MAKALAH ETIKA BISNIS DAN E-COMMERCE Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk melengkapi tugas matakuliah Etika Profesi Disusun Oleh : Kelompok 4 1. SYAHRUL RAMADAN (201601030035) 2. WIDYA WAHYUNI PURBA(201601030035)
Kelas
: 16M03
Dosen Pengampu
: SUNDARI RETNO ANDANI, S.T, M.Kom
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA
AMIK TUNAS BANGSA PEMATANGSIANTAR 2019
KATA PENGANTAR Segala puja dan puji hanya bagi Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat limpahan karunia nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Etika Bisnis dan E-Commerce” dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Matakuliah Pendidikan Agama II yang diampu oleh Ibu Sundari Retno Andani, S.T, M.Kom. Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini. Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan serta kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca. Demikian apa yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk teman-teman umumnya, dan untuk penulis sendiri khususnya.
Pematangsiantar, 25 Februari 2019
1
Penulis
2
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .....................................................................................
i
DAFTAR ISI ...................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang ................................................................................ 1.2. Rumusan Masalah ........................................................................... 1.3. Tujuan .............................................................................................. 1.4. Manfaat ...........................................................................................
1 2 2 2
BAB II PEMBAHASAN 2.1. Etika Bisnis ..................................................................................... 2.1.1. Perkembangan Etika Bisnis ................................................... 2.1.2. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis ................................................... 2.2. E-Commerce .................................................................................... 2.2.1. Manfaat E-Commerce ............................................................ 2.2.2. Jenis-Jenis E-Commerce ........................................................ 2.2.3. Istilah-Istilah dalam E-Commerce ......................................... 2.3. Etika Bisnis dan E-Commerce ......................................................... 2.4. Etika Bisnis Dalam Bidang IT ......................................................... 2.5. Tanggapan Umum Bisnis di Bidang IT ........................................... 2.6. Trend E-Commerce Masa Kini ........................................................
3 4 5 6 10 11 12 13 13 14 15
BAB II PUNUTUP 3.1. Kesimpulan ..................................................................................... 3.2. Saran ................................................................................................
16 16
DAFTAR PUSTKA
3
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Internet merupakan sarana elektronik yang dapat dipergunakan untuk berbagai aktivitas seperti komunikasi, riset, transaksi bisnis dan lainnya. Sejak diperkenalkan pada tahun 1969 di Amerika Serikat, internet mengalami perkembangan yang luar biasa. Apalagi dengan diperkenalkannya teknologi World Wide Web (WWW), semakin menambah sempurnanya teknologi tersebut. Teknologi internet menghubungkan ribuan jaringan komputer individual dan organisasi di seluruh dunia. Setidaknya ada enam alasan mengapa teknologi internet begitu populer. Keenam alasan tersebut adalah internet memiliki konektivitas dan jangkauan yang luas; dapat mengurangi biaya komunikasi; biaya transaksi yang lebih rendah; dapat mengurangi biaya agency interaktif, fleksibel, dan mudah serta memiliki kemampuan untuk mendistribusikan pengetahuan secara cepat. Dalam perkembangannya, teknologi informasi telah menjadi suatu raksasa Industri yang dalam menjalankan kegiatannya tidak akan lepas dari tujuan pencarian keuntungan. Kegiatan industri adalah kegiatan melakukan bisnis, yaitu dengan memproduksi, mengedarkan, menjual den membeli produk-produk yang dihasilkan dari perkembangan teknologi tersebut, baik yang berupa barang maupun jasa. Dalam kaitannya dengan etika, bisnis menjadi topik yang cukup ramai diperdebatkan. Sebagian orang berpendapat bahwa “bisnis tetap bisnis” dengan memfokuskan pada tujuan pencarian keuntungan dan sangat sulit untuk dicampuradukkan dengan etika. Sementara pihak menganggap bahwa bisnis perlu dilandasi pertimbangan-pertimbangan yang etis karena di samping mencari keuntungan juga bertujuan memperjuangkan nilai-nilai yang bersifat manusiawi. Kondisi tersebut dapat dijadikan pemicu untuk menumbuhkan ecommerce di Indonesia. Dengan semakin banyaknya pengguna internet,
2
diharapkan dapat mempengaruhi perilaku masyarakat dalam melakukan pembelian barang/jasa, yaitu dari pembelian secara konvensional ke e-commerce. 1.2. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan etika bisnis E-Commerce? 2. Apa saja etika dibidang teknologi informasi? 3. Apa tantangan umum bisnis dibidang teknologi informasi? 4. Apa yang dimaksud dengan E-Commerce? 5. Apa contoh Trend E-Commerce Masa Kini? 1.3. Tujuan 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan etika bisnis dan ECommerce 2. Untuk mengetahui etika dibidang teknologi informasi 3. Untuk mengetahui tantangan umum bisnis dibidang teknologi informasi 4. Untuk mengetahui tentang E-Commerce 5. Untuk Mengetahui Trend E-Commerce Masa Kini 6. Untuk Melengkapi Tugas Matakuliah Etika Profesi 1.4.
Manfaat 1. Sebagai bahan referensi bagi pembaca 2. Untuk menambah wawasan ilmu etika dalam dunia bisnis atau sering dikenal E-Commerce
3
BAB II PEMBAHASAN 2.1. Etika Bisnis Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat. Etika bisnis juga merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi. Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum. Berikut ini beberapa pengertian etika bisnis menurut para ahli : A. Zimmerer (1996:20), etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai – nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan. B. Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin (2000:80), etika bisnis adalah istilah yang sering digunakan untuk menunjukkan perilaku dari etika seseorang manajer atau karyawan suatu organisasi. C. K. Bertens, Pengantar Etika Bisnis, (Yogjakarta: Penerbit Kanisius, 2000, Hal. 5).
4
Etika Bisnis adalah pemikiran refleksi kritis tentang moralitas dalam kegiatan ekonomi dan bisnis. 2.1.1. Perkembangan Etika Bisnis Berikut perkembangan etika bisnis menurut Bertens (2000): 1. Situasi Dahulu Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur. 2. Masa Peralihan: tahun 1960-an Ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering dibahas adalah corporate social responsibility. 3. Etika Bisnis Lahir di AS: tahun 1970-an Sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di AS. 4. Etika Bisnis Meluas ke Eropa: tahun 1980-an Di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kirakira 10 tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebutEuropean Business Ethics Network (EBEN). 5. Etika Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun 1990-an Tidak terbatas lagi pada dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh dunia.Telah didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996.
5
2.1.2. Prinsip -Prinsip Etika Bisnis Adapun prinsip-prinsip etika bisnis yaitu sebagai berikut : 1. Prinsip otonomi Prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan secara bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk pengembangan visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan karyawan dan komunitasnya. 2. Kesatuan (Unity) Adalah kesatuan sebagaimana terefleksikan dalam konsep yang memadukan keseluruhan aspek aspek kehidupan, baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial menjadi keseluruhan yang homogen,serta mementingkan konsep konsistensi dan keteraturan yang menyeluruh. 3. Kehendak Bebas (Free Will) Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis,tetapi kebebasan itu tidak merugikan kepentingan kolektif.Kepentingan individu dibuka lebar.Tidak adanya batasan pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk aktif berkarya dan bekerja dengan segala potensi yang dimilikinya. 4. Kebenaran (kebajikan dan kejujuran) Kebenaran dalam konteks ini selain mengandung makna kebenaran lawan dari kesalahan, mengandung pula dua unsur yaitu kebajikan dan kejujuran.Dalam konteks bisnis kebenaran dimaksudkan sebagia niat,sikap dan perilaku benar yang meliputi proses akad (transaksi) proses mencari atau memperoleh komoditas pengembangan maupun dalam proses upaya meraih atau menetapkan keuntungan. Dengan prinsip kebenaran ini maka etika bisnis sangat menjaga dan berlaku preventif terhadap kemungkinan adanya kerugian salah satu pihak yang melakukan transaksi ,kerjasama atau perjanjian dalam bisnis. 5. Prinsip keadilan / Keseimbangan (Equilibrium)
6
Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan sistem bisnis. Contohnya, upah yang adil kepada karywan sesuai kontribusinya, pelayanan yang sama kepada konsumen, dan lain-lain. 6. Prinsip hormat pada diri sendiri Perlunya menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui prinsip kejujuran, tidak berniat jahat dan prinsip keadilan. 7. Tanggung jawab (Responsibility) Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan oleh manusia karena tidak menuntut adanya pertanggungjawaban dan akuntabilitas. untuk memenuhi tuntunan keadilan dan kesatuan, manusia perlu mempertanggungjawabkan tindakannya. secara logis prinsip ini berhubungan erat dengan kehendak bebas. Ia menetapkan batasan mengenai
apa
yang
bebas
dilakukan
oleh
manusia
dengan
bertanggungjawab atas semua yang dilakukannya. 2.2. E-Commerce Tahun 1962, Licklider melakukan penelitian mengenai konsep networking. Pada tahun 1969 dari MIT dan riset, Lawrence G. Robert juga melakukan penelitian mengenai Internet yang dilahirkan dari riset pemerintah AS yang pada awalnya hanya untuk kalangan teknis di lembaga pemerintahan, ilmuwan dan penelitian akademis. Pada tahun 1970, muncul Electronic Fund Transfer (EFT) yang aplikasinya saat itu terbatas hanya pada perusahaan-perusahaan terkenal. Selanjutnya Electronic Data Interchange (EDI) berkembang dari transaksi keuangan ke pemrosesan transaksi lain serta jumlah perusahaan yang berperan bertambah. Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada era 90-an, memunculkan aplikasi e-commerce dari berbagai perusahaan sehingga terjadi komersialisasi Internet dan pertumbuhan perusahaan dot-coms, atau Internet start-ups yang semakin menjamur. E-commerce adalah aktivitas penjualan dan pembelian barang atau jasa melalui fasilitas internet. E-commerce dapat dilakukan oleh siapa saja dengan
7
mitra bisnisnya, tanpa dibatasi ruang dan waktu. Dalam aktivitas E-Commerce sesungguhnya mengandung makna adanya hubungan antara penjual dan pembeli, transaksi antar pelaku bisnis, dan proses internal yang mendukung transaksi dengan perusahaan. E-Commerce telah merubah cara perusahaan dalam melakukan bisnis. Media yang populer dalam aktivitas E-Commerce adalah world wide web (WWW). Oleh karenanya, perbaikan terus menerus mengenai pelayanan yang disediakan oleh sistem web E-Commerce akan mempunyai pengaruh yang besar pada tingkat penjualan dan kepuasan konsumen. Adapun struktur sistem ECommerce berbasis web sebagaimana disajikan pada gambar berikut.
Gambar 2.1. Struktur Sistem E-Commerce Berbasis Web Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa konsumen dapat berinteraksi dengan perusahaan penyedia layanan e-commerce melalui tiga jalur (interface), yaitu web browser, telepon atau fasilitas chating (chat window). Semua informasi mengenai konsumen akan disimpan pada user model dan informasi ini dijadikan oleh perusahaan sebagai database profil konsumen. Informasi profil konsumen tersebut sangat berarti bagi perusahaan dalam kaitannya untuk meningkatkan pelayanan dan kepuasan konsumen. Faktor-faktor yang menjadi pendorong implementasi e-commerce, menurut Desruelle dan Burgelman (2001) meliputi: a. b. c. d. e.
Globalisasi dan liberalisasi perdagangan; Kompetisi yang semakin tajam; Perkembangan teknologi; Pengurangan tujuan secara fisik; dan Publisitas.
8
Sedangkan faktor penghambatnya adalah: a. b. c. d.
Faktor investasi; Faktor teknis; Faktor organisasi; dan Faktor jaringan. Menurut Gaertner dan Smith (2001), dari hasil kajian literatur dan empiris
permasalahan yang dapat diidentifikasi berkaitan dengan keuntungan dan kerugian e- commerce meliputi: a. b. c. d.
Keuangan dan penjualan; Pembelian; Kenyamanan dan informasi; dan Administrasi dan komunikasi. Secara terinci, identifikasi terhadap keuntungan dan kerugian e-commerce
bagi pembeli disajikan pada tabel 1 berikut. Tabel 1. Keuntungan dan Kerugian E-Commerce Bagi Pembeli Keuntungan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Keuntungan Lebih cepat/nyaman dalam pembelian. Pilihan produk/layanan terus ditingkatkan. Memiliki akses yang lebih banyak terhadap informasi. Dapat memperbaiki harga (pasar yang lebih kompetitif). Dapat melakukan umpan balik terhadap supplier, vendor dan biro iklan. Metode pembelian yang lebih mudah/cepat. Meningkatkan tingkat ketersediaan pelayanan konsumen. Meningkatkan kepercayaan.
Kerugian 1. Masalah keamanan. 2. Pembeli tidak semuanya mempergunakan teknologi yang sama. 3. Masalah hukum/aspek legal. 4. Bukan pengalaman belanja di dunia nyata. 5. Tidak semua orang memiliki akses terhadap internet. 6. Kemungkinan informasi yang melimpah. 7. Konsumen takut terhadap penjual yang belum diketahui/dikenal. 8. Akses bukan hal yang mudah bagi pemula.
Berdasarkan tabel di atas, pada sisi keuntungan, diketahui bahwa dengan menggunakan e-commerce pembeli dapat melakukan transaksi pembelian secara lebih leluasa, terutama dalam memilih dan membandingkan barang/jasa yang akan
9
dibeli di antara beberapa vendor. Dengan demikian, pembeli akan memperoleh barang/jasa yang tepat, baik harga maupun fiturnya. Sedangkan pada sisi kerugian banyak menyangkut pada aspek keamanan, pengetahuan pembeli, dan ketersediaan infrastruktur internet. Oleh karena itu, seiring dengan semakin berkembangnya teknologi keamanan e-commerce, banyaknya informasi dan komunitas pengguna e-commerce, serta semakin banyaknya tersedia infrastruktur internet, maka kerugian yang dihadapi pembeli dapat semakin diperkecil. Selain keuntungan dan kerugian e-commerce bagi pembeli, dapat diidentifikasi pula keuntungan dan kerugian e-commerce bagi penjual. Hasil identifikasi tersebut sebagaimana disajikan pada tabel 2 berikut. Tabel 2. Keuntungan dan Kerugian E-Commerce bagi Penjual Keuntungan Keuntungan 1. Manajemen informasi/komunikasi yang lebih baik. 2. Peningkatan level layanan dapat tersedia. 3. Kemampuan untuk menyediakan layanan konsumen yang lebih baik. 4. Meningkatkan daya saing. 5. Mengurangi biaya/meningkatkan pendapatan. 6. Mengurangi siklus waktu. 7. Sedikit hambatan dalam penerapan metode penjualan. 8. Semua perusahaan dapat berkompetisi pada level yang sama.
Kerugian 1. Organisasi/manajer butuh untuk meningkatkan pengetahuannya mengenai teknologi informasi. 2. Permasalahan dengan pengembangan web yang jelek. 3. Masalah hukum/aspek legal. 4. Informasi yang dikirim oleh supplier dapat diganggu oleh hacker. 5. Merek dagang/kepercayaan menjadi hal yang utama. 6. Kompetisi yang ketat bagi supplier/vendor. 7. Biaya implementasi/advertensi dapat menjadi tinggi. 8. Tidak cukup metode untuk pembayaran.
Berdasarkan tabel di atas, pada sisi keuntungan, terlihat bahwa penjual yang menggunakan e-commerce diantaranya dapat melakukan transaksi lebih efisien dan dapat mendekatkan diri kepada konsumen sehingga upaya untuk meningkatkan kepuasan konsumen bisa dilakukan secara lebih mudah. Sedangkan pada sisi kerugian, penjual harus dapat mengadopsi teknologi e-commerce secara
10
tepat sehingga kerugian yang dihadapi dalam penggunaan e-commerce bisa diminimalisir (Rofiq, 2007). 2.2.1. Manfaat E-commerce Manfaat dari digunakannya E-Commerce ini adalah dapat menekan biaya barang dan jasa, serta dapat meningkatkan kepuasan konsumen sepanjang yang menyangkut kecepatan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan kualitas yang terbaik sesuai dengan harganya. Order cycle sebuah bisnis yang tadinya memakan waktu 30 hari, waktunya bisa dipercepat yakni bisa 5 hari saja. Proses yang cepat tentunya akan meningkatkan pendapatan. Berbelanja atau melakukan transaksi perdagangan melalui internet sangat berbeda dengan berbelanja atau melakukan transaksi perdagangan di dunia nyata. Dengan ECommerce memungkinkan kita bertransaksi dengan cepat dan biaya yang murah tanpa melalui proses yang berbelit-belit, di mana pihak pembeli (buyer) cukup mengakses internet ke website perusahaan yang mengiklankan produknya di internet, yang kemudian pihak pembeli (buyer) cukup mempelajari term of condition (ketentuan-ketentuan yang diisyaratkan) pihak penjual. 2.2.2. Jenis-Jenis E-Commerce a. Business to Business (B2B) Business to Business eCommerce umumnya menggunakan mekanisme Electronic Data Interchange. b. Business to Consumer (B2C) Business to Consumer eCommerce memiliki mekanisme untuk mendekati consumer. c. Perdagangan Kolabratif.(collaborative commerce) Kolaborasi semacam ini seringkali terjadi antara dan dalam mitra bisnis do sepanjang rantai pasokan. d. Consumen to consumen(C2C) Di sebut juga sebagai pelanggan ke palanggan yaitu orang yang menjual produk dan jasa ke satu sama lain. e. Comsumen to Business(C2B) Kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu, dan para pemasok bersaing untuk menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen. f. Perdagangan Intrabisnis (Intraorganisasional)
11
Dalam situasi ini perusahaan menggunakan ecommerce secara internal untuk memperbaiki operasinya g. Pemerintah keWarga (Goverment to Citizen—G2C) Penggunaan teknologi internet secara umum dan e-commerce secara khusus untuk mengirimkan informasi dan layanan publik ke warga, mitra bisnis, dan pemasok entitas pemerintah, serta mereka yang bekerja di sektor publik. h. Perdagangan Mobile(mobile commerce - m-commerce) Ketika e-commerce dilakukan dalam lingkungan nirkabel, seperti menggunakan telepon selluler berbelanja. 2.2.3. Istilah-Istilah Dalam E-Commerce a. Digital atau electronic cash Metode yang memungkinkan seseorang untuk membeli barang atau jasa dengan cara mengirimkan nomor dari satu komputer ke komputer yang lain. b. Digital money Terminologi global untuk berbagai e-cash dan mekanisme pembayaran elektronik di Internet. c. Disintermediation Proses untuk memotong jalur perantara. d. Electronic checks Pada saat ini sedang di ujicoba oleh CyberCash, sistem check elektronik seperti PayNow akan mengambil uang dari account check di bank. e. Electronic wallet Pola pembayaran – seperti CyberCash Internet Wallet, akan menyimpan nomor kartu kredit anda di harddisk anda dalam bentuk terenkripsi yang aman. Anda akan dapat melakukan pembelian-pembelian pada situs Web yang mendukung electronic wallet tersebut. f. Extranet
12
Sebuah kelanjutan dari intranet perusahaan yang mengkaitkan jaringan internal satu perusahaan dengan jaringan internal supplier mereka maupun pelanggan mereka. g. Micropaymet Transaksi dalam jumlah kecil antara beberapa ratus rupiah hingga puluhan ribu rupiah, misalnya untuk mengambil / mengakses grafik, game maupun informasi. 2.3. Etika Bisnis dan E-Commerce Dalam teknologi informasi secara utuh, tentunya tidak akan terlepas dari aspek “bisnis” sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan teknologi tersebut. Dalam perkembangannnya, teknologi informasi telah menjadi suatu raksasa industri yang dalam menjalankan kegiatannya tidak akan terlepas dari tujuan pencarian keuntungan. Kegiatan industri adalah kegiatan melakukan bisnis yaitu dengan memproduksi, mengedarkan, menjual, dan membeli produk-produk yang menghasilkan perkembangan teknologi tersebut baik yang yang berupa barang maupun jasa. Beberapa alasan yang membuat bisnis perlu dilandasi oleh suatu etika antara lain adalah berikut: 1. Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga mempertaruhkan nama, harga diri dan bahkan nasib umat manusia yang terlibat didalamnya. 2. Bisnis adalah bagian penting dari masyarakat yang terjadi di dalam masyarakat. Bisnis dilakukan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya dan menyangkut hubungan antara manusia tersebut. Sebagai hubungan antara manusia, bisnis juga membutuhkan etika yang setidaknya mampu memberikan pedoman bagi pihak yang melakukannya.
13
3. Bisnis adalah kegiatan yang memgutamakan rasa saling percaya. Sehingga dengan saling percaya suatu kegiatan bisnis akan berkembang karena mememiliki rasa relasi yang dapat di percaya dan bisa mempercayai. 2.4. Etika Bisnis Dalam Bidang IT 1. Etika deskriptif Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai suatu yang bernialai. Etika Deskriptif berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan realiatas yang membudaya serta dikkaitkan dengan kondisi tertentu memnungkinkan manusia dapat bertindak secara etis. 2. Etika normative Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi etika normative merupakan norma- norma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal – hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau nroma yang disepakati dan berlaku di masyarakat. 2.5. Tantangan Umum Bisnis di Bidang IT Berikut ini adalah hal yang merupakan tantangan pelaksanaan etika bisnis dalam dunia bisnis teknologi informasi seiring dengan perubahan dan perkembangan yang sering kali terjadi secara revolusioner: 1. Tantangan inovasi dan perubahan yang cepat Mengingat perubahan yang begitu cepat dalam bidang tekologi informasi sering kali perubahan yang terjadi memberikan tekanan bagi masyarakat atau perusahaan untuk mengikuti perubahan tersebut. misalnya windows xp menjadi windows 7. 2. Tantangan pasar dan pemasaran di era globalisasi
14
Globalisasi menciptakan apa yang disebut lingkungan vertical dimana setiap perusahaan di ibaratkan sebagai pemain yang harus bertanding di atas tanah yang bergoyang. Persaingan yang ketat di era globalisasi tersebut menimbulkan banyak alasan bagi pelaku bisnis di bidang teknologi informasi untuk melakukan konsentrasi.misalnya adanya apersaingan yang tidak sehat. 3. Tantangan pergaulan internasional Sering kali terjadi bahwa perusahaan internasional mengambil tindakan pertanyaan mendasar bagi perusahaan multinasional. 4. Tantangan pengembangan sikap dan tanggung jawab pribadi Pengendalian diri dan pengembangan sikap yang tidak merugikan, tidak semata-mata mencari untung pribadi. 5. Tantangan pengembangan sumber daya manusia, Sumber daya yang terbatas perlu diperdayakan dan dikembangkan sesuai dengan yang ada dalam masyarakat dan teknologi yang selalu berubah. 2.6. Trend E-Commerce Masa Kini Contohnya: Transaksi Bisnis lebih praktis dengan dukungan mobile ebanking. Layanan e-banking saat ini semakin memudahkan penggunanya. Kini hampir setiap bank menyediakan layanan mobile yang dirancang untuk mendukung nasabah bertransaksi dengan lebih mudah, cepat dan praktis. Dengan adanya aplikasi perbankan yang mobile, maka nasabah tidak perlu antri lama di ATM ataupun melalui teller. Transaksi transfer, pembayaran maupun pembelian dapat dilakukan melalui aplikasi mobile yang telah ter-install di smartphone milik nasabah. Menu-menu pada aplikasi mobile banking bukan saja memudahkan nasabah bertransaksi, namun juga aplikasi ini dapat menyimpan berbagai record transaksi rutin mulai dari transfer antar rekening, transfer antar bank, pembayaran tagihan rutin dan pembelian pulsa isi ulang.
15
Dunia bisnis adalah dunia yang dinamis. Dikatakan dinamis karena iaharus mengikuti perkembangan dan trend jama. Demikian pula halnya ketika internet dan smartphone sudah menjadi bagian dari kehidupan setiap orang, maka bisnis pun harus menyesuaikan dengan keadaan itu. E-commerce adalah trend bisnis masa kini. Orang-orang berbelanja produk yang dibutuhkannya hanya dengan satu sentuhan pada smartphone miliknya. Mereka tidak perlu dating ke toko, dan bahkan mereka pun tidak perlu mengeluarkan uang di dompetnya (Triani, 2012).
BAB III KESIMPULAN 3.1. Kesimpulan Dari Uraian BAB I dan BAB II dapat penulis simpulkan bahasa dalam berbisnis ataupun menjalankan sebuah bisnis didunia IT itu wajib menggunakan Etika yang baik sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat oleh pihak yang bersangkutan. E-commerce adalah trend bisnis masa kini. Orang-orang berbelanja produk yang dibutuhkannya hanya dengan satu sentuhan pada smartphone miliknya. Mereka tidak perlu dating ke toko, dan bahkan mereka pun tidak perlu mengeluarkan uang di dompetnya 3.2. Saran Disarankan kepada pembaca dapat menggunakan makalah ini sebagai bahan referensi dalam pengembangan makalah ini yang berjudul Etika Bisnis dan ECommerce. Serta dapat membantu dosen dalam penilaian penulis dimatakuliah yang sedang diampu. 1.
16
DAFTAR PUSTAKA Rofiq, A. (2007). Pengaruh Dimensi Kepercayaan (Trust) Terhadap Partisipasi Pelanggan E-Commerce. Triani, N. N. A. (2012). Penerapan Strategi IT E-Commerce Sebagai Peningkatan Persaingan Bisnis Perusahaan. Jurnal Akuntansi, 3(2), 209–224. http://rivaldiligia.wordpress.com/2012/11/06/etika-bisnis-dan-e-commerce/ Diakses Pada Tanggal 25 Februari 2019 jam 09.00 wib http://yusepsugianto.wordpress.com/category/e-commerce/ Diakses Pada Tanggal 25 Februari 2019 jam 09.23 wib http://cybercomunite.blogspot.com/2013/05/contoh-etika-profesi-it.html Diakses Pada Tanggal 25 Februari 2019 jam 09.45 wib https://andisiandi.wordpress.com/2013/01/22/etika-bisnis-dan-profesionalisme-dibidang-teknologi-informatika/ Diakses Pada Tanggal 25 Februari 2019 jam 09.58 wib http://etikaprofesidanpengembangandiri.blogspot.com/2010/06/etika-bisnis-dane-commerce.html Diakses Pada Tanggal 25 Februari 2019 jam 10.03 wib http://adheirma309.blogspot.com/2014/12/makalah-etika-bisnis.html Diakses Pada Tanggal 26 Februari 2019 jam 14.03 wib https://www.academia.edu/32895327/MAKALAH_ETIKA_BISNIS Diakses Pada Tanggal 26 Februari 2019 jam 14.23 wib https://khususspemula.blogspot.com/2014/11/makalah-tentang-e-commerce.html Diakses Pada Tanggal 26 Februari 2019 jam 14.42 wib https://bahtiar125.wordpress.com/makalah-e-commerce/ Diakses Pada Tanggal 26 Februari 2019 jam 14.42 wib http://andryaldiano-andry.blogspot.com/2011/12/makalah-e-commerce.html Diakses Pada Tanggal 26 Februari 2019 jam 14.55 wib
17
Pertanyaan Bagaimana cara usaha kecil mengambil keuntungan dari e-commerce? Marlina Apakah yang membedakan transaksi e-commerce dengan transkasi lainnya Iqbal Coba jelaskan secara singkat langkah2 transaksi elektronik dengan menggunakan kredit cart Mega Bagaimana mengurangi resiko terjadinya penyuluran /transaksi fiktif yang terjadi dibidang e-commerce ini rEvi