PENELITIAN KUANTITATIF
Disususun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Kependidikan Dosen pengampu : 1. Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd 2. Dr. Sujarwata, MT
Disusun oleh :
1. Niken Tri Widayati
NIM. 0403518004
2. Nurul Apriani Susanti
NIM. 0403518005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2018
I. Pengertian Penelitian Eksperimen Penelitian eksperimen menurut Faisal (1982: 76) merupakan suatu metode yang sistematis dan logis untuk menjawab pertanyaan :”Jika sesuatu dilakukan pada kondisi-kondisi yang dikontrol dengan teliti, maka apakah yang akan terjadi?”. Selanjutnya, Sugiyono (2011: 72) menyatakan bahwa penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Fraenkel, dkk (2012: 265) menyatakan bahwa penelitian eksperimen adalah unik di dalam dua hal yang sangat penting. Penelitian ini merupakan satu-satunya
jenis
penelitian
yang
secara
langsung
mencoba
untuk
mempengaruhi suatu variabel tertentu, dan ketika benar diterapkan. Penelitian ini juga merupakan jenis penelitian yang terbaik dalam pengujian hipotesis hubungan sebab akibat atau kausalitas, pembuktiannya diperoleh melalui perbandingan antara : 1. Kelompok eksperimen (yang diberi perlakuan) dengan kelompok control (yang tidak diberi perlakuan) 2. Kondisi subjek sebekum diberikan perlakuan dengan sesudah diberi perlakuan. Dalam penelitian eksperimen, kontrol
yang cermat terhadap
kemungkinan masuknya pengaruh faktor lain sangat diperlukan agar mendapatkan factor-faktor yang benar-benar murni dari faktor-faktor yang dimanipulasi. Penelitian eksperimen bertujuan: 1. Menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian 2. Memprediksi kejadian atau peristiwa di dalam latar eksperimen. 3. Menarik generalisasi hubungan antarvariabel
II. Karakteristik Penelitian Eksperimen Berikut ini disajikan beberapa karakteristik penelitian eksperimen, yang membedakan dengan penelitian posistivistik lainnya, yaitu : 1. Metode eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang dianggap paling dapat menguji hipotesis hubungan sebab-akibat.
2. Metode eksperimen merupakan rancangan penelitian yang memberikan pengajuan hipotesis yang paling ketat dibanding jenis jenis penelitian yang lain. 3. Metode eksperimen merupakan penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap dampaknya dalam kondisi yang terkendalikan 4. Ciri khas yang membedakan penelitian eksperimen dengan penelitian yang lain : a. Satu atau lebih variable bebas dimanipulasi (kondisinya dibuat berbeda, missal : treathment dan non-treathment) b. Semua variable lainnya, kecuali variable perlakuan (variable bebas), dikendalikan (dipertahankan tetap c. Pengaruh manipulasi variable bebas (pemberian perlakuan) terhadap variable terikat diamtai, dengan asumsi karena diberi perlakuan yang berbeda maka akan berdampak yang berbeda pula. d. Adanya komparasi, sehingga perlu penyamaan antar kelompok yang akan dikenai perlakuan dengan kelompok yang tidak dikenai perlakuan (dua kelmpok yang akan dibandingkan tersebut harus komparabel).
III. Ruang Lingkup Penelitian Eksperimen 1. Sebagian besar eksperimen dalam bidang pendidikan pada umumnya dilakukan dalam rangka melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu, biasanya berkaitan dengan usaha untuk menguji pengaruh materi, media, metode, atau praktik pendidikan yang baru terhadap hasil belajar siswa. 2. Rancangan penelitian eksperimen pada umunya, menggunakan variabel tunggal : a. satu variabel perlakuan dimanipulasikan b. variable yang dimanipulasikan disebut : variabel perlakuan, variabel treathment, variabel eksperimen, tau variabel indenpenden.
c. variabel yang merupakan akibat/dampak disebut : variabel tergantung, variabel dependen, atau variabel dampak. d. Masalah pokok : menentukan kelompok control (pembanding) yang sebanding
(komparabel);
dan
membuat
konstang
(mengontrol/mengendalikan) variabel-variabek non-eksperimental yang mempengaruhi variabel dampak.
IV. Prosedur penelitian Langkah-langkah dalam penelitian eksperimen pada dasarnya hampir sama dengan penelitian lainnya. Menurut Gay (1982 : 201) langkah-langkah dalam penelitian eksperimen yang perlu ditekankan adalah sebagai berikut: 1. Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti. 2. Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 3. Pembuatan atau pengembangan instrumen. 4. Pemilihan desain penelitian. 5. Eksekusi prosedur. 6. Melakukan analisis data. 7. Memformulasikan simpulan.
V. Langkah Operasional Penelitian Sebelum penelitian dilakukanm maka peneliti memerlukan : 1. Membentuk atau memilih kelompok-kelompok (kelompok yang dikenai perlakuan dan kelompok pembanding/ kelompok kontrol) 2. Memperkirakan apa yang akan terjadi pada setiap kelompok 3. Mencoba mengontrol semua factor lain di luar perubahan yang direncanakan. 4. Mengamati atau mengukur efek pada kelompok-kelompok setelah perlakuan berakhir. 5. Penelitian eksperimen adalah penelitian untuk menguji hipotesis. Sertidaktidaknya dengan 1 hipotesis → hubungan sebab akibat dari 2 variabel, yaitu variabel perlakuan dan variabel dampak.
6. Penelitian ekseperimen yang paling sederhana biasanya melibatkan 2 kelompok, yaitu : a. Kelompok eksperimen, yaitu kelompok yang dikenai perlakuan tertentu b. Kelompok control atau kelompok pembanding, yaitu kelompok yang tidak dikenai perlakuan. 7. Kelompok eksperimen menerima treathment yang baru, satu treathment yanh sedang diselidiki, sedangkan kelompok control menerima trathment yamg berbeda atau diberi treathment seperti biasa. 8. Dua kelompok yang akan dibandingkan, yaitu kelompok yang menerima treathment dan kelompok yang tidak dikenai treathment harus disetarakan terlebih dahulu, agar dapat dipastikan bahwa adanya perbedaan pada variabel terikat semata-mata karena pengaruh perlakuan yang diberikan bukan karena memang sejak awalnya sudah berbeda. 9. Cara penyetaraan yang dapat dilakukan : a. Membuat berpasang-pasangan (matching), missal : siswa yang nilai awalnya sama dikelompokkan berpasang-pasangan pada kelompok yang berbeda. b. Penugasan secara random (random assignment), yaitu menempatkan subyek baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok pembanding dengan cara diundi. c. Kesulitan
yang
terjadi
adalah
tidak
memungkinkan
(sulit)
mengelompokkan siswa secara bebas, dan terpisah dari romeblnya, karena akan merusak system yang telah berjalan. VI. Desain Penelitian Eksperimen Menurut Sugioyono (2011:73) terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yaitu : 1. pre-experimental (nondesign), yang meliputi one-shot case study, one group pretest-posttest, intec-group comparison 2. true-experimental, meliputi posttest only control design, pretest-control group design 3. factorial experimental
4. quasi experimental, meliputi time series design dan nonequivalent control, group design
Penjelasan mengenai bentuk-bentuk desain tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pre-experimental Disebut dengan pre-experiments karena desain ini belum merupakan desain yang sesungguhnya. Masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu akan semata-mata dipengaruhi oleh variabel dependen. Hal ini dikarenakan tidak adanya variabel control dan sampel tidak dipilih secara random. Dalam pre-experimental design terdapat tig alternative desain sebagai berikut : a. One-shot case study Jenis one-shot case study dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan pengukuran dan nilai ilmiah suatu desain penelitian. X
O
Perlakuan terhadap xariabel Penagmatan atau pengukuran independen
terhadap variabel dependen.
X = kelompok yang akan diberi stimulus dalam eksperimen O = kejadian pengukuran atau pengamatan. Bagan tersebut dapat dibaca yaitu terdapat suatu kelompok yang diberi perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Contoh : pengaruh penggunaan video dalam pembelajaran (X) terhadap hasil belajar siswa (O). b. the one group pretest-posttest design Perbedaan dengan desain pertama adalah, untuk the one group pretestposttest design, terdapat pretest sebelum diberi perlakuan, hasil perlakuan dapat diketahui dengan lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.
O1
X
O2
Pretest
Treathment
posttest
Desain ini mempunyai beberapa kelemahan, karena akan menghasilkan beberapa ukuran perbandingan. Kelemahan tersebut antara lain disebabkan oleh faktor historis (tidak menghasilkan perbedaan O1 dan O2), maturitation (subjek penelitian dapat mengalami kelelahan, kebosanan, atau kelaparan dan kadang enggan menjawab jika dinilai tidak sesuai dengan nilai yang berlaku), serta pembuatan instrument penelitian. Kejelekannya yang paling fatal adalah tidak akan menghasilkan apapun. c. The static-group comparison Penelitian jenis ini menggunakan satu group yang dibagi menjadi dua, yang satu memperoleh stimulus eksperimen (yang diberi perlakuan) dan yang lain tidak mendapatkan stimulus apapun sebagai alat kontrol. Masalah yang akan muncul dalam desain ini adalah meyangkut resiko penyeleksian terhadap subjek yang akan diteliti. Oleh karena itu, grup tersebut harus dipilih secara acak. X
O1 O2
O1: hasil pengukuran satu grup yang diberi perlakuan, dan O2: hasil pengukuran satu grup yang tidak diberi perlakuan.
2. True experiments True experiments yaitu
dalam desain ini peneliti dapat
mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Jadi, validitas internal (kualitas pelaksnaaan rancangan penelitian) menjadi tinggi. Sejalan dengan hal tersebut, tujuan dari true experiments menurut Suryabrata (2011 : 88) adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan
sebab
akibat
dengan
cara
mengenakan
perlakuan
dan
membandingkan hasilnya dengan grup kontrol yang tidak diberi perlakuan. True experiments ini mempunyai ciri utama yaitu sampel yang digunakan
untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu. Atau dengan kata lain dalam true experiments pasti ada kelompok kontrol dan pengambilan sampel secara random. Selanjutnya, jenis penelitian yang termasuk dalam true experiments adalah: pretestposttes control group design, posttest-only control group design, extensions of true experimental design, multigroup design, randomized block design, latin square design, factorial design. Adapun penjelasan mengenai jenis-jenis penelitian tersebut dapat dielaborasi sebagai berikut : a. pretest-posttest contrl group design Dalam desain ini terdapat dua grup yang dipilih secara random kemudian diberi pretest untuk mengetahui perbedaan keadaan awal antara group eksperimen dan group kontrol. Hasil pretest yang baik adalah jika nilai group eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Bagan dari desain penelitian tersebut adalah sebagai berikut. R
O1
R
O3
X
O2 O4
b. post-test only control group design Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Grup pertama diberi perlakuan (X) dan grup yang lain tidak. Bagan penelitian ini adalah sebagai berikut. R
X
R
O1 O2
Pengaruh adanya perlakuan adalah (O1:O2). Dalam penelitian, pengaruh perlakuan dianalisis dengan uji beda menggunakan statistik t-test. Jika ada perbedaan yang signifikan antara grup eksperimen dan grup kontrol maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan. c. Factorial design
Desain merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan memperhatikan
kemungkinan
adanya
variabel
moderator
yang
mempengaruhi perlakuan terhadap hasil. Semua grup dipilih secara random kemudian diberi pretest. Grup yang akan digunakan untuk penelitian dinyatakan baik jika setiap kelompok memperoleh nilai pretest yang sama. d. Quasi-experiments Bentuk desain ini merupakan pengembangan dari trueexperimental design yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai variabel kontrol tetapi tidak digunakan sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain digunakan jika peneliti dapat melakukan kontrol atas berbagai variabel yang berpengaruh, tetapi tidak cukup untuk melakukan eksperimen yang sesungguhnya. Dalam eksperimen ini, jika menggunakan random tidak diperhatikan aspek kesetaraan maupun grup kontrol.
DAFTAR PUSTAKA
Faisal, Sanapiah. 1982. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Penerbit Usaha Nasional
Fraenkel, Jack. R., and Norman E. Wallen. 2012. How to Design and Evaluate. Research in Education 8th Edition. Boston: McGraw-Hill Higher Education. Gay, L.R. (1983). Educational Research Competencies for Analsis & Application. 2nd Edition. Ohio: A Bell & Howell Company. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suryabrata, Sumadi. 2011. Metode Penelitian. Jakarta: PT Raja Gravindo Persada https://www.statistikian.com/2012/10/penelitian-experimen.html diakses pada 16 Sepetember 2018