1.
Nama Botani Withania aristata, suatu tanaman endemic dari pulau Canary (spanyol), yang dikenal sebagai "orobal" atau "sáquido".
2.
Data empirik Spesies ini telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai antispasmodic, serta rematik, penyakit mata dan otitis, insomnia, konstipasi dan patologi kemih (Darias et al., 1986, 2001; Pérez-Paz dan Hernández Padrón, 1999).
3.
Hasil penelitian dan analisis data jurnal a. Hasil penelitian
Setelah pemisahan pelarut dan isolasi menggunakan kromatografi dari Sebagian besar fraksi diuretik dan polar yang diperoleh dari komponen utama Whitania aristata, dua senyawa murni diisolasi. Senyawa yang diisolasi dari Withania aristata adalah withferin A (1) dan witharistatin (2). Struktur dari senyawa dianalisa menggunakan HMBC dalam spektroskopi NMR.
b. Analisis data jurnal Pengaruh pemberian oral fraksi EtOAc (FE), n-BuOH (FB), MeOH (FM), air (FW), hidroklorotiazida (HCT) dan kontrol, pada volume urin dan pengeluaran elektrolit pada tikus .
Efek pada ekskresi volume urine dari pemberian oral etil asetat (FE), nbutanol (FB), metanol (FM) dan Fraksi air (FW) Whitania aristata, termasuk dalam Tabel diatas. Data menunjukkan bahwa hanya fraksi air yang dihasilkan FW yang paling baik dan peningkatan yang signifikan dalam ekskresi volume urin dengan Terhadap kelompok kontrol (p <0,001), mencapai nilai yang sangat tinggi (68%), bahkan lebih tinggi dari yang didapat oleh obat referensi HCT (55%). Mengenai ekskresi elektrolit, Tabel diatas juga menunjukkan hal seperti yang terjadi dengan ekskresi pada fraksi air, hanya fraksi FW menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam ekskresi ion, terutama ekskresi potasium yang signifikan (p <0,001), meningkat dari 53%. Ada juga ekskresi potasium yang signifikan untuk kutub fraksi FM, meski lebih rendah dari yang didapat dengan FW.
Efek pemberian oral withaferin A, witharistatin, withaferin A + witharistatin, hydrochlorothiazide (HCT) dan kontrol volume urin dan
pengeluaran
elektrolit pada tikus
Berhubungan dengan senyawa yang diisolasi dari Whitania aristata, Tabel diatas menunjukkan efek pemberian oral HCT, dua jenis withanolida dan campuran keduanya, menghasilkan peningkatan yang cukup besar dalam ekskresi volume urin, yang sangat signifikan (p <0,001) untuk HCT dan untuk dosis yang lebih tinggi dari kedua senyawa tersebut. Di tabel yang sama, kita juga bisa menilai yang mana tinggi dan signifikansi peningkatan ekskresi natrium dan kalium dari ketiga withanolides yang diuji bila dibandingkan dengan kelompok kontrol. Secara logis, nilai tertinggi terdapat pada HCT, yang saluretiknya indeks masing-masing mencapai 4,39 dan 2,78 untuk Na+ dan K+ yang mengindikasikan natriuresis dan kaliuresis tinggi. Dan untuk senyawa murni, meskipun mereka memakai dosis yang
tinggi pada uji, tetap
lebih rendah dari pada HCT, mereka masih
menunjukkan indeks saluretik untuk Na+ (antara 2,58 dan 2,83), dan sedikit lebih rendah untuk K+ (antara 1,88 dan 2,19). Fakta ini sesuai dengan ekskresi air terendah yang mereka hasilkan bila dibandingkan dengan HCT. Dengan mengamati hubungan Na / K, kita dapat mencatat bahwa HCT mencapai nilai 4,88, sedikit lebih tinggi dari nilai yang didapat dosis produk yang diuji 10 mg / kg, yaitu antara 3,97 dan 4.24. Fakta bahwa withanolides memiliki rasio ekskresi Na / K sedikit lebih rendah dari yang ditunjukkan oleh HCT
mengandaikan ekskresi kalium yang lebih besar daripada natrium, jika dibandingkan dengan obat diuretik referensi ini. 4.
Kesimpulan Analisis hasil diperoleh dengan fraksi Whitania aristate menunjukkan bahwa 4.1. hanya fraksi FW yang menghasilkan aktivitas diuretik tinggi dan efek saluretik yang kuat. 4.2. Senyawa murni yang diisolasi dari Whitania aristata adalah withaferin A dan witharistatin. 4.3. efek diuretik dari Whitania aristata yang dihasilkan oleh fraksi FW, sebagian besar disebabkan oleh adanya withaferin A dan witharistatin.
DAFTAR PUSTAKA Benjumea. D et al. 2009. Withanolides from Whitania aristata and their diuretic activity. La laguna : Journal of Ethnopharmacology. 123, 351–355.