MAKALAH EKONOMI SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
OLEH : KELOMPOK 1 1. RAHMA SARI EIVIANI
(A1A017107)
2. RABBIUL RAUHUN
(A1A017104)
3. SRI APRIANI
(A1A017124)
4. TINA HARDIANTI
(A1A017130)
5. VEGA APRILIA TRESNASIH
(A1A017135)
6. YENI WAHYU KUSMIRAN
(A1A017141)
7. SYAFRONI YUSFI HUDA
(A1A017126)
KELAS IESP-C ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MATARAM TAHUN AKADEMIK 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan khadirat Allah Swt Atas berkat rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas ini sesuai dengan tepat waktu, dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “EKONOMI SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN”. Adapun tujuan makalah ini dibuat adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pengampu. Sebagai penulis ,kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik ataupun saran dari mahasiswa / mahasiswi serta dosen agar makalah ini dapat menjadi lebih bagus dari yang sebelumnya. Kami berharap agar makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik pembaca, mahasiswa serta masyarakat dalam menambah wawasan dan pengetahuannya mengenai ekonomi sumber daya alam dan lingkungan.
Mataram, 13 Maret 2019
Penulis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan Sumber Daya Alam (SDA) bagi kehidupan umat manusia sangatlah penting. SDA adalah segala sesuatu yang diperoleh dari lingkungan fisik untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan umat manusia. Dengan kata lain SDA adalah sumbangan bumi berupa benda hidup maupun benda mati (living and non-living endowments) yang bisa dieksploitasi oleh manusia sebagai sumber makanan, bahan mentah, dan energi. SDA yang berada di lingkungan atau bumi berfungsi sebagai stok input untuk kegiatan ekonomi. SDA bisa diklasifikan berdasarkan tipe atau jenisnya. Ada tiga tipe SDA yaitu; (1) SDA yang tidak pernah habis (renewable-perpetual resources); (2) SDA yang tidak bisa diperbaharui (renewable or exhaustible resources); dan (3) SDA yang secara potensial bisa diperbaharui (potentially renewable resources). Dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengolahan sumberdaya alam yang tidak dapat pulih atau tidak dapat diperbaharui, sebagai contoh minyak, gas alam, uranium, dan batubara, serta mineral non energi seperti misalnya tembaga, alumunium, dan lain-lain. Ketersediaan SDA jenis ini tergantung dari volume eksploitasi. Jika dieksploitasi sedikit demi sedikit, tentunya akan habis dalam jangka waktu yang relatif panjang, tetapi jika dieksploitasi secara besar-besaran maka akan habis dalam waktu yang relatif singkat. Sumber daya ini mempunyai jumlah yang tetap di alam, sekali dieksraksi maka tidak bisa diganti. Sumberdaya ini jenis ini bersifat tidak permanen dan juga tidak diproduksi, sehingga melahirkan problema tersendiri dalam kaitan dengan analisa produksinya yang tidak dijumpai pada jenis SDA yang lain. Oleh karena itu, maka pengelolaan sumber daya jenis ini harus dilakukan secara bijakssana dan sustainable. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa definisi ekonomi, sumberdaya dan lingkungan? 2. Bagaimana penggunaan sumberdaya alam dan lingkungan?
3. Apa yang dimaksud dengan sumberdaya alam dan barang sumberdaya? 4. Apa itu sumberdaya dan sumber daya barang? 5. Apakah ada kaitan antara sumber daya alam,
penduduk, pencemaran dan
pertumbuhan ekonomi? 6. Apa saja isu-isu yang berkaitan dengan sumberdaya alam dan lingkungan
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah 1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan 2. Untuk mengetahui tentang Ekonomi Sumberdaya Alam Dan Lingkungan 3. Untuk menambah pengetahuan tentang Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan 4. Untuk mengetahui apa definisi dari kata Ekonomi Sumberdaya Dan Lingkungan 5. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan
BAB II PEMBAHASAN 2.1
Definisi Ekonomi, Sumberdaya Dan Lingkungan a. Definisi ekonomi Ekonomi adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia mencukupi kebutuhannya hidupnya seperti produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόμος (nomos) yang berarti “peraturan, aturan, hukum”. b. Definisi sumber daya Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible). Menurut Sukanto Reksodiprodjo (1990:5), Sumber daya alam adalah sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya. Sumber daya alam meliputi semua yang terdapat di bumi baik yang hidup maupun benda mati yang berguna bagi manusia, terbatas jumlahnya dan pengusahaannya memenuhi kriteria – kriteria teknologi, ekonomi, sosial dan lingkungan. c. Definisi lingkungan Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Jadi ekonomi sumberdaya alam adalah aplikasi ilmu ekonomi terhadap sumber daya alam yaitu semua benda hidup atau mati yang ada secara alami yang secara tradisional dikaitkan kegunaanya bagi manusia. Kegunaan yang dimaksud di atas dilandasi oleh tingkat teknologi yang dikuasai oleh manusia maupun keadaan sosial ekonomi yang berlaku. Pada saat ini pengertiannya yang lebih luas lagi mencakup pula sistem lingkungan dan ekonomi. Dari definisi di atas tersirat di dalamnya antara lain:
1. Sesuatu yang belum diketahui atau tidak diketahui belum dapat disebut SDA karena belum mempunyai nilai. 2. SDA adalah konsep yang dinamis dalam arti terdapat kemungkinan bahwa dengan adanya perubahan informasi dan teknologi kelangkaanya secara relatif berubah dan berpengaruh terhadap nilai SDA. 3. Karena SDA terjadi secara alami maka barangbarang yang dihasilkan manusia dengan mengkombinasikan alam, tenaga, modal dan teknologi tidak dapat disebut SDA. 4. SDA mempunyai sifat jamak karena mempunyai dimensi jumlah, kualitas, waktu dan tempat.
2.2.
Penggunaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Pemanfaatan Sumberdaya Alam
Untuk tujuan ekonomi SDA diklasifikasikan atas dasar exhaustability terdiri dari exshaustible dan inexshaustible .
SDA yang exshaustability adalah SDA yang pemanfaatannya kemungkinan terhenti disebabkan biaya produksi yang ditimbulkan dalam pemanfaatanya melebihi penerimaan yang diharapkan.
SDA
yang
inexshaubility
adalah
SDA
yang
pemanfaatanya
berkelanjutan karena secara ekonomis layak walau penggunaanya dalam jumlah kecil persatuan waktu. Sumber daya alam dan lingkungan memiliki peran yang sangat strategis dalam mengamankan kelangsungan pembangunan dan keberlanjutan kehidupan bangsa dan negara. Bidang ini menjadi tulang punggung sebagai penyedia pangan, energi, air, dan penyangga sistem kehidupan. Kebijakan dan capaian bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup merupakan modal utama pembangunan untuk meningkatkan daya saing ekonomi sekaligus menjaga kualitas lingkungan hidup.
Sumber Daya Tanah Tanah sebagai sumbedaya yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia. Tanah selain sebagai aspek tanah (soil), tanah dapat dilihat sebagai lahan tempat orang tinggal, lahan memproduksi hasil-hasil pertanian dan penghasil bahan mentah lainnya.
Beberapa permasalahan berkaitan dengan tanah adalah: Masalah tataguna tanah (terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke pembangunan nonpertanian). Masalah perpajakan (nilai tanah dapat sebagai basis dana melalui sistem dan mekanisme perpajakan). Masalah kelestarian sumberdaya tanah (manusia sering memiliki kecenderungan untuk memanfaatkan tanah secara berlebihan dan tidak terkendali, terutama terjadi di daerah/kelompok masyarakat marginal). Masalah kepemilikan dan penguasaan tanah. Kepemilikan dan penguasaan lahan merupakan interaksi antara manusia dengan lahan yang dimilikinya/dikuasainya. Selain itu, penguasaan lahan/tanah berkaitan pula dengan luasnya maupun penyebarannya (fragmentasi).
Sumber Daya Air Pemanfaatan sumberdaya air berkaitan dengan perubahan jumlah dan dinamika penduduk. Dalam keadaan persediaan air yang semakin terbatas penggunaannya, masih banyak kelompok masyarakat yang beranggapan air sebagai anugerah Tuhan yang dapat digunakan secara bebas dan cenderung berlebihan. Meningkatnya permintaan akan air diakibatkan : (a) meningkatnya jumlah penduduk yang pesat terutama di kota-kota, (b) meningkatnya urbanisasi yang berakibat peningkatan standar hidup, dan (c) terjadinya pertumbuhan yang pesat dalam produksi barang dan jasa yang berhubungan dengan air. Masalah air yang mencuat akhir-akhir ini adalah berkaitan dengan pencemaran air sungai yang ditimbulkan oleh limbah perusahaan industri yang dibuang ke sungai. Padahal dibagian hilir banyak warga masyarakat yang memanfaatkan air untuk keperluan mandi, mencuci, masak, mengairi sawah dan kolam ikan. Dampak limbah ini akan sangat merugikan dan membahayakan. Pengunaan air secara supply dan demand akan berkaitan dengan efisien tidak efisiensinya penggunaan air. Dikaji dari tidak efisiensi penggunaan air disebabkan beberapa faktor yaitu; 1) faktor ekonomi bebannya mengunakan air, 2) faktor fisik berkaitan dengan bangunan-bangunan pengairan yang tidak tertata dan terkelola banyak timbul kebocoran, dan
3) faktor sosial/institusional, pengaturan air yang tidak adil antara petani/orang kaya dengan petani kecil.
Energi Produksi energi di Indonesia sementara ini berasal dari minyak bumi, gas alam, batubara, tanaga air, tenaga nuklir (masih kecil) dan tenaga surya. Perlu disadari selain minyak bumi, gas, batubara dan tenaga air pemakaian kayu bakar masih diperkirakan menyamai penggunaan minyak bumi atau bahkan lebih besar. Persoalan yang dihadapi dalam konsumsi energi adalah: Konsumsi energi dalam negeri semakin meningkat 15 tahun terakhir tidak sebanding dengan kenaikan produksi energi. Bagaimana membatasi pemakaian minyak bumi di sektor rumah tangga, pengangkutan, kelistrikan, industri, pertambangan dan perdagangan. Mencari pengganti minyak bumi untuk dimanfaatkan pada sektor rumah tangga dan sektor-sektor lainnya.
Mineral bukan minyak Mineral bukan minyak sangat banyak persediaannya di Indonesia, mineral bukan minyak seperti timah, nikel, batubara, bauksit, perunggu, emas, perak dan mangaan. Walaupun ketersediaanya cukup banyak namun produksinya belum optimal dan ekplorasinya kurang begitu juga kondisi pasar serta lingkungan yang juga mempengaruhi produksi belum memadai. Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh mineral bukan minyak bumi adalah: Untuk mineral tertentu tingkat produksinya naik dengan cepat namun tidak diimbangi dnegan ekspornya, dan industri yang memamnfaatkan mineral tersebut belum begitu banyak. Mineral bukan minyak tertentu perkembangan produksinya lambat dan bahkan masih harus diimport. Ekspor mineral bukan minyak masih kecil menyumbang devisa dari pajak perusahaan pengembang.
Hutan Hutan adalah bagian dari lingkungan fisik kehidupan manusia yang fungsinya berbeda-beda sesuai dengan tahap perkembangan ekonomi masyarakatnya. Pada zaman perkembangan ekonomi masyarakatnya, untuk zaman dahulu hutan dianggap sebagai barang bekas (free good) yang bisa dimanfaatkan oleh setiap orang untuk membuka hutan
yang akan dijadikan lahan pertanian. Kita kenal mula-mula pertanian berpindah-pindah (shifting agriculture) menjadi pertanian menetap (settled agriculture). Mulanya sebagai penyedia lahan tetapi terdapat dimensi baru sejalan perkembangan industri yang membutuhkan bahan baku hasil hutan, seperti: kayu, rotan, dammar, minyak atsiri adalah hasil hutan tropis. Pemanfaatan kayu hasil hutan yang begitu intensif sehingga hutan tidak dapat lagi dipandang sebagai sumber alam yang tidak bisa habis, tetapi sebagai sumber penyedia bahan mentah yang perlu dijaga kelestariannya dan fungsinya bahkan sebagai pengatur keseimbangan ekositem dan hutan tropis sebagai pengatur ekosistem dunia (paru-paru dunia). Timbul pertanyaan apakah hutan tidak dapat dieksploitasi. Permasalahannya yaitu bagaimana sebaiknya hutan dikembangkan secara serasi untuk menjaga kelestarian hutan. Saat ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengelolaan hutan yaitu: Pertumbuhan penduduk yang cepat. Peningkatan permintaan dunia yang pesat akan hasil perkebunan (yang lahannya diperoleh dengan mengkonversikan hutan). Melonjaknya permintaan dunia akan kayu terutama dalam empat decade terakhir.
Sumber Daya Perikanan Perikanan mempunyai peranan penting di Indonesia karena merupakan sektor penyedia protein yang murah. Berdasarkan konsesus Widya karya nasional pengan dan gizi, 1978. Kebutuhan protein rata-rata 46 gram per hari untuk hidup sehat setiap orang Indonesia 7,5 gram per kapita per hari diantaranya berasal dari protein hewani atau 22,5 kg per kapita per tahun. Ditinjau daerah penagkapannya perikanan di Indonesia 91,5 % produksi perikanan laut berasal dari penangkapan di perairan pantai. Untuk produksi yang berasal dari perairan lepas pantai dan laut dalam perikanan samudra masih terbatas yang dikarenakan terbatasnya perahu motor untuk penagkapan ikan. Tujuan nasional pembangunan perikanan adalah sebagai berikut: Meningkatkan produksi perikanan dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri dan untuk ekspor sebagai penghasil devisa Negara. Meningkatkan taraf kehidupan dan kesejahteraan masyarakat nelayan dan petani tambak. Memperluas kesempatan kerja.
Memungut hasil sumberdaya ikan secara optimal dengan menjaga kelestariannya.
2.3.
Sumberdaya Alam dan Barang Sumberdaya 1. Sumber Daya Alam Pada dasarnya Sumber Daya Alam merupakan aset yang dimiliki suatu negara yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim atau cuaca, hasil hutan, tambang dan hasil laut yang sangat mempengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Dilain pihak ada juga yang berpendapat bahwa sumber daya alam ialah suatu sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alamiah, misalnya tanah, air dan perairan, udara dan ruang, mineral tentang alam, panas bumi dan gas bumi, angin, pasang surut/arus laut (Daryanto 1995:36), Menurut Sukanto Reksodiprodjo (1990:5), sumber daya alam adalah sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai didalam kondisi dimana kita menemukannya. Sumber daya alam meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati yang berguna bagi manusia, terbatas jumlahnya dan pengusahaannya memenuhi kriteria – kriteria teknologi, ekonomi, sosial dan lingkungan. Dalam pengertian umum, sumberdaya didefinisikan sebagai sesuatu yang dipandang memiliki nilai ekonomi. Dapat juga dikatakan bahwa sumberdaya adalah komponen dari ekosistem yang menyediakan barang dan jasa yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Grima dan Berkes (1989) mendefinisikan sumberdaya sebagai aset untuk pemenuhan kepuasan dan utilitas manusia (1990) lebih jauh mengatakan bahwa sesuatu untuk dapat dikatakan sebagai sumberdaya harus memiliki dua kriteria, yakni: 1.
Harus
ada
pengetahuan,
teknologi
atau
keterampilan
(skill)
untuk
memanfaatkannya. 2.
Harus ada permintaan (demand) terhadap sumber daya tersebut. Kalau kedua kriteria tersebut tidak dimiliki, maka sesuatu itu kita sebut barang
netral. Jadi, tambang emas yang terkandung di dalam bumi misalnya, jika kita belum memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk memanfaatkannya dan tidak ada demand untuk komoditas tersebut, tambang emas tersebut masih dalam kriteria barang netral. Namun pada saat permintaan ada dan teknologi tersedia, ia menjadi sumberdaya atau resource. Dengan demikian dalam pengertian ini definisi
sumberdaya terkait dengan kegunaan (usefulness) baik untuk masa kini maupun masa mendatang bagi umat manusia. Selain dua kriteria diatas, definisi sumber daya juga terkait pada dua aspek, yakni aspek teknis yang memungkinkan bagaimana sumberdaya dimanfaatkan dan aspek kelembagaan yang menentukan siapa yang mengendalikan sumberdaya dan bagaimana teknologi digunakan. Aktivitas ekstraksi sumberdaya ikan, misalnya, melibatkan aspek teknis menyangkut alat tangkap, tenaga kerja, dan kapal, serta aspek kelembagaan yang menentukan pengaturan siapa saja yang boleh menangkap ikan. Jika misalnya, aspek kelembagaan ini tidak berfungsi baik, sumberdaya ikan akan terkuras habis tanpa memberi manfaat berarti bagi manusia. Dengan kata lain, sumberdaya diperlukan bukan karena dirinya sendiri, melainkan diperlukan sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Padahal sumberdaya bisa juga menghasilkan utilitas tanpa melakukan proses produksi. Lahan yang memiliki panorama indah misalnya bisa saja tidak dijadikan faktor produksi namun memberikan utilitas (kepuasan) berupa pemandangan yang dapat dinikmati masyarakat. Dengan demikian pengertian sumberdaya tidak hanya menyangkut nilai yang dikonsumsi, namun juga menyangkut nilai yang tidak dikonsumsi secara langsung. 2. Barang Sumber Daya Barang sumber daya adalah sumber daya yang sudah diambil dari dalam atau atas bumi dan siap gunakan serta dikombinasikan dengan factor-faktor produksi lain sehingga dapat dihasilkan output baru berupa barang dan jasa bagi konsumen maupun produsen. Oleh karena itu, bila kita membicarakan mengenai fungsi produksi yang dimaksud dengan sumber daya alam adalah barang sumber daya itu. Jumlah dan kualitas barang sumber daya yang dipakai dalam proses produksi dapat menigkatkan produksi barang dan jasa bila dikombinasikan dengan faktor produksi lain. Peningkatan ini tergantung pada macam dan jumlah masukan (input) atau factor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Hubungan antara keluaran dan masukan ini disebut dengan fungsi produksi. Secara model matematis dapat dirumuskan : Y = f (L,R, K, T, S) Dimana : Y = Jumlah produksi nasional L = Jumlah tenaga kerja
K = Kapital (modal) R = Jumlah sumber daya alam T = Teknologi S
= Faktor sosial Secara garis besar faktor produksi atau masukan yang dipakai untuk
meningkatkan keluaran yang berupa produksi barang dan jasa dalam suatu perekonomian dapat dikelompokan menjadi tenaga kerja, modal atau capital, tanah dan sumber daya alam lainnya, teknologi, dan faktor sosial seperti sistem pemerintahan, adat istiadat, agama dan sebagainya. Pada umunya orang menerangkan bahwa kemunduran suatu perekonomian ataupun adanya kesempatan untuk berkembang bagi suatu masyarakat dapat dilihat dari tersedianya sumber daya alam yang ada di daerah itu. Tanpa adanya sumber alam yang minimum di negara itu, maka akan tidak banyak harapan untuk adanya perkembangan ekonomi. Alam sekitarnya membatasi kemungkinan usaha manusia untuk hidup dan mencapai sesuatu. Tetapi jumlah dan kualitas sumber daya riil yang dimiliki oleh suatu negara atau daerah itu lebih merupakan hasil dari pada sebab perkembangan ekonomi. Jadi dengan demikian berhasilnya pembangunan ekonomi akan semakin banyak sumber daya alam yang dapat digali dan selanjutnya akan mendorong pembangunan lebih lanjut.
2.4.
Sumberdaya Alam, Penduduk, Pencemaran, Dan Pertumbuhan Ekonomi Sumber daya alam atau SDA adalah tulang punggung perekonomian suatu
negara. Berbagai cara dilakukan untuk memanfaatkan SDA yang ada sebagai langkah untuk memakmurkan rakyat negara tersebut. Ada sebuah istilah
“Mania
Pertumbuhan ” yang merupakan sikap kejiwaan yang semata-mata gandrung pada pertumbuhan dan sekarang hal itu sedang menyelimuti Indonesia. Manusia tidak saja mengimbangi hak dan kewajiban dalam memanfaatkan SDA, tetapi juga harus menjaga kelestarian serta kelangsungan dari lingkungan alam tersebut. Manusia juga harus membatasi tingkah laku mereka dalam memanfaatkan lingkungan alam agar lingkungan alam tetap terjaga. Kita memiliki upaya untuk mengelola SDA dan lingkungan hidup lebih baik. Kita memiliki harapan dan peluang yang cukup besar bahwa masalah lingkungan hidup yang makin rawan dapat diatasi dengan sebaik-baiknya. Masalah yang cukup kompleks dihadapi negara berkembang seperti Indonesia ini, misalnya masalah
demografi, ekonomi dan sosial budaya yang akhirnya juga akan mempengaruhi keberadaan lingkungan alam. Demografi, inilah salah satu penyebab hutan yang sedikit demi sedikit hilang dari pulau Jawa. Terkonsentrasinya pertumbuhan penduduk di tanah Jawa tentunya membutuhkan lahan permukiman bagi mereka yang tinggal di tanah yang subur ini. Tak hanya itu, dari aktivitas ekonomi juga berandil banyak dalam menciptakan kerusakan lingkungan hidup. Berdirinya pabrik-pabrik pengusaha dalam negeri sampai pabrik relokasi milik pengusaha asingpun juga ikut menambah sesaknya udara dengan polusi udara. Kondisi sosial budaya masyarakat sekitar yang cenderung masih berladang dengan cara membuka atau menebang hutan dan menjadikannya ladang baru juga ikut serta dalam menambah penyebab kerusakan lingkungan alam. Disisi lain tumbuhnya pabrik-pabrik lokal maupun asing di Indonesia juga berdampak
pada
bertambahnya
lapangan
pekerjaan
sehingga
pertumbuhan
ekonomipun otomatis juga akan meningkat. Tapi yang mengecewakan ketika beberapa pabrik-pabrik tersebut tidak menghiraukan kelestarian lingkungan alam dengan membuang limbah cair ke sungai tanpa proses pengelolaan limbah yang berwawasan lingkungan. Hal ini akan merugikan manusia dan juga ekosistem di sekitar lingkungan tersebut. Salah satu hal yang diupayakan pemerintah dalam mengurangi dampak negatif tersebut adalah dengan cara memusatkan pabrik-pabrik dalam satu kawasan yang disebut kawasan industri. Di Indonesia ada banyak kawasan industri, misalnya kawasan industri gresik, kawasan industri rungkut dan masih banyak lagi. Langkah ini dirasa efektif dalam mengurangi kerusakan lingkungan alam karena industri-industri besar dipusatkan dalam satu wilayah dan otomatis polusi yang dihasilkan tidak akan menyebar samppai permukiman penduduk. Biasanya suatu kawasan industri dilengkapi oleh sistem pengolah limbah, jadi dengan adanya sistem tersebut dampak negatif tersebut bisa diminimalkan.
2.5.
Isu-Isu Yang Berkaitan Dengan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan
Beberapa isu pokok mengenai penggunaan sumber daya alam adalah sebagai berikut: Isu pertama dikemukakan dengan pertanyaan mengenai “berapa lama dan dalam keadaan bagaimana kehidupan manusia dapat berlangsung terus di bumi ini dengan persediaan tertentu dan sumber daya yang melekat di suatu tempat (insitu resources), yang dapat diperbaharui tetapi dapat rusak, serta terbatasnya sistem lingkungan
hidup”. Laporan kelompok Roma dalam “batas-batas pertumbuhan” menunjukkan kemungkinan dunia akan ambruk karena sumber daya yang penting (seperti bahan bakar minyak dan batubara) terbatas jumlahnya; sedangkan tingkat konsumsi dunia terus menerus meningkat. Beberapa sumber daya alam yang dapat diperbaharui (seperti perikanan dan sumber daya air) sedang mengalami kerusakan dan pencemaran, demikian pula kapasitas lingkungan menjadi semakin terbatas. Isu ke dua mengenai lokasi persediaan yang diketahui. Misalnya persediaan minyak dunia banyak dan terus ditemukan, tetapi persediaan tadi semakin jauh dan para konsumen, terutama negara-negara Barat. Oleh karena itu, adanya tekanan politik dan kenaikan harga akan menyulitkan konsumen. Timbullah embargo minyak oleh OPEC pada tahun 1972. Isu ketiga adalah adanya pengalaman sejarah mengenai pergeseran dari sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable resources) ke sumber daya yang tidak dapat diperbaharui (stock resources). Misalnya batu bara menjadi semakin penting setelah persediaan arang kayu semakin sedikit serta harganya naik. Sektor pertanian di Amerika mengganti tenaga ternak dengan mesin yang menggunakan bahan bakar minyak. Barang-barang konsumsi pindah dari barang yang dapat dipakai lagi ke barang-barang yang sekali pakai. Apakah kita dapat kembali ke keadaan semula setelah barang-barang sumber daya alam semakin sedikit persediaannya. Isu ke empat berhubungan dengan kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam pada masa yang lampau di mana banyak tindakan yang tidak bijaksana, berpandangan dekat, eksploitasi yang terlalu rakus terhadap sumber daya alam. Isu ke lima apakah kita telah benar-benar mengerti peranan dan pentingnya sumber daya alam dan lingkungan sebagai faktor-faktor penting bagi pertumbuhan ekonomi di masa lampau. Analisis pertumbuhan sering dihubungkan dengan perubahan teknologi dan tenaga kerja (human capital), tetapi kurang sekali dihubungkan dengan sumber daya alam serta kesediaan lingkungan sebagai tempat membuang limbah hasil-hasil pembangunan. Padahal di kemudian hari mungkin hal lingkungan dan sumber daya alam itu sukar didapat. Isu ke enam ialah bahwa kita semakin tergantung pada sumber daya alam yang semakin rendah kualitasnya. Terlebih lagi untuk mengolah sumber daya alam ini dibutuhkan lebih banyak energi dan biaya. Isu ke tujuh ialah semakin memburuknya keadaan lingkungan.
Isu ke delapan ialah tentang peranan yang diberikan kepada mekanisme pasar dalam menentukan bagaimana sumber daya alam itu dikelola sepanjang waktu. Dalam usaha memanfaatkan sumber daya alam ada beberapa alternatif pemikiran yang perlu dipertimbangkan. 1. Sumber daya dihabiskan secara cepat dalam suatu periode dengan pertumbuhan yang cepat dan standar hidup yang tinggi diikuti dengan kehancuran suatu sistem kehidupan secara cepat pula. 2. Sumber daya alam dimanfaatkan perlahan-lahan, sehingga tingkat pendapatan dan standar hidup rendah, tetapi untuk jangka waktu yang lama. 3. Sumber daya dimanfaatkan secara cepat guna menciptakan kemampuan untuk menghasilkan sumber daya yang dapat diperbaharui guna menggantikan sumber daya yang habis pakai, sehingga produksi perekonomian dapat terus berlangsung. 4. Sumber daya alam dihemat penggunaannya (conserved) dan dimanfaatkan sedikit demi sedikit, tetapi akan menjadi usang bila terdapat penemuan teknologi baru. 5. Perubahan teknologi serta subtitusi sumber daya yang dapat diperbaharui bagi yang tidak dapat diperbaharui akan dapat memelihara kelangsungan pertumbuhan Produk Nasional Bruto, tetapi memburuknya lingkungan akan mengurangi kesejahteraan manusia.
BAB III PENUTUP Kesimpulan Ekonomi sumberdaya alam adalah aplikasi ilmu ekonomi terhadap sumber daya alam yaitu semua benda hidup atau mati yang ada secara alami yang secara tradisional dikaitkan kegunaanya bagi manusia. Kegunaan yang dimaksud di atas dilandasi oleh tingkat teknologi yang dikuasai oleh manusia maupun keadaan sosial ekonomi yang berlaku. Dewasa ini, penggunaan sumber daya alam sudah melebihi batas sehingga terjadi berbagai kerusakan yang membuat pertumbuhan ekonomi menjadi tersendat. Oleh karena itu, kita harus berperan aktif untuk menjaga kelangsungan sumber daya alam yang ada. Saran Pemerintah dan semua elemen masyarakat harus berperan aktif untuk menjaga kelangsungan sumber daya alam agar terjaganya sumber daya alam dari kerusakan demi pertumbuhan ekonomi yang baik.
Daftar Pustaka 1. http://akhmuhammadarifin.blogspot.com/2014/10/sumber-daya-alam-dan-barangsumber-daya.html 2. https://www.kompasiana.com/danijonesbern/550d34aca33311d81a2e3ac5/antarapertumbuhan-ekonomi-atau-kerusakan-lingkungan 3. https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya 4. http://wantaufik96.blogspot.com/2017/03/definisi-lingkungan-pengertian.html