Makalah Gizi Dan Diet.docx

  • Uploaded by: Ella Tharob Soselissa
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Gizi Dan Diet.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,403
  • Pages: 5
MAKALAH GIZI DAN DIET

NAMA

:

SMIT RENUV

KEMENTRIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL 2018

GIZI DAN DIET Sistem saluran pencernaan adalah saluran yang berfungsi untuk mencerna makanan, mengabsorpsi zat-zat gizi, dan mengekresi sisa-sisa pencernaan. Saluran cerna terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus. Gangguan pencernaan dan absorpsi dapat terjadi pada proses menelan, mengosongkan lambung, absorpsi zat-zat gizi, dan proses buang air besar (defekasi). Gangguan ini antara lain terjadi karena infeksi atau peradangan, gangguan motilitas, perdarahan atau hematemesis – melena, kondisi saluran cerna pasca bedah, dan tumor atau kanker. Penyakit-penyakit saluran cerna yang terjadi antara lain stenosis esofagus, gastritis akut atau kronik, hematenesis –melena, ulkus peptikum, sindroma dumping, hemoroid, diare dan kostipasi. Konsep Nutrisi Pengertian Nutrisi • Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nuwer, 2008). • Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan (Wikipedia, 2008). • Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah segala sesuatu yang kita makan sedangkan nutrisi adalah apa yang terkandung dalam makanan tersebut (Uri, 2008). Jenis Nutrisi a. Karbohidrat Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hydrogen dan oksigen, terdapat dalam tumbuhan seperti beras, jagung, gandum, umbi-umbian, dan terbentuk melalui proses asimilasi dalam tumbuhan (Pekik, 2007).  Fungsi karbohidrat: • Sumber energi utama yang diperlukan untuk gerak. • Pembentukan cadangan sumber energi, kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak sebagai cadangan sumber energi yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan.  Berdasarkan susunan kimianya karbohidrat dibagi menjadi tiga golongan: • Monosakarida (gula sederhana) Monosakarida adalah karbohidrat paling sederhana yang merupakan molekul terkecil karbohidrat. Dalam tubuh monosakarida langsung diserap oleh dinding-dinding usus halus dan masuk ke dalam peredaran darah. Monosakarida dikelompokkan menjadi tiga golongan:  Glukosa: disebut juga dekstrosa yang terdapat dalam buah-buahan dan sayur-sayuran. Semua jenis karbohidrat akhirnya akan diubah menjadi glukosa.  Fruktosa: disebut juga levulosa, zat ini bersama-sama glukosa terdapat dalam buah-buahan dan sayuran, terutama dalam madu, yang menyebabkan rasa manis.  Galaktosa: berasal dari pemecahan disakarida. • Disakarida (gula ganda) Disakarida adalah gabungan dari dua macam monosakarida. Dalam proses metabolisme, disakarida akan dipecah menjadi dua molekul monosakarida oleh enzim dalam tubuh. Disakarida dikelompokkan menjadi tiga golongan:  Sukrosa: terdapat dalam gula tebu, gula aren. Dalam proses pencernaan, sukrosa akan dipecah menjadi glukosa dan fruktosa.  Maltosa: hasil pecahan zat tepung (pati), yang selanjutnya dipecah menjadi dua molekul glukosa.

 Laktosa (gula susu): banyak terdapat pada susu, dalam tubuh laktosa agak sulit dicerna jika dibanding dengan sukrosa dan maltosa. Dalam proses pencernaan laktosa akan dipecah menjadi 1 molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa. • Polisakarida (karbohidrat kompleks) Polisakarida merupkan gabungan beberapa molekul monosakarida. Disebut oligosakarida jika tersusun atas 3-6 molekul monosakarida dan disebut polisakarida jika tersusun atas lebih dari 6 molekul monosakarida (Pekik, 2007). Polisakarida dikelompokkan menjadi tiga golongan:  Pati: merupakan sumber kalori yang sangat penting karena sebagian besar karbohidrat dalam makanan terdapat dalam bentuk pati.  Glikogen: disebut juga pati binatang, adalah jenis karbohidrat semacam gula yang disimpan di hati dan otot dalam bentuk cadangan karbohidrat.  Serat b. Lemak Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dan asam-asam lemak.  Fungsi lemak: • Sebagai sumber energi. • Membangun jaringan tubuh. • Fungsi perlindungan. • Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh • Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbulnya rasa lapar. c. Protein Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino.  Fungsi protein: • Menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal. • Menghasilkan jaringan baru. • Diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan hemoglobin. • Sebagai sumber energi (Trisa, 2008).  Berdasarkan sumbernya protein diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: • Protein hewani: Yaitu protein yang berasal dari binatang seperti protein dari daging, protein dari susu. • Protein nabati: Yaitu protein yang berasal dari tumbuhan, seperti protein dari jagung, protein dari terigu. d. Vitamin Vitamin adalah bahan organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.  Ada dua jenis vitamin: • Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K. • Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C e. Mineral

Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian sistem cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan.  Fungsi mineral: • Konstituen tulang dan gigi. • Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh. • Bahan dasar enzim dan protein (Trisa, 2008). f. Air Air merupakan komponen terbesar dalam struktur tubuh manusia. Kurang lebih 60-70% berat badan orang dewasa berupa air sehingga air sangat diperlukan oleh tubuh, terutama bagi mereka yang melakukan olahraga atau kegiatan berat.  Fungsi air: • Sebagai media transportasi zat-zat gizi, membuang sisa-sisa metabolisme, hormon ke organ sasaran (target organ). • Mengatur temperatur tubuh terutama selama aktivitas fisik. • Mempertahankan keseimbangan volume darah (Pekik, 2007). Diet Pada Pasien Penyakit Lambung Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi gastritis akut dan kronis, ulkus peptikum, pascaoperasi lambung yang sering diikuti dengan “dumping syndrome” dan kanker lambung. Gangguan gastrointestinal dijalani pada Pasien dengan gastritis, Ulkus peptikum, Tifus abdominalis, Diare, Pasca operasi lambung, Kanker Lambung Faktor Yang Mendukung Terjadinya Penyakit Lambung 1. Pola makan yang tidak sehat, tidak teratur, dan sering terlambat makan. 2. ritme kerja yang menekan, stres, dan diperparah dengan kondisi tubuh yang tidak fit, akan berakibat pada terjadinya ketidakmampuan sistem pencernaan untuk mencerna dan menyerap lemak. 3. Makan yang terlalu cepat atau kurang dikunyah 4. Merokok Gejala-gejala yang timbul pada penyakit Lambung • Mual, Muntah • Nyeri epigastrium • Kembung • Nafsu makan berkurang • Rasa cepat kenyang 2.2.2 Tujuan Diit Tujuan dari diit penyakit lambung adalah • Memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung, • Mencegah dan menetralkan asam lambung yang berlebihan • Mengusahakan keadaan gizi sebaik mungkin 2.2.3 Syarat Diit Syarat diit penyakit lambung adalah: • Mudah cerna, porsi kecil, dan sering diberikan • Energi dan protein cukup disesuaikan dg kemampuan px menerimanya

• Lemak rendah 10 – 15% • Rendah serat, terutama serat yang tidak larut air yang ditingkatkan secara bertahap. • Cairan cukup, terutama bila ada muntah • Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara termis, mekanis, ,maupun kimia (dusesuaikan dengan daya terima perorangan) • Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa; umumnya tidak dianjurkan minum susu terlalu banyak. • Makan secara perlahan dilingkungan yang tenang • Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 jam untuk memberi istirahat pada lambung.

a. Diet Lambung I Diet lambung ini diberikan kepada pasien gastritis akut, ulkus peptikum, paska perdarahan, dan tifus abdominalis berat. • Makanan diberikan dalam bentuk saring dan merupakan perpindahan dari Diet pasca hematemesis-melena, atau setelah fase akut teratasi. • Makanan diberikan setiap 3 jam selama 1-2 hari saja karena membosankan & kurang energi, zat besi, tiamin,dan vitamin C. b. Diet Lambung II • Diet lambung II diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung I, kepada pasien dengan ulkus peptikum atau gastritis kronis dan tifus abdominalis ringan. • Makanan berbebtuk lunak, porsi kecil serta diberikan berupa 3 kali makanan lengkap dan 2-3 kali makanan selingan. • Makanan ini cukup energi, protein, vitamin C, tetapi kurang toamin. c. Diet Lambung III • Diet lambung III diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung II pada pasien dengan ulkus peptikum, gastritis kronik, atau tifus abdominalis yang hampir sembuh. • Makanan berbentuk lunak atau biasa bergantung pada toleransi pasien dan Makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya. DIET RENDAH SISA II Diet rendah sisa II merupakan peralihan dari diet rendah sisa I ke makanan biasa. Diet ini Diberikan bila penyakit mulai membaik atau bila penyakit bersifat kronis. Makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak. Sedangkan Makanan berserat sedang diperbolehkan dalam jumlah terbatas. Susu maksimal 2 gelas sehari. Lemak dan gula diberikan dlm bentuk mudah cerna dan Kandungan serat maksimal 4-8 gram Syarat Diet 1. Energi cukup sesuai umur, gender, aktivitas 2. Protein cukup yaitu 10-15% dari energi total 3. Lemak sedang yaitu 10-25% dari energi total 4. Karbohidrat cukup 5. Vitamin dan mineral tinggi terutama vit B untuk memelihara kekuatan otot saluran cerna 6. Cairan tinggi yaitu 2-2,5 ltr untuk membantu defekasi. 7. Serat tinggi 30-50g/hr terutama serat tidak larut air.

Related Documents


More Documents from "Nandini Sri Rezeqi"

Directory.xlsx
November 2019 64
Kuat Tekan Yogi.xlsx
December 2019 62
Sk Kosong.doc
June 2020 37
April 2020 87