Makalah Debat.docx

  • Uploaded by: Andini Puspo Sari
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Debat.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,582
  • Pages: 25
Makalah Debat

KPAD Jatiwaringin, Jalan Kartika Eka Paksi, Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13620 Januari 2018

Nama Anggota: 1. Andini Puspo Sari (5) 2. Asima Rohana Siagian (6) 3. Fadhila Salsabila (13) 4. Fathiya Zahra Khairunissa (14) 5. M. Rayhan Ramadano (19) 6. Raisya Amru Adzhani (29) 7. Ratu Raira Azzahra Pinasty (30) 8. Rava Naufal Attar (31) 9. Rhafif Adli Dzakiariq (32) X MIPA 2

i

KATA PENGANTAR Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Debat” ini dengan baik tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini. Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , kami selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Dengan karya ini kamj berharap dapat membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia melalui materi yang kami sampaikan ini Demikian yang bisa kami sampaikan,mohon maaf bila ada kesalahan. Semoga makalah ini dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas. Jakarta, Januari 2018 Penulis

ii

DAFTAR ISI

Nama Anggota: ....................................................................................................... i KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................. 1 1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 2 1.3 TUJUAN ...................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3 2.1 Pengertian Debat ........................................................................................... 3 2.2 Unsur-Unsur Debat ........................................................................................ 4 2.3 Tujuan Debat ................................................................................................. 4 2.4 Ciri-Ciri Debat ............................................................................................... 4 2.5 Jenis-Jenis Debat ........................................................................................... 5 2.6 Struktur Teks Debat ....................................................................................... 6 2.8 Ragam Bahasa ............................................................................................... 7 2.9 Berlatih Praktik Debat ................................................................................... 8 2.9.1 Persiapan Latihan Debat ..................................................................... 8 2.9.2 Praktek Debat ....................................................................................... 9 2.10 Norma-Norma Dalam Berdebat dan Bertanya .......................................... 10 2.11 Contoh Teks Debat .................................................................................... 11 BAB III PENUTUP ............................................................................................ 12 3.1 KESIMPULAN .......................................................................................... 12 3.2 SARAN ...................................................................................................... 12 iii

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 13 Lampiran ............................................................................................................. 14

iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Setiap keterampilan itu berhubungan erat dengan proses-proses berfikir yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan praktek dan banyak latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti berlatih pula keterampilan berfikir. (Tarigan, 1980:1; Dawson {et al}, 1963: 27). Pembelajaran peningkatan keterampilan berbahasa dikembalikan pada peningkatan keterampilan berbahasa. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang teratur: Mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari pada saat sebelum memasuki sekolah. Linguis berkata bahwa “speaking is language”. Berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan seseorang, yang hanya didahului dengan keterampilan menyimak. Berbicara sudah tentu berhubungan erat dengan kosa kata yang diperoleh oleh seseorang; melalui kegiatan menyimak dan membaca. Kekurangmatangan dalam perkembangan bahasa juga merupakan suatu keterlambatan dalam kegiatan-kegiatan berbahasa. Perlu kita sadari pula bahwa keterampilan yang diperlukan bagi kegiatan berbicara aktif yang efektif banyak persamaan dengan yang dibutuhkan bagi komunikasi efektif.

Salah satu dari model keterampilan berbicara yang berkembang dan sering digunakan pada kegiatan belajar mengajar adalah debat. Debat adalah sebuah tahapan yang harus dilalui oleh penyedia jasa konstruksi untuk dapat mengerjakan sebuah proyek. Di dalam proses debat ini penyedia jasa konstruksi atau calon

1

kontraktor mengajukan penawaran agar dapat pemahaman tentang debat dan penggunaan keterampilan bahasa memperoleh proyek tersebut. Namun dalam proses debat sering terjadi kesalahan-kesalahan yang dilakukan peserta debat. Hal ini diakibatkan karena pemahaman terhadap bahasa yang kurang baik, sehingga kurang di perhatikan oleh para owner. 1.2 RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dalam makalah ini adalah : 1. Apa yang dimaksud dengan debat? 2. Bagaimana penulisan struktur teks debat? 3. Apa saja norma-norma debat? 4. Apa perbedaan debat dan diskusi? 1.3 TUJUAN Tujuan penulisan makalah ini adalah : 1. Mengetahui pengertian debat 2. Mengetahui penulisan struktur teks debat 3. Mengetahui norma-norma debat 4. Mengetahui perbedaan debat dan diskusi

2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Debat Setelah anggota suatu kelompok mempergunakan teknik diskusi untuk mencapai penyelesaian yang paling baik terhadap suatu masalah, maka mereka pun memakai prinsip-prinsip debat untuk mempengaruhi orang lain di luar kelompok untuk menerima usul yang terpilih itu. Teknik yang satu tidak dapat digantikan oleh yang lainnya. Keduanya mempunyai bidang masing-masing yang tidak dapat dipertukarkan. Pada dasarnya debat merupakan suatu latihan atau praktik persengketaan dan kontroversi. Debat merupakan suatu argumen untuk menentukan baik tidaknya suatu usul tertentu yang didukung oleh satu pihak yang disebut pendukung atau alternatif, dan ditolak, disangkal oleh pihak lain yang disebut penyangkalan atau negatif. Biasanya ada dua tim yang masing-masing mempunyai tiga orang anggota. Setelah batasan setiap istilah ditentukan, maka kedua tim tersebut mempersiapkan laporan-laporan singkat mereka yang ada kaitannya dengan masalah-masalah yang bersangkutan. Pembicara pertama mengemukakan kasus bagi afirmatif serta menyatakan

masalah-masalah

yang

harus

di

perhatikan

oleh

kedua

rekannya. Begitupula pihak negatif pun membuat persiapan yang sama. Seorang pembicara, penangkis atau penyangkal pun dipilih dari pihak, dan setelah pidatopidato resmi disajikan, para pembicara penangkas pun mengemukakan sangkalnsangkalan mereka. Suatu persiapan yang matang jelas sangat diperlukan. Diskusi terlukis dengan jelas di dalam pertimbangan-pertimbangan mendalam yang dilakukan oleh suatu komite yang menangani tugas pengkajian serta penganjuran suatu kebijaksanaan bagi seluruh kelompok atau organisasi orang tua. Debat terlukis dengan jelas dalam pembicaraan-pembicaraan atau pidatopidato yang pro dan kontra dalam organisasi yang lebih besar sebelum diadakan pemilihan atau pemungutan suara dilangsungkan, menentukan kebijaksanaan yang

3

mana yang akan diterima. Pada dasarnya debat merupakan suatu latihan atau praktek persengketaan atau kontroversi. 2.2 Unsur-Unsur Debat Di dalam suatu debat terdapat beberapa unsur, antara lain yaitu : 1.

Mosi, yakni hal atau topik yang diperdebatkan

2.

Tim Afirmatif, yakni tim yang setuju terdapat hal yang diperdebatkan (mosi)

3.

Tim Negatif atau Oposisi, yakni tim yang tidak setuju atau menentang mosi

4.

Tim Netral, yakni tim yang memberikan 2 sisi baik dukungan ataupun sanggahan terhadap mosi

5.

Moderator, yakni orang yang memimpin dan membantu jalannya perdebatan.

6.

Penulis, yakni orang yang menulis kesimpulan suatu debat.

2.3 Tujuan Debat Tujuan debat ialah antara lain sebagai berikut: 1. Melatih siswa untuk bersikap kritis terhadap semua teori yang telah diberikan. 2. Meningkatkan

kemampuan

merespon

sebuah

masalah

(rebuttal)

dikarenakan disini terjadi adanya suatu proses saling mempertahankan pendapat di antara kedua belah pihak. 3. Memantapkan pemahaman konsep siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan. 4. Melatih Siswa untuk mematahkan pendapat lawan-nya. 5. Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat. 2.4 Ciri-Ciri Debat Adapun ciri-ciri debat diantaranya, 1.

Terdapat 2 sudut pandang yaitu affirmatif (pihak yang menyetujui topik) dan negatif (pihak yang tidak menyetujui topik) 4

2.

Adanya proses saling mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak

3.

Adanya adu argumentasi yang bertujuan untuk memperoleh kemenangan

4.

Hasil debat diperoleh melalui voting atau keputusan juri

5.

Sesi tanya jawab bersifat terbatas dan bertujuan untuk menjatuhkan pihak lawan

6.

Adanya pihak yang berperan sebagai penengah yang biasanya dilakukan oleh moderator

2.5 Jenis-Jenis Debat Debat terdiri dari beberapa jenis. Jenis debat dikelompokkan berdasarkan bentuk, tujuan dan metode debat tersebut. Berikut ialah jenis-jenis debat: 1. Debat Parlementer / Debat Majelis ( assembly or parlementary debating) Adapun maksud dan tujuan majelis ini ialah agar dapat memberi dan menambahkan dukungan bagi sebuah undang-undang tertentu dan seluruh anggota yang ingin menyatakan pandangan dan juga pendapatnya juga berbicara mendukung atau menentang usul tersebut setelah mendapatkan izin dari majelis. 2. Debat Pemeriksaan ulangan dalam mengetahui kebenaran pemeriksaan terdahulu (cross-examination debating) Adapun maksud dan tujuan perdebatan tersebut ialah untuk mengajukan serangkaian pertanyaan yang satu sama lain saling erat berhubungan, yang akan menyebabkan para individu yang ditanya menunjang posisi yang ingin ditegakkan dan diperkokoh oleh sang penanya. 3. Debat Formal, Debat Konvesional, atau Debat Pendidikan (Formal, Conventional, or Educational debating) Tujuan debat formal ialah untuk memberi kesempatan bagi dua tim pembicara untuk mengemukakan kepada para pendengar dengan sejumlah 5

argument yang menunjang ataupun yang membantah suatu usulan. Setiap pihak diberikan jangka waktu yang sama bagi pembicara-pembicara konstruktif dan juga bantahan. Debat kompetitif dalam bidang pendidikan tidak sama seperti debat sebenarnya di parlemen, debat kompetitif tersebut tidak bertujuan untuk menghasilkan keputusan, tetapi lebih diarahkan agar dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan tertentu di kalangan pesertanya, contohnya seperti kemampuan dalam mengutarakan pendapat secara logis, jelas dan terstruktur, kemampuan mendengarkan pendapat yang berbeda, dan kemampuan dalam berbahasa asing (jika debat dilakukan dalam bahasa asing). 2.6 Struktur Teks Debat Berikut ini adalah struktur debat yang baik: 1.

Pengenalan Pada tahap pengenalan, setiap tim (baik tim afirmasi, tim oposisi dan tim netral) memperkenalkan diri

2.

Penyampaian

argumentasi

Pada penyampaian argumentasi ini, setiap tim menyampaikan argumentasi terhadap topik yang dimulai dari tim afirmasi, kemudian tim oposisi dan diakhiri dengan tim netral. 3.

Debat Pada debat, setiap tim mengomentari setiap argumentasi dari tim lain.

4.

Simpulan Pada simpulan, setiap tim memberikan ungkapan penutup terhadap pernyataan topik sesuai dengan posisinya.

2.7 Analisis Isi Debat Meskipun tujuan debat tidak untuk mencapai kesepakatan atau persamaan pendapat dalam menyikapi mosi, tetapi masing-masing pihak harus mampu

6

mempertahankan pendapatnya dengan argumen yang kuat. Apabila argumen yang disampaikan satu pihak lebih kuat dan lebih meyakinkan, bukan tidak mungkin pada akhir debat pihak lain akan mengubah pendapatnya tentang mosi. Sebelum menganalisi kekuatan dan kelemahan pendapat pihak-pihak yang berdebat, hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah mengidentifikasi pendapat dan argumen yang disampaikan masing-masing pihak. Analisis yang dilakukan dalam bagian ini ditekankan pada kekuatan dan kelemahan pendapat serta argumen yang disampaikan. Namun, sebelum itu, kamu harus mengidentifikasi pendapat dan argumen yang disampaikan masing-masing pihak. 2.8 Ragam Bahasa Debat dapat dipelajari dalam pembelajaran ini adalah debat ilmiah, bukan debat kusir seperti yang biasa kita temukan dalam kehidupan sehari - hari. Dalam debat kusir bertujuan mengalahkan pendapat pihak lain yang sering dilakukan tanpa memedulikan kesahihan argumen yang disampaikan.

Sebagai sebuah kegiatan ilmiah, debat dilakukan untuk menghindari salah tafsir, baik dalam penggunaan ragam bahasa tulis maupun lisan, kelengkapan, kecermatan,

dan

kejelasan

pengungkapan

ide

harus

diperhatikan.

a. Kaidah bahasa indonesia yang digunakan harus benar sesuai dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah tata ejaan maupun tata bahasa (pembentukan kata,

frasa,

klausa,

kalimat,

dan

paragraf).

b. ide yang diungkapkan harus benar sesuai dengan fakta dan padat diterima akal sehat (logis), harus tepat, dan hanya memiliki satu makna, padat, langsung menuju

saran,

runtut,

dan

sistematis.

c. Kata yang dipilih memiliki makna yang sebenarnya (denotatif). Bahasa baku adalah ragam bahasa yang telah ditetapkan sebagai ragam yang dapat diterima dan berfungsi sebagai model untuk suatu masnyarakat. jadi, ada

7

tiga aspek bahasa baku yang saling menyatu, yaitu kodifikasi, Keberterimaan, dan difungsikan untuk sebagai model. 2.9 Berlatih Praktik Debat 2.9.1 Persiapan Latihan Debat Setelah kita memahami esensi, unsur-unsur, serta cara menganalisa isi dari suatu debat, kita akan berlatih untuk berdebat. Sebelum kita memulai latihan debat, ada baiknya kita melakukan hal-hal di bawah ini terlebih dahulu 1. Menyusun mosi debat. 2. Menyusun argument yang mendukung, netral, dan bertentangan. 3. Menentukan regu yang akan berdebat serta pemimpin debat. 4. Menyiapkan tempat untuk berdebat.

Sebelum berlatih, kita harus menyusun mosi atau topic debat terlebih dahulu. Mosi yang dipilih dapat berupa permasalahan sehari-hari. Berhubung karena ini merupakan latihan debat, pilihlah tema yang sederhana agar kita dapat menyusun argument dengan mudah. Tema yang rumit akan menyulitkan kita untuk berdebat lebih jauh. Setelah menyusun mosi, kita harus menyusun argument yang akan dibicarakan dalam debat. Argument dapat bersifat mendukung, netral, ataupun menolak. Perlu diingat agar kita menyertai argument dengan fakta-fakta yang mendukung argument. Hal ini bertujuan untuk memudahkan kita untuk memenangkan perdebatan. Setelah itu, kita harus tentukan regu yang akan berdebat. Terdapat dua regu yang akan berdebat, yaitu regu pendukung dan penolak mosi. Selain itu, tentukan juga pemimpin atau moderator debat agar debat berjalan dengan lancer. Yang terakhir, siapkan tempat yang memadai untuk berdebat. Hal ini bertujuan agar debat dapat berlangsung dengan nyaman dan kondusif.

8

2.9.2 Praktek Debat Setelah kita menyiapkan segala keperluan debat, kita akan berlatih praktek debat. Ikutilah langkah-langkah berlatih dibawah ini. 1. Pembicara dari masing-masing regu memperkenalkan regu masing-masing secara bergantian. (1 menit per tim) 2. Pembicara dari setiap tim menyampaikan argumentasi pembuka secara bergantian. (2 menit per tim) 3. Pada babak ini tidak diperkenankan melakukan interupsi. 4. Peserta pertama dari masing-masing tim memperkuat pernyataan dari masing-masing pembicara tim. (2 menit per tim) 5. Peserta kedua dari masing-masing tim memperkuat pernyataan dari masingmasing pembicara tim dan peserta pertama. (2 menit per tim) 6. Pada babak selanjutnya masing-masing regu akan beradu argument secara bergantian. Masing-masing regu diperkenankan melakukan interupsi sebanyak dua kali dengan waktu 30 detik untuk sekali interupsi. Dilarang untuk interupsi pada satu menit terakhir. (3 menit per tim) Saat berdebat, adapun beberapa tips yang akan memudahkan kita untuk memenangkan suatu debat. 1. Awali perdebatan dengan menarik nafas panjang dan merilekskan tubuh untuk mencegah gugup saat menyampaikan argument. 2. Posisikan diri dengan mantap serta kendalikan emosi saat menyampaikan argument 3. Tampilkan

fakta-fakta

yang

berkaitan

dengan

mosi

agar

mendapatkan dukungan dari penonton 4. Jangan menyampaikan hal-hal yang melenceng dari tema yang sudah ditentukan. Hal ini akan membingungkan penonton. 9

5. Hindari menyerang hal-hal pribadi lawan. 2.10 Norma-Norma Dalam Berdebat dan Bertanya 1.

Norma-norma dalam berdebat

Semua pembicara hendaknya memiliki: a.

Pengetahuan mengenai pokok pembicaraan.

b.

Kemampuan menganalisis.

c.

Pengertian mengenai prinsip-prinsip argumentasi.

d.

Apresiasi terhadap kebenaran fakta-fakta.

e.

Kecakapan menemukan buah pikiran.

f.

Keterampilan dalam membuktikan kesalahan.

g.

Keterarahan, kelancaran dalam penyampaian pidato

2.

Norma-norma bertanya

a.

Mengetahui yang akan didiskusikan sebelum bertanya.

b.

Bersungguh-sungguh dalam mencari informasi.

c.

Janganlah kita ingin menguji pembicara.

d.

Singkat dan tepat.

e.

Tidak terlalu berbelit-belit.

f.

Hindarkan pertanyaan dari prasangka emosional.

g.

Pertanyaan mempunyai tujuan tertentu yaitu mencari penjelasan dan fakta-fakta yang telah dikemukakan pembicara.

h.

Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan khusus.

10

i.

Hindarkan cara berfikir yang tidak masuk akal dengan tidak untuk mendemonstrasikan keterampilan kita sendiri

2.11 Contoh Teks Debat Tema debat "pemerintah menetapkan full day school bagi sekolah-sekolah"

Moderator: Berita mengenai ketetapan pemerintah untuk menerapkan full day school bagi semua sekolah, telah mengejutkan banyak pihak, terutama bagi orang tua siswa. Komentar-komentar positif yang mendukung dan komentar-komentar negatif yang menolak, membuat kita berpikir, apakah Indonesia sudah tepat menerapkan full day school untuk semua tingkat pendidikan?

Tim afirmasi (tim yang menyetujui mosi) Kami dari tim afirmasi sangat menyetujui keputusan pemerintah mengenai full day school bagi sekolah. Dengan ada full day school, siswa-siswa dapat belajar secara optimal dan diawasi langsung oleh guru pembimbing mata pelajaran siswa.

Tim oposisi (tim yang menolak mosi) Kami dari tim oposisi menolak ketetapan tersebut. Karena sebagai anak-anak, kami juga membutuhkan waktu untuk mengembangkan diri sendiri dan bersosialisasi dengan keluarga dan masyarakat.

Tim netral Sebagai seorang siswa, kami memang butuh bimbingan dari pihak sekolah dan keluarga. Ilmu memang penting, tetapi begitu pula dengan keluarga dan bersosialisasi dengan masyarakat. Memang kami harus pintar-pintar membagi waktiu agar masa muda kami tidak berlalu begitu saja tanpa manfaat sama sekali

11

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa debat merupakan suatu argumen untuk menentukan baik tidaknya suatu usul tertentu yang didukung oleh satu pihak yang disebut pendukung/afirmatif, dan ditolak, disangkal, oleh pihak lain yang disebut penyangkal atau negatif. 3.2 SARAN Penulis mempunyai saran-saran yaitu: 1. Sebaiknya dalam debat kita menggunakan bahasa yang baik dan benar. 2. Jangan menggunakan emosi ketika berpendapat maupun menyanggah. 3. Menerima kritikan dan saran.

12

Daftar Pustaka Tarigan, Henry Guntur.1981. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Departemen Pendidikan Nasional. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Dipodjojo, Asdi.1982. Komunikasi Lisan. Yogyakarta: PD. Lukman Dori Wuwur, Henrikus. 1991. Retorika. Yogyakarta : Kanisius Kamdhi, JS. 1995. Diskusi Yang Efektif. Cirebon : Kanisius http://ekaariantisaftri.blogspot.co.id/2017/01/debat.html

(Diakses

27

Januari 2018) https://www.kumpulancontoh.xyz/search/contoh-makalah-daftar-pustakabahasa-indonesia (Diakses 28 Januari 2018) http://makalahkomplit.blogspot.com/2012/10/makalah-debat.html (Diakses 30 Januari 2018) http://www.pelajaran.co.id/2017/03/pengertian-debat-unsur-tujuan-cirijenis-tata-cara-dan-struktur-debat.html (Diakses 30 Januari 2018)

13

Lampiran PERTANYAAN

Pilihan Ganda 1. Kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok dengan tujuan mencapai kemenangan satu pihak disebut . . . . a. Diskusi b. Ceramah c. Negosiasi d. Debat e. Seminar 2. Kata lain dari debat adalah . . . . a. Sawala b. Diskusi c. Khotbah d. Kompetitif e. Oposisi 3. Istilah sawala berasal dari bahasa . . . . a. Inggris b. Sansekerta c. Kawi d. Latin e. Malaysia 4. Unsur dalam debat ada 2 yaitu . . . . a. Politik dan non politik b. Pro dan kontra c. Positif dan negatif d. Formal dan non formal e. Manusia dan bukan manusia 5. Unsur-unsur debat di bawah ini adalah unsur manusia, kecuali . . . . a. Tim Afirmasi b. Notulis c. Sekretaris d. Mosi e. Moderator

14

6. Seseorang yang bertugas mencatat jalannya debat dan menyampaikan hasil dari pelaksanaan debat adalah . . . . a. Mosi b. Notulis c. Moderator d. Tim netral e. Manager

7. Ada berapa cara dalam menarik kesimpulan dalam debat? a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 8. Debat yang bermaksud untuk memberi dan menambahi dukungan bagi suatu undang-undang tertentu disebut . . . . a. Debat UU b. Debat Parlementer c. Debat Kompetitif d. Debat Formal e. Debat Konvensional 9. Debat dalam bentuk permainan yang biasa dilakukan di tingkat sekolah dan universitas adalah . . . . a. Debat kompetitif b. Debat parlementer c. Debat pemeriksaan ulangan d. Debat formal e. Debat majelis 10. Metode untuk memecahkan permasalahan dengan proses berpikir secara berkelompok sehingga menghasilkan penyelesaian secara mufakat disebut .... a. Debat b. Pidato c. Unjuk rasa d. Konvoi e. Diskusi 11. Topik atau pokok pembicaraan yang mengandung hal yang bersifat kontroversial dalam debat disebut . . . . a. Tema b. Judul c. Mosi

15

d. e.

Manner Argumentasi

12. Apa peran tim afirmatif terhadap mosi debat? a. Netral b. Mendukung c. Menolak d. Memimpin jalannya debat e. Menulis kesimpulan 13. Apa tugas dari Moderator dalam debat? a. Netral b. Mendukung c. Menolak d. Memimpin jalannya debat e. Menulis kesimpulan 14. Debat yang bertujuan untuk mengajukan serangkaian pertanyaan yang satu dan yang lainnya berhubungan erat, yang menyebabkan para individu yang ditanya menunjang posisi yang hendak diperkokoh oleh si penanya adalah .... a. Debat UU b. Debat Presiden c. Debat Formal d. Debat Majelis e. Debat Pemeriksaan Ulangan 15. Apa peran tim oposisi terhadap mosi debat? a. Menolak b. Netral c. Mendukung d. Memimpin jalannya debat e. Menulis kesimpulan 16. Etika dalam bertanya saat debat adalah benar, kecuali . . . . a. Menguji pembicara b. Singkat dan tepat c. Memiliki tujuan d. Bersihkan pertanyaan dari prasangka emosional e. Mengetahui segala sesuatu dengan sempurna sebelum mengajukan pertanyaan 17. Penarikan kesimpulan dalam debat yang biasanya menggunakan kata jadi, adalah . . . . a. Analogi b. Generalisasi

16

c. d. e.

Sebab akibat Manner Deskriptif

18. Berikut yang bukan termasuk aspek yang dinilai dalam lomba debat bahasa Indonesia adalah? a. Keluasan wawasan b. Cara pemaparan argumen c. Kerja team d. Kemampuan berbahasa asing e. Kemampuan dalam menganalisis 19. Tujuan debat kompetitif adalah . . . . a. Menghasilkan keputusan b. Menambahi dukungan bagi suatu UU c. Memberi kesempatan bagi dua kubu untuk mengemukakan argumen d. Menunjang posisi yang hendak ditegakkan e. Mengembangkan kemampuan tertentu di kalangan peserta

20. Tim netral adalah . . . . a. Mendukung mosi b. Menolak mosi c. Mendukung dan menolak mosi d. Menulis kesimpulan e. Memimpin debat

Essay 1. 2. 3. 4. 5.

Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur dalam debat! Sebutkan tujuan debat! (3) Sebutkan etika dalam berdebat! (3) Sebutkan ciri-ciri debat! (3) Sebutkan 3 penarikan kesimpulan dalam debat!

17

JAWABAN Pilihan Ganda 1. D 2. A 3. C 4. E 5. D 6. B 7. C 8. B 9. A 10. E 11. C 12. B 13. D 14. E 15. A 16. A 17. B 18. D 19. E 20. C

18

Essay 1. - Mosi yaitu hal atau topik yang diperdebatkan. - Tim Afirmatif / Pro yaitu tim yang setuju terhadap hal yang diperdebatkan (mosi). - Tim Negatif / Oposisi yaitu tim yang tidak setuju / menentang mosi. - Tim Netral yaitu tim yang memberikan argumen 2 sisi, baik dukungan maupun sanggahan. - Moderator yaitu orang yang memimpin dan memandu jalannya debat. - Penulis atau Notulis yaitu orang yang menulis kesimpulan suatu debat. 2. - Melatih untuk bersikap kritis terhadap semua teori yang telah diberikan. - Meningkatkan kemampuan merespon sebuah masalah (rebuttal). - Memantapkan pemahaman konsep sesorang terhadap materi yang telah diberikan.

-

Melatih untuk mematahkan pendapat lawan-nya. Melatih untuk berani mengemukakan pendapat.

3. - Pengetahuan yang baik tentang pokok pembicaraan; - Kompetensi atau kemampuan dalam menganalisis; - Pengertian mengenai prinsip-prinsip argumentasi; - Apresiasi terhadap kebenaran fakta-fakta; - Kecakapan menemukan buah pikiran yang keliru dengan penalaran; - Keterampilan dalam pembuktian kesalahan; - Pertimbangan dalam persuasi; serta - Keterarahan, kelancaran, dan kekuatan dalam cara/ penyampaian pidato. 4. - Terdapat 2 sudut pandang yaitu affirmatif (pihak yang menyetujui topik) dan negatif (pihak yang tidak menyetujui topik) - Adanya proses saling mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak - Adanya adu argumentasi yang bertujuan untuk memperoleh kemenangan - Hasil debat diperoleh melalui voting atau keputusan juri - Sesi tanya jawab bersifat terbatas dan bertujuan untuk menjatuhkan pihak lawan - Adanya pihak yang berperan sebagai penengah yang biasanya dilakukan oleh moderator 5. -

Generalisasi

18

-

Analogi Sebab Akibat Dokumentasi

Pembagian Tugas 1. Andini Puspo Sari (5): Penggabungan makalah, editing EYD, video, daftar pustaka, dan daftar isi. 2. Asima Rohana Siagian (6): Bab I dan pertanyaan. 3. Fadhila Salsabila (13): Kata Pengantar dan pembuatan PPT. 4. Fathiya Zahra Khairunissa (14): Presentasi dan Bab II 5. M. Rayhan R. (19): Bab II 6. Raisya Amru Adzhani (29): Bab II 7. Ratu Raira Azzahra Pinasty (30): Presentasi dan pembuatan PPT. 8. Rava Naufal Attar (31): Presentasi dan Bab II 9. Rhafif Adli Dzakiariq (32): Presentasi dan Bab III

20

Related Documents

Makalah
June 2020 40
Makalah
July 2020 39
Makalah
October 2019 94
Makalah
July 2020 62
Makalah
November 2019 85
Makalah
October 2019 95

More Documents from ""