Makalah Blok 8.docx

  • Uploaded by: edward christianto
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Blok 8.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,460
  • Pages: 14
Penyumbtan Arteri Koronaria Menyebabkan Nyeri di Dada Ary Kristanto Lallo 102017225

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen krida wacana Jalan arjuna utara No.6 jakarta barat Email: [email protected]

Abstrak Jantung adalah suatu organ yang merupakan bagian dari suatu sistem dalam tubuh manusia yang ikut berperan dalam mekanisme untuk mempertahankan homeostasis. Aliran darah mengalir ke miokardium melalui beberapa pembuluh darah yang secara keseluruhan disebut sirkulasi koronaria. Sirkulasi koronaria terdiri dari arteri koronaria dan pembuluh baliknya, vena koronaria. Jantung dipersarafi oleh serabut simpatis dan parasimpatis susunan saraf otonom melalui plexus cardiacus yang terletak di bawah arcus aortae. Kontraksi sel otot jantung untuk mendorong darah dicetuskan oleh potensial aksi yang menyebar melalui membran sel-sel otot. Peristiwa yang terjadi pada jantung berawal dari permulaan sebuah denyut jantung sampai permulaan denyut jantung berikutnya disebut siklus jantung. Enzim kardiovaskular dibagi kepada dua yaitu enzim fungsional dan non fungsional Kata kunci: arteri koronaria, jantung, Enzim

Abstract The heart is an organ that is part of a system in the human body that had a role in the mechanism for maintaining homeostasis. The flow of blood flow to the myocardium through some overall blood vessels called coronary circulation. Coronary circulation consists of the coronary arteries and veins beneath, coronary veins. The heart is innervated by sympathetic fibers and parasympathetic autonomic nervous system through cardiacus plexus located below the arcus aortae. Contraction of the heart muscle cells to promote blood triggered by action potentials that spreads through the membrane of muscle cells. Events that occur in the heart starts from the beginning of a heartbeat to the beginning of the next heart beat called cardiac cycle. Enzymes cardiovascular divided to two, namely functional and non-functional enzyme. Key word: coronary artery, cor, enzyme

Pendahuluan Jantung adalah suatu organ yang merupakan bagian dari suatu sistem dalam tubuh manusia yang ikut berperan dalam mekanisme untuk mempertahankan homeostasis. Sistem yang dimaksud adalah system kardiovaskular. Sistem kardiovaskular dikenal juga sebagai sistem jantung-pembuluh darah. Fungsi utama jantung adalah memompa darah agar dapat mengalir dengan lancer di dalam tubuh pada sistem sirkulasi ke seluruh tubuh. Jantung diperdarahi oleh arteri coronaria dextra dan sinistra , nyeri di dada diduga karena adanya gangguan di bagian jantung akibat penyumbatan arteri koronaria. Karena itu, struktur dari jantung sendiri perlu diperhatikan, baik secara makroskopis maupun mikroskopis. Selain berhubungan dengan struktur makro maupun mikro, serta enzim-enzim yang membantu jantung dalam melakukan pekerjaannya

Maksroskopis jantung 1. Perikardium adalah suatu struktur berbentuk kantong yang membungkus dan melindungi jantung. Perikardium memiliki struktur sedemikian rupa sehingga memungkinkan jantung tetap bertahan di tempatnya, yaitu di mediastinum. Perikardium terdiri atas dua bagian, yaitu perikardium fibrosa dan perikardium serosa.1 a. Perikardium fibrosa terletak di sebelah luar, terbentuk dari jaringan penyambung fibrosa yang kaku, tidak elastis. Perikardium fibrosa yang menutupi bagian apeks jantung terletak dan “tertambat” di atas diafragma. Sedangkan, perikardium fibrosa yang menutupi bagian basis jantung membuka ke atas dan menyatu dengan jaringan penyambung pembuluh-pembuluh darah yang keluar dari jantung dan yang masuk ke jantung. Perikardium fibrosa berfungsi mencegah jantung mengalami overstretching (peregangan yang berlebihan) yang mungkin terjadi bila volume darah di dalam jantung sangat banyak. Selain itu, pericardium fibrosa berfungsi melindungi jantung dan “menambatkan” jantung di mediastinum agar tetap berada di tempatnya. 1,2 b. Perikardium serosa merupakan lapisan perikardium paling dalam. Perikardium serosa lebih tipis dari pericardium fibrosa. Perikardium serosa berbentuk membran (selaput tipis) yang lebih lentur dan terdiri atas dua lapisan yang membungkus jantung. Lapisan luarnya disebut lapisan parietal, menyatu dengan pericardium fibrosa. Lapisan dalamnya disebut lapisan visceral yang menjadi bagian terluar dinding jantung sehingga disebut juga epikardium. Lapisan ini melekat erat dengan otot jantung atau miokardium. Di antara lapisan parietal dan lapisan viseral pericardium serosa, terdapat ruangan yang disebut rongga pericardial. Rongga pericardial berisi suatu lapisan tipis cairan serosa (cairan encer) yang dikenal dengan nama cairan perikardial. Cairan ini disekresikan oleh sel-sel pericardial. Cairan pericardial berfungsi untuk mencegah terjadinya friksi atau gesekan antara kedua lapisan tersebut sewaktu terjadi gerakan dinding jantung akibat kontraksi miokardium.1,2

2. Dinding jantung, dibentuk oleh tiga lapisan jaringan dengan urutan dari luar ke dalam secara berturut-turut adalah epikardium, miokardium, dan endokardium. Epikardium terdiri dari mesotelium dan jaringan penyambung jarang yang halus dan licin. Miokardium adalah lapisan yang terdiri atas jaringan otot, dan merupakan bagian terbesar di dinding jantung. Miokardium berfungsi memompa darah dengan cara berkontraksi dan berelaksasi bergantiganti secara otomatis. Endokardium adalah lapisan tipis yang terdiri atas selapis tipis endothelium ( lapisan sel yang menutupi bagian dalam jantung dan pembuluh darah). Di bawah lapisan endothelium dan melekat erat pada lapisan ini adalah selapis tipis jaringan penyambung. Lapisan dinding jantung yang paling dalam ini halus dan licin, dan juga meliputi valvula ( lipatan membran di bagian dalam saluran yang berfungsi mencegah aliran balik). Lapisan endokardium di pangkal pembuluh darah besar yang keluar dari dan masuk ke jantung menyatu dengan lapisan endotalium endotalium pembuluh darah tersebut.3,4

3. Ruang jantung, terdiri atas empat ruang jantung (atrium dan ventrikel). Setiap atrium mempunyai ruang tambahan disebut aurikula. Dengan adanya aurikula, volume atrium menjadi lebih besar. Di antara atrium dan ventrikel terdapat jaringan penyambung yang membatasi otot atrium dan otot ventrikel. Di sebelah luar, batas antara atrium dan ventrikel adalah suatu cekungan yang disebut sulkus koronarius. Di dalam sulkus koronarius berjalan arteri koronaria yang mendarahi jantung. Di antara ventrikel kanan dan kiri juga terdapat sulkus interventrikularis anterior dan sulkus interventrikularis posterior. Pembatas atrium kanan dan kiri yang terdiri dari jaringan penyambung di sebut septum interatrial dan pembatas ventrikel kanan dan kiri adalah septum interventrikular. Pada septum interatrial,

terdapat cekungan yang disebut fossa ovalis. Sewaktu kehidupan fetus, fossa ovalis berbentuk lubang yang disebut foramen ovale yang menutup segera setelah lahir. Permukaan dalam ventrikel tidak beraturan karena adanya gerigi dan lipatan-lipatan miokardium dilapisi oleh endokardium. Gerigi dan lipatan-lipatan ini disebut trabekulae karneae. Atrium berdinding tipis karena fungsinya hanya untuk memompakan darah ke dalam ventrikel. Beban kerja jantung bagian kiri jauh lebih berat dibandingkan beban jantung bagian kanan. Ventrikel kiri harus memompakan darah ke seluruh jaringan tubuh sehingga sirkulasi yang melibatkan ventrikel kiri disebut sirkulasi sistemik. Sementara, ventrikel kanan hanya memompakan darah ke paru-paru sehingga sirkulasinya disebut sirkulasi pulmonal.2-4

4. Katup Jantung. Untuk mencegah darah kembali ke atrium atau ventrikel sewaktu kontraksi, jantung dilengkapi dengan katup (valvula) yang terdiri atas jaringan penyambung padat dilapisi endokardium. Pembukaan dan penutupan katup-katup jantung terjadi akibat perbedaan tekanan di dalam ruang-ruang jantung sewaktu kontraksi dan relaksasi atrium dan ventrikel.5 Ada dua kelompok katup jantung, yaitu : a. Katup Atrioventrikular (katup A-V). Katup atrioventrikular terdiri dari katup trikuspidalis dan katup mitral. Daun-daun katup atrioventrikularis halus tetapi tahan lama. Katup trikuspidalis yang terletak antara atrium dan ventrikel kanan mempunyai 3 buah daun katup. Katup mitralis yang memisahkan atrium dan ventrikel kiri, merupakan katup bikuspidalis dengan dua buah daun katup. Daun katup dari kedua katup ini tertambat melalui berkas-berkas tipis jaringan fibrosa yang disebut korda tendinae. Korda tendinae akan meluas menjadi muskulus papilaris, yaitu tonjolan otot pada dinding ventrikel. Korda tendinae menyokong katup pada waktu kontraksi ventrikel untuk mencegah membaliknya daun katup ke dalam atrium. Apabila korda tendinae atau otot papilaris mengalami gangguan (rupture, iskemia), darah akan mengalir kembali ke dalam atrium jantung sewaktu ventrikel berkontraksi. Pencegahan pembalikan katup AV, pembalikan katup AV dicegah oleh ketegangan pada daun katup yang timbulkan oleh korda tendinae sewaktu otot papilaris berkontraksi.5,6

b. Katup Semilunaris. Kedua katup semilunaris sama bentuknya; katup ini terdiri dari 3 daun katup simetris yang menyerupai corong yang tertambat kuat pada annulus fibrosus. Katup aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta, sedangkan katup pulmonalis terletak antara ventrikel kanan dan arteria pulmonalis. Katup semilunaris mencegah aliran kembali darah dari aorta atau arteria pulmonalis ke dalam ventrikel, sewaktu ventrikel dalam keadaan istirahat. Tepat di atas daun aorta, terdapat kantung menonjol dari dinding aorta dan arteria pulmonalis, yang disebut sinus valsalva. Muara arteri koronaria terletak di dalam kantung-kantung tersebut. Sinus-sinus ini melindungi muara koronaria tersebut dari penyumbatan oleh daun katup, pada waktu katup aorta terbuka.5,6

MIKROSCOPIS JANTUNG Jantung mempunyai 3 lapisan utama yaitu endokardium yang sesuai dengan tunika intima, miokardium yang sesuai dengan tunika media, dan epikardium yang sesuai dengan tunika adventisia. Ciri khas dari dinding atriumnya yaitu mempunyai endokardium tebal.di bawah endokardium terdapat lapisan subendokardium yang merupakan jaringan ikat longgar. Lapisan ini memisahkan endokardium dari miokardium dibawahnya. Rangka fibrosa jantung tersusun dari nodul-nodul fibrokartilago di bagian atas septum interventrikular dan cincin jaringan ikat rapat di sekeliling bagian dasar trunkus pulmonar dan aorta. Kerangka fibrosa ini berfungsi sebagai tempat perlekatan otot dan katup jantung.7 Miokardium terdiri atas jaringan otot jantung. Kontraksi miokardium "menekan" darah keluar ruang menuju arteri besar. Epikardium merupakan pericardium visceral, berupa epitel selapis gepeng, biasanya tidak terpotong dengan baik. Lapisan ini melapisi jantung, katup, dan menyambung dengan lapisan endotelial yang melapisi pembuluh darah yang memasuki dan

meninggalkan jantung. Antara miokardium dan epikardium terdapat jaringan ikat longgar yang biasanya dipenuhi jaringan lemak.8 Valvula (katup) atrioventrikular mempunyai kerangka jaringan ikat padat fibrosa. Katup ini terletak pada pintu penghubung atrium ventrikel. Permukaan katup yang menghadap atrium dilapisi oleh endokardium yang tebal, sedangkan yang menghadap ventrikel dilapisi oleh endokardium ventrikel yang lebih tipis. Pada pangkal katup dan menyatu dengan katup itu terdapat jaringan ikat fibrosa yang membentuk anulus fibrosus yaitu cincin jaringan ikat fibrosa yang melingkari pintu penghubung atrium dan ventrikel tempat melekat katup jantung tadi. Pada beberapa sajian dapat dilihat korda tendinae yang menghubungkan katup dengan muskulus papilaris.7,8 Dinding ventrikel jantung terlihat lebih tebal dibanding dinding atrium, karena miokard ventrikel sangat tebal. Tetapi endokard ventrikel lebih tipis daripada endokard atrium, hanya terdiri atas selapis endotel dengan jaringan ikat longgar subendotel di bawahnya. Terlihat sel purkinje jantung yang terletak dalam lapisan subendokardium dan kadang-kadang juga ditemukan di antara serat otot jantung. Epikardium ventrikel mempunyai gambaran yang sama dengan epikardium atrium. Pada perbatasan antara antrium dengan ventrikel, di luar epikardium dapat terlihat potongan arteri koronaria dan vena koronaria. Dinding arteri koronaria berbeda dengan arteri pada umumnya karena susunan dindingnya khusus. Tunika medianya terpisah menjadi dua dan lebih tebal dibandingkan dengan dinding arteri yang setingkat. Sekitar pembuluh ini terdapat jaringan lemak dan kelompok ganglion otonom.7,8

TOPOGRAFI JANTUNG Posisi jantung terletak diantar kedua paru dan berada ditengah tengah dada, bertumpu pada diafragma dan berada kira-kira 5 cm diatas processus xiphoideus. Pada tepi kanan cranial berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa III dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Pada tepi kanan caudal berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa V - VI dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Tepi kiri cranial jantung berada pada tepi caudal pars cartilaginis costa II sinistra di tepi lateral sternum, tepi kiri caudal berada pada ruang intercostalis 5, kira-kira 9 cm di kiri linea midclavicularis Jantung merupakan organ utama dalam sistem kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri.9 Selaput yang membungkus jantung disebut pericardium dimana terdiri antara lapisan fibrosa dan serosa, dalam cavum pericardi berisi 50 cc yang berfungsi sebagai pelumas agar tidak ada gesekan antara pericardium dan epicardium. Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu : Epicardium adalah lapisan paling luar dari jantung, lapisan berikutnya adalah lapisan miokardium dimana lapisan ini adalah lapisan yang paling tebal. Lapisan terakhir adalah lapisan endocardium.10 Sisi kanan dan kiri jantung terpisah, dan berfungsi sebagai pompa. Jantung mempunya 4 ruang atau bilik, yakni atrium (kiri dan kanan) yang berfungsi menerima darah yang kembali ke jantung dan memindahkannya ke bilik-bilik bawah, serta Ventrikel , yang memompa darah dari jantung. Keduabelahan jantung (kiri dan kanan) dipisahkan oleh septum, yaitu suatu partisi otot kontinu yangmencegah pencampuran darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat penting, karena separuhkanan jantung berfungsi menerima dan memompa darah beroksigen rendah sementara sisi kiri jantungberfungsi menerima dan memompa darah beroksigen tinggi.Jantung memiliki katup-katup yang akan memastikan bahwa darah mengalir dalam arah yang sesuaimelalui jantung, karena katup ini terletak secara sedemikian rupa sehingga mereka membuka danmenutup secara pasif karena adanya perbedaan tekanan (seperti pintu satu arah). Dua katup jantung, karup atrioventrikel (AV) kanan (trikuspidalis) dan kiri (bikuspidalis),masingmasing terletak diantar atrium dan ventrikel kanan dan kiri. 7,8

Persarafan jantung Jantung dipersarafi oleh serabut-serabut sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom dapat dibagi menjadi dua bagian sistem parasimpatis dan simpatis dengan efek-efek yang saling berlawanan, dan bekerja bertolak belakang. Contohnya, sistem stimulasi sistem simpatis biasanya dibarengi oleh hambatan sistem parasimpatis. Sebaliknya stimulasi parasimpatis dan hambatan simpatis merupakan dua kejadian yang terjadi serentak. Kegiatan yang bertolak belakang ini mempertinggi ketelitian pengaturan saraf oleh sistem saraf otonom.10 Ada dua buah kelompok sensor utama yaitu baroreseptor dan kemoreseptor. a. Baroreseptor (atau pressorecepyor), terletak di lengkung aorta dan sinus karotikus. Reseptor ini peka sekali terhadap peregangan atau perubahan bentuk dinding pembuluh darah akibat perubahan tekanan arteria. Stimulasi reseptor ini pada peningkatan tekanan arteria memberikan aba aba pada pusat pengaturan jantung untuk menghambat kegiatanjantng. Sebaliknya pengurangan tekanan arteria memulai refleks kegiatan jantung. Kemoreseptor terletak di dalam badan karotis dan lengkung aorta. Reseptor ini terangsang oleh penurunan kadar oksigen dalam arteria, peningkatan tekanan karbondioksida dan peningkatan kadar kadar ion hydrogen (ph darah yang menurun). 11 b. Kemoreseptor terletak pada glomulus karotikum dan glomus aortikum. Pengaktifan kemoreseptor akan merangsang pusat pengaturan jantung untuk meningkatkan kegiatan jantung. Reseptor lain yang peka terhadap regangan akibat perubahan volume darah terletak pada pertemuan vena-vena yang besar dan arteria. Apabila reseptor ini terangsang akan timbul dua jenis respon refleks : peningkatan kecepatan denyut jantung (refleks Bainbridge) dan deuresis.11,12 Serabut-serabut parasimpatis mempersarafi simpul SA, otot-otot atrium, dan simpul AV melalui saraf vagus. Serabut parasimpatis juga meluas sampai ke otot ventrikel, tetapi makna dari lintasan initampaknya terbatas. Stimulasi dari serabut para simpatis akan menyebabkan pelepasan asetilkolin. Asetikolin merupakan perantara bagi transmisi inpuls saraf pada reseptor jantung. 12 a. System simpatis, bersifat meningkatkan , dan mempersarafi simpul SA, simpul AV, atrium dan vebtrikel, dan member efek: -

Kronotopik positif, yang bersifat meningkatkan frekuensi jantung

-

Inotopik positif, yang bersifat meningkatkan kontraksi

-

Dromotropik positif, yang bersifat meningkatkan kekuatan impuls.10-12

b. System parasimpatis (N vagus) , bersifat menghambat dan mempersarafi Simpul AV, simpul SA, atrium, dan hanya sedikit serat yang menuju ke ventrikel. Member efek : -

Kronotopik negative, yang bersifat mengurangi frekuensi jantung. Pembentukan potensial aksi di simpul AV menurun.

-

Inotopik negative, yang bersifat menghambat kontaksi. Menurunkan pemasokan ion Ca melalui channel

-

Dromotopik negative, yang bersifat mengurangi kekuatan impuls. Memperpanjnag masa tarnsisi impuls keventrikel.11,13

Vaskularisasi jantung Jantung mendapat perdarahan dari arteri coronaria cordis yang merupakan cabang dari aorta ascendens. Arteri coronaria cordis terdiri dari 2 macam yaitu: arteri coronaria dextra dan arteri coronaria sinistra. 13 a. Arteri coronaria dextra muncul dari sinus aorticus anterior, mula-mula berjalan ke depan kemudian ke kanan untuk muncul diantara truncus pulmonalis dan auricula kanan, kemudian berjalan turun dan ke kanan pada bagian kanan sulcus atrioventricularis menuju pertemuan margo dextra dan inferior cordis. Untuk kemudian berputar ke kiri sepanjang bagian belakang jantung sampai sulcus interventri cularis posterior, dimana ia beranastomose dengan arteri coronaria sinsitra. Cabang–cabangnya adalah ramus interventricularis posterior dan ramus marginalis. Arteri coronaria dextra memperdarahi seluruh bagian ventrikel dextra, kecuali sebagian kecil daerah sebelah kanan dari sulcus interventrikularis.13 b. Arteri koronaria sinistra muncul dari sinus aorticus posterior sinistra aorta ascendens, berjalan ke depan diantara truncus pulmonalis dan auricula sinistra kemudian membelok ke kiri menuju sulcus atrioventricularis, kemudian berjalan ke belakang mengelilingi margo sinistra untuk berjalan bersama sinus koronarius sampai sejauh sulcus interventricularis dimana ia akan beranastomose dengan arteri coronaria dextra. Cabangcabang arteri koronaria sinistra adalah arteri interventricularis anterior dan arteri sirkumflexa. 13,14

c. Vena coronaria Sebagian besar darah dari dinding jantung mengalir ke atrium dextra melalui sinus coronarius, yang terletak pada bagian posterior sulcus atrioventricularis dan merupakanlanjutan dari vena cordis magna ( bermuara ke atrium dextra sebelah kiri vena cavainferior ). Vena cordis parva dan vena cordis media merupakan cabang sinus coronarius. Sisanya dialirkan ke atrium dextra melalui vena ventriculi dextri anterior dan melalui vena - vena kecil yang bermuara langsung ke ruang – ruang jantung. Tetapi, ada vena jantung yang langsung bermuara ke atrium dextra tanpa melewati sinus coronaria, yaitu vena cordis anterior dan vena cordis minima.10,14

Mekanisme kerja jantung a. Peredaran darah pulmonal Darah yang banyak mengandung CO2 dari hasil metabolism tubuh akan mengalir menuju jantung memalui vena, dan masuk melalui vena cava superior dan vena cava inferior dan di alirkan menuju atrium kanan. Setelah atrium terisi pebuh dengan darah maka tekananya akan menjadi besar sehingga katup AV terbuka (pada bagian jantung kanan di sebut katup trikuspidalis) sehingga darah mengalir dari atrium menuju ke ventrikel. Di lanjutkan kontraksi ventrikel sehingga darah mengalir melalui katup pulmoner menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke dalam dan mengalami pertukaran oksigen.15 b. Peredaran sistemik Darah banyak menandung O2 dari hasil pertukaran gas di paru-paru di alirkan oleh vena pulmonalis menuju ke atrium kiri kemudian di dorong masuk kedalam ventrikel kiri melaui katup biskuspidalais atau katup mitral. Di lanjutkan dengan kontaksi ventrikel darah di pompakan meuju aorta melewati katup aorta dan di alirkan keseluruh tubuh kecuali ke paru-paru.13,15

Biomarker jantung Biomarker janrung adalah parameter yang digunakan untung mengukur perkembangan penyakit atau efek pengobatan

1. Biomarker jantung enzim a. LDH ( lactate dehydrogenase)

LDH merupakan enzim yag mengkatalisis perubahan dari laktat ke pirufat kadarnya meningkat 8-12 jam setelah infark mencapai punjang pada 24-28 untuk kemudian menurun pada hari ke 7. Enzim ini termasuk lambat menurunkan dan pemeriksannya setiap 5 hari sekali.14 Interpretasi LDH 

Peningkan 5 atau lebih rujukan: anemia megaloblastik. Karsinima tersebra,

hepatitis, infrak ginjal 

Peningkatan 3-5 kali nilai rujukan: infrak jantung, infrak paru, kondisi hemotolik,

leukemia, dan distrofi otot 

Peningkatan

3

kali

nilai

rujukan

:

penyakit

hati,syndrome

neforik,

hipotirodisme.15 b. CK (creatin kinase) CK adalah enzim yang mengkatalisis jalur kretin-kretinin dalam sel otak dan otot . pada IMA, CK di lepaskan dalam serum 48 jam setelah kejadian, dan normal kembali lebih dari 3 hari.14-15 CM-MB Merupakan isoenzim. M artinya muscular dan B artinya brain, jumlah CKMB ternyata lebih banyak di dalam organ jantung sehingga spesifik untuk kelainan jantung CKMB meningkat pada angina pectoris berat atau iskemik reversible. Kadar meningkat 4-8 jam, mencapai puncak 12-24 jam kemudian menurun pada hari ke 3.16 CKMB merupakan indicator yang sangat peka terhadap kerusakan pada otot jantung dan segera dapat di deteksi dalam serum 1-3 jam setelah MI terjadi. c. AST Aspartate amino transferase (AST), adalah enzim yang kurung sensitive terhadap kerusakan miokardium. AST juga enzim hati dan levelnya meningkat seiring kurang berfungsinya hati karena gagal jantung.14,15

2. Biomarker jantung bukan enzim a. Mioglobin Mengandung protein yang ada dalam otot jantung dan otot rangka yang juga naik mengikuti MI , tetapi mioglobin bersifat spesifik sehingga tidak memberi keuntungan yang signifikan atas estimasi CK.16

b. Troponin Merupakan komples dari tiga protein yang terlibat dalam mngatur kontraksi otot pada otot rangka dan jantung tetapi tidak pada otot polos. pengukuran imonoglobulin plasma jantung yaitu troponin I dan T memberikan indicator spesifik dan sensitive dari kerusakan otot jantung. Tingkat toponin meningkat 2-6 jam setelah MI yang tetap tingg 4-10 hari. Kerusakan otot jantung juka meningkatkan serum Troponin Hal ini dimungkinkan dengan toponin untuk mendeteksi infrak yang lebih kecil daripada yang tidak terdeteksi dengan biomarker jantung lainnya. Meskipun troponin punya banyak peran potensi troponin tidak boleh dilihat sebagai perfect maker.15,16

Kesimpulan jantung merupakan orang pada tubuh manusia yang memegang peranan yang sangat penting dalm kehidupan, ketika janyung berhenti berdetak walaupun

untuk sebentar saja suatu

kehidupan dapa berakhir. Jantung memiliki 4 bagian besat yaitu atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri. ventrikel kanan memompa darah meuju ke paru-paru sedangankan ventrikel kiri untuk memompah darah ke seluruh tubuh kecuali ke paru-paru. Jantung perdarai oleh arteri coronaria sinistra dan dextra, dan apabula terjadi penyumbatan di artery tersebut maka mengakibatkan kerja jantung menjadi tidak optimal sehingga kemampuan memompa darah berkuang dan menimbulkan nyeri di dada. Di jantung juga terdapat enzim untuk membantu jantung bekerja dan membantu manusia untuk mengetahu bagian mana dari sebuah jantung dy mengalami kerusakan.

Daftar pustaka 1. Herman RB. Buku ajar fisiologi jantung. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009: h.92. Faiz O, Moffat D. At a glance series anatomi. Jakarta: Erlangga; 2004: h.11-5. 3. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2006: h.102-12. 4. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2009: h.147-8. 5. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem edisi ke-8. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2014: h.332-7. 6. Guyton AC. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: : Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007: h.110-3. 7. Ronny, Setiawan, Fattimah S. Fisiologi Kardiovaskuler: Berbasis masalah keperawatan. Jakarta: EGC; 2009: h.4-7. 8. Gunawijaya FA, Kartawiguna E. Penuntun praktikum kumpulan foto mikroskopik histology. Jakarta: Universitas Trisakti; 2009: h.73-83. 9. Snell R.S. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Ed. 6. Jakarta:EGC, 2006.h.83115 10. Moore K.L, Agur A.M. Anatomi klinis dasar. Jakarta:Hipokrates, 2002.h. 54-67 11. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC, 2003.h.228-247 12. Faiz O, Moftat D. Anatomy at a glance. Jakarta: Erlangga; 2003. h. 17, 62-5, 90-3, 12937. 13. Gunawijaya F.A, Kartawiguna. Penuntun praktikum kumpulan foto mikroskopik histologi. Jakarta: Trisakti, 2009.h.73-84 14. Guyton, Hall. Fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC, 2006.h.113-187. 15. Sherwood L. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Ed.6. Jakarta: EGC, 2011.h.256-300 16. Dorland. Kamus kedokteran. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran, 2002.

Related Documents


More Documents from "Donna Patandianan"

Makalah Blok 8.docx
June 2020 9
Inspeccion De Areas2
October 2019 21
June 2020 2
May 2020 3