Makalah Fisling Fix.docx

  • Uploaded by: Yunita Rahmani
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Fisling Fix.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,030
  • Pages: 19
FISIKA LINGKUNGAN SUMBER DAYA ALAM “TANAH, MINERAL DAN HUTAN”

Dosen Pengampu : Drs. Indra Sakti, M.Pd

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4 1. Rahayu Tri Sugiarti (A1E017007) 2. Islah Khalifah (A1E017017) 3. Yunita Rahmani (A1E017027) 4. Elsha Nurmalen Putri (A1E017037) 5. Vivi Yuliantari (A1E017039) 6. Inas Zhafirah (A1E017045)

UNIVERSITAS BENGKULU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA 2019

Kata Pengantar Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan berkat, karunia, serta

kasih-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang fisika lingkungan

dengan judul “SUMBER DAYA ALAM TANAH, MINERAL DAN HUTAN)” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan kami juga berterima kasih kepada Bapak Drs. Indra Sakti, M.Pd selaku Dosen pengampu mata kuliah Fisika Lingkungan yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai fisika lingkungan terkhusus mengenai sumber daya alam. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang. Terimakasih.

Bengkulu, Februari 2019

Penyusun; Kelompok 4

3

DAFTAR ISI Kata Pengantar

iii

DAFTAR ISI

iv

BAB I PENDAHULUAN

1

A.

Latar belakang.........................................................................................................................1

B.

Rumusan Masalah...................................................................................................................2

C.

Tujuan.......................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

3

A.

Pengelolaan Sumber Daya Tanah...........................................................................................3

I.

Pengertian Tanah.....................................................................................................................3

II.

Aspek Konservasi Sumber Daya Tanah.............................................................................3

III.

Metode Dalam Konservasi Tanah.......................................................................................5

IV.

Faktor Yang Menentukan Harga Tanah............................................................................6

B.

Pengelolaan Sumber Daya Mineral........................................................................................7

I.

Pengertian Mineral..................................................................................................................7

II.

Proses Pembentukan Sumber Daya Mineral.....................................................................7

III.

Pemanfaatan Sumber Daya Mineral..................................................................................9

C.

Sumber Daya Alam Hutan....................................................................................................10

I.

Pengertian Hutan...................................................................................................................10

II.

Jenis Hutan.........................................................................................................................11

III.

Sumber Daya Hutan dan Permasalahannya....................................................................11

IV.

Strategi Kebijakan dan Penanggulangan Hutan.............................................................14

BAB III PENUTUP

15

Kesimpulan

15

4

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Bumi sampai saat ini telah menunjukkan kemampuannya untuk memberikan kehidupannya bagi makhluk penghuninya.Hal ini disebabkan terdapat sumber daya alam yang dapat digunakan manusia untuk memenuhi keperluan hidupnya. Dari sekian banyak sumber daya alam yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan yaitu sumber daya alam berupa makhluk hidup sumber daya alam biotik sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam berupa benda tak hidup sumber daya alam abiotik sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai sumber Daya Alam Tanah,Mineral dan hutan. maka hendaknya manusia bijaksana dalam penggunaan khususnya terhadap sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui karena jumlahnya terbatasmeskipun begtu manusia juga tidak boleh bertindak semena-mena terhadap sumber daya alam yang dapat diperbarui. Secara umum, Sumber Daya Alam adalah segala sesuatu yang bersumber dari alam untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber Daya Alam merupakan kekayaan alam baik itu benda mati maupun benda hidup yang berada di alam atau bumi yang bermanfaat bagi kita semua. Sumber daya tanah adalah sumber daya alam yang berasal dari komponen di bumi, yakni berupa hasil pelapukan batuan yang berguna untuk memenuhi kebutuhan manusia. Diantara kebutuhan manusia yang memerlukan peran dari tanah yakni kebutuhan akan pangan yang bisa diperoleh dari bercocok tanam di atas tanah. Selain itu, manusia juga membutuhkan lahan pemukiman, badan jalan sebagai transportasi dan hal- lain yang dibangun di atas tanah. Sumber daya mineral atau yang lebih dikenal dengan bahan galian mengandung arti bahan yang dijumpai di dalam baik berupa unsur kimia, mineral, bijih ataupun segala macam batuan.Berdasarkan bentuknya bahan galian dibedakan menjadi tiga yaitu bahan galian berbentuk padat (misalnya emas, perak dan gamping, 1

lempung dll), bahan galian berbentuk cair (misalnya minyak bumi, yodium dll), maupun bahan galian yang berbentuk gas (misalnya gas alam).Usaha pertambangan bahan galian merupakan semua usaha yang dilakukan oleh seseorang atau badan hukum/ badan usaha untuk mengambil bahan galian dengan tujuan untuk dimanfaatkan lebih lanjut bagi kepentingan manusia. Hutan adalah salah satu komponen lingkungan yang banyak member manfaat kepada kebutuhan hidup manusia. Kebutuhan akan bahan bakar, kayu-kayu untuk bangunan, sebagai pengantar tata air, stabilitator iklim, pendapatan Negara, penghasil oksigen, filter udara kotor, pengendali banjir dan isinya adalah macam-macam manfaat yang dapat di peroleh dari keberadaan hutan.

B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini: 1) Bagaimana pengelolaan sumber daya alam tanah? 2) Bagaimana pengelolaan sumber daya alam mineral? 3) Bagaimana pengelolaan sumber daya alam hutan? C. Tujuan 1) Untuk mengetahui dan memahami pengelolaan sumber daya alam tanah 2) Untuk mengetahui dan memahami pengelolaan sumber daya alam mineral 3) Untuk mengetahui dan memahami pengelolaan sumber daya alam hutan

2

BAB II PEMBAHASAN A. Pengelolaan Sumber Daya Tanah I. Pengertian Tanah Pedosfer atau tanah adalah lapisan kulit bumi yang tipis terletak di bagian paling atas permukaan bumi. Tanah merupakan suatu gejala alam permukaan daratan yang membentuk suatu zone dan biasa disebut pedosfer, tersusun atas bahan lepas berupa pecahan dan lapukan batuan bercampur dengan bahan organik (Notohadiprawiro, 1993). Dokuchaiev (1870) dalam E-dukasi.net mengatakan bahwa tanah adalah suatu benda fisis yang berdimensi tiga terdiri dari panjang, lebar, dan dalam yang merupakan bagian paling atas dari kulit bumi dan mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan bahan yang ada di bawahnya sebagai hasil kerja interaksi antara iklim, kegiatan oganisme, bahan induk dan relief selama waktu tertentu. ada lima faktor pembentuk tanah yaitu : iklim, organisme, bahan induk, relief (topografi) dan waktu. Iklim, organisme dan waktu adalah faktor pembentuk tanah yang aktif, sedangkan bahan induk dan relief merupakan penyedia bahan dan tempat dalam proses pembentukan tanah. Sumberdaya tanah merupakan sumberdaya alam yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia karena diperlukan dalam setiap kegiatan manusia, seperti untuk pertanian, daerah industri, daerah pemukiman, jalan untuk transportasi, daerah rekreasi atau daerah-daerah yang dipelihara kondisi alamnya untuk tujuan ilmu. Sitorus (2001) mendefinsikan sumberdaya lahan (land resources) sebagai lingkungan fisik terdiri dari iklim, relief, tanah, air dan vegetasi serta benda yang ada di atasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan lahan. Oleh karena itu sumberdaya lahan dapat dikatakan sebagai ekosistem karena adanya hubungan yang dinamis antara organisme yang ada di atas lahan tersebut dengan lingkungannya (Mather, 1986). II.

Aspek Konservasi Sumber Daya Tanah Konservasi dapat didefinisikan sebagai perlindungan, pengawetan dan pemeliharaan atau dengan kata lain menjaga sesuatu dalam keadaan selamat atau 3

aman. Jika diterapkan pada sumberdaya tanah definisi untuk konservasi adalah pengawetan sumber daya bumi tanpa mengurangi efisiensi. Klasifikasi sumberdaya tanah untuk tujuan konservasi adalah : 1) Sumber daya tanah yang dapat diperbaharui (Flow resources). Yaitu sumber daya tanah yang sifatnya terus menerus ada atau dapat diperbaharui, misalnya sumber daya seperti air.Walaupun tidak dipakai atau sebaliknya dipakai terus menerus sumberdaya ini selalu tersedia,tetapi kita harus menggunakan sebagaimana mestinya, karena kesalahan dalam menggunakan sumber daya tersebut akan merugikan kita, misalnya terjadi pencemaran. 2) Sumberdaya tanah yang tidak dapat diperbaharui. Yaitu sumberdaya tanah yang mempunyai sifat dimana total fisiknya tetap dan tidak dapat diperbaharui atau diolah ulang. Sebagai contoh : logam, mineral tanah atau bijih-bijih mineral seperti uranium dan mangaan, batubara, batu-batuan, pasir dan minyak tanah.Batubara, minyak tanah dan gas alam dapat dicarikan gantinya dalam waktu yang panjang, tetapi kita tidak dapat mengharapkan adanya kenaikan kuantitas fisik total dari sumber daya tersebut dalam waktu yang dekat.Sumber daya tanah yang tidak dapat diperbaharui ini dibagi lagi menjadi dua yaitu : sumber daya yang habis terpakai seperti batu bara dan mineral dan sumber daya yang bisa didaur ulang seperti logam. 3) Sumber daya tanah yang mempunyai sifat dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui. Sumberdaya-sumberdaya ini mempunyai sifat seperti flow resources yaitu bahwa mereka dapat digantikan sepanjang waktu, pemeliharaan ditujukan untuk penyelamatan, untuk keperluan penggunaan sumberdaya yang tersedia bagi generasigenerasi yang akan datang.Pada waktu tertentu sumberdaya tersebut dapat juga dianggap sebagai sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, yaitu dimana mereka dapat menjadi sangat berkurang pertumbuhannya karena pemakaian yang habishabisan atau pemakaian yang tidak memandang akibatnya.Sumberdaya ini meliputi tanam-tanaman, hutan, padang pengembaraan dan padang rumput.

4

Menurut Arsyad , criteria klasifikasi tanah terdapat 8 kelas tanah, yaitu sebagai berikut :

Kelas Tanah Kelas I

Keterangan Tanah yang sesuai untuk penggunaan pertanian tanpa memerlukan tindakan konsevasi tanah yang khusus. Termasuk didalamnya adalah tanah yang datar,solum tanah dalam,bertekstur halus atau sedang,mudah

Tanah Kelas II

diolah dan resfonsif terhadap pemupukan. Tanah yang sesuai untuk segala jenis penggunaan pertanian dengan sedikit

Tanah Kelas III

hambatan

dan

ancaman

kerusakan.

Tanahnya

belereng

landai,solum tanah dalam dan bertekstur halus sampai agak halus. Tanah yang sesuai untuk segala jenis penggunaan pertanian dengan hambatan dan ancaman kerusakan tanah lebih besar daripada kelas II

Tanah Kelas IV

sehingga memrelukan tindakan konsevasi tanah yang khusus. Tanah yang sesuai untuk segala jenis penggunaan pertanian dengan hambatan dan ancaman kerusakan tanah yamg lebih besar daripada tanah kelas III ,sehingga memerlukan tindakan konservasi yang lebih berat dan waktu pengggunaannya untuk tanaman semusim.Tanh ini

Tanah Kelas V

terletak pada kemiringan 15-30% Tanah yang tidak sesuai untuk digarap bagi tanaman semusim, tetapi lebih sesuai untuk ditanami tanaman untuk makanan ternak secara

Tanah Kelas VI

permanen dihutankan. Tanah yang tidak sesuai untuk digarap bagi tanaman semusim karena

Tanah

Kelas

letaknya pada lereng yang agak curam (30-45%). Tanah yang sama sekali tidak sesuai untuk digarap bagi tanman

VII Tanah

Kelas

semusim, tetapi lebih baik untuk ditanami vegetasi permanen Tanah yang tidak sesuai untuk usaha produksi pertanian dan harus

VIII

III.

dibiarkan pada keadaan alami atau di bawah vegetasi alam.

Metode Dalam Konservasi Tanah Ada 2 metode atau cara popular yang digunakan dalam melakukan konservasi tanah yakni: 1) Metode Vegetatif Metode vegetative dapat dilakukan dengan cara penghutanan atau penghijauan penanaman dengan rumput makanan ternak,penanaman dengan tanaman penutup tanah permanen dan pergiliran tanaman dengan tanaman pupuk 5

hijau.Fungsinya untuk melindungi tanah terhadap daya perusak aliran air di atas permukaan tanah,dan memeperbaiki kapasitas inflitrasi air ke dalam tanah. 2) Metode mekanik Metode mekanik dapat dilakukan dengan cara pengolahan lahan secara kountur ,pembuatan teras,perbaikan drainase dan pembangunan irigasi ,pembuatan waduk dan dam penghambat ,corak unggul dan lain-lain. Metode konservasi tanah ini berfungsi untuk memperlambat aliran permukaan serta untuk menampung dan menyalurkan air permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak IV.

Faktor Yang Menentukan Harga Tanah Nilai atau harga sebidang tanah ditunjukkan oleh aliran penerimaaan bersih di masa yang akan datang,dan bukan penerimaan saat ini atau masa lampau. Jadi factor penentu harga tanah adalah :

1) Kegunaan dan kepuasaan (Utility) Kegunaan dan kepuasaan adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan jasa atau memenuhi kebutuhan.Kemampuan untuk memberikan kepuasaan ini harus dimiliki oleh suatu benda agar ia memiliki nilai 2) Kelangkaan (scarcity) Kelangkaan

merupakan

konsep

yang

sifatnya

relative

dan

harus

dipertimbangkan dalam hubungannya dengan permintaan dan penawaran serta penggunaan alternative dari suatu benda. 3) Permintaan Permintaan merupakan konsep ekonomi yang menunjukkan tidak hanya kebutuhan, tetapi juga adanya kekuataan financial untuk memenuhi kebutuhan tersebut. 4) Transferability Transferability merupakan konsep keabsahan (legal concept) yang harus dipertimbangkan dalam menentukan harga suatu barang ,khususnya tanah. 6

B. Pengelolaan Sumber Daya Mineral I. Pengertian Mineral Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral.Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk).Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineral mineralogi. Menurut jenisnya kekayaan alam yang bisa dikelompokkan menjadi 2 sumber daya mineral: mineral energi (minyak dan gas bumi serta panas bumi) dan mineral bahan

galian

logam/non-logam/industri

(pasir

timah,

sulfur,

fosfat,

mika,

belerang,fluorit, felspar, ziolit dan diatomea). Dengan itu sumber daya mineral dan energi yang pada umumnya bersifat unrenewable sehingga setiap saat selalu berkurang jumlahnya. Sumber daya mineral atau yang lebih dikenal dengan bahan galian mengandung arti bahan yang dijumpai di dalam baik berupa unsur kimia, mineral, bijih ataupun segala macam batuan.Berdasarkan bentuknya bahan galian dibedakan menjadi tiga yaitu bahan galian berbentuk padat (misalnya emas, perak dan gamping, lempung dll), bahan galian berbentuk cair (misalnya minyak bumi, yodium dll), maupun bahan galian yang berbentuk gas (misalnya gas alam).Usaha pertambangan bahan galian merupakan semua usaha yang dilakukan oleh seseorang atau badan hukum/ badan usaha untuk mengambil bahan galian dengan tujuan untuk dimanfaatkan lebih lanjut bagi kepentingan manusia.

II.

Proses Pembentukan Sumber Daya Mineral Bahan

galian

merupakan

sumber

daya

alam

yang

tidak

dapat

diperbaharui.Dimana jumlahnya yang sangat terbatas dan juga pembentukan serta 7

pemulihannya memakan waktu yang cukup lama bahkan dapat menelan waktu hingga jutaan tahun lamanya.Untuk itulah dalam pemanfaatannya kita harus mampu menggunakannya seefektif dan seefisien mungkin. Endapan mineral yang berasal dari kegiatan magma atau proses pembentukan endapan mineral dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu proses internal dan proses eksternal atau eksogen. Dipengaruhi oleh faktor endogen disebut dengan endapan mineral primer.Sedangkan endapan mineral yang dipengaruhi faktor eksogen disebut dengan endapan sekunder, membentuk endapan plaser, residual, supergene enrichment, evaporasi, mineral-energi (minyak, gas bumi, dan batubara. Proses pembentukan beberapa bahan galian/barang tambang diantaranya: a) Minyak bumi Proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu jutaan tahun. Minyak bumi berasal dari mikroplankton yang terdapat di danau, teluk, rawa, dan laut yang dangkal.Sesudah mati, mikroplankton berjatuhan dan mengendap di dasar-dasar kemudian bercampur dengan lumpur sapropelium. Tekanan dari lapisan-lapisan atas dan pengaruh magma yang mengakibatkan terjadinya proses destilasi yang menghasilkan minyak bumi. b) Gas Alam Gas alam merupakan campuran beberapa hidro karbon dengan kadar karbon yang kecil, terutama metan, propan dan butan yang digunakan sebagi bahan bakar. Terdapat dua macam gas alam cair yang diperdagangkan yaitu Liquified Natural atau gas alam cair (LNG) dan Gas Liquified Petroleum Gas atau gas minyak bumi cair (LPG), dipasarkan dengan nama elpiji dengan tabung gas. Elpiji ini yang digunakan untuk bahan bakar kompor gas dan pemanas lainnya. c) Batubara Proses biokimia adalah proses pembentukan batu bara yang dilakukan oleh bakteri anaerob sehingga sisa-sisa tumbuhan yang menjadi keras karena beratnya sendiri, tidak ada kenaikan suhu dan tekana. Proses ini menyebabkan tumbuh-tumbuhan menjadi gambut (turf). Proses metamorfosis merupakan proses yang terjadi karena pengaruh tekanan dan suhu yang tinggi dan berlangsung lama. Dan proses ini tidak ada bakteri lagi. d) Timah 8

Timah dapat dibedakan menjadi dua yaitu timah primer dan timah sekunder (

alluvial). Timah primer merupakan timah yang mengendap

pertama kali pada batuan granit, sedangkan timah sekunder adalah timah yang sudah berpindah dari tempat asalnya akibat proses pelapukan dan erosi. e) Nikel Nikel terbentuk karena proses pelapukan dan pencucian oleh air hujan pada batuan peridotit yang massif. Hasil pelapukan kemudian teronggok di permukaan sebagai mineral-mineral.Mineral ini mengandung nikel. f) Emas dan perak Emas dan perak merupakan logam mulia. Pertambangan emas dan perak di Indonesia dilakukan dengan cara pertambangan secara terbuka, dan mengeruk/mendulang pasir/lumpur sungai yang mengandung emas.

III.

Pemanfaatan Sumber Daya Mineral Seiring dengan perkembangan zaman yang disertai dengan perkembangan

tekhnologi yang semakin canggih. Dimana, manusia dituntut untuk selalu menyesuaikan diri terhadap setiap perubahan yang ada.Hal itupun yang sekiranya membawa dampak terhadap inovasi demi inovasi yang bermunculan saat ini.Begitupun halnya dengan sumber daya mineral yang pemanfaatannya memiliki peran yang sangat sentral bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Dibawah ini pemanfaatan hasil tambang sebagai berikut: a) Minyak bumi Minyak bumi ini setelah diolah dihasilkan minyak gas (avigas), bensol (avtur), gasoline (bensin, premium dan super 98), karosin (minyak tanah dan minyak lampu), minyak solar, diesel dan minyak bakar, vaselin dan paraffin (untuk industry batik dan korek api) dan aspal. Hasil olahan tersebut dapat digunakan untuk penerangan rumah, tenaga penggerak dan mesin pabrik, bahan bakar kendaraan bermotor, bahan bakar pesawat terbang dan pemanfaatan lainnya. b) Gas alam Gas alam ini biasanya digunakan untuk bahan bakar rumah tangga dan keperluan industri lainnya. c) Batu bara

9

Batu bara biasanya digunakan sebagai bahan bakar pemberi tenaga dan bahan mentah cat, obat-obatan, wangi-wangian dan bahan bakar peledak. d) Timah Timah sebagai bahan untuk membuat pipa ledeng, logam patri dan kawat telepon. e) Nikel Nikel dapat digunakan untuk bahan campuran dalam industry besi baja agar kuat dan tahan karat. C. Sumber Daya Alam Hutan I. Pengertian Hutan Hutan adalah salah satu komponen lingkungan yang banyak member manfaat kepada kebutuhan hidup manusia. Kebutuhan akan bahan bakar, kayu-kayu untuk bangunan, sebagai pengantar tata air, stabilitator iklim, pendapatan Negara, penghasil oksigen, filter udara kotor, pengendali banjir dan isinya adalah macam-macam manfaat yang dapat di peroleh dari keberadaan hutan. Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam terpenting yang perlu mendapatkan perhatian khusus, mengingat hutan adalah kekayaan alam yang dikuasai oleh negara sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945, bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung

di

dalamnya

dikuasai

oleh

Negara

dan

dipergunakan

untuk

sebesarbesarnya untuk kemakmuran rakyat. Hutan secara konsepsional yuridis dirumuskan di dalam Pasal 1 Ayat (1) Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Menurut Undang-undang tersebut, Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungan, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Dari definisi hutan yang disebutkan, terdapat unsur-unsur yang meliputi : 1. Suatu kesatuan ekosistem 2. Berupa hamparan lahan 3. Berisi sumberdaya alam hayati beserta alam lingkungannya yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. 4. Mampu memberi manfaat secara lestari.

II.

Jenis Hutan 10

Pemerintah menetapkan hutan berdasarkan fungsi pokok sebagai berikut: 1. Hutan Konservasi Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Kawasan hutan suaka alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang

mempunyai

fungsi

pokok

sebagai

kawasan

pengawetan

keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan. Hutan konservasi terdiri dari :  kawasan hutan suaka alam,  kawasan hutan pelestarian alam, dan  taman buru. 2. Hutan Produksi Adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan. 3. Hutan Lindung Adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah. III.

Sumber Daya Hutan dan Permasalahannya Kondisi hutan-hutan di Indonesia saat ini dalam keadaan krisis. Banyak

tumbuhan dan binatang yang hidup di dalamnya terancam punah. Selain itu, masih banyak manusia dan kebudayaan yang menggantungkan hidupnya dari hutan juga ikut terancam. Tapi tidak semuanya merupakan kabar buruk. Banjir yang terjadi di beberapa tempat di Indonesia akibat kerusakan hutan. Banjir hanya salah satu akibat dari kerusakan hutan yang berdampak pada lingkungan hidup. Tidak hanya banjir pada musim hujan, bahaya kekeringan terjadi ketika musim kemarau datang. Bila hutan masih terjaga dengan baik memiliki pohon-pohon yang rimbun, hutan dapat menyerap air ketika hujan datang dan menyimpannya dalam tanah di celah-celah perakaran, kemudian melepaskannya secara perlahan melalui daerah aliran sungai

11

Hutan mengontrol fluktuasi debit air pada sungai sehingga pada saat musim hujan tidak meluap dan pada saat musim kemarau tidak kering. Di sini hutan berfungsi sebagai pengatur hidro-orologis bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Selain banjir dan kekeringan, masih banyak lagi dampak negatif dari kerusakan hutan. Kerusakan lingkunganhutan seperti ini merupakan kerusakan akibat ulah manusia yang menebang pohon pada daerah hulu sungai bahkan pembukaan hutan yang dikonversi dalam bentuk penggunaan lain.

Gambar. Kerusakan Hutan akibat Ulah Manusia

Terganggunya sistem hidro-orologis akibat kerusakan hutan. Banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau merupakan salah satu contoh dari tidak berfungsinya hutan untuk menjaga tata air. Air hujan yang jatuh tidak dapat diserap dengan baik oleh tanah, laju aliran permukaan atau runoff begitu besar. Air Hujan yang jatuh langsung mengalir ke laut membawa berbagai sedimen dan partikel hasil dari erosi permukaan. Terjadinya banjir bandang dimana-mana yang menimbulkan kerugian harta maupun nyawa. Masyarakat yang terkena dampaknya kehilangan harta benda dan rumah tempat mereka berteduh akibat terbawa banjir bandang, bahkan ditambah kerugian jiwa yang tak ternilai harganya. Pengertian dan definisi dari kerusakan hutan adalah berkurangnya luasan areal hutan karena kerusakan ekosistem hutan yang sering disebutdegradasi hutan ditambah juga penggundulan dan alih fungsi lahan hutan atau istilahnya deforestasi. Studi CIFOR (International Forestry Research) menelaah tentang penyebab perubahan tutupan hutan yang terdiri dariperladangan berpindah, perambahan hutan, transmigrasi, pertambangan, perkebunan, hutan tanaman, pembalakan dan industri 12

perkayuan. Selain itu kegiatan illegal logging yang dilakukan oleh kelompok profesional atau penyelundup yang didukung secara illegal oleh oknum-oknum. Pembukaan areal hutan untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit ditunding sebagai salah

satu

penyebab

kerusakan

hutan.

Hutan

yang

didalamnya

terdapat

beranekaragam jenis pohon dirubah menjadi tanaman monokultur, menyebabkan hilangnya biodiversitas dan keseimbangan ekologis di areal tersebut. Beberapa jenis satwa yang menjadikan hutan tersebut sebagai habitatnya akan berpindah mencari tempat hidup yang lebih sesuai. Pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit pada areal hutan tropis merupakan salah satu pemicu terjadinya kebakaran hutan dan berdampak negatif terhadap emisi gas rumah kaca. Hasil Penelitian terakhir dari CIFOR mengungkapkan beberapa dampak negatif dari perubahan penggunaan lahan untuk produksi bahan bakar nabati atau biofuel. Pembangunan perkebunan kelapa sawit pada lahan gambut, menyebabkan emisi karbon yang dihasilkan dari konversi lahan memerlukan waktu ratusan tahun untuk proses pemulihan seperti sedia kala. Data kerusakan hutan di Indonesia masih simpang siur, ini akibat perbedaan persepsi dan kepentingan dalam mengungkapkan data tentang kerusakan hutan. Laju deforestasi di Indonesia menurut perkiraan World Bank antara 700.000 sampai 1.200.000 ha per tahun, dimana deforestasi oleh peladang berpindah ditaksir mencapai separuhnya. Namun World Bank mengakui bahwa taksiran laju deforestasi didasarkan pada data yang lemah. Sedangkan menurut FAO, menyebutkan laju kerusakan hutan di Indonesia mencapai 1.315.000 ha per tahun atau setiap tahunnya luas areal hutan berkurang sebesar satu persen (1%). Berbagai LSM pedulilingkungan mengungkapkan kerusakan hutan mencapai 1.600.000 – 2.000.000 ha per tahun dan lebih tinggi lagi data yang diungkapkan oleh Greenpeace, bahwa kerusakan hutan di Indonesia mencapai 3.800.000 ha per tahun yang sebagian besar adalah penebangan liar atau illegal logging. Sedangkan ada ahli kehutanan yang mengungkapkan laju kerusakan hutan di Indonesia adalah 1.080.000 ha per tahun.

IV.

Strategi Kebijakan dan Penanggulangan Hutan

13

Dalam rangka memulihkan kembali kerusakan hutan, pemerintah daerah tealah melakukan berbagai macam upaya kea rah itu. Adapun langkah yang telah dilakukan adalah: 1) Kerjasama dengan instansi terkait seperti dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM), kopotren, tokoh masyarakat untuk memfasilitasi terbangunnya kerjasama dalam rangka menghentikan perambahan hutan. 2) Melakukan reboisasi pada lahan yang dirambah, dengan jenis tanaman yang sesuai dengan kelas kerusakan dan apabila tingkat kerusakannya ringan bisa dilakukan dengan penyulaman dengan tanaman sejenis. 3) Membatasi jumlah penebangan. 4) Menikut sertakan masyarakat sekitar hutan dalam pelaksanaan penanaman secara tumpang sari. 5) Melakuan pembutan dan penyuluhan kepada masyarakat sekitar hutan tentang manfaat hutan baik secara langsung maupun tidak langsung. 6) Penegakan hukum. 7) Pemberdayaan masyarakat sekitar hutan dengan cara member dana untuk modal usaha, mengarahkan bentuk usaha kearah usaha di luar usaha pertanian seperti ke usaha peternakan dan pembinaan koperasi. Semua hal tersebut focus sasarannya untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan mereka. 8) Menawarkan transmigrasi.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dalam makalah kami ini yaitu :

14

1. Sumber daya tanah merupakan sumberdaya alam yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia karena diperlukan dalam setiap kegiatan manusia, seperti untuk pertanian, daerah industri, daerah pemukiman, jalan untuk transportasi, daerah rekreasi atau daerah-daerah yang dipelihara kondisi alamnya untuk tujuan ilmiah. 2. Sumber daya mineral atau yang lebih dikenal dengan bahan galian mengandung arti bahan yang dijumpai di dalam baik berupa unsur kimia, mineral, bijih ataupun segala macam batuan.Berdasarkan bentuknya bahan galian dibedakan menjadi tiga yaitu bahan galian berbentuk padat (misalnya emas, perak dan gamping, lempung dll), bahan galian berbentuk cair (misalnya minyak bumi, yodium dll), maupun bahan galian yang berbentuk gas (misalnya gas alam).Usaha pertambangan bahan galian merupakan semua usaha yang dilakukan oleh seseorang atau badan hukum/ badan usaha untuk mengambil bahan galian dengan tujuan untuk dimanfaatkan lebih lanjut bagi kepentingan manusia. 3. Hutan adalah salah satu komponen lingkungan yang banyak member manfaat kepada kebutuhan hidup manusia. Kebutuhan akan bahan bakar, kayu-kayu untuk bangunan, sebagai pengantar tata air, stabilitator iklim, pendapatan Negara, penghasil oksigen, filter udara kotor, pengendali banjir dan isinya adalah macam-macam manfaat yang dapat di peroleh dari keberadaan hutan. Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam terpenting yang perlu mendapatkan perhatian khusus, mengingat hutan adalah kekayaan alam yang dikuasai oleh negara sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945, bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesarbesarnya untuk kemakmuran rakyat.

15

DAFTAR PUSTAKA

Pustekkom. 2005. Jenis-jenis Tanah di Indonesia. http://www.e dukasi.net/mol/mo_full.php? moid=98&fname=geo107_25.html. (Diakses pada 6 februari 2019) Suparmoko,M. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Yogyakarta,2008. Wikipedia. 2015. Mineral. https://id.wikipedia.org/wiki/Mineral. (Diakses pada 6 Februari 2019) Laksono, dkk. 2017. Strategi dan manajemen sumber daya hutan. https://www.academia.edu/31816557/MAKALAH_STRATEGI_MANAJEMEN_SUMB ER_DAYA_HUTAN. (Diakses pada 6 februari 2019)

16

Related Documents

Fisling
July 2020 17
Tugas Pkn Individu Fixdocx
October 2019 113
Makalah
June 2020 40

More Documents from ""