( Teori Permintaan Dan Penawaran Dalam Ekonomi Islam )
Dosen pengampu: Tri Effiyanti, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh: Kelompok 6 Dwi Aprianggi
(7171141006)
Dina Septi Anggraeni
(7171141005)
Grace Mayawi Pasaribu
(7171140121)
Tessalonika Dolok Saribu
(7171141024)
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018
i
Abstrak Abstrak : Ilmu Khaldun merupakan salah satu ekonomi ternama dalam sejarah pemikiran islam, dimana beliau hidup pada periode kedua sejarah pemikiran islam. Dalam kitab Muqaddimahnya, beliau banyak menjabarkan tentang teori ekonomi yang banyak diaplikasikan dalam ekonomi modern, salah satunya adalah teori permintaan, penawaran dan harga. Beliau setuju bahwasannya harga terbentuk dari tarik ulur penawaran dan permintaan, dengan tetap mempertimbangkan faktor yang lain. Dalam hal ini teori Ibnu Khaldun banyak kemiripan dengan ekonomi modern, hal ini mungkin disebabkan banyak pemikir barat yang mengadopsi pemikiran beliau, meskipun teori Ibnu Khaldun cenderung lebih mengarah pada bukti empiris dari pada dituangkan dalam statemen. Pandangan ekonomi islam mengenai permintaan, penawaran dan mekanisme pasar ini relatif sama dengan ekonomi konvensional, namun terdapat batasan-batasan dari individu untuk berperilaku ekonomi yang sesuai dengan aturan syariah. Dalam ekonomi islam, norma dan moral “islami” yang merupakan prinsip islam dalam berekonomi, merupakan faktor yang menentukan suatu individu maupun masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonominya sehingga teori ekonomi yang terjadi menjadi berbeda dengan teori pada ekonomi konvensional. Kata Kunci: Ibnu Khaldun, Ekonomi, Penawaran, Permintaan, Harga
ii
KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Inayah- Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Ekonomi Islam tentang Teori Permintaan dan Penawaran dalam Ekonomi Islam. Tujuan dibuatnya makalah sebagai tugas dari mata kuliah Ekonomi Islam. Makalah yang telah kami buat mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dan berkontribusi dalam pembuatan makalah Ekonomi Islam tentang Teori Permintaan dan Penawaran dalam Ekonomi Islam. Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tatanan bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah Ekonomi Islam tentang Teori Permintaan dan Penawaran dalam Ekonomi Islam. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat manambah wawasan, pengatahuan dan inspirasi dari pembaca.
Medan, Maret 2019
KELOMPOK 6
ii
DAFTAR ISI COVER ........................................................................................................... ABSTRAK ..................................................................................................... i KATA PENGANTAR .................................................................................. ii DAFTAR ISI ............................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN............................................................................. A. Latar Belakang ........................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2 C. Tujuan ..................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... A. Teori Permintaan Islam ........................................................................... 3 B. Teori Penawaran Islam............................................................................ 8 C. Elastisitas Permintaan dan Penawaran ................................................. 12 D. Membandingkan Konsep Dalam Ekonomi Islam ................................. 19 BAB III PENUTUP ....................................................................................... A. Kesimpulan ...................................................................................... 22 B. Kritik dan Saran .............................................................................. 24 C. Penutup ............................................................................................ 24 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 25 SURAT PERNYATAAN......................................................................................26
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam mengaalisis hal yang kompleks, para ahli biasanya melakukan penyederhanaan. Bagi ahli ekonomi penyederhanaan itu dilakukan pada pembahasan suatu masalah, maka ia mencoba membatasi masalah itu hanya yang dipengaruhi oleh satu dua faktor, sementara faktor- faktor lainya dianggap tetap. Dengan demikian, satu model bisa disusun atas penyederhanaan. Abstraksi
itu dilakukan
dengan menggunakan istilah Ceteris paribus. Artinya, kalau seorang ahli tengah menganalisis ekonomi itu sangat kompleks, menyangkut hubungan antara manusia atau dengan lainya. Begitu pula halnya denganya upaya untuk menganalisis sistem harga, maka para ahli mendekati masalah ini dengan penyederhanaan unsur- unsur pembentuk harga.mereka membatasi unsur- unsur yang memengaruhi mekanisme pembentukan harga dengan hanya dua faktor saja yakni: permintaan dan penawaran. Permintaan merupakan salah satu perilaku ekonomi yang mendominasi dalam praktek ekonomi. Determinasi harga terhadap permintaan dan penawaran dengan mengansumsi faktor- faktor yang memengaruhi. Maka akan menghasilkan hukum permintaan dan penawaran, sedangkan bila permintaan dan penawaran menentukan harga maka disebut teori permintaan.
1
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis perlu merumuskan masalah- masalah yang akan di bahas dalam makalah ini, diantaranya : 1. Bagaimana Teori Permintaan Islam ? 2. Bagaimana Teori Penawaran Islam ? 3. Bagaimana Elastisitas Permintaan dan Penawaran ? 4. Bagaimana perbandingan konsep dalam Ekonomi Islam ?
C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini, antara lain: 1. Untuk mengetahui Teori Permintaan Islam 2. Untuk mengetahui Teori Penawaran Islam 3. Untuk mengetahui Elastisitas Permintaan dan Penawaran 4. Untuk mengetahui perbandingan konsep dalam Ekonomi Islam
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Permintaan Islam 1. Pengertian Permintaan Permintaan adalah sejumlah barang atau jasa yang dinginkan dibeli atau dimiliki pada berbagai tingkat harga pada waktu tertentu. Fungsi permintaan dalam ilmu ekomomi adalah menunjukkan hubungan antara harga barang dan jumlah barang yang diminnta oleh masyarakat.1 2. Hukum Permintaan Bila harga suatu barang naik, maka permintaan barang tersebut akan turun, sebaliknya bila harga barang tersebut turun maka permintaan akan naik. Berdasarkan hukum permintaan tersebut, dapat dipahami adanya hubungan permintaan antara harga. Secara teori, hukum ini dijelaskan yaitu: manakala pada suatu pasar terdapat permintaan suatu produk yang relatif sangat banyak, sehingga :
Barang yang tersedia pada produsen tidak dapat memenuhi semua permintaan tersebut sehingga untuk membatasi jumlah pembelian produsen akan menaikkan harga jual produk tersebut.
dahulu harus diusahakan agar produk tersebut dapat dikenal oleh pasar. Tanpa dikenal tidak mungkin produk itu dapat diterima apalagi disenangi. Kegiatan untuk membuat agar suatu produk itu dapat dikenal saja tidaklah mudah. Sebagai gambaran rill dapat dibayangkan pada keadaan yang ada di sekitar kita sendiri. Banyak produk yang dipasarkan Penjual akan berusaha menggunakan
3
kesempatan
tersebut
untuk
meningkatkan
dan
memperbesar
keuntungan dengan cara menaikkan harga jual produknya. Sebaliknya, manakala pada suatu pasar permintaan suatu produk relatif sedikit maka yang akan terjadi adalah harga menurun. Keadaan ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Barang tersedia pada produsen/ penjual relatif sangat banyak sehingga manakala jumlah permintaan sedikit produsen akan berusaha menjual produknya sebanyak mungkin dengan cara menurunkan harga jual produknya.
Produsen/ penjual haanya meningkatkan keuntungan dari volume penjualanya.
Perilaku ekonomi seperti ini pernah di tangkap dan dirumuskan oleh para pemikir ekonomi Islam masa silam yaitu Abu Yusuf, Ibn Taymiyah, AlGhazali, dan Ibn Khaldun. 2
3. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Permintaan terhadap suatu barang dipengaruhi oleh faktor- faktor lain disamping harga, antara lain yaitu :
Pendapatan, semakin tinggi pendapatan seseorang, permintaan terhadap suatu barang akan meningkat, walaupun harga barang tersebut tidak berubah.
Harga barang- barang lain yang terkait, permintaan terhadap susu murni akan meningkat apabila harga susu bubuk naik.
Selera, permintaan terhadap sepatu olahraga dengan alas tipis (sepatu Bruce Lee) sekarang ini masih rendah, sebaliknya sepatu
4
olahraga dengan alas tebal ( Nike, Ardiles, dn sebagainya ) semakin meningkat. Hal itu terutama karena ad perubahan selera.
Jumlah penduduk, semakin besar jumlah penduduk di suatu daerah, semakin banyak permintaan terhadap suatu produk didaerah tersebut. Permintaan beras di Indonesia setiap tahun selalu naik. Tentu saja, karena jumlah penduduk Indonesia semakin lama semakin banyak. Sehingga jumlah beras yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan mereka pun semakin banyak. Ini tercermin dengan permintaan beras yang selalu naik.
4. Kurva Penawaran dan Permintaan Kurva penawaran Jumlah Barang yg ditawarkan, Tingkat Harga di pasar, & Pereode Berdasarkan Hukum Permintaan
Harga
Kuantitas yg ditawarkan
Titik/Pereode
2500
625
A
2000
600
B
1500
550
C
5
Apabila harga naik maka kuantitas yang ditawarkan naik Apabila harga turun maka kuantitas yang ditawarkan akan turun Kurva permintaan •
Seorg individu di pasar akan dipengaruhi oleh harga; Tabel
Harga
Kuantitas Yg Diminta (Q)
Pereode
1000
200
A
900
250
B
800
325
C
750
400
D
600
450
E
500
525
F
6
Besarnya perubahan permintaan dbagi akibat dari berubahnya harga tidak sama dari suatu titik ke titik berikutnya3
5. Teori Permintaan Islam Dalam ekonomi Islam, setiap keputusan ekonomi seorang manusia tidak terlepas darai nilai- nilai moral dan agama karena setiap kegiatan senantiasa berhubungan kepada syariat. Al- Qur’an menyebut ekonomi dengan istilah iqtishad ( penghematan, ekonomi ), yang secara literal berarti pertengahan atu moderat. Seorang muslim dilarang melakukan pemborosan, hal ini diterangkan pada Al- Qu’an surat Al- Isra’ ayat 26- 27
ِيرا ِ َوآ َّ ت ذَا ْالقُ ْربَى َحقَّهُ َو ْال ِم ْس ِكينَ َوابْنَ ال ً سبِي ِل َوال تُبَ ِذِّ ْر ت َ ْبذ َ َّش ْي َّ ين َو ََكانَ ال َّ ِإ َّن ْال ُمبَ ِذِّ ِرينَ ََكاُنُوا ِإ ْْخ َوانَ ال ُ ط ورا ِ ََّشي ً ُان ِل َر ِبِّ ِه ََكف ِ اِط Artinya :
7
26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.
Seorang muslim diminta untuk mengambil ikap moderat dalam memperoleh dan menggunkan umber daya. Dia tidak boleh israf ( royal, berlebih- lebihan ), tetapi juga dilarang bukhl ( pelit ). Allah SWT berfirman dalam AlQur’an surat Al- An’aam ayat 141
َّ ت َوالنَّ ْخ َل َو ٍ غي َْر َم ْع ُروشَا َ ت َو ٍ ت َم ْع ُروشَا ٍ َو ُه َو الَّذِي أ َ ُْنَّشَأ َ َجنَّا ع ُم ْخت َ ِلفًا َ الز ْر َّ أ ُ َُكلُهُ َو َ الر َّمانَ ُمتََّشَا ِب ًها َو غي َْر ُمتََّشَابِ ٍه َُكلُوا ِم ْن ث َ َم ِر ِه إِذَا أَثْ َم َر َوآتُوا ُّ الز ْيتُونَ َو َصا ِد ِه َوال تُس ِْرفُوا ِإُنَّهُ ال ي ُِحبُّ ْال ُمس ِْرفِين َ َحقَّهُ َي ْو َم َح Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung,
pohon
kurma,
tanam-tanaman
yang
bermacam-macam
buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan
zakatnya);
dan
janganlah
kamu
berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
jika manusia dilarang untuk berlebih- lebihan, itu berarti manusia sebaiknya melakukan konsumsi seperlunya saja. Pengalaman surat diatas berarti juga sikap memerangi kemibaziran, pamer, mengkonsumsi barang- barang yang tidak perlu. Dalam bahasa ekonomi, perilaku konsumsi Islami yang tidak
8
berlebih- lebihan berarti membawa pola permintaan Islami lebih didorong oleh fakor kebutuhan ( needs ) daripada keinginan ( wants ).4
B. Teori Penawaran Islam 1. Pengertian Penawaran Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu dan pada tingkat harga tertentu.5 2. Hukum Penawaran Perbandingan lurus antara harga terhadap jumlah barang yang ditentukan, yaitu apabila harga naik, maka penawaran akan meningkat, sebaliknya apabila harga turun penawaran akan turun. Hukum penawaran tersebut menunjukan adanya hubungan antara penawaran dengan harga. Teori penawaran mengatakan jika jumlah barang yang ditawarkan sangat banyak, maka harga barang tersebut cenderung turun. Sebaliknya bila jumlah penawaran barang tersebut relatif sedikit, maka harga barang akan cenderung naik. Teori ini dapat dijelaskan , jika pada suatu pasar terdapat penawaran suatu produk yang relatif sangat banyak, maka:
Barang yang tersedia dipasar dapat memenuhi semua permintaan, sehingga untuk mempercepat penjualan produsen akan menurunkan harga jual produk tersebut.
Penjual
akan
berusaha
untuk
meningkatkan
dan
memperbesarkeuntungan dengan cara secepat mugkin dengan
9
memperbanyak jumlah penjualan produknya (mengandalkan turn over yang tinggi). Sebaliknya jika suatu pasar terjadi penawaran suatu produk relatif sedikit, maka yang terjadi adalah harga akan naik. Keaadan ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Barang yang tersedia pada produsen relatif sedikit sehingga manakala jmlah permintaan stabil, maka produsen akan berusaha menjual jumlah produknya dengan menaikkan harga juaalnya.
Produsen / penjual hanya akan meningkatkan keuntungan dari menaikkan harga.
3. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Faktor- faktor yang mempengaruhi penawaran adalah sebagai berikut :
Harga barang, apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya, jika harga barang yang ditawarkan turun, jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun.
Harga barang pengganti, apabila harga barang pengganti meningkat, penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan.
Biaya produksi, berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, gaji pegawai, penolong dan lain sebaginya.
Kemajuan teknologi, sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa.
Pajak,
ketetapan
pemerintah
terhadap
suatu
produk
sangat
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga.
Perkiraan harga pada masa depan, jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap
10
maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.6
4. Teori Penawaran Islam Membahas teori penawaran islami,kita harus kembali kepada sejarah penciptaan manusia. Bumi dan manusia tidak diciptakan pada saat yang bersamaan. Bumi berevolusi sedemikian rupa sampai suatu saat segalanya siap untuk manusia, ketika itulah manusia pertama diciptkan dan diturunkan kemuka bumi. Apa makna dari kisah tersebut? Tidak lain dan tidak bukan maknanya adalah bahwa Allah SWT. Telah mempersiapkan bumi ini untuk kepentingan manusia. Lihatlah surat ibrahim ayat 32-34 berikut : Firmannya dalam surat luqman ayat 20 : َ ُعلَ ْي ُك ْم ُنِعَ َمه َّ أَلَ ْم ت ََر ْوا أ َ َّن اس َم ْن ِ س َم َاوا َّ س َّخ َر لَ ُك ْم َما فِي ال ِ َّظاه َِرة ً َوبَاِطِ نَةً ۗ َومِ نَ الن ِ ت َو َما فِي ْاْل َ ْر َ ض َوأ َ ْسبَ َغ َ ََّللا َّ يُ َجا ِد ُل فِي ِير ٍ َّللاِ بِغَي ِْر ع ِْل ٍم َو َال ُهدًى َو َال َِكت َا ٍ ب ُمن
Artinya : Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.
Dalam memanfaatkan alam yang telah disediakan Allah bagi keperluan manusia,larangan yang harus dipatuhi adalah: ‘janganlah kamu membuat membuat kerusakan dimuka bumi’. Larangan ini tersebar dibanyak tempat dalam Al-qur’an dan betapa Allah sanagat membenci mereka yang berbuat kerusakan dimuka bumi. Meskipun definisi kerusakan tersebut sangat luas,akan tetapi dalam kaitannya dengan produksi,larangan tersebut memberi arahan nilai dan panduan moral. Produksi islam bukan hanya
11
dilarang
mengakibatkn
kerusakn
dalam
memanfaatkan
alam
dan
lingkungan,artinya ia tidak boleh mengakibatkan hutan menjadi gundul dan berubah menjadi lahan kritis yang mengakibatkan banjr dan longsor ,menimbulkan polusi yang diatas ambang batas yang aman bagi kesehatan. Produksi islami jug haram menghasilkan produk-produk yang apabila dikonsumsi
akan
menimbulkan
kerusakan,baik
itu
rusaknya
kesehatan,apalagi rusaknya moral dan kepribadian. Contoh,jika telah terbukti secara ilmiah bahwa rokok menimbulkan begitu banyak mudarat dibandingkan manfaat yang dihasilkannya,maka memproduksi rokok adalah hal yang tidak islami . sudah barang tentu, islam melarang produksi barangbarang yang diharamkan seperti minuman keras,obat bius , dan sebagainya. Demikian pula barang dan jasa yang meruak akhlaq seperti hiburan-hiburan yang tidak mendidik. Aturan etika dan moral yang membatasi kegiatan produksi tersebut tentu saja berpengaruh terhadap fungsi penawaran barang dan jasa sebagai contoh ,apabila suatu proses produksi menghasilkan polusi,maka biaya lingkungan dan sosial tersebut harus harus dihitung dalam ongkos produksi sehingga ongkos meningkat penawaran akan berkurang. Dampaknya kurva penawaran akan bergeser ke kiri. Dinegara barat, hal tersebut telah dilakukan dengan mengenakan pajak polusi atau dikenal dengan istilah pigouvian tax yang tujuannya agar perusahaan memperhitungkan biaya eksternal yang timbul akibat kegiatan produksinya sehingga memengaruhi keputusan produksi dan penjualannya.7
12
Pada tingkat harga P1 jumlah barangyang ditawarkan oleh penjual adalahsebesar Qs1, sementara jumlah barang yang diminta hanya sebesar Q1. Dengandemikian, petani tidak mendapatkan cukup pembeli. Untuk mendapatkan tambahan pembeli ia menurunkan harga jual produknya, dariP1menjadi P2,sehingga jumlah pembelinya naik dari Q1 menjadi Q2.
C. Elastisitas 1. Elastisitas Permintaan dan Penawaran Elastisitas merupakan ukuran pembeli dan penjual bereaksi terhadap kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga. Dengan kata lain, elastisitas merupakan tingkat kepekaan permintaan dan penawaran terhadap perubahan harga. 1. Pengertian elastisitas Permintaan Elastisitas permintaan adalah alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur derjat kepekaan atau respon perubahan jumlah atau kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor yang mememngaruhi. Pada dasarnya ada tiga variabel yang memengaruhi elastisitas permintaan , yaitu elastisitas harga permintaan, elastisitas silang, elastisitas pendapatan.
13
a. Elastisitas harga permintaan Elastisitas harga permintaan adalah tingkat kepekaan atau respons jumlah alibat perubahan harga barang. Dengan kata lain,perbandingan dari presentasi perubahan jumlah barang yang diminta dan persentase perubahan dengan harga dipasar,sesuai hukum permintaan, yaitu jika harga naik maka kuantitas barang turun dan sebaliknya. Dalam analisis. Elastisitas harga permintaan dinyatakan sebagai elastisitas permintaan. Nilai perbandingan antara persentase perubahan
jumlah diminta dengan persentase
perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan.
Rumus perhitungan Elastisitas permintaan digunakan untuk menjelaskan tingkat kepekaan permintaan suatu barang terhadap perubahan harga barang. Angka yang yang mengukur besarnya pengaruh perubahan harg atas perubahan jumlah barang yang diminta disebut koefisien elastisitas permintaab yang dilambangkan E Adapun rumusnya Ed = %jumlah barang yang diminta setelah perubahan %perubahan harga Atau ∆Qd
P1
Ed= ∆P × Qd1
𝑄2−𝑄1 𝑄1
∆𝑄
Atau Ed = 𝑄
𝑃2−𝑃1
∆𝑃
𝑃1
𝑃
∆𝑄 Atau
∆𝑃
𝑃1
× 𝑄1
Keterangan Q = jumlah barang yang diminta sebelum perubahan Q =jumlah barang yang dimnta setelah perubahan
14
P = Harga barang sebelum perubahan P = harga setalah perubahan ∆𝑄= selisih barang yang diminta ∆𝑃 = selisih harga barang Contoh : jika harga televisi berwarna turun dari Rp. 1.000.000 menjadi Rp.800.000, permintaan meningkat dari 20 Unit menjadi 40 unit. Elastisnya adalah .... Jawab : P0 = Rp.1000.000
Q0= 20 Unit
P1= Rp.800.000
Q1= 40 Unit
∆𝑄
𝑃1
20
Ed = ∆𝑃 × 𝑄1 = 200.000 ×
800.000 40
=2
Harus diingat,elastisitas perintaan harus digambarkan dengn angka negatif sebagai tanda adanya hubungan negatif antara perubahan harga dengan permintaan . b. Elastisitas Silang Koefisien yang menunjukan besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain dinamakan elastisitas permintaan silang atau elastisitas silang. Apabila perubahan harga barang Y menyebabkan permintaan barang X berubah, sifat penghubung di antara keduanya digambarkan oleh elastisitas silang. Besarnya elastisitas silang (Es) dapat dihitung berdasarkan rumus berikut : Es =
% 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛 %𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎
𝑄1−𝑄
Es =
𝑄
∶
=
∆𝑄 𝑄
=
∆𝑃 𝑃
𝑃1−𝑃 𝑃
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran perintaan produk lain mak elastisitas silang (Exy) merupakan 15
persentase perubahan permintaan dari barang
X dibagi dengan
persentase perubahan harga dari barang Y . Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y ) bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang lain,tanda elastisitas silangnya
adalah
negatif
.
misalnya,kenaikan
hargatinta
akan
mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena. Apabila barang lain tesebut bersifat subtitusi (pengganti),tanda elastisitas silangnya adalah positif. Misalnya, kenaikan jumlah permintaan daging sapi dan sebaliknya
c. Elastisitas Pendapatan Koefisien yang menunjukan besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang sebagai akibat dari perubahan pendapatan pembelian dinamakan elastisitas penerimaan pendapatan atau elastisitas pendapatan. Besarnya elastisitas pendapatan (Ey) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut . Ey =
%𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎 %𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
Apabila yang terjadi adalah kenaikan pendapatan yang berakibat naiknya jumlah barang yang diminta ,tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta disebut barang normal atau superior. Apabila kenaikan dalam pendaptan berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang diminta ,tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalah negatif dan barang ini disebut barang inferior atau giffen.
2. Jenis-jenis Elastisitas Permintaan a. Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0 . perubahan harga tidak memengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian,kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal berarti berapa pun harga yang ditawarkan,kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang permintaannya tidak
16
elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus,kuantitas yang tersedia tetap terbatas). b. Perminntaan tidak elastisitas: elastisitas < 1 . persentase perubahan kuantitas permintaan < persentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak elastis dapat dilihat pada produk kebutuhan . misalnya beras,meskipun harganya naik,orang akan tetap membutuhkan beras sebagai makanan pokok. Oleh karena itu memskipun dapat dihemat penggunaannya,tidak akan sebesar kenaikan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya ,jika harga beras turun,konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Halini karena konsumsi beras memiliki keterbatas (misalnya rasa kenyang). c. Permintaan uniter elastis: elastisitas = 1 . persentase perubahan kuantitas permintaan = persentase perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis,sehingga belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki uniter elastis. d. Permintaan elastis: elastisitas > 1. Persentase perubahan kuantitas permintaan>persentase perubahan harga . hal ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya pakaian,makanan ringan,dan sebagainya. Kerika harganya naik.konsumen akan mudah menemukan barang pengggantinya. e. Permintaan elastis sempurna:elastisitas tidak terhingga. Pada harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada dipasar. Akan tetapi,kenaikan harga sedikit akan menjatuhkan permintaan menjadi 0 . dengan demikian,kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaanya bersifat tidak elastis
sempurna
diantaranya
barang/jasa
yang memiliki
karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual ditempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda.
17
3. Faktor-faktor yang memengaruhi elastisitas permintaan a. Ada
beberapa
faktor
yang
menetukan
elastis
harga
permintaan,yaitu : 1) Ada atau tidaknya barang pengganti dipasar 2) Jumlah pengguna atau tungkat kebutuhan dari barang 3) Jenis barang dan pola prefdnsi konsumen 4) Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap
perubahan
harga
atau
periode
waktu
penggunaan barang 5) Kemampuan relatif anggrana untuk mengimpor barang. b. Elastisitas akan besar apabila: 1) Banyak barang substitusi yang baik 2) Harga relatif tinggi 3) Banyak kemungkinan pengguanaan barang lain
c. Elastisitas umumnya kecil, apabila : 1) Benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain 2) Barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak dan dengan harga rendah 3) Tidak ada barang sibstitusi yang baik dan benda tersebut sangat dibutukan
4. Pengertian elastisitas Penawaran Elastisitas penawaran adalah perbandingan antara seberapa besar perubahan jumlah barang yang ditawarkan sebagi akibat perubahan harga.
Es =
Es =
𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑤𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑤𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛
∆𝑄 𝑄
18
∶
𝑘𝑒𝑛𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎
∆𝑃 𝑃
Koefisisen elastisitas yang diperoleh adalah positif akibat dari korelasi yang positif antara perubahan harga dan peubahan jumlah barang yang diminta. Elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang bersamaan dengan elastisitas permintaan,yaitu elastis sempurna,elastis ,elastisitas uniter,yidak elastis, dan tidak elastis sempurna. Elastis sempurna terwujud apabila penjual bersedia menjual semua
barangnya
pada
satu
harga
tertentu.bentuk
kurva
penawarannya sejajar dengan sumbu datar. Tidak elastis sempurna terwujjud apabila penjual tidak dapat menambah penawarannya walaupun harga bertambah tinggi. Bentuk kurva penawarannya sejajar sumbu tegak. Kurva penawaran yang tidak elastis, elasyis uniter dan elastis bergantung pada perubahan harga. Pada elastisitas uniter apabila kurva bermula dari titik 0,kurva penawaran yang tidak elastis apabila perubahan harga menimbulkan perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran. Kurva penawaran elastis apabila perubahan harga menyebabkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.
5. Jenis-jenis Elastisitas Penawaran a. Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0 . penawaran tidak dapat ditambah pada tingkat harga berapapun sehingga kurva penawaran (S) akan terlihat vertikal. b. Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1 . perubahan penawaran lebih kecil darpada perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran. c. Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1 . perubahan penawaran sama dengan perubahan harga .
19
d. Penawaran elastis : elastisitas > 1 . perubahan penawaran lebih besar daripada perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran. e. Penawaran elastis sempurna : elastisitas tidak terhingga.perusahaan dapat menyuplai berapa pun kebutuhan pada satu tingkat tertentu. Perusahaan mampu mnyuplai pada biaya per unit konstan dan tidak ada limitt kapasitas produksi.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran a. Barang hasil pertanian inelastis karena sukar untuk dikurangi atau ditambahb dengan segera pabila terjadi perubahan harga. Sebaliknya ,barang hasil industri lebih bersifat elastis b. Dalam jangka pendek, jika terjadi perubahan harga,produsen sulit untuk mengubah barang yang ditawarkan sehingga penawarannya bersifat inelastis. Sebaliknya ,dalam jangka pendek yang produsennya mampu mengubah biaya tetap ,sifat penawarannya lebih elastis. c. Munculnya atau menghilangnya produk saingan. d. Adanya terobosan untuk membuat barang baru. Ada dua faktor penting dalam menentukan elstisitas penawaran,yaitu sifat perubahan biaya produksi dan jangka waktu penawaran tersebut dianalisis.
D. Membandingkan Konsep Dalam Ekonomi Islam
1. Perbedaan konsep ekonomi Islam dengan konvensional terhadap teori penawaran Dijelaskan bahwa penawaran berkorelasi positif terhadap harga (P).Ini berarti bahwa semakin tinggi suatu harga produk, semakin memberikan insentif kepada produsen untuk meningkatkan produksinya dan kemudian menawarkannya kepada konsumen yang membutuhkan.Sebaliknya, semakin rendah suatu harga produk, semakin berkurang insentif bagi produsen ubntuk memproduksi dan menawarkannya.Hal ini disebabkan karena makin
20
rendah suatu harga, makinkecil suatu keuntungan atau malah timbul kerugian. Sebagai suatu agen ekonomiyang rasional, produsen akan memutuskan produksinya. Dengan demikian dapatlah digambarkan dalam sebuah diagram dimana sumbu vertical adalah harga dan sumbu horizontal adalah jumlah produk yang ditawarkan kepada masyarakat bahwa kurva penawaran sebagai kurva yang naik ke kanan. Kedudukan kurva ini bias berpindah
atau
bergeser
bergantung
kepada
faktor-faktor
yang
mempengaruhinya.
Penawaran dalam ekonomi islam Secara
umum
tidak
banyak
perbedaan
antara
teori
permintaan
konvensional dengan islam sejauh hal itu dikaitkan dengan variable atau factor yang turut berpengaruh terhadap posisi penawaran. Bahkan bentuk kurva secara umum pada hakikatnya sama. Satu aspek penting yang memberikan suatu perbedaan dalam perspektif ini kemungkinan besar berasal dari landasan filosofi dan moralitas yang didasarkan pada premis nilai-nilai islam. Yang pertama adalah bahwa islam memandang manusia secara umum, apakah sebagai konsumen atau produsen, sebagai suatu objek yang terkait dengan nilai-nilai. Nilai-nilai yang paling pokok yang didorong ole islam dalam kehidupan perekonomian adalah kesederhanaan, tidak silau dengan gemerlapnya kenikmatan duniawi (zuhud) dan ekonomis (iqtishad). Inilah nilai-nilai yang seharusnya menjadi gaya hidup Islamic man. Yang kedua adalah norma-norma islam yang selalu menemani kehidupan manusia yaitu halal dan haram. Produk-produk dan transaksi pertukaran barang dan jasa tunduk kepada norma ini. Hal-hal yang diharamkan atas manusia itu pada hakikatnya adalah barang-barang atau transaksi-transaksi yang berbahaya bagi diri mereka dan kemaslahatannya.Namun demikian, bahaya yang ditimbulkan itu tidak selalu dapat diketahui dan dideteksi oleh kemampuan indrawi atau akal manusia dalam jangka pendek.Sikap yang benar dalam menghadapi persoalan ini adalah kepatuhan kepada diktum disertai pencarian hikmah dibalik itu.
21
Dengan kedua batasan ini maka lingkup produksi dan pada gilirannya adalah lingkup penawaran itu sendiri dalam ekonomi islam menjadi lebih sempit daripada yang dimiliki oleh ekonomi konvensional.8
Definisi dan faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap permintaan, antara permintaan konvensional dan islam mempunyai kesamaan. Ini dikarenakan bahwa keduanya merupakan hasil dari penelitian kenyataan dilapangan (empiris) dari tiap-tiap unit ekonomi. Namun terdapat perbedaan yang mendasar di antara keduanya, diantaranya: 1.
Perbedaan utama antara kedua teori tersebut tentunya adalah mengenai sumber hukum dan adanya batasan syariah dalam teori permintaan islami. Permintaan Islam berprinsip pada entitas utamanya yaitu Islam sebagai pedoman hidup yang langsung dibimbing oleh Allah SWT. Permintaan Islam secara jelas mengakui bahwa sumber ilmu tidak hanya berasal dari pengalaman berupa data-data yang kemudian mengkristal menjadi teoriteori, tapi juga berasal dari firman-firman Tuhan (revelation), yang menggambarkan bahwa ekonomi Islam didominasi oleh variabel keyakinan religi dalam mekanisme sistemnya.
2.
Teori ekonomi yang dikembangkan barat membatasi analisisnya dalam jangka pendek yakni hanya sejauh bagaimana manusia memenuhi keinginannya saja. Tidak ada analisis yang memasukkn nilai-nilai moral dan sosial. Analisis hanya dibatasi pada variabel-variabel pasar semata, seperti harga, pendapatan dan sebagainya. Variabel-variabel lainnya tidak dimasukkan, seperti variabel nilai moral seperti kesederhanaan, keadilan, sikap mendahulukan orang lain. Dalam ekonomi konvensional filosofi dasarnya terfokus pada tujuan keuntungan dan materialme. Hal ini wajar saja karena sumber inspirasi ekonomi konvensional adalah akal manusia yang tergambar pada daya kreatifitas, daya olah informasi dan imajinasi
8
Adiwarman Karim,Ekonomi Mikro Islami,(IIIT Indonesia:Jakarta.2003)
22
manusia. Padahal akal manusia merupakan ciptaan Tuhan, dan memiliki keterbatasan bila dibandingkan dengan kemampuan. 3.
Konsep permintaan dalam Islam menilai suatu komoditi tidak semuanya bisa untuk dikonsumsi maupun digunakan, dibedakan antara yang halal maupun yang haram. Oleh karenanya dalam teori permintaan Islami membahas permintaan barang halal, barang haram, dan hubungan antara keduanya. Sedangkan dalam permintaan konvensional, semua komoditi dinilai sama, bisa dikonsumsi atau digunakan.
4.
Dalam motif permintaan Islam menekankan pada tingkat kebutuhan konsumen
terhadap
barang
tersebut
sedangkan
motif
permintaan
konvensional lebih didominasi oleh nilai-nilai kepuasan (interest). Konvensional menilai bahwa egoisme merupakan nilai yang konsisten dalam mempengaruhi seluruh aktivitas manusia. 5.
Permintaan Islam bertujuan mendapatkan kesejahteraan atau kemenangan akhirat (falah) sebagai turunan dari keyakinan bahwa ada kehidupan yang abadi setelah kematian yaitu kehidupan akhirat, sehingga anggaran yang ada harus disisihkan sebagai bekal untuk kehidupan akhirat.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Pengertian Permintaan Permintaan adalah sejumlah barang atau jasa yang dinginkan dibeli atau dimiliki pada berbagai tingkat harga pada waktu tertentu. Fungsi permintaan
23
dalam ilmu ekomomi adalah menunjukkan hubungan antara harga barang dan jumlah barang yang diminnta oleh masyarakat.9 Hukum Permintaan Bila harga suatu barang naik, maka permintaan barang tersebut akan turun, sebaliknya bila harga barang tersebut turun maka permintaan akan naik. Berdasarkan hukum permintaan tersebut, dapat dipahami adanya hubungan permintaan antara harga. Secara teori, hukum ini dijelaskan yaitu: manakala pada suatu pasar terdapat permintaan suatu produk yang relatif sangat banyak, sehingga :
Barang yang tersedia pada produsen tidak dapat memenuhi semua permintaan tersebut sehingga untuk membatasi jumlah pembelian produsen akan menaikkan harga jual produk tersebut.
Penjual akan berusaha menggunakan kesempatan tersebut untuk meningkatkan dan memperbesar keuntungan dengan cara menaikkan harga jual produknya.
Teori Penawaran Islam Membahas teori penawaran islami,kita harus kembali kepada sejarah penciptaan manusia. Bumi dan manusia tidak diciptakan pada saat yang bersamaan. Bumi berevolusi sedemikian rupa sampai suatu saat segalanya siap untuk manusia, ketika itulah manusia pertama diciptkan dan diturunkan kemuka bumi. Apa makna dari kisah tersebut? Tidak lain dan tidak bukan maknanya adalah bahwa Allah SWT. Telah mempersiapkan bumi ini untuk kepentingan manusia. Lihatlah surat ibrahim ayat 32-34
B. Kritik dan Saran
24
Setelah tersusunnya makalah ini, berikut kritik dan sarannya 1. Susah mencari bahan untuk referensi 2. Jumlah referensi terbatas 3. Bacalah dan pahami makalah ini dan diharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah ilmu bagi pembacanya
C. Penutup Demikian makalah ini, terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tatanan bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah Ekonomi Islam tentang Teori Permintaan dan Penawaran Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat manambah wawasan, pengatahuan dan inspirasi dari pembaca. Atas perhatian kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA Sumar’in. Ekonomi Islam. 2013. Yogyakarta: Graha Ilmu. Muhammad. Ekonomi Mikro. 2004. Yogyakarta: BPFE. Fatoni, Siti Nur. Pengantar Ilmu Ekonomi. 2014. Bandung: CV Pustaka Setia.
25
Nasution, Mustafa Edwin. Pengenalan Eksklusif: Ekonomi Islam. 2006. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Adiwarman Karim,Ekonomi Mikro Islami. 2003. IIIT Indonesia:Jakarta. A Arwani - 2014 - elc.stain-pekalongan.ac.id
Pertanyaan : 1. Apa yang dimaksud dengan elastisitas silang ? ( kel 10, Fifi Fadhilah , 6339) 2. Apa saja faktor- faktor dari elastisitas permintaan dan penawaran ? ( kel 3, Ursulla Putri )
26
3. Sebutkan jenis- jenis elastisitas permintaan dan penawaran, jelaskan ! ( kel 1, Arina Rizqiana , 6026 ) 4. Apa saja etika dan moral ekonomi islam yang membatasi lingkup permintaan dan penawaran ? ( kel 4, In’am, 6153 ) 5. apakah hukum teori ekonomi islam dan konvensional
berlaku
mutlak dalam kondisi semua pasar ? ( kel 11, Karunia, 6367 ) 6. Apa contoh elastisitas permintaan dan penawaran ? ( kel 8, Ahmad Ari Munandar, 6191 ) 7. Apakah di Indonesia sudah menerapkan pajak polusi ( kel 6, Rizta , 6171 ) 8. Apa perbedaan antara penawaran islam dan konvensional ? ( kel 12, Vina, 6382 ) 9. Kemajuan teknologi yang seperti apa yang mempengaruhi penawaran ? ( kel 7, Sayyidah 6189 ) 10. Jelaskan fungsi dari elastisitas permintaan dan penawaran, mengapa permintaan
dan
penawaran
dapat
menjadi
faktor
yang
mempengaruhi pendapatan nasional ? ( kel 5, Sulum, 6168 ) 11. Apa pengaruh elastisitas permintaan dan penawaran dalam islam ? ( kel 9, Irfan, 6259 ) Jawaban : 1. Koefisien yang menunjukan besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain dinamakan elastisitas permintaan silang atau elastisitas silang.Apabila perubahan harga barang Y menyebabkan permintaan barang X berubah, sifat penghubung di antara keduanya digambarkan oleh elastisitas silang. 2. Faktor- faktornya sebagai berikut:
Permintaan
d. Ada beberapa faktor yang menetukan elastis harga permintaan,yaitu : 6) Ada atau tidaknya barang pengganti dipasar 7) Jumlah pengguna atau tungkat kebutuhan dari barang
27
8) Jenis barang dan pola prefdnsi konsumen 9) Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga atau periode waktu penggunaan barang 10)
Kemampuan relatif anggrana untuk mengimpor barang
e. Elastisitas akan besar apabila: 4) Banyak barang substitusi yang baik 5) Harga relatif tinggi 6) Banyak kemungkinan pengguanaan barang lain f. Elastisitas umumnya kecil, apabila : 4) Benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain 5) Barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak dan dengan harga rendah 6) Tidak ada barang sibstitusi yang baik dan benda tersebut sangat dibutukan
Penawaran
a. Barang hasil pertanian inelastis karena sukar untuk dikurangi atau ditambah dengan segera pabila terjadi perubahan harga. Sebaliknya ,barang hasil industri lebih bersifat elastis b. Dalam jangka pendek, jika terjadi perubahan harga,produsen sulit untuk mengubah barang yang ditawarkan sehingga penawarannya bersifat inelastis. Sebaliknya ,dalam jangka pendek yang produsennya mampu mengubah biaya tetap ,sifat penawarannya lebih elastis. c. Munculnya atau menghilangnya produk saingan. d. Adanya terobosan untuk membuat barang baru. Ada dua faktor penting dalam menentukan elstisitas penawaran,yaitu sifat perubahan biaya produksi dan jangka waktu penawaran tersebut dianalisis. 3
dan 6 Jenis-jenis Elastisitas Permintaan f. Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0 . perubahan harga tidak memengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian,kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal berarti berapa pun harga yang ditawarkan,kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh
28
barang yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus,kuantitas yang tersedia tetap terbatas). g. Perminntaan tidak elastisitas: elastisitas < 1 . persentase perubahan kuantitas permintaan < persentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak elastis dapat dilihat pada produk kebutuhan . misalnya beras,meskipun harganya naik,orang akan tetap membutuhkan beras sebagai makanan pokok. Oleh karena itu memskipun dapat dihemat penggunaannya,tidak akan sebesar kenaikan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya ,jika harga beras turun,konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Halini karena konsumsi beras memiliki keterbatas (misalnya rasa kenyang). h. Permintaan uniter elastis: elastisitas = 1 . persentase perubahan kuantitas permintaan = persentase perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis,sehingga belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki uniter elastis. i. Permintaan elastis: elastisitas > 1. Persentase perubahan kuantitas permintaan>persentase perubahan harga . hal ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya pakaian,makanan ringan,dan sebagainya. Kerika harganya naik.konsumen akan mudah menemukan barang pengggantinya. j. Permintaan elastis sempurna:elastisitas tidak terhingga. Pada harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada dipasar. Akan tetapi,kenaikan harga sedikit akan menjatuhkan permintaan menjadi 0 . dengan demikian,kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaanya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual ditempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda. Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
29
f. Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0 . penawaran tidak dapat ditambah pada tingkat harga berapapun sehingga kurva penawaran (S) akan terlihat vertikal. g. Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1 . perubahan penawaran lebih kecil darpada perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran. h. Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1 . perubahan penawaran sama dengan perubahan harga . i. Penawaran elastis : elastisitas > 1 . perubahan penawaran lebih besar daripada perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran. j. Penawaran elastis sempurna : elastisitas tidak terhingga.perusahaan dapat menyuplai berapa pun kebutuhan pada satu tingkat tertentu. Perusahaan mampu mnyuplai pada biaya per
unit konstan dan tidak ada limit
kapasitas produksi. 4. Permintaan : Dalam ekonomi Islam, setiap keputusan ekonomi seorang manusia tidak terlepas darai nilai- nilai moral dan agama karena setiap kegiatan senantiasa berhubungan kepada syariat. Al- Qur’an menyebut ekonomi dengan istilah iqtishad ( penghematan, ekonomi ), yang secara literal berarti pertengahan atu moderat. Seorang muslim dilarang melakukan pemborosan, hal ini diterangkan pada Al- Qu’an surat Al- Isra’ ayat 26- 27 Penawaran : Dalam memanfaatkan alam yang telah disediakan Allah bagi
keperluan manusia,larangan
yang harus
dipatuhi
adalah:
‘janganlah kamu membuat membuat kerusakan dimuka bumi’. Larangan ini tersebar dibanyak tempat dalam Al-qur’an dan betapa Allah sanagat membenci mereka yang berbuat kerusakan dimuka bumi. Meskipun definisi kerusakan tersebut sangat luas,akan tetapi dalam kaitannya dengan produksi,larangan tersebut memberi arahan nilai dan panduan moral. Produksi islam bukan hanya dilarang mengakibatkn kerusakn dalam memanfaatkan alam dan lingkungan,artinya ia tidak boleh mengakibatkan hutan menjadi gundul dan berubah menjadi lahan
30
kritis yang mengakibatkan banjr dan longsor ,menimbulkan polusi yang diatas ambang batas yang aman bagi kesehatan. 5. tidak berlaku saat kondisi cateris paribus yaitu walaupun harga naik maka permintaan juga naik cotohnya saat lebaran permintaan baju naik walaupun harganya mahal pembeli tetap akan membelinya. 7. di indonesia belum menetapkan pajak polusi karena pajak kendaraan pun belum semuanya patuh membyar pajaknya namun, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sudah membahasnya bukan dengan Kementerian Keuangan saja, tapi dengan lembaga negara terkait lainnya. yang sudah menerapkan di negara Australia 8. Penawaran konvensional : semakin tinggi suatu barang produk , semakin memberikan inisiatif kepada produsen untuk meningkatkan produksinya dan kemudian menawarkan kepada konsumen yang membutuhkan. Begitupun sebaliknya, Sebaliknya, semakin rendah suatu harga produk, semakin berkurang insentif bagi produsen untuk memproduksi dan menawarkannya. Hal ini disebabkan karena makin rendah suatu harga, makin kecil suatu keuntungan atau malah timbul kerugian. Sebagai suatu agen ekonomi yang rasional, produsen akan memutuskan produksinya. Penawaran Islam : Dalam memanfaatkan alam yang telah disediakan Allah bagi keperluan manusia,larangan yang harus dipatuhi adalah: ‘janganlah kamu membuat membuat kerusakan dimuka bumi’. Larangan ini tersebar dibanyak tempat dalam Al-qur’an dan betapa Allah sanagat membenci mereka yang berbuat kerusakan dimuka bumi. Meskipun definisi kerusakan tersebut sangat luas,akan tetapi dalam kaitannya dengan produksi,larangan tersebut memberi arahan nilai dan panduan moral. 9. Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa.Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang
31
banyak. Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp7.500,00/ kg.Namun dengan menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan Manis mampu menekan biaya produksi menjadi Rp3.000,00.Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan Manis dapat memproduksi gulapasirlebih banyak. Dalam hubungannya dengan penawaran suatu barang, kemajuan teknologi menimbulkan dua efek, yaitu produksi dapat ditambah dengan lebih cepat dan biaya produksi semakin murah. Dengan demikian keuntungan menjadi bertambah tinggi. 10. Fungsi elastisitas permintaan dan penawaran adalah -Sebagai landasan dalam menyusun penjualan suatu perusaahaan jika diketahui sifat responsif permintaan terhadap produksi (penawaran) perusahaan maka perusahaan dapat menentukan apakah untuk menaikkan hasil penjualannya perlu menaikkan produksi atau tidak. - sebagai alat pemerintah untuk mengetahui dari sifat barang (eksport dan import) dapat disusun suatu kebijakan ekonomi yang akan dilaksanakan. Permintaan dan penawaran dapat mempengaruhi pendapatan nasional karena apabila jumlah Permintaan lebih banyak daripada jumlah produksi akan menaikkan harga suatu pasar, namun apabila sebaliknya akan menurunkan pendapatan dan itu akan mengurangi jumlah pembayaran suatu pajak nasional. 11. yang mempengaruhi elastisitas permintaan: a. Tersedia atau tidaknya barang pengganti dipasar b.
Jumlah pengguna atau tingkat kebutuhan dari barang tersebut
c.
Jenis barang dan pola preferensi konsumen
32
d.
Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga atau priode waktu penggunaan barang tersebut
e.
Kemampuan relative anggaran untuk mengimpor barang yang mempengaruhi elastisitas permintaan:
a. Barang hasil pertanian bersifat inelastis karena sukar untuk dikurangi atau ditambah dengan segera bila terjadi perubahan harga sebaliknya barang hasil industri lebih bersifat elastis. b.
Dalam jangka pendek, jika terjadi perubahan harga maka produsen sulit untuk mengubah barang yang ditawarkan sehingga penawarannya bersifat inelastis. Sebaliknya dalam jangka pendek dimana produsen mampu mengubah biaya tetap maka sifat penawarannya lebih elastis.
c.
Munculnya atau menghilangnya produk saingan.
d.
Adanya terobosan untuk membuat barang baru.
33