MAKALAH Fungsi dan Tujuan Bimbingan Konseling di Sekolah Disusun untuk memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Pada Jurusan Tadris Matematika Semester 3 Tahun Akademik 2014-2015 Dosen Pengampu:
Disusun oleh: Kelompok 2 : Habibah (1413153062) Mochamad Guntur (1413153081) Nisa Fauziyah Insani (1413153088) Matematika A / III
FAKULTAS TARBIYAH dan Keguruan INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2014-2015
Fungsi dan Tujuan Bimbingan Konseling di Sekolah A. Latar Belakang Pendidikan dalam istilah singkat terkenal dengan proses memanusiakan manusia. Ini berarti bahwa pendidikan merupakan usaha yang kiat dan sadar agar menjadikan manusia menjadi manusia seutuhnya dan berakhlakul karimah. Seperti yang di kutip dalam UU pasal 3 yang intinya adalah pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, serta bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga demokratis serta bertanggung jawab. Sejalan dengan fungsi dan tujuan tersebut, maka perlu adanya bimbingan dan konseling agar dapat lebih mudah dalam merealisasikannya. Ini dikarenakan bimbingan dan konseling mempunyai tujuan dan fungsi yang sealur dengan falsafah pendidikan yang intinya agar menjadikan manusia yang berakhlakul karimah. Maka pada kesempatan kali ini, pembahasan pemakalah adalah mengenai tujuan, fungsi bimbingan dan konseling di sekolah khususnya, dan upaya yang dapat ditempuh agar tujuan dan fungsi tersebut dapat tercapai.
B. Rumusan Masalah Dari pamaparan latar belakang, dapat dihasilkan beberapa permasalahan, diantaranya : 1. Apa tujuan bimbingan dan konseling di sekolah? 2. Apa fungsi bimbingan dan konseling di sekolah?
C. Tujuan Masalah 1. Mengetahui tujuan bimbingan dan konseling di sekolah. 2. Mengetahui fungsi dan konseling di sekolah.
D. Tujuan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa bimbingan dan konseling menempati bidang pelayanan pribadi dalam keseluruhan proses dan kegiatan pendidikan. Dalam hubungan ini pelayanan bimbingan dan konseling diberikan kepada siswa dalam bukunya prayitno menjelaskan bahwa “dalam rangka upaya agar siswa dapat menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.”
Fungsi dan Tujuan Bimbingan dan Konseling/MTK-A/III 2
Secara umum, bimbingan dan konseling mempunyai tujuan untuk membantu konseli agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, belajar (akademik), dan karir.
1.
Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial konseli adalah:
Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, Sekolah/Madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), sertadan mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis. Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain. Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya. Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahim dengan sesama manusia. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
2.
Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik (belajar) adalah:
Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat. Fungsi dan Tujuan Bimbingan dan Konseling/MTK-A/III 3
Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca buku, mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
3.
Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah :
Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi karir. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama. Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi. Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. Apabila seorang konseli bercita-cita menjadi seorang guru, maka dia senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karir keguruan tersebut. Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat yang dimiliki.
Pribadi yang sehat ialah apabila apabila ia mampu menerima dirinya sebagaimana adanya dan mampu mewujudkan hal-hal positif sehubungan dnegan penerimaan dirinya itu. Jika Fungsi dan Tujuan Bimbingan dan Konseling/MTK-A/III 4
seorang peserta didik mengenal diri kurang berprestasi dibandingkan dengan kawankawannya, maka hendaknya dia tidak menjadi putus asa, rendah diri dan lain sebagainya, melainkan justru itu hendaknya ia harus lebih bersemangat lagi untuk mengejar ketertinggalannya dan meraih prestasi pada bidang yang diminatinya. Sebaliknya bagi mereka yang tahu dirinya dalam satu hal lebih baik dari kawan-kawannya, hendaklah ia tidak sombong atau berhenti berusaha. Demikian juga bila menemukan keadaan jasmani dan rohani yang kurang menguntungkan hendaknya tidak menjadi alasan untuk bersedih hati, merasa rendah diri dan sebagainya karena Allah SWT. Menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya dan adanya kelebihan seseorang dari yang lain mempunyai maksud-maksud tertentu.Sebagaimana firman Allah SWT. Dalam Al Quran Surat At Tiin ayat 4 yang artinya: “Sesungguhnya Kami menciptakan manusia dengan sebaik-baik kejadian”. (Q.S. At Tiin : 4).
E. Fungsi Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dalam buku Penataan pendidikan Profesional Konselor dan Layanan bimbingan dan Konseling dalam jalur pendidikan formal yang dikutip oleh Sutirna, fungsi bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut: 1. Fungsi Pemahaman Membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya dan lingkungan, berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal dan menyesuaikan dirinya dengan ligkungan secara dinamis dan konstruktif. 2. Fungsi Fasilitas Memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras, dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli. 3. Fungsi Penyesuaian Membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif. 4. Fungsi penyaluran Membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan, atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kpribadian lainnya. 5. Fungsi Adaptasi Membantu para pelaksana pendidikan, kepala sekolah, staf, konselor dan tutor menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan keburuhan konseli. Fungsi dan Tujuan Bimbingan dan Konseling/MTK-A/III 5
6. Fungsi Pencegahan (Preventif) Upaya konselor untuk senantiasa untuk mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui upaya ini konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentanh cara menghindarkan diri dari perbuatab atau kegiatan yang membahayakan dirinya. 7. Fungsi Perbaikan Membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan, dan bertindak. Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional, dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normative. 8. Fungsi Penyembuhan Memberikan bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek social-pribadi, belajar, dan karir. 9. Fungsi pemeliharaan Membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercapai dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisikondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program – program yang menarik, rekreatif dan fakultatif (pilihan) sesuai dengan minat konseli. 10. Fungsi Pengembangan Fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi – fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseling.
F. Kesimpulan Tujuan bimbingan secara umum adalah membantu konseli agar dapat mencapai tugastugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, belajar (akademik), dan karir. Dalam bidang pribadi dan sosialnya, diharapkan konseli dapat mengenal potensi dalam dirinya dan kehipan lingkungan masyarakatnya. Dalam bidang akademik, diharapkan konseli dapat mencapai pembelajaran yang ingin ditempuh, sukses dalam belajar , dan lainlain. Sedangkan dalam hal karir atau lebih dikenal dengan dunia pekerjaan, diharapkan konseli dapat memahami kemampuannya dalam memahami pekerjaan, dan bersikap positif dalam pekerjaannya, dan lain – lain.
Fungsi dan Tujuan Bimbingan dan Konseling/MTK-A/III 6
Fungsi bimbingan dan konseling di sekolah meliputi banyak hal, diantaranya : fungsi pemahaman, fungsi fasilitasi, fungsi penyesuaian, fungsi penyaluran, fungsi adaptasi, fungsi preventif (pencegahan), fungsi perbaikan, fungsi penyembuhan, fungsi pemeliharaan, fungsi pengembangan, dan lain-lain. Banyak hal yang dapat dilakukan agar tujuan dan fungsi bimbingan dan konseling dapat tercapai, diantaranya : mengenal dan memehami potensi dalam diri dan lingkungannya, mengatasi kesulitan dalam pencapaian tujuannya, dan lain-lain.
G. Daftar Pustaka UU SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) No. 20 tahun 2003, Jakarta : Sinar Grafika, 2008 Hallen A., Bimbingan dan Konseling, Ciputat: PT. Ciputat Press, 2005 Sutirna, Bimbingan Dan Konseling; Pendidikan Formal, Nonformal, Dan Informal, Yokyakarta : Andi Offset, 2013 Muhammad Surya, Dasar-Dasar Penyuluhan, Jakarta: Depdikbud, Dirjen Pendidikan Tinggi, 1988 Prayitno, Konseling Pancawaskita Kerangka Konseling Eklektik, Padang: Progam Studi Bimbingan dan Konseling FIP IKIP, 1998
Fungsi dan Tujuan Bimbingan dan Konseling/MTK-A/III 7