BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pada dasarnya bumi secara konstan berubah dan tidak ada satupun yang terdapat diatas permukaan bumi yang benar-benar bersifat permanen. Bebatuan yang berada diatas bukit mungkin dahulunya berasal dari bawah laut. Oleh karena itu untuk mempelajari bumi maka dimensi “waktu” menjadi sangat penting, dengan demikian mempelajari sejarah bumi juga menjadi hal yang sangat penting pula. Ketika kita berbicara tentang catatan sejarah manusia, maka biasanya ukuran waktunya dihitung dalam tahun, atau abad atau bahkan puluhan abad, akan tetapi apabila kita berbicara tentang sejarah bumi, maka ukuran waktu dihitung dalam jutaan tahun atau milyaran tahun. Waktu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia seharihari. Catatan waktu biasanya disimpan dalam suatu penanggalan (kalender) yang pengukurannya didasarkan atas peredaran bumi di alam semesta. Sekali bumi berputar pada sumbunya (satu kali rotasi) dikenal dengan satu hari, dan setiap sekali bumi mengelilingi Matahari dikenal dengan satu tahun.Sama halnya dengan perhitungan waktu dalam kehidupan manusia, maka dalam mempelajari sejarah bumi juga dipakai suatu jenis penanggalan, yang dikenal dengan nama “Skala Waktu Geologi”. Skala Waktu Geologi berbeda dengan penanggalan yang kita kenal seharihari. Skala waktu geologi dapat diumpamakan sebagai sebuah buku yang tersusun dari halamanhalaman, dimana setiap halaman dari buku tersebut diwakili oleh batuan. Beberapa halaman dari buku tersebut kadang kala hilang dan halaman buku tersebut tidak diberi nomor, namun demikian kita masih dapat membaca buku tersebut karena ilmu geologi menyediakan alat kepada kita untuk membantu membaca buku tersebut. Terdapat 2 skala waktu yang dipakai untuk mengukur dan menentukan umur Bumi. Pertama,adalah Skala Waktu Relatif, yaitu skala waktu yang ditentukan berdasarkan atas urutan perlapisan batuan-batuan serta evolusi kehidupan organisme dimasa yang lalu; Kedua adalah Skala Waktu Absolut (Radiometrik), yaitu suatu skala waktu geologi yang ditentukan berdasarkan pelarikan radioaktif dari unsurunsur kimia yang terkandung dalam bebatuan. Skala relatif terbentuk atas dasar
1
peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam perkembangan ilmu geologi itu sendiri, sedangkan skala radiometri (absolut) berkembang belakangan dan berasal dari ilmu pengetahuan fisika yang diterapkan untuk menjawab permasalahan permasalahan yang timbul dalam bidang geologi.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang ada maka rumusan masalah dapat dirumuskan yaitu: 1. Apa pengertian dari skala waktu geologi? 2. Apa saja metode untuk menentukan waktu? 3. Bagaimana perkembangan kehidupan dari zaman ke zaman? 1.3 Tujuan Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu: 1. Untuk mengetahui pengertian skala waktu geologi. 2. Untuk mengetahui dan memahami metode untuk menentukan waktu 3. Untuk mengetahui perkembangan kehidupan dari zaman ke zaman
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Skala Waktu Geologi Geologi merupakan sebuah cabang ilmu geografi yang mempelajari mengenai Bumi dan juga struktur lapisan Bumi. Mengapa manusia perlu mempelajari geologi? Hal ini sudah pasti karena kita sebagai manusia tinggal di planet Bumi. Oleh karena itulah kita sangat perlu mempelajari mengenai Bumi bahkan usia Bumi sendiri. usia planet Bumi perlu untuk kita ketahui dan kemudian akan kita hubungkan dengan kejadian atau fenomena alam yang muncul. Seperti halnya manusia yang semakin lama akan semakin lemah dan mudah terserang penyakit, Bumi pun juga demikian adanya. Usia Bumi semakin tua maka akan semakin melemah, maka tidak heran apabila kita seringkali merasakan berbagai kejadian seperti bencana alam di Bumi. Hal ini juga berhubungan dengan usia Bumi yang semakin tua dan semakin rapuh. Skala Waktu Geologi merupakan skala yang digunakan oleh para ahli geologi dan juga ilmuwan untuk menjelaskan hubungan atau keterkaitan antar peristiwa yang terjadi di sepanjang sejarah Bumi. Dengan skala waktu geologi maka peristiwa yang terjadi pada masa lampau akan dihubungkan atau dicari hubungannya dengan peristiwa yang mungkin terjadi di masa- masa sekarang ini. Hal ini karena Bumi kita juga mengalami sebuah pergerakan atau perubahan, misalnya saja pergerakan lapisan batuan ataupun lempeng- lempeng Bumi. Bisa dikatakan bahwa skala waktu geologi merupakan sebuah penanggalan yang digunakan untuk mempelajari sejarah mengenai Bumi. Periode waktu yang digunakan pun bukan lagi tahun ataupun abad, namun jutaan tahun.
3
2.2 Metode Penentuan Waktu a. Skala Waktu Absolut 1) Jam Radioaktif Penentuan umur suatu lapisan atau suatu fosil dapat juga didasarkan atas perbedaan masuk dan keluarnya suatu senyawa radioaktif dari dalam tubuh. Di alam terdapat sejumlah zat radioaktif yang kita hirup dan dikeluarkan sehari-hari tanpa menyebabkan adanya gangguan. Karena zat radioaktif tersebut tidak diakumulasi oleh tubuh, maka jumlah zat radioaktif di dalam maupun di luar tubuh akan tetap. Namun apabila kita mati, maka tidak terdapat transpor zat radioaktif tersebut baik masuk maupun keluar. Akibatnya jumlah zat radioaktif tersebut akan menurun sejalan dengan waktu paruh zat radioaktif tersebut. Ada zat radioaktif yang meluruh dalam skala jam, hari, tahun, abad maupun yang memakan waktu berabad-abad. Mengingat bahwa volume tubuh dibandingkan dengan volume alam, maka perubahan jumlah zat radioaktif di alam relatif konstan tidak berubah. Dengan membandingkan jumlah yang terdapat di dalam tubuh dengan jumlah yang ada di alam per volume, maka kita dapat memprediksi umur zat radioaktif tersebut. Demikian pula halnya dengan zat radioaktif yang terdapat dalam lapisan batuan, dapat diperlakukan serupa, meskipun ada faktor koreksi, mengingat batuan tertentu dapat sudah lama berada di muka bumi dibandingkan dengan data fosil. Selain itu haruslah kita perhatikan, zat radioaktif apa yang meluruh dan apa yang dihasilkan. Jadi selain menghitung jumlah bahan yang meluruh, juga harus dihitung perbandingan antara zat asal dengan zat yang dihasilkan. Adapun rumus untuk menghitung perkiraan umur suatu batuan/fosil adalah
t = 1/l ln N + NR / N
t = umur; l = peluruhan; No = jumlah zat radioaktif waktu batuan dibentuk dan N = jumlah zat radioaktif sekarang. NR = No – N
4
Contoh: apabila 3% 87Rb dalam batuan telah berubah menjadi 87Sr, maka umur batuan tersebut adalah t = 1/1,42 x 10–11 x ln (1 + 3%) = 2,08 x 109 tahun Tabel 1.1. Zat Radioaktif yang Digunakan dalam Menentukan Umur Batuan/Fosil
2). Jam DNA Karena suatu organisme yang sudah menjadi fosil hingga kini masih sulit sekali diekstraksi DNA-nya, maka kita hanya dapat menggunakan organisme yang masih hidup. Dari skala waktu geologi, maka kita dapat memperkirakan kapan suatu organisme muncul dan kapan organisme lainnya muncul. Misalnya ikan sudah berada jauh sebelum Amfibi apalagi Primata. Dalam kurun waktu yang begitu jauh berbeda, maka kita dapat menghitung berapa besar perubahan dalam susunan DNA yang telah terjadi. Karena kita dapat menghitung berapa kecepatan mutasi suatu organisme, maka kita dapat menghitung berapa lama perbedaan umur antara dua organisme. Untuk dapat menggunakan Jam DNA, ada suatu pengetahuan dasar yang diperlukan, karena kecepatan mutasi suatu bagian DNA tidak sama. Ada gen yang bermutasi sangat cepat dan ada gen yang bermutasi sangat lambat. Dalam kaitan ini, pada dasarnya kita akan menggunakan suatu daerah DNA yang konservatif. Gen yang sangat konservatif baik untuk menentukan perbedaan umur dari dua organisme yang berkerabat jauh, misalnya antara kera dengan manusia, sedangkan gen yang tidak terlalu konservatif baik untuk menentukan perbedaan antarpopulasi. Dari beberapa rantai DNA homolog yang kita bandingkan, maka selain adanya perbedaan, kita akan menjumpai kesamaan untuk sejumlah asam nukleat. Jadi misalnya dari sekian banyak rantai DNA yang kita analisis terdapat asam nukleat no 23, 45 dan seterusnya yang identik untuk semua. Hal ini memberikan gambaran kepada kita, bahwa asam nukleat no 23, 45 dan seterusnya seharusnya sama juga untuk nenek moyang. Apabila ada
5
satu rantai DNA yang berbeda untuk asam nukleat no 23, maka kita dapat menduga bahwa pada rantai DNA itu mengalami mutasi. Dengan demikian, kita dapat melakukan rekonstruksi mengenai bagaimana rupa rantai DNA nenek moyang. Dari hasil tersebut, maka kita dapat menentukan tiga hal, pertama adalah berapa banyak mutasi yang terjadi dibandingkan dengan rantai DNA nenek moyang, dan kedua adalah berapa besar perbedaan antara satu rantai dengan rantai yang lain. Hal terakhir yang dapat segera kita tentukan adalah apakah ada mutasi yang spesifik untuk suatu populasi. Dengan pengetahuan tersebut, data yang kita miliki dapat dikalibrasikan dengan kecepatan mutasi gen tersebut. Kalibrasi dapat kita lakukan dengan melihat data fosil. misalnya kapan burung mulai muncul dan kapan organisme lain mulai muncul. Perbedaan waktu tersebut menunjukkan rentang umur. Kalau ada 10 mutasi per rentang umur 10.000 tahun, maka kecepatan mutasi adalah 1 mutasi per 1000 tahun. Dari data yang kita analisis, maka kita dapat menghitung berapa kecepatan evolusi dengan menggunakan data DNA.
b. Skala Waktu Relatif Umur relatif ialah umur yang ditentukan berdasarkan posisi batuan atau fosil relatif terhadap posisi batuan atau fosil di sekitarnya. Dengan kata lain, umur relatif tidak menunjukkan angka, tetapi pernyataan bahwa tentang mana yang lebih tua dan mana yang lebih muda berdasarkan proses pembentukannya. Prinsip-prinsip yang digunakan dalam penentuan umur relatif antara lain : a) Prinsip kesejajaran atau superposisi: dalam kondisi normal, lapisan yang berada di bawah lebih tua daripada lapisan di atasnya. Pada gambar di bawah, lapisan yang paling tua ialah lapisan berwarna putih yang terletak paling bawah (gambar kiri) sedangkan pada gambar kanan, lapisan tertua ialah lapisan berwarna hijau muda yang terletak di sebelah kanan bawah (pada hanging wall sesar). b) Prinsip potong memotong: lapisan yang dipotong lebih tua daripada yang memotongnya. Sesuatu yang memotong lapisan dapat berupa lapisan batuan lain (dike, batolit, dll) atau berupa bidang diskontinuitas (sesar, rekahan, dll). Pada gambar di atas, dike (kiri) dan sesar naik (kanan) lebih muda daripada lapisan yang dipotongnya. c) Prinsip kesebandingan: membandingkan bentuk atau teksturnya seperti sutura fosil yang bersifat sederhana (muda) atau kompleks (tua).
6
d) Prinsip kesejajaran fosil: mengkorelasikan lapisan-lapisan yang mengandung fosil. Lapisan yang fosilnya sejenis berarti memiliki rentang umur yang sama. Penggunaan fosil pollen Penggunaan jasa palinologi untuk merekonstruksi keadaan masa lampau banyak dilakukan orang. Apabila fosil sering ditemukan dalam keadaan tidak utuh, maka tidak demikian halnya dengan pollen. Di daerah yang mempunyai 4 musim penggunaan pollen dapat memberikan data yang sangat akurat. Hal ini disebabkan oleh suatu tumbuhan akan berbunga serempak pada periode yang relatif singkat di musim semi dan panas. Akibatnya pollen menutupi seluruh permukaan tanah. Saat berikutnya ada jenis tumbuhan lainnya yang berbunga. Jadi setiap tahun, tumbuhan akan membentuk lapisan yang lebih kurang sama dengan tahun sebelumnya. Pollen yang terkubur dalam tanah akan mati, tetapi bagian luarnya sangat keras dan karena jumlahnya yang besar, banyak yang menjadi fosil. Banyaknya polen merupakan fungsi langsung dari jenis tumbuh-tumbuhan yang berbunga. Dengan perkataan lain, kadar polen dapat memberikan informasi yang tepat mengenai tumbuhtumbuhan yang dominan pada suatu periode. Demikian pula apabila ada perubahan cuaca, habitat, angin dan lain-lain, semuanya akan tercerminkan dari profil fosil tersebut. Dari keadaan tersebut, maka orang dapat merekonstruksi apa yang terjadi pada masa lalu, ada jenis-jenis apa saja dalam suatu masa dan bagaimana keadaan habitat di tempat tersebut pada periode tertentu. Salah satu hal yang agak menyulitkan adalah cara untuk menentukan jenis-jenis apa saja yang hidup pada masa itu. Dalam hal ini para ahli menggunakan data tumbuh-tumbuhan aktual, dengan dugaan bahwa jenis yang berkerabat mempunyai pollen yang serupa. Sudah sejak lama sebelum para ahli geologi dapat menentukan umur bebatuan berdasarkan angka seperti saat ini, mereka mengembangkan skala waktu geologi secara relatif. Skala waktu relatif dikembangkan pertama kalinya di Eropa sejak abad ke 18 hingga abad ke 19. Berdasarkan skala waktu relatif, sejarah bumi dikelompokkan menjadi Eon (Masa) yang terbagi menjadi Era (Kurun), Era dibagibagi kedalam Period (Zaman), dan Zaman dibagi bagi menjadi Epoch (Kala). Namanama seperti Paleozoikum atau Kenozoikum tidak hanya sekedar kata yang tidak memiliki arti, akan tetapi bagi para ahli geologi, kata tersebut mempunyai arti tertentu dan dipakai sebagai kunci dalam membaca skala waktu geologi.
7
Sebagai contoh, kata Zoikum merujuk pada kehidupan binatang dan kata “Paleo” yang berarti purba, maka arti kata Paleozoikum adalah merujuk pada kehidupan binatang-binatang purba, “Meso” yang mempunyai arti tengah/pertengahan, dan “Keno” yang berarti sekarang. Sehingga urutan relatif dari ketiga kurun tersebut adalah sebagai berikut: Paleozoikum, kemudian Mesozoikum, dan kemudian disusul dengan Kenozoikum. Sebagaimana diketahui bahwa fosil adalah sisa-sisa organisme yang masih dapat dikenali, seperti tulang, cangkang, atau daun atau bukti lainnya seperti jejak-jejak (track), lubang-lubang (burrow) atau kesan daripada kehidupan masa lalu diatas bumi. Para ahli kebumian yang khusus mempelajari tentang fosil dikenal sebagai Paleontolog, yaitu seseorang yang mempelajari bentuk-bentuk kehidupan purba.
Gambar di atas adalah kumpulan foto fosill yang menggambarkan kenaekaragaman dari evolusi kehidupan di atas bumi sepanjang 600 juta tahun. Fosil yang tertua berada pada bagian bawah sedangkan fosil termuda terletak dibagian atas. Ukuran dari setiap interval waktu digambarkan secara proporsional untuk setiap zaman.
8
Tabel 1. Skala Waktu Geologi Relatif
Setelah mengalami kematian sebagian dari makhluk itu meninggalkan sisa-sisa kehidupan dalam jangka waktu yang lama dan biasa dikenal dengan istiah fosil. Berdasarkan asal katanya, fosil berasal dari bahasa latin yaitu “fossa” yang berarti "galian", adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Bicara mengenai fosil berarti berbicara mengenai paleontologi, Paleontologi adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari fosil. Seluk beluk fosil dipelajari oleh seorang paleontologist. paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sejarah kehidupan di bumi termasuk hewan dan tumbuhan zaman lampau yang telah menjadi fosil. Sejarah Dan Tokoh Paleontologi Tokoh dan teori pencetus Paleontologi.
1. Shrock &Twen hofel (1952)
9
Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan masa lampau dalam skala umur geologi.Studi Paleontologi dibatasi oleh skala waktu geologi yaitu umur termuda adalah Kala Holosen (0,01 jt. th. yang lalu). 2. Strabo (58 SM-25 M) Melihat kenampakan seperti beras pada batu gamping yang digunakan untuk membangun piramid. Fosil tersebut kemudian dikenal sebagai Numm ulites. 3. Abbe Giraud de Saulave (1777) Law of Faunal Succession (Hukum Urut-urutan fauna).Jenis-jenis fosil itu berada sesuai dengan umurnya. Fosil pada formasi terbawah tidak serupa dengan formasi yang di atasnya 4. Chevalier de Lamarck (1774 - 1829) Pencetus Hipotesa Evolusi .Organisme melakukan perubahan diri untuk beradaptasi dengan lingkungannya. 5. Baron Cuvier (1769 - 1832) Penyusun sistematika Paleontologi (Taksonomi) 6. William Smith (1769 - 1834) Law of Strata Identified by Fossils (Hukum Mengenali Lapisan Dengan Fosil Kemenerusan suatu lapisan batuan dapat dikenali dari kandungan fosilnya. 7. Charles Robert Darwin (1809 - 1882) Perubahan makhluk hidup disebabkan oleh adanya faktor seleksi alam 8. Pada abad ke 18 dan 19, Seorang ahli geologi berkebangsaan Inggris William Smith dan ahli paleontologi Georges Cuvier dan Alexandre Brongniart dari Perancis. Menemukan batuanbatuan yang berumur sama serta mengandung fosil yang sama pula, walaupun batuan-batuan tersebut letaknya terpisah cukup jauh Penerapan dan kegunaan paleontologi: 1. Menentukan Umur Relatif Batuan Kemunculan fosil dari zaman ke zaman selalu berbeda, sehingga fosil dapat digunakan untuk menentukan umur relatif suatu batuan sedimen. Fosil Indeks:
10
fosil yang kemunculannya sangat spesifik mewakili suatu zaman, contoh: Ammonit pada Trias. Syarat-syarat fosil indeks: Memiliki penyebaran lateral yang luas, kisaran umurnya pendek dan mudah dikenali. 2. Melakukan Korelasi Korelasi : menghubungkan dua atau lebih satuan batuan berdasarkan kesamaan umur. Biostratigrafi adalah menyusun suatu satuan batuan berdasarkan kesamaan kandungan fosilnya. Dalam perkembangannya satuan biostratigrafi sering identik dengan umur dari batuan itu sendiri. 3. Menentukan Lingkungan Pengendapan Organisme dalam hidupnya dibatasi oleh suatu lingkungan, dimana organisme tersebut dapat beradaptasi. Dengan demikian fosil dapat dipergunakan untuk menentukan lingkungan pengendapan. Syarat: fosil terendapkan pada lingkungan dimana dia hidup (bioconoese), lingkungan hidupnya sempit dan mudah dikenali. Lingkungan Pengendapan : Darat, meliputi gurun, sungai, danau, dan sebagainya. Sedangkan laut, meliputi: pantai, rawa, laut dangkal (neritik) dsb. 4. Mengetahui Paleoklimatologi Selain lingkungan hidup, organisme juga dipengaruhi oleh iklim sebagai salah satu unsur lingkungan. Contoh: Koral biasanya hidup pada iklim tropis - sub tropis. Pengelompokan Paleontologi Paleontology adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari kehidupan masa lampau yang didasarkan atas fosil tanaman atau hewan yang terbagi atas: 1. Makropalenteologi yaitu mempelajari fosil-fosil dengan ukuran relatif besar sehingga mempelajarinya tidak menggunakan alat bantu seperti loupe dan mikroskop. 2. Mikropalenteologi yaitu mempelajari fosil-fosil yang berukuran relatif kecil sehingga dalam pengamatan menggunakan alat bantu seperti mikroskop binokuler , mikroskop elektron.
11
2.3 Skala Waktu Geologi Dari Jaman Ke Jaman Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa PraKambrium.Apa saja yg dipercaya oleh ahli geologi, apa yg terjadi dengan mahluk hidup pada masa-masa itu. •
Arkeozpoikum artinya Masa Kehidupan Purba.
Masa Arkeozoikum (Arkean) merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Batuan masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut kraton/perisai benua. Coba perhatikan, masa ini adalah masa pembentukan kerakbumi. Jadi kerakbumi terbentuk setelah pendinginan bagian tepi dari “balon bumi” (bakal calon bumi). Plate tectonic / Lempeng tektonik yang menyebabkan gempa itu terbentuk pada masa ini. Lingkungan hidup mas itu tentunya mirip dengan lingkungan disekitar mata-air panas. Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrosfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitif di dalam samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000 tahun.
•
Masa Proterozoikum (2,5 milyar – 290 juta tahun lalu)
Proterozoikum artinya masa kehidupan awal. Masa Proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes). Kalau istilah-istilah ini dipelajari di ilmu biologi, mestinya di SMP sudah diajari kan ? Enkaryotes ini bakal menjadi tumbuhan dan prokaryotes nantinya bakal menjadi binatang. Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di laut-laut dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai sebagai fosil sejati pertama.
12
Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa PraKambrium.
•
Jaman Kambrium (590-500 juta tahun lalu)
Kambrium berasal dari kata “Cambria” nama latin untuk daerah Wales di Inggeris sana, dimana batuan berumur kambrium pertama kali dipelajari. Banyak hewan invertebrata mulai muncul pada zaman Kambrium. Hampir seluruh kehidupan berada di lautan. Hewan zaman ini mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung. Fosil yang umum dijumpai dan penyebarannya luas adalah, Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda dan Artropoda (Trilobit). Sebuah daratan yang disebut Gondwana (sebelumnya pannotia) merupakan cikal bakal Antartika, Afrika, India, Australia, sebagian Asia dan Amerika Selatan. Sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan Tanah Hijau masih berupa benua-benua kecil yang terpisah.
•
Jaman Ordovisium (500 – 440 juta tahun lalu)
Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang (hewan bertulang belakang paling tua) dan beberapa hewan bertulang belakang yang muncul pertama kali seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili Laut) dan Bryozona. Koral dan Alaga berkembang membentuk karang, dimana trilobit dan Brakiopoda mencari mangsa. Graptolit dan Trilobit melimpah, sedangkan Ekinodermata dan Brakiopoda mulai menyebar. Meluapnya Samudra dari Zaman Es merupakan bagian peristiwa dari zaman ini. Gondwana dan benua-benua lainnya mulai menutup celah samudera yang berada di antaranya.
•
Jaman Silur (440 – 410 juta tahun lalu)
13
Zaman silur merupakan waktu peralihan kehidupan dari air ke darat. Tumbuhan darat mulai muncul pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan paku). Sedangkan Kalajengking raksasa (Eurypterid) hidup berburu di dalam laut. Ikan berahang mulai muncul pada zaman ini dan banyak ikan mempunyai perisai tulang sebagai pelindung. Selama zaman Silur, deretan pegunungan mulai terbentuk melintasi Skandinavia, Skotlandia dan Pantai Amerika Utara.
•
Jaman Devon (410-360 juta tahun lalu)
Zaman Devon merupakan zaman perkembangan besar-besaran jenis ikan dan tumbuhan darat. Ikan berahang dan ikan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di dalam lautan. Serbuan ke daratan masih terus berlanjut selama zaman ini. Hewan Amfibi berkembang dan beranjak menuju daratan. Tumbuhan darat semakin umum dan muncul serangga untuk pertama kalinya. Samudera menyempit sementara, benua Gondwana menutupi Eropa, Amerika Utara dan Tanah Hijau (Green Land).
•
Jaman Karbon (360 – 290 juta tahun lalu)
Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat meletakkan telurnya di luar air. Serangga raksasa muncul dan ampibi meningkat dalam jumlahnya. Pohon pertama muncul, jamur Klab, tumbuhan ferm dan paku ekor kuda tumbuh di rawa-rawa pembentuk batubara.Pada zaman ini benua-benua di muka bumi menyatu membentuk satu masa daratan yang disebut Pangea, mengalami perubahan lingkungan untuk berbagai bentuk kehidupan. Di belahan bumi utara, iklim tropis menghasilkan secara besarbesaran, rawa-rawa yang berisi dan sekarang tersimpan sebagai batubara.
•
Jaman Perm (290 -250 juta tahun lalu)
“Perm” adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia.Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan menjadi punah.
14
Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa daratan, Lapisan es menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia dan Afrika, membendung air dan menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan kondisi gurun pasir mulai terbentuk di bagian utara bumi.
•
Jaman Trias (250-210 juta tahun lalu)
Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara amonit menjadi umum. Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul pertama kalinya selama zaman ini. Reptilia menyerupai mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont mulai berkembang. Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis reptilia yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura. Tumbuhan sikada mirip palem berkembang dan Konifer menyebar. Benua Pangea bergerak ke utara dan gurun terbentuk. Lembaran es di bagian selatan mencair dan celah-celah mulai terbentuk di Pangea.
•
Jaman Jura (210-140 juta tahun lalu)
Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam lautan dan Pterosaurus merajai angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa. Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis buaya berkembang. Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit dan Sequola melimpah pada waktu ini.Pangea terpecah dimana Amerika Utara memisahkan diri dari Afrika sedangkan Amerika Selatan melepaskan diri dari Antartika dan Australia.Jaman ini merupakan jaman yang paling menarik anak-anak setelah difilmkannya Jurrasic Park.
Jaman Kapur (140-65 juta tahun lalu)
Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada zaman ini.Mamalia berariari muncul pertama kalinya. Pada akhir zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus, Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan berbunga mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang berlainan. Iklim sedang
15
mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika menuju Asia. Jaman ini adalah jaman akhir dari kehidupan biantang-binatang raksasa.
•
Zaman Tersier (65 – 1,7 juta tahun lalu)
Pada zaman tersier terjadi perkembangan jenis kehidupan seperti munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran besar yang menyerupai burung unta, sedangkan fauna laut sepert ikan, moluska dan echinodermata sangat mirip dengan fauna laut yang hidup sekarang. Tumbuhan berbunga pada zaman Tersier terus berevolusi menghasilkan banyak variasi tumbuhan, seperti semak belukar, tumbuhan merambat dan rumput. Pada zaman Tersier – Kuarter, pemunculan dan kepunahan hewan dan tumbuhan saling berganti seiring dengan perubahan cuaca secara global.
•
Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu – sekarang)
Zaman Kuarter terdiri dari kala Plistosen dan Kala Holosen. Kala Plistosen mulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir pada 10.000 tahun yang lalu. Kemudian diikuti oleh Kala Holosen yang berlangsung sampai sekarang. Pada Kala Plistosen paling sedikit terjadi 5 kali jaman es (jaman glasial). Pada jaman glasial sebagian besar Eropa, Amerika utara dan Asia bagian utara ditutupi es, begitu pula Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia dan Pegunungan Himalaya Di antara 4 jaman es ini terdapat jaman Intra Glasial, dimana iklim bumi lebih hangat. Manusia purba jawa (Homo erectus yang dulu disebut Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala Plistosen. Manusia Modern yang mempunyai peradaban baru muncul pada Kala Holosen. Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen sangat mirip dengan flora dan fauna yang hidup sekarang. Perhatikan bumi terbentuk 4 milyar tahun lalu. Tetapi kehidupan baru muncul semilyar tahun lalu. Bahkan "manusia purba" adanya baru 2 juta tahun lalu .
16
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan Skala Waktu Geologi merupakan skala yang digunakan oleh para ahli geologi dan juga ilmuwan untuk menjelaskan hubungan atau keterkaitan antar peristiwa yang terjadi di sepanjang sejarah Bumi. Terdapat 2 skala waktu yang dipakai untuk mengukur dan menentukan umur Bumi. Yaitu: 1. Umur absolut ialah umur yang ditunjukkan dengan suatu angka yang diperoleh dari pengukuran radioaktif. Jadi, umur absolut ini langsung menunjukkan angka umurnya sehingga dapat diketahui pada jaman apa batuan tersebut terbentuk. 2. Umur relatif ialah umur yang ditentukan berdasarkan posisi batuan atau fosil relatif terhadap posisi batuan atau fosil di sekitarnya. Dengan kata lain, umur relatif tidak menunjukkan angka, tetapi pernyataan bahwa tentang mana yang lebih tua dan mana yang lebih muda berdasarkan proses pembentukannya.
17
DAFTAR PUSTAKA Husein, A.(2016). FOSIL DAN SKALA WAKTU GEOLOGI. [Online]Tersedia: http://mineraliuhotp.blogspot.com/2016/12/fosil-dan-skala-waktu geologi. html#ixzz5gGSaUKDD. Diakses pada tanggal 22-02-2019. Pramono, Y.(2013). SKALA WAKTU GEOLOGI.[Online]Tersedia: http:// geologyitambangsmk.blogspot.com/2013/09/skala-waktu-geologi.html. Diakses pada tanggal 22-02-2019.
18