Makalah Farmakognosi.docx

  • Uploaded by: Agam Veruzuales
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Farmakognosi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,423
  • Pages: 16
MAKALAH FARMAKOGNOSI MINYAK LEMAK HEWANI

Dosen : Amelia Febriani, S.Farm., M.Si., Apt.

Disusun Oleh : Arif Rahmat

(17334013)

Iis Sumiyati Nur Aripin

(17334014)

Ismulazam Dhamir Amanah

(17334015)

Wiwik Hendarini

(17334017)

Hafiz Rizki Pratama

(17334021)

Vina Barie Damayanti

(17334028)

FAKULTAS FARMASI INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL JAKARTA 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta,22 Oktober 2018

Penyusun

ii | P a g e

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....................................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................. 4 1.1 Latar Belakang .................................................................................................................................... 4 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 5 1.3 Tujuan ................................................................................................................................................ 5 BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................................... 6

2.1 Lemak dan Minyak ................................................................................................................ 6 2.2.1 Peranan dalam tubuh dan pangan .............................................................................. 6 2.2 Sumber Lemak dari Hewan ................................................................................................... 7 2.3 Struktur Lemak ..................................................................................................................... 8 2.4 Lemak Hewani ..................................................................................................................... 8 2.4.1 Asam lemak jenuh...................................................................................................... 8 2.2.1 Asam lemak tak jenuh ................................................................................................ 8 2.5 Perolehan Minyak Hewani ................................................................................................... 12 2.6 Fungsi Lemak....................................................................................................................... 14 BAB III PENUTUP......................................................................................................................................... 15 3.1 KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 15 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................................... 16

iii | P a g e

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain. Lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut adiposa. Lemak adalah bentuk energi berlebihan yang disimpan oleh hewan, sehingga jumlah lemak dalam hewan yang dijadikan bahan pangan ditentukan oleh keseimbangan energi hewan tersebut. Secara praktis, semua bahan pangan hewani, mengandung lemak. Bahkan daging sapi rendah lemak (lean meat) mengandung 28% lemak, yang memberikan konstribusi 77% dari kalori makanan, sedangkan 51% lemak dalam "cheddar cheese" memberikan 73% dari kalori makanan. Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan kandungan yang berbeda-beda, tetapi lemak dan minyak sering kali ditambahkan dengan sengaja ke bahan makanan dengan berbagai tujuan. Dalam pengolahan bahan pangan, minyak dan lemak berfungsi sebagai media penghantar panas, seperti minyak goreng, shortening (mentega putih), lemak (gajih), mentega, dan margarine. Disamping itu, penambahan lemak juga dimaksudkan untuk menambah kalori serta memperbaiki tekstur dan cita rasa bahan pangan., seperti pada kembang gula, penambahan shortening pada pembuatan kuekue, dan lain-lain. Lemak yang ditambahkan kedalam bahan pangan, atau dijadikan bahan pangan membutuhkan persyaratan dan sifat-sifat tertentu. Berbagai bahan pangan seperti daging, ikan, telur, susu, alpokat, kacang tanah, dan beberapa jenis sayuran mengandung lemak atau minyak yang biasanya termakan bersama bahan tersebut. Lemak dan minyak tersebut dikenal sebagai lemak tersembunyi (invisible fat). Sedangkan lemak dan minyak yang telah diekstraksi dari ternak atau bahan nabati dan dimurnikan dikenal sebagai minyak biasa atau lemak kasat mata (visible fat)

4|Page

1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan minyak dan lemak hewani ? 2. Apa hewan penghasil minyak lemak nabati ? 3. Apa kandungan dari minyak lemak hewani ? 4. Bagaimana cara memperoleh minyak lemak hewani ? 5. Bagaimana cara pemalsuan tentang minyak lemak hewani ? 6. Apa kegunaan dari minyak lemak hewani ?

1.3 Tujuan 1. Dapat mengetahui minyak dan lemak hewani 2. Dapat mengetahui hewan penghasil minyak lemak hewani 3. Mengetahui kandungan minyak lemak hewani 4. Mengetahui cara memperoleh minyak lemak hewani 5. Dapat mengetahui pemalsuan dari minyak lemak hewani 6. Mengetahui kegunaan minyak lemak hewani

5|Page

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Lemak dan Minyak Lemak adalah kelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur - unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O) yang mempunayi sifat dapat larut dalam zat-zat terlarut tertentu seperti petroleum benzene, eter, tetapi dalam perbandingan dan susunan kimia yang berlainan. Minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform benzena dan hidrokarbon lainnya yang polaritasnya sama. Minyak merupakan senyawa trigliserida atau triasgliserol, yang berarti "triester dari gliserol". Jadi minyak juga merupakan senyawaan ester. Hasil hidrolisis minyak adalah asam karboksilat dan gliserol. Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang.

2.2.1 Peranan dalam tubuh dan pangan Lemak dalam bahan pangan yang dikonsumsi akan memberikan rasa kenyang, karena lemak akan meninggalkan lambung secara lambat, yaitu sampai 3,5 jam setelah dikonsumsi tergantung dari ukuran dan komposisi pangan. Hal ini akan memperlambat timbulnya rasa lapar. Lemak dalam pangan berperan sebagai pelarut dan pembawa (carrier) vitamin vitamin larut lemak (A, D, E, dan K). Lemak sebanyak paling sedikit 10% dari total energi yang dikonsumsi nampaknya diperlukan untuk penyerapan pro-vitamin A, misalnya dari wortel, papaya dan lain-lain. Semua hal yang mempengaruhi penyerapan atau penggunaan lemak, misalnya kerusakan saluran empedu atau ketengikan pada lemak, akan mengurangi ketersediaan (availabilitas) vitamin-vitamin tersebut. Lemak dalam pangan juga berfungsi untuk meningkatkan palatibilitas (rasa enak, lezat). Sebagian besar senyawa atau zat yang bertanggung jawab terhadap flavor pangan bersifat larut dalam lemak. Juga diduga bahwa lemak dalam pangan akan menstimulir mengalirnya cairan pencernaan.

6|Page

Peranan lemak yang pertama dalam tubuh adalah sebagai persediaan energi yang disimpan dalam jaringan adipose. Sejumlah tertentu lemak dalam tubuh, yaitu kira-kira 18% dari berat badan untuk wanita dan 15-18% untuk pria, adalah normal dan diinginkan. Peranan yang kedua adalah sebagai regulator tubuh karena lemak (lipid) merupakan elemen esensial bagi membran tiap-tiap sel dan merupakan precursor prostaglandin, maka pengembilan dan ekskresi nutrient oleh sel dapat dikatakan diatur oleh lemak, demikian juga beberapa fungsi tubuh yang esensial dikontrol oleh lemak. Lemak terdapat dalam tubuh hewan (termasuk manusia) sebagai cadang energi, yang tersebar di seluruh jaringan, mengelilingi jaringan atau sebagai komponen jaringan, bahkan terdapat jaringan yang sebagian besar terdiri dari lemak, yaitu jaringan adipose. Berbeda dengan hewan mamalia, ikan menyimpan cadangan energi dalam bentuk lemak di dalam hatinya (lebih dari 50% beratnya). Sekitar dua pertiga lemak yang tersedia dalam bahan pangan berasal dari lemak hewan dan sepertiga lainnya dari sumber nabati terutama dalam bentuk minyak goreng. Beberapa jenis lemak makanan berasal dari biji-bijian dan kacang-kacangan (kecap, kacang tanah, kedelai, sawit, jagung, biji bunga matahari, dan lain-lain). Penggunaan minyak goreng di tiap daerah yang berasal dari bahan mentah yang berbeda dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, budaya, ekonomi, geografi, dan teknologi.

2.2 Sumber Lemak dari Hewan Sumber hewani dapat diperoleh dari hewan darat dan hewan air. Lemak hewani dapat diambil dari bagian hewan yang banyak mengandung lemak dan juga pada hati ikan yaitu hati ikan cod. Lemak hewani dapat berbentuk padat disebut lemak dan cair disebut minyak. Termasuk lemak padat hewani misalnya lard atau lemak babi diambil dari daging babi, mentega diambil dari lemak susu, tallow atau lemak sapi diambil dari daging sapi. Minyak hewani misalnya minyak hati ikan yang diambil dari hati ikan cod.

7|Page

2.3 Struktur Lemak Lemak dan minyak yang penting dalam yang penting dalam bahan makanan berupa gliserida – gliserida missal gliserol yang membentuk ester dengan asam – asam lemak. Dalam lemak dan minyak ketiga gugus hidroksil dari molekul gliserol membentuk ikatan ester, oleh karena itu nama kimianya adalah trigliserida disebut juga gliserida netral karena semua gugus hidroksilnya telah membentuk ester.

2.4 Lemak Hewani Lemak hewani sebagian besar disusun oleh asam lemak jenuh terutama yang beratom C tinggi sehingga berbentuk padat pada suhu kamar.

2.4.1 Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang tidak mempunyai ikatan rangkap. Asam lemak jenuh yang tidak mempunyai atom c4 , c6 , c8 , c10 bersifat dapat menguap disebut the volatilefatty acids sedang yang mempunyai atom c12 atau lebih bersifat padat pada suhu kamar. 2.4.2 Asam lemak tidak jenuh adalah asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap. Umumnya mempunyai jumlah atom karbon dari 𝑐10 sampai 𝑐24

8|Page

2.5 Hewan Penghasil Lemak Hewani Lemak yang berasal dari hewan :

9|Page

1. Adeps Lanae

Lemak Nama Sinonim bulu domba anhydrous : lanolin, Wool FAT, Lemak bulu Nama hewan

: Ovis Aries (L.)

Keluarga

: Bovidae

Zat berkhasiat

: Ester-ester

Utama/Isi

lemak

oksikolesterol,

dengan

kolesterol,

gamma-lanosterol,

lano-

sterol dihidrolanosterol dan agnosterol. Adapun asam lemaknya adalah asam palmitat, asam miristinat, asam lanopalmitat, asam lanoserat, asam serotat dan asam karnaubat, alkohol-alkohol, setil alkohol dan karnaubiealkohol. Penggunaan Sediaan

: Sebagai salep, sabun, pasta, pil dan serbuk. - : Aethylis

Aminobenzoatis

Tannini

Unguentum (Form. Nas). -

Bacitracini

Neomycini

Polymyxini

unguentum (Form. Nas). -

Chloramphenicoli

unguentum

(Form.

Nas). -

Gamexani cremor (Form. Nas).

-

Hydrocortini unguentum (Form. Nas).

-

Ichtammoli unguentum (Form. Nas).

-

Methylis Salysilatis unguentum (Form. Nas).

-

Tetracyclini

Hydrocloridi

unguentum

(Form. Nas). Pemerian

: Zat serupa lamak, liat, likat warna kuning muda atau kuning pucat, agak tembus cahaya bau lemah dan khas.

Bagian yang

: Lemak yang dimurnikan dari bulu domba. 10 | P a g e

diambil Pembuatan

: Pada bulu domba terdapat 10-50 % lemak yang merupakan selaput luar bulu tersebut. Air sabun bekas pencuci bulu mengandung lemak tersebut. Pada air cucian ditambah asam sulfat dan magma berlemak yang terpisah diambil, magma diperas panaspanas untuk memisahkan kotoran-kotoran. Lemak yang diperoleh dimurnikan lagi, jika masih berisi asam lemak bebas. Lemak bulu domba dapat pula diperoleh langsung yaitu secara disari dengan pelarut organik.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik terlindung dari cahaya atau ditempat sejuk.

2. Adeps Suillus

Nama sinonim

: Lemak babi, Lard.

Nama hewan asal

: Sus scrofa (L.)

Keluarga

: Suidae

Penggunaan

: Bahan salap, emplastrum

Sediaan

: Emplastrum Plumbi Oxydi.

Pemerian

: Lemak lunak, likat, warna putih bau leak tapi tidak tengik, jika dileburkan menjadi cairan jernih dan kemudian dibiarkan, tidak terpisah air.

Bagian yang

: Lemak dari rongga perut.

digunakan Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik.

11 | P a g e

3. Oleum Carcharidis Nama Lain

: Minyak ikan hiu

Nama Tanaman Asal : Carcharis, Chilocyllium dan Zygaena Keluarga

:

----

Zat berkhasiat

: Vitamin A

Penggunaan

: Sumber kalori dan pengobatan avitaminose A dan D

Pemerian

: Minyak cair warna kuning sampai keemas-emasan, bau khas, tidak tengik, rasa manis

Cara memperoleh

: Minyak lemak yang dikandung diperoleh dari hati yang segar atau yang tersimpan baik dan telah dibebaskan dari lemak padatnya dengan jalan penyaringan pada suhu 5α΅’C

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik

2.5 Perolehan Minyak Hewani Lemak dan minyak dapat diperoleh dari ekstraksi jaringan hewan dengan tiga cara :

1. Rendening Rendening merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak dari hewan dengan teknik pengukusan dan pengepresan 2. Pengepresan Bahan yang mengandung lemak atau minyak mengalami perlakuan pendahuluan, misalnya dipotong –potong atau dihancurkan. Kemudian dipres dengan tekanan tinggi menggunakan tekanan hidrolik atau screw press. Dengan cara ini, minyak tidak dapat seluruhnya diekstraksi. Kadang – kadang bunglkil dipres lagi dengan menggunakan filter press 3. Pelarut Cara ekstraksi ini dapat dilakukan dengan menggunakan pelarut dan digunakan untuk bahan yang kandungan minyaknya rendah. Lemak dalam bahan dilarutkan dengan pelarut. Tetapi cara ini kurang efektif, karena pelarut mahal dan lemak yang diperoleh harus dipisahkan dari pelarutnya dengan cara diuapkan. Selain itu, ampasnya harus

12 | P a g e

dipisahkan dari pelarut yang tertahan, sebelum digunakan sebagai bahan makanan lemak 3 Pemalsuan umumnya dilakukan secara sengaja, sedangkan penurunan mutu mungkin dilakukan secara tidak sengaja : a. Simplisia dianggap bermutu rendah jika tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan, khususnya persyaratan kadar. Mutu yang rendah dapat disebabkan oleh tanaman asal, cara panen dan pengeringan yang salah, disimpan terlalu lama, dan pengaruh kelembapan, panas, atau penyulingan. b. Simplisia dianggap rusak jika oleh sebab tertentu, keadaannya tidak lagi memenuhi syarat , misalnya menjadi basah oleh air laut atau tercampur minyak pelumas waktu diangkut dengan kapal. c. Simplisia dinyatakan bulukan jika kualitasnya

turun karena dirusak oleh

bakteri,cendawan, atau serangga d. Simplisia dinyatakan tercampur jika secara tidak sengaja terdapat bersama-sama dengan bahan-bahan atau bagian tanaman lain. Sebagai contoh, kuncup cengkeh tercampur dengan tangkai cengkeh; daun sena tercampur dengan tangkai daun sena. e. Simplisia dianggap dipalsukan jika secara sengaja diganti, diolah, atau ditambah bahan lain yang tidak semestinya. Sebagai contoh, minyak zaitun diganti minyak biji kapas, tetapi tetap dijual dengan nama minyak zaitun; tepung jahe ditambah pati terigu agar bobotnya bertambah, ditambah serbuk cabe agar tetap berasa pedas, dan ditambah serbuk temulawak agar warnanya tampak seperti keadaan semula.

13 | P a g e

2.6 Fungsi Lemak Fungsi lemak antara lain: 1. Untuk menghasilkan kalori atau energi, bahkan energi yang dihasilkan lemak lebih tinggi dibandingankan dengan karbohidrat. 2. Sebagai pelarut vitamin dan zat-zat lain, vitamin yang dapat larut dalam lemak antara lain vitamin A, D, E dan K. 3. Untuk membangun bagian-bagian tertentu dari sel, bagian sel yang tersusun dari lemak ialah membrane sel. 4. Dapat melindungi tubuh dari suhu yang rendah. 5. Sebagai bantalan lemak dan pelindung organ dalam, misalnya jantung dan lambung.

14 | P a g e

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan a. Lemak adalah kelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur - unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O) yang mempunayi sifat dapat larut dalam zat-zat terlarut tertentu seperti petroleum benzene, eter, tetapi dalam perbandingan dan susunan kimia yang berlainan. b. Minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform (CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya yang polaritasnya sama. c. Lemak yang berasal dari hewan adalah Adeps Lanae, Adeps Suillus, Oleum carcharidis d. Pemalsuan:Simplisia dianggap bermutu rendah , Simplisia dianggap rusak , Simplisia dinyatakan bulukan , Simplisia dinyatakan tercampur e. Fungsi Lemak Untuk menghasilkan kalori atau energi, bahkan energi yang dihasilkan lemak lebih tinggi dibandingankan dengan karbohidrat, sebagai pelarut vitamin dan zat-zat lain, vitamin yang dapat larut dalam lemak antara lain vitamin A, D, E dan K, untuk membangun bagian-bagian tertentu dari sel, bagian sel yang tersusun dari lemak ialah membrane sel, dapat melindungi tubuh dari suhu yang rendah, sebagai bantalan lemak dan pelindung organ dalam, misalnya jantung dan lambung

15 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Drs. Abdul, MT. 2014. Buku ajar Kimia Nutrisi Pangan . Makassar: Politeknik Negeri Ujung Pandang. Anna Poedjiadi dan F.M. Titin Supriyanti. 2006. Dasar – Dasar Biokimia. Jakarta : UI Press. Drs. Fery Norhendy, dkk. 2018. Buku Farmakognosi Untuk SMK. Jakarta : EGC. Hari Purnomo dan Adiono. 1985. Ilmu Pangan. Jakarta : UI Press. Sumardi. Pengertian dan Ciri Lipid. (online), (http://www.sridianti.com/pengertian-dan-cirilipid.html)

16 | P a g e

Related Documents

Makalah
June 2020 40
Makalah
July 2020 39
Makalah
October 2019 94
Makalah
July 2020 62
Makalah
November 2019 85
Makalah
October 2019 95

More Documents from ""