Makalah Fistan Kelompok.docx

  • Uploaded by: Syifa Rizki
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Fistan Kelompok.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,149
  • Pages: 10
TUGAS TERSTRUKTUR MAKALAH FISIOLOGI TANAMAN ( PNA 3310)

Pengaruh PGPR dan Pupuk N Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi

Disusun Oleh : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Agil Triatmoko Gilang Ramadhan Kartika Fitri Rina Dewi Muhammad Arief Abyan Reyhan Ferhaninditya Syifa Rizki Atika Aprilia Alvin Nur Fauzan

(A1D015288) (A1D017002) (A1D017003) (A1D017015) (A1D017017) (A1D017019) (A1D017022) (A1D017028)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2018

I.

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) sebagai alternatif teknologi ramah lingkungan di lapangan. Hal ini dilihat dari banyaknya petani dalam mengamankan produksi pertanian akibat serangan OPT menggunakan pestisida secara berlebihan, sehingga menimbulkan dampak negatif yang tidak diinginkan, seperti terjadinya ledakan hama, timbulnya hama sekunder, matinya musuh alami, rusaknya lingkungan, bahkan penolakan pasar akibat produk mengandung residu pestisida (Gandanegara, 2007). PGPR adalah sejenis bakteri yang menguntungkan yang hidup di sekitar perakaran tanaman dimana bakteri ini memberi keuntungan dalam proses fisiologi tanaman dan pertumbuhannya. Jika di daerah perakaran suatu tanaman kekurangan mikroorganisme menguntungkan, maka akan menyebabkan tanaman menjadi terserang berbagai macam penyakit akar seperti layu dan busuk akar. Selain itu tanaman juga akan mengalami hambatan dalam pertumbuhannya (kurang subur). PGPR ini pertama kali diteliti oleh Kloepper dan Schroth tahun 1978, dimana mereka menemukan bahwa keberadaan bakteri yang hidup di sekitar akar ini mampu memacu mampu memacu pertumbuhan tanaman jika diaplikasikan pada bibit/benih. Tidak hanya itu, tanaman nantinya akan beradaptasi terhadap hama dan penyakit. Efek PGPR pada tanaman yang terinokulasi dikelompokkan menjadi dua, yaitu: mendukung pertumbuhan tanaman dan pengendalian secara biologis

(biokontrol). Meskipun secara konseptual kedua efek ini sangat berbeda, dalam prakteknya sangat sulit bahkan hampir tidak mungkin untuk menentukan perbedaan dan batas antara keduanya. Strain PGPR Pseudomonas fluoresens dipilih untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil dari tanaman kentang, tetapi gagal mempengaruhi pertumbuhan tanaman yang ditumbuhkan dalam kondisi gnotobiotic. Dan growth promotion yang terjadi pada kondisi tanah lapang berkaitan dengan reduksi populasi rizoplan asli, yaitu fungi dan bakteri (Gandanegara, 2007). B. Rumusan Masalah

1. Apa itu PGPR dan jenis-jenis PGPR? 2. Bagaimana pengaruh pemberian pupuk N terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi ? 3.

Bagaimana pengaruh pemberian PGPR terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi ? C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini antara lain : 1. Mengetahui PGPR dan jenis-jenisnya. 2. Mengetahui mekanisme pengaruh pemberian pupuk N terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi. 3. Mengetahui mekanisme pengaruh PGPR terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi.

II.

PEMBAHASAN

PGPR adalah sekelompok bakteri di daerah perakaran tanaman yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil panen melalui beberapa mekanisme sebaik pupuk hayati. Beberapa mekanisme yang diperankan oleh PGPR dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman antara lain sebagai pupuk hayati,

menghasilkan fitohormon, menghasilkan siderofor, melarutkan fosfat,

sebagai agen pengendali hayati, sebagai fungisida hayati (Singh, 2013). Aplikasi PGPR pada berbagai tanaman seperti barley, buncis, kanola, kapas, jagung, kacang, padi, sayuran, gandum terbukti memberikan efek positif terhadap pertumbuhan (Kloepper et al., 1991). PGPR merupakan kelompok mikroorganisme yang hidup bebas dan dapat memberikan keuntungan bagi pertumbuhan tanaman dengan cara mengkolonisasi bagian perakaran tanaman. Pengaruh PGPR secara langsung dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman terjadi melalui bermacam-macam mekanisme, di antaranya fiksasi nitrogen bebas yang ditransfer ke dalam tanaman, produksi siderophore yang meng-khelat besi (Fe) dan membuatnya tersedia bagi akar tanaman, melarutkan mineral seperti fosfor dan sintesis phytohormon (Firdauzi et al., 2012). Penambahan PGPR dapat menekan pertumbuhan penyakit tanaman dengan mekanisme antagonis dan ketahanan berimbas terjadi secara simultan, sehingga rhizobakteri mampu menghambat pertumbuhan jamur pathogen secara langsung dan tidak langsung. Rhizobakteri mampu menghambat pertumbuhan jamur melalui sintesis senyawa antifungi dan aktivitas degradasi kitin yang merupakan komponen utama penyusun dinding sel jamur (Firdauzi et al., 2012).

Nitrogen merupakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman, karena perannya dalam memacu pertumbuhan vegetatif (Syekhfani, 1997). Tujuan utama dari pemberian pupuk N adalah untuk meningkatkan hasil bahan kering. Biasanya, tanaman mengambil 30-70% dari N yang diberikan, bergantung pada jenis tanaman, tingkat dan jumlah N yang diberikan. Pada tanaman padi-padian, pemberian nitrogen dapat memperbesar ukuran butir dan meningkatkan persentase protein dalam biji (Firdauzi et al., 2012). Unsur N dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang lebih banyak dari pada unsur lain, karena N sangat berperan dalam aktifitas fotosintesa sehingga berpengaruh

pada

pertumbuhan

dan

hasil.

Sesuai

dengan

pernyataan

Abdulrachman et al. (2009), nitrogen yang tersedia mempengaruhi tinggi tanaman, pembentukan anakan, lebar daun dan jumlah gabah. Bakteri fungsional berpotensi sebagai biofertilizer dan merupakan bakteri yang dapat memperbaiki kualitas tanah secara biologis (Wijebandara et al. 2009) dan memainkan peran penting dalam rantai makanan yang secara fungsional merupakan bagian penting dari siklus biogeokimia seperti siklus karbon, sulfur, nitrogen dan fosfor. Beberapa bakteri dapat hidup di lahan yang mengandung garam dan bersifat basa, dapat menyediakan unsur hara terutama unsur nitrogen dan fosfat, serta dapat memproduksi hormon tumbuh untuk membantu pertumbuhan tanaman. Bakteri fungsional tahan salin seperti itu dikelompokan dalam Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR). Bakteri fungsional yang dikelompokan dalam bakteri PGPR diantaranya adalah: Genus Rhizobium, Azotobacter, Azospirillum yang merupakan bakteri

penambat nitrogen serta genus Bacillus, Pseudomonas, Arthrobacter, Bacterium, dan Mycobacterium yang merupakan bakteri pelarut fosfat. Kelompok Bakteri PGPR bersifat memupuk dan menghasilkan hormon tumbuh sehingga mampu memperbaiki kesuburan tanah dan memacu pertumbuhan tanaman. Seperti kemampuan bakteri penambat nitrogen “Azospirillum”. Bakteri tersebut mampu menyediakan unsure N, serta mampu merombak bahan organik selulosa, amilosa, dan bahan organik yang mengandung sejumlah lemak dan protein di dalam tanah. Bakteri tersebut juga mampu memproduksi hormon pertumbuhan seperti IAA dan melarutkan P terikat pada Ca3(PO4)2 (Widawati 2014). Secara tidak langsung bakteri PGPR dapat menghambat pathogen melalui sintesis senyawa antibiotik, sebagai kontrol biologis. Bakteri lain yang dapat memproduksi

IAA adalah bakteri pelarut fosfat (BPF) seperti genus

Pseudomonas,Bacillus, dan Cerratia (Widawati 2014).Bakteri pelarut fosfat merupakan satu-satunya kelompok bakteri yang dapat melarutkan P yang terjerap permukaan oksida-oksida besi dan almunium sebagai senyawa Fe-P dan Al-P.

III.

1.

KESIMPULAN

PGPR adalah sekelompok bakteri di daerah perakaran tanaman yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil panen melalui beberapa mekanisme sebaik pupuk hayati. Jenis-jenis PGPR yaitu Pseudomonas, Bacillus, Rhizobium, Azospirillum, Azotobacter, Burkholderia.

2.

Bakteri PGPR bersifat memupuk dan menghasilkan hormon tumbuh sehingga mampu memperbaiki kesuburan tanah dan memacu pertumbuhan tanaman. Bakteri PGPR dapat menghambat pathogen melalui sintesis senyawa antibiotik, sebagai kontrol biologis.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulrachman, S., H. Sembiring dan Suyamto. 2009. Pemupukan Tanaman Padi. www.litbang.pertanian.go.id. Diakses 21 April 2010. Firdauzi, Rohmatin Agustina, Rahmad Jumadi .2012. Pengaruh pemberian pupuk anorganik, organik dan PGPR. Jurnal Agrofish. 9(1):36-47. Gandanegara, S. 2007. Azora pupuk hayati untuk tanaman jagung dan sayur.Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi. BATAN. Kloepper, J.W., Zablotowicz, R.M., Tipping,E.M., dan Lifshitz, R. 1991. Plant Growth Promotion Mediated by Bacterial Rhizosphere Colonizers. Editor: D.L Keister dan P.B Cregan. Kluwer Academic Publisher, Netherland: 315-326. Syekhfani. 1997. Hara Air Tanah dan Tanaman. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Brawijaya, Universitas Brawijaya, Malang. Widawati S, Muharam A. 2012. Uji laboratorium Azospirillum sp. yang diisolasi dari beberapa ekosistem. J Hortikultura 22 (3): 258267. Wijebandara DM, Iranie D, Dasog GS, Patil PL, Hebbar M. 2009. Response of rice to nutrients and biofertilizers under.

conventional and system of rice intensification methods of cultivation in Tungabhadra command of Karnataka. Karnataka

Related Documents

Makalah
June 2020 40
Makalah
July 2020 39
Makalah
October 2019 94
Makalah
July 2020 62
Makalah
November 2019 85

More Documents from ""