Makalah Fauna Flora Dan Hutan Di Kalimantan (ilham).docx

  • Uploaded by: ilham Fasya
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Fauna Flora Dan Hutan Di Kalimantan (ilham).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,433
  • Pages: 5
I.

Flora dan Fauna di Kalimantan

Kalimantan terkenal akan kekayaan alamnya, selain faunanya yang beragam dan beberapa tidak bisa ditemukan di tempat lainnya, flora atau tumbuhannya pun tidak bisa dihitung menggunakan jari karena sangat banyak dan beragam. Hal ini disebabkan oleh Indonesia yang memiliki iklim tropis dan curah hujan yang cukup tinggi. Sehingga tumbuhan bisa tumbuh dengan subur karena matahari yang cukup dan intensitas hujan atau air yang banyak. Berikut beberapa flora endemic yang terdapat di Kalimantan 1.

Buah Ihau Buah Ihau merupakan salah satu tumbuhan asli Kalimantan yang banyak disukai masyarakat. Termasuk tumbuhan buah-buahan, Ihau mirip sekali dengan kelengkeng. Namun bijinya berukuran lebih besar dengan kulit lebih bergelombang. Sedangkan kelengkeng memiliki kulit berwarna coklat dan teksturnya mulus. Pohon Ihau banyak ditemukan di hutan Kalimantan dengan penampilan pohon yang besar dan juga kokoh atau tinggi.

2.

Pohon Bertan Bertan merupakan salah satu tumbuhan endemik Kalimantan yang terkenal karena ukurannya yang besar, selain itu pohon ini bisa tumbuh membesar dan tingginya mencapai 20 meter. Sedangkan di bagian batangnya penuh dengan duri dan terdapat bunga yang ada di ujung batang yang lurus hingga mencapai 4 meter. Jika sekilas anda mungkin melihatnya seperti pohon palem, namun beberapa orang merasa bahwa pohon ini jauh lebih besar.

3.

Mangga Kesturi Mangga kesturi menjadi maskot Kalimantan yang masih dicoba untuk dilestarikan karena hampir punah dan bahkan sudah sulit tumbuh di habitat yang aslinya. Mangga ini sudah tidak bisa ditemukan di tempat liar karena habitatnya dirusak.

4.

Pohon Kapur Pohon Kapur, dimana pohon ini merupakan penghasil kapur barus yang termasuk tumbuhan berstatus langka. Pohon kapur sangat besar dengan ukuran yang 60 meter, sedangkan untuk diameter batangnya sendiri mulai dari 70 cm bahkan 150 meter. Selain itu kulit pohon berwarna coklat dan beberapa ada yang coklat kemerahan, dimana batangnya mengeluarkan kapur yang tajam jika anda memotongnya. Pohon ini bisa ditemukan hanya di Kalimantan dan beberapa di area Serawak.

Hewan endemik adalah hewan yang hanya ditemukan pada suatu daerah atau wilayah dan tidak ditemukan pada wilayah lain. Kali ini kita akan membahas tentang hewan endemik dari Pulau Kalimantan. Berikut adalah hewan endemik Pulau Kalimantan 1. Kucing Merah Kucing merah (Pardofelis badia) adalah jenis kucing liar endemik dari kalimantan yang habitatnya bisa ditemukan hampir di semua bagian wilayah Kalimantan. Kucing ini juga sering disebut dengan kucing Kalimantan, kucing batu Kalimantan, atau kucing merah Kalimantan. Pada tahun 2002 IUCN menyatakan bahwa kucing liar ini masuk dalam daftar hewan terancam punah. 2. Owa-Owa Owa-Owa (Hylobates muelleri) adalah salah satu jenis hewan yamg aktif pada siang hari, owa-owa memiliki lengan yang panjang yang berfungsi untuk bergelantungan pada pohon. Owa-owa merupakan hewan endemik kaliantan yang habitatnya berada pada hutan hujan pada wilayah bagian timur dan bagian utara Kalimantan. 3. Pesut Mahakam Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) adalah jenis ikan pesut yang merupakan endemik dari sungai ataupun danau di Kalimantan Timur seperti Sungai Mahakam, Danau Semayang, dan Danau Jempang. Pesut ini masuk dalam daftar hewan hampir punah di Indonesia. 4. Katak Kepala Pipih Katak Kepala Pipih (Barbourula kalimantanensis) adalah salah satu jenis katak yang merupakan hewan endemik Kalimantan. Di Kalimantan, katak ini ditemukan di Nanga Pinoh, Kalimantan Barat. Katak ini diketahui adalah satu-satunya katak yang tidak memiliki paruparu di dunia. 5. Buaya Kalimantan Buaya dengan nama latin Crocodylus raninus adalah buaya endemik dari Kalimantan dan banyak ditemukan di wilayah Kalimantan barat dan Kalimantan selatan. 6. Biawak Kalimantan Biawak dengan nama latin Lanthanotus borneensis ini merupakan biawak endemik dari kalimantan yang penyebarannya hampr di seluruh pulau Kalimantan.

7. Orangutan Kalimantan Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) ini adalah salah satu jenis orang utan yang ada di Indonesia. Orang utan ini adalah hewan endemik dari Kalimantan yang dapat hidup hingga 60 tahun dan keberadaannya dapat ditemukan di sebagian besar wilayah di Kalimantan. 8. Bekantan Bekantan (Nasalis larvatus)adalah hewan sejenis monyet yang dengan hidung panjang dan rambut cokelat kemerahan. Hewan ini merupakan hewan endemik dari Pulau Kalimantan termasuk malaysia (sabah dan serawak) dan brunai. Biasanya bekantan menghabiskan sebagian waktunya di atas pohon di sekitaran hutan bakau,hutan pantai ataupun rawa. Bekantan hidup secara berkelompok. 9. Lutung Merah Lutung Merah (Presbytis rubicunda) sejenis kera yang termasuk hewan endemik dari pulau Kalimantan dan pulau Karimata. Makanan lutung merah adalah daun-daun muda dan juga biji-bijian. 10. Lutung Dahi Putih Lutung Dahi Putih (Presbytis frontata) adalah lurtung endemik dari Kalimantan yang habitatnya pada dataran tinggi di Kalimantan. Lutung ini memiliki sedikit warna putih pada dahinya dan tubuhnya memiliki rambut berwarna coklat abu-abu. 11. Tupai Peminum Darah Tupai peminum darah (Rheithrosciurus macrotis) adalah jenis tupai yang aktif pada malam hari. Tupai ini memiliki bulu ekor yang lebat, tupai ini memiliki sifat agresif bahkan dikatakan bahwa tupai ini dapat membunuh seekor kijang. Tupai ini termasuk hewan endemik dari Klaimantan tapi tupai ini jarang menampakan diri, penampakannya bisa di hitung dengan jari. 12. Gajah pygmy atau Gajah Kerdil Borneo Gajah Kerdil Borneo (Elephas maximus borneensis) adalah salah satu jenis gajah sub spesies dari gajah asia. Gajah ini dapat ditemukan di Sabah bagian timur (Malaysia) Dan Kalimantan Bagian utara.

II.

Peran Hutan Hujan Tropis Kalimantan Terhadap Iklim Dunia

Kawasan Mangrove Centre di Graha Indah, Balikpapan, Kalimantan Timur, selain menjadi kawasan wisata pendidikan, tapi juga memiliki peran penting dalam mitigasi perubahan iklim. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa tim gabungan yang meniliti kawasan Mangrove Centre Balikpapan. Mangrove memiliki peranan yang luar biasa terhadap perubahan iklim. Bahkan dari hasil studi itu menunjukkan bahwa mangrove memberi sumbangan yang sangat potensial untuk mengurangi emisi karbon dibanding hutan hujan tropis. Penyimpanan karbon pada mangrove di sepanjang kawasan pesisir dapat menyimpan sekitar 10 kali lipat emisi karbon. "Untuk 1 hektare lahan mangrove di Mangrove Centre Balikpapan dapat menyimpan 40 ton karbon dalam sehari," ujar Agus Bei. Sedangkan luas hutan Mangrove Center yakni 150 hektare, yang terdiri dari berbagai jenis pohon mangrove. Tercatat terdapat 23 jenis mangrove yang tumbuh di kawasan ini, jenis Rhizophora mucronata mendominasi di lokasi ini. "Kita punya luasan lahan 150 hektare yang berarti dapat menyimpan 6.000 ton karbon dalam sehari yaang disimpan di bawah hutan mangrove," ungkapnya. Volume karbon yang tersimpan dalam mangrove yang jumlahnya teramat besar di Mangrove Centre ini, bisa menjadikan mangrove sebagai harapan terbaik bagi Balikpapan untuk berkontribusi dalam memperlambat perubahan iklim. Perlu diketahui emisi karbon merupakan senyawa kimia dan salah satu gas penting di Bumi. Karbon mempunyai bentuk beragam diantaranya dalam bentuk CO2 (karbon dioksida) dari hasil pembakaran fosil atau minyak bumi serta aktivitas lainnya seperti pembakaran, merokok dan gas rumah kaca. Tanaman juga menggunakan karbondioksida dalam proses fotosintesis. Karbondioksida yang ada di atmosfer juga berperan penting dalam menangkap panas yang terpancar dari permukaan bumi. "Suhu itu diatur oleh adanya hutan, karena hutan yang mampu memfilter. Hutan menyerap karbon yang kemudian diolah kembali lalu dikeluarkan lagi dalam bentuk oksigen," kata Agus Bei. Maka dari itu dalam hal ini peranan hutan mangrove memiliki peranan luar biasa terhadap serapan karbon bumi dan mitigasi perubahan iklim. "Mangrove di sini berkontribusi untuk dunia, tidak hanya di Balikpapan. Karena mangrove ini juga bisa dikatakan memberikan tanda kehidupan bagi habitat flora dan fauna yang mendiami di kawasan mangrove," ungkapnya. Terkait dengan perubahan iklim, Kota Balikpapan sendiri pernah merasakan dampak perubahan iklim akibat 40 % dari 150 hektare mangrove rusak akibat deforestrasi. Pada saat awal tahun 2001 kota Balikpapan pernah mengalami bencana angin puting beliung dan banjir akibat perubahan iklim dan juga disebabkan karena tidak adanya penahan atau penghalang abrasi. Lahan gambut di Indonesia menyimpan sekitar 57 gigaton karbon atau 20 kali lipat karbon tanah mineral biasa. Cadangan karbon yang tersimpan di dalam tanah gambut akan terlepas ke udara jika lahan gambut dikeringkan atau dialihfungsikan. Padahal, gambut menyimpan sekitar 30% karbon dunia. Lahan gambut menyumbang hanya 3% dari luas daratan di seluruh dunia, namun kemampuannya dalam menyerap karbon sangat besar. Lahan gambut menyimpan 550 gigaton karbon atau setara dengan 30% karbon yang tersimpan di tanah di

dunia. Di Indonesia, lahan gambut menyimpan 57 gigaton atau 20 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan hutan hujan tropis biasa atau tanah yang bermineral. Gambut menyimpan cadangan karbon yang besar sehingga ketika lahan gambut dikeringkan atau mengalami alih fungsi, simpanan karbon di dalam gambut terlepas ke udara. Analisis WRI menunjukkan bahwa mengeringkan satu hektar lahan gambut di wilayah tropis akan mengeluarkan rata-rata 55 metrik ton CO 2 setiap tahun; setara dengan membakar lebih dari 6.000 galon bensin. Dalam keadaan gambut yang kering, gambut menjadi mudah terbakar. Ketika gambut sudah terbakar, api dapat menyebar hingga kedalaman empat meter karena lahan gambut tidak berisi tanah padat, melainkan ranting, rumput, dan sisa-sisa pohon. Walaupun api di permukaan sudah padam, bukan berarti api di lapisan dalam juga padam. Api yang mengendap di lapisan tanah bisa bertahan berbulan-bulan, bahkan menjalar ke tempat lain. Akibatnya, kebakaran di lahan gambut dapat menjadi bencana besar.

Sumber http://kaltim.tribunnews.com/2017/08/06/mitigasi-perubahan-iklim-peran-mangrove-centre-danseorang-pria-yang-baru-saja-diganjar-kalpataru?page=4 http://www.pantaugambut.id/pelajari/peran-penting-lahan-gambut/lahan-gambut-menjagaperubahan-iklim https://www.faunadanflora.com/hewan-endemik-pulau-kalimantan/ https://ilmugeografi.com/biogeografi/flora-endemik-kalimantan

Related Documents


More Documents from "Tr10"