MAKALAH BAHASA INDONESIA FILOSOFI SENI DAN KEINDAHAN DOSEN PEMBIMBING:
KELOMPOK 10: ARIF KHARISMAWAN
(D091171302)
MUH. NUR AKBAR
(D091171510)
AINUR ROFIQ
(D091171512)
MUH. ADITYA DWI SYANDHY
(D091171303)
ABRAHAM IVERSON R.
(D091171511)
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia ini tepat pada waktunya. Makalah Bahasa Indonesia ini disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan Bahasa Indonesia. Makalah ini membahas mengenai Sejarah, Fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen atas segala arahan dan bimbingan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Kami juga mengucapkan terima kasih pada kelompok 10 atas kerja samanya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Kami berharap makalah ini dapat memberi manfaat kepada pembaca dan kepada kami sendiri. Kami menyadari, bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan kemampuan dari kami. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca guna menyempurnakan makalah ini.
Gowa, 13 November 2017
Penyusun 2
DAFTAR ISI Halaman Judul.............................................................................................................................................. 1 Kata Pengantar............................................................................................................................................. 2 Daftar Isi........................................................................................................................................................3 Bab I Pendahuluan........................................................................................................................................4 1.1 Latar Belakang............................................................................................................................4 1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................4 1.3 Tujuan.............................................................................................................................……......4 Bab II Pembahasan.......................................................................................................................................5 2.1 Pengertian seni dan keindahan..................................................................................................5 2.2 Hubungan Seni dan Keindahan..................................................................................................5 2.3 Filsafat Seni………..……………………….………………………………………………………………………………………..6 2.4 Seni Murni…………………………………………………………………………………………………………………………….7 2.5 Seni Untuk Seni…………………………………………………………………………………………………………………….7 Bab III Penutup...........................................................................................................................................7 3.1 Kesimpulan................................................................................................................................7 Daftar Pustaka............................................................................................................................................8
3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keindahan (beautya) mengisi beragam dunia mulai dari mikrokosmos sampai pada makrokosmos. Tema "Kosmo" mengandung pengertian tertib sebagai lawan kata "chaos". R.E. Brennan (1959) menyatakan bahwa seni keindahan itu berada pada ketertibannya, pada pesona susunan dari seluruh bagiannya, dan pada sifat kegenapannya. Keindahan itu berada pada deburan ombak yang memecah, berada pada gemerciknya air mengalir, berada pada kelap kelipnya bintang dan contoh-contoh lain yang tidak terhingga banyaknya. Sejumlah contoh keindahan di dalam alam dan budaya kehidupan dan penghidupan masyarakat itu membekas dalam diri seniman. Timbullah proses peniruan alam dalam dirinya, dan dalam rangka berkomunikasi dengan sesamanya, maka terciptalah seni lukis, seni pahat, seni sastra, seni musik, dan sejumlah seni lainnya. setiap seni menyampaikan pesan (encoding) dengan masing-masing cara sesuai dengan karakteristiknya. Ada penikmat yang dapat membaca pesan itu dan ada yang belum, tergantung pada kepekaan seni dan keindahan didalam dirinya.
1.2 Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5.
Apa pengertian seni dan keindahan? Apa hubungan seni dan keindahan? Apa itu filsafat seni? Apa itu seni murni? Apa itu seni untuk seni?
1.3 Tujuan 1. 2. 3. 4. 5.
Mengetahui pengertian dari seni dan keindahan. Mengetahui hubungan seni dan keindahan. Mengetahui filsafat seni. Mengetahui pengertian dari seni murni. Mengetahui istilah seni untuk seni.
4
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Seni dan Keindahan Menurut Herbert Read dalam bukunya The Meaning of Art (1959) menjelaskan bahwa “seni merupakan usaha manusia dalam menciptakan karya seni yang bersifat menyenangkan berdasarkan kepekaan perasaan dan kemampuan dalam menyatukan berbagai unsur seni untuk menciptakan keharmonisan sebagai hasil akhir dari proses penciptaan karya seni.” Menurut Herbert Read, seni haruslah diawali dengan anggapan bahwa manusia memberi reaksi terhadap unsur garis, bidang, ruang, dan sifat permukaan benda/tekstur. Ini kemudian dilanjutkan dengan kemampuan menciptakan komposisi yang selaras dari penataan bentuk yang akhirnya dapat menimbulkan perasaan senang pada diri manusia dan memungkinkan kemampuan menangkap makna komposisi dari setiap unsur seni rupa. Hal tersebut karena setiap manusia memiliki kepekaan akan rasa keindahan/sense of beauty. Menurut Suzanne K. Langer melalui bukunya yang berjudul Principle of Art (1974) menyatakan seni sebagai simbol perasaan. Seni merupakan kreasi dari bentuk simbol perasaan manusia yang mengalami tranformasi bersifat universal dari pengalaman bukan merupakan pikiran semata. Dengan memahami makna seni, seseorang dapat memahami konsep sebagai gagasan dalam proses penciptaan karya seni berdasarkan kepekaan estetika dan didukung dengan penggunaan media maupun penggarapan teknik. Pada akhirnya terciptalah karya seni yang diharapkan. Menurut para filosofer dunia:
Ki Hajar Dewantara: Seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan & sifat indah, sehingga dapat menggerakan jiwa perasaan manusia. Plato & Rousseau: Mengemukakan pendapatnya mengenai seni, dan menjabarkan bahwa seni merupakan hasil peniruan alam dengan segala seginya. Aristoteles: Seni merupakan peniruan terhadap alam tetapi sifatnya harus ideal.
2.2 Hubungan Seni dan Keindahan Keindahan selalu berhubungan dengan seni tetapi seni tidak selalu hanya menampilkan tentang keindahan walaupun dalam prosesnya ada tahap-tahap yang bisa disebut sebuah keindahan. Seorang seniman kadang tidak bisa menyampaikan hasil karya yang indah tetapi dalam pembuatan karya seni selalu ada pesan yang ingin dia sampaikan dan dalam proses pembuatan karya seninya mungkin dia sudah melewati pengalaman keindahan. Sebagai contoh dia membuat karya seni dengan pesan “betapa sedihnya perpisahan karena kematian”. Di sini kita sepakat 5
bahwa perpisahan karena kematian bukanlah sesuatu yang indah, tetapi dengan tehnik dan kemampuan pengelolaan pengalaman hidupnya maka dia bisa membuat atau menyampaikan pesan itu menjadi sesuatu yang indah karena dia mampu mengelola pengalaman yang sudah dia lalui. Jadi intinya dalam seni harus ada suatu keindahan meskipun tidak semua keindahan bisa dikatakan seni. Tanpa mengesampingkan teori seni yang lain karena menurut penulis teori-teori seni saling melengkapai tetapi teori seni yang paling memuaskan adalah “teori pengungkapan”. Benedetto Groce dengan teorinya yang mengatakan bahwa Seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan. Ekspresi sama dengan intuisi, dan intuisi menghasilkan imaji-imaji dari realitas. Karena mengungkapan sama dengan memiliki imaji, maka intuisi menjadi suatu unitas yang tanpa membedakan antara persepsi dari realitas dan persepsi dari image. Dari teori ini pertama sudah menjelaskan bahwa sebelum terjadi proses penciptaan karya seni maka harus didahului dulu dengan adanya tahap pengalaman keindahan. Tanpa tahap ini tidak akan ada kesan-kesan yang nanti dalam proses selanjutnya harus diungkapkan dengan baik. Proses pengungkapan ini terkadang mengesampingkan pengtahuan konseptual tetapi cenderung dipengaruhi pengetahuan imajinasi/intuitif. Sehingga dengan kata seni lebih besar dipengaruhi oleh kejiwaan manusia. Teori kedua dari Leo Tolstoy yang mengatakan seni adalah kegiatan manusia yang sadar dengan perantara dengan perantara tanda-tanda lahiriah tertentu mengungkakan perasaan-perasaan yang telah dihayatinya kepada orang lain agar terjangkit perasaan-perasaaan itu dan juga mengalaminya. Di sini jelas diungkapkan bahwa kegiatan manusia harus dilakukan secara sadar karena tidak mungkin seseorang yang tidak mampu menguasai dengan baik kesadarannya bisa mengelola pengalaman keindahannya menjadi suatu ungkapan seni. Dengan kesadaran yang baik pula seseorang bisa menemukan/memutuskan tanda-tanda seperti apa yang harus dipakai untuk mengungkapakan pengalaman yang telah dihayatinya agar orang lain bisa mendapatkan pengalaman keindahan yang sama ketika menikmati tanda-tanda tersebut. Dari kedua filsuf ini yang semua teorinya mengacu pada pengungkapan sudah bisa memenuhi kaidah-kaidah yang ada dalam seni meskipun perlu digaris bawahi bahwa tidak semua hasil pengungkapan adalah seni. Selain itu teori ini bisa mengakomodir kaidah-kaidah seni dibandingkan dengan teori yang lain, bahkan teori ini bisa mencakup juga perspektif bahwa seni adalah mimesis (Plato).
2.3 Filsafat Seni Filsafat seni bersangkutan dengan masalah-masalah konseptual yang muncul dari pengertian kita tentang seni. Pertanyaan-pertanyaan seperti berikut ini diajukan dalam filsafat seni: Bagaimana seni didefinisikan? Apa yang membuat karya seni itu indah, menarik, jelek? Bagaimana kita 6
menanggapi sebuah karya seni? Apakah ungkapan artistik merupakan bentuk ungkapan yang unik? Apakah seni menyingkapkan kebenaran tentang segala sesuatu? Mengapa manusia menciptakan karya-karya seni?
2.4 Seni murni Seni yang berfungsi pokok untuk menghasilkan pengalaman estetis tentang suatu keindahan tanpa memperhatikan apa manfaat atau kegunaan ekonomis atau praktis yang mungkin dihasilkannya. Yang umum berbeda dengan seni murni dapat disebut seni mekanis atau seni bermanfaat. Yang terakhir ini mengacu pada produk-produk yang mempunyai kegunaan praktis tertentu (seperti: kursi, mobil, rumah, dan payung) yang dapat dibuat dengan tetap memperhatikan sifat-sifat estetis namun terutama ditunjukan demi fungsi yang tidak estetis.
2.5 Seni Untuk Seni Seni untuk seni” adalah prinsip estetis yang menyatakanbahwa seni memiliki tujuan pada dirinya sendiri dan sifat mutlak. Prinsip ini bertumpu pada pemisahan seni dari kehidupan masyarakat. Prinsip ini tersebar dalam abad ke-19 dan abad ke-20. Tujuan seni adalah mencari kepenuhan kepuasan estetis murni yang mana menentang realisme yang dianut oleh kaum estetikawan pada saat itu. Semua ini menimbulkan kesan dan klaim bahwa seniman “bebas” dari masyarakat dan tidak memikul tanggung jawab terhadap bangsa; katakanlah, semacam kecenderungan pada individualisme dan subjektivisme ekstrem.
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Keindahan pada dasarnya merupakan kualitas pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu. Kualitas yang paling sering disebut yaitu kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance), dan pertentangan (contrast). Rumusan keindahan yang paling sederhana adalah kesatuan hubungan bentuk-bentuk yang ada diantara kesadaran persepsi yang memberikan kesenangan.
7
Daftar Pustaka https://ilmuseni.com/dasar-seni/perbedaan-seni-dan-keindahan https://jejakperupa.wordpress.com/2016/06/09/filsafat-seni-sebagai-ekspresi-dan-hubungannyadengan-keindahan/ http://pagarpengetahuan.blogspot.com/2016/06/filosofi-seni-dan-keindahan.html http://mentarib1ru.blogspot.co.id/2012/04/seni-dan-keindahan.html https://www.inspirasi.co/tamambashori/21737_seni-keindahan http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://arti-definisi-pengertian.info/filsafatseni/
8