d. Mahasiswa dapat mengetahui cara pencegahan penyakit hipertensi dalam kehamilan.

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Teori 1. Definisi Hipertensi berasal dari bahasa latin yaitu hiper dan tension. Hiper artinya tekanan yang berlebihan dan tension artinya tensi. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi medis dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam waktu yang lama) yang mengakibatkan angka kesakitan dan angka kematian. Seseorang dikatakan menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi yaitu apabila tekanan darah sistilik >140 mmHg dan Diastolik >90mmHg. Tekanan tersebut harus diukur dalam 2x pengukuran paling tidak berjarak 4-6 jam.Sumber FK UI 2006). Nilai normal tekanan darah seseorang yang disesuaikan tingkat aktifitas dan kesehatan adalah 120/80mmHg. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat saat beraktifitas atau berolahraga. Hipertensi karena kehamilan yaitu: hipertensi yang terjadi karena pada saat kehamilan dapat mempengaruhi kehamilan itu sendiri, biasanya terjadi pada usia kehamilan memasuki 20 minggu.

2.

Etioligi Sampai sekarang belum diketahui penyebab hipertensi dalam kehamilan, salah satu teori yang banyak dikemukakan dewasa ini adalah iskemia yaitu pembuluh darah terjepit sehingga terjadi gangguan aliran pembuluh darah dan kurangnya aliran darah dari plasenta namun teori ini belum dapat menerangkan berbagai pertanyaan yang bersangkutan tentangnya (Suara Merdeka 2003), tetapi menurut Manuaba (1998) penyebab utama hipertensi dalam kehamilan adalah hipertensi essensial dan penyakit ginjal.

Selain pendapat tersebut terdapat pendapat lain yaitu keturunan atau genetic, obesitas, stress, rokok dan alkohol, pola makan yang salah, emosional, wanita yang mengandung bayi kembar, sakit ginjal. (Ai Yeyeh Rukiyah, Asuhan Kebidanan 4 Patologi Hal: 168). 3. Patofisologi Vasospasme adalah dasar patofisiologi hipertensi. Konsep ini yang pertama kali dianjurkan oleh Volhard(1918), didasarkan pada pengamatan langsung pembuluh pembuluh darah halus dibawah kuku, fundus okuli dan konjungtiva bulbar, serta dapat diperkirakan dari perubahanperubahan histologist yang tampak diberbagai organ yang terkena. Kontriksi vascular menyebabkan resistensi terhadap aliran darah dan menjadi penyebab hipertensi arterial. Besar kemungkinan bahwa vasospasme itu sendiri menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah. Selain itu, angiotensin II menyebabkan sel endotel berkontraksi. Perubahan-perubahan ini mungkin menyebabkan kerusakan sel endotel dan kebocoran di celah antara sel-sel endotel.kebocoran ini menyebabkan konstituen daran, termasuk trombosit dan fibrinogen, mengendap disubendotel. Perubahan-perubahan vaskuler ini, bersama dengan hipoksia jaringan di sekitarnya, diperkirakan menyebabkan perdarahan, nekrosis, dan kerusakan organ lain yang kadang-kadang dijumpai dalam hipertensi yang berat.

4. Klasifikasi Klinis 1. Hipertensi Kronik  Tekanan darah sistolik ≥ 140mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg didapatkan sebelum kehamilan atau sebelum 20 minggu usia kehamilan  Tekanan darah sistolik ≥ 140mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg didapatkan pada usia kehamilan > 20 minggu menetap 12 minggu postpartum  Diagnosis sulit ditegakkan pada trisemester pertama kehamilan dan umumnya didapatkan pada beberapa bulan setelah melahirkan. 2. Hipertensi Gestasional Tekanan darah sistolik ≥ 140mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg didapatkan pertama kali pada usia kehamilan > 20 minggu  Tidak ada proteinuria maupun tanda dan gejala preeklampsia  Tekanan darah kembali normal pada 42 hari setelah post partum

 Definisi ini meliputi wanita dengan sindroma preeklampsia tanpa disertai manifestasi proteinuria  Mempunyai resiko hipertensi pada kehamilan selanjutnya  Dapat berkembang menjadi preeklampsia maupun hipertensi berat. 3. Preeklamsia  Tekanan darah sistolik ≥ 140mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg pada usia kehamilan > 20 minggu  Disertai proteinuria ≥ 300 mg / 24 jam atau ≥ +1 pada pemeriksaan urin sesaat dengan urin dipstik atau rasio protein:kreatinin urine ≥ 0.3 4. Eklamsia Kejang yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya,sebagian kecil terjadi pada wanita dengan preeklamsia. Walaupun penyebabnya belum dapat diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa factor yang dapat berperan: gangguan pada pembuluh darah,diet atau asupan gizi, gangguan pada sistem kekebalan tubuh. 5. Hipertensi kronis superimpose preeklampsia  Wanita hipertensi dengan proteinuria ≥ 300 mg / 24 jam yang baru muncul dan tidak didapatkan sebelum usia kehamilan 20 minggu, atau  Peningkatan mendadak pada proteinuria dan tekanan darah atau jumlah trombosit < 100.000 /μl pada wanita dengan hipertensi dan proteinuria sebelum usia kehamilan 20 minggu. Intinya adalah kapan hipertensi itu diketahui dan apakah terdapat proteinuri. Jika hipertensi diketahui sebelum usia kehamilan 20 minggu dan proteinuri negatif berarti hipertensi kronis. tidak proteinuri positif berarti hipertensi kronis superimposed preeklamsi. Jika hipertensi diketahui sesudah usia kehamilan 20 minggu dan proteinuri negatif berarti hipertensi gestasional.Jika hipertensi diketahui sesudah usia kehamilan 20 minggu dan proteinuri positif bisa berarti preeklampsi atau eklampsi.

5. Manifestasi Klinis Gejala yang biasanya timbul pada Ibu yang mengalami hipertensi pada kehamilan harus diwaspadai jika Ibu mengeluh nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual muntah, penglihatan kabur, ayunan langkah yang tidak menetap, urine dari buang air kecil menurun,

sesak nafas desebabkan oleh cairan di paru-paru, audema dependen ( pembengkakan pada kaki yang terjadi saat trimester II dan III).

6. Pencegahan Penyakit Menurut Murbawi ( 2003 ) tidak ada cara lain untuk mencegah hipertensi dalam kehamilan selain dengan menjaga kehamilan dengan baik. Salah satu cara yaitu dengan mengkonsumsi sayuran, buah segar yang bergizi dan menjalani pola hidup sehat. Makanan yang dikonsumsi harus mengandung sedikit garam, rendah lemak dan hindari merokok dam alcohol, istirahat dan lakukan olah raga secara teratur, pemeriksaan kehamilan secara teratur sangat berguna untuk memonitoring kondisi ibu dan janin. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Tentang Hipertensi dalam Kehamilan 

Usia Ibu Usia adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit secara langsung atau secara tidak langsung bersamaan dengan variable lain sehingga menyebabkan perbedaan di antara angka kesakitan dan kematian pada masyarakat atau kelompok Umur adalah lamanya hidup dalam tahun dihitung sejak dilahirkan sampai sekarang. Dalam kurun waktu reproduksi sehat dikatakan bahwa umur < 20 Tahun sering menyebabkan kematian maternal pada wanita hamil. Sedangkan usia 20-35 tahun dikenal dengan waktu yang aman unt reproduksi, dan pada umur > 35 tahun ditegaskan kembali bahwa pada umur tersebut juga sering menyebabkan meningkatkan kematian maternal pada ibu hamil.



Jumlah Kehamilan Jumlah kehamilan adalah jumlah kehamilan yang pernah dialami seorang wanita. Dimana pengetahuan dan pengalaman ibu yang sudah pernah melahirkan akan lebih baik pengetahuannya dan pengalamannya. Menurut Manuaba (2005) menyatakan bahwa jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang Ibu akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan ibu dengan anak yang lebih banyak akan lebih rentan terhadap penyakit dan mengalami penuaan yang cepat.



Tingkat Pendidikan Menurut Hidayat (2008) pendidikan merupakan cara manusia berbuat dan mengisi kehidupannya yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Sebagaimana umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah menerima

informasi, informasi akan mudah diterima jika bahasa yang disampaikan sesuai dengan tingkat pendidikan yang dimilikinya. 

Sumber Informasi Segala sesuatu yang digunakan seseorang sehingga mengetahui tentang hal yang baru dan mempunyai cirri-ciri yaitu: Dapat dilihat, dibaca dan dipelajari, Dimanfaatkan dan dikembangkan dalam kegiatan-kegiatan pendidikan.Ditransformasikan kepada orang lain.

ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

A. Pengakjian 1. Pengumpulan data Data yang perlu dikaji adalah: a. Identitas klian b. Keluhan utama: pasien dengan hipertensi dalam kehamilan didapatkan keluhan berupa sakit kepala terutama area kuduk bahkan mata dapat berkunang-kunang,pandangan mata kabur, proteinuria (protein dalam urin), peka terhadap cahaya, nyeri ulu hati. c. Riwayat penyakit sekarang: pasien jantung hipertensi pada kehamilan, biasanya ditandai dengan keluhan mudah letih, nyeri kepala(tidak hilang dengan analgesic biasa), nyeri abdomen atas, d. Riwayat penyakit dahulu : pasien pernah menderita penyakit seperti kronis hipertensi( tekanan darah tinggi sebelum hamil), Obesitas, ansietas, angina, dispnea. e. Riwayat penyakit keluarga: apakah ada anggota keluarga yangmenderita penyakit-penyakit yang disinyalir sebagai penyebab jantung hipertendi dalam kehamilannya. Ada hubungan genetik yang telah diteliti. Riwayat keluarga ibu atau saudara perempuan meningkatkan resiko empat sampai delapan kali. f. Riwayat psikososial: meliputi perasaan pasien pada penyakitnya, bagaimana cara mengatasinya serta bagaimana prilaku pasien terhadap tindakan yang dilakukan kepada dirinya. B. Diagnosis 1. Perubahan perfusi jaringan b/d perdarahan -

Tujuan : tidak terjadi vasospasme dan perfusi jaringan

-

Kriteria hasil : klien akan mengalami vasodilatasi ditandai dengan dieresis, penurunan tekanan darah, edema.

-

Intervensi : pantau asupan oral dan Infus IV MGSO4 :

-

Rasional : MGSO4 adalah obat anti kejang yang bekerja pada sambungan mioneural dan merelaksasi vasospasme sehingga menyebabkan peningkatan perfusi ginjal, mobilisasi ekstra seluler( edema dan deuresis).

2. Resiko tinggi cedera pada Janin b/d fetal distres -

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan tidak terjadi fetal distress pada janin

-

Kriteria hasil: -DJJ (+) : 12-12-12

-

Intervensi : Monitoring DJJ sesuai Indikasi. Kaji tentang pertumbuhan janin

-

Rasional : Peningkatan DJJ sebagai indikasi terjadinya hypoxia,premature dan solusio plasenta. Penurunan fungsi plasenta mungkin diakibatkan karena hipertensi sehingga timbul IUGR.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Hipertensi karena kehamilan yaitu : tekanan darah yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg yang desebabkan karena kehamilan itu sendiri, memiliki potensi yang menyebabkan gangguan serius pada kehilan. (Sumber: SANFORD>MD tahun 2016). Nilai normal tekanan darah seseorang yang disesuaikan tingkat aktifitas dan kesehatan secara umum adalah 120/80mmHg. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat saat beraktifitas atau berolahraga.

B. Saran Penyusun berharap hendaknya kita sebagai mahasiswa lebih memahami tentang macammacam penyakit yang terjadi pada ibu hamil terutama Hipertensi pada kehamilan. Serta bagaiman tindakan kita untuk mengatasinya.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber: SANFORD,MD t(ahun 2006). Ai Yeyeh Rukiyah.2010. Asuhan kebidanan 4 Patologi. Jakarta: Tim http://chiiviolet.blogspot.com/2013/12/makalah-kehamilan-dengan-hipertensi.html Fadiun & Feryanto, Achmad. 2012, Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta:Salemba Medika HTTP:/Indalaila021. Blogspot.com/2017/01/hipertensi-dalam-kehamilan-patologi.html http://www.qirtin.com/asuhan-keperawatan-ibu-hamil-hipertensi/

Related Documents


More Documents from "Muhammad Norhidayat"

Isi.docx
November 2019 3