Tugas Makalah Bahasa Indonesia
“KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA”
Oleh :
Yulika Ramdayani
: (1821609002)
Anita Winriatna
: (1821609003)
Muhammad
: (1821609004)
Dosen Pengampu :Maisyarah Rahmi Hs.Lc.Ma PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SAMARINDA 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan segala Rahmat, anugerah dan karunianya sehingga dapat menyelesaikan makalah. Tidak lupa pula saya sampaikan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad S.A.W yang membawa rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil `alamin).Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul
“Kedudukan dan Fungsi
Bahasa Indonesia”. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kesalahan untuk itu penulis berharap adanya masukan, kritikan serta saran yang sifatnya, membangun demi kesempurnaan makalah ini dan penyusunan selanjutnya.
Samarinda, 20 Oktober 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................ i DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 A) Latar Belakang ................................................................................... 1 B) Rumusan Masalah .............................................................................. 1 C) Tujuan dan Manfaat ........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 2 A) Sejarah Bahasa Indonesia .................................................................. 2 B) Kedudukan Bahasa Indonesia ............................................................ 3 C) Fungsi Bahasa Indonesia .................................................................... 6 D) Ragam Bahasa Indonesia ................................................................... 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 13s
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kita tahu bahwa bahasa sebagai alat komunikasi lingual manusia, baik secara terlisan maupun tertulis.Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak
dihubungkan
dengan
status
dan
nilai-nilai
sosial.Setelah
dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat ditinggalkan.Ia selalu mengikuti kehidupan manusia sehari-hari, baik sebagai manusia anggota suku maupun anggota bangsa. Karena kondisi dan pentingnya bahasa itulah, maka ia diberi ‘label’ secara eksplisit oleh pemakainya yang berupa kedudukan dan fungsi tertentu. Semuanya itu dituangkan dalam bentuk kebijaksanaan pemerintah yang bersangkutan. Di negara kita itu disebut Politik Bahasa Nasional, yaitu kebijaksanaan nasional yang berisi perencanaan, pengarahan, dan ketentuan-ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar bagi pemecahan keseluruhan masalah bahasa. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Sejarah Bahasa Indonesia? 2. Bagaimana Kedudukan Bahasa Indonesia? 3. Apa Fungsi bahasa Indonesia? 4. Apa Ragam Bahasa Indonesia? C. Tujuan dan manfaat 1. Mengetahui Sejarah Bahasa Indonesia 2. MengetahuiKedudukan Fungsi Bahasa Indonesia 3. Mengetahui Fungsi Bahasa Indonesia 4. Mengetahui Ragam Bahasa Indonesia
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Bahasa Indonesia Bahasa merupakan salah satu unsur identitas suatu bangsa. Begitu pula bahasa Indonesia merupakan salah satu identitas nasional bagi bangsa dan negara Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia.Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya satu hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada tanggal 18 Agustus 1945, bersamaan dengan mulai berlakunya Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945. Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Ragam yang dipakai sebagai dasar bagi bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu Riau. Pada Abad ke-19, bahasa Melayu merupakan bahasa penghubung antaretnis dan suku-suku di kepulauan nusantara.Selain menjadi bahasa penghubung antaretnis dan suku-suku, dulu bahasa Melayu juga menjadi bahasa penghubung dalam kegiatan perdagangan internasional di wilayah nusantara.Trasaksi antarpedagang, baik yang berasal dari pulau-pulau di wilayah nusantara maupun orang asing, menggunakan bahasa pengantar bahasa Melayu.Bahasa melayu kala itu adalah lingua franca (bahasa pengantar dalampergaulan) antarwarga nusantara dan dengan pendatang dari manca negara.Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa bahasa Melayu ditetapkan sebagai dasar bagi bahasa Indonesia. Alasan lain mengapa bahasa Melayu dipilih menjadi bahasa nasional bagi negara Indonesia adalah karena hal-hal sebagai berikut. Dibandingkan dengan bahasa daerah lain, misalnya bahasa Jawa, sesungguhnya jumlah penutur bahasa Melayu tidak lebih banyak. Dipandang dari jumlah penuturnya, bahasa Jawa jauh lebih besar karena menjadi bahasa ibu bagi sekitar setengah penduduk Indonesia; sedangkan bahasa Melayu dipakai tidak lebih dari sepersepuluh jumlah penduduk Indonesia.
2
B. Kedudukan Bahasa Indonesia Sesuai ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, Bahasa Indonesia diangkat sebagai bahasa nasional, dan sesuai dengan bunyi UUD 45, BabXV, Pasal 36, Bahasa Indonesia dinyatakan sebagai Bahasa Negara. Hal ini berarti bahwa Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara.Yang dimaksud dengan kedudukan bahasa ialah status relative bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya, yang dirumuskan atas dasar nilai sosialnya; sedangkan fungsi bahasa adalah nilai pemakaian bahasa tersebut di dalam kedudukan yang diberikan.
1. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional Hasil
Perumusan
Seminar
Politik
Bahasa
Nasional
yang
diselenggarakan di Jakarta pada 25-28 Februari 1975, antara lain, menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai: 1. lambang kebanggaan nasional 2.
lambang identitas nasional
3. alat pemersatu berbagai-bagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya Dalam fungsinya sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa Indonesia ‘memancarkan’ nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang dicerminkan bangsa Indonesia,
kita
harus
bangga
dengannya;
kita
harus
menjunjungnya; dan kita harus mempertahankannya.Sebagai realisasi kebanggaan kita terhadap bahasa Indonesia, kita harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh.Kita harus bngga memakainya dengan memelihara dan mengembangkannya. Dalam fungsinya sebagai lambang identitas nasional,
bahasa
Indonesia
merupakan
‘lambang’
bangsa
Indonesia. Ini beratri, dengan bahasa Indonesia akan dapat 3
diketahui siapa kita, yaitu sifat, perangai, dan watak kita sebagai bangsa Indonesia. Karena fungsinya yang demikian itu, maka kita harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tecermin di dalamnya. Jangan sampai bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa Indonesia yang sebenarnya. Dengan fungsi sebagai alat pemersatu berbagai-bagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya, memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam latar belakang sosial budaya dan berbedabeda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama. Dengan bahasa Indonesia, bangsa Indonesia merasa aman dan serasi hidupnya1, sebab mereka tidak merasa bersaing dan tidak merasa lagi dijajah’ oleh masyarakat suku lain. Apalagi dengan adanya kenyataan bahwa dengan menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan nilai-nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masing-masing.Kedudukan dan fungsi bahasa daerah masih tegar dan tidak bergoyah sedikit pun.Bahkan, bahasa daerah diharapkan dapat memperkaya khazanah bahasa Indonesia. Dengan fungsi sebagai alat perhubungan antar budaya antardaerah, bahasa Indonesia sering kita rasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Bayangkan saja apabila kita ingin berkomunikasi dengan seseorang yang berasal dari suku lain yang berlatar belakang bahasa berbeda, mungkinkah kita dapat bertukar pikiran dan saling memberikan informasi? Bagaimana cara kita seandainya kita tersesat jalan di daerah yang masyarakatnya tidak mengenal bahasa Indonesia? Bahasa Indonesialah yang dapat menanggulangi semuanya
itu.Dengan
bahasa
Indonesia kita dapat
saling
berhubungan untuk segala aspek kehidupan. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan kemanan 1
Eko Kuntarto,Keterampilan Berbahasa Indonesia modul 1.
4
(disingkat: ipoleksosbudhankam) mudah diinformasikan kepada warganya. Akhirnya, apabila arus informasi antarkita meningkat berarti akan mempercepat peningkatan pengetahuan kita. Apabila pengetahuan kita meningkat berarti tujuan pembangunan akan cepat tercapai
2. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara Berkaitan dengan statusnya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai: a. bahasa resmi Negara b. bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan c. bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dad. bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi. Dalam fungsinya sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar dalam komunikasi resmi. Pidato Presiden di hadapan raykat Indonesia dalam bahasa Indonesia adalah perwujudan kedudukan
bahasa
Indonesia
sebagai
bahasa
resmi
negara.
Komunikasi resmi di sekolah dan perguruan tinggi dalam bahasa indonesia adalah perwujudan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar resmi. Penggunaan bahasa Indonesia dalam Rapat Anggota DPR adalah perwujudan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar perhubungan tingkat nasional; sedangkan penggunaan bahasa Indonesia dalam buku-buku di sekolah adalah perwujudan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi.
5
C. FUNGSI BAHASA INDONESIA Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum dan fungsi
dalam kedudukan nya sebagai
Bahasa Nasional. Dalam literatur bahasa, dirumuskannya fungsi bahasa secara umum bagi setiap orang yaitu : 1.
Sebagai
alat
untuk
mengungkapkan
perasaan
atau
mengekspresikan diri. Mampu mengungkapkan gambaran, maksud ,gagasan, dan perasaan. Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam hati dan pikiran kita. 2.
Sebagai alat komunikasi. Bahasa
merupakan
saluran
maksud
seseorang,
yang
melahirkan perasaan dan memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama. Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Pada saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi,berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama perhatian seseorang.
3.
Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial. Saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih
bahasa yang akan digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. 4.
Sebagai alat kontrol Sosial fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah
kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita. 5.
Mewujudkan Seni (Sastra).
6
Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni, seperti syair, puisi, prosa dll. Terkadang bahasa yang digunakan yang memiliki makna denotasi atau makna yang tersirat. Fungsi Bahasa Indonesia Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai berikut ;2 1.
Lambang kebanggaan kebangsaan
2.
Lambang identitas nasional
3.
Alat perhubung antarwarga ,antar daerah, dan antar budaya
4.
Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa
dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia.
Dalam "Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional" yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Febuari 1975, dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai3: 1) Bahasa resmi kenegaraan; 2) Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan; 3) Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah; dan 4) Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern. Pemakaian pertama yang membuktikan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenagaraan ialah digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara,pristiwa, dan kegiatan kenegaraan, baik dalam bentuk lisan maupun tulis Keputusan-keputusan, dokumen-dokumen, dan surat-surat resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah dan lembaga-lembaganya di tuliskan dalam bahasa Indonesia. Pidato-pidato atas nama pemerintah 2
Musclish Masnur, Bahasa Indonesia Pada Era Globalisasi, (Malang:PT.Bumi Aksara, 2012), H.16 Masnur Muslich dan I Gusti Ngurah Oka, Perencanaan bahasa pada era globalisasi,(Jakarta:PT.Bumi Aksara,2012),H.34. 3
7
atau dalam rangka menunaikan tugas pemerintahan diucapkan dan dituliskan dalam bahasa Indonesia. Sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanakkanak sampai perguruan tinggi. Hanya saja untuk keperaktisan, beberapa lembaga pendidikan rendah yang anak didiknya hanya menguasai bahasa daerah . Hal ini dilakukan sampai kelas tiga Sd. Sebagai konsekuensi pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan, maka buku pelajaran atau materi pelajaran yang berbentuk media cetak di tulis dengan bahasa indonesia apabila hal ini dilakukan, akan sangat membantu para anak didik untuk meningkatkan atau mengembangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai fungsinya didalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antarbadan pemerintah dan penyebar luasan informasi kepada masyarakat sehubungan dengan itu, hendaknya diadakan penyeragaman sistem administerasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuannya agar isi ataupun pesan yang di sampaikan dapat dengan cepat dan tepat di terima oleh masyarakat. Sebagai fungsi pengembangan kebudayaan nasional, ilmu, dan teknologi, bahasa Indonesia terasa sekali manfaatnya. Kebudayaan nasional yang beragam itu berasal dari masyarakat Indonesia yang beragam pula. Sehingga tidaklah mungkin disebarluaskan atau dinikmati oleh masyarakat Indonesia yang memiliki bahasa lain selain bahasa Indonesia. Dalam penyebar luasan ilmu dan teknologi, buku-buku pelajaran, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lain, hendaknya menggunakan bahasa Indonesia agar mempunyai hubungan timbal balik dengan fungsinya sebagai bahasa ilmu yang dirintis lewat lembaga-lembaga pendidikan, khususnya diperguruan tinggi.
8
PERBEDAAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA NASIONAL DAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA NEGARA/RERSMI 1.
Perbedaan dari Segi Ujudnya
Perbedaan secara khusus memang ada, misalnya menggunakan kosakata dan istilah. Hal ini disebabkan oleh lapangan pembicaraannya berbeda. Akan tetapi, secara umum terdapat kesamaan, yaitu semuanya menggunakan bahasa yang berciri baku. 2.
Perbedaan dari Proses Terbentuknya
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional didorong oleh rasa persatuan bangsa Indonesia pada waktu itu. Dengan pertimbangan kesejarahan dan kondisi bahasa Indonesia yang lingua franca, maka ditentukanlah sebagai bahasa nasional. Sedangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara/resmi dilatarbelakangi oleh kondisi bahasa Indonesia itu sendiri yang secara geografis menyebar pemakaiannya ke hampir seluruh wilayah Indonesia dan dikuasai oleh sebagian besar penduduknya. Pada saat itu pula, bahasa Indonesia telah disepakati oleh pemakainya sebagai bahasa pemersatu bangsa, sehingga pada saat ditentukannya sebagai bahasa negara/resmi, seluruh pemakai bahasa Indonesia yang sekaligus sebagai penduduk Indonesia itu menerimanya dengan suara bulat. 3.
Perbedaan dari Segi Fungsinya
Kita ketahui bahwa fungsi kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional berbeda sekali dengan fungsi kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara. Perbedaan itu terlihat pada wilayah pemakaian dan tanggung jawab kita terhadap pemakaian fungsi itu. Yang mejadi masalah kita adalah perbedaan sehubungan dengan tanggung jawab kita terhadap pemakaian fungsi-fungsi itu. Kita menggunakan sebagai bahasa Negara/resmi di pakai sebagai alat penghubung antarsuku . Jadi, seseorang menggunakan bahasa indoneisa sebagai penghubung antarsuku, karena dia berbangsa indoneisa yang menetap di wilayah Indonesia sedangkan seseorang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahas resmi, karena dia sebagai warga Negara Indonesia yang menjalankan tugas-tugas ‘pembangunan’ Indonesia.
9
D. Ragam Bahasa Indonesia Bahasa baku adalah salah satu dari ragam yang ada di Indonesia. Ragam bahasa dimungkinkan karena adanya ragam wilayah pemakaian dan bermacam ragam penuntut. Factor sejarah ragam bahasa. Ragam bahasa yang beraneka ini, masih bahasa Indonesia, karena ciri dan kaidah tata bunyi,pembentuykan kata, tata karma, umumnya semua. Itulah sebabnya kita masih dapat mengenal beberapa perbedaan dalam perwujudan bahasa Indonesia.4 1. Ragam pandangan penutur Ragam bahasa dilihat dari sudut pandang penutur yaitu: a. Daerah atau Logat Logat daerah paling kentara karena tata bunyinya. Logat Indonesia yang dilafalkan oleh putra Tapanuli dikenali, misalnya karena tekanan kata yang amat jelas, logat Indonesia orang bali dan jawa dengan pelaksanaan bunyi. Ciri khas yang meliputi tekanan, turun naiknya nada dan panjan pendeknya bahasa, membangun aksen yang berbedabeda. Perbedaan kosa kata dan variasi gramatikal tentu ada, walaupun mungkin kurang tampak. b. Pendidikan Ragam bahasa ini menyiangi ragam dialek, memungkinkan perbedaan yang jelas antara kaum yang berpendidikan formal dan yang tidak. Tata bunyi Indonesia golongan yang kedua itu berbeda dengan fonologi pelajar. Bunyi dn gugs konsonan, misalnya tidak selalu terdapat dalam ujaran orang yang tidak atau hamper tidak bersekolah. c. Sikap Penutur Sikap penutur tercermin dalam logam dan gaya. Pemilihannya tergantung pada sikap penutur terhadap orang yang diajak bicara atau terdapat pembacanya. Sikap ini antara lain dipengaruhi oleh umur dan kedudukan yang disapa, pokok permasalahan yang hendak disampaikan informasi. Bentuk ragam tersebut, misalnya, sikap kaku atau resmi, adab dingin, hambar, hangat, akrab, atau santai yang tercermin dalam kosa kata dan tata bahasa. 2. Ragam Jenis Pemakaian
4
Minto Rahayu, “Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi”, dalam Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian, h 22-24.
10
Ragam bahasa menurut jenis pemakaiannya dapat dirinci sebagai berikut. a. Ragam Bahasa Menurut Sudut Pandang Ragam bahasa sudut pandang bidang atau pokok pembicaraan penguasaan ragam bahasa ini di pengaruhi oleh luasnya pergaulan, pendidikan, profesi, ilmu, pengalaman, pertukangan, perdagangan, seni rupa, seni sastra, olahraga, perundang-undangan dan angkatan bersenjata. Setiap bidang tersebut mempunyai kekuasaan di bidang kosakata an variasi tata berbahasaanya. b. Ragam Bahasa Menurut Sarananya Ragam bahasa ini lazimnya dibagi atas ragam lisan dan ragam tulis. Perbedaannya terletak pada suasana dan peristiwa. Dalam bahasa tulis, orang diajak bicara tidak berhadapan, akibatnya, bahasa kita perlu lebih terang dan jelas, karena ujaran kita tidak dapat disertai dengan gerak dan intonasi sebagai upaya penekanan. Misalnya, kalimat ujaran Darto tidak mengambil uangmu. Yang tidak disertai tekanan khusus pda kata tidak, dalam ragam tulis mungkin dapat berbentuk bukan Darto yang mengambil uangmu. 3. Ragam Bahasa Ilmiah Bahasa ilmiah sebagai mana bahasa umumnya digunakan untuk tujuan tertentu dan dalam konteks. Tujuan dan konteks ini akan menentukan ragam bahasa yang harus digunakan. Seorang yang menggunakan bahasa Indonesia untuk pidato/orasi politik, misalnya akan menggunakan ragam yang berbeda dari orang yang menggunakannya untuk korban atau bahan kuliah. Dalam dunia akademik, ragam bahasa yang digunakan ialah ragam bahasa ilmiah, yang mempunyai ciri sendiri sebagai mana ciri bahasa baku. Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu ragam yang digunakan dalam menulis karya ilmiah, baik tulis maupun lisan,dalam memaparkan fakta, konsep, atau gabungan dari ketiganya. Bahasa ilmiah harus cendekia, lugas, dan jelas. Cendekia yaitu mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil pemikiran yang logis, yakni mampu membentuk pertanyaan yang tepat dan seksama, lugas dan jelas yaitu menyampaikan gagasan secara langsung. Bahasa ilmiah tidak menggunakan kalimat fragmentaris, yaitu kalimat yang belum selesai, dampak dari kenginan penulis untuk mengungkapkan gagasan dalam beberapa kesatuan gagasan. Bahasa ilmiah dari gagasan artinya diarahkan pada gagasan bukan pada penulis, kalimat yang digunakan didominasikan kalimat pasi sifat formal dan objektif di tandai antara lain oleh pilihan kata yang formal
11
dan tepat, struktur Kalimat yang lengkap, dan tidak ada unsur bahasa yang mubazir. Sifat konsisten tampak pada penggunaan unsur bahasa, tanda baca dan istilah yang sesuai dengan kaidah. 5
5
Reni Nur Eriyasi, “Analisis Bahasa dan Terjemahan dalam Bahasa Indonesia”, dalam Jurnal Pengajaran Bahasa Indonesia no. 1, Vol. 12, 2016.
12
DAFTAR PUSTAKA
Muslich Masnur. Bahasa Indonesia Pada Era Globalisasi. Malang: PT Bumi Aksara. Muslich Masnur dan I Gusti Ngurah Oka. Perencanaan Bahasa Pada Era Globalisasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
13