Makalah Etno(1).docx

  • Uploaded by: Norma Justika Elma Shuvia
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Etno(1).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,138
  • Pages: 22
Makalah Etnofarmasi Studi Etnofarmasi Cannabis sativa

Dosen pengampu : Endah Puspitasari, S.Farm., M.Sc., Apt. Kelas C Anggota kelompok : 1. Sendi silva wafom

(152210101157)

2. Ratih Dewi Widharma

(162210101047)

3. Lyta Septi Fauziah

(162210101054)

4. Nadifa Nada

(162210101126)

5. Norma justika Elma S.

(162210101154)

Fakultas Farmasi Universitas jember 2018

Kata Pengatar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam Pekembangan Etnofarmasi Cannabis Sativa. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Penyusun

2

Daftar isi

Kata Pengatar .............................................................................................................................1 Bab 1 Pendahuluan.....................................................................................................................4 1.1

latar belakang ..............................................................................................................4

1.2

Rumusan masalah ........................................................................................................4

1.3

Tujuan punulisan .........................................................................................................4

Bab 2 Pembahasan .....................................................................................................................6 2.1

Klasifikasi Tumbuhan .................................................................................................6

2.2

Studi Etnofarmasi Mengenai Cannabis sativa sebagai Obat Psikoterapetik ...............7

2.3

Kandungan kimia Cannabis sativa ...........................................................................11

2.4

Uji toksisitas ganja ....................................................................................................13

2.5

uji bioaktivitas pra klinik ...........................................................................................17

Bab 3 penutup ..........................................................................................................................21 3.1 kesimpulan......................................................................................................................21 3.2 saran...............................................................................................................................21 Daftar pustaka ..........................................................................................................................22

3

Bab 1 Pendahuluan

1.1 latar Belakang Cannabis sativa merupakan suatu tanaman herba yang berasal dari daerah asia timur yang sekarang menyebar hampir seluruh dunia. Cannabis sativa sendiri merupakan tanaman semusim yang biasa ditanam di daerah tropis. Secara historis Cannabis telah ditemukan di hampir semua bagian dunia. Selain ditanam di Amerika, itu juga telah ditemukan dalam kelimpahan di Persia, Turki, Cina, India dan Afrika. Pada tahun 1855 diperkirakan bahwa seluruh dunia hampir 300 juta orang mengkonsumsi Ganja dalam satu bentuk atau lain. (Kuddus dkk., 2013) Secara historis Di india, cannabis sativa sudah digunakan sejak tahun 2000 SM. Di india sendiri cannabis sativa biasa dibuat menjadi sediaan rokok yang disebut dengan “bhang”. Nama Bengal harfiah berarti "bhang tanah". Bangladesh di sisi lain berarti "orang tanah bhang". Orang-orang di daerah i India memiliki sejarah panjang menggunakan Ganja untuk membuat kain dengan kualitas yang sangat baik dan obatobatan . cannabis sendiri biasa digunakan sebagai sebagai peribadatan yang bertujuan menyembah dewa shiva. (Kuddus dkk., 2013) Cannabis sativa

banyak digunakan dikehidupan sehari-hari warga india,

terutama didaerah penggunungan Himalaya. Didaerah Himalaya cannabis sativa sudah digunakan sejak lama, bahkan sejak jaman primitive. Cannabis sativa merupakan salah satu comoditi berharga yang digunakan oleh masyarakat menengah kebawah di daerah Himalaya. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana perkembangan budaya penggunaan Cannabis sativa di india? 2. bagaimana tentang studi etnofarmasi Cannabis sativa di suku-suku india? 3. Bagaimana kandungan kimia dari Cannabis sativa? 4. Bagaimana uji bioaktivitas pra klinis dan klinis dari Cannabis sativa? 5. Bagaimana uji toksivitas Cannabis sativa? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui perkembangan budaya penggunaan Cannabis sativa di india 4

2. Untuk mengetahui tentang studi etnofarmasi Cannabis sativa di suku-suku india 3. Untuk mengetahui kandungan kimia dari Cannabis sativa? 4. Untuk mengetahui uji bioaktivitas pra klinis dan klinis dari Cannabis sativa? 5. Untuk mengetahui uji toksivitas Cannabis sativa?

5

Bab 2 Pembahasan

2.1

Klasifikasi Tumbuhan Kerajaan

:Plantae

Subkingdom : Tracheobionta Superdivisi

: Spermatophyta

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Subkelas

: Hamamelididae

Keluarga

: Cannabaceae

Genus

: cannabis

Spesies

: sativa

Nama Binomial : Cannabis sativa(Kuddus dkk., 2013) Rami India (Cannabis sativa L.) adalah tanaman yang tumbuh secara tahunan dari famili Cannabinaceae yang mempunyai batang yang tumbuh 3 sampai 10 kaki atau bahkan bisa lebih tinggi, sedikit bercabang, dan mempunyai rambut-rambut yang bewarna hijau keabu-abuan. Daunnya jenis sawit, dengan lima hingga tujuh lembar, banyak, mempunyai tangkai daun yang tipis panjang dengan daun penumpu yang tajam di dasar, berbentuk lanset panjang, berbentuk timpus di kedua ujung dan pinggirannya bergerigi tajam. Daunnya digunakan sebagai obat untuk mengurangi kegembiraan, iritasi dan rasa sakit serta untuk menginduksi tidur nyenyak. Bunganya berkelamin tunggal, yang jantan berada di ketiak daun dan pada bagian terminal bunga tandan berganda, bunganya tidak bermahkota (apetalus), dengan lima kelopak berwarna kekuningandan lima benang sari porisidal. Bunga betina berkecambah dalam axil dan terminal, dengan satu ovulasi tunggal. (Kuddus dkk., 2013) Buahnya kecil, halus, berwarna abu-abu kecoklatan terang, dan terisi penuh oleh biji. Bentuk tanamannya dan hasil produk si obat, minyak dan seratnya bervariasi sesuai dengan iklim dan varietas tertentu. Varietas yang ditumbuh untuk obat sangatlah kecil, lebih banyak 6

bercabang dengan daun hijau gelap yang lebih kecil,untuk serat memiliki tangkai panjang, dan cabangnya sangat sedikit, dan hanya menghasilkan biji yang sedikit. Untuk biji minyak yang kecil, dapat matang lebih awal, dan menghasilkan biji dalam jumlah besar. Rami India disiapkan dalam berbagai bentuk. Ganja diasapkan seperti tembakau, Bhang adalah yang kering, daun yang lebih besar,dicampur dengan beberapa buah. Charas adalah resin yang memancar secara spontan dari daun, puncak dan batang.(Kuddus dkk., 2013) 2.2

Studi Etnofarmasi Mengenai Cannabis sativa sebagai Obat Psikoterapetik

Cannabis sativa banyak digunakan dikehidupan sehari-hari warga india, terutama didaerah penggunungan Himalaya. Didaerah Himalaya cannabis sativa sudah digunakan sejak lama, bahkan sejak jaman primitive. Cannabis sativa merupakan salah satu comoditi berharga yang digunakan oleh masyarakat menengah kebawah di daerah Himalaya. Biasanya Cannabis sativa digunakan sebagai serat, makanan, bahan bakar, minyak dan narkotika. Saking eratnya kaitannya Cannabis sativa dengan kehidupan masyarakat Himalaya, Kegunaan Cannabis Sativa sebagai euphoria sanagat tidak terkendali. Hal ini juga erat kaitanya penggunaan Cannabis sativa untuk upacara keagamaan hindu dan sebagaian besar masyarakat Himalaya india menganut agama hindu.selain itu penggunaan bhang lebih banyak digunakan oleh masyarakat ekonomi bawah. menurut survey yang dilakukan Di beberapa daerah pedalaman dan terpencil distrik Shimla di Himachal Pradesh, ganja dibudidayakan dalam bentuk murni. Ia juga tumbuh subur sebagai tumbuhan liar. Populasi yang dibudidayakan jauh lebih besar dan sebagian besar dimaksudkan untuk serat sementara bentuk liar digunakan untuk tujuan lain. Cannabis adalah tanaman musim panas atau kharif dan ditanam di bulan Maret atau April. Benih ditabur oleh penyiaran di ladang dan kemudian ditutup dengan tanah . Ganja dipanen hanya sekali dalam setahun, siklus fenologis sekitar 200-220 hari. Tanaman jantan dipotong, ketika bunga mereka terbuka dan diproses untuk serat. Tanaman betina tetap di ladang dan benih dikumpulkan saat jatuh tempo pada bulan Oktober atau awal November. Untuk meringkas kajian Etnobotani yang memberikan informasi terkini tentang status pertanian Cannabis sativa sebagai tanaman pangan gandum. Survei sosio-ekonomi memberikan informasi utama tentang suatu tanaman dan statusnya di masyarakat. Studi semacam itu dapat membantu dalam rencana pengembangan memanfaatkan peluang pendahuluan dan juga untuk umpan balik, pertama untuk respon dan reaksi orang primitif 7

terhadap kegunaan dari tumbuhan liar dan kedua obat tradisional untuk pengujian ilmiah terorganisasi. Survei ini membuatnya sangat jelas bahwa Cannabis sativa atau 'Bhang ‟telah memainkan peran besar untuk memenuhi semua jenis persyaratan yang mungkin dalam kehidupan rakyat India. Terlepas dari efek berbahaya yang berbeda penggunaan tanaman ini terus meningkat di seluruh dunia. Sekarang, kontroversi yang terjadi, apakah penggunaan tanaman ini adalah wakil yang harus dikendalikan atau kebiasaan yang harus diizinkan secara hukum. Itu subjek adalah masalah besar di kalangan pekerja Cannabis. Mengesampingkan semua efek berbahaya dari tanaman ini, penelitian kami saat ini mengenai etnobotani dari Cannabis telah menetapkan pendekatan baru untuk mempelajari kegunaan dari tanaman seperti sebagai pengembalian ekonomi yang besar (untuk serat, makanan, obat-obatan dan bahan bakar) sambil merencanakan eksploitasi tanaman yang tereksploitasi. Tabel 2: Survei sosio-ekonomi dalam kaitannya dengan budidaya Cannabis Sr.No

Parameter

Hasil

1

Keluarga yang menanam Cannabis sativa

75%

2

Konsumsi Cannabis 15 tahun yang lalu

98%

3

Konsumsi ganja saat ini

90%

4

Pendapatan tahunan keluarga yang menanam

Rs-5.000-10.000

Cannabis 5

Jumlah anggota keluarga

6-14

6

Lahan pertanian yang dimiliki oleh keluarga

6-80 Bighas

7

Ketinggian wilayah

1890-2350 m AMSL

8

Sistem tanam campur dan Cannabis

+ (Ya)

9

Konsumsi daun kultivar dan perbungaan

+ (Ya)

10

Konsumsi batang kultivar

+ (Ya)

11

Konsumsi daun dari Populasi yang tidak

+ (Ya)

didomestikasi

12

Konsumsi benih kultivar

+ (Ya)

13

Konsumsi benih non-domestikasi

+ (Ya)

8

14

Pemanfaatan daun ganja untuk narkotika

+ (Ya)

15

Pemanfaatan Ganja untuk bahan bakar.

+ (Ya)

16

Pemanfaatan Ganja untuk pupuk kandang

+ (Ya)

17

Pemanfaatan akar dan bunga Cannabis untuk

+ (Ya)

tujuan pengobatan

Budidaya dan Konsumsi Ganja. Dalam penelitian ini, telah diamati bahwa konsumsi “Bhang” lebih sering dikonsumsi oleh orang-orang yang terbelakang secara ekonomi. Bhang adalah ramuan minuman yang dibuat dari daun dan kuncup bunga betina tanaman ganja. Survei pada penelitian ini membahas mengenai kebiasaan makanan masyarakat dan ditemukan bahwa biji Cannabis sering dikonsumsi saat musim dingin dan didapat juga data tentang bagaimana cara mengonsumsi ganja tersebut. Diamati bahwa masyarakat Shimla memanfaatkan setiap bagian dari tanaman ini mulai dari batang (untuk serat dan bahan bakar) daun (untuk merokok atau minum-minum misalnya sebagai halusinogen atau narkotika, ramuan pot sebagai obat), menurunkan bagian atas (Charas, ganja dan hashish dll.), Biji (untuk makanan dan minyak) dan akar (jus yang diekstraksi dari akar diberikan kepada orang-orang untuk melawan efek halusinogen yang diinduksi dengan mengambil bhang, ganja, dll.) digunakan dalam satu cara atau yang lain Dari batang tanaman jantan, serat diekstraksi yang sangat kuat dan seratnya digunakan oleh masyarakat setempat untuk membuat alas kaki yang dikenal sebagai "Poolan" Selain digunakan sebagai makanan, serat dan minyak, Cannabis memiliki peran yang sangat signifikan dalam obat tradisional yang disebut "Soolpha" yang digunakan adalah bagian atas dari tanaman. Dengan cara diasapi, atau kadang-kadang ditambah tembakau oleh penduduk setempat. Kebiasaan merokok ditemukan sangat umum bahkan di kalangan wanita rakyat di daerah terpencil di daerah studi. Studi ini mengungkap korelasi langsung dari budidaya Cannabis dengan kemiskinan dan keterbelakangan orang-orang. Ditemukan bahwa meskipun Cannabis paling banyak digunakan oleh orang miskin dalam satu cara atau yang lain, penggunaan tanaman ini untuk tujuan narkotika dilakukan di kedua ujung skala ekonomi 9

seperti juga dilaporkan oleh Darshan et al., (1981) berdasarkan studi mereka di daerah pedesaan Punjab. Budaya asli yang nyata dari tempat manapun tercermin di dalamnya cerita rakyat, dan lagu-lagu rakyat. Telah ditemukan bahwa lagu-lagu rakyat memiliki referensi berlimpah untuk ganja di area studi. Lagu-lagu rakyat dinyanyikan pada saat suka atau duka atau di festival, upacara dan acara ritual. Beberapa lagu rakyat seperti "Main" pang ‟aya kencing, shivji di jo buti, yaro najara aa gya, sajjno hulara aa gya" dan "Ashki pipli, porkhi bhango, teri aanke ra surma, meri naino mangga teri shadaro kande ”dll. mengungkapkan bahwa Cannabis adalah terkait erat dengan kehidupan budaya dan sosial masyarakat setempat dan juga terutama menjelaskan tentang sifat halusinogen dari tanaman. Kepentingan halusinogen terbesar dalam konteks agama adalah dipertimbangkan di Himalaya di India dan dataran tinggi Tibet (Schultes and Hafmann, 1979). Lagu-lagu ini di umum mengungkapkan efek narkotika, dll. Dalam hal agama dan menunjukkan bahwa ganja membentuk salah satu tanaman yang penting di lahan pertanian, meskipun tidak ada catatan yang ditemukan dalam garis besar statistik Himachal Pradesh.

Tabel 3: Praktik Agronomi di lapangan Sr.

Aktivitas

Keterangan

No 1

2

Menanam a) Waktu penaburan

Maret-April

b) Metode penaburan

Penyebaran

Pola Tanam

Tanaman murni atau sejenisnya di samping trek tanaman Chenopodium, Amaranthus, Eleusine, Fagopyrum atau jagung. Beberapa kali tumpang sari juga dilakukan.

3

Tilling-up

Tidak diperlukan.

4

Pupuk

Tidak diperlukan.

5

Irigasi

Tidak diperlukan

6

Periode fenomenologi

200-220 hari

7

Inisiasi Pembungaan: 10

a) Tanaman laki-laki

Pembungaan dimulai pada bulan Juni-Juli

b) Tanaman betina

Pembungaan dimulai pada bulan pertengahan Agustus Oktober.

c) Pria dan Wanita secara bersamaan

Kadang-kadang di bulan Oktober

Pemanenan a) Waktu

Oktober atau awal November.

b) Metode

Dari pangkalan, ketika bunga jantan terbuka sepenuhnya yaitu pada bulan

i) Tanaman jantan

Agustus.

ii) Tanaman betina)

Pemotongan tanaman sekitar 10-12 cm. Ketika biji matang pada bulan Oktober atau awal November.

Pengolahan: a) Untuk serat

Pembersihan batang tanaman jantan

b) Untuk benih

Secara manual dari tanaman betina.

c) Pembersihan benih

Manual yaitu, dengan tangan (labrakan)

2.3

Kandungan Kimia Cannabis sativa

Tetrahydrocannabinol

11

Pada cannabis sativa kandungan utama yang menyebabkan euforia ialah Tetra Hydro Cannabinol,Tetrahydrocannabinol (lebih dikenal dengan THC) adalah sebuah dari banyak senyawa aktif yang terkandung dalam tumbuhan ganja dan dikelompokkan ke dalam Cannabinoid.senyawa ini pada dosis rendah senyawa tersebut dapat mengurangi rasa sakit, mengurangi agresi, merangsang nafsu makan dan dapat membantu mengurangi rasa mual. Dosis yang lebih tinggi dapat menyebabkan euphoria , yaitu suatu perasaan dan persepsi yang berubah antara ruang dan waktu yang menciptakan rasa kebahagiaan.(Andre dkk., 2016) CBD CBD adalah senyawa aktif utama dalam kelompok cannabinoid. Seperti halnya THC, CBD merupakan senyawa yang paling dominan dalam “Cannabis extracts”. Kandungannya yang mencapai hampir 40% membuat banyak ahli menyimpulkan CBD lah zat yang paling vital (di atas THC) dari Cannabinoid. Berbeda dengan THC, CBD tidaklah memiliki kandungan psikoaktif. Alih-alihnya, CBD berfungsi sedatif, anti-oksidan, anti-inflamasi, anti-bakteri, anti-konvulsan. Selain terbukti berperan dalam modulasi respons kekebalan tubuh, CBD juga berperan dalam sistem reproduksi, pemulihan stress, perlindungan sel-sel syaraf, regulator kinerja motorik dan pengontrol stimulus rasa sakit.(Andre dkk., 2016) Cannabinol (CBN)

Cannabinol adalah produk turunan dari THC. Pertama ditemukan ilmuwan pada tahun 1896. Senyawa cannabinol ditemukan dapat membantu proses tidur, mengurangi rasa sakit maupun keram, memperlambat gejala ALS (Penyakit Lou Gehrig), meningkatkan nafsu makan, dan menghentikan penyebaran residu obat-obat tertentu.(Andre dkk., 2016)

12

2.4 Uji toksisitas ganja Gejala Toksisitas dan Manifestasi Klinis Ganja THC (tetrahydrocannabinol ) adalah substiteun aktif dalam ganja menstimulasi aktivitas saraf simpatik. Efek yang ditimbulkan dari pemakaian ganja terhadap tubuh sulit dikelompokkan, namun secara umum termasuk sebagai obat golongan psikoaktif.Golongan obat tersebut diantaranya adalah amphetamine dan metamphetamine. Berdasarkan kategori penggolongan obat yang dikeluarkan Badan Narkotika Amerika Serikat, ganja termasuk golongan Schedule III controlled drug yaitu golongan obat dengan risiko penyalahgunaan obat tinggi dan dapat membuat ketergantungan psikologis dan fisik. Penggunaan dosis rendah hingga sedang menyebabkan efek intoksikasi seperti relaksasi, rasa mengantuk, dan mild euphoria sedangkan pada dosis tinggi menyebabkan reaksi panik serta halusinasi mirip psikosis akut atau dengan kata lain dapat menimbulkan efek toksisitas akut(jangka pendek). Besar jumlah dan jenis efek yang terjadi bervariasi tiap individu tergantung pada respon personal dan jumlah ganja yang dikonsumsi. Efek dari penggunaan ganja secara umum berpengaruh pada fungsi otak seperti gangguan emosi mulai dari euforia, paranoia, kecemasan (anxiety), dan depresi, namun yang paling utama adalah relaksasi serta sedasi. Penggunaan ini juga dapat berefek pada perilaku pemakainya seperti disintegrasi sementara dan berkurangnya memori

pada

jangka pendek. Pada pemakaian

individual

lebih terlihat sifat khas pemakai dengan ciri mudah tertawa, halusinasi dandelusi jika pemakaian berlanjut. Selain itu juga berpengaruh pada faktor saraf otonom simpatik yang menyertai

efek

psikis

tersebut

yaitu

berupa

mulut

kering,

stimulasi

nafsu

makan,ketidakseimbangan koordinasi otot, penurunan jumlah testosteron, retensi urin, serta peningkatan laju jantung dan injeksi konjungtival yang dengan pemakaian berlanjut dapat menyebabkan penurunan tekanan intraokular Efek toksisitas akut dari marijuana dapat disebabkan oleh penggunaan berlebihan (overdose), pemakaian dosis tinggi, atau kontaminasi dengan bahan kualitas rendah ataukombinasi dengan golongan bahan lain seperti golongan halusinogen (LSD) atau dengan PCP.Manifestasi klinik gejala toksisitas akut toksik dari pemakaian marijuana antara lain : 1.

Ketajaman sensorik

2.

Euforia yang disertai dengan relaksasi atau rasa mengantuk seperti

teler yang disebabkanoleh gangguan aktivitas neurotransmitter dopaminergik dan norepinefrin yang berlebihan. 13

3.

Peningkatan denyut jantung yang disebabkan laju aliran darah dalam

pembuluh meningkat yang ditandai dengan hipertensi. 4.

Takikardia yang disebabkan gangguan impuls.

5.

Memori jangka pendek menuru karena aktivitas neurologik pada

hipokampus yangmenurun pada sub-daerah yang bertanggung jawab pada daya ingat jangka pendek. 6.

Fokus, perhatian, dan kemampuan pengambilan keputusan berkurang.

7.

Gangguan psikomotorik, seperti gangguan koordinasi kerja otot, dan

gangguan keseimbangan pergerakan otot, reaksi refleks yang lambat, koordinasi tangan-mata yangtereganggu, dan disinterpretasi jarak. 8.

Nafsu makan meningkat.

9.

Pneumomediastinum ditandai dengan overdistensi dan pecahnya

bagian

viseral

pulmonari dan parietal pleura. Gejala ini muncul sebagai tanda sekunder dari pemakai an ganja melalui inhalasi. 10.

Ansietas dan panik pada pemula.

Efek kronik dari pemakaian ganja cenderung menimbulkan efek ketergantungan psikologis daripada efek ketergantungan secara fisik. Efek ketergantungan ini bersifat adiksi lambat,hal ini dikarenakan waktu

paruh dari marijuana tergolong panjang yaitu

sekitar tujuh hari sehingga tertahan dalam tubuh lebih lama dalam konsentrasi yang besar karena tersimpan dalamlemak. Gejala toksisitas kronik dari ganja adalah sebagai berikut : 1.

Gejala psikosis, Ditandai dengan ketidakmampuan membedakan mana

yang nyata dan tidak dimanatanda gejala ini hampir mirip dengan gejala skizoprenia. Namun tingkatan psikosisenam kali lebih besar dibandingkan insidensi skizoprenia. 2.

Gejala Withdrawal (putus obat) Gejala seperti

ini timbul seperti

iritabilita terhadap lingkungan (midriasis pada mata), nafsumakan menurun, ansietas, rasa mengantuk berkurang, dan berat badan menurun.

14

3.

Motilitas dan kualitas sperma menurun. Senyawa THC merupakan

analog dengan senyawa ligan endogen pada otak yaituanadamida yang dapat mengganggu aktivitas komunikasi pada otak. Contohnya adalah aktivitas pituitari yang melepaskan hormon gonadotropin untuk menstimulasi kelenjar gonad dihambat kerjanya dengan adanya THC pada reseptor kanabinoid CB1 yangtersebar banyak di otak, sehingga aktivitas regenerasi sel sperma terganggu. 4.

Gangguan kognitif dan episodal memori

5.

Dorongan seksual menurun

6.

Kanker mulut, paru-paru, dan tenggorokan.Hal tersebut diakibatkan

oleh risiko dari pemakaian marijuana melalui inhalasi yangditengarai memiliki zat karsinogenik. Sehingga pemakaian kronik dapat menyebabkankanker pada organ saluran respirasi. Penyalahgunaan ganja

juga

kelainan

dapat

mental

menyerupai

primer, seperti

gangguan cemas umum. Pemakaian ganja

yang

sudah

dapat menunjukkan yang mirip

dengan

disorder.

Reaksi akut

lama gejala dysthimic yang

berbahaya harus dibedakan dengan gangguan panik, gangguan depresi berat, waham, gangguan bipolar atau skizofrenia tipe paranoid. Pemeriksaanfisik biasanya menunjukkan peningkatan denyut nadi dan injeksi konjungtiva.

Mekanisme Toksisitas

Ganja mengandung zat psikoaktif yang disebut dengan THC (Tetrahydrocannabinol) yang merupakan faktor utama penyebab halusinasi. THC ini akan cepat meninggalkan plasma dan masuk ke jaringan yang mengandung lemak, terutama otak. THC dimetabolisasi di hati dan dikeluarkan terutama melalui tinja dan air seni. Dampak yang ditimbulkan oleh ganja 15

adalah kegembiraan, cerewet dalam bicara, dan rileks. Pengaruh ganja akan bertahan kirakira 2-4 jam.(Fod dan A.delaney, 2001)

Metabolisme THCTHC bersifat sangat larut lemak, sehingga THC akan sangat mudah terdistribusi keseluruh jaringan dan akan terdeposisi di jaringan lemak, oleh sebab itu THC memiliki volume distribusi yang relatif besar (4-14 l/kg). Karena kelarutannya yang tinggi, hal itu punmenyebabkan THC sangat lama tertambat di jaringan lemak, dan ini akan memperlambat lajueliminasi THC.THC sebagai salah satu zat psikoaktif yang utama dalam ganja mengikat reseptoranandamide di otak, memiliki efek stimulan, sedatif, atau halusinogen, tergantung pada dosis dan waktu setelah konsumsi. Pengeluaran katekolamin (yang mengakibatkan takikardia) dan penghambatan refleks simpatis (yang mengakibatkan hipotensi ortostatik ) dapat diamati secaralangsung. Efek THC saat dihirup dalam rokok ganja, masuk ke paru-paru dan terbawa alirandarah hingga sampai ke otak. Di otak, jika THC sampai pada “tempat” yang disebut reseptor kannabinoid akan menghilangkan beberapa reaksi seluler yang seharusnya terjadi. Beberapa daerah pada otak memiliki reseptor kannabinoid. Meningkatnya kerapatan reseptor kannabinoid pada otak mempengaruhi rasa senang, daya ingat, berpikir, konsentrasi, cara pandang dan koordinasi gerak. Pada akhirnya, orang yang biasa menggunakan rokok ganja kehilangan kemampuan intelektualnya.THC diserap merlalui paru-paru (atau perut) ke dalam aliran darah dan dibawa ke otak,tempat zat itu membanjiri reseptor dengan bahan kimia yang membangkitkan rasa senang diotak. Pada umumnya, mengisap marijuana memberikan efek santai pada

si

pengguna. Ganja

juga meningkatkan nafsu makan, dalam bahasa sehari-

hari dikenal dengan sebutan menjadi“kelaparan”.(Barile, 2010)

Penanganan Toksisitas

Penatalaksanaan pada mereka yang menggunakan ganja pada prinsipnya sama dengan penatalaksanaan dari penyalahgunaan zat lain, melalui penghentian serta dukungan. Penghentian dapat dicapai melalui hospitalisasi atau dengan mengontrol pasien melalui tesskrining urin, dengan catatan ganja

bisa dideteksi dalam 3 hari sampai 4 minggu

setelahdigunakan. Dukungan dapat diperoleh dari individu itu sendiri, keluarga dan para psikoterapi.Farmakoterapi dapat diberikan bila rasa cemas ( anxiety) tidak dapat diatasi, dengan memberikan antianxietas seperti klordiazepoksid 10-50 mg/oral, yang dapat diulangi 16

setelah

1 jam atau lorazepam 1-2 mg oral atau alprazolam 0.5

– 1 mg oral. Oleh

karena menetapnya metabolit THC di dalam tubuh, pasien diberitahu bahwa mereka mungkin mengalami perasaan intoksikasi ringan dalam 2-4 hari. Bila reaksi memberat maka kepada pasien

dan keluarganyadikemukakan

kemungkinan adanya komorbiditas

gangguan jiwa

lain. Pada psikotik akibat penggunaan ganja, dapat diberikan antipsikotik untuk jangka pendek dalam rangka mengatasi perilaku yang

tidak

diinginkan,

dapat

diberikan

haloperidol 5 mg/hari dalam dosis terbagi atauklorpromazin 25-150 mg/oral. 2.5

Uji Bioaktivitas Pra Klinik dan Uji Klinik

hewan ujii untuk mengukur Efek toksik dari marijuana terutama pada sistem saraf. Penyebab kematian hewan uji biasanya disebabkan oleh apnea atau henti jantung. Hewan uji yang lebih tinggi tingkatannyasecara filogenetik memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap toksisitas akut dari THC. Padatikus, dosis LD50THC adalah 40 mg/kg dengan rute intravena, sementara dosis LD50. Pada monyet dan anjing adalah 130 mg/kg.Tidak ada penentuan dosis letal pada manusia secara pasti karena tidak mungkindilakukan percobaan terhadap manusia. Namun, berdasarkan teori yang telah disebutkan, dosisletal pada manusia akan lebih tinggi darpada dosis letal pada monyet. Sementara, dosis yangmenyebabkan toksisitas akut dari THC diperkirakan adalah 0,4mg/kg BB secara oral.(Barile, 2010) Uji klinik Dwarakanath terdaftar 48 modern Ayurvedic dan delapan formula Tibbiah Unani mengandung Ganja untuk berbagai indikasi (Dwarakanath, 1965). Survei terbaru tentang konsumsi Bhang di Varanasi (sebelumnya Banaras, India) melaporkan peningkatan 90% dalam tidur dan dalam penyesuaian perkawinan (Chaturvedi et al., 1991). Di India, sifat dan penggunaan Cannabis sativa adalah dijelaskan oleh banyak dokter ayurveda sebelumnya ribuan tahun. Referensi tertulis paling awal ditemukan di Atharvaveda, berpacaran sekitar 1500 penyelidikan ilmiah dan klinis. Bahkan, itu peneliti Cannabis modern telah mengakui peran integral budaya India telah bermain dalam memahami biokimia Ganja. Ada banyak literatur yang tersedia aktivitas farmakologi dan uji klinis Cannabis sativa dengan menggunakan berbagai model binatang. Di tabel berikut ini dapat ditemukan secara farmakologis studi tentang Cannabis pada manusia (Tabel 2). Tabel 2. Studi farmakologi dari Cannabis sativa di manusia. 17

studi farmakologi

Referensi

Efek alergen

Singh dan Kumar,2003

Efek analgesik

Burstein et al., 2004

Aktivitas antikanker

Tariq dan Reyaz,2012a

Tindakan antidepresan

El-Alfy et al., 2010

Aktivitas antidiuretik

Burton, 1979

Antiemetik

Dansak, 1997

Aktivitas anti-inflamasi

Zurier et al., 2009

Aktivitas anti-tumor

Contassot et al., 2004

Nafsu makan meningkatkan

Plasse et al., 1991

Aktivitas bronchoconstrictor

Vidal et al., 1991

Kematian sel dengan penyusutan neuron

Ameri, 1999

Sistem syaraf pusat aktivitas depresan

Krejci, 1958

Digital necrosis

Launay, 2000

Efek ginekastik

Daniels dan Layer,2003

Aktivitas Hemagglutinin

Hardman et al., 1983

Rangsangan pelepasan histamin

Vidal, 1991

Aktivitas hiperglikemik

Podolsky et al., 1971

Efek Imunomodulator

Kraft dan Kress,2004

Efek inflamasi

Boyce dan Quigley,2002

Efek mitogenik

Thorburn, 1975

Infark miokard

McLeod et al., 2002

Efek Pancreatic

Grant dan Gandhi,2004

Toksisitas pankreas

Dabby, 1985

Efek Psoriatik

Zhu et al., 1981

Efek reproduksi

Middleman et al.,1997; Saso, 2002;

Sakit kepala seksual

Alvaro dkk., 2002

Efek spermisida

Hong et al., 1982

Efek bunuh diri

Wilcox dan Anthony, 18

2004 Efek mempromosikan tumo

Richter et al., 1995

Tabel 1. Penggunaan obat dari Cannabis sativa.

PENGUNAAN NYA

REFERENSI NYA

Anthelmintic

Bhattarai, 1992

Aktivitas antikanker terhadap garis sel

Tariq dan Reyaz, 2012a

kanker Aktivitas antimikroba

Tariq dan Reyaz, 2012b

Anti-mual dan Anti-muntah

Sallan et al., 1975

Antispasmodic, anodyne dan narkotika

Anon, 1931

Aphrodisiac

Waddell et al., 1980

Apoptosis

Lee et al., 2008

Sebagai halusinogen dan untuk reumatik

Saha et al., 1961

Sebagai seorang partamifacient

Ahmad, 1957

Sebagai seorang yang tidak mampu

Saha et al., 1961

Antiseptik dan untuk mengobati

Bhattarai, 1993

pembengkakan sendi terkilir Sebagai antispasmodic dan anodyne

Asprey and Thornton, 1955

Sebagai afrodisiak

Lewis dan Elvin-Lewis, 1977

Sebagai emmenagogue

Saha et al., 1961; Berhault, 1974

Sebagai serangga pengusir

Nayar, 1955

Sebagai narkotika, antispasmodic dan

Anon, 1898

analgesik Rebusan benih yang digunakan untuk

Duke dan Ayensu, 1985

migrain dan kanker Mengurangi kapasitas pemupukan

Schuel et al., 1987

Mengurangi metabolisme testosteron

Watanabe et al., 2005

Untuk asma

Simon dan Lamla, 1991

Untuk luka bakar

Jain dan Puri, 1984

Untuk luka, bisul dan lepuh

Singh dan Maheshwari, 1994 19

Untuk diabetes

Tucakov, 1978; Morrison dan West, 1982

Untuk diabetes, histeria dan sulit tidur

Rajurkar dan Pardeshi, 1997

Untuk disentri

Bhattarai, 1992

Untuk peradangan

Rana dan Datta, 1997

Daun segar digunakan untuk wasir

Singh et al., 1996

Buah digunakan secara eksternal untuk

Rao, 1981

penyakit kulit Hallucinogen

Diaz, 1977

Diare

Manandhar, 1993

Dalam gangguan pencernaan

Sahu, 1984

Dalam rheumatoid arthritis, epilepsi dan

Zagari, 1992

kolera Meningkatkan kecakapan asmara wanita

Nahas, 1981

Induksi aborsi

Hunte, 1975

Narcotic

Bellakhdar, et al., 1991

Psikotropika

Anon, 1946

Mengurangi sakit perut, neuralgia dan batuk

Zagari, 1992

Meringankan nyeri menstruasi

Tatkon, 1976

Mengurangi rasa sakit karena dysmenorrheal Lockmi, 1982 Untuk membersihkan darah dan untuk

Li, 1974

rematik Untuk menghilangkan batuk dan bronkitis

Lal dan Yadav, 1983

Untuk menginduksi aborsi, persalinan, dan

Woo et al., 1981

menstruasi Untuk meredakan nyeri otot

Giron et al., 1991

Pengobatan dispepsia dan gonorrhea

Sahu, 1984

Pengobatan malaria

1955Asprey dan Thornton,

Buah yang tidak matang menyebabkan tidur

Shah, 1982

20

Bab 3 Penutup

3.1 kesimpulan Pada tanaman cannabis sativa memiliki berbagai manfaat namun juga efek negatifnya. Di india sendiri cannabis sativa sudah menjadi bagian dari upacara keagamaan yang bertujuan untuk mencari ketenanangan. Selain itu penggunaan cannabis sativa diseluruh dunia memiliki kegunaaan yang berbeda beda 3.2 saran Jika dikembangkan ganja bisa menjadi salah satu obat tradisional yang sangat berguna. Namun harus diperhatikan dan diawasi ketat penggunaanya.

21

Daftar pustaka

Andre, C. M., J.-F. Hausman, dan G. Guerriero. 2016. Cannabis sativa: the plant of the thousand and one molecules. Frontiers in Plant Science. 7(February):1–17. Barile, F. 2010. Clinical Toxicology : Priciples and Mechanisms. Edisi 2. USA: St.john’s Univesitycy collage of Farma. Fod, M. dan K. A.delaney. 2001. Clinical Toxycology. Philadelphia: Saunders Company. Kuddus, M., I. A. M. Ginawi, dan A. Al-Hazimi. 2013. Cannabis sativa: an ancient wild edible plant of india. Emirates Journal of Food and Agriculture. 25(10):736–745.

22

Related Documents

Makalah
June 2020 40
Makalah
July 2020 39
Makalah
October 2019 94
Makalah
July 2020 62
Makalah
November 2019 85
Makalah
October 2019 95

More Documents from ""