0 MAKALAH OLAHRAGA PADA ANAK
DISUSUN OLEH :
1. DAMAR ARBY NUGRAHA
(109116003)
2. MUHAMMAD JUNIARSYAH
(109116010)
3. NURUL KHUSNA
(109116015)
4. RANTI FARIDA
(109116023)
5. UHTI KHOIRUNNISA
(109116025)
PROGRAM STUDI D3 FISIOTERAPI STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kasih sayang, karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah “OLAHRAGA PADA ANAK”dengan baik. Penyusunan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik berkat adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui pengantar ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1)
Ketua Stikes Al-irsyad Al-islamiyyah Cilacap
2)
Ka.Prodi D3 Fisioterapi Stikes Al-irsyad Al-islamiyyah Cilacap
3)
Dosen Pengampu mata kuliah Fisioterapi Olahraga Prodi D3 Fisioterapi
Stikes Al-irsyad Al-islamiyyah Cilacap. Tuhan Yang Maha Esa membalas segala bantuan yang telah diberikan dengan balasan yanng terbaik.Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca yang budiman pada umumnya. Amin.
Cilacap, 2 Juni 2018
ii
DAFTAR ISI HALAMAN COVER ............................................................................................ i KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii BAB 1 Pendahuluan .............................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 1 1.3 Tujuan ............................................................................................................. 1 BAB 2 Pembahasan .............................................................................................. 2 2.1 Karakteristik Anak .......................................................................................... 2 2.2 Prinsip Pertumbuhan Dan Perkembangan ....................................................... 3 2.3 Manfaat Olahraga Bagi Anak.......................................................................... 5 2.4 Aktivitas Fisik Sesuai Tumbuh Kembang Anak Usia Sekolah Dasar ............ 7 2.5 Jeis Olahraga .................................................................................................10 BAB 3 Penutup ...................................................................................................15 3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 15 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... iv
iii
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Usia dini ditandai adanya kesempatan baik untuk belajar. Anak usia dini memiliki kemampuan belajar yang sangat tinggi dikarenakan ras iangin tahu berlebih, terjadi kususnya pada masa kanak-kanak awal. Perkembangan anak suai dini sifatnya holistik, yaitu dapat berkembang optimal apabila sehat badannya, cukup gizinya dan didik secara baik dan benar. Anak berkembang dari berbagai aspek yaitu berkembang fisikinya, baik motorik kasar maupun halus, berkembang aspek kognitif, aspek sosial dan emosional. Perkembangan motorik kasar potensial pesat pada usia dini hingga jenjang sekolah dasar. Pembelajaran di taman kanak-kanak umunya untuk aspek perkembangan fisik atau motoriknya lebih difokuskan ke perkembangan motorik kasar, sedangkan motorik halus kurang diperhatikan, sedangkan untuk usia sekolah dasar anak menjadi lebih aktif sehingga memerlukan bimbingan agar dapat mengoptimalkan motorik kasar dan halusnya. Dengan melakukan Aktiftas fisik atau olahraga yang cukup dan sesuai dengan usia pertumbuhan anak, dapat meningkat kemapuan motorik kasar dan halus serta dapat meningkatkan mental anak.
1.2 Rumusan Masalah 1. Apa saja karakteristik anak sekolah dasar ? 2. Bagaimana prinsip pertumbuhan dan perkembangan pada anak 3. Apa manfaat olahraga pada anak? 4. Aktivitas fisik apa yang Sesuai dengan Tumbuh Kembang Anak
1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui definisi olahraga 2. Untuk mengetahui prisnsip pertumbuhan dan perkembangan pada anak 3. Untuk mengetahui manfaat olahraga pada anak 4. Untuk mengetahui aktivitas fisik apa yang sesuai dengan tumbuh kembang anak
2
BAB 2 PEMBAHASAN 2.1. Karakteristik Anak Karakteristik anak usia sekolah dasar berkaitan aktivitas fisik yaitu umumnya anak senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang praktik langsung berkaitan dengan konsep tersebut maka dapat dijabarkan (Erick Burhaein. 2017)
a. Anak usia sekolah dasar senang Bermain Pendidik diharuskan paham dengan perkembangan anak, memberikan aktifitas fisik dengan model bermain. Materi pembelajaran dibuat dalam bentuk games, terutama pada siswa sekolah dasar kelas bawah (kelas 1 sampai 3) yang masih cukup kental dengan zona bermain. Sehingga rancangan model pembelajaran
berkonsep
bermain
yang
menyenangkan,
namun
tetap
memperhatikan ketercapaian materi ajar.
b.
Anak usia sekolah dasar senang bergerak
Anak usia sekolah dasar berbeda dengan orang dewasa yang betah duduk berjam-jam, namun anak-anak berbeda bahkan kemungkinan duduk tenang maksimal 30 menit. Pendidik berperan untuk membuat pembelajaran yang senantiasa bergerak dinamis, permainan menarik memberi stimulus pada minat gerak anak menjadi tinggi.
c. Anak usia sekolah dasar senang praktik langsung. Anak usia sekolah dasar, memiliki karakteristik senang melakukan hal secara model praktikum, bukan teoritik. Berdasarkan ketiga konsep kesenangan sebelumnya ( senang bermain, bergerak, berkelompok) anak usia sekolah dasar, tentu sangat efektif dikombinasikan dengan praktik langsung. Pendidik memberikan pengalaman belajar anak secara langsung, sehingga pembelajaran model teori klasikal tidak terlalu diperlukan atau diberikan saat evaluasi.
3
2.2. Prinsip Pertumbuhan Dan Perkembangan
a. Proses Perkembangan dari the head downward (cephalocaudle principle) Hal ini disebut prinsip cephalocaudle,
prinsip ini menggambarkan arah
pertumbuhan dan perkembangan. Menurut prinsip ini, dari bayi menuju anakanak tumbuh kembang pada koordinasi lengan selalu mendahului koordinasi kaki. (Erick Burhaein. 2017)
b. Proses Perkembangan dari the center of thebody outward (proximodistal development) Prinsip ini, pada sumsum tulang belakang berkembang sebelum bagian luardari tubuh. Lengan anak berkembang sebelum tangan dan tungkai berkembang sebelum kaki serta jari kaki. Jari tangan dan otot tangan (digunakan dalam keterampilan motorik halus) adalah yang terakhir untuk mengembangkan secara fisik perkembangan anak tersebut. (Erick Burhaein. 2017)
c. Perkembangan berdasar pada pematangan dan pembelajaran Pematangan mengacu pada karakteristik berurutan perkembangan dan pertumbuhan biologis. Perubahan biologis terjadi berurutan dan memberikan anak-anak kemampuan (ability) baru. Perubahanperubahan dalam otak dan sistem saraf membantu anak-anak untuk meningkatkan di aspek berpikir (kognitif) dan keterampilan motorik (fisik). Pola pematangan ditentukan oleh program bawaan yaitu genetik, lingkungan anak, dan pembelajaran yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman anak. Sebuah stimulus rangsangan lingkungan dan beragam pengalaman memungkinkan anak untuk mengembangkan untuk potensi dirinya. (Erick Burhaein. 2017)
4
d. Proses Perkembangan dari sederhana (konkrit) hingga kompleks Anak-anak mengembangkan keterampilan kognitif dan bahasa mereka melalui pemecahan masalah. Misalnya, belajar menghubungkan antara hal-hal (bagaimana hal-hal yang serupa), atau klasifikasi, adalah kemampuan penting dalam perkembangan kognitif. Proses belajar kognitif bagaimana membedakan apel dan jeruk meskipun dengan bentuk yang sama dimulai dengan yang paling sederhana atau pemikiran konkret menggambarkan dua konsep yang sama namun berbeda. (Erick Burhaein. 2017)
e. Pertumbuhan dan Perkembangan adalah proses berkelanjutan Seorang anak berkembang, dimana adanya proses menambah keterampilan yang
sudah
diperoleh
dan
keterampilan
baru
menjadi
dasar
untuk
mengoptimalkan prestasi dan penguasaan keterampilan. Sebagian besar anakanak mengikuti pola yang sama. Juga, salah satu tahap perkembangan meletakkan dasar untuk tahap perkembangan berikutnya. Misalnya, dalam perkembangan motorik, diprediksi urutan perkembangan yang terjadi sebelum berjalan. Bayi mampu
mengangkat
kepala
dan
dapat
membalikkan
lagi.
Bayi
bisa
menggerakkan anggota tubuh mereka (lengan dan kaki) sebelum memegang suatu benda. Tahapan penguasaan melibatkan dan meningkatkan keterampilan dari berpegangan hinggaberjalan sendiri. Pada usia empat tahun, kebanyakan anak-anak bisa berjalan naik dan turun tangga dengan kaki bergantian. Pematangan tahapan ini, agar anak-anak untuk menulis atau menggambar, mereka harus telah mengembangkan kemampuan manual, kontrol untuk memegang pensil dan krayon. (Erick Burhaein. 2017)
f. Pertumbuhan dan Perkembangan berproses dari umum hingga spesifik Dalam perkembangan motorik, bayi akan dapat memahami sebuah objek dengan seluruh tangan sebelum menggunakan hanya ibu jari dan telunjuk. Gerakan motorik pertama bayi sangat umum, diarahkan, dan refleksif, melambaikan tangan atau menendang sebelum dapat mencapai atau merayap menuju obyek. Pertumbuhan terjadi dari besar gerakan otot untuk lebih halus otot (lebih kecil) gerakan. (Erick Burhaein. 2017)
5
g. Tingkatan individu dalam pertumbuhan dan perkembangan. Setiap anak berbeda dan tingkat di mana individu anak-anak tumbuh berbeda. Meskipun pola dan urutan untuk pertumbuhan dan perkembangan biasanya sama untuk semua anak-anak, tingkat di mana individu anak mencapai tahap perkembangan akan berbeda. Memahami fakta ini dari perbedaan individu tingkat perkembangan menyebabkan kita untuk berhati-hati tentang menggunakan danmemperhatikan pada usia dan tahap karakteristik untuk menggambarkan atau memberi label sesuai tahapan anak-anak. Ada berbagai usia untuk setiap tugasperkembangan berlangsung. Konsekuensi dari perkembangan juga tidak seragam dalam individu anak. Pemahaman tentang prinsip-prinsip perkembangan membantu kita untuk merencanakan kegiatan dan stimulasi tepat danmemperkaya pengalaman untuk anak-anak, dan menyediakan dasar untuk memahami bagaimana untuk mendorong dan dukungan belajar anak pada usia dini. (Erick Burhaein. 2017)
2.3 Manfaat Olahraga Bagi Anak a. Pertumbuhan dan Perkembangan Organik Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang bersifat irreversible. Sedangkan
perkembangan adalah
perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa. Aktivitas yang bersemangat, teratur serta terus menerus sangat penting untuk mempertebal lapisan persendian, memperkuat pengikat ke tulang, serta pengikat tulang-tulang dalam tubuh. Sehingga kemampuan paru-paru, jantung dan saluran darah dalam menyuplai oksigen ke jaringan-jaringan. Memperkokoh dan memperkuat tulang serta memelihara jaringan-jaringan lemak tubuh, mengurangi komposisi lemak tubuh serta dapat Mengendalikan obesitas karena pengeluaran energi tubuh meningkat, selain itu juga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan selsel agar berkembang secara optimal dengan melakukan aktivitas fisik tersebut. (Rubiyanto. 2014)
6
b. Keterampilan Neomusculer / Motorik Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, dan spinal cord. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar sedangkan motorik halus adalah gerakan tubuh dengan menggunakan otot-otot halus. Adapun pencabaran sebagai berikut : (Rubiyanto. 2014) 1) Keterampilan Gerak Kasar Pada usia dini diharapkan anak mampu melakukan gerakan-gerakan motorik kasar seperti, menurunkan tangga langkah demi langkah, berjalan mundur, berlari dan langsung, melompat-lompat dengan kaki bergantian, berjinjit dengan tangan di pinggul, melambungkan bola tenis dengan satu tangan dan menangkapnya dengan menggunakan dua tangan. Di samping hal ini, sebagai guru harus memperhatikan anak dalam kegiatan yang dilakukan. Anak-anak belum menyadari seberapa besar bahaya yang ada disekitarnya,maka dari itu sebagai guru harus memberi peringatan dan mengawasi langsung pada saat anak bermain. 2) Motorik Halus Motorik halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan aktivitas otot-otot kecil atau halus. Gerakan ini lebih mengarah terhadap gerak koordinasi mata dan tangan dan kemampuan pengendalian yang baik,
yang
memungkinkannya
untuk
melakukan
ketepatan
dan
kecermatan dalam gerakannya.
c. Perkembangan Intelektual Olahraga juga bermanfaat untuk perkembangan intelektual. Olahraga juga memberikan kesempatan kepada anak untuk bergetrak mengekspresikan dirinya. Meneriakan suara sesuai dengan gerakan yang dilakukan. Mengaktifkan fungsi kognitif melalui peran simbolik, pengembangan bahasa, dan penggunaan simbolsimbol di awal usia muda, dan mengembangkan kemampuan belajar strategis, membuat keputusan, mengintegrasikan informasi, dan memecahkan masalahmasalah pada perkembangan usia selanjutnya. (Rubiyanto. 2014)
7
d. Perkembangan Emosional dan Sosial Pendidikan jasmani berguna bagi perkembangan pribadi dan sosial yang menuntutupaya individu dan interaksi dengan yang lain. Perolehan nilai-nilai sosial yang diinginkan seperti kerjasama, komitmen, kepemimpinan kejujuran serta tanggung jawab dan toleransi perlu diajarkan melalui partisipasi dalam pengajaran
berbasis
aktivitas.
Menyukai
aktivitas
fisik
akan
menigkatakankepercayaan diri dan kesadaran sosial. Gabbard, LeBlanc, dan Lovy (1994: 90) menyatakan bahwa kemampuan fisik berkaitan erat dengan self image anak. Anak yang memiliki kemampuan fisik yang lebih baik di bidang olahraga akan menyebabkan dia dihargai teman-temannya. Aktivitas jasmani juga memberikan suatu kesempatan untuk pelepasan ketegangan emosional melalui cara-cara yang tepat. Manakala partisipasi ditunjukkan siswa yang juga didukung pula oleh lingkungan, para siswa dapat meningkatkan perasaan selfesteem mereka ,melepaskan ketegangan, dan mengembangkan inisiatif, mengarahkan diri, dan berkreativitas. (Rubiyanto. 2014)
2.4 Aktivitas Fisik Sesuai Tumbuh Kembang Anak Usia Sekolah Dasar Aktivitas Fisik Sesuai Tumbuh Kembang Anak Usia Sekolah Dasar Setelah, harus disesuaikan dengan karakteristik dan prinsip tumbuh kembang anak sesuai rentang umurnya pada usia sekolah dasar (7 s/d 13 tahun), maka jenis olahraga yang sesuai dengan karakteristik tersebut adalah seperti yang disajikan di bawah ini. (Erick Burhaein. 2017) 1. Periode umur 7-8 tahun a. Latihan untuk memperbaiki postur tubuh. b. Jalan, lari hop dengan irama musik, e. kombinasi lari lompat. f. Gerakan-gerakan membungkuk, melompat, merenggang. g. Aktivitas otot-otot besar (lengan, tungkai, perut, punggung ) h. Permainan yang semi aktif. i. Permainan yang melibatkan kekuatan, keseimbangan, kelincahan. j. Skill
sederhana
dengan
bola,
misalnya
memasukkan bola kekeranjang, sepak bola.
lempar
tangkap,
kasti,
8
k. Mulai belajar satu gaya renang, misalnya gaya katak. l. Menginterpresentasikan nyanyian dengan gerak-gerak ritmis. m. Permainan dengan peraturan sederhana, lapangan dan bola yang lebih kecil. n. Aktifitas dialam terbuka, menjelajahi alam
2. Periode umur 9 tahun a. Libatkan dalam aktivitas-aktivitas
conditioning seperti lari, lompat,
berjangkit, bentuk-bentuk latihan senam dan keterampilan bermain. b. Gabungan dari dua atau lebih gerakan. c. Berbagai variasi permainan yang menuntut aktivitasa yang lebih keras. d. Mulai mempelajari skill tendang dengan bola sepak. e. Keterampilan lempar bola untuk jarak dan ketepatan. f. Teknik-teknik sederhana bola basket dan voli dengan yang lebih kecil dan lebih ringan. g. Mempermahir keterampilan berenang. h. Aktivitas dialam terbuka. Pada periode ini cabang olahraga yang bisa dilakukan yaitu : basket, anggar, bulutangkis, atletik, dan renang.
3. Periode umur 10-11 tahun (kelas 4 dan 5) Dalam periode ini ada trasisi dalam aktivitas-aktivitasnya yang diberikan dalam pelajaran-pelajaran pendidik rohani/ olahraga. Pendidikan gerak (movement education) seperti yang lebih ditekankan dalam periode sebelumnya mulai berubah ke aktivitas kesegaran jasmani dan keterampilan olahraga. a. Aktivitas dengan melibatkan otot-otot besar. b. Aktivitas dengan mengubah arah dan tempolari. c. Pengembangan koordinasi lempar,lompat, skill cabang olahraga. d. Permainan dengan lawan bermain untuk menyalurkan naluri bersaing (perlu pembinaan dalam sportivitas, kerjasama dengan kepemimpinan). e. Pengembangan skill tentang bola sepak, permainan dengan bola voli dan basket dengan menggunakan peraturan yang sederhana.
9
f. Permainan bola kecil. g. Pukul bola/ kok dengan raket yang lebih ringan. h. Mempelajari gaya renang, misalnya gaya bebas dan gaya dada. i. Bentuk-bentuk latihan senam ;lantai dengan alat-alat sederhana. j. Atletik : 1) Lari, lompat, lempar, sprint dengan 2) jarak 40-50 meter. 3) Lompat jauh tanpa awalan. 4) Belajar lompat tinggi gaya gunting. 5) Lempar bola dengan jarak. k. Memulai mengenal cabang olahraga
sesuai minat dan bakat: atletik,
sepak bola, voli, panahan, pencak silat.
4. Periode umur 12-13 tahun (kelas 6) a. Meningkatkan keterampilan dalam aktivitas yang menggunakan otot-otot besar, lari, lompat, lempar. b. Melibatkan diri dalam berbagaipermainan beregu untuk memperbaiki koordinasi dan mengatasi kekakuangerak. c. Melanjutkan keterampilan dalam cabang olahraga yang menggunakan bola basket (basket, voli, sepak bola)dan bola kecil (kasti, slagbal, rounders). d. Meningkatkan kemahiran dalam cabangolahraga memukul bola dengan raket. e. Berbagai keterampilan senam lantaimaupun dengan alat. f. Berbagai
nomor
atletik
untukmemperbaiki
koordinasi,
kecepatana,kekuatan (start, sprint s.d 50 meter,lompat jauh, lompat tinggi, lompatjangkit, estafet, lempar bola). g. Memulai mengenal cabang olahragasesuai minat dan bakat: Cabang olahraga: hoki, softbol, dayung, poloair, bola tangan, berkuda, layar, judo, karate.
10
2.5 Jenis Olahraga 1.
Baseball & Softball
Selama lebih dari satu abad, anak laki-laki dan perempuan bermimpi menjadi pemain baseball. Mengapa tidak mengajak anak Anda olahraga ini sejak dini? Anak-anak usia 5 tahun dapat belajar bermain T-ball. Setelah itu, itu beralih ke softball dan kemudian memainkan olahraga baseball. Tim baseball lokal adalah bagian dari organisasi Little League Baseball. Hampir 3 juta anak-anak di Amerika Serikat saat ini yang berusia antara 5 sampai 18 tahun berpartisipasi dalam Little League. Panjangnya musim Little League tergantung dari negara bagian tempat Anda tinggal. Biasanya Little League ini berlangsung selama tiga pada musim semi atau musim panas. Beberapa manfaat yang akan diperoleh anak dari bermain baseball atau softball: • Kekuatan Fisik • Tangan-koordinasi mata • keseimbangan • Kebersamaan • Disiplin • Teamwork • Kepemimpinan 2. Sepak Bola Sepakbola sangat popular di Eropa. Namun kini sepak bola salah satu olahraga yang paling sering dimainkan di Amerika. Organiasai Pemuda Sepakbola AS didirikan pada tahun 1974 dan tercatat ada 100.000 pemain yang terdaftar. Saat ini, terdapat lebih dari 3 juta pemain. Sebagian besar tim sepak bola adalah bagian dari Organisasi Pemuda Sepakbola AS. Anak-anak usia 4 tahun dapat berpartisipasi. Awalnya mereka bermain
11
dengan bola kecil dan di lapangan yang lebih kecil. Permainan sepak bola yang cepat ternyata mampu menarik perhatian anak-anak. Beberapa manfaat yang akan diperoleh anak dari bermain sepak bola: • Ketahanan Kardiovaskular • Kekuatan otot • Fleksibilitas • Koordinasi • Keseimbangan • Kontrol Berat Badan • Disiplin • Teamwork • Kepemimpinan • Keadilan 3. Bersepeda Setiap anak pasti ingat saat belajar naik sepeda. Pada awalnya, anak akan memberikan sepeda roda empat sementara orangtua mereka memegang bagian belakang kursi sepeda. Tapi dengan cepat anak akan mahir dan menikmati kebebasannya bermain sepeda. Selain memberi banyak kesenangan, bersepeda juga merupakan bentuk olahraga. Anak-anak dapat mulai menaiki sepeda plastik, dan sepeda roda tiga saat usia mereka 2 tahun. Orangtua kemudian mengenalkan sepeda roda dua pada usia 5 tahun. Untuk alasan keamanan, disarankan agar anak-anak tidak naik sepeda yang menggunakan gigi, sepeda gunung, atau sepeda dengan rem tangan sampai usia 9 tahun. Anak-anak di bawah usia 8 tahun juga tidak boleh naik sepeda di jalan sendirian.
12
Beberapa manfaat yang akan diperoleh anak dari bersepeda: Kekuatan kaki Koordinasi Keseimbangan Disiplin Merakyat Ikatan Keluarga Kebebasan Kesadaran Lingkungan Fleksibilitas Kontrol Berat Badan Kebugaran otot jantung 4. Inline Skating Inline skating adalah salah satu kegiatan yang paling populer di kalangan anakanak di Amerika Serikat saat ini. Tapi sebelum Anda mendapati kenyataan si kecil jatuh ke beton yang keras, Anda harus tahu bahwa ada langkah-langkah aman yang dapat Anda lakukan untuk menjaga anak Anda ketika dia bermain sepatu roda. Anak-anak yang memiliki keterampilan motorik yang baik dapat mulai inline skating saat usia 4 atau 5 tahun. Jika anak Anda tertarik pada inline skating, Anda haru membawanya belajar dengan profesional. Pastikan anak Anda mengenakan semua peralatan keamanan yang tepat ketika ia belajar. Alat yang harus dikenakan adalah helm, bantalan siku, bantalan lutut, dan pergelangan tangan. Sepatu rodanya juga harus delengkapi dengan rem. Beberapa manfaat yang akan diperoleh anak dari inline skating: • Keseimbangan • Koordinasi otot • Fleksibilitas
13
• Kebugaran jantung • Kekuatan otot • Kebebasan 5. Berjalan Ini mungkin terdengar membosankan bagi sebagian orang. Tapi, berjalan salah satu olahraga terbaik bagi anak-anak dan orang dewasa. Berjalan sangat berguna bagi anak-anak yang tidak bisa menikmati aktivitas fisik ekstrim atau permainan kompetitif. Berjalan adalah istilah yang sangat umum. Bisa diartikan jalan-jalan melalui taman lokal atau mendaki gunung. Anak-anak usia 2 tahun bisa jalan-jalan bersama dengan ibu atau ayah mereka. Tapi Anda mungkin harus menunda mendaki gunung sampai anak berusia 5 atau 6 tahun. Berjalan merupakan kesempatan melihat isi dunia, dan dapat berhubungan dengan alam, dan tetap bugar. Beberapa manfaat yang akan diperoleh anak dari berjalan: • Keseimbangan • Koordinasi otot • Kekuatan kaki • Kontrol Berat Badan • Kebebasan • kesadaran lingkungan • Ikatan Keluarga 6. Bola Basket Salah satu olahraga permainan beregu yang diajarkan pada matapelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan di SD adalah bola basket.
14
Bolabasket adalah salah satu olahraga popular di dunia dan digemari oleh semua kalangan baik pria maupun wanita, usia tua ataupun muda. Adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) menjadikan teknik permainan bolabasket mengalami perkembangan. Dewasa ini banyak sekali cabangcabang olahraga yang dipelajari di setiap sekolah dengan menggunakan teknik dan gerakan yang bervariasi, baik sekolah dasar hingga sekolah menengah umum, termasuk olahraga bolabasket yang juga selalu mengalami perkembangan. Semakin hari minat siswa SD terhadap olahraga bolabasket semakin bertambah. Menurut Bompa perkembangan keterampilan dan kemampuan berolahraga dibagi menjadi tiga kelompok yaitu; 1) kelompok praktis dimulai olahraga; 2) kelompok umur pengkhususan; dan 3) kelompok untuk jangka penampilan tertinggi. Usia umum untuk memulai latihan bolabasket adalah usia 7-8 tahun, pengkhususan atau spesialisasi pada rentang usia 10-12 tahun, dan prestasi tertinggi dicapai pada usia 2025 tahun.
15
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan Berdasarkan karakteristik anak usia sekolah dasar yang senang bermain, bergerak, menelompok, dan praktik langsung. Oleh karena itu, berkaitan dengan aktifitas tersebut disesuaikan dengan pertumbuhan fisiknya dan perkembangan emosional anak. Bentuk aktifitas fisik disesuaikan dengan jenjang umurnya: periode umur 7-8 tahun, periode umur 9 tahun, periode umur 10-11 tahun, dan periode umur 12-13 tahun. Sehingga, melalui aktifitas fisik yang tepat dan sesuai periode diharapkan akan berdampak pada pertumbuhan fisik dan perkembangan emosi optimal.
DAFTAR PUSTAKA
http://olahragauntukanak.blogspot.com/
http://oomnem.blogspot.com/2017/04/makalah-olahraga-anak.html
Erick Burhaein. 2017. Aktivitas Fisik Olahraga Untuk Pertumbuhan Dan Perkembanagn Anak SD. Indonesia journal of primary education. Volume 1 no 1 2017 : 51-58 Rubiyanto. 2014. Peranan Aktivtas Olahrga Bagi Tumbuh Kembang Anak. Jurnal pendidikan olahrga . volume 3 no 1 2014 : 54-64
iv